Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ANALISIS PERANCANGAN SISTEM

Ahmad syufri
130201400180
C1

TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2020

ABSTRAK

Pada hakekatnya koperasi merupakan suatu lembaga ekonomi yang diperlukan


dan penting. Koperasi merupakan salah satu bentuk organisasi di bidang
kesejahteraan anggota, sistem informasi simpan pinjam pada koperasi Swamitra
di Bandar Lampung dinilai belum efektif dimana pencatatan data simpanan, data
pinjaman dan data angsuran masih dicatat dalam pembukuan sehingga mudah
rusak atau hilang serta pembuatan laporannya memakan waktu lama. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan, membuat
perancangan sistem, melakukan analisis dan perancangan sistem informasi
simpan pinjam. Penelitian ini berguna untuk membangun sistem informasi simpan
pinjam pada koperasi Swamitra di Bandar Lampung. Dalam pengembangan
sistem simpan pinjam penulis menggunakan metode pendekatan terstruktur yaitu
metode extreme Program dimana teknik pengumpulan data yang digunakan
antara lain yaitu observasi dan wawancara. Untuk metode pengembangan
menggunakan metode terstruktur dengan beberapa alat bantu dan teknik
pengerjaan seperti unified modeling language (UML). Hasil dari penelitian di
koperasi Swamitra di Bandar Lampung, dapat dibuat kesimpulan bahwa dengan
dibangunnya sistem informasi simpan pinjam diharapkan dapat membantu
Komite dalam mengelola data simpanan, data pinjaman dan data angsuran lebih
cepat dan dapat mengurangi kesalahan dalam proses pencatatan data serta
mengurangi kesalahan dalam penyampaian laporan.

I. PENDAHULUAN dengan pesat, koperasi pun semakin


berkembang mengikuti arus teknologi.
1.1 Latar Belakang Berkembangnya teknologi informasi
Koperasi merupakan suatu badan usaha membuat pengaksesan terhadap
yang memilki peranan yang sangat informasi dituntut untuk cepat dan
penting dalam menumbuh kembangkan akurat agar terhindar dari resiko
potensi ekonomi rakyat serta manipulasi data.
mewujudkan kehidupan demokrasi,
kebersamaan, kekeluargaan, dan Koperasi Simpan Pinjam Swamitra
keterbukaan. Seiring dengan merupakan koperasi dari Unit saat ini
perkembangan teknologi yang melaju mendapatkan perhatian dari pemerintah
dan masyarakat. Koperasi Simpan
23

Pinjam Swamitra merupakan salah satu 1.2 Rumusan Masalah


sektor pembangunan yang sangat Berdasarkan latar belakang yang telah
potensial untuk dapat dikembangkan diuraikan, maka rumusan masalah
dengan teknologi informasi. Sistem dalam penelitian ini adalah sebagai
informasi terkomputerisasi saat ini berikut : Bagaimana menganalisa dan
banyak diterapkan dan dituntut tingkat merancang aplikasi system informasi
keamanan yang lebih tinggi untuk simpan pinjam yang ada pada koperasi
mengatasi kecurangan dalam suatu Swamitra dengan pemodelan unified
sistem informasi. modeling language?
Pada dasarnya sistem manual dalam 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
mengolah data memiliki kemampuan Tujuan yang ingin dicapai dalam
untuk melaksanakan pengolahan data penelitian ini adalah sebagai berikut:
perhitungan tapi tidak dapat diandalkan 1. Menghasilkan program aplikasi
untuk mengolah data yang banyak simpan pinjam yang dapat
karena dibutuhkan ketelitian yang melakukan pencarian data simpanan
cukup besar agar data tersebut akurat, dan pinjaman
namun sistem yang berjalan saat ini 2. Menghasilkan program aplikasi
pada Koperasi Swamitra, Jl.ZA Pagar simpan pinjam yang dapat
Alam Bandar Lampung untuk menghasilkan bukti pinjaman
pencatatan data anggota, buku anggota secara efektif dan efisien.
tabungan, transaksi simpan pinjam dan 3. Menghasilkan program aplikasi
operasional perusahaan diproses secara simpan pinjam yang dapat
manual, sehingga menyita waktu ketika menghasilkan laporan hasil simpan
akan dilakukan pengecekan data pinjam secara efektif dan efisien
maupun pencarian data, oleh karena itu
perusahaan membutuhkan penerapan
sistem informasi simpan pinjam secara II. LANDASAN TEORI
komputerisasi untuk mengatasi hal
tersebut, tentu saja semua ini akan a. Teori Pengertian Perancangan
sangat membantu mempermudah Sistem
perusahaan dalam mengelola data dan Perancangan sistem adalah strategi
melaporkan informasi yang berkaitan untuk memecahkan masalah dan
dengan simpan pinjam secara cepat, mengembangkan solusi terbaik bagi
tepat dan akurat. permasalahan itu :[2]. Istilah Sistem
berasal dari bahasa Yunani atau
Kemudahan dalam pemrosesan “sistema”, ditinjau dari sudut katanya
transaksi simpanan, pinjaman dan suatu sistem dapat diartikan sebagai
angsuran anggota sangat diperlukan, kumpulan atau himpunan dari unsur,
karena koperasi Swamitra di Bandar komponen atau variabel-variabel
Lampung memerlukan informasi yang terorganisir, saling tergantung satu
cepat dan akurat sebagai salah satu sama lain dan terpadu yang berfungsi
dasar penunjang pengambilan untuk mencapai tujuan. Menurut Andri
keputusan dalam pengolahan hasil data Kristanto sistem merupakan kumpulan
simpanan, pinjaman, dan angsuran para elemen-elemen yang saling terkait dan
anggota. Informasi digunakan oleh bekerjasama untuk memroses masukan
koperasi untuk menjaga kelangsungan (input) yang ditujukan kepada sistem
hidup koperasi agar sesuai dengan dan mengolah masukan tersebut sampai
tujuannya. menghasilkan keluaran (output). [4].
Keluaran mentransfer informasi yang
telah diproses untuk dapat digunakan orang atau badan hokum koperasi yang
pemakai dalam berbagai tujuan. Sistem merupakan tata susunan ekonomi
juga memerlukan suatu umpan balik sebagai usaha bersama berdasarkan azas
untuk menghasilkan keluaran yang tepat kekeluargaan.
bagi penggunanya dengan
mengevaluasi masukan yang diproses. Adapun syarat-syarat yang dapat
diterima menjadi anggota koperasi
b. Pengertian Simpan Pinjam menurut pasal empat dalam Anggaran
Simpan Pinjam merupakan suatu Dasar adalah:
transaksi yang memungut dana dalam 1) Mempunyai kemampuan penuh
bentuk pinjaman dan menyalurkan untuk melakukan tindakan hukum.
kembali dalam bentuk pinjaman kepada 2) Mata pencarian guru, karyawan /
anggota yang membutuhkan, hal ini karyawati.
dilakukan dalam rangka mengurangi 3) Telah menyatakan kemampuan dan
gerakan rentenir yang merugikan kesanggupan secara teratur untuk
masyarakat[1] melunasi simpanan pokok dan
Jadi Simpan Pinjam merupakan suatu membayar simpanan wajib secara
usaha yang memberikan kesempatan teratur sebagaimana yang dimaksud
kepada anggota untuk menyimpan dan pasal 29 ayat 1.
meminjam uang. Koperasi Simpan 4) Bersedia menjadi pengguna jasa
Pinjam melindungi anggotanya dari koperasi.
rentenir dan pemerintah berusaha 5) Mempunyai kemampuan dan
memperbesar usaha koperasi dengan bersedia untuk berpartisipasi dalam
memberikan pinjaman modal kepada kegiatan usaha koperasi.
koperasi, sehingga anggota koperasi 6) Mempunyai kemampuan
terhindar dari tangan rentenir melalui mengembangkan kebersamaan.
pinjaman dari koperasi dengan bunga- 7) Telah menyetujui isi Anggaran
bunga yang ringan. Dalam memberikan Dasar dan ketentuan-ketentuan
pinjaman, koperasi simpan pinjam koperasi yang berlaku.
membimbing anggotanya dalam 8) Jenis-jenis Koperasi Adapun Jenis-
mempergunakan uang yang mereka jenis Koperasi menurut Hendrojogi
pinjam, mereka didik untuk mengatur (2009) adalah : 1. Koperasi produksi
keuangan anggota agar bermanfaat dan 2. Koperasi konsumsi 3. Koperasi
mendidik anggota agar menggunakan simpan pinjam 4. Koperasi serba
modal dengan sebaik-baiknya. usaha
9) Landasan Koperasi. Berdasarkan
c. Pengertian Koperasi Bab II Pasal 2 UU No. 12 / 1967
Koperasi berasal dari bahasa Inggris tentang pokok-pokok perkoperasian,
yaitu: Co-Operation yang berarti Landasan Koperasi adalah: a.
bekerja sama. Yang berasal dari kata Co Landasan Ideal Koperasi adalah
