Anda di halaman 1dari 3

SALINAN

MENTERI SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 31 / HUK / 2012

TENTANG

PENUNJUKAN LEMBAGA REHABILITASI SOSIAL KORBAN PENYALAHGUNAAN NAPZA


SEBAGAI INSTITUSI PENERIMA WAJIB LAPOR (IPWL) BAGI KORBAN
PENYALAHGUNAAN NAPZA

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa untuk menindaklanjuti Undang-Undang Nomor 35 Tahun


2009 tentang Narkotika dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun
2011 tentang Pelaksanaan Wajib Lapor Pecandu Narkotika serta
untuk melaksanakan rehabilitasi sosial bagi korban
penyalahgunaan NAPZA sebagai perwujudan hak dasar setiap
warga negara perlu ditunjuk lembaga rehabilitasi sosial korban
penyalahgunaan NAPZA sebagai Institusi Penerima Wajib Lapor
(IPWL);

b. bahwa Lembaga Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA


yang tercantum dalam Lampiran Keputusan ini, dipandang mampu
dan memenuhi syarat sebagai Institusi Penerima Wajib lapor (IPWL)
bagi korban penyalahgunaan NAPZA;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 10,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3671);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan


Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan


Keuangan antara Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1998 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);

4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan


Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967);

5. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062);
SALINAN

MENTERI SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2011 tentang Pelaksanaan


Wajib Lapor Pecandu Narkotika (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5211);

7. Peraturan Menteri Sosial Nomor 56/HUK/2009 tentang Pelayanan


dan Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA;

8. Peraturan Menteri Sosial Nomor 86/HUK/2010 tentang Organisasi


dan Tata Kerja Kementerian Sosial;

9. Peraturan Menteri Sosial Nomor 03/HUK/2012 tentang Standar


Lembaga Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 103);

10. Keputusan Menteri Sosial Nomor 78/HUK/2010 tentang


Penunjukkan Panti/Lembaga Rehabilitasi Sosial Korban
Penyalahgunaan NAPZA;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL TENTANG PENUNJUKAN LEMBAGA


REHABILITASI SOSIAL KORBAN PENYALAHGUNAAN NAPZA SEBAGAI
INSTITUSI PENERIMA WAJIB LAPOR (IPWL) BAGI KORBAN
PENYALAHGUNAAN NAPZA.

KESATU : Menunjuk Lembaga Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA


sebagai Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL), dengan nama-nama
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

KEDUA : Lembaga Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA yang


ditunjuk sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU, wajib
melakukan asesmen, rehabilitasi sosial, pencatatan pelaksanaan
rehabilitasi sosial, dan pelaporan mengenai informasi pecandu narkotika
kepada Kementerian Sosial melalui tata cara pelaporan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

KETIGA : Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) korban penyalahgunaan NAPZA


yang sudah tidak dapat menampung wajib lapor, dapat merujuk ke
lembaga rehabilitasi sosial yang ditunjuk sebagai IPWL lainnya.

2
SALINAN
MENTERI SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal 1 April 2012 sampai dengan
tanggal 31 Desember 2012 dengan ketentuan apabila di kemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan diperbaiki sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 17 April 2012

A.N. MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA


DIREKTUR JENDERAL REHABILITASI SOSIAL,

ttd.

SAMSUDI

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth.


1. Menteri Sosial.
2. Menteri Kesehatan.
3. Kepala Badan Narkotika Nasional.
4. Para Gubernur di 33 (tiga puluh tiga) provinsi seluruh Indonesia.
5. Kepala Dinas/Instansi Sosial di 33 (tiga puluh tiga) provinsi di seluruh Indonesia.
6. Lembaga yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai