Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muchamad Nur Hadi

NIM : G2A017159

kelas : S1 Ilmu Keperawatan/6C

PRE PLANNING PENDIDIKAN KESEHATAN

TENTANG PMO (PENGAWAS MENELAN OBAT) PADA PASIEN TB

A. Latar Belakang
Salah satu unsur dalam strategi DOTS yang perlu diperhatikan adalah peranan
Pengawas Menelan Obat (PMO) dalam membantu jalannya pengobatan TBC.
Pemahaman PMO tentang penyakit TBC dan bagaimana seharusnya prosedur
pengobatan dijalankan merupakan aspek penting untuk mencegah terjadinya putus
berobat.. aspek yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan penanggulangan
TBC paru adalah monitoring dan evaluasi yang tepat dan benar dalam mencegah
seminimal mungkin angka kegagalan.
Dari hasil pengkajian yang telah dilakukan didapatkan bahwa terdapat 3 orang
dalam 1 keluarga di RT 03 RW 1 Desa Kemiri kecamatan Sigaluh terjangkit TB Paru,
saat ini ada 1 anggota keluarga yang menjalani pengobatan aktif di salah satu RS
swasta di Demak karena penyakit yang sama. Berdasarkan data yang di dapatkan
bahwa sedikit warga yang tidak mengetahui bagaimana cara penularan penyakit TBC
serta bagaimana cara perawatan pada penderita TBC di rumah. Penderita dan keluarga
tidak tahu tentang perawatan dan cara penularan penyakit TBC sehingga penderita
TBC masih membuang ludahnya secara sembarangan, selain itu kondisi lingkungan
yang ada di sekitar penderita TBC kurang kondusif, keadaan didalam rumah penderita
TBC tampak lembab dan pengap dikarenakan pencahayaan yang masuk didalam
rumah kurang. Dan berdasarkan itu semua perlu diadakan adanya penyuluhan atau
pendidikan kesehatan kepada penderita TBC dan warga RW 4 Dukuh Dukoh Desa
Sumberejo Kecamatan Mranggen Demak sehingga pengetahuan penderita TBC dan
warga tentang penyakit TBC semakin bertambah untuk dapat meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dan mampu melakukan perawatan secara mandiri dirumah.
Selain itu juga nampaknya belum ada peran aktif keluarga, tokoh agama, tokoh
masyarakat, kader maupun dari instansi terkait yang menjalankan peran sebagai PMO
terhadap penderita TBC sehingga perlu adanya pemahaman lebih lanjut tentang apa
dan bagaimana serta seperti apa pentingnya peran PMO dalam menjalankan perannya
untukn menekan angka kenaikan penderita TBC.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 45 menit warga RT 03 RW 1
Desa Kemiri kecamatan Sigaluh dapat memahami tentang tugas dan peran PMO
(Pengawas Minum Obat)
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 45 menit, warga RT 3 mampu :
a. Menjelaskan definisi PMO
b. Menyebutkan persyaratan menjadi PMO
c. Menyebutkan siapa yang menjadi PMO
d. Menyebutkan tugas PMO
e. Menyebutkan hal yang perlu di pahami oeh PMO

C. Metode Pelaksanaan
Pendidikan kesehatan dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi (tanya jawab)

D. Sasaran dan Target


Warga Rt 03/Rw 01 Desa Kemiri,Kecamatan Sigaluh,Kabupaten Banjarnegara

E. Strategi Pelaksanaan
1. Hari/Tanggal : Minggu/ 07 Juni 2015
2. Waktu : 16.30 WIB s/d selesai
3. Tempat : Rumah warga di RT 03 RW 01

F. Media dan Alat Bantu


Media yang digunakan yaitu dengan menggunakan LCD dan leaflet
G. Setting Tempat

Keterangan ;

: audiens

: penyaji

: layar LCD

H. Langkah-Langkah

No Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Sasaran


1 Pembukaan (10 menit)  Salam dan perkenalan  Menjawab Salam
 Menjelaskan tujuan  Mendengarkan
umum dan khusus
penyuluhan.
 Melakukan kontrak  Mendengarkan dan
waktu pelaksanaan melakukan
penyuluhan kesepakatan untuk
waktu yang
dibutuhkan selama
penyuluhan.
 Apersepsi (menggali  Menjawab
pengetahuan sasaran)
tentang konsep dasar
PMO
2 Penyajian ( 25 menit ) a. Menjelaskan tentang  Mendengarkan
definisi PMO penjelasan.
b. Menjelaskan  Mendengarkan
persyaratan menjadi penjelasan.
PMO
c. Menjelaskan siapa  Mendengarkan
yang bisa menjadi penjelasan.
PMO
d. Menjelaskan tugas  Mendengarkan
PMO penjelasan,
mencatat
e. Menjelaskan hal yang  Mendengarkan
perlu di pahami oleh penjelasan,
PMO mencatat
f. Menjawab pertanyaan  Menanyakan
dari audiens materi yang belum
paham.
3 Penutup ( 10 Menit) a. Menyimpulkan materi. a. Mendengarkan.
b. Memberikan b. Mengajukan
kesempatan klien untuk pertanyaan terkait
kembali bertanya. materi yang telah
disampaikan
c. Melakukan evaluasi c. Klien menjawab
dengan memberikan pertanyaan yang
pertanyaan tentang diajukan oleh
PMO yang telah penyaji.
disampaikan.
d. Melakukan rencana d. Mendengarkan.
tindak lanjut.
e. Menutup pertemuan e. Menjawab salam.
I. Evaluasi
1. Struktur
a. Klien dan keluarga yang mengikuti penyuluhan tentang PMO sebanyak 90%
b. Media yang digunakan yaitu LCD, leaflet
c. Media sudah siap untuk digunakan.
2. Proses
a. Waktu : 45 menit
Tempat :
b. Penyaji mampu menjelaskan materi tentang PMO secara sistematis.
c. Selama penyaji menyampaikan materi tentang PMO, audiens mendengarkan
penjelasan materi secara seksama dan mampu mengeluarkan pertanyaan sesuai
dengan materi yang telah disampaikan.
3. Hasil
Audiens dapat :
a. Menjelaskan kembali definisi PMO
b. Menyebutkan kembali persyaratan menjadi PMO
c. Menyebutkan kembali siapa yang bisa menjadi PMO
d. Menjelaskan kembali tugas PMO
e. Menjelaskan kembali cara perawatan pada penderita TBC
f. Menjelaskan kembali hal yang perlu di pahami oleh PMO
LAMPIRAN MATERI
Pengawas Menelan Obat
(PMO)
A. Definisi
PMO atau pengawas menelan obat adalah seseorang yang ditunjuk dan dipercaya
untuk mengawasi dan memantau penderita tuberculosis dalam meminum obatnya
secara teratur dan tuntas. PMO bisa berasal dari keluarga, tetangga, kader maupun
tokoh masyarakat atau tokoh desa (Depkes RI, 1999)
PMO merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menjamin kepatuhan penderita
untuk minum obat sesuai dengan dosis dan jadwal seperti yang ditetapkan

B. Persyaratan PMO
1. Seseorang yang dikenal, dipercaya dan disetujui, baik oleh petugas kesehatan
maupun penderita, selain itu harus disegani dan dihormati oleh penderita
2. Seseorang yang tinggal dekat dengan penderita
3. Bersedia membantu penderita dengan sukarela
4. Bersedia dilatih dan atau mendapat penyuluhan bersama-sama dengan penderita.

C. Siapa yang Bisa Menjadi PMO


Sebaiknya PMO adalah petugas kesehatan, misalnya Bidan di Desa, Perawat,
Pekarya, Sanitarian, Juru Immunisasi, dan lain-lain. Bila tidak ada petugas kesehatan
yang memungkinkan, PMO dapat berasal dari kader kesehatan, guru, anggota PPTI,
PKK, atau tokoh masyarakat lainnya atau anggota keluarga.

D. Tugas PMO
1. Mengawasi penderita TBC agar menelan obat secara teratur sampai selesai
pengobatan.
2. Memberikan dorongan kepada penderita agar mau berobat teratur.
3. Mengingatkan penderita untuk periksa ulang dahak pada waktu-waktu yang telah
ditentukan.
4. Memberi penyuluhan pada anggota keluarga penderita TBC yang mempunyai
gejala-gejala tersangka TBC untuk segera memeriksakan diri ke Unit Pelayanan
Kesehatan.
E. Informasi Penting yang Perlu di Pahami PMO
1. TBC bukan penyakit keturunan atau kutukan
2. TBC dapat disembuhkan dengan berobat teratur
3. Tata laksana pengobatan penderita pada tahap intensif dan lanjutan
4. Pentingnya berobat secara teratur, karena itu pengobatan perlu diawasi
5. Efek samping obat dan tindakan yang harus dilakukan bila terjadi efek samping
tersebut
6. Cara penularan dan mencegah penularan.

Anda mungkin juga menyukai