Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kondisi global saat ini menuntut setiap perkembangan dan perubahan
secara profesionoal, termasuk bagi profesi keperawatan di Indonesia. Inovasi
dalam pendidikan, praktik, ilmu, dan kehidupan keprofesian merupakan focus
utama keperawatan Indonesia dalam proses profesionalisasi. Sebagai
akibatnya, manajemen keperawatan harus dapat di aplikasikan dalam tatanan
dalam tatanan pelayanan nyata, yaitu di rumah sakit dan di lingkungan
masyarakat (Nursalam, 2011). Rumah sakit mempunyai fungsi
penyelenggaraan pelayanan kesehatan salah satunya yaitu pelayanan
keperawatan. Penyelenggaraan pelayananan keperawatan di Rumah Sakit
ditentukan oleh tiga komponen utama antara lain jenis pelayanan yang
diberikan, manajemen sebagai pengelola pelayanan dan tenaga keperawatan
sebagai pemberi pelayanan keperawatan (Permenkes, 2013).
Pelayanan keperawatan adalah sebagai salah satu bentuk pelayanan
profesional merupakan bagian intergral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya
pelayanan kesehatan secara keseluruhan disisi lain yakni sebagai salah satu
faktor penentu baik buruknya mutu dan citra rumah sakit oleh karenanya
kualitas pelayanan asuhan keperawatan perlu dipertahankan serta ditingkatkan
seoptimal mungkin oleh karenanya standar asuhan keperawatan harus
diterapkan oleh seluruh tenaga keperawatan sehingga pelayanan asuhan
keperawatan dapat dipertanggung jawabkan secara profesional dalam upaya
peningkatan mutu pelayanan maka dalam pemberian asuhan keperawatan
seluruh tenaga keperawatan mutlak menerapkan standard asuhan keperawatan
(Depkes, 2011).
Proses managemen keperawatan suatu proses bekerja melalui anggota
staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional
(Nursalam, 2013) sehingga dapat mengarahkan keperawatan menuju
profesionalisme. Model praktik keperawatan professional merupakan suatu
system (struktur, proses, dan nilai-nilai professional) yang memungkinkan
perawat professional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk
lingkungan untuk menopang pemberian asuhan keperawatan (Russel, 2000).
Salah satu bentuk dari penerapan manajemen professional adalah manajemen
asuhan keperawatan yang saat ini sudah menjadi banyak diterapkan di Rumah
Sakit, yaitu Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP) yang merupakan
model dari Model Asuhan Keperawatan Profesional ( MAKP ) yang tujuannya
memungkinkan perawat profesional dalam mengatur pemberian asuhan
keperawatan,termasuk lingkungan yang dapat menopang pemberian asuhan
tersebut. Pengembangan MPKP merupakan upaya dalam memberdayakan
keperawatan dalam pemberian peleyanan kesehatan, yang disesuaikan dengan
visi dan misi yang diemban oleh masing-masing Rumah Sakit.
Pemberian asuhan keperawatan Profesional ada 5 metode yang sudah
ada dan akan terus dikembangkan dimasa depan dalam menghadapi trend
pelayanan keperawatan yaitu Metode Fungsional (bukan model MAKP),
MAKP Tim, MAKP Primer, MAKP Kasus, MAKP Modifikasi Tim – Primer.
Dalam melaksanakan praktek profesi departemen manajemen kelompok kami
akan melakukan penerapan Model Asuhan Keperawatan Profesional dengan
metode pemberian asuhan keperawatan Tim.

B. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Praktek menejemen keperawatan mahasiswa Pendidikan Profesi Ners
Instiltut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri dilaksanakan di Ruang X RSUD
Gambiran Kota Kediri selama 4 minggu dan berlangsung mulai tanggal 8 Juli
2020 sampai dengan tanggal 12 Mei 2019.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek profesi manajemen keperawatan, mahasiswa
mampu menerapkan Model Asuhan Keperawatan Profesional dengan
metode pemberian asuhan keperawatan Tim sesuai dengan standart yang
benar.

2. Tujuan Khusus
a. Menganalisis lingkungan ruang perawatan, menghitung kebutuhan tenaga
keperawatan di suatu ruangan perawatan.
b. Melaksanakan peran sesuai dengan sistem MAKP yang telah ditentukan.
c. Melakukan Penerimaan Pasien
d. Melakukan Supervisi Keperawatan
e. Melakukan Timbang Terima Keperawatan
f. Melakukan Penerapan Pengelolaan Obat
g. Melakukan Discharge Planning
h. Melakukan Ronde Keperawatan
i. Mendokumentasikan asuhan keperawatan dengan menggunakan sistem
SOAP
j. Menganalisis tingkat kepuasan pasien pre dan post pelaksanaan metode
Tim.

D. MANFAAT
1. Bagi Mahasiswa
a. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan suatu ruang rawat sehingga
dapat memodifikasi metode penugasan yang akan dilaksanakan di
kemudian hari saat mahasiswa berada di ladang pekerjaan yang
sebenarnya.
b. Mahasiswa dapat mengumpulkan data dalam penerapan MAKP Tim di
ruang X RSUD Gambiran Kediri.
c. Mahasiswa dapat mengetahui masalah dalam penerapan MAKP Tim
yang selama ini di terapkan di ruang X RSUD Gambiran Kediri.
d. Mahasiswa dapat menganalisis masalah dengan metode SWOT dan
menyusun rencana strategi dalam Plan Of Action.
e. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dalam menerapkan model
asuhan keperawatan professional di ruang X RSUD Gambiran Kediri
dengan metode pemberian asuhan keperawatan Tim.

2. Bagi Perawat Ruang X RSUD Gambiran


a. Melalui praktik Manajemen Keperawatan dapat diketahui masalah-
masalah yang ada di ruang X RSUD Gambiran Kediri yang berkaitan
dengan pelaksanaan MAKP.
b. Melalui praktik Manajemen Keperawatan memungkinkan pihak ruangan
dapat menggunakan MAKP Tim sesuai dengan kondisi pelayanan untuk
memaksimalkan pelayanan asuhan keperawatan di ruang X Gambiran
Kediri.
c. Terbinanya hubungan baik antara perawat dengan perawat, perawat
dengan Tim kesehatan lain, dan perawat dengan pasien serta keluarga.
d. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat.
3. Bagi Pasien dan Keluarga Pasien
a. Pasien dan keluarga mendapatkan pelayanan yang memuaskan.
b. Tingkat kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan tinggi.
c. Klien dan keluarga mendapatkan pelayanan yang dapat di
pertanggungjawabkan.
4. Bagi Institusi Pendidikan
a. Institusi pendidikan memperoleh bahan masukan dan gambaran tentang
pengelolaan ruangan dengan pelaksanaan MAKP dengan pemberian
asuhan keperawatan Tim yang di terapkan di Ruang X.

E. CARA PENGUMPULAN DATA

Dalam melakukan pengumpulan data di Ruang X RSUD GAMBIRAN


KOTA KEDIRI dalam rangka mengidentifikasi masalah dilakukan dengan
metode :
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data, kondisi fisik ruangan,
inventaris ruangan, proses pelayanan dan asuhan keperawatan kepada
pasien secara langsung.

2. Wawancara
Wawancara dilakukan pada kepala ruangan, katim, perawat anggota tim,
staf perawat lain, pasien dan keluarga untuk mengumpulkan data tentang
proses pelayanan, pasien dan kegiatan yang dilakukan oleh perawat.
3. Studi Dokumentasi
Kegiatan dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai pasien,
ketenagaan, dokumentasi proses keperawatan, manajemen ruangan,
prosedur tetap tindakan dan inventaris ruangan dengan melihat status
pasien dan laporan administrasi.

F. PESERTA PRAKTEK
Mahasiswa tahap Program Pendidikan Profesi Ners Institut Ilmu
Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri stase management keperawatan tahun
2020,beranggotakan 13 mahasiwa terdiri dari :

1. M. Anjas Adi P (402190)


2. Efi Rully G (402190)
3. Haris Tirta Kusuma (402190)
4. M. Rohyan Gogot (402190)
5. M. Perdana Sigo (402190)
6. Rizky Irmawati (40219017)
7. Rinda Dinarti (402190)
8. Sagita Arisandi (402190)
9. Shinta Putri G (40219018)
10. Siti Fatimah (402190)
11. Sofia Erfiani (40219020)
12. Titik Puspa Rini (402190)
13. Yessy Elita O (402190)

Anda mungkin juga menyukai