yang berarti bersama-sama dan Pancasila b. Landasan Dtrukturil
Operation yang berarti bekerja. Dan Koperasi adalah UUD 1945 dan
kata asing itulah berkembang menjadi Landasan Geraknya adalah Pasal 33
bahasa Indonesia yaitu Koperasi. Ayat 1 UUD 1945 beserta
Semula penulisannya adalah Cooperasi. penjelasannya. c. Landasan Mental
Perubahan penulisan ini dari Cooperasi Koperasi Indonesia adalah kesetiaan
jadi Koperasi mulai berlakunya UU kawan dan kesadaran pribadi.
Koperasi No.78 Tahun 1958. Koperasi 10) Fungsi Koperasi Berdasarkan Bab
adalah organisasi ekonomi rakyat yang III Bagian 2 UU No. 12 / 1967,
berwatak social, beranggotakan orang- fungsi Koperasi adalah: a. Alat
perjuangan ekonomi untuk bahasa pemprograman berorientasi
mempertinggi kesejahteraan rakyat. obyek, seperti Java [5].
b. Alat pendemokrasi ekonomi
Nasional. c. Sebagai salah satu urat UML tersusun atas sejumlah elemen
nadi perekonomian bangsa grafis membentuk 9 diagram-diagram
Indonesia. [3]. Dalam penelitian ini melakukan
11) Azas Koperasi Azas Koperasi desain hanya 4 diagram yaitu Use Case
Indonesia adalah Kekeluargaan dan Diagram, Activity Diagram, Class
Kegotong royongan. Dengan Diagram dan Sequence Diagram.
berpegang teguh kepada azas
kekeluargaan dan kegotong i. Use Case Diagram
royongan sesuai dengan kepribadian Diagram ini menunjukkan
banga Indonesia, ini tidak berarti fungsionalitas suatu sistem atau kelas
bahwa Koperasi meninggalkan sifat dan bagaimana sistem ini berinteraksi
dan syarat-syarat ekonominya dengan dunia luar, misalnya menyusun
sehingga kehilangan efisiensinya. sebuah daftar layanan kesehatan. Use
case diagram dapat digunakan untuk
Bagi Koperasi azas Gotong Royong dan memperoleh kebutuhan sistem dan
kekeluargaan berarti Koperasi terdapat memahami bagaimana sistem
keinsafan dan kesadaran semangat kerja seharusnya bekerja. Komponen yang
sama dan bertanggung jawab bersama terdapat pada sebuah use case diagram
terhadap akibat dari kerja tanpa terdiri dari [5]:
memikirkan kepentingan sendiri, a. Actor : pengguna perangkat lunak
melainkan selalu untuk kebahagiaan aplikasi, bisa berupa manusia,
bersama. Azas kekeluargaan perangkat keras atau sistem
mencerminkan adanya kesadaran hati informasi yang lain. Actor dapat
nurani manusia untuk semua dibawah memasukan informasi ke dalam
pimpinan pengurus serta pemilihan dari sistem, menerima informasi dari
anggota atas dasar keadilan dan sistem, atau keduanya.
kebenaran berkorban bagi kepentingan b. Use case : perilaku atau apa yang
bersama. dikerjakan pengguna sistem aplikasi,
termasuk interaksi antar actor dengan
d. Unified Modelling Language perangkat lunak aplikasi tersebut.
(UML)
Unified Modeling Language (UML) ii. Activity diagram
adalah sebuah bahasa yang berdasarkan Activity diagrams menggambarkan
gambar untuk menvisualisasikan, berbagai alir aktivitas dalam sistem
menspesifikasikan, membangun dan yang sedang dirancang, bagaimana
pendokumentasian dari sebuah sistem masing-masing alir berawal, keputusan
pengembangan perangkat lunak yang mungkin terjadi, dan bagaimana
berbasis Objek. Unified Modeling suatu aktivitas berakhir. Activity
Language (UML) bukanlah merupakan diagram juga dapat menggambarkan
bahasa pemprograman tetapi model- proses paralel yang mungkin terjadi
model yang tercipta berhubungan pada beberapa kegiatan. Sebuah
langsung dengan berbagai macam aktivitas dapat direalisasikan oleh satu
bahasa pemprograman, sehingga use case atau lebih. Aktivitas
memungkinkan melakukan pemetaan menggambarkan proses yang berjalan,
(mapping) langsung dari model-model sementara use case menggambarkan
yang dibuat dengan Unified Modeling bagaimana aktor menggunakan sistem
Language (UML) dengan bahasa- untuk melakukan aktivitas [5].
iii. Sequence diagram c. Kepustakaan
Sequence diagram menggambarkan Pengumpulan data dilakukan dengan
interaksi antar objek berupa pesan cara mempelajari referensi dan
(message) yang digambarkan terhadap penelitian yang terkait dengan sistem
waktu. Sequence diagram terdiri antar yang dibuat, yaitu cara memasarkan
dimensi vertikal (waktu) dan dimensi jasa dengan website sebagai media,
horizontal (objek-objek yang terkait). serta pemesanan jasa secara online.
Message digambarkan sebagai garis
berpanah dari satu objek ke objek 3.2 Metode Pengembangan Sistem
lainnya. Pada fase desain berikutnya, 1.7.3.1 Metode Extreme Programming
message akan dipetakan menjadi (XP)
operasi/metoda dari class. Activation Extreme Programmingmerupakan suatu
bar menunjukkan lamanya eksekusi pendekatan pengembangan software
sebuah proses [5]. yang digunakan untuk meningkatkan
dan menyederhanakan suatu proyek
iv. Class Diagram agar menjadi lebih fleksibel.
Class diagram adalah visualisasi kelas- Metodologi ini mengedepankan proses
kelas dari suatu sistem dan merupakan pengembangan yang lebih responsive
tipe diagram yang paling banyak terhadap kebutuhan customer.Nilai-
dipakai. Diagram ini memperlihatkan nilaidasar yang menjadirohdari XP pada
hubungan antar kelas dan penjelasan setiap tahapan proses pengembangan
detail tiap-tiap kelas didalam model perangkat lunak yaitu :
desain (dalam logical view) dari suatu
sistem. Kelas memiliki 3 area utama
yaitu : nama, atribut, dan operasi. Nama
berfungsi untuk member identitas pada
sebuah kelas, atribut fungsinya adalah
untuk menunjukan karakteristik pada
data yang dimiliki suatu objek di dalam
kelas, sedangkan operasi fungsinya
adalah memberikan sebuah fungsi ke
sebuah objek [6].

Gambar 3.1 Nilai dasar


III. METODE PENELITIAN Extreme Programming

3.1 Metode Pengumpulan Informasi 1. Communication


Metode pengumpulan data yang Extreme Programming berfokus
digunakan adalah : bagaimana cara agar hubungan
a. Observasi komunikasi antar anggota tim terjalin
Merupakan metode pengumpulan data dengan baik.Para anggota tim harus
dengan cara melakukan pengamatan membangun saling pengertian, mereka
terhadap objek secara langsung yaitu juga wajib saling berbagi pengetahuan
pada Akbar Entertainment mengenai dan keterampilan dalam
pemasaran jasa dan cara pemesanan. mengembangkan perangkat lunak.
b. Wawancara (Interview)
Yaitu wawancara langsung pada obyek 2. Courage
penelitian yang dalam hal ini adalah Setiap anggota tim harus selalu
Bapak Siswoyo sebagai pemilik Akbar memiliki keberanian, keyakinan serta
Entertainment. integritas dalam melakukan tugasnya.
Anggota tim harus konsisten dalam
menjaga segala jenis kondisi termasuk
saat adanya tekanan dari klien atau
pemilik perusahaan. Anggota tim juga
dituntut untuk berani mengerjakan tugas
dan setiap menemukan kesalahan harus
segera diperbaiki.

