Anda di halaman 1dari 2

Peneliti perlu mempertimbangkan dan memperhatikan dasar etika

penelitian untuk menjaga dan melindungi hak subyek penelitian. Melalui tahapan
uji etik (ethical clearance) di komite etik Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro dengan No.79/EC/FK-RSDK/II/2018. Penelitian ini berpedoman
kepada prinsip etika menurut Polit dan Beck103, yaitu:
Beneficience
Berdasarkan Beneficience Penggunaan Gayatri Mantra dan Emotional
Freedom Technique (EFT) dilakukan peneliti, untuk dievaluasi manfaatnya
guna mengatasi QoL pasien pasca stroke. Jadi dengan kata lain, responden
mendapatkan manfaat atas penelitian ini yakni membantu pasien pasca stroke
yang dirawat inap dalam meningkatkan quality of life-nya selama proses
penyembuhan
Autonomy
Berdasarkan prinsip autonomy, responden diberikan kebebasan untuk
menentukan apakah bersedia atau tidak menjadi subjek dalam penelitian, jika
bersedia maka responden dipersilakan menandatangani surat persetujuan
(informed concent).
Confidentiality
Berdasarkan prinsip confidentiality, peneliti menjamin kerahasiaan data diri
responden. Hal ini dilakukan dengan cara tidak mencantumkan nama dan
hanya memberikan kode dalam pengisian kuesioner dan lembar observasi.
Respect for human dignity
Berdasarkan Respect for human dignity Responden dalam penelitian ini
diberikan hak untuk menentukan pilihan bersedia atau menolak ikut dalam
penelitian ini secara suka rela. Responden juga mempunyai hak untuk
mendapatkan informasi terkait penelitian dengan jelas, sehingga sebelum
penelitian peneliti menjelaskan prosedur, tujuan serta manfaat penelitian pada
responden. Sebagai legalitas persetujuan untuk menjadi responden dalam
penelitian, responden diminta untuk mengisi dan menandatangani informed
consent terlebih dahulu. Apabila proses pengambilan belum selesai dan
responden memutuskan untuk berhenti, responden bebas untuk
mengundurkan diri.
Justice
Justice artinya Responden diperlakukan dengan adil dalam penelitian ini.
Dengan cara yaitu peneliti menjamin memberikan perlakuan yang sama
kepada
semua responden baik kelompok intervensi maupun kelompok kontrol, yang
membedakan disini adalah hanya waktu pemberian intervensi, kelompok
kontrol akan mendapatkan intervensi setelah pengukuran post-test kedua
kelompok, peneliti juga menjamin kerahasisaan data dengan mencantumkan
inisial responden saja pada kuesioner dan hasil data dari pasien hanya bisa
dilihat oleh peneliti serta pembimbing.

Anda mungkin juga menyukai