Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

HUKUM ASURANSI DAN PASAR MODAL

DOSEN
Muh. Ihsan Said Ahmad, S.E.,M.Si
DISUSUN OLEH
Rede Ala’ (1810321123)
Alirahayu (1810321143)
Imelda Ayu A. Pumpun (1810321134)
Ika Zulfa Muthi’ah(1810321133)
Rofiah Ijas Taufik (1810321124)

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL


AKUNTANSI
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME karena berkat rahmat-nyalah kami bisa
menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baik mungkin. Melalui makalah ini kami
sebagai penulis berusaha mencari dan memahami untuk  memperjelas materi yang
telah di tugaskan kepada kami yaitu tentang “HUKUM ASURANSI DAN PASAR
MODAL”. Materi ini kami susun dengan tujuan dan fungsi pendidikan agar menjadi
lebih mengetahui mengenai pembahasan ini, dan juga untuk menambah wawasan
dan pengalaman bagi kita semua.
Mungkin didalam menyusun/menyajikan makalah ini kami menyadari bahwa
ringkasan ini tentu tidak terlepas dari kesalahan dan kekurangan, walaupun
demikian kami telah berupaya agar isi makalah ini sesuai dengan tugas yang
diberikan kepada kami, maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
dari kawan-kawan semua demi penyempurnaan ringkasan ini.
Dengan demikin kami mengucapkan terimaksih kepada kawan-kawan semua
yang senantiasa bersedia membaca makalah yang telah kami sajikan ini semoga
jadi bermanfaat bagi kita semua.

                                                                            
                                                                                          Makassar, 23 Mei
2019

                                                                                                  KELOMPOK II

2
DAFTAR ISI
Kata pengantar............................................................................................................2
Daftar isi.......................................................................................................................3
BAB I      PENDAHULUAN.........................................................................................4
1.1. Latar belakang.................................................................          4
1.2. Rumusan masalah............................................................         5
1.3. Tujuan..............................................................................          5
1.4. Manfaat…………………………………………..................          5
BAB II    PEMBAHASAN............................................................................................6
BAB III STUDI KASUS............................................................................................14
BAB IV
PENUTUP.....................................................................................................21
A. Kesimpulan....................................................................          21
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................22

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semakin berkembangnya perekonomian di dunia mengakibatkan  perubahan


yang signifikan di berbagai bidang kehidupan. Orang mulai melakukan transaksi
ekonomi melalui berbagai cara, salah satunya adalah dengan menginvestasikan
harta atau uangnya melalui asuransi dan pasar modal. Asuransi dikategorikan
sebagai suatu lembaga keuangan karena melaui asuransi dapat dihimpun dana
besar, yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan, selain bermanfat bagi
masyarakat yang berpartisipasi dalam bisnis asuransi.

Dimana Menurut UU No 2 Tahun 1992, Asuransi atau Pertanggungan adalah


perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan raana pihak penanggung
mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima prerai asuransi, mituk
memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau
kehilangan keimtungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak
kctiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa
yang tidak pasti, atau untuk pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau
hidupnya sescoraiig yang dipertanggungkan.

Sedangkan pasar modal dibentuk untuk mempermudah para investor


mendapatkan asset dan mempermudah  perusahaan menjual asset. Kehidupan
yang semakin kompleks akan mendorong berbagai pihak untuk mencapai segala
sesuatu secara instan, mudah dan terorganisasi. Dalam hal ini, untuk
memepermudah transaksi produk pasar modal maka dibentuk Bursa Efek.
Bagaimana mekanisme hukum asuransi dan pasar modal akan di bahas pada BAB
II PEMBAHASAN.

4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka muncul rumusan masalah yang
akan dibahas pada bab berikutnya, yaitu:
1. Apa yang dimaksudkan dengan hukum asuransi?
2. Berikan penjelasan mengenai pasar modal, manfaat, serta lembaga-
lembaga yang terlibat?
C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui hukum asuransi dengan baik.
2. Mengetahui dan paham betul mengenai pasar modal.

D. Manfaat Makalah
Manfaat yang dapat kita dapatkan dari makalah ini adalah kita dapat
mengetahui tentang hukum asuransi dan pasar modal. Dimana pengetahuan
akan hal ini akan digunakan dalam pembelajaran kita sebagai mahasiswa/I
berikutnya. Serta yang akan kita praktikkan di kemudian hari nanti.

5
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Asuransi

Menurut UU No 2 Tahun 1992, Asuransi atau Pertanggungan adalah perjanjian


antara dua pihak atau lebih, dengan raana pihak penanggung mengikatkan diri
kepada tertanggung, dengan menerima prerai asuransi, mituk memberikan
penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan
keimtungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak kctiga yang
mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti,
atau untuk pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang
yang dipertanggungkan.

