MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Pendidikan Pancasila
Dosen pengampu: Ibu Naila Fikrina Afrih Lia
Disusun oleh:
PAI 2D
Kelompok 8 (Delapan)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karuniaNya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pancasila Dalam Pembangunan Nasional” ini
yang disusun dalam rangka memenuhi mata kuliah Pendidikan Pancasila.
Meski telah disusun secara maksimal, namun penulis sebagai manusia biasa menyadar bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Karenanya penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca sekalian.
Demikian apa yang bisa penulis berikan, semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari
karya ini.
Penulis
i
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pancasila dan Pembangunan Nasional?
2. Apa Tujuan dan Hakikat Pembangunan Nasional?
3. Apasaja Peran Pancasila dalam Pembangunan Nasional?
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan Pengertian Pancasila dan Pembangunan Nasional
2. Mengetahui Tujuan dan Hakikat Pembangunan Nasional
3. Mengetahui Peran Pancasila dalam Pembangunan Nasional
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
https://www.dosenpendidikan.co.id/makna-pancasila/ diakses pada 17 April 2020.
2
http://setiadarmawan.blogspot.com/2012/10/hubungan-pancasila-denganpembangunan.html/ diakses
pada 13 April 2020
2
c. Pengertian Pancasila Menurut Para Ahli adalah :
1) Ir. Soekarno
Pengertian Pancasila yang pertama diungkapkan oleh presiden pertama RI,
Ir. Soekarno. Beliau menjelaskan bahwa Pancasila merupakan sebuah isi
dalam jiwa bangsa Indonesia yang secara turun temurun ada dalam setiap
jiwa warga negara Indonesia. Jadi Pancasila bukan hanya falsafah negara
melainkan juga falsafah bangsa Indonesia.
2) Muhammad Yamin
Menurut Muhammad Yamin, Pancasila adalah kata yang berasal dari
Panca yang berarti lima dan Sila yang berarti sendi, jadi Pancasila adalah 5
sendi yang menjadi dasar dan peraturan untuk mengatur tingkah laku
masyarakat menjadi lebih baik.
3) Notonegoro
Sedangkan menurut Notonegoro, Pancasila adalah dasar falsafah negara
Indonesia. Jadi bisa disimpulkan bahwa Pancasila menjadi ideologi negara
Indonesia dan menjadi pandangan hidup bagi bangsa Indonesia.
3
c. GBHN Tap MPR No.IV/MPR/1999 yang diperbarui dengan UU Republik
Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional.3
4
merata serta meletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan
berikutnya.
b. Tujuan jangka panjang yaitu untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan
makmur yang merata, material dan sepiritual berdasarkan pancasila didalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu
dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman,
tentram, tertib dan dinamis dalam lingkunan pergaulan dunia yang merdeka,
bersahabat, tertib dan damai.5
5
Pancasila sebagai pembangunan nasional, artinya pancasila berisi anggapan-
anggapan dasar yang merupakan kerangka keyakinan yang berfungsi sebagai acuan,
pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pemanfaatan hasil-hasil
pembangunan nasional. Berikut merupakan peran pancasila dalam pembangunan
pancasila secara umum :
1. Pembangunan tidak boleh bersifat pragmatis, yaitu pembangunan tidak hanya
mementingkan tindakan nyata dan mengabaikan pertimbangan etis.
2. Pembangunan tidak boleh bersifat ideologis, yaitu secara mutlak melayani
ideologi tertentu dan mengabaikan manusia nyata.
3. Pembangunan harus menghormati HAM, yaitu pembangunan tidak boleg
mengorbankan manusia nyata melainkan menghormati harkat dan martabat
bangsa.
4. Pembangunan dilaksanakan secara demokratis, artinya melibatkan masyarakat
sebagai tujuan pembangunan dalam pengambilan kebutuhan yang menyangkut
kebutuhan masyarakat.
5. Pembangunan diperiotaskan pada penciptaan taraf minumum keadilan sosial,
yaitu mengutamakan masyarakat yang paling lemah untuk menghapuskan
kemiskinan struktural. Kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang timbul
bukan akibat malasnya individu atau warga negara, melainkan diakibatkan adanya
struktur-struktur sosial tidak adil.7
6
harus dapat meningkatkan hrakat dan martabat manusia. namun cita-cita ini sulit
diwujudkan karena tidak ada kemauan dari para elite politik sebagai pemegang
kebijakan politik.
Pembangunan politik semakin tidak jelas arahnya ketika terjadi banyak
penyelewengan dan tidak dapat ditegakkan oleh hukum. Apabila dianalisis,
kegagalan tersebut dapat dijabarkan yaitu :
a. Tidak jelasnya paradigma pembangunan politik dan hokum karena tidak
adanya blue print
b. Penggunaan pancasilasebagai paradigm pembangunan masih bersifat parsial
c. Kurang berpihak pada hakikat pembangunan politik dan hukum
d. Prinsi-prinsip yang kurang sesuai dengan nilai-nilai panasila telah membawa
implikasi yang luas dan mendasar bagi kehidupan manusia Indonesia.
Pembangunan bidang hokum yang didasari pada nilai-nilai moral baru sebatas
pada tataran filosofis dan konseptual. Hokum nasional yang dikembangkan
secara realistis jarang dapat terwujud karena setiap upaya penegakan hokum
dipengaruhi oleh keputusan politik. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
pembangunan dibidang politik telah mengalami kegagalan.
2. Pancasila sebagai Pembangunan Ekonomi
Hampir semua pakar ekonomi Indonesia memiliki kesadaran akan pentingnya
moralitas kemanusiaan dan ketuhanan sebagai landasan pembangunan ekonomi.
Namun dalam praktiknya, mereka tidak mampu meyakinkan permerintah tentang
konsep dan konsep yang sesuai dengan kondisi Indonesia. bahkan tidak sedikit
pakar ekonomi Indonesia yang mengikuti pendapat pakar barat tentang
pembangunan ekonomi Indonesia.
Pandangan tentang merkantilisme melahirkan system ekonomi kapitalis pada
akhir abad 18. Sedangkan pada abad 19 di Eropa lahir pemikiran baru sebagai
reaksi dari system ekonomi kapitalis yang dikenla dengan system ekonomi sosialis
yang juga memperjuangkan nasib kaum proletar yang ditindas oleh kaum
kapitalis.
System pertama mengutamakan individu, system kedua mengutamakan
kepentingan orang banyak. Manakah yang lebih penting? Apabila dikaji secara
kritis, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada suatu sistempun yang paling
sempurna. Oleh karena itu menjadi sangat penting dan mendesak untuk
7
mengembangkan system ekonomi yang mendasarkan ada system moralitas dan
humanistic sehingga lahirlah system ekonomi yang berperikemanusiaan.
System ini mendasarkan pada tercapainya kesejahteraan rakyat secara luas.
Pembangunan ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan saja, melainkan
untuk tujuan kemanusiaan yaitu terciptanya kesejahteraan seluruh bangsa.
Pemikiran ini melahirkan system ekonomi Indonesia yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan. Dengan demikian, pembangunan ekonomi harus mampu
menghindarkan diri dari persaingan bebas, monopoli, dan bentuk lainnya yang
dapat menimbulkan penindasan, penderitaan dan kesengsaraan rakyat kecil.
Sesuai dengan paraddigma pancasila,pengelolaan ekonomi Indonesia
diserahkan kepada tiga bentuk badan usaha yaitu :
a. Koperasi sebagai soko guru ekonomi indonesia merupakan badan usaha
nonprofit yang berpihak pada kepentingan rakyat kecil.
b. BUMN atau BUMD sebagai badan usaha yang berwenang mengelola sector-
sektor ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak.
c. Badan Usaha Swasta sebagai badan usaha profit millik perseroan atau
kelompok yangmengelola sector ekonomi yang belum mampu ditangani oleh
koperasi dan atau BUMN/BUMD.
8
Meskipun demikian, sistem hankamrata tidak mungkin dilaksanakan secara
absolut karena melibatkan seluruh rakyat dalam praktik bela negara.Terlebih,
dengan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi, meliputi persyaratan fisik,
teoritis, dan strategis. Bertolak dari pemikiran tersebut, TNI memiliki kedudukan
dan fungsi yang strategis. Pembangunan TNI secara modern bukan semata-mata
untuk kepentingan militer, melainkan untuk kepentingan sosial dan ekonomis.
oleh karena itu, dibentuklah sistem pertahanan dan keamanan yang profesional
dengan TNI sebagai pengamannya.
4. Pancasila sebagai Pembangunan Sosial Budaya
Pembangunan sosial budaya harus dilaksanakan atas dasar kepentingan
nasional yaitu terwujudnya kehidupan masyarakat yang demokratis, tentram,
aman, dan damai. Pemikiran tersebut bukan berarti bangsa Indonesia harus steril
dari pengaruh budaya asing. Artinya, pengaruh budaya asing harus diterima
apabila diperlukan dalam membangun masyarakat Indonesia yang modern.
Namun, perlu diingat bahwa masyarakat modern bukan berarti masyarakat yang
berbudaya Barat (westernisasi), melainkan masyarakat yang tetap berpijak pada
akar budayanya.
Berdasarkan pemikiran di atas, maka tidak berlebihan apabila Pancasila
merupakan satu-satunya paradima pembangunan bidang sosial budaya. Hal ini
merupakan konsekuensi logis dari kesepakatan bangsa Indonesia bahwa Pancasila
merupakan kristlisasi nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia. Meskipun
demikian, kita harus menyadari bahwa penggunaan Pancasila sebagai paradigma
pembangunan sosial budaya bukan satu-satunya jaminan mencapai keberhasilan
optimal.
Argumen di atas dapat dilihat dari keberhasilan masa Orde Baru dalam
melaksanakan pembangunan pada umumnya, bidang sosial budaya pada
khususnya. Sekilas kita dapat menyaksikan masyarakat yang tertib, aman, dan
damai. Namun sebenarnya pemerintah Orde Baru menanam bom yang siap
meledak, serta menghancurkan masyarakat Indsonesia.
Kegagalan pembangunan bidang sosial budaya hampir serupa dengan
kegagalan pembangunan bidang politik. Orde Baru yang belum berhasil
mewujudkan cita-citanya berganti dengan masa reformasi. Akan tetapi, nyatanya
perjuangan masa reformasi sering dimanfaatkan oleh kepentingan politik tertentu,
sehingga masa reformasi yang diharapkan dapat memperbaiki bidang sosial
9
budayapun belum dapat mencapai cita-citanya. Pertikaian antar kelompok yang
terjadi di berbagai wilayah Indonesia merupakan bukti kegagalan dalam
membangun sistem sosial budaya yang sesuai ddengan nilai-nilai kebenaran, serta
harkat dan martabat manusia.8
8
https://www.gurupendidikan.co.id/pancasila -sebagai-paradigma-pembangunan/ diakses pada 11 April
2020.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila merupakan ideologi dasar negara Indonesia dan menjadi landasan
keputusan bangsa Indonesia yang mencerminkan kepribadian bangsa dan sebagai
dasar dalam mengatur pemerintahan negara. Pembangunan nasional merupakan
rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan, yang meliputi seluruh aspek
kehidupan masyarakat, bangsa dan negara pembangunan nasional dan mencakup
bidang politik, ekonomi, sosial, budaya serta pertahanan dan keamanan.
Tujuan pembangunan nasional tertuang dalam UUD 1945 alinea IV, yaitu
untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdakan kehidupan bangsa, perdamaian abadi
dan berkeadilan sosial serta mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana termaktub
dalam alinea II pembukaaan UUD 1945. Hakikat pembangunan nasional adalah
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia
seluruhnya.
Pancasila sebagai pembangunan nasional, artinya pancasila berisi anggapan-
anggapan dasar yang merupakan kerangka keyakinan yang berfungsi sebagai acuan,
pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pemanfaatan hasil-hasil
pembangunan nasional.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat membantu kita dalam mengetahui berbagai hal yang
berkaitan dengan Pendidikan Pancasila terutama tentang Pancasila dalam
Pembangunan Nasional. Walaupun dalam pembuatan makalah ini hanya diketahui
dengan sebatas membaca dan menulis, semoga dapat menambah khazanah ilmu
pengetahuan bagi pemakalah juga bagi pambaca.
11
DAFTAR PUSTAKA
12