Anda di halaman 1dari 14

PANCASILA DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Pendidikan Pancasila
Dosen pengampu: Ibu Naila Fikrina Afrih Lia

Disusun oleh:
PAI 2D
Kelompok 8 (Delapan)

1. Ulfi Lailatul Muna (1903016128)


2. Muhammad Malik Ramadhan (1903016133)
3. Aisyatul Luthfiyah (1903016142)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karuniaNya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pancasila Dalam Pembangunan Nasional” ini
yang disusun dalam rangka memenuhi mata kuliah Pendidikan Pancasila.

Meski telah disusun secara maksimal, namun penulis sebagai manusia biasa menyadar bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Karenanya penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca sekalian.

Demikian apa yang bisa penulis berikan, semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari
karya ini.

Semarang, 04 April 2020

Penulis

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pancasila merupakan dasar pembangunan nasional yang seharusnya menjadi
landasan dalam setiap pelaksanaan pembangunan sebagai wujud untuk mencapai
tujuan negara. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan
manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia.
Artinya tumpuan sasaran pembangunan kita adalah perubahan menuju kondisi yang
lebih baik dari manusia dan tatanan masyarakat Indonesia yang menjamin
kelangsungan hidup kebangsaan dan kemanusiaan. Pembangunan dalam hal ini tidak
hanya mengejar kemajuan lahiriyah seperti sandang, pangan, perumahan, kesehatan
dan sebagainya atau kepuasaan batiniah sperti pendidikan, rasa aman, bebas
mengeluarkan pendapat yang bertanggung jawab, rasa keadilan dan sebagainya,
melainkan keserasian dan keseimbangan antara keduanya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pancasila dan Pembangunan Nasional?
2. Apa Tujuan dan Hakikat Pembangunan Nasional?
3. Apasaja Peran Pancasila dalam Pembangunan Nasional?

C. Tujuan
1. Mendeskripsikan Pengertian Pancasila dan Pembangunan Nasional
2. Mengetahui Tujuan dan Hakikat Pembangunan Nasional
3. Mengetahui Peran Pancasila dalam Pembangunan Nasional

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila dan Pembangunan Nasional


1. Pengertian Pancasila
Pancasila telah menjadi istilah resmi sebagai dasar falsafah negara Republik
Indonesia, baik ditinjau dari sudut bahasa maupun dari sudut sejarah.
a. Secara Etimologi
Pancasila berasal dari bahasa India, yakni bahasa Sansekerta. Menurut
Muhammad Yamin, Pancasila memiliki dua macam arti, yaitu Panca artinya
lima, syila dengan (i) biasa (pendek) artinya sendi, alas, atau dasar, syila
dengan (i) panjang artinya peraturan tingkah laku yang penting, baik, dan
senonoh. Kata sila dalam bahasa Indonesia menjadi susila artinya tingkah laku
baik.
b. Secara Terminologi
Pancasila merupakan ideologi dasar negara Indonesia dan menjadi
landasan keputusan bangsa Indonesia yang mencerminkan kepribadian bangsa
dan sebagai dasar dalam mengatur pemerintahan negara.1
Rumusan Pancasila yang sah dan sistematika yang benar terdapat
dalam Pembukaan UUD 1945 yang telah disahkan oleh PPKI pada 18 Agustus
1945. Presiden RI mengeluarkan Instruksi No.12/1968 pada 13 April 1968.
Dalam instruksi tersebut ditegaskan bahwa tata urutan (sistematika) dan
rumusan Pancasila sebagai berikut :
1) Ketuhanan yang Maha Esa.
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Persatuan Indonesia.
4) Kerakyatan yang dimpin oleh hikmat kebijaksanaandalam
permusyawaratan /perwakilan.
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.2

1
https://www.dosenpendidikan.co.id/makna-pancasila/ diakses pada 17 April 2020.
2
http://setiadarmawan.blogspot.com/2012/10/hubungan-pancasila-denganpembangunan.html/ diakses
pada 13 April 2020

2
c. Pengertian Pancasila Menurut Para Ahli adalah :
1) Ir. Soekarno
Pengertian Pancasila yang pertama diungkapkan oleh presiden pertama RI,
Ir. Soekarno. Beliau menjelaskan bahwa Pancasila merupakan sebuah isi
dalam jiwa bangsa Indonesia yang secara turun temurun ada dalam setiap
jiwa warga negara Indonesia. Jadi Pancasila bukan hanya falsafah negara
melainkan juga falsafah bangsa Indonesia.
2) Muhammad Yamin
Menurut Muhammad Yamin, Pancasila adalah kata yang berasal dari
Panca yang berarti lima dan Sila yang berarti sendi, jadi Pancasila adalah 5
sendi yang menjadi dasar dan peraturan untuk mengatur tingkah laku
masyarakat menjadi lebih baik.
3) Notonegoro
Sedangkan menurut Notonegoro, Pancasila adalah dasar falsafah negara
Indonesia. Jadi bisa disimpulkan bahwa Pancasila menjadi ideologi negara
Indonesia dan menjadi pandangan hidup bagi bangsa Indonesia.

2. Pengertian Pembangunan Nasional


Pembangunan nasional diartikan sebagai rangkaian upaya pembangunan yang
berkesinambungan, yang meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa
dan negara pembangunan nasional dan mencakup bidang politik, ekonomi, sosial,
budaya serta pertahanan dan keamanan. Pembangunan nasional dilakukan dengan
tujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata
materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan
rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan
dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib
dan damai. Untuk memberikan arah dalam mencapai tujuan pembangunan
nasional tersebut, MPR telah menetapkan GBHN (Garis-garis Besar Haluan
Negara). Dengan demikian, GBHN merupakan pola umum Pembangunan
nasional.Yang menjadi Landasan dalam melaksanakan pembangunan nasional
adalah:
a. Pancasila sebagai landasan Idiil.
b. UUD 1945 sebagai landasan Konstitusional.

3
c. GBHN Tap MPR No.IV/MPR/1999 yang diperbarui dengan UU Republik
Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional.3

Pengertian Pembangunan Nasional Menurut Para Ahli :

a. Pengertian Pembangunan Menurut Mohammad Ali


Pembangunan merupakan setiap upaya yang dikerjakan secara terencana untuk
melaksanakan perubahan yang memiliki tujuan utama untuk memperbaiki dan
menaikkan taraf hidup, kesejahteraan, dan kualitas manusia.
b. Pengertian Pembangunan Menurut Seers
Pembangunan dapat dipastikan sebagai sebuah istilah teknis, yaitu seni dalam
membangkitkan masyarakat di berbagai negara berkembang dari kemiskinan,
tingkat melek huruf yang rendah, tingginya angka pengangguran, dan
ketidakadilan dalam bidang sosial.
c. Pengertian Pembangunan Menurut Inayatullah
Pembangunan merupakan kegiatan perubahan menuju ke pola-pola
masyarakat yang lebih baik dengan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan
yang dapat membuat sekelompok masyarakat memiliki kendali yang lebih
besar terhadap kondisi lingkungan dan juga tujuan politiknya, serta membuat
warganya menjadi lebih memiliki kontrol terhadap kehidupan diri sendiri.

B. Tujuan dan Hakikat Pembangunan Nasional


1. Tujuan Pembangunan Nasional
Tujuan pembangunan nasional tertuang dalam UUD 1945 alinea IV, yaitu
untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdakan kehidupan bangsa, perdamaian
abadi dan berkeadilan sosial serta mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana
termaktub dalam alinea II pembukaaan UUD 1945.4
Pembangunan nasional yang dilakukan mengarah pada suatu tujuan. Tujuan
ini terbagi atas tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
a. Tujuan jangka pendek dari pembangunan nasional adalah meningkatkan taraf
hidup, kecerdasan, dan kesejahteraan masyarakat yang semakin adil dan
3
https://www.zonasiswa.com/2014/12/pembangunan-nasional.html diakses pada 13 April 2020
4
https://bulelengkap.go.id/detail/artikel/makna-hakikat-dan-tujuan-pembangunan-nasional-17 diakses
pada 10 April 2020.