KUHD pasal 246 mengatakan bahwa asuransi atau pertanggungan adalah suatu
perjanjian , dengan mana seorang penanggungmengikatkan diri kepada seseorang
tertanggung, dengan menerima suatu premi untuk memberikan penggantian
kepadanya karena suatu kerugian , kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, yang mungkin terjadi karena suau peristiwa tak tertentu. Asuransi
dikategorikan sebagai suatu lembaga keuangan karena melaui asuransi dapat
dihimpun dana besar, yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan, selain
bermanfat bagi masyarakat yang berpartisipasi dalam bisnis asuransi.

1.2 Landasan Hukum, Unsur-Unsur, serta Jenis Usaha Perasuransian

a. Landasan Hukum
Regulasi yang mengatur tentang hukum asuransi yang berlaku di Indonesia
adalah:
1. Pasal 26 Kitab UU Hukum Dagang (KUHD)
2. Undang-undang Republik Indonesia No 40 Tahun 2014 tentang
Perasuransian
3. Undang-undang Republik Indonesia No 2 Tahun 1992 tentang Usaha
Perasuransian

6
4. Peraturan pemerintah Republik Indonesia No 73 Tahun 1992 tentang
Penyelenggaraan Usaha Perasuransian
5. Keputusan Presiden Republik Indonesia No 40 Tahun 1988 tentang
Usaha di bidang Asuransi Kerugian
b. Unsur-unsur Asuransi
Pasal 246 KUHD menguraikan beberapa unsure-unsur dalam asuransi, yaitu:
1.  Pihak penanggung (insure) adalah pihak yang menjamin untuk membayar
ganti rugi, bila terjadi suatu peristiwa
2.  Pihak   tertanggung  (insured)  adalah pihak yang berjanjji membayar uang
kepada pihak penanggung atau dengan kata lain pihak yang kepentingannya
diasuransikan
3. Adanya peristiwa yang tak tertentu yang tidak terduga akan terjadi.
4. Adanya kerugian, kerusakan, atau kehilangan yang diderita oleh pihak
tertanggung.
5. Adanya kontrak perjanjian tertulis antara pihak penanggung dan pihak
tertanggung
6. Adanya uang premi yang dibayar pihak penanggung kepada pihak
tertanggung.
c. Jenis Usaha Perasuransian

Pasal 3 dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1992


diuraikan bahwa jenis usaha perasuransian, meliputi:
1. Usaha asuransi, yaitu usaha jasa keuanan yang dengan menghimpun dana
masyarakat melalui pengumpulan premi asuransi memberikan perlindungan kepada
anggota masyarakat pemakai jasa asuransi terhadap kemungkinan kerugian karena
suatu peristiwa yang tidak pasti, atau terhadap hidup atau meninggalnya seseorang.
Terdiri dari
 Usaha Asuransi Kerugian (nonlife insurance)Asuransi kerugian
menurut Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992 yaitu usaha yang
memberikan jasa-jasa dalam penanggulangan risiko atas kerugian,
kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum pihak ketiga yang
timbul dari peristiwa yang tidak pasti.
 Asuransi Jiwa (life insurance)Asuransi jiwa adalah suatu jasa yang
diberikan oleh perusahaan asuransi dalam penanggulangan risiko

7
yang dikaitkan dengan jiwa atau meninggalnya seorang yang
dipertanggungkan.
 Usaha reasuransi, usaha yang memberikan jasa dalam pertanggungan
ulang terhadap resiko yang dihadapi perusahaan asuransi dan atau
perusahaan asuransi jiwa.
2. Usaha penunjang usaha asuransi, yang menyelenggarakan jasa
keperantaraan, penilaian kerugian asuransi, dan jasa akturia. Usaha ini terdiri dari:
a. Perusahaan Pialang Asuransi
Perusahaan Pialang Asuransi adalah perusahaan yang memberikan jasa
keperantaraan dalam penutupan asuransi dan penanganan penyelesaian ganti rugi
asuransi, dengan bertindak untuk kepentingan tertanggung.

b. Perusahaan Pialang Reasuransi

Perusahaan Pialang Reasuransi adalah perusahaan yang memberikan jasa


keperantaraan dalam penempatan reasuransi dan penanganan penyelesaian ganti
rugi reasuransi dengan bertindak untuk kepentingan perusahaan asuransi.

c. Agen Asuransi

Agen Asuransi adalah seseorang atau badan hukum yang kegiatannya memberikan
jasa dalam memasarkan jasa asuransi untuk dan atas nama penanggung.

d. Perusahaan Penilai Kerugian Asuransi

Perusahaan Penilai Kerugian Asuransi adalah perusahaan yang memberikan jasa


penilaian terhadap kerugian pada obyek asuransi yang dipertanggungkan.

e. Perusahaan Konsultan Aktuaria

Perusahaan Konsultan Aktuaria adalah perusahaan yang memberikan jasa


konsultasi aktuaria kepada perusahaan asuransi dan dana pensiun dalam rangka
pembentukan dan pengelolaan suatu program asuransi dan atau program pensiun.

1.3 Objek asuransi, Resiko dalam asuransi , dan Prinsip-prinsip Asuransi

8
Objek asuransi, Undang undang Republik Indonesia No 2 Tahun 1992
menguraikan beberapa objek dari asuransi yaitu:
a. Benda dan jasa
b. Jiwa dan raga
c. Kesehatan manusia
d. Tanggung jawab hukum
e. Semua kepentingan lainnya yang dapat hilang, rusak, rugi,
dan/atau berkurang nilainya
Dalam asuransi, ada beberapa risiko asuransi, menurut Fuady (2012)
diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yaitu:
a. Risiko Murni (Pure Risk)
Karakteristik dari pure risk adalah risiko bila itu memang terjadi pasti
menimbulkan kerugian dan apabila tidak terjadi maka tidak akan menimbulkan
kerugian maupun tidak akan menimbulkan keuntungan. Artinya dalam pengertian
risiko murni, maka kerugian pasti terjadi. Contoh dari risiko ini adalah kebakaran,
kecelakaan, bangkrut dan lain sebagainya.
b. Risiko Spekulatif (Speculative Risk)
Kebalikan dari risiko murni, risiko spekulatif masih mengandung dua
kemungkinan jika peristiwa yang dianggap risiko tersebut benar-benar terjadi.
Misalnya ketika berinvestasi saham di bursa efek, maka peristiwa atau proses
investasi tersebut akan menimbulkan risiko spekulatif, yaitu di satu sisi ada
kemungkinan untung secara finansial dan di lain sisi ada risiko kerugian.
c. Risiko Khusus (Particular Risk)
Risiko khusus adalah suatu risiko yang dampak maupun penyebabnya hanya
mempengaruhi lingkungan lokal (pribadi) baik secara kuantitas maupun kualitas.
Contohnya adalah pengangguran ataupun seorang pencuri. Ketika seseorang
mencuri maka risiko yang ditimbulkan hanya mempengaruhi individu tersebut.
d. Risiko Fundamental (Fundamental Risk)
Kebalikan dari risiko khusus, risiko fundamental akan menimbulkan dampak yang
sangat luas. Risiko ini bisa disebabkan oleh faktor atau pihak tertentu seperti
bencana alam, kebijakan pemerintah dan lain sebagainya.
e. Risiko Statis
Resiko statis adalah resiko yang sifatnya tidak berubah dari masa ke masa.
f. Resiko dinamis
9
Resiko yang berubah-ubah mengikuti perkembangan jaman.

Secara umum ada beberapa prinsip-prinsip asuransi yaitu:


 Prinsip kepentingan untuk di asurasikan (Insurable Interest)
 Prinsip iktikad baik (Utmost good faith)
 Prinsip keseimbangan atau ganti rugi (Indemnity)
 Prinsip pengalihan hak atau perwalian (Subrogration Principle)
 Prinsip kausa proximal (Proximate causa)
 Prinsip kontribusi (Contribution Principle)

2.1 Pengertian Pasar Modal

Regulasi yang mengatur tentang penanaman modalyang berlaku di Indonesia


adalah UU Republik Indonessia No 25 tahun 2007. Dalam regulasi tersebut, yang
dimaksud dengan penanaman modal adalah segala bentuk kegiatan menanam
modal, baim oleh penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing
untuk melakukan usaha di wilayah NKRI.

2.2 Asas Penanaman Modal

Pada pasal 3 dalam UU Republik Indonesia No 25 Tahun 2007, disebutkan


bahwa penanaman modal dilaksanakan berdasarkan asas, yang meliputi:

1. Asas kepastian hukum, yaitu asas dalam negara hukum yang meletakkan
hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai dasar dalam
setiap kebijakan dan tindakan dalam bidang penanaman modal;
2. Asas keterbukaan, yaitu asas yang terbuka terhadap hak masyarakat untuk
memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang
kegiatan penanaman modal;
3. Asas akuntabilitas, yaitu asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan
hasil akhir dari penyelenggaraan penanaman modal harus
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang
kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

10
4. Asas perlakuan yang sama dan tidak membedakan asal negara, yaitu asas
perlakuan pelayanan nondiskriminasi berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan, baik antara penanam modal dalam negeri dan
penanam modal asing maupun antara penanam modal dari suatu negara
asing dan penanam modal dari negara asing lainnya;
5. Asas kebersamaan, yaitu asas yang mendorong peran seluruh penanam
modal secara bersama-sama dalam kegiatan usahanya untuk mewujudkan
kesejahteraan rakyat;
6. Asas efisiensi berkeadilan, yaitu asas yang mendasari pelaksanaan
penanaman modal dengan mengedepankan efisiensi berkeadilan dalam
usaha untuk mewujudkan iklim usaha yang adil, kondusif, dan berdaya saing;
7. Asas berkelanjutan, yaitu asas yang terencana mengupayakan berjalannya
proses pembangunan melalui penanaman modal untuk menjamin
kesejahteraan dan kemajuan dalam segala aspek kehidupan, baik untuk
masa kini maupun yang akan datang.
8. Asas berwawasan lingkungan, yaitu asas penanaman modal yang dilakukan
dengan tetap memperhatikan dan mengutamakan perlindungan dan
pemeliharaan lingkungan hidup.
9. Asas kemandirian, yaitu asas penanaman modal yang dilakukan dengan
tetap mengedepankan potensi bangsa dan negara dengan tidak menutup diri
pada masuknya modal asing demi terwujudnya pertumbuhan ekonomi; dan
10. Asas keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional, yaitu asas
yang berupaya menjaga keseimbangan kemajuan ekonomi wilayah dalam
sekatuan ekonomi nasional.

2.3 Tujuan Penanaman Modal

Adapun tujuan diselenggarakannya penanaman modal terdapat dalam Pasal


3 Ayat (2) UU Penanaman Modal yang terdiri dari :

1. meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional;


2. menciptakan lapangan kerja;
3. meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan;
4. meningkatkan kemampuan daya saing dunia usaha nasional;
5. meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi nasional;

11
6. mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan;
7. mengolah ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi riil dengan
menggunakan dana yang berasal, baik dari dalam negeri maupun dari luar
negeri; dan
8. meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

2.4 Hak, Kewajiban, dan tanggung jawab Penanam Modal


Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 25 Tahun 2007 tertutils bahwa
setiap penanam modal berhak mendapat:
 Kepastian hak, hukum, dan perlindungan
 Informasi yang terbuka mengenai bidang usaha yang di jalankannya
 Hak pelayanan
 Berbagai bentuk fasilitas kemudahan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Adapun kewajiban penanam modal asing berdasarkan undang-undang no 25
tahun 2007 yang tercantum dalam pasal 15, yaitu setiap penanam modal
berkewajiban:
a. menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik
b. melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan
c. membuat laporan tentang kegiatan penanaman modal dan menyampaikannya
kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
d. menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi kegiatan usaha penanaman
modal
e. mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan.
f. menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik

Tanggung jawab penanaman modal dalam pasal 16 yang menyatakan bahwa


setiap penanaman modal bertanggung jawab untuk:
1. Menjamin tersedianya modal yang berasal dari sumber yang tidak bertentangan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2. Menanggung dan menyelesaikan segala mininggalkan atau menelantarkan kegiatan
usahanya secara sepihak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

12
3. Mensiptakan iklim usaha persaingan yang sehat, mencegah praktik monopoli, dan
hal lain yang merugikan Negara.
4. Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup
5. Menciptakan Keselamatan, kesehatan kenyamatan, dan kesejahteraan pekerja
6. Mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan

2.5 Penanaman Modal Dalam Negeri


Penanaman Modal Dalam Negeri adalah kegiatan menanam modal untuk
melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh
penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri.
Ketentuan mengenai Penanaman Modal diatur didalam Undang-undang No. 25
Tahun 2005 tentang Penanaman Modal.
Penanam modal Dalam Negeri dapat dilakukan oleh perseorangan WNI, badan
usaha Negeri, dan/atau pemerintah Negeri yang melakukan penanaman modal di
wilayah negara Republik Indonesia. Kegiatan usaha usaha atau jenis usaha terbuka
bagi kegiatan penanaman modal, kecuali bidang usaha atau jenis usaha yang
dinyatakan tertutup dan terbuka dengan persyaratan dan batasan kepemilikan modal
Negeri atas bidang usaha perusahaan diatur didalam Peraturan Presiden No. 36
Tahun 2010 Tentang Perubahan Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang
Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal.
2.6 Penanaman Modal Asing
Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 Tentang
Penanaman Modal pasal 1 angka (3) mengungkapkan bahwa Penanaman modal
asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Negara
Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang
menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan
penanam modal dalam negeri.
Prof M Sornarajah memberikan difinisi tentang penanaman modal asing adalah “
merupakan transfer modal baik nyata maupun tidak nyata dari suatu negara ke
negara lain, tujuannnya untuk digunakan di negara tersebut agar menghasilkan
keuntungan di bawah pengawasan dari pemilik modal, baik secara total maupun
sebagian”. Seperti dikutip dari wikipedia. Penanaman Modal Asing (PMA) lebih
banyak memiliki kelebihan diantaranya sifatnya jangka panjang, banyak memberikan

13
adil (andil) dalam alih teknologi, alih keterampilan manajemen, membuka lapangan
kerja baru.

BAB III

STUDI KASUS

Berdasarkan pembahasan sebelumnya ada beberapa studi kasus yang kami


ambil dari berbagai artikel dengan tingkat pembahasan yang berbeda pula tetapi
tetap dalam tema kami yaitu “HUKUM ASURANSI DAN PASAR MODAL”, berikut
adalah 5 studi kasus yang kami dapatkan:

1. Peran asuransi di masa krisis ekonomi

By:Nunu Nursyamsi 21.37 /2016,06 Asuransi


Krisis ekonomi bisa melanda negara manapun di dunia, tak terkecuali
Indonesia. Krisis tersebut akan berdampak pada segala aspek yang mengakibatkan
naiknya harga-harga di pasar perekonomian juga termasuk biaya kesehatan yang
akan terus mengalami dampak krisis tersebut. Peran asuransi di masa krisis
ekonomi sangat membantu di kala seseorang harus mengalami perawatan medis di
rumah sakit. Dengan biaya polis yang di bayar tiap bulan, nasabah akan
mendapatkan manfaat asuransi sehingga tidak perlu menjual ini itu guna membayar
biaya rumah sakit.
Perusahaan-perusahaan besar asuransi seperti Prudential, Commlife, dan
AIA merupakan perusahaan yang banyak di percaya masyarakat Indonesia sebagai
asuransi yang bertanggung jawab dan profesional. Ada baiknya pada usia muda kita
mendaftar sebagai nasabah asuransi sehingga pada 10 tahun berikutnya kita
memiliki tabungan yang cukup untuk di jadikan modal usaha juga mendapatkan
cover sampai usia lanjut. Besarnya tabungan investasi pada polis bisa kita atur,
seperti contoh dari biaya 500 ribu rupiah bisa di simpan untuk biaya cover sebesar
300 dan tabungan jangka panjang 200 ribu. Pada asuransi nilai tabungan bergerak
berdasarkan harga saham maka dari itu pilihlah saham yang unggul dimana selalu
mengalami kenaikan sehingga nilai investasi akan terus bertambah. Jadi dalam
asuransi nilai yang di investasikan bukan lah bunga melainkan nilai saham yang kita
investasikan, pilih lembar saham yang paling potensial dan pastikan Anda
berkonsultasi dulu dengan pihak agen asuransi sebelum membeli sebuah polis.

14
2. Penyebab Klaim Asuransi Ditolak

Tips Berasuransi 21.14


Klaim Asuransi Jiwa Ditolak Oleh Perusahaan Asuransi.  Seringkali kita
mendengar mengenai hal ini, sehingga tidak sedikit orang yang menjadi antipati
dengan perusahaan asuransi, karena tidak ingin kejadian tersebut dialami sendiri.
Harapan seseorang membeli polis asuransi adalah agar dapat menerima manfaat
dari produk asuransi yang dibelinya tersebut pada saat dibutuhkan , sehingga
menghindarkan dirinya atau keluarganya dari kesulitan ekonomi. Akan tetapi tidak
jarang perusahaan asuransi jiwa akan menolak untuk membayar klaim asuransi
yang diajukan.
Berikut ini adalah 3 alasan yang paling umum digunakan perusahaan asuransi untuk
menolak klaim jenis asuransi jiwa:
1. Bunuh Diri, Apabila tertanggung meninggal dunia akibat bunuh diri, padahal
masih berada dalam masa kontestabel (satu atau dua tahun sejak polis diterbitkan),
maka perusahaan asuransi berhak untuk menolak membayarkan uang
pertanggungan.
2. Melukai Diri Sendiri, Pada asuransi kematian akibat kecelakaan (accidental
death), biasanya terdapat klausul yang mengecualikan kecelakaan yang disebabkan
oleh tindakan “melukai diri sendiri”. Perusahaan asuransi dapat menolak klaim
kematian akibat kecelakaan disebabkan oleh kebut-kebutan di jalan raya dengan
alasan bahwa kebut-kebutan merupakan tindakan “melukai diri sendiri”.
3. Misrepresentasi Material, adalah pernyataan yang disampaikan secara jujur
pada saat proses pengajuan aplikasi ( underwriting), yang menyebabkan
perusahaan asuransi menolak permohonan pertanggungan dan tidak menerbitkan
polis. Misrepresentasi dapat berupa penyataan bohong mengenai riwayat
kesehatannya, umur, pekerjaan, hobi dari calon tertanggung. Seperti halnya dengan
bunuh diri, misrepresentasi  hanya dapat dijadikan alasan penolakan klaim bila
terjadi pada masa kontestabel dan hanya bila berhubungan dengan kematian.
Misalnya, bila tertanggung tidak menyatakan memiliki hobi yang berbahaya pada
saat aplikasi namun ternyata kemudian meninggal dunia saat sedang melakukan
hobi yang terkait dengan hobi berbahayanya itu.

15
3. Inilah Alasan Kenapa Anda Harus Investasi di Pasar Modal

Edited by Cermati.com • 12 Juli 2017

Berinvestasi di pasar modal juga termasuk salah satunya. Ada dua manfaat
yang secara umum didapat dari keberadaan pasar modal, yaitu sebagai sarana atau
sumber pendanaan bagi perusahaan untuk mengembangkan bisnis yang
dijalankannya dan sebagai sumber untuk mendapatkan tambahan dana bagi
masyarakat. Investasi di pasar modal memang sangat menggiurkan. Return yang
diperoleh paling tinggi daripada pilihan investasi yang lain. Namun, tingkat risiko
yang ditanggung pun juga terbilang tinggi. Jika risikonya tinggi, untuk berinvestasi di
pasar modal, bukankah masih ada pilihan investasi lain yang aman? Alasan-alasan
berikut ini boleh jadi mengubah pandangan Anda tersebut.

1. Investasi di Pasar Modal Mampu Mengimbangi Inflasi

Inflasi di Indonesia cenderung berubah-ubah. Lebih sering meninggi


ketimbang menurun. Kalau sudah naik, dampaknya terasa sampai ke harga-harga
barang kebutuhan. Itulah sebabnya tiap tahun pendapatan naik menyesuaikan
dengan laju inflasi. Terkadang besaran kenaikan pendapatan tidak terlalu signifikan
untuk menutupi kebutuhan. Di sinilah pentingnya melakukan investasi. Namun,
jangan sampai memilih investasi yang kurang memberikan keuntungan maksimal.
Dibandingkan instrumen investasi yang selama ini telah dikenal masyarakat,
investasi di pasar modal dengan membeli saham jauh lebih menguntungkan. Return
yang diberikan mampu menyaingi tingkat inflasi.

2. Potensinya dalam Berkembang Lebih Terasa

Meskipun tidak stabil alias harganya berubah-ubah, saham yang bagus


mempunyai nilai yang terus melonjak. Paling rendah return rata-rata saham setiap
tahunnya sekitar 12%. Kalau ditunjang dengan kondisi perekonomian dan pasar
yang baik, return rata-ratanya bisa mencapai 20%. Cobalah biarkan saham
selama 10 tahun. Berapa besar total return yang didapat.

16
3. Nantinya Sudah Tak Perlu Capek Lagi Bekerja

Betapa enaknya terus mendapat uang padahal sudah tidak lagi bekerja. Tapi,
apa bisa? Dengan berinvestasi saham, angan tersebut bisa jadi nyata. Hanya
dengan tekun mencari saham mana yang menjanjikan kemudian menempatkan
dana di saham tersebut, beberapa tahun mendatang Anda akan memetik hasilnya.
Bahkan, hasilnya dapat melebihi pendapatan Anda sendiri.

4. Lebih Mudah Melakukannya

Kini berinvestasi jadi lebih mudah sebab investasi saham sudah dilakukan
secara online. Prosesnya juga telah disederhanakan. Informasi-informasi seputar
saham pun kian mudah diakses seiring banyaknya ulasan-ulasan yang
membahasnya dan tersebar di banyak media online. Terlebih munculnya
perusahaan website yang berlatarbelakang finansial yang terus menyajikan berita
finansial.

5. Tabungan yang Nilainya Lebih dari Sekadar Tabungan

Jika dibanding-bandingkan, bunga dari tabungan masih kalah dengan


besaran inflasi. Itulah kenapa lebih baik berinvestasi saham. Perlahan-lahan tapi
pasti, selalu membeli saham yang bagus tak ubahnya sama dengan menabung.
Tapi, menabung saham memberikan nilai lebih dari sekadar nilai tabungan biasa.

6. Telah Ambil Bagian dalam Membangun Perekonomian

Percaya atau tidak, dana yang Anda tanamkan di pasar modal nantinya akan
dikelola untuk mengembangkan bisnis. Perusahaan terus berjalan karena mendapat
suntikan modal. Apabila perusahaan berkembang, biasanya jumlah karyawannya
pun juga bertambah. Secara tidak langsung, Anda telah ambil bagian dalam
membangun perekonomian dengan membantu perusahaan membuka lapangan
pekerjaan. Ayo, Mulailah Segera! Mulailah segera dan jangan menunggu lagi.
Mulailah dengan mencari-cari informasi sebanyak-banyaknya mengenai pasar
modal. Bila sudah cukup mengerti, mulailah coba-coba berinvestasi di pasar modal.
Anda bisa memulainya dengan membeli saham.

17
4. Dampak Pemilu ke Pasar Modal Tidak Sekuat Pemilu Sebelumnya

By. Kunthi fahmar sandy

Senin, 22 April 2019 - 19:00 WIB


JAKARTA - Dampak Pemilihan Umum terhadap pasar modal pada tahun
2019 ini tidak sekuat dibanding Pemilu sebelumnya sejak era reformasi. Berakhirnya
era booming komoditas telah memicu defisit neraca berjalan selama lima tahun
terakhir dan menjadi faktor pembeda secara fundamental. Kepala Makro Ekonomi
dan Direktur Strategi Investasi PT Bahana TCW Investment Management (BTIM),
Budi Hikmat, menjelaskan pada pemilu sebelumnya, era booming komoditas
mendorong surplus neraca berjalan sehingga memperkuat daya beli masyarakat.
Dampaknya pada peningkatan uang beredar (M1). Hal ini membuat penjualan
kendaraan bermotor, properti, semen cenderung meningkat sehingga meningkatkan
laba emiten di bursa.
"Itu sebabnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melambung naik setiap tahun
Pemilu. Namun Pemilu kali ini ditandai dengan pelemahan pertumbuhan M1 yang
sejalan dengan defisit neraca berjalan yang berisiko membatasi kenaikan IHSG,”
kata Budi di Jakarta, Senin (22/4/2019).

Secara umum, Bahana memcermati ada lima faktor utama mengapa Pemilu
2019 tidak berdampak besar ke pasar modal, yang disingkat ELVIS. Pertama,
Earning sebagai faktor utama untuk menarik investor saham. Kedua, Liquidity
terutama dari luar negeri. Selanjutnya faktor Valuation seperti price to earning ratio.
Lalu faktor Interest Rate terutama kebijakan bank sentral, dan terakhir faktor
Sentiment yang bisa diukur berdasarkan angka credit default swap (CDS)
Indonesia.Selain itu, antusiasme para pelaku pasar di tahun Pemilu ini sudah
ditandai dengan meningkatnya arus modal asing, baik di pasar modal maupun
obligasi sejak awal tahun (year to date/ytd) hingga akhir pekan lalu.

Menurut Budi, sentiment menjadi faktor utama terutama sebagai dampak


perubahan drastis kebijakan the Fed yang mengakhiri pengetatan likuiditas dan
berakhirnya stimulus pajak Presiden Trump. Berbeda dibandingkan tahun 2018, arus
modal asing mulai kembali menuju negara berkembang. Indonesia mendapat
apresiasi khusus tidak hanya Pemilu yang berlangsung lancar, namun kesigapan

18
dan independensi kebijakan moneter dan fiskal dalam menghadapi gejolak global
selama tahun 2018.Selain itu, ada peluang Bank Indonesia yang bakal
melonggarkan likuiditas termasuk melalui penurunan suku bunga bila the Fed
memang tidak lagi menaikkan bunga sementara penyaluran kredit masih belum
memuaskan.

Budi juga melihat alokasi arus modal asing di pasar surat berharga negara
(SBN) akan lebih besar ketimbang pasar modal. "Investor asing memanfaatkan
imbal hasil SBN yang masih relatif tinggi sejalan dengan penurunan yield T-bond
dan peluang penguatan rupiah hingga akhir tahun," ungkapnya. Terlebih lagi risiko
kelebihan penawaran SBN relatif terbatas mengingat pemerintah telah lebih awal
menerbitkan (front-loading) jelang akhir tahun lalu. "Semarak pada pasar SBN
menjadi semacam prasyarat peluang kenaikan di pasar saham yang juga menunggu
penguatan daya beli sekira pemerintah mampu memacu kinerja ekspor manufaktur
dan pariwisata sebagai mesin penghasil valas selain komoditas primer," terang Budi.

Dia pun memproyeksikan imbal hasil saham selama tahun 2019 ini sejalan
dengan pertumbuhan laba perusahaan sebesar 10%-12%. Sehingga IHSG
berpeluang ditutup pada level 6.800-6.900 pada akhir tahun.Imbal hasil ini menarik
dibandingkan inflasi yang diproyeksikan sekitar 3% hingga 4%. Adapun saat ini arus
modal asing yang masuk ke pasar modal telah mencapai Rp15,21 triliun sejak awal
tahun. Sementara, total dana asing yang masuk di pasar modal dan obligasi telah
mencapai USD 6 miliar, jauh lebih besar dari tahun 2018.

(ven)

5. Nilai Kapitalisasi Pasar Modal Sepanjang Pekan Ini Turun 1,63%

By. Rina Anggraeni Sabtu, 27 April 2019 - 10:48 WIB

Mengikuti IHSG, nilai kapitalisasi pasar juga mengalami penyusutan sebesar 1,63%
Rp7.281,12 triliun dari Rp7.401,73 triliun pada penutupan pekan lalu.

19
JAKARTA - Data Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan ini
seluruhnya mengalami perubahan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
menunjukkan pelemahan sebesar 1,63% ke level 6.401,08 dari 6.507,221 pada
penutupan pekan lalu. Mengikuti IHSG, nilai kapitalisasi pasar juga mengalami
penyusutan sebesar 1,63% Rp7.281,12 triliun dari Rp7.401,73 triliun pada
penutupan pekan lalu. Untuk data rata-rata frekuensi transaksi harian BEI selama
sepekan mengalami perubahan sebesar 10,90% menjadi 410,80 ribu kali transaksi
dari 461,06 ribu kali transaksi pada pekan lalu. Sementara itu untuk data rata-rata
nilai transaksi harian BEI juga lebih rendah 11,28% menjadi Rp9,12 triliun dari
Rp10,28 triliun pada pekan sebelumnya. Rata -rata volume transaksi harian juga
mengalami perubahan sebesar 4,64% menjadi 13,98 miliar unit saham dari 14,66
miliar unit saham pada pekan sebelumnya. "Rata -rata volume transaksi harian juga
mengalami perubahan sebesar 4,64% menjadi 13,98 miliar unit saham dari 14,66
miliar unit saham pada pekan sebelumnya," Tuli seperti dikutip Bursa Efek Indonesia
di Jakarta, Sabtu (27/4/2019).

Sepanjang tahun 2019, investor asing mencatatkan beli bersih sebesar


Rp12,924 triliun dan pada hari ini, investor asing mencatatkan jual bersih sebesar
Rp869,48 miliar. Sementara itu, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat
sepanjang tahun 2019 adalah 29 emisi dari 20 Perusahaan Tercatat senilai Rp29,84
triliun.Dengan pencatatan ini, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di
BEI sepanjang masa berjumlah 401 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar
Rp424,12 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 117 Perusahaan Tercatat. Surat
Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 100 seri dengan nilai nominal
Rp2.478,97 triliun dan USD400 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi
senilai Rp9,32 triliun. (akr)

20
BAB IV

PENUTUP

a. Kesimpulan
Dari makalah ini kita dapat menarik kesimpulan definisi pasar modal menurut
Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar konkret atau abstrak yang
mempertemukan pihak yang menawarkan dan memerlukan dana jangka panjang,
yaitu jangka satu tahun ke atas. Umumnya yang termasuk pihak penawar adalah
perusahaan asuranssi, dana pensiun, bank- bank tabungan sedangkan yang
termasuk peminat adalah pengusaha, pemerintah dan masyarakat umum.
Sedangkan Menurut UU no.2 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, asuransi
atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana
pihak penanggung mengikatkn diri kepada tertanggung, dengan menerima premi
asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian,
kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab
hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul
dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu  pembayaran
yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Pada dasarnya, asuransi dapat memberikan manfaat bagi pihak tertanggung, antara
lain dapat memberikan rasa aman dan perlindungan, sebagai pendistribusian biaya
dan manfaat yang lebih adil, polis asuransi dapat dijadikan jaminan untuk
memperoleh kredit, sebagai tabungan dan sumber pendapatan, sebagai alat
penyebaran risiko, serta dapat membantu meningkatkan kegiatan usaha

21
DAFTAR PUSTAKA

Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan


 Lainnya. Jakarta: Salemba Empat.
Farid Harianto, dan Siswanto Sudom, 1998, Perangkat dan teknik analisis investasi
di pasar modal Indonesia, PT Bursa Efek Jakarta ,Jakarta
Rank J.Fabozzi, 1999,  Manajemen Investasi, buku satu, Salemba empat,Grand
Wijaya Center Blok D No.7 Jl.Wjaya 2, Jakarta

https://ahlinyaasuransi.blogspot.com/2012/04/penyebab-klaim-asuransi-ditolak.html
https://ahlinyaasuransi.blogspot.com/2015/06/peran-asuransi-di-masa-krisis-
ekonomi.html
https://www.cermati.com/artikel/inilah-alasan-kenapa-anda-harus-investasi-di-
pasarmodal
https://ekbis.sindonews.com/read/1397916/33/dampak-pemilu-ke-pasar-modal-tidak-
sekuat-pemilu-sebelumnya-1555934436
https://ekbis.sindonews.com/read/1399387/178/nilai-kapitalisasi-pasar-modal
sepanjang-pekan-ini-turun-163-1556336798

22

Anda mungkin juga menyukai