RSUD Dr.Moewardi
GANGGUAN MENTAL DAN PRILAKU AKIBAT PENGGUNAAN ZAT
PSIKOAKTIF
INTOKSIKASI AKUT (F1x.0)
1. Pengertian Batasan Dan Ruang Lingkup
( Definisi ) Narkotik, alkohol, psikotik dan zat adiktif
lainnya (NAPZA) adalah setiap bahan kimia/zat
yang masuk ke dalam tubuh mempengaruhi
susunan saraf pusat yag manifestasinya
berupa gejala pisik dan pisiologis. Pasien yang
menggunakan NAPZA dapat mengalami kondisi
putus obat atau intoksikasi. Selain itu juga
dapat mengalami gangguan psikiatrik lainnya
dan kondisi medik umum sebagai
komorbiditas, misalnya HIV/AIDS dan
hepatitis.
9 Edukasi 1. ...............................................................
2. ...............................................................
3. ...............................................................
4. ...............................................................
5. ...............................................................
10.Prognosis Pemberian nalokson pada waktu yang tepat
dan cepat serta terjaganya ventilasi sebelum
mendapat antidotum, perbaikan sempurna
intoksikasi opioid dapat tercapai. Bila pasien
menderita hipoksia yang bermakna dan terjadi
aspirasi isi lambung, komplikasi kedua hal ini
dapat menyebabkan morbiditas dan
mortalitas.
Ad Vitam : dubia ad bonam / malam
Ad Sanationam : dubia ad bonam / malam
Ad Fumgsionam : dubia ad bonam / malam
11.Penelaah Kritis Penyulit
AIDS dan berbagai infeksi oportunistik dapat
menyertainya, misalnya hepatitis, koma,
kejang, edema paru, pneumonia aspirasi,
gangguan hemodinamik, hipotermi, edema
serebri, kondisi infeksi lainnya, dan kematian
(akibat apneu yang memanjang)
12 Indikator Medis ...................................................................
..................................................................
13.Kepustakaan Direktorat Jendral Pelayanan Medik
Departemen Kesehatan RI. Pedoman
Penggolongan dan Diagnosis Gangguan
Jiwa di Indonesia III. Cetakan Pertama
1993.
..................................................
RSUD Dr.Moewardi
Direktur
Drg.Basoeki Soetardjo,MMR
NIP 19581018 198603 1 009
LAMPIRAN :
RSUD Dr.Moewardi
GANGGUAN MENTAL DAN PRILAKU AKIBAT PENGGUNAAN ZAT
PSIKOAKTIF
INTOKSIKASI AKUT (F1x.0)
1. Pengertian Batasan Dan Ruang Lingkup
( Definisi ) Narkotik, alkohol, psikotik dan zat adiktif
lainnya (NAPZA) adalah setiap bahan kimia/zat
yang masuk ke dalam tubuh mempengaruhi
susunan saraf pusat yag manifestasinya
berupa gejala pisik dan pisiologis. Pasien yang
menggunakan NAPZA dapat mengalami kondisi
putus obat atau intoksikasi. Selain itu juga
dapat mengalami gangguan psikiatrik lainnya
dan kondisi medik umum sebagai
komorbiditas, misalnya HIV/AIDS dan
hepatitis.
9 Edukasi 1. ...............................................................
2. ...............................................................
3. ...............................................................
4. ...............................................................
5. ...............................................................
10.Prognosis Komplikasi paling umum adalah
rhabdomyolysis dengan gagal ginjal akut
kegagalan banyak organ menyebabkan
heatstroke merupakan sebab utama kematian
intoksikasi amfetamin. Indikator prognosis
buruk pasien intoksikasi amfetamin adalah
koma, shock, kejang, oliguria, dan
hiperpireksia. Asidosis, hipovolemik, kerusakan
ginjal, dan iskemia adalah faktor-faktor risiko
pontensial untuk berkembangnya gagal ginjal
akut.
..................................................
RSUD Dr.Moewardi
Direktur
Drg.Basoeki Soetardjo,MMR
NIP 19581018 198603 1 009
LAMPIRAN :
RSUD Dr.Moewardi
GANGGUAN MENTAL DAN PRILAKU AKIBAT PENGGUNAAN ZAT
PSIKOAKTIF
INTOKSIKASI AKUT (F1x.0)
2. Pengertian Batasan Dan Ruang Lingkup
( Definisi ) Narkotik, alkohol, psikotik dan zat adiktif
lainnya (NAPZA) adalah setiap bahan kimia/zat
yang masuk ke dalam tubuh mempengaruhi
susunan saraf pusat yag manifestasinya
berupa gejala pisik dan pisiologis. Pasien yang
menggunakan NAPZA dapat mengalami kondisi
putus obat atau intoksikasi. Selain itu juga
dapat mengalami gangguan psikiatrik lainnya
dan kondisi medik umum sebagai
komorbiditas, misalnya HIV/AIDS dan
hepatitis.
3. Pemeriksaan Fisik
4. Pemeriksaan
Penunjang
5. Kriteria Diagnosis 1. ...............................................................
2. ...............................................................
3. ...............................................................
4. ...............................................................
5. ...............................................................
6. Diagnosis PUTUS ZAT (F1x.3)
7. Diagnosis Banding
8.Terapi
9 Edukasi 1. ...............................................................
2. ...............................................................
3. ...............................................................
4. ...............................................................
5. ...............................................................
10.Prognosis Ad Vitam : dubia ad bonam / malam
Ad Sanationam : dubia ad bonam / malam
Ad Fumgsionam : dubia ad bonam / malam
11.Penelaah Kritis
12 Indikator Medis ...................................................................
..................................................................
13.Kepustakaan Direktorat Jendral Pelayanan Medik
Departemen Kesehatan RI. Pedoman
Penggolongan dan Diagnosis Gangguan
Jiwa di Indonesia III. Cetakan Pertama
1993.
..................................................
RSUD Dr.Moewardi
Direktur
Drg.Basoeki Soetardjo,MMR
NIP 19581018 198603 1 009
LAMPIRAN :
RSUD Dr.Moewardi
GANGGUAN MENTAL DAN PRILAKU AKIBAT PENGGUNAAN ZAT
PSIKOAKTIF
INTOKSIKASI AKUT (F1x.0)
3. Pengertian Batasan Dan Ruang Lingkup
( Definisi ) Narkotik, alkohol, psikotik dan zat adiktif
lainnya (NAPZA) adalah setiap bahan kimia/zat
yang masuk ke dalam tubuh mempengaruhi
susunan saraf pusat yag manifestasinya
berupa gejala pisik dan pisiologis. Pasien yang
menggunakan NAPZA dapat mengalami kondisi
putus obat atau intoksikasi. Selain itu juga
dapat mengalami gangguan psikiatrik lainnya
dan kondisi medik umum sebagai
komorbiditas, misalnya HIV/AIDS dan
hepatitis.
4. Pemeriksaan Urinalisis
Penunjang EKG: sesuai indikasi
9 Edukasi 1. ...............................................................
2. ...............................................................
3. ...............................................................
4. ...............................................................
5. ...............................................................
10.Prognosis Beberapa gejala (disforik atau fatig) dapat
terlihat pada beberapa hari setelah
pengguanaan dosis yang agak besar. Selama
fase putus amfetamin, pasien dapat
mengalami depresi berat. Depresi ini dapat
sembuh meskipun tanpa pengobatan bila
tidurnya normal.
Ad Vitam : dubia ad bonam / malam
Ad Sanationam : dubia ad bonam / malam
Ad Fumgsionam : dubia ad bonam / malam
11.Penelaah Kritis Penyulit
Polydrugs
Gangguan psikiatrik lain yang mendasari
..................................................
RSUD Dr.Moewardi
Direktur
Drg.Basoeki Soetardjo,MMR
NIP 19581018 198603 1 009
LAMPIRAN :
RSUD Dr.Moewardi
GANGGUAN MENTAL DAN PRILAKU AKIBAT PENGGUNAAN ZAT
PSIKOAKTIF
INTOKSIKASI AKUT (F1x.0)
4. Pengertian Batasan Dan Ruang Lingkup
( Definisi ) Narkotik, alkohol, psikotik dan zat adiktif
lainnya (NAPZA) adalah setiap bahan kimia/zat
yang masuk ke dalam tubuh mempengaruhi
susunan saraf pusat yag manifestasinya
berupa gejala pisik dan pisiologis. Pasien yang
menggunakan NAPZA dapat mengalami kondisi
putus obat atau intoksikasi. Selain itu juga
dapat mengalami gangguan psikiatrik lainnya
dan kondisi medik umum sebagai
komorbiditas, misalnya HIV/AIDS dan
hepatitis.
4. Pemeriksaan Urinalisis
Penunjang EKG: sesuai indikasi
9 Edukasi 1. ...............................................................
2. ...............................................................
3. ...............................................................
4. ...............................................................
5. ...............................................................
10.Prognosis Beberapa gejala (disforik atau fatig) dapat
terlihat pada beberapa hari setelah
pengguanaan dosis yang agak besar. Selama
fase putus amfetamin, pasien dapat
mengalami depresi berat. Depresi ini dapat
sembuh meskipun tanpa pengobatan bila
tidurnya normal.
Ad Vitam : dubia ad bonam / malam
Ad Sanationam : dubia ad bonam / malam
Ad Fumgsionam : dubia ad bonam / malam
11.Penelaah Kritis Penyulit
Polydrugs
Gangguan psikiatrik lain yang mendasari
..................................................
RSUD Dr.Moewardi
Direktur
Drg.Basoeki Soetardjo,MMR
NIP 19581018 198603 1 009
LAMPIRAN :
RSUD Dr.Moewardi
GANGGUAN STRES PASCA TRAUMA
5. Pengertian Batasan dan Uraian Umum
( Definisi )
Kedaan yang itmbul sebagai respons
berkepanjangan dan / atau tertunda terhadap
kejadian atau situasi yang bersifat stresor
katastrofik, sangat menakutkan dan cenderung
menyebabkan penderitaan pada hampir semua
orang (misalnya perang, gempa bumi,
kecelakaan berat, menjadi korban penyiksaan,
terorisme, dan perkosaan).
Gangguang Stres Pasca Trauma
Berdasarkan ICD-10 dan PPDGJ-III
Gangguan ini dianggap respons tertunda atau
berkepanjangan atau situasi atau kejadian
penuh stres (baik berlangsung singkat maupun
lama) yang sifatnya mengancam jiwa atau
katastrofik, dan hal ini menyebabkan
penderitaan pada hampir semua orang.
Faktor predisposisi, seperti ciri kepribadian
(misalnya kompulsif, astenik) atau riwayat
gangguan neurotik, bisa menurunkan batas
ambang seseorang untuk berkembang menjadi
sindrom atau memperparah perjalanan
penyakitnya, namun hal tersebut tidak bernilai
mutlak. Tampilan khas berupa episode kilas
balik (flash-back) ingatan intrustive, mimpi
buruk, penumpulan emosi, detachment
terhadap orang lain, anhedonia, penghindaran
akan akivitas dan situasi yang mengingatkan
akan trauma. Biasanya ditemukan peningkatan
aktivitas otonomik, muah terkejut dan
insomnia. Sering dijumpai ansietas dan
depresi, disertai ide-ide bunuh diri. Awitan
setelah trauma dengan periode laten dari
beberapa minggu sampai beberapa bulan.
Perjalanan penyaki bersifat fluktuatif tapi
mayoritas khusu diharapkan pulih. Sebagian
kecil kasus berlangsung kronis menahun,
menimbulkan perubahan kepribadian menetap.
2. Anamnesis ...................................................................
...................................................................
...................................................................
3. Pemeriksaan Fisik
Pedoman Diagnostik Berdasarkan ICD-10
dan PPDGJ – III
4. Pemeriksaan
Penunjang
5. Kriteria Diagnosis 1. ...............................................................
2. ...............................................................
3. ...............................................................
4. ...............................................................
5. ...............................................................
6. Diagnosis GANGGUAN STRES PASCA TRAUMA
7. Diagnosis Banding
Psikosis akut
Reaksi stres akut
Ganguuan penyesuaian
Gangguan depresi mayor
8.Terapi
Farmakoterapi
Derivat trisiklik :
Amitriptilin 2x (10-25) mg
Quetiapin, 50-100mg
Terapi psikososial
Latihan relaksasi
..................................................
RSUD Dr.Moewardi
Direktur
Drg.Basoeki Soetardjo,MMR
NIP 19581018 198603 1 009