3. Simplicity
Lakukan semua dengan sederhana. Hal
tersebut adalah salah satu nilai dasar
dari XP. Gunakan method yang pendek
dan simpel, jangan terlalu rumit dalam
membuat desain, hilangkan fitur yang
tidak ada gunanya, dan berbagai proses
penyederhanaan lain akan selalu Gambar 3.2 Kerangka Kerja XP
menjadi nilai utama dari setiap aspek
XP. 1. Planning
Pada Planning berfokus untuk
4. Feedback mendapatkan gambaran fitur dan fungsi
Berikan selalu feedback kepada sesame dari perangkat lunak yang akan
anggota tim maupun pihak-pihak lain dibangun. Aktivitas planning dimulai
yang terlibat dalam pengembangan dengan membuat kumpulan gambaran
perangkat lunak. Setiap anggoa tim atau cerita yang telah diberikan oleh
harus mengutarakan pikiran dan klien yang akan menjadi gambaran
mendiskusikan kesalahan-kesalahan dasar dari perangkat lunak tersebut.
yang muncul selama proses Kemudian, kumpulan gambaran atau
pengembangan. cerita tersebut akan dikumpulkan dalam
sebuah indeks dimana setiap poin
Dalam proses pengembangannya, memiliki prioritasnya masing-masing.
Extreme Programming menganjurkan Tim pengembang aplikasi juga akan
untuk mengikut sertakan seorang klien. menentukan perkiraaan waktu serta
Klien tersebut ikut berpartisipasi dalam biaya yang dibutuhkan untuk masing-
proses build dan test yang di lakukan masing indeks. Setelah semua
sehingga dapat memberikan masukan kebutuhan terpenuhi, tim XP akan
dan koreksi atas pengembangan yang di menentukan alur dari pengembangan
lakukan. Namun, Extreme aplikasi sebelum memulai
Programming memiliki kerangka kerja pengembangan tugas. Selama proses
yang terbagi menjadi empat konteks pengembangan perangkat lunak, klien
aktivitas utama. Empat konteks tersebut dapat mengubah setiap rencana dari
adalah Planning, Design, Coding dan aplikasi yang dibuat. Tim XP akan
Testing. Keempat aktivitas inilah yang mempertimbangkan semua hal yang
akan menghasilkan sebuah perangkat ingin diubah oleh klien sebelum
lunak yang didasari dengan konsep mengubah aplikasi tersebut.
model Extreme Programming.
2. Design
Aktivitas design dalam pengembangan
aplikasi ini, bertujuan untuk mengatur
pola logika dalam sistem. Sebuah
desain aplikasi yang baik adalah desain
yang dapat mengurangi ketergantungan
antar setiap proses pada sebuah sistem. modul unit tes yang telah dibuat
Jika salah satu fitur pada sistem sebelumnya.
mengalami kerusakan, maka hal
tersebut tidak akan mempengaruhi Setelah semua modul selesai dan
sistem secara keseluruhan. dikumpulkan ke dalam sebuah sistem
yang sempurna, maka tim XP akan
Tahap design pada model proses melakukan pengujian penerimaan atau
Extreme Programming merupakan acceptance test. Pada tahap ini, aplikasi
panduan dalam membangun perangkat akan langsung diuji coba oleh user dank
lunak yang didasari dari cerita klien lien agar mendapat tanggapan langsung
sebelumnya yang telah dikumpulkan mengenai penerapan gambaran dan
pada tahap planning. Dalam XP, proses cerita yang telah dilakukan sebelumnya.
design terjadi sebelum dan sesudah
aktivitas coding berlangsung. Artinya, IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
aktivitas design terjadi secara terus-
menerus selama proses pengembangan
aplikasi berlangsung. 4.1 Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis pada sistem
3. Coding yang sedang berjalan, dapat dibuat
Setelah menyelesaikan gambaran dasar suatu rancangan sistem informasi yang
perangkat lunak dan menyelesaikan baru, dimana sistem informasi tersebut
design untuk aplikasi secara adalah penyempurna dari sistem
keseluruhan, XP lebih informasi yang lama. Sistem ini
merekomendasikan tim untuk membuat berperan penting dalam memperbaiki
modul unit tes terlebih dahulu yang kwalitas suatu kinerja pada badan
bertujuan untuk melakukan uji coba usaha. Pengguna sistem informasi ini
setiap cerita dan gambaran yang tidak hanya menyajikan suatu proses
diberikan oleh klien. Setelah berbagai otomatisasi tetapi juga memberikan
unit tes selesai dibangun, tim barulah kecepatan dan akurisasi dalam
melanjutkan aktivitasnya ke penulisan memberikan suatu informasi.
coding aplikasi. XP menerapkan konsep Berdasarkan masalah yang ada pada
Pair Programming dimana setiap tugas Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada
sebuah modul dikembangkan oleh dua Koperasi Swamitra Bandar Lampung
orang programmer. XP beranggapan, 2 maka permasalahan dapat dirumuskan
orang akan lebih cepat dan baik dalam bagaimana mengoptimalkan komputer
menyelesaikan sebuah masalah. untuk mengelola data simpanan dan
Selanjutnya, modul aplikasi yang sudah pinjaman serta laporan pada Sistem
selesai dibangun akan digabungkan Informasi Simpan Pinjam Pada
dengan aplikasi utama. Koperasi Swamitra Bandar Lampung
yang semula masih dilakukan secara
4. Testing manual yaitu masih menggunakan
Walaupun tahapan uji coba sudah Microsoft Excel menjadi
dilakukan pada tahapan coding, XP juga terkomputerisasi sehingga dapat
akan melakukan pengujian sistem yang menghasilkan sistem informasi yang
sudah sempurna. Pada tahap coding, XP cepat, tepat dan akurat yaitu dengan
akan terus mengecek dan memperbaiki menggunakan suatu program khusus
semua masalah-masalah yang terjadi yaitu Oracle Java Netbean 7.3.
walaupun hanya masalah kecil. Setiap
modul yang sedang dikembangkan,
akan diuji terlebih dahulu dengan
4.2 Pembahasan
4.2.1 Rancangan Usecase
Rancangan use case merupakan
gambaran fungsionalitas dari suatu
sistem, sehingga Anggota sistem dapat
mengerti mengenai kegunaan sistem
yang akan dibangun.

Gambar 4.3. Sequence Diagram login

4.2.4 Rancangan Sequence Diagram


Data Simpanan
Rangcangan admin untuk melakukan
pengolahan data simpanan.
Gambar 4.1. Rancangan Usecase

4.2.2 Rancangan Activity Diagram


Pada rancangan activity diagram ini
dijelaskan bahwa admin melakukan
login pada sistem dan akan
menampilkan menu utama yang
tersedia.

Gambar 4.4. Sequence Diagram data


simpanan

4.2.5 Rancangan Sequence Diagram


Jenis simpanan
Menu pilihan untuk jenis-jenis
simpanan yang ada pada koperasi
simpan pinjam

Gambar 4.2. Rancangan Activity


Diagram Admin

4.2.3 Rancangan Sequence Diagram


Login
Pada system ini harus melakukan login
terlebih dahulu yang tersedia
Gambar 4.5. Sequence Diagram Jenis Gambar 4.7. Sequence Diagram Data
Simpanan Peminjaman

4.2.6 Rancangan Sequence Diagram 4.2.8 Rancangan Class Diagram


Anggota Class diagram memberikan gambaran
Rancangan kegiatan pengolahan data sistem secara statis dan beberapa
anggota koperasi oleh admin. diagram akan menampilkan subset dari
kelas dan relasinya. Class diagram
membantu pengembang mendapatkan
struktur sistem sebelum kode ditulis,
dan membantu untuk memastikan
bahwa sistem adalah desain terbaik.

Gambar 4.6. Sequence Diagram Data


Anggota

4.2.7 Rancangan Sequence Diagram


Data Pinjaman Anggota
Rancangan system untuk pengolahan Gambar 4.8. Class Diagram
data pinjaman anggota.
Aplikasi merupakan fokus utama dari
studi untuk disiplin sistem informasi
dan organisasi informatika. Dan oleh
karena itu sistem informasi yang
berbasis komputerisasi sudah banyak
diterapkan oleh setiap organisasi,
lembaga, dan bahkan sampai
perusahaan-perusahaan kecil seperti
contohnya koperasi. Koperasi adalah
organisasi bisnis yang dimiliki dan dan diuji coba sistem tersebut tidak
dioperasikan oleh orang-orang demi sesuai dengan apa yang
kepentingan bersama. Dalam diharapkan.
pengerjaannya koperasi juga 2. Mendapatkan gambaran tentang
memerlukan sebuah sistem informasi sistem yang sedang berjalan dan
untuk mempermudah dalam melakukan mengetahui masalah yang dihadapi
pekerjaannya. adapun sebagai acuan pembuatan
sitem yang lebih disempurnakan.
Sistem Informasi Simpan Pinjam Dengan analisa basis data
Koperasi Swamitra Bandar Lampung berdasarkan kebutuhan sistem yang
adalah koperasi yang semua proses akurat berpotensi untuk
pengerjaan transaksinya masih manual dikembangkan dan menghasilkan
seperti dalam transaksi pengembalian, basis data yang relevan dengan
biaya administrasi, membuat laporan sistem yang berjalan sebelumnya.
mingguan, membuat laporan bulanan Sehingga dapat meningkatkan
dan untuk pengerjaan buku kas masih pelayanan terhadap anggota
dikerjakan dengan tulis tangan. koperasi kedepan.
Semuanya belum terkomputerisasi yaitu
dengan menggunakan Microsoft Excel, V. DAFTAR PUSTAKA
sehingga dalam semua proses
pengerjaan transaksinya membutuhkan
waktu yang lama dan menghasilkan [1] Eko Teko Sumadiwirjo, Hendrojogi,
sistem informasi yang tidak tepat dan Ninik Widiyanti, SP Hasibuan,
akurat. Umar Burhan, 2006-2009,
Pengertian Simpan Pinjam,
Koperasi Simpan Pinjam, Erlangga,
KESIMPULAN Solo.
[2] Andri Kristanto, 2008, Perancangan
Berdasarkan uraian latarbelakang dan Sistem Informasi dan aplikasinya,
pembahasan sebelumnya, dapat diambil Gaya Media, Jogyakarta
kesimpulan bahwa sistem informasi [3] Andri, Kristanto, Ludwig Von
Simpan Pinjam Koperasi Swamitra di Bartalanfy, Mulyadi,
Bandar Lampung belum berjalan. Poerwadarminta, 2011, Pengertian
Selama ini koperasi masih Sitem, SIA, Yogjakarta.
menggunakan cara yang sederhana [4] Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2005.
dalam melakukan pendaftaran anggota ”Analisis dan Desain Sistem
baru dan pengajuan kredit pinjaman. Informasi”, GRAHA
Oleh karena itu perlu dibuat suatu ILMU,Yogyakarta.
sistem informasi dengan tujuan [5] Dharwiyanti, Sri dan Wahono,
memberikan suatu alternatif untuk Romi, Satria. Pengantar Unified
mencatat dibuku. Dimana sistem Modelling Language (UML) :
informasi dengan teknologi informatika http://www.ilmukomputer.com/umu
dapat membantu percepatan dan m/yantiuml.php.2003;
kemudahan dalam mengakses serta [6] Lethbridge, Timothy C. dan
mengelola data. Adapun kesimpulan Laganiere, Robert. 2005. Object-
dari analisa dan perancangan sistem Oriented Software Engineering :
informasi adalah: Practical software development
1. Memberikan alternatif pilihan using UML and Java. Singapore :
dalam pengaksesan data simpan McGraw-Hill Higher Education.
pinjam akan tetapi setelah dianalisa

Anda mungkin juga menyukai