S
Bicara integritas bukanlah hal yang asing bagi seluruh jajaran istem Akuntabilitas Kinerja Instansi Untuk peningkatan kualitas implementasi
Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Meski demikian, manakala ditanya maknanya Pemerintah (SAKIP)mulai diterapkan dengan SAKIP, KemenPAN-RB dalam Laporan Hasil
kadang masih kurang yakin untuk menjelaskannya. Hal tersebut yang menarik redaksi Diterbitkan Oleh:
Buletin Kinerja untuk mengangkatnya sebagai tema edisi kali ini. Harapannya dapat
Biro Perencanaan dan Keuangan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Sekretariat Jenderal
mendukung upaya memperkokoh makna dan implementasi integritas dalam perilaku Kementerian Keuangan yang kemudian diatur terakhir dengan Peraturan merekomendasikan Kementerian Keuangan untuk:
kerja serta menjadikan Kemenkeu sebagai institusi yang memiliki kesungguhan untuk Pelindung Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem 1. Mengintegrasikan semua pelaksanaan reformasi
mempraktikkan integritas. Menteri Keuangan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah birokrasi dengan kinerja yang akan dicapai sehingga
Integritas sering disederhanakan maknanya sebagai kejujuran, kebajikan, Pengarah
berperilaku baik dan benar, atau bermoral. Maknanya seringkali berkembang dan Sekretaris Jenderal rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan pelaksanaan reformasi birokrasi lebih dapat dirasakan
dikaitkan dengan pencegahan korupsi. Secara etimologis, kata integritas (integrity), Kementerian Keuangan
prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan manfaatnya oleh stakeholder
integrasi (integration) dan integral (integral) memiliki akar kata Latin yang sama, Penanggung Jawab
pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, 2. Meningkatkan internalisasi kepada seluruh pegawai
yaitu “integer” yang berarti “seluruh” (“whole or entire”) atau “suatu bilangan bulat” (“a Kepala Biro Perencanaan
whole number”), bilangan yang bukan bilangan pecahan (Skeat 1888, 297; Black 1825, dan Keuangan pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja dalam rangka tentang segala kebijakan terbaru serta mendorong
215-6 dalam ACCH). Jadi, sesuatu yang berintegritas merupakan sesuatu yang utuh Redaktur pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi setiap atasan langsung melakukan supervisi, coaching,
dalam keseluruhannya, sesuatu yang tidak terbagi, dimana nuansa keutuhan atau Finaldo, Rahmat Widiana,
2 Buletin Kinerja Edisi XXXVII/Kuartal III 2018 Buletin Kinerja Edisi XXXVII/Kuartal III 2018 3
profil profil
Edisi kali ini, Buletin Kinerja mendapat terpisah. Pengelola kinerja ada di Bagian Organisasi
kesempatan berbincang dengan sosok wanita dan Tata Laksana, sedangkan pengelolaaan risiko
kelahiran Semarang. Kesan pertama yang didapat ada di Bagian Kepatuhan dan Bantuan Hukum.
Buletin Kinerja saat bertemu dengan sosok berjilbab Hal tersebut menjadi tantangan sendiri bagi kedua
dan berkacamata ini adalah ramah dan hangat. Beliau belak pihak, terutama bagi pengelola risiko DJA.
adalah Triana Ambarsari, yang akrab dipanggil Hal yang terpenting dalam bekerja adalah bekerja Sinkronisasi, membangun pemahaman terkait risiko
Ibu Ana. Ditemui di ruang kerjanya, dengan atas kinerja yang akan dicapai maupun koordinasi
tutur katanya yang dikenal santun dan lembut,
dengan ikhlas, terus menjalani hidup dengan lebih antara kinerja dan risiko sangat diperlukan.
sosok ini menyambut baik tim buletin di sela-sela baik karena “Tuhan tidak tidur". Wanita lulusan Universitas Diponegoro ini
kesibukannya.
juga menyampaikan bahwa tim pengelola risiko DJA
Ibu yang menjadi punggawa pengelolaan
~Triana Ambarsari~ selalu berusaha untuk mengikuti proses penyusunan
risiko di Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) ini kinerja agar mendapatkan feeling, risiko mana
menjabat sebagai Kepala Bagian Kepatuhan dan yang mungkin dihadapi dalam pencapaian kinerja
Bantuan Hukum sejak Januari 2017. Sebelumnya, organisasi DJA.
beliau menjabat sebagai Kepala Bagian SDM,
Berbagai strategi dilakukan dalam
DJA. Ibu ini dengan rendah hati mengaku bahwa
pengelolaan risiko di DJA diantaranya sosialisasi,
manajemen risiko merupakan hal baru. Namun
asistensi, maupun FGD dengan unit teknis yang
demikian, beliau memiliki kesungguhan yang
merupakan user pengelolaan risiko maupun dengan
tinggi untuk terus belajar dan mencari informasi
pengelola risiko eselon II di lingkungan DJA.
sehingga dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Hal tersebut tentunya harus diimbangi dengan
Beliau mulai membidangi pengelolaan risiko pada
peningkatan pemahaman terkait risiko sehingga
masa transisi manajemen risiko di Kemenkeu yang
pengelolaan risiko menjadi lebih baik lagi.
semula berada di bawah pembinaan Itjen kemudian
berpindah ke Sekretariat Jenderal, Biro Perencanaan Wanita yang juga senang mengunjungi
dan Keuangan. Perubahan organisasi ini diikuti pasar tradisional ini berharap sertifikasi RMO
dengan perubahan peraturan terkait pengelolaan bagi pengelola risiko di lingkungan Kementerian
risiko di Kementerian Keuangan. Keuangan dapat difasilitasi oleh RMO Pusat. Selain
itu, risiko tanggung renteng perlu dikelola lebih baik
Peraturan mengenai pengelolaan risiko di
dan memperkuat sinergi antar unit yang terlibat.
lingkungan Kementerian Keuangan mengalami
Kemudian, perlu pengembangan sistem manajemen
beberapa kali perubahan yang semula PMK
risiko untuk memudahkan dan menyederhanakan
Nomor: 191/PMK.09/2008 tentang Penerapan
implementasinya.
Manajemen Risiko di Lingkungan Departemen Triana Ambarsari
Keuangan, kemudian diubah menjadi PMK Nomor FOTO: Abdul Muta’alii Diakhir wawancara, wanita yang memiliki
12/PMK.09/2016 tentang Penerapan Manajemen kesenangan jalan-jalan bersama keluarga besarnya,
Risiko di Lingkungan Kementerian Keuangan. Sebagai RMO DJA, Bu Ana beserta tim contoh yang ada di DJA. Kemudian, secara periodik, menuturkan bahwa hal yang terpenting dalam
Setelah Risk Management Office (RMO) Pusat bergeser pengelola risiko DJA melakukan berbagai upaya RMO DJA juga melakukan rapat secara triwulanan bekerja adalah bekerja dengan ikhlas, terus
ke Biro Perencanaan dan Keuangan, kebijakan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan risiko. maupun reviu implementasi manajemen risiko. Hal- menjalani hidup dengan lebih baik karena “Tuhan
terkait manajemen risiko mengalami perubahan Lebih lanjut, wanita yang memiliki hobi membaca dan hal tersebut dilakukan agar pengelolaan risiko di DJA tidak tidur”. Dengan begitu pekerjaan apa pun
melalui PMK Nomor: 171/PMK.01/2016 tentang memasak ini memaparkan bahwa beberapa langkah lebih optimal. akan menjadi mudah dan dapat dijalani dengan rasa
Manajemen Risiko di Lingkungan Kementerian diambil, diantaranya DJA berusaha mengoptimalkan bersyukur yang tinggi.
Keuangan. komite manajemen risiko yang melibatkan pimpinan Dalam menjalankan tugas sebagai RMO Unit
unit dalam hal ini Dirjen maupun para eselon II. DJA, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi
Langkah lain yang dilakukan adalah menyusun diantaranya dengan adanya peraturan baru, tentunya
petunjuk pelaksanaan (juklak) sesuai amanah PMK mengubah mindset dan pola kerja sebelumnya. Selain
Nomor: 171/PMK.01/2017 yang mengatur secara itu pada unit DJA pengelola risiko dan pengelola
lebih rinci, memberikan gambaran yang lebih kinerja masih dilakukan oleh unit yang terpisah.
lengkap, dan lebih mudah dipahami dengan contoh- Beberapa unit sudah menyatukan pengelola kinerja
dan pengelola risiko, namun pada unit DJA masih
4 Buletin Kinerja Edisi XXXVII/Kuartal III 2018 Buletin Kinerja Edisi XXXVII/Kuartal III 2018 5
laporan utama laporan utama
Isu integritas pegawai di lingkungan birokrat, proses identifikasi risiko dilakukan Dari sisi pengelolaan risiko,
masih menjadi salah satu topik yang sering muncul di berdasarkan Sasaran Strategis dan Indikator penguatan budaya integritas menjadi salah
berbagai media. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan. satu perhatian Kemenkeu yang diwujudkan
mempunyai peran strategis di pemerintahan, hal ini Upaya penguatan budaya melalui identifikasi dan perumusan rencana
menjadikan sebagai salah satu instansi yang menjadi integritas melalui manajemen kinerja dan penanganan risiko dan dituangkan dalam
sorotan masyarakat. Oleh karena itu, budaya integritas risiko diwujudkan dalam berbagai aspek. dokumen Piagam Manajemen Risiko.
pegawai menjadi mutlak untuk terus ditingkatkan. Hal Dari sisi pengelolaan kinerja, Beberapa rencana penanganan
ini didukung dengan berbagai upaya yang tentunya upaya yang dilakukan misalnya risiko yang akan dilaksanakan di
harus dapat menjawab setiap pertanyaan atau keraguan dalam perumusan kontrak antaranya melalui: pelaksanaan
yang muncul atas keberhasilan dari program reformasi kinerja Kemenkeu-Wide (level kegiatan internalisasi nilai-nilai
birokrasi yang telah dibangun Kemenkeu. Menteri Keuangan) tahun 2018, Kemenkeu; penetapan Program
Berbicara tentang integritas, tentunya sudah telah ditetapkan SS “Organisasi yang fit Budaya Baru Kemenkeu (rebranding
tidak asing di kalangan pegawai Kemenkeu. Dalam for purpose”. Fit for purpose memiliki arti values; penguatan implementasi
Keputusan Menteri Keuangan (KMK) nomor 312/ bahwa organisasi beserta proses bisnis kode etik pegawai; penguatan
KMK.01/2011 tentang Nilai-Nilai Kemenkeu, dijelaskan di dalamnya akan bersifat dinamis dan fleksibel sesuai implementasi kode etik pegawai; dan Culture
definisi integritas yaitu bahwa dalam berpikir, berkata, dengan tuntutan kebutuhan serta dinamika transformasi re-assesment); penyusunan Integrity Framework;
berperilaku, dan bertindak, pimpinan dan seluruh Pegawai kelembagaan Kemenkeu. SS ini bertujuan untuk implementasi Culture Quality Management (sebagai
Negeri Sipil di lingkungan Kemenkeu melakukannya mewujudkan organisasi yang mampu mewadahi dan quality assurance); penyusunan sistem monitoring/
dengan baik dan benar serta selalu memegang teguh source: memfasilitasi kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai penguatan implementasi budaya; serta penerapan
https://i1.wp.com/www3.gobiernodecanarias.org/medusa/ecoblog/jtolsan/
kode etik dan prinsip-prinsip moral. Budaya integritas files/2012/12/imagen-cerebro-pensante-vector-material_34-57772.jpg?w=626
tujuan organisasi. Pencapaian SS ini diukur melalui Strategi Komunikasi dalam rangka merespon berita
di Kemenkeu telah diperkenalkan sejak tahun 2013 tiga IKU yang mendukung upaya peningkatan budaya negatif. Selain itu, terdapat risiko yang juga mendukung
dengan diterbitkannya KMK nomor 127/KMK.01/2013 nasional antar instansi pemerintah. Inisiatif strategis ini integritas, yaitu (1) Persentase implementasi inisiatif budaya integritas pada level Kemenkeu-One, dengan
tentang Program Budaya di Lingkungan Kemenkeu. diharapkan dapat mewujudkan birokrasi yang efisien; RBTK; (2) Tingkat pemenuhan unit kerja terhadap harapan dapat mendorong pegawai untuk menciptakan
Untuk mengoptimalkan implementasi program tersebut, meningkatkan budaya integritas; menjadi inspirasi kriteria ZI WBK; dan (3) Indeks Persepsi Integritas. lingkungan kerja yang lebih berintegritas.
