Anda di halaman 1dari 2

Pencegahan Risiko Jatuh

Di Unit Gawat Darurat

Unit gawat darurat merupakan unit pelayanan yang sangat rentan dengan
keselamatan pasien, karena UGD merupakan rumah sakit yang mempunyai tugas
menyelenggarakan pelayanan asuhan medis dan asuhan keperawatan sementara serta
pelayanan pembedahan darurat, bagi pasien yang datang dengan gawat darurat medis.
Pelayanan pasien gawat darurat adalah pelayanan yang memerlukan pelayanan segera, yaitu
cepat, tepat dan cermat untuk mencegah kematian dan kecacatan (Depkes, 2006).

Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi penilaian risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan pasien koma, pelaporan dan analisis accident,
kemampuan belajar dari accident dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko (Dep Kes R.I, 2006).

Salah satunya yaitu resiko jatuh, resiko jatuh merupakan suatu keadaaan
kemungkinan seseorang untuk potensi untuk mengalami jatuh yang dapat menyebabkan
cedera fisik atau perlukaan.Walaupun sekitar 75% insiden jatuh tidak mengakibatkan cedera
serius, akan tetapi resiko cedera akibat jatuh meningkat seiring bertambahnya usia seseorang.
(Sattin, 1992 Dalam Maas dkk,2011).

Dalam pelaksanaan penandaan pasien jatuh diruang unit gawat darurat dengan
menggunakan penilaian resiko jatuh pada orang dewasa menggunakan skala morse
sedangkan penilaian resiko jatuh pada anak-anak menggunakan skala humty dumty. Setelah
dilakukannya screnning maka tata laksana pencegahan yang dapat diberikan pada pasien
dengan resiko jatuh di instalasi gawat darurat yaitu pada pasien anak usia dibawah 3 tahun
sampai > 13 tahun, yang dibagi atas dua kategori yaitu resiko rendah dengan skor 7-11,
resiko tinggi > 12. Sedangkan pada pasien usia lanjut dari 60 tahun sampai lebih dari 80
tahun dibagi atas tiga kategori yaitu resiko rendah dengan skor 0-7, resiko sedang dengan
skor 8-13, resiko tinggi dengan skor > 14. Pada risiko jatuh rendah, perawat melakukan
edukasi dengan melibatkan pasien dan keluarga dengan memberikan edukasi mengenai
pencegahan jatuh pada brankar dimana petugas berperan aktif dalam pelaksanaan manajemen
risiko pasien jatuh. Sedangkan intervensi untuk jatuh risiko tinggi petugas memberikan
edukasi mengenai pencegahan jatuh pada brankar, memasang gelang risiko jatuh warna
kuning pada tangan pasien, memasang penanda risiko jatuh segitiga warna kuning pada
brankar pasien.

Protokol pemantauan resiko jatuh :


1. Pastikan rem tempat tidur terkunci
2. Pastikan pengaman tempat tidur terpasang
3. Pastikan saklar lampu pasien terjangkau
4. Singkirkan barang berbahaya terutama pada malam hari
5. Pastikan lampu tetap menyala pada malam hari
6. Pastikan alat-alat bantu dalam jangkuan (bila menngunakan)
7. Pastikan alas kaki tidak licin
8. Pastikan kebutuhan pasien terjangkau
9. Beritahu pasien agar mobilisasi secara bertahap : duduk perlahan-lahan sebelum
berdiri
10. Segera bersihkan bila ada tumpahan cairan di dekat pasien (lantai basah)

Dengan adanya penilaian terhadap resiko jatuh diharapkan dapat mengurangi kejadian
resiko jatuh dan meningkatkan kewaspadaan. Dengan mengenali resiko jatuh maka akan
dapat diprediksi resiko jatuh seseorang dan dilakukan tindakan pencegahan yang sesuai. Oleh
karena itu diperlukan pemahaman tentang resiko jatuh, melaksanakan tindakan pencegahan
pada pasien yang dirawat.

Anda mungkin juga menyukai