Anda di halaman 1dari 13

ASPEK PERILAKU DALAM PENGANGGARAN

DOSEN

MUHAMMAD CAHYADI, SE., M.SI, AAAIJ,QIP

DISUSUN OLEH:

Imelda Ayu Anugrah Pumpun (1810321134)

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL


AKUNTANSI
2019/2020
Kata Pengantar

Puji syukur sayapanjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan nikmat-Nya kepada
saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Aspek Perilaku Dalam
Penganggaran”. Makalah ini disusun dalam rangka memperdalam pemahaman tentang Akuntansi
Keprilakuan sekaligus dalam rangka pemenuhan nilai Mid-Semester mata kuliah Akuntansi
Keprilakuan di Universitas Fajar, Makassar. Kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca sekalian. Semoga makalah dapat bermanfaat bagi kita para pembacanya.

Makassar, 1 November 2019

Imelda

[Date]
2
DAFTAR ISI

Halaman Judul……………………………………………………………………………….1

Kata Pengantar………………………………………………………………………………..2

Daftar isi………………………………………………………………………………………3

BAB I PENDAHULUAN ………………………………….……………………………….. 4

a. Latar Belakang …………………………………………………………………….. 4


b. Rumusan Masalah ………………………………………………………………… 4
c. Tujuan Penulisan……………………………..…………………………………….. 4

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………………. 5

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………………13

a. Kesimpulan ……………………………………………………………………..…13
b. Saran ………………………………………………………………………………13

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………. ………………………..14

[Date]
3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap bidang kegiatan produksi pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan
tersebut. Umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah mendapatkan laba atau keuntungan
yang besar. Setiap kegiatan produksi membutuhkan biaya produksi karena biaya produksi
ditujukan untuk memperoleh nilai ekonomis produk yang lebih tinggi. Oleh karena itu, setiap
perusahaan membutuhkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik.

Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik sangat penting
karena merupakan salah satu teknik untuk menerapkan kebijakan-kebijakan dalam pembebanan
oleh suatu produk. Merupakan bagian dari proses perencanaan untuk menentukan tindakan bagi
kegiatan produksi dimasa yang akan datang. Memberikan informasi untuk menentukan tindakan
bagi kegiatan produksi. Memberikan gambaran bagi suatu perusahaan, disamping itu juga
perusahaan membutuhkan analisis selisish.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang kami angkat sebagai berikut:

1. Apa pengertian akuntansi biaya?


2. Apa fungsi dari akuntansi biaya?
C. Tujuan Makalah
Tujuan dari makalah ini adalah mengetahui dan memahami pengertian akuntansi biaya secara
umum dan menurut para ahli serta fungsi dari akuntansi biaya itu sendiri.

BAB II

[Date]
4
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN AKUNTANSI BIAYA


Akuntansi Biaya adalah suatu proses pencatatan keuangan yang didalamnya terjadi
penggolongan dan peringkasan atas suatu biaya produksi, penjualan produk ataupun jasa
menggunakan suatu cara tertentu lengkap dengan penjelasannya.
Akuntansi biaya ini diperlukan untuk pertanggungjawaban kepada pihak eksternal
perusahaan seperti investor ataupun kreditur, serta pihak internal (manajemen) perusahaan itu
sendiri. Akuntansi biaya sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan, karena data historis yang
disajikan dalam pencatatannya akan sangat penting digunakan oleh manajemen dalam
mengambil keputusan atau kebijakan di waktu yang akan datang
Pengertian Akuntansi Biaya Menurut Para Ahli
1. Schaum
Menurut Schaum, Akuntansi Biaya adalah suatu prosedur untuk mencatat dan
melaporkan hasil pengukuran dari biaya pembuatan barang atau jasa. Fungsi utama
akutansi biaya yaitu untuk melakukan akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan
penentuan pendapatan.
2. Mulyadi (1999:6)
Menurut Mulyadi, Akuntasi Biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan
dan pengkajian biaya serta pembuatan dan penjualan produk atau jasa dengan cara-cara
tertentu dan penafsiran terhadapnya.
3. R.A Supriyono (2000:21)
Menurut R.A Supriyono, Akuntansi Biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang
merupakan alat manajemen dalam memonitor dan menekan transaksi biaya secara
sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.
4. Rayburn
Menurut Rayburn, Akuntansi Biaya adalah ilmu mengidentifikasik, mendefinisikan,
mengukur, melaporkan serta menganalisis berbagai unsur biaya langsung dan tidak
langsung yang berhubungan dengan produksi serta pemasaran barang dan jasa.
(Diterjemahkan oleh Sugyarto (1999)(h.3))
5. Kholmi dan Yuningsih (2009:1)
Menurut Kholmi dan Yuningsih, Akuntansi Biaya adalah proses pelacakan, pencatatan,
pengalokasian, pelaporan serta analisis terhadap bermacam-macam biaya yang
berhubungan dengan aktifitas atau kegiatan dari suatu perusahaan atau organisasi untuk
menghasilkan barang dan jasa.

[Date]
5
6. Bastian dan Nurlela (2006)
Menurut Bastian dan Nurlela, Akuntansi Biaya adalah suatu bidang dalam akuntansi
yang mempelajari bagaimana cara mencatat, mengukur dan melaporkan tentang informasi
biaya yang digunakan.

B. FUNGSI AKUNTANSI BIAYA


1. Penentuan Perhitungan serta Pelaporan Harga Pokok Produk
Fungsi pertama yang paling terlihat dari penggunaan Akuntansi Biaya dalam
Perusahaan adalah menentukan perhitungan serta membuat laporan mengenai Harga
Pokok Produk atau HPP. Biaya antara lain mencatat, menggolongkan, serta meringkas
biaya pembuatan produk dari proses-proses yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur.
Akuntansi Biaya akan memberikan data pasti mengenai harga produksi dan HPP yang
wajar untuk sebuah produk bahkan sampai harga per unit yang dihasilkan. HPP penting
untuk dicatat dan diketahui untuk selanjutnya digunakan dalam pengambilan keputusan
lanjut, misalkan sebagai dasar untuk menentukan harga jual produk ketika beredar di
pasaran.
2. Rincian Harga Pokok Produk dengan Segenap Unsur
Sebuah produk yang dihasilkan sangat tidak mungkin hanya memuat harga yang
berasal dari Departemen Produksi saja. Ada bagian dari harga pokok produk tersebut
yang merupakan hasil dari produksi Departemen Non Produksi, misalkan seperti
Departemen Riset dan Pengembangan, yang bisa kita dapatkan dari manfaat laporan
keuangan.
Meski tak terlihat hasil produksi dari Departemen Non Produksi ini, bukan berarti
tidak ada biaya yang harus dibebankan pada produk. Tetap ada bagian yang harus
menjadi bagian dari biaya produksi departemen ini. Akuntansi Biaya menyediakan cara
yang mudah untuk menentukan harga pokok dari departemen non produksi ini. Nantinya
produk yang beredar dengan harga jual yang sudah ditetapkan harus memuat biaya riset
dan pengembangan juga.
3. Informasi Dasar Perencanaan Biaya dan Beban
Sebuah perusahaan pasti diharapkan akan terus beroperasi dalam jangka waktu tak
ditentukan, bukan sekadar dalam periode tertentu saja. Maka dari itu akan selalu ada
periode produksi baru. Akuntansi Biaya juga melahirkan laporan yang akan digunakan
untuk produksi periode selanjutnya. Laporan ini bisa digunakan sebagai informasi dasar
dalam merencanakan biaya produksi dan biaya normal yang mungkin dibebankan pada
hasil akhir produk.

[Date]
6
Perencanaan produksi ini penting untuk melihat kinerja di masa lalu. Produksi di
masa lalu harus dijadikan sebagai patokan untuk melakukan produksi baru di periode
sekarang. Paling tidak, biaya produksi yang digunakan untuk kuantitas yang sama dan
kondisi yang relatif sama di masa ini tidak melebihi biaya produksi di masa lampau.
Tanpa adanya perencanaan dengan laporan produksi berdasarkan Akuntansi Biaya,
sebuah perusahaan manufaktur tidak bisa menjalankan suatu produksi dengan standar
yang sudah pernah dicapai dan dinilai baik. Jika perusahaan terus menerus melakukan
produksi tanpa berkaca dari pengalaman produksi di masa lalu, kecil kemungkinannya
untuk membuat sebuah perubahan dalam produksi agar lebih efektif dan efisien.
4. Data untuk Penyusunan Anggaran
Hampir sama seperti poin ke-tiga, Akuntansi Biaya juga digunakan untuk menyusun
anggaran produksi. Dalam skala besar seperti sebuah perusahaan, penting untuk
menyusun anggaran produksi. Gunanya adalah sebagai guideline seberapa banyak biaya
yang boleh dikeluarkan untuk membuat produk tertentu. Akuntansi Biaya berperan dalam
hal ini untuk melahirkan anggaran produksi yang rasional berkaca dari laporan produksi
di masa lampau.
Penyusunan anggaran ini memiliki fungsi untuk menunjukkan hubungan semua hal
terkait dengan proses produksi, baik itu penyediaan bahan mentah, jumlah tenaga kerja
yang dibutuhkan, berapa banyak kapasitas mesin produksi, dan lain-lain. Anggaran ini
juga berfungsi sebagai alat koordinasi untuk memproduksi produk disesuaikan dengan
kondisi perusahaan ditinjau dari segi finansial, modal, dan tingkat penjualan.
5. Informasi Biaya Bagi Manajemen untuk Pengendalian Manajemen
Paling krusial, Akuntansi Biaya digunakan sebagai alat dan metode untuk
pengendalian yang dilakukan tingkat manajerial. Penting untuk manajemen mengetahui
bagaimana proses produksi yang dilakukan departemen produksi mereka, apakah
prosesnya sesuai dengan prosedur dan anggaran atau ada penyimpangan yang terjadi.
Penyimpangan ini, terutama dilihat dari biaya yang dikeluarkan departemen tersebut,
akan menjadi bahan evaluasi dan pengendalian untuk perencanaan produksi di periode
selanjutnya. Manajemen memiliki kewenangan untuk mengoreksi penyimpanan tersebut
dengan mengambil keputusan yang terkait dengan proses produksi sehingga tetap berada
dalam guideline yang telah ditetapkan. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan juga
anggaran biaya ini justru yang mendapatkan koreksi karena menyesuaikan dengan kondisi
eksternal dan pastinya tujuan perusahaan tersebut.
C. CONTOH SOAL AKUNTANSI BIAYA
PT Dewa adalah perusahaan manufaktur yang berproduksi atas dasar pesanan. Pada
tahun ini perusahaan menerima tiga pesanan yang masing-masing diberi simbol A, B, dan C.

[Date]
7
Saldo awal bahan baku senilai Rp.200.000,- Untuk mengerjakan pesanan-pesanan tersebut
terjadi transaksi sebagai berikut.
Transaksi:
a. Dibeli material secara kredit Rp.35.000,-
b. Material dipakai seharga Rp.47.000,- terdiri dari Rp.42.000,- bahan langsung dan
Rp.5.000,- bahan tidak langsung. Dari bahan langsungRp.42.000,- untuk job
A=Rp.15.000, job B=Rp.17.000 dan job C=Rp.10.000,-
c. Gaji dan upah Rp.31.000,- terdiri dari Rp.27.000,- tenaga kerja langsung dan
Rp.4.000,- tenaga kerja tidak langsung. Dari tenaga kerja langsung Rp.27.000,- untuk
job A=Rp.17.000,-, job B=Rp.7.000,- dan job C=Rp.3.000,-
d. Perusahaan menggunakan tarif overhead di tetapkan di depan atas dasar jam mesin.
Pada tahun ini overhead yang dianggarkan adalah Rp.300.000,-/tahun pada kapasitas
jam mesin 7.500 jam. Dengan demikian tarif per jamnya adalah Rp.40.
Diketahui bahwa masing-masing job menggunakan jam mesin sbb:
- Job A sebanyak 29 jam mesin x Rp.40,- = Rp.1.160,-
- Job B sebanyak 250 jam mesin x Rp.40,- = Rp. 10.000,-
- Job C sebanyak 50 jam mesin x Rp.40,- = Rp.2.000,-
e. Overhead sesungguhnya:
- Depresiasi mesin Rp.5.000,-
- Asuransi pabrik Rp.600,-
f. Job A dan job B sudah selesai dengan biaya produksi:
Job A= Rp.33.160,-
Job B= Rp.34.000,- Total Rp.67.160,-
g. Job A sudah diserahkan dengan harga Rp.45.000,- tapi belum dibayar Asumsi terdapat
beban penjualan Rp.1.000 dan beban administrasi Rp.2.000,-
JURNAL UMUM
1. Mencatat pembelian bahan baku secara kredit
2. Mencatat pemakain bahan baku ke masing-masing job
3. a. Mencatat gaji dan upah yang terutang
b. Mencatat pendistribusian gaji dan upah
c. Mencatat pembayaran utang gaji dan upah
4. a. Mencatat pembebanan biaya overhead pabrik ke masing-masing job
b. Mencatat biaya overhead sesungguhnya/ actual
c. Menutup biaya overhead dibebankan dan selisih ke overhead actual
5. Mencatat job yang sudah selesai dikerjakan
6. a. Mencatat penyerahan job A ke pelanggan