pada tahun 2016, Menteri Keuangan menetapkan KMK program budaya Kemenkeu untuk instansi pemerintah Selanjutnya, terdapat beberapa IKU Keberhasilan sistem manajemen kinerja dan
nomor 974/KMK.01/2016 tentang Implementasi Inisiatif lainnya; meningkatkan Indeks Persepsi Kesehatan lainnya yang ditetapkan dalam rangka peningkatan risiko dalam mendukung penguatan budaya integritas
Strategis Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Organisasi; dan meningkatkan Indeks Persepsi Publik atas budaya integritas, di antaranya yaitu IKU “Persentase tidak terlepas dari komitmen pimpinan dan partisipasi
Kelembagaan Kemenkeu. Terdapat 20 inisiatif strategis kualitas pelayanan publik. rekomendasi strategi komunikasi yang ditindaklanjuti” aktif seluruh pegawai. Kemungkinan adanya resistensi
yang terbagi dalam empat tema yatu tema sentral; pada Kemenkeu-One-Two Sekretariat Jenderal;
Penguatan budaya integritas tidak lepas dari pegawai terhadap perubahan tidak dapat dihindari. Oleh
penerimaan; perbendaharaan, dan penganggaran. IKU “Persentase informasi perbuatan koruptif yang
efektivitas sistem manajemen kinerja dan risiko yang karena itu, peran agen perubahan menjadi tidak kalah
Penguatan budaya integritas diatur dalam telah diimplementasikan di Kemenkeu. Secara umum, dilaporkan dari dan/atau ke KPK/Penegak hukum pada penting dalam mengkomunikasikan nilai-nilai integritas
tema sentral, dimana salah satu inisiatif yang dilakukan pengelolaan kinerja dimaksudkan untuk meningkatkan Kemenkeu-One-Two Inspektorat Jenderal (Itjen); IKU kepada seluruh pegawai. Selain itu, kesinambungan
yaitu penguatan budaya organisasi. Penguatan budaya kinerja baik pegawai maupun organisasi. Sedangkan “Persentase rekomendasi Itjen (policy recomendation program budaya tentunya dapat terus dipertahankan dan
organisasi dilaksanakan melalui penetapan kebijakan pengelolaan risiko diharapkan dapat meningkatkan dan hukuman disiplin) yang telah ditindaklanjuti” bahkan ditingkatkan. Pada akhirnya, penguatan budaya
efisiensi birokrasi sebagai trigger perubahan budaya; kemungkinan pencapaian sasaran organisasi dan pada Kemenkeu-One Itjen dan Kemenkeu-Two yang integritas di Kemenkeu tidak hanya sebatas program
penetapan budaya Kemenkeu dan menjadikannya sebagai peningkatan kinerja. Untuk mengoptimalkan tujuan membidangi kepatuhan internal di seluruh unit eselon I. belaka, namun juga dapat memberi makna nyata menuju
branding perubahan budaya di lingkungan pemerintahan; tersebut, Kemenkeu telah berupaya mengintegrasikan Kemenkeu yang lebih baik.
penetapan kebijakan efisiensi belanja negara dan sinergi manajemen kinerja dan manajemen risiko. Misalnya,
6 Buletin Kinerja Edisi XXXVII/Kuartal III 2018 Buletin Kinerja Edisi XXXVII/Kuartal III 2018 7
laporan khusus laporan khusus
8 Buletin Kinerja Edisi XXXVII/Kuartal III 2018 Buletin Kinerja Edisi XXXVII/Kuartal III 2018 9
wawancara wawancara
10 Buletin Kinerja Edisi XXXVII/Kuartal III 2018 Buletin Kinerja Edisi XXXVII/Kuartal III 2018 11
wawancara potret
S
Inspektur Jenderal Kemenkeu ditetapkan sebagai ketua AAIPI. uasana sunyi dirasakan tim buletin kinerja saat psikotropika dinilai cukup efektif bila dibandingkan
Forum ini merupakan ajang pertukaran komunikasi bagi memasuki salah satu sudut kompleks Kantor Pusat dengan mesin pendeteksi. Karena selain memiliki
para APIP dan rutin mengadakan pertemuan setiap bulan. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Namun penciuman yang tajam, K-9 juga memiliki mobilitas yang
Selain itu, para pejabat dan auditor Itjen pun juga terlibat saat dua tiga langkah lagi mendekati barisan jerusi besi, tinggi dalam berbagai situasi dan kondisi.
keanggotaan komite AAIPI dan menjadi motor pada mulai terdengar riuh salak anjing saling bersahutan seakan Saat ini, modus penyelundupan narkotika
forum tersebut, seperti komite kode etik, komite standar menyambut kedatangan tim kami. Beginilah suasana di Unit pun semakin berkembang dengan cara-cara yang tidak
audit, komite telaahan sejawat dan komite pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Anjing Pelacak Narkotika, DJBC. pernah terbayangkan sebelumnya. Mengantisipasi hal
profesi. Melalui forum ini Itjen juga melakukan sharing Didukung oleh 16 orang pawang anjing (dog handler) dan 4 ini, Unit K-9 mengembangkan tiga Program Pelatihan
knowledge kepada APIP kementerian/lembaga (K/L) lain dan orang instruktur, seluruh anjing pelacak milik DJBC dilatih unggulan yaitu Container Examination Dog yang pilot
diharapkan dapat menjadi mitra BPKP untuk meningkatkan setiap hari untuk dapat melacak keberadaan obat terlarang project-nya di Unit K-9 Kanwil Jateng-DIY, Border Dog
kualitas APIP dalam pengawasan pengelolaan keuangan di yang keluar masuk secara illegal melalui bandara maupun yang pilot project-nya akan dilakukan di Unit-K-9 Kanwil
K/L masing-masing. pelabuhan nasional. DJBC Kalimantan Bagian Barat (di perbatasan darat
Tantangan dan Harapan Unit Anjing Pelacak Narkotika, DJBC atau Indonesia dan Malaysia) serta Marine Dog yang pilot
yang lebih familiar disebut dengan Unit K-9 dibentuk project-nya di Kanwil Batam. Untuk mewujudkan ketiga
Memperkuat budaya integritas tidak semudah sejak tahun 1981 untuk mendukung pelaksanaan spesifikasi program tersebut, dibutuhkan anjing dengan
membalikkan telapak tangan, Perlu waktu untuk mengubah fungsi DJBC sebagai Community Protector, khususnya kualifikasi keberanian, penciuman, dan semangat yang
mindset masing-masing personal. Pertama komitmen barang larangan seperti narkotika dan psikotropika. lebih dibandingkan anjing yang dimiliki saat ini. Dari
pimpinan harus kuat. Kedua pimpinan harus menjadi role Penggunaan anjing pelacak DJBC (K-9) sebagai seluruh anjing yang dimiliki K-9, baru ada 2 anjing yang
model bagi pegawai dalam mendorong perwujudan nilai- alat pengawasan dalam mendeteksi narkotika dan telah memenuhi spesifikasi sebagai marine dog yaitu
nilai (value) Kementerian Keuangan, mulai lini terbawah Andro dan Dee.
hingga ke level manajerial. Reward and punishment harus
benar-benar dijalankan. Menerapkan reward and punishment
tidaklah mudah, karena sebagai orang timur, sangat wajar
orang senang menerima reward, tetapi masih segan jika
memberikan punishment. “Jadi solusinya semua itu harus
segera dilaksanakan dan tidak dapat ditawar-tawar lagi.” tegas
lulusan Central Queensland University Australia ini.
Ketiga adalah penguatan sistem, yaitu setiap pekerjaan
harus terintegrasi dalam suatu sistem yang terstruktur sehingga
dapat termonitoring. Keempat pimpinan sebagai leader wajib
mengenal dan mengetahui setiap bawahannya. Prinsip “know
your employees” harus dikembangkan, sehingga pimpinan
mengetahui keadaan riil di lapangan dan mengetahui betul
keadaan bawahannya. Grooming dengan rekan-rekan sekerja
juga harus dilakukan dengan baik, dan terakhir compliance
harus ditegakkan”, pungkas mantan Kepala Biro Perencanaan
dan Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan
tahun 2011-2015 mengakhiri pembicaraan sore itu.
