Anda di halaman 1dari 2

Nama : Aisyatul Luthfiyah

NIM : 1903016142
MADZHAB HANAFIYAH
Sejarah dan Pemikirannya dalam Istinbath Hukum
A. Biografi Imam Hanafi
Nama lengkap Imam Hanafi adalah Al-Nu’man bin Tsabit ibn Al-Zutha Al-
Farisi. Beliau lahir di Kufah, Irak pada 80 Hijriyah/699 Masehi. Kemudian beiau
wafat di Baghdad, Irak pada 148 Hijriyah/676 Masehi. Saat kecil beliau
menghafalkan Al-Qur’an kemudian beliau berguru pada Imam Ashim. Kesibukan
beliau adalah berdagang kain dan bahan pakaian. Guru-guru Abu Hanifah adalah
Al-Sya’bi dan Hamdan bin Abi Sulayman di Kufah, Hasan Basri di Basrah, Atha’
bin Rabbah di Mekah, Sulaiman dan Salim di Madinah serta Muhammad Bagir
dari Syi’ah dan putera Imam Bagir yaitu Ja’far Al-Shiddiq di Madinah saat
kunjungan kedua beliau ke Madinah.
Ilmu fiqih dari Imam Abu Hanifah yang menonjol adalah sangat rasional, lebih
mudah dipahami, dan lebih liberal sikapnya terhadap non-muslim atau dzimis.
Kitab-kitab yang dinisbatkan langsung oleh Abu Hanifah adalah Fiqh al-Akbar,
Al-Alimwal Muta’alim dan Musnad. Sedangkan buku-buku yang ditulis oleh
murid Imam Abu Hanifah yaitu, Abu Yusuf dan Muhammad bin Hasan As-
Syaibani.
B. Karya-Karya Imam Abu Hanafi
1. Masailul –Ushul (masalah-masalah pokok) Merupakan suatu kumpulan
kitab yang bernama Zhaahirur riwayat yaitu pendapat-pendapat Abu
Hanifah yang dihimpun oleh Imam Muhammad bin Hasan terdiri atas 6
kitab yaitu, Kitab Al Mabsuth (Terhampar), kitab Al-Jaami’ush shaghir
(himpunan kecil), kitab Al Jaami’ul Kabir (Himpunan Besar), kitab As-
Sairu Al-shaghir (sejarah hidup kecil), kitab As-Sairul Kabiir (sejarah
hidup besar), dan kitab Az-Ziyaadat.
2. Kitab Masaa-ilun Nawadhir (persoalan langka) Merupakan persoalan yang
diriwayatkan dan ditulis oleh Muhammad, seperti Al-Kisaniyat, Al-
Haruniyyat, Al-Jurjaniyyat, Al-Riqqiyyat, Al-Makharij Fil Al-Hayil dan
Ziyadat Al Ziyadat yang diriwayatkan oleh Ibnu Rustam.
3. Al-Fataawa Al-Waaqi’aat ( Kejadian dan Fatwa) yaitu, Al-Fatawa ialah Al-
Nawazil, Majmu’ al-Nawazil wa al-Waqiat, dan Al-Waqiat . Pada Bidang
Fiqh yaitu, Al Musnad, Al-Makharij dan Fiqih Al-Akbar. Bidang aqidah
ada kitab al-Fiqh Al-Asqar. Dalam bidang ushul fiqih Ushul as-Sarakhsi,
danKanz al-wusul ila ilm al usul.
C. Pemikiran Imam Hanafi
Cara ijtihad Imam Abu Hanifah menjadi dua cara: cara ijtihad yang pokok dan
cara ijtihad yang merupakan tambahan. Sumber –sumber hukum Abu Hanifah
yaitu, Al-Qur’an, Sunnah (Hadis), fatwa-fatwa sahabat, qiyas, istihsan, dan adat
serta ‘uruf masyarakat. Sedangkan cara ijtihad Imam Hanifah adalah bahwa
dilalah lafaz umum (‘am) adalah qath’iy, seperti lafaz khash, bahwa pendapat
sahabat yang “tidak sejalan” dengan pendapat umum adalah bersifat khusus,
bahwa banyaknya yang meriwayatkan tidak berarti lebih kuat (rajih), adanya
penolakan terhadap mafhum (makna tersirat) syarat dan shifat, bahwa apabila
perbuatan rawi menyalahi riwayatnya, yang dijadikan dalil adalah
perbuatannya,bukan riwayatnya, mendahulukan Qiyas Jali atas khabar ahad yang
dipertentangkan, menggunakan istihsan dan meninggalkan Qiyas apabila
diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai