66 112 1 SM PDF
66 112 1 SM PDF
ABSTRACT
Nutritional inputs are necessary for children’s growth. Deficiencies of iron and zinc are associated with
growth faltering in children. Growth faltering is showed with the occurring of stunting where children
have HAZ < -2 SD. Negative impact of stunting are impaired of physical, mental, cognitive and
intellectual development and also low birthweight of children of women of short stature. Several result
study show that iron or zinc suplementation among stunting children can improve in height and have
positive effect on linear growth.
57
PROFESI Volume 10 / September 2013 – Februari 2014
mengidentifikasi lebih jauh batas-batas dari fungsi esensial di dalam tubuh, yaitu sebagai
data rujukan yang sesungguhnya, lebih alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan
akurat dibandingkan persen median dan tubuh, alat angkut elektron di dalam sel, dan
persentil, serta meskipun menggunakan bagian terpadu dari berbagai reaksi enzim di
indeks antropometri yang berbeda, batas dalam jaringan tubuh11.
yang digunakan untuk kategori status gizi
tetap konsisten7. Makanan Sumber Besi
Makanan sumber besi yang baik
b. Prevalensi Stunting di Indonesia diantaranya daging, ayam, ikan, telur, serelia
Prevalensi balita stunting secara umum tumbuk, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan
memiliki pola yang sama yaitu semakin beberapa jenis buah. Makanan hewani
bertambah umur balita maka prevalensi mempunyai kualitas besi yang lebih baik
terjadinya stunting juga semakin tinggi3. dibanding makanan nabati.
Hasil Riskesdas3 mengungkapkan
bahwa sepertiga anak balita Indonesia Angka Kecukupan Besi
masuk kategori balita stunting. Prevalensi Widyakarya Pangan dan Gizi tahun 2012
balita stunting secara nasional tahun 2010 menetapkan angka kecukupan besi untuk Anak
sebesar 35,6 %. Sebanyak 15 provinsi di Indonesia sebagai berikut (Tabel 1.) :
memiliki prevalensi stunting di atas angka Tabel 1. Angka Kecukupan Gizi Besi di
prevalensi nasional. Propinsi tersebut Indonesia
antara lain Nusa Tenggara Timur, Papua Golongan Umur Angka Kecukupan Gizi/AKG (mg)
Barat, Nusa Tenggara Barat, Sumatera 0-6 bulan 0,25
Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, 7-11 bulan 10
Gorontalo, Kalimantan Barat, Kalimantan 1-3 tahun 7
Tengah, Aceh, Sulawesi Selatan, Sulawesi 4-6 tahun 8
7-9 tahun 10
Tenggara, Maluku, Lampung, dan Sulawesi
Tengah3.
BESI DAN STUNTING
Kekurangan besi banyak ditemukan di
c. Dampak Stunting
negara maju maupun sedang berkembang,
Dampak yang ditimbulkan jika anak
terutama menyerang golongan yang rentan
mengalami stunting diantaranya:
seperti anak-anak. Anak umur 1-3 tahun
1. Anak stunting lebih awal yaitu sebelum
mempunyai risiko mengalami kekurangan besi.
usia enam bulan, akan mengalami
Keadaan ini disebabkan oleh meningkatnya
stunting lebih berat menjelang usia dua
kebutuhan besi pada masa pertumbuhan,
tahun. Akibat jangka panjang yang
berkurangnya cadangan besi, dan akibat
ditimbulkan adalah terganggunya
makanan yang diasup anak tidak cukup
perkembangan fisik, mental, kognitif
mengandung besi12. Asupan besi yang kurang
dan intelektual sehingga anak tidak
pada masa anak menyebabkan terhambatnya
mampu belajar secara optimal. Anak
pertumbuhan pada anak sehingga jika
stunting mempunyai kemampuan
berlangsung dalam waktu lama dapat
kognitif yang rendah dan meningkatkan
menyebabkan stunting.
risiko kematian9.
Penelitian di Kenya13 menunjukkan
2. Anak stunting pada usia lima tahun
bahwa skor Z TB/U meningkat pada anak yang
cenderung tidak dapat diperbaiki
diberi suplemen besi13. Selain itu, penelitian
sehingga akan berlanjut sampai
yang dilakukan pada bayi usia 6 bulan dengan
dewasa. Wanita dewasa yang stunting
pemberian suplemen besi dapat meningkatkan
berisiko melahirkan anak dengan
pertumbuhan14.
BBLR10.
SENG
BESI
Seng merupakan mineral esensial yang
Besi merupakan mineral makro yang
ditemukan pada hampir semua sel. Lebih dari
paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia,
300 enzim memerlukan enzim dalam proses
yaitu sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh
sintesis dan degradasi karbohidrat, lemak,
manusia dewasa. Besi mempunyai beberapa
protein dan asam nukleat. Seng berfungsi untuk
58
PROFESI Volume 10 / September 2013 – Februari 2014
59
PROFESI Volume 10 / September 2013 – Februari 2014
transferin yang juga merupakan alat transpor Budipramana E.S.B., Irnawati, Pardede N.,
besi. Apabila perbandingan besi dan seng lebih Titi S., Sukartini R. 2002. Tumbuh
dari 2:1 maka transferin yang tersedia untuk Kembang Anak dan Remaja. Ed.1. Jakarta
seng akan berkurang sehing absorbsi seng akan : CV Sagung Seto, pp: 22-92.
terhambat. Sebaliknya dosis seng yang tinggi 7. Gibson RS. 2005. Principles of Nutritional
akan menghambat absorbsi besi11. Perlu Assessment. Second Edition. Oxford
dipertimbangkan dalam pemberian kombinasi University Press.
suplemen besi dan seng pada anak stunting
8. WHO. 2006. Child growth standards:
supaya tidak menghambat absorpsi satu sama
Length/height-for-age, weight-for-age,
lain.
weight-for-length, weight-for-height and
body mass index-for-age: Methods and
KESIMPULAN
development. Department Nutrition for
Dari uraian di atas dapat disimpulkan
Health and Development
bahwa penyebab stunting pada anak dapat
disebabkan karena kekurangan besi dan seng. 9. UNICEF. 1998. The state of the world’s
Hasil penelitian banyak yang menunjukkan children.
bahwa pemberian suplementasi besi dan seng 10. Allen L., and S. Gillespie. 2001. What
pada anak memberikan efek yang positif Works? A Review of the Efficacy and
terhadap pertumbuhan anak terutama yang Effectiveness of Nutrition Interventions.
mengalami stunting. Namun demikian Geneva: United Nations, Administrative
pemberian suplemen perlu memperhatikan Committee on Coordination and
keadaan gizi dan konsumsi makan anak karena Subcommittee on Nutrition in
penyebab stunting tidak hanya dipengaruhi oleh collaboration with the Asian Development
kekurangan besi dan seng tetapi juga faktor lain Bank.
seperti genetik dan penyakit infeksi. 11. Almatsier S. 2003. Prinsip Dasar Ilmu
Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
12. Narendra MB, Sularyo TS, Soetjiningsih,
DAFTAR PUSTAKA Hariyono S, Ranuh ING, Wiradisuria S.
2002. Tumbuh Kembang Anak dan
1. Siregar R., Lilisianawati, Lestari ED, Remaja. Buku Ajar I. Jakarta: CV. Sagung
Salimo H. 2011. Effect of zinc Seto.
suplementation on morbidity among
stunted children in Indonesia. Paediatr 13. Lawless, S.W., Latham, M.C., Stephenson,
Indones. pp: 51-128. L.S., Kinoti, S.N. and Pertet, M.A. 1994.
Iron Suplementation Improves Appetite
2. Supariasa, et al, 2002. Penilaian Status and Growth in Anemic, Kenyan Primary
Gizi. EGC, Jakarta, pp.38-62. School Children. J.of.Nutr. 124:645-654.
3. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010. 14. Lind T, Lönnerdal B, Stenlund H,
2010. Laporan Hasil Riset Kesehatan Gamayanti IL, Ismail D, Seswandhana R,
Dasar (Riskesdas) 2010. Jakarta: Badan Persson LA. 2004. A community-based
Litbangkes, Depkes RI. randomized controlled trial of iron and
4. Hadi H. 2005. Beban Ganda Masalah Gizi zinc supplementation in Indonesian
dan Implikasinya terhadap Kebijakan infants: effects on growth and
Pembangunan Kesehatan Nasional. Pidato development. Am J Clin Nutr. 80: 729-36.
Pengukuhan Jabatan Guru Besar Fakultas 15. Truswell S. 2004. ABC of Nutrition Fourth
Kedokteran Universitas Gadjah Mada Edition. BMJ Publishing Group, London.
Yogyakarta.
16. Shankar AH, and Prasad AS. 1998. Zinc
5. Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan and immune function: the biological basis
Aplikasinya untuk Keluarga dan of altered resistance to infection. Am J Clin
Masyarakat. Jakarta : Direktorat Jenderal Nutr. 68 (Suppl.2):S447-63.
Pendidikan Tinggi, Departemen
Pendidikan Nasional, pp: 80-125. 17. Pamungkasiwi E. 2006. Mikromineral
seng dalam kehidupan manusia. Dinas
6. Tanuwidjaya S., Soetjiningsih, Suandi Kesehatan Provinsi Yogyakarta. Available
I.K.G., Suyitno H., Narendra M.B.,
60
PROFESI Volume 10 / September 2013 – Februari 2014
61