12 Buletin Kinerja Edisi XXXVII/Kuartal III 2018 Buletin Kinerja Edisi XXXVII/Kuartal III 2018 13
Potret Potret
14 Buletin Kinerja Edisi XXXVII/Kuartal III 2018 Buletin Kinerja Edisi XXXVII/Kuartal III 2018 15
rujukan rujukan
Risiko adalah dampak dari ketidakpastian Delapan prinsip lain disederhanakan pernyataannya dan dipindahkan letaknya menjadi di pusat komponen menjadi “scope, context, criteria”. Proses “recording
terhadap pencapaian tujuan organisasi (ISO 31000). menjadi integrated, structured & comprehensive, customized, lainnya. Komponen “integration” ditambahkan sebagai & reporting” dicantumkan secara eksplisit di dalam
Seperti kita ketahui bersama ancaman risiko saat ini inclusive, dynamic, best available information, human & komponen yang mengawali komponen lain. Empat diagram setelah sebelumnya hanya ada pada bagian
terus tumbuh baik pada pemerintahan, organisasi/ cultural factors, dan continual improvement. komponen lain disederhanakan pernyataannya teks pada versi 2009.
perusahaan, maupun masyarakat. Melihat satu dekade menjadi “design, implementation, evaluation, dan
lalu, banyak organisasi/perusahaan yang mengalami Kerangka manajemen risiko pada versi 2009 improvement”. ISO 31000:2018 menekankan tujuan
kejatuhan karena kurangnya kemampuan untuk juga disempurnakan dari 5 komponen menjadi 6 manajemen risiko, yaitu menciptakan dan melindungi
Proses manajemen risiko relatif tidak berubah.
menangani risiko dengan baik. Salah satu contohnya komponen pada versi 2018. Komponen “mandate and nilai. Tujuan itu diwujudkan dengan (1) meningkatkan
Proses “establishing the content” diubah namanya
adalah Lehman Brothers. Oleh karenanya perlu commitment” diubah menjadi “leadership & commitment” kinerja; (2) mendorong inovasi; dan (3) mendukung
adanya manajemen risiko yang mampu memberikan pencapaian sasaran. Manajemen risiko adalah bagian
keyakinan memadai bagi organisasi untuk mengelola dari tata kelola (governance) dan harus terintegrasi di
risiko pada level yang dapat diterima. Salah satu dalam proses organisasi. Penerapan manajemen risiko
metodologi yang digunakan dalam mengelola risiko memerlukan kepemimpinan dan komitmen dari top
adalah ISO 31000. management, serta keterlibatan aktif dari semua anggota
organisasi.
ISO 31000 merupakan standar manajemen
risiko yang dijadikan panduan penerapan risiko yang Penyempurnaan ini tentunya akan menambah
terdiri atas tiga elemen, yaitu prinsip, kerangka kerja, warna baru dalam implementasi pengelolaan risiko
dan proses. Prinsip manajemen risiko merupakan secara umum termasuk di lingkungan Kementerian
dasar praktik atau filosofi manajemen risiko. Kerangka Keuangan, mengingat ISO 31000 menjadi salah satu
kerja adalah pengaturan sistem manajemen risiko acuan dalam perumusan kebijakan pengelolaan risiko
secara terstruktur dan sistematis di seluruh bagian di Kementerian Keuangan. Beberapa penyempurnaan
organisasi. Sedangkan proses merupakan aktivitas tersebut tentunya akan mewarnai penyempurnaan
pengelolaan risiko yang berurutan dan saling terkait. kebijakan pengelolaan risiko di Kementerian
Keuangan.
Pada Februari 2018, organisasi standar
internasional ISO menerbitkan ISO 31000:2018 Dengan masuknya komponen “integration”
Risk management – Guidelines menggantikan ISO dalam kerangka kerja manajemen risiko versi 2018,
31000:2009 Risk management -- Principles and guidelines diharapkan dapat lebih memperkuat proses integrasi
yang diterbitkan pada November 2009. Diagram yang manajemen risiko dengan seluruh proses bisnis yang
menggambarkan hubungan prinsip, kerangka kerja, dijalankan organisasi. Saat ini pengelolaan risiko di
dan proses manajemen pada versi 2009 dilakukan Kementerian Keuangan sudah mulai diintegrasikan
penyempurnaan, yang semula merupakan rangkaian dengan pengelolaan kinerja yang ditujukan untuk
unsur yang berurutan, pada versi 2018 menjadi suatu Diagram ISO 31000:2009 mendorong serta meningkatkan ketahanan organisasi
sistem terbuka yang saling berkaitan. dalam upaya meningkatkan kinerja. Hal ini tentunya
selaras dengan tujuan manajemen risiko dalam ISO
Prinsip manajemen risiko pada versi 2009 31000:2018. Ke depan akan dibentuk forum bersama
terdiri dari 11 prinsip disempurnakan menjadi 1 tujuan antara fungsi perencanaan, anggaran, kinerja & risiko,
dan 8 prinsip pada versi 2018. Satu prinsip, yaitu perbendaharaan serta pelaporan di Kementerian
Referensi:
“value creation and protection”, diubah menjadi tujuan https://ibfgi.com/risk-management-31000/ Keuangan, sehingga diharapkan implementasi
manajemen risiko. Dua prinsip, yaitu “part of decision http://click.crmsindonesia.org/pembaruan-iso-31000.php kelima fungsi tersebut menjadi sebuah siklus yang
making” dan “explicitly addresses uncertainty” dihapus. https://www.theirm.org/media/3513119/IRM-Report-ISO-31000-2018-v3.pdf berkesinambungan.
16 Buletin Kinerja Edisi XXXVII/Kuartal III 2018 Buletin Kinerja Edisi XXXVII/Kuartal III 2018 17
snap shot snack corner
SCAN BARCODE
{
Susunlah potongan gambar disamping menjadi sebuah
gambar yang utuh kemudian jawab pertanyaan dari
SCAN BARCODE DIATAS
*dapatkan gimmick menarikk
Dialog Kinerja Organisasi (Rapimja) Triwulan I Tahun 2018 di Ruang Rapat Entikong, Gedung
Kalimantan, Kantor Pusat DJBC Daftar Partisipan Kuisioner 11. Rido fadila 20. Fety RN
FOTO: Biro Umum, Setjen Pembaca Buletin Kinerja Pelaksana, Bidang Kepatuhan Pelaksana, KPKNL Balikpapan
Edisi XXXVI yang Beruntung: Internal, Kanwil DJBC Kalimantan 21. Asep Alipudin
Bagian Barat Sekretaris Dekan, Fakultas
1. Dwi Putri 12. Ahmad Adzkya Hudamirobby Ekonomi Universitas Pakuan
Pelaksana, DJPK Pelaksana, Bagian Organisasi dan Bogor
2. Noven Kusuma Kepatuhan Internal, BKF 22. Kharisma Khoirunnisa
Pelaksana, Sekretariat BPPK 13. Adina WP Pelaksana, KPPBC TMP C
3. Febridony Pelaksana, Bidang Penyelenggaraan, MADURA
Pelaksana, Sekretariat DJPPR Pusdiklat Pajak, BPPK 23. Rianda Imanullah
4. Alek Setiyawan 14. Arum Saen Tri Agustina Pelaksana, Kantor Pengelolaan
Pelaksana, Biro Organta Setjen Pelaksana, Sekretariat DJPPR Pemulihan Data, Pusintek
5. Devi Listiyani 15. Nina Sakinah Setjen
Pelaksana, Pusintek Setjen Pelaksana, Kanwil DJBC Kalimantan 24. Jordan
6. Meyka Dhian Bagian Barat Kepala Sub Bagian PKO, DJPb
Pelakasana, PKO DJPb 16. Mukhlis 25. Eko Pranto Prastyo
7. Maria Pransiska Kepala Seksi TCHD2, Direktorat Kasubsi KPT, KPPBC TMP C
Pelaksana, Biro Bantuan Hukum Teknis dan Fasilitas Cuka DJBC Ketapang
Setjen 17. Rahmat August Maladzi 26. Jatmiko Setyawan
8. Aditya Eka M Pelaksana, Kanwil DJBC Khusus Kepala KP2KP Muntilan
Pelaksana, Subbag TU Inspektorat IV Papua
9. Tri Djoko 18. Muhammad Yogi Nirwan Siregar
Pelaksana, Subbagian TU Biro Umum Pelaksana Subbagian Umum dan KI,
Setjen KPP Madya Medan
Internalisasi Visi dan Misi Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan Tahun 2018 di Aula
10. Tasnim Muhammad 19. Moch. Heru Subagyo
Juanda Lantai Mezzanine, Gedung Juanda I, Sekretariat Jenderal
FOTO: Biro Umum, Setjen Pelaksana, Bagian Umum Setditjen Kepala Seksi Pengendalian Risiko,
DJP Kantor Pusat DJBC
18 Buletin Kinerja Edisi XXXVII/Kuartal III 2018 Buletin Kinerja Edisi XXXVII/Kuartal III 2018 19
kata mereka