Anda di halaman 1dari 4

PEDOMAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

SILVIA KRISTANTRI ANGELIA PANJAITAN


181101070
Silviapanjaitan0@gmail.com

ABSTRAK
Keselamatan pasien menjadi perhatian di dunia kesehatan dalam aturan aturan yang sudah dibuat
ditetapkan bagaiamana pelaksanaan keselamatan pasien. Semakin baiknya dan naiknya angka
keselamatan pasien tentu mningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Terdapat standar dan sasaran
untuk dijadikan acuan dalam pelaksanaan keselamatan pasien. Perkembanagn teknolosi diharapkan
tidak membuat tertinggalnya pelayanan kesehatan. Untuk meningkatkan mutu pelayanan maka
diperlukan perubahan pada budaya keselamatan pasien.menjelaskan bahwa upaya keselamatan
pasien di rumah sakit bertujuan untuk mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau kesalahan karena tidak melaksanakan
tindakan yang seharusnya dilaksanakan. 1Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun
2009 menjelaskan bahwa rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat
dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap
mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar
terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dan bertujuan memberikan perlindungan
terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan rumah sakit dan sumber daya manusia di
rumah sakit
LATAR BELAKANG
Fakta menunjukkan bahwa banyak pasien rumah sakit yang menjadi korban Adverse Events (AEs)
atau Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) yang lebih disebabkan oleh kesalahan pengobatan
(treatment) dan bukan karena kondisi pasien
Keselamatan pasien rumah sakit membuat asuhan lebih aman yang meliputi risiko,
identifikasi dan pengelolaan risiko pelaporan dan analisis insiden. Disertai juga dengan
implementasi untuk pencegahan atau meminimalkan timbulnya risiko akibat kesalahan
melakukan suatu tindakan atau yang seharusnya tidak dilakukan.
Menurut Agency of Healthcare Research and Quality (AHRQ) budaya keselamatan pasien
di rumah sakit terdiri dari beberapa aspek yang perlu diperhatikan seperti harapan dan
tindakan dalam mempromosikan keselamatan pasien, kerja sama yang baik, umpan balik
terhadap kesalahan, persepsi secara keseluruhan, dukungan manajemen, kerja sama antar
profesi, pemindahan pasien, frekuensi pelaporan.

Semua staf kesehatan rumah sakit perlu menerapkan budaya keselamatan pasien.
Keselamatan pasien merupakan fokus utama dalam pelayanan kesehatan. Ada faktor faktor
yang mempengaruhi budaya keselamatan pasien.

Keselamatan pasien merupakan suatu transformasi budaya, dimana budaya yang


diharapkan adalah budaya keselamatan , budaya tidak menyaalahkan, budaya lapor dan
budaya belajar. Membangun budaya keselamatan pasien merupakan elemen pentign untuk
meningkatkan keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.

TUJUAN
Penerapan budaya keselamatan pasien perlu diperhatikan oleh tim tenaga kesehatan.
Rumah sakit perlu meningkatkan budaya keselamatan pasien untuk menjadi suaitu
kebiasaan ataupun tindakan untuk meningkatkan keselamatan pasien dan kualitas
pelayanan. Keselamatan pasien perlu ditanamkan seja sekarang terhadap mahasiswa
keperawatan dan perawatdan juga tenaga kesehatan sebagai suatu hal yang sangat penting
untuk meningkatkan keselamatan pasien.

METODE
Dalam pembuatan kajian tersebut saya menggunakan metode literasi. Saya memebaca dan
memahami terkait budaya keselamatan pasien. Saat ini keselamatan pasien adalah hal yang
penting dan merupakan isu global di dunia kesehatan. Rumah sakit selalu mengupayakan
untuk mencegah dan meminimalkan terjadinya kesalahan akibat tindakan yang dilakukan
dan yang seharusnya tidak dilakukan.

HASIL
Berdasarkan hasil literasi saya bahwa keselamatan pasein dipengaruhi oleh bagaimana
budaya individu dan sistem yang berjalan dalam suatu organisasi. Sehingga perlu dilakukan
pendekatan secara individu. Budaya keselamatan pasien di bidang industry berkembang
pesat. Angka keselamatan meningkat karena didukung oleh kesadaran akan pentingya nilai
keselamatan.

Salah satu tujuan keselamatan pasien yaitu menurunnya kejadian yang tidak diharapkan
yang merupakan bagian dari insiden keselamatan pasien. Keselamatan pasien mendorong
tenaga kesehatan penyelesaian masalah-masalah kesehatan.

Saya juga membaca dai salah satu referensi saya bahwa jika rumah sakit ingin menaikkna
angka keselamatan pasien. Maka rumah sakit harus menerapkan budaya keselamatan
pasien. Banyak rumah sakit diberbagai negara sudah menerapkan ini untuk menngkatkan
mutu pelayanan kesehatan di suatu rumah sakit.

PEMBAHASAN
Dalam penerapan budaya keselamatan pasien dimulai dengan menyadari pentignya
keselamatan pasien dengan memimpin dan mendukung staf dalam penerapan keselamatan
pasien.

Membangun budaya keselamatan pasien di rumah sakit diperlukan dukungan manajemen


rumah sakit. Dukungan dapat berupa pembentukkan dan penerapan kegiatan-kegiatan
keselamatan pasien, penyediaan sarana prasarana, fasilitas yang menunjang pelaksanaan
program keselamatan pasien, pengawasan dan pengevaluasian kegiatan-kegiatan yang telah
dilakukan.

Rumah sakit diharapkan meneruskan, mempertahankan, mengembangkan program-


program keselamatan pasien yang telah berjalan serta memelihara budaya keselamatan
pasien serta melaksanakan evaluasi secara menyeluruh dan didukung oleh kebijakan dan
program keselamatan yang baik.
Penerapan keselamatan pasien ini dapat dimulai dalam pelaksanaan dalam pemberian
asuhan pelayanan kesehatan. Beberapa hal yang perlu diperhatika yaitu standar
keselamatan pasien yaitu hak pasien, mendidik pasien dan keluarga, keselamatan dalam
kesinambungan pelayanan, penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatam keselamatan pasien, peran pemimpin, men
didik staf, dan yang paling penting komunikasi sebagai kunci untuk mencapai keselamatan
pasien.

Sasaran dalam penerapan keselamatan pasien seperti mengidentifikasi pasien dengan benar,
meningkatkan komunikasi yang efektif, meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus
diwaspadai, memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan
pada pasien yang benar, mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan, mengurangi
risiko cedera pasien akibat terjatuh (Permenkes, 2017).

Diharapkan rumah sakit dan seluruh staf untuk penerapan buadaya keselamatan, agar
meningkatkan kualitas pelayanan. Dan tenaga kesehatan memahamai tindakan yang aakan
dilalkukan untuk menghindari kesalahan dalam pelayanan.

PENUTUP
Keselamatan pasien adalah prinsip dasar dan utama dalam pelayanan kesehatan.
Keselamatan telah menjadi isu global dalam dunia kesehatan. Oleh karena itu seluruh
tenaga kesehatan diharpakan dapat menerpakan budaya keselmaatan pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai