Anda di halaman 1dari 10

NAMA : ANUGRAH PRATAMA DESIYANDHY

STAMBUK : 6160505190223

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................1

DAFTAR TABEL.................................................................................................2

DAFTAR GAMBAR............................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah......................................................................3


B. Maksud dan Tujuan.............................................................................4
C. Ruang lingkup......................................................................................5
D. Struktur organisasi pekerjaan survei dan Pemetaan............................6

BAB II PERKEMBANGAN PERALATAN SURVEI........................................7

BABIII PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................10
B. Referensi...........................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Ruang Lingkup Pekerjaan.................................................................5

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 : Proses Pengambilan Survei............................................................4

Gambar 1.2: Struktur Organisasi...........................................................................6

Gambar 2.1 : Meteran...........................................................................................7

Gambar 3.2 : Rambu Ukur...................................................................................7

1|Page
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Untuk mengelola sesuatu pekerjaan pengukuran membutuhkan ketelitian


dan keakurasian dengan baik, maka dibutuhkan suatu gambaran dari obyek yang
akan dikerjakan; baik gambaran yang sederhana, seperti denah maupun
gambaran yang teliti dan baik seperti peta topografi. Begitu pula dalam survey
pembukaan lahan untuk daerah pemukiman baru, pembuatan jalan dibutuhkan
peta topografi saja, juga foto udara pun telah lebih banyak digunakan sebagai
pengganti peta topografi; terutama untuk daerah yang belum dipetakan atau
tidak ada peta topografinya menurut skalanya yangdiminta.

Jadi, foto udara dan peta fotografi merupakan salah satu di antara beberapa alat
di dalam survei. Sehingga hasil pekerjaannya akan memberikan data lapangan
yang lengkap dan benar serta tepat pada waktunya, yang penting tidak perlu
diadakan ulangan survei.

Survei pada umumnya dapat dibagi menjadi beberapa tahap, seperti : Survei
Penelitian Lapangan, Survei Pendahuluan, Survei Lokasi dan Survei Konstruksi.
Meskipun pekerjaan survei pembukaan tanah untuk daerah pemukiman baru
dapat dibagi menjadi beberapa tahap, tapi pada dasarnya pekerjaan yang
dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Menentukan dan meletakkan titik-titik kontrol horisontal danvertikal.

2. Mengadakan pengukuran sifat datar dan pengukurantopografi.

3. Pematokan batas lahan pemilikan dan pematokan untuk perencanaanjalan.

4. Pematokan untuk pekerjaan konstruksi dan kuantitaspekerjaan.

5. As-builtsurvey

Guna mendapatkan hasil yang baik dari pekerjaan tersebut di atas, kita harus
2|Page
mempunyai ketentuan-ketentuan dan spesifikasi setiap pekerjaan sehingga
setiap kesalahan yang dibuat akan dengan mudah dapat dikontrolnya.
Sebetulnya dengan ketentuan dan spesifikasi itu bukan merupakan jaminan
untuk mendapatkan hasil yang baik, jika pekerjaan itu dikerjakan oleh tenaga
yang belum terdidik dan berpengalaman.

Secara umum, tujuan Survei dan Pemetaan adalah menerapkan bagaimana


cara:
1. Menentukan posisi sembarang bentuk yang berbeda di atas permukaan bumi.
2. Menentukan letak ketinggian (elevasi) segala sesuatu yang berbeda di atas
atau di bawah suatu bidang yang berpedoman pada permukaan air laut rata –
rata/ Mean Sea Level (MSL).

3. Menentukan bentuk atau relief permukaan tanah beserta benda – benda yang
ada dipermukaan tanah tersebut.

4. Menentukan panjang, arah/ sudut, dan koordinat suatu titik (posisi) dari titik lain yang
terdapat pada permukaan bumi, dan menghitung luas daerah yang telah dibatasi suatu
areal tertentu.

Gambar 1.1 Proses Pengambilan survei.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud diadakannya pekerjaan pengukuran dan pemetaan topografi adalah untuk


mendapatkan informasi yang lebih rinci bentuk permukaan tanah secara umum yang
dilengkapi dengan tampakan-tampakan khas, baik berupa unsur-unsur alami maupun
unsur-unsur buatan dan dapat dipertanggung jawabkan secara teknis, dengan tujuan
3|Page
memberikan informasi topografi suatu wilayah yang akan mendukung pengambilan
keputusan secaratepat.

1.3 Ruang Lingkup

Jenis lingkup pekerjaan Pengukuran untuk Survey dan Pemetaan terdiri dari persiapan,
pelaksanaan dan pekerjaan studio, dan uraian lingkup pekerjaan dari setiap yang akan
dilaksanakan seperti pada Tabel 1.1 dibawahini:

Tabel 1.1. Ruang Lingkup Pekerjaan

No. Ruang Lingkup


Pekerjaan
JenisPekerjaan
1. Persiapan 1 Kantor
.
2 Administrasi
.
3 Pengadaan Peta Dasar dan Peta
. Kerja
4 Peralatan + Personil
.
5 Lapangan
.
6 Mobilisasi
.
7 Orientasi Lapangan
.
2. Pelakasanaan 1 Kantor
.
2 Administrasi
.
3 Pengadaan Peta Dasar dan Peta
. Kerja
4|Page
1.4 Struktur Organisasi Pekerjaan Survei danPemetaan

Struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan dibuat dengan tujuan untuk menata dan
mengatur pola kerja secara efektif dan efisien. Sebelum tim pelaksana lapangan mulai
bekerja, volume pekerjaan dan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan telah
diperhitungkan/diperkirakan. Dengan demikian struktur organisasi proyek yang efektif,
efisien telah dideskripsikan secara jelas tugas dan tanggung jawab masing-masing personil
serta hubungan kerja antara satu dengan lainnya. Selanjutnya saat pelaksanaan
pekerjaan pengukuran dan kegiatan-kegiatan lainnya, dilakukan koordinasi baik dalam
organisasi pelaksana sendiri maupun dengan Pemilik pekerjaan dan Pimpinansetempat.

seperti pada bagan yang terdapat pada Gambar 1.2 dibawah ini:

5|Page
BAB II

PERKEMBANGAN PERALATAN SURVEI UNTUK PEMBUATAN


PETA

Ada semacam kemiripan antara perkembangan alat ukur survei dan pemetaan dengan alat
transportasi. Sejak manusia menggunakan kaki sampai dengan pesawat ruang angkasa
sebagai alat transportasi, maka sejak itu pula manusia menggunakan kaki sampai teknologi
satelit untuk keperluan pengukuran. Kesamaan lain juga terlihat bahwa, teknologi yang
mutakhir (paling baik) tidak menghilangkan teknologi sebelumnya, bahkan merupakan
suatu tambahan yang bersifat alternatif. Pada perjalanannya,masing-masing teknologi alat
ukur surta (survei dan pemetaan) memiliki keunggulan menurut tujuannya. Dibidang surta
terestris, perkembangang teknologi alat ukur theodolit manual sampai dengan “one man
total station” saat ini, secara prinsip adalah merupakan gradasi perbaikan teknologi
peralatan guna perbaikan teknologi yang dilakukan pada penekanan pemakaian teknologi
digital yg memberikan kemudahan dan kecepatan berkaitan dengan beberapa step
pekerjaan operator (surveyor) yang di gantikannya. Sumber kesalahan (alat/instrumen,
manusia dan pengaruh lingkungan alam) dan jenis kesalahan (besar, sistematik dan acak)
akan selalu mengintai pada setiap pengukuran.

Pekerjaan survey dan pemetaan merupakan pekerjaan yang membutuhkan ketelitian yang
cukup tinggi sehingga dibutuhkan peralatan yang menunjang keberhasilan pekerjaan
tersebut. Oleh karena itu pekerjaan utama dalam ukur tanah adalah mengukur jarak dan
sudut dan berdasarkan ini pula, maka alat-alat ukur tanah adalah alat-alat yang
dipersiapkan untuk mengukur jarak dan atau sudut. Alat-alat yang digunakan ada yang
tergolong sederhana dan ada yang tergolong modern. Sederhana atau modernnya alat ini
dapat dilihat dari sederhana cara menggunakannya dan sederhana komponenalatnya.

Alat- alat ini ada yang tergolong alat-alat pekerjaan kantor dan alat pekerjaan lapangan.
Alat kantor umumya berkaitan dengan alat tulis, gambar dan hitung, sementara alat
lapangan berkaitan dengan alat-alat ukur. Alat-alat ini beragam bentuk dan fungsinya,
umumnya merupakan peralatan optik dari yang konvensional sampai modern. Untuk lebih
jelas, selanjutnya diuraikan mengenai peralatan yang digunakan dan fungsinya saat
melakukan pengukuran.

