Tanggapan:
3. Sebutkan contoh rambu tanda bahaya dan peringatan di tempat kerja! (TS)
Tanggapan:
7. Jelaskan metode yang aman dan benar dalam pembersihan dan pemeliharaan
perlengkapan di tempat kerja! (CMS)
Tanggapan:
9. Coba identifikasi jenis pemadam kebakaran yang sesuai dengan pada tipe
yang tepat apabila tempat kerjanya di bengkel sepeda motor? (CMS)
1
Tanggapan:
11. Jelaskan prosedur perlindungan mesin pada saat tanda bahaya muncul!
(JRES)
Tanggapan:
13. Lakukan prosedur gawat darurat untuk melindungi mesin pada saat tanda
bahaya muncul! (JRES)
Tanggapan:
16. Sebutkan hal-hal yang ditulis dalam laporan kecelakaan kerja! (TS)
Tanggapan:
17. Analisa penggunaan prosedur keamanan perusahaan dan metode yang tepat
penerapannya yang disarankan oleh seluruh staf? (JRES)
Tanggapan:
19. Coba Anda kenali dan lakukan dengan tepat tindakan pengamanan terhadap
limbah padat, cair, gas, dan kebisingan di tempat kerja! (TMS)
Tanggapan:
20. Jelaskan tentang kegiatan pengendalian dan pengamanan pada limbah suara/
kebisingan di tempat kerja berdasarkan SOP, peraturan K3L, dan prosedur/
kebijakan perusahaan! (JRES)
2
Tanggapan:
Diadaptasi dari templat yang disediakan di Departemen Pendidikan dan Pelatihan, Australia. Merancang ainstrumenasesmen untuk hasil yang berