Anda di halaman 1dari 2

ACARA IV

JUDUL : Kedalaman Lubang Tanam


TUJUAN : Mengetahui pengaruh kedalaman lubang tanam terhadap pertumbuhan bibit
tanaman.

PENDAHULUAN
Kedalaman tanam merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman menjadi komponen penting dalam bercocok tanam, hal ini dikarenakan
kedalaman tanam mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan akar tanaman sera
berhubungan dengan vigor tanaman. Semakin dalam kedalaman tanam maka benih yang
ditanam akan semakin sulit tumbuh. Sebaliknya apabila benih ditanam pada kedalaman
tanam yang dangkal, benih akan mudah tumbuh. Hal ini disebabkan oleh kadar oksigen yang
terdapat di dalam tanah. Kadar oksigen akan semakin menurun dengan semakin dalam
lapisan tanah (Ashari, 2006).
Semakin dalam tanah, semakin sedikit oksigen yang tersedia. Hal ini berarti
kecambah yang ditanam terlalu dalam akan mengalami kekurangan oksigen. Bila kekurangan
oksigen maka respirasi akan terhambat yang mengakibatkan tertekannya pertumbuhan benih
terutama dalam hal potensi tumbuh, daya berkecambah dan kecepaan tumbuh (Kamil, 1989).
Perkembangan sistem perakaran dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor
lingkungan yang mempengaruhi sistem perakaran di dalam tanah adalah kelembaban tanah,
suhu tanah, keasaman tanah, aerasi tanah, hambatan mekanis tanah, kompetisi dan interaksi
perakaran. Hambatan mekanis tanah dipengaruhi oleh keadaan tekstur tanah dan struktur
tanah. Menurut Islami dan Utomo (1995) makin panjang masa pertumbuhan suatu tanaman,
maka makin dalam akar menembus tanah.
Bibit normal berasal dari benih yang memiliki kekuatan tumbuh yang baik pada
kedalaman optimal namun sebaliknya jika kedalaman kurang optimal benih tidak akan
tumbuh dengan baik karena benih memerlukan ruang yang optimal agar dapat berkecambah
serta tumbuh.
Berdasarkan beberapa hasil penelitian adanya pengaruh kedalaman tanam saat
pembibitan pada beberapa tanaman maka pengaturan kedalaman benih saat tanam sangat
penting untuk dipelajari pada pembibitan agar proses perkecambahan yang merupakan awal
dari pertumbuhan dan perkembangan bibit dapat berlangsung dengan baik.

METODE PRAKTIKUM
1. Tempat
Laboratorium Budidaya Tanaman Umum (BTU) Politeknik LPP
2. Alat dan bahan
Polybag, sekop/cangkul, gembor, media tanam, pupuk kandang, label, alat tulis, air, benih
jagung, dan benih kacang hijau.
3. Cara kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada praktikum.
2. Menyiapkan media tanam yang terdiri dari tanah dan pupuk kandang/kompos dengan
perbandingan komposisi 3:1
3. Membuat lubang tanam dengan kedalaman yang berbeda, yaitu 5 cm : 10 cm : 15 cm
dari permukaan tanah.
4. Menanam 5 benih jagung dan 5 benih kacang hijau tiap polybag kedalam lubang
tanam yang telah dibuat.

Anda mungkin juga menyukai