6|Page
Alat-alat tersebut antara lain :

 Meteran atau disebut pita ukur karena umumnya bendanya berbentuk pita dengan
panjang tertentu. Sering juga disebut rol meter karena umumnya pita ukur ini pada
keadaan tidak dipakai atau disimpan dalam bentuk gulungan atau rol,

Gambar 2.1

 Rambu ukur adalah alat yang terbuat dari kayu atau campuran alumunium yang
diberi skala pembacaan. Alat ini berbentuk mistar ukur yang besar, mistar ini
mempunyai panjang 3, 4 bahkan ada yang 5 meter. Skala rambu ini dibuat dalam
cm, tiap-tiap blok merah, putih atau hitam menyatakan 1 cm, setiap 5 blok tersebut
berbentuk huruf E yang menyatakan 5 cm, tiap 2 buah E menyatakan 1 dm. Tiap-
tiap meter diberi warna yang berlainan, merah-putih, hitam-putih, dll. Kesemuanya
ini dimaksudkan agar memudahkan dalam pembacaan rambu.

Gambar 2.2

 Theodolite atau theodolit adalah instrument / alat yang dirancang untuk


menentukan tinggi tanah pengukuran sudut yaitu sudut mendatar yang dinamakan
dengan sudut horizontal dan sudut tegak yang dinamakan dengan sudut vertical.
Dimana sudut – sudut tersebut berperan dalam penentuan jarak mendatar dan jarak

7|Page
tegak diantara dua buah titik lapangan. Teodolit merupakan salah satu alat ukur
tanah yang digunakan untuk menentukan sudut mendatar dan sudut tegak. Sudut
yang dibaca bisa sampai pada satuan sekon ( detik ).
Dalam pekerjaan – pekerjaan ukur tanah, teodolit sering digunakan dalam
pengukuran polygon, pemetaan situasi maupun pengamatan matahari. Teodolit juga
bisa berubah fungsinya menjadi seperti PPD bila sudut vertikalnya dibuat 90°.
Dengan adanya teropong yang terdapat pada teodolit, maka teodolit bisa dibidikkan
ke segala arah.

Gambar 2.3 Theodolite Digital

 Sipat datar/waterpass adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
beda tinggi antara dua tempat atau lebih di lapangan. Hal ini dilakukan dengan cara
membaca skala pada rambu vertikal yang tepat berimpit pada posisi garis bidik
horizontal. Pengukuran beda tinggi dengan menggunakan metode sipat datar optis
masih merupakan cara pengukuran beda tinggi yang paling teliti. Ketelitian batas
harga terbesar perbedaan tinggi hasil pengukuran sipat datar tersebut dinyatakan
sebagai kerangka dasar vertikal (KDV).

8|Page
BAB III

PENUTUP

 KESIMPULAN

Secara umum, tujuan Survei dan Pemetaan adalah menerapkan bagaimana cara:
1. Menentukan posisi sembarang bentuk yang berbeda di atas permukaan bumi.
2. Menentukan letak ketinggian (elevasi) segala sesuatu yang berbeda di atas atau
di bawah suatu bidang yang berpedoman pada permukaan air laut rata – rata/
Mean Sea Level (MSL).

3. Menentukan bentuk atau relief permukaan tanah beserta benda – benda yang
ada dipermukaan tanah tersebut.

Pekerjaan survey dan pemetaan merupakan pekerjaan yang membutuhkan ketelitian


yang cukup tinggi sehingga dibutuhkan peralatan yang menunjang keberhasilan
pekerjaan tersebut. Oleh karena itu pekerjaan utama dalam ukur tanah adalah
mengukur jarak dan sudut dan berdasarkan ini pula, maka alat-alat ukur tanah adalah
alat-alat yang dipersiapkan untuk mengukur jarak dan atau sudut. Alat-alat yang
digunakan ada yang tergolong sederhana dan ada yang tergolong modern. Sederhana
atau modernnya alat ini dapat dilihat dari sederhana cara menggunakannya dan
sederhana komponenalatnya.

 REFRENSI
https://www.tneutron.net/sipil/tujuan-survei-dan-pemetaan-tanah/
ibima.pu.go.id/pluginfile.php/32381/mod_resource/content/2/2006-06-Pengukuran
dan Pematokan.pdf
http://ppg.spada.ristekdikti.go.id/master/pluginfile.php/17192/mod_resource/content/1
/URAIAN%20MATERI%204.pdf
https://sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2016_91_ped_Pedoman%20Survei
%20Konstruksi%20Tahunan.pdf
https://produksiana.wordpress.com/2010/04/26/konsep-dalam-survei-konstruksi/
http://sebatasgis.blogspot.com/2011/08/daftar-koordinat-di-excel-kedalam_7489.html
https://simantu.pu.go.id/epel/edok/32d24_modul_4_pengenalan_survey_topografi.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/78574-ID-perkembangan-teknologi-
pemetaan-dan-kait.pdf

9|Page
10 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai