Setelah proses penyuluhan diharapkan keluarga pasien dapat mengerti tentang risiko jatuh.
II. Tujuan Instruksional Khusus
III. Materi
1. Pengertian jatuh
2. Tujuan dan manfaat risiko jatuh
IV. Metode
1) Diskusi
2) Tanya jawab
V. Media
1. Power Point
2. Leaflet
VI. Seting Tempat
Keterangan:
:
presenter : fasilitator
: moderator : observer
: audiens : meja
VII. Pengorganisasian
Pembimbing Klinik : Ns. Dorkas
Fasilitator :
1. Aprilia ika wijayanti, S.Kep
Job Description
b) Memperkenalkan diri
c) Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
dipahami
1. Evaluasi Struktur
a) Peserta hadir ditempat penyuluhan
2. Evaluasi Proses
a) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan mampu mengerti dan
memahami penyuluhan yang diberikan sesuai dengan tujuan khusus
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN
RISIKO JATUH
A. PATIENT SAFETY
Patient safety atau keselamatan pasien merupakan sebuah sistem yang dijumpai di rumah
sakit dimana rumah sakit membuat suatu asuhan yang bertujuan untuk membuat pasien lebih
aman, mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan yang tidak diharapkan
terjadi.Sistem keselamatan pasien meliputi pengenalan resiko, identifikasi dan pengelolaan hal
yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar
dari insiden, tindak lanjut dan implementasi solusi untuk meminimalkan resiko (Depkes 2011).
3. Sasaran III: Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high alert)
a Kebijakan dan atau prosedur dikembangkan agar memuat proses identifikasi,
c Elektrolit konsentrat tidak berada di unit pelayanan pasien kecuali jka dibutuhkan
secara klinis dan tindakan diambil untuk mencegah pemberian yang kurang hati-hati
pre operasi tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien dan semua dokumen serta
peralatan yang diperlukan tersedia, tepat dan fungsional.
c Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat prosedur sebelum “ incise
atautime out” tepat sebelum dimulainya suatu prosedur tindakan pembedahan.
d Kebijakan dan prsedur dikembangkan untuk mendukung suatu prses yang seragam
untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien, termasuk prosedur
a Rumah sakit mengadopsi atau mengadaptasi pedoman hand hygiene terbaru yang
diterbitkan dan sudah diterima secara umum ( a.l dari WHO Guidelines on Patient
Safety).
b Rumah sakit menerapkan program hand hygiene yang efektif.
melakukan asessment ulang bila pasien diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau
pengobatan dan lain-lain.
b Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi resiko jatuh bagi mereka yang pada
hasil asessment dianggap beresiko jatuh.
kejadian yang tidak disengaja pada seseorang pada saat istirahat yang dapat dilihat/dirasakan
atau kejadian jatuh yang tidak dapat dilihat karena suatu kondisi adanya penyakit seperti stroke,
pingsan, dan lainnya. Jatuh merupakan suatu kejadian yang menyebabkan subyek yang sadar
menjadi berada di permukaan tanah tanpa disengaja. Dan tidak termasuk jatuh akibat pukulan
keras, kehilangan kesadaran, atau kejang. Kejadian jatuh tersebut adalah dari penyebab spesifik
yang jenis dan konsekuensinya berbeda dari mereka yang dalam keadaan sadar mengalami
jatuh (Stanley, 2006) Resiko jatuh adalah Peningkatan kemungkinan untuk jatuh yang dapat
menyebabkan cedera fisik. Identifikasi pasien resiko jatuh adalah upaya yang dilakukan oleh
rumah sakit untuk mengenali pasien resiko jatuh secara tepat.
Tujuan penilaian resiko jatuh yaitu untuk menilai kembali risiko secara berkala setiap pasien
untuk jatuh, termasuk potensi risiko yang terkait dengan rejimen pengobatan pasien, dan
mengambil tindakan untuk mengurangi atau menghilangkan risiko yang teridentifikasi. Manfaat
penilaian pasien resiko jatuh adalah mengurangi angka kejadian jatuh sehingga tidak terjadi
cidera pada pasien. Deteksi dini pasien resiko jatuh sangat menentukan angka kejadian pasien
resiko jatuh. Adapun elemen yang dapat diukur antara lain :
1. Rumah sakit menerapkan suatu proses untuk penilaian awal pasien untuk risiko jatuh
dan penilaian ulang pasien ketika ditunjukkan oleh perubahan dalam kondisi atau
beresiko.
3. Ukuran dipantau untuk hasil, baik kesuksesan pengurangan cedera jatuh dan apapun
ada perubahan kondisi pasien, serta melaksanakan langkah – langkah pencegahan pada pasien
berisiko jatuh. Implementasi di rawat inap berupa proses identifikasi dan penilaian pasien
dengan risiko jatuh serta memberikan tanda identitas khusus kepada pasien tersebut, misalnya
gelang kuning, penanda di pintu, serta informasi tertulis kepada pasien atau keluarga pasien.
Pada pasien dengan resiko jatuh, upaya pencegahan yang dapat dilakukan yaitu:
5. pada gelang identitas dan tanda kewaspadaan pada panel informasi pasien
DAFTAR PUSTAKA
DI RUANG ANGSOKA
1 1.
2 2.
3 3.
4 4.
5 5.
6 6.
7 7.
8 8.
9 9.
10 10.
11 11.
12 12.
13 13.
14 14.
15 15.
16 16.
17 17.
18 18.
19 19.
20 20.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
RISIKO JATUH
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK III
2019