(Keseragaman Metabolisme Manusia dengan Perbedaan Awal Masuk sebagai hasil Adaptasi)
Dalam bab ini, aku mencoba menarik satu benang merah bahwa setiap manusia yang ada di muka bumi
ini diciptakan SAMA dan SETARA.. betul yaa? Jadi tidak ada perbedaan baik yang warna hitam-putih,
agama A/B/C/D/E, tinggal dimanapun di belahan bumi ini tetap nama dan klasifikasi nya MANUSIA juga
khan spesiesnya? ;)
Terus mengapa ada muncul perbedaan ketika mulai menjalankan Keto-Fastosis yaa..?
Ada yang mengalami efek mual, muntah, pusing, gemetar, ndak nafsu makan .. bahkan yang lebih
ekstrem lagi malah ada ;)
Itu semua disebabkan oleh perbedaan yang sudah dimulai dari SEJAK KITA MASING-MASING
DILAHIRKAN :
adalah faktor penentu pertama dari sejak kita lahir bahasan bab ini. Bisa dibayangkan ya? Manusia yang
lahir di hutan pedalaman dibandingkan dengan di lingkungan gurun pasir atau lebih ekstrem lagi di
lingkungan es kutub (Suku Inuit / Eskimo) pasti akan berbeda cara ADAPTASInya terhadap LINGKUNGAN
dimana manusia itu berada.
Jadi yang membedakan adalah hasil ADAPTASInya, bukan AWAL METABOLISME nya... karena AWAL
METABOLISME itu sama, DEFAULTnya MANUSIA diciptakan oleh Yang Maha Kuasa, namun dengan
anugrahNya, MANUSIA diberi kemampuan untuk bisa ber-ADAPTASI sehingga bisa SURVIVE di BELAHAN
BUMI manapun ;)
Ndak usah yang ekstrem deh, yang masih satu kota saja bisa beda kok LINGKUNGAN HIDUP
SEKELILINGNYA.. ;)
Ada yang dari bayi langsung diberi ASI.. ada yang pake SUSU FORMULA.. ada yang AIR TAJIN.. tapi
hebatnya, MANUSIA itu bisa ber-ADAPTASI terhadap itu semua dan MEMBERI PERBEDAAN di jalur
metabolisme masing-masing..
adalah faktor penentu kedua selama kita tumbuh dan besar. Umumnya ini lebih condong ke KEBIASAAN
yang DITANAMKAN. Pola Makan yang terbentuk MENYESUAIKAN dengan LINGKUNGAN HIDUP dimana
MANUSIA itu berada.
Ketika LINGKUNGAN HIDUP di HUTAN, maka POLA MAKAN nya lebih condong menyesuaikan dengan
kebiasaan BERBURU
Ketika LINGKUNGAN HIDUP di PEMUKIMAN, maka POLA MAKAN nya lebih condong menyesuaikan
dengan kebiasaan BERCOCOK TANAM
Ketika LINGKUNGAN HIDUP di ES KUTUB, maka POLA MAKAN nya lebih condong menyesuaikan dengan
kebiasaan BERBURU dan MENYIMPAN
Ini pun menjadi faktor penambah proses ADAPTASI manusia selama tumbuh dan besar dan (otomatis)
meng-kokohkan jalur metabolisme yang sudah berbeda dari awal tadi di atas..
adalah faktor penentu terakhir kita saat sudah hidup stabil (settle) di muka bumi ini. Ini berbicara
tentang perwujudan NYATA bagaimana KEBIASAAN tadi menjadi GAYA HIDUP yang PERMANEN. Ibarat
kata di proses penerbitan sertifikat, inilah proses CAP STEMPEL LEGALISASI sertifikat nya.. Seterusnya
dan selamanya akan seperti itu.. dan (otomatis) jalur metabolisme nya pun menjadi JELAS berakhir di
ujung yang seperti apa ;)
Mengapa perlu di-RUBAH?... Karena kita tahu saat ini banyak sekali KESALAH-PAHAMAN tentang 3
faktor di atas, terutama faktor GAYA HIDUP.. yang SEAKAN-AKAN TIDAK BISA DIRUBAH LAGI... Contoh :
(1) Manusia itu tidak bisa hidup tanpa GLUKOSA, jadi HARUS MENGASUP GLUKOSA DARI LUAR..!
(2) Manusia itu harus teratur makan 3x sehari, terutama SARAPAN itu PENTING..!
Seperti yang sudah saya jelaskan tadi di atas, apa BENANG MERAH manusia dari lahir?
METABOLISME yang SERAGAM.. karena manusia diciptakan SAMA dibelahan bumi manapun... dan
ADAPTASI yang BERBEDA.. karena perbedaan di LINGKUNGAN, POLA MAKAN dan GAYA HIDUP
Berarti... kalo kita tahu METABOLISME SERAGAM, apakah bisa kita yang sudah ter-CAP/STEMPEL
(terkunci) GAYA HIDUP tertentu merubah nya dan kembali ke METABOLISME SERAGAM itu tadi..??
Jawabannya BISAA..
Itulah yang akan memberi perbedaan ketika kita dalam proses mem-BALIK dan KEMBALI ke
METABOLISME SERAGAM tadi.. Apapun nama gejala yang menyertai proses pem-BALIKAN ini, arah nya
jelas.. kembali ke DEFAULT nya metabolisme MANUSIA pertama lahir
So.. don't think everything is fixed from the day we are born. When everything seems to be going
against you, just remember this simple thing: Airplane takes off against the wind, not go along with it ;)