[Date]
8
b. Mencatat penjualan atas job A

JAWAB :
PT. DEWA
JURNAL UMUM
No. Nama akun dan keterangan Ref Debet (Rp) Kredit (Rp)
a. Persediaan bahan baku 35.000
Utang usaha 35.000
(mencatat pembelian bahan baku secara
kredit)
b. Biaya Overhead Aktual 5.000
Barang dalam proses Job A 15.000
Barang dalam proses Job B 17.000
Barang dalam proses Job C 10.000
Persediaan bahan baku 47.000
(mencatat pemakaian bahan baku sesuai
masing-masing job)
c. Biaya Gaji dan Upah 31.000
Utang Gaji dan Upah 31.000
(mencatat gaji dan upah yang masih harus
dibayar)

Biaya Overhead Aktual 4.000


Barang dalam Proses Job A 17.000
Barang dalam proses Job B 7.000

[Date]
9
Barang dalam proses Job C 3.000
Biaya GAji dan Upah 31.000
(mencatat pendistribusian gaji dan upah)

Utang gaji dan Upah 31.000


Kas 31.000
(mencatat pembayaran gaji dan upah)

d. Barang dalam Proses Job A 1.160


Barang dalam proses Job B 10.000
Barang dalam proses Job C 2.000
Biaya Overhead Pabrik-dibebankan 13.160
(mencatat pembebanan BOP ke masing-
masing job)
e. Barang dalam proses 13.160
Biaya Overhead Pabrik-dibebankan 13.160
(mencatat biaya overhead pabrik
sesungguhnya)

Biaya Overhead Pabrik-dibebankan


Biaya overhead pabrik- 13.160
sesungguhnya 13.160
(mencatat penutupan BOP dibebankan ke
BOP sesungguhnya)

Harga Pokok Penjualan


Biaya overhead pabrik- 5.600
sesungguhnya 5.600
(mencatat selisih BOP sesungguhnya,
Rp18.760- Rp13.160= Rp5.600)
f. Persediaan barang jadi – Job A 33.160
Persediaan barang jadi – Job B 34.000
Barang dalam proses- Job A 33.160
Barang dalam proses- Job B 34.000
(mencatat penyelesaian barang jadi dari Job

[Date]
10
A dan Job B)

g. Piutang Usaha 45.000


Persediaan barang jadi- Job A 42.000
Beban penjualan 1.000
Beban administrasi atas penjualan 2.000
(mencatat penjualan kredit atas- Job A)

[Date]
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akuntansi Biaya adalah suatu proses pencatatan keuangan yang didalamnya terjadi penggolongan
dan peringkasan atas suatu biaya produksi, penjualan produk ataupun jasa menggunakan suatu cara
tertentu lengkap dengan penjelasannya. Akuntansi biaya pun memiliki 5 fungsi penting yaitu
Penentuan Perhitungan serta Pelaporan Harga Pokok Produk, Rincian Harga Pokok Produk dengan
Segenap Unsur, Informasi Dasar Perencanaan Biaya dan Beban, Data untuk Penyusunan Anggaran,
dan Informasi Biaya Bagi Manajemen untuk Pengendalian Manajemen.

B. Saran
Akuntansi Biaya merupakan matakuliah wajib dalam jurusan Akuntansi S1 Universitas Fajar
sehingga diharapkan adanya pemahaman penuh. Berdasarkan makalah yang kami buat, besar harapan
kami sehingga para pembaca dapat memberikan masukan berupa saran dan kritik.

[Date]
12
Daftar Pustaka
https://dosenakuntansi.com/fungsi-akuntansi-biaya
https://www.pelajaran.co.id/2017/15/pengertian-akuntansi-biaya-menurut-para-ahli-fungsi-
dan-tujuan-akuntansi-biaya.html
Carter, William. K. 2009. Akuntansi Biaya. Jakarta:Selemba Empat

[Date]
13

Anda mungkin juga menyukai