4
merata serta meletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan
berikutnya.
b. Tujuan jangka panjang yaitu untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan
makmur yang merata, material dan sepiritual berdasarkan pancasila didalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu
dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman,
tentram, tertib dan dinamis dalam lingkunan pergaulan dunia yang merdeka,
bersahabat, tertib dan damai.5

2. Hakikat Pembanguna Nasional


Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Hal ini berarti
dalam pelaksanaan pembangunan nasional adalah sebagai berikut:
a. Ada keselarasan, keserasian, keseimbangan, dan kebulatan yang utuh dalam
seluruh kegiatan pembangunan. Pembangunan adalah untuk manusia dan
bukan sebaliknya manusia untuk pembangunan. Dalam pembangunan dewasa
ini dan jangka panjang, unsur manusia, unsur sosial budaya, dan unsur lainnya
harus mendapat perhatian yang seimbang.
b. Pembangunan adalah merata untuk seluruh masyarakat dan seluruh wilayah
tanah air.
c. Subyek dan obyek pembangunan adalah manusia dan masyarakat Indonesia
adalah sehingga pembangunan harus berkepribadian Indonesia dan
menghasilkan manusia dan masyarakat maju yang tetap berkepribadian
Indonesia pula.
d. Pembangunan dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan pemerintah.
Masyarakat adalah pelaku utama pembangunan dan pemerintahan
berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing, serta menciptakan suasana
yang menunjang. Kegiatan masyarakat dan kegiatan pemerintah saling
mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi dalam satu kesatuan
langkah menuju tercapainya tujuan pembangunan nasional.6

C. Peran Pancasila Sebagai Pembangunan Nasional


5
https://www.dosenpendidikan.co.id/tujuan-pembangunan-nasional/ diakses pada 10 April 2020.
6
https://www.academia.edu38139321/Pancasila_dan_Pembangunan_Nasional.pdf, diakses pada 04
April 2020.

5
Pancasila sebagai pembangunan nasional, artinya pancasila berisi anggapan-
anggapan dasar yang merupakan kerangka keyakinan yang berfungsi sebagai acuan,
pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pemanfaatan hasil-hasil
pembangunan nasional. Berikut merupakan peran pancasila dalam pembangunan
pancasila secara umum :
1. Pembangunan tidak boleh bersifat pragmatis, yaitu pembangunan tidak hanya
mementingkan tindakan nyata dan mengabaikan pertimbangan etis.
2. Pembangunan tidak boleh bersifat ideologis, yaitu secara mutlak melayani
ideologi tertentu dan mengabaikan manusia nyata.
3. Pembangunan harus menghormati HAM, yaitu pembangunan tidak boleg
mengorbankan manusia nyata melainkan menghormati harkat dan martabat
bangsa.
4. Pembangunan dilaksanakan secara demokratis, artinya melibatkan masyarakat
sebagai tujuan pembangunan dalam pengambilan kebutuhan yang menyangkut
kebutuhan masyarakat.
5. Pembangunan diperiotaskan pada penciptaan taraf minumum keadilan sosial,
yaitu mengutamakan masyarakat yang paling lemah untuk menghapuskan
kemiskinan struktural. Kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang timbul
bukan akibat malasnya individu atau warga negara, melainkan diakibatkan adanya
struktur-struktur sosial tidak adil.7

Sedangkan peran Pancasila sebagai pembangunan nasional sesuai bidang adalah


sebagai berikut :

1. Pancasila sebagai Pembangunan Bidang Politik dan Hukum


Pembangunan politik memilki dimensi yang strategis karena hampir semua
kebijakan public tidak dapat dipisahkan darinya. Hal ini juga banyak
menimbulkan kekecewaan masyarakat, antara lain : (1) kebijakan hanya dibangun
atas dasar kebijakan politik tertentu; (2) kepentingan masyarakat kurang mendapat
perhatian; (3)pemerintah dan elite politik kurang berpihak pada masyarakat;
(4)adanya tujuan tertentu untuk melanggengkan kekuasaan elite politik.
Persoalan mengenai kemampuan dan kedewasaan rakyat dalam berpolitik
menjadi prioritas pembangunan bidang politik. Hal ini sesuai dengan kenyataan
objektif bahwa manusia adalah subjek negara dan karena pembangunan politik
7
Ibid.

6
harus dapat meningkatkan hrakat dan martabat manusia. namun cita-cita ini sulit
diwujudkan karena tidak ada kemauan dari para elite politik sebagai pemegang
kebijakan politik.
Pembangunan politik semakin tidak jelas arahnya ketika terjadi banyak
penyelewengan dan tidak dapat ditegakkan oleh hukum. Apabila dianalisis,
kegagalan tersebut dapat dijabarkan yaitu :
a. Tidak jelasnya paradigma pembangunan politik dan hokum karena tidak
adanya blue print
b. Penggunaan pancasilasebagai paradigm pembangunan masih bersifat parsial
c. Kurang berpihak pada hakikat pembangunan politik dan hukum
d. Prinsi-prinsip yang kurang sesuai dengan nilai-nilai panasila telah membawa
implikasi yang luas dan mendasar bagi kehidupan manusia Indonesia.
Pembangunan bidang hokum yang didasari pada nilai-nilai moral baru sebatas
pada tataran filosofis dan konseptual. Hokum nasional yang dikembangkan
secara realistis jarang dapat terwujud karena setiap upaya penegakan hokum
dipengaruhi oleh keputusan politik. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
pembangunan dibidang politik telah mengalami kegagalan.
2. Pancasila sebagai Pembangunan Ekonomi
Hampir semua pakar ekonomi Indonesia memiliki kesadaran akan pentingnya
moralitas kemanusiaan dan ketuhanan sebagai landasan pembangunan ekonomi.
Namun dalam praktiknya, mereka tidak mampu meyakinkan permerintah tentang
konsep dan konsep yang sesuai dengan kondisi Indonesia. bahkan tidak sedikit
pakar ekonomi Indonesia yang mengikuti pendapat pakar barat tentang
pembangunan ekonomi Indonesia.
Pandangan tentang merkantilisme melahirkan system ekonomi kapitalis pada
akhir abad 18. Sedangkan pada abad 19 di Eropa lahir pemikiran baru sebagai
reaksi dari system ekonomi kapitalis yang dikenla dengan system ekonomi sosialis
yang juga memperjuangkan nasib kaum proletar yang ditindas oleh kaum
kapitalis.
System pertama mengutamakan individu, system kedua mengutamakan
kepentingan orang banyak. Manakah yang lebih penting? Apabila dikaji secara
kritis, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada suatu sistempun yang paling
sempurna. Oleh karena itu menjadi sangat penting dan mendesak untuk

7
mengembangkan system ekonomi yang mendasarkan ada system moralitas dan
humanistic sehingga lahirlah system ekonomi yang berperikemanusiaan.
System ini mendasarkan pada tercapainya kesejahteraan rakyat secara luas.
Pembangunan ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan saja, melainkan
untuk tujuan kemanusiaan yaitu terciptanya kesejahteraan seluruh bangsa.
Pemikiran ini melahirkan system ekonomi Indonesia yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan. Dengan demikian, pembangunan ekonomi harus mampu
menghindarkan diri dari persaingan bebas, monopoli, dan bentuk lainnya yang
dapat menimbulkan penindasan, penderitaan dan kesengsaraan rakyat kecil.
Sesuai dengan paraddigma pancasila,pengelolaan ekonomi Indonesia
diserahkan kepada tiga bentuk badan usaha yaitu :
a. Koperasi sebagai soko guru ekonomi indonesia merupakan badan usaha
nonprofit yang berpihak pada kepentingan rakyat kecil.
b. BUMN atau BUMD sebagai badan usaha yang berwenang mengelola sector-
sektor ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak.
c. Badan Usaha Swasta sebagai badan usaha profit millik perseroan atau
kelompok yangmengelola sector ekonomi yang belum mampu ditangani oleh
koperasi dan atau BUMN/BUMD.

Apabila ketiga lembaga ini mampu melaksanakan tugasnya, maka bangsa


Indoensia masih memilki harapan bahwa ekonomi Indonesia akan mengalami
kemajuan dan tingkat stabilitas yang mantap.namun kenyataannya ketiga
pengelola ekonomi ini tidak berkembang.

3. Pancasila sebagai Pembangunan Pertahanan dan Keamanan (HANKAM)


Salah satu tujuan dibentuknya pemerintah Negara Indonesia adalah untuk
“melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia”.
Untuk itu, pemerintah berkewajiban membangun sistem pertahanan dan
keamanan yang mampu mewujudkan tujuan dan cita-cita tersebut. Atas dasar
pemikiran tersebut, pemerintah menyusun dan memperkenalkan sistem
“pertahanan dan keamanan rakyat semesta” (hankamrata). Sistem ini pada
dasarnya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dimana pemerintah dan rakyat
memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam usaha bela negara. Disamping itu,
Pancasila menganjurkan agar bangsa Indonesia dapat hidup berdampingan secara
damai.

8
Meskipun demikian, sistem hankamrata tidak mungkin dilaksanakan secara
absolut karena melibatkan seluruh rakyat dalam praktik bela negara.Terlebih,
dengan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi, meliputi persyaratan fisik,
teoritis, dan strategis. Bertolak dari pemikiran tersebut, TNI memiliki kedudukan
dan fungsi yang strategis. Pembangunan TNI secara modern bukan semata-mata
untuk kepentingan militer, melainkan untuk kepentingan sosial dan ekonomis.
oleh karena itu, dibentuklah sistem pertahanan dan keamanan yang profesional
dengan TNI sebagai pengamannya.
4. Pancasila sebagai Pembangunan Sosial Budaya
Pembangunan sosial budaya harus dilaksanakan atas dasar kepentingan
nasional yaitu terwujudnya kehidupan masyarakat yang demokratis, tentram,
aman, dan damai. Pemikiran tersebut bukan berarti bangsa Indonesia harus steril
dari pengaruh budaya asing. Artinya, pengaruh budaya asing harus diterima
apabila diperlukan dalam membangun masyarakat Indonesia yang modern.
Namun, perlu diingat bahwa masyarakat modern bukan berarti masyarakat yang
berbudaya Barat (westernisasi), melainkan masyarakat yang tetap berpijak pada
akar budayanya.
Berdasarkan pemikiran di atas, maka tidak berlebihan apabila Pancasila
merupakan satu-satunya paradima pembangunan bidang sosial budaya. Hal ini
merupakan konsekuensi logis dari kesepakatan bangsa Indonesia bahwa Pancasila
merupakan kristlisasi nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia. Meskipun
demikian, kita harus menyadari bahwa penggunaan Pancasila sebagai paradigma
pembangunan sosial budaya bukan satu-satunya jaminan mencapai keberhasilan
optimal.
Argumen di atas dapat dilihat dari keberhasilan masa Orde Baru dalam
melaksanakan pembangunan pada umumnya, bidang sosial budaya pada
khususnya. Sekilas kita dapat menyaksikan masyarakat yang tertib, aman, dan
damai. Namun sebenarnya pemerintah Orde Baru menanam bom yang siap
meledak, serta menghancurkan masyarakat Indsonesia.
Kegagalan pembangunan bidang sosial budaya hampir serupa dengan
kegagalan pembangunan bidang politik. Orde Baru yang belum berhasil
mewujudkan cita-citanya berganti dengan masa reformasi. Akan tetapi, nyatanya
perjuangan masa reformasi sering dimanfaatkan oleh kepentingan politik tertentu,
sehingga masa reformasi yang diharapkan dapat memperbaiki bidang sosial

9
budayapun belum dapat mencapai cita-citanya. Pertikaian antar kelompok yang
terjadi di berbagai wilayah Indonesia merupakan bukti kegagalan dalam
membangun sistem sosial budaya yang sesuai ddengan nilai-nilai kebenaran, serta
harkat dan martabat manusia.8

8
https://www.gurupendidikan.co.id/pancasila -sebagai-paradigma-pembangunan/ diakses pada 11 April
2020.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pancasila merupakan ideologi dasar negara Indonesia dan menjadi landasan
keputusan bangsa Indonesia yang mencerminkan kepribadian bangsa dan sebagai
dasar dalam mengatur pemerintahan negara. Pembangunan nasional merupakan
rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan, yang meliputi seluruh aspek
kehidupan masyarakat, bangsa dan negara pembangunan nasional dan mencakup
bidang politik, ekonomi, sosial, budaya serta pertahanan dan keamanan.
Tujuan pembangunan nasional tertuang dalam UUD 1945 alinea IV, yaitu
untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdakan kehidupan bangsa, perdamaian abadi
dan berkeadilan sosial serta mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana termaktub
dalam alinea II pembukaaan UUD 1945. Hakikat pembangunan nasional adalah
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia
seluruhnya.
Pancasila sebagai pembangunan nasional, artinya pancasila berisi anggapan-
anggapan dasar yang merupakan kerangka keyakinan yang berfungsi sebagai acuan,
pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pemanfaatan hasil-hasil
pembangunan nasional.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat membantu kita dalam mengetahui berbagai hal yang
berkaitan dengan Pendidikan Pancasila terutama tentang Pancasila dalam
Pembangunan Nasional. Walaupun dalam pembuatan makalah ini hanya diketahui
dengan sebatas membaca dan menulis, semoga dapat menambah khazanah ilmu
pengetahuan bagi pemakalah juga bagi pambaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. 2017. “Makna, Hakikat, dan Tujuan


Pembangunan Nasional”. https://bulelengkap.go.id/detail/artikel/makna-hakikat-dan
tujuan-pembangunan-nasional-17 diakses pada 10 April 2020.

Darmawan, Setia. 2012. “Hubungan Pancasila dengan Pembangunan”.


http://setiadarmawan.blogspot.com/2012/10/hubungan-pancasila dengan
pembangunan.html/ diakses pada 13 April 2020.

Dosen Pendidikan. 2020. “Pengertian Pancasila Menurut Para Ahli”.


https://www.dosenpendidikan.co.id/makna-pancasila/ diakses pada 17 April 2020.

Dosen Pendidikan. 2020. “Tujuan Pembangunan Nasional”.


https://www.dosenpendidikan.co.id/tujuan-pembangunan-nasional/ diakses pada 10
April 2020.

Fathoni, Arthur. 2014. “Pembangunan Nasional”.


https://www.zonasiswa.com/2014/12/pembangunan-nasional.html?m=1 diakses pada
13 April 2020.

Setiawan, Parta. 2019. “Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan”.


https://www.gurupendidikan.co.id/pancasila-sebagai-paradigma-pembangunan/
diakses pada 11 April 2020.

Ummah, Jami Atun. tahun. “Pancasila dan Pembangunan Nasional”.


https://www.academia.edu38139321/Pancasila_dan_Pembangunan_Nasional.pdf,
diakses pada 04 April 2020.

12

Anda mungkin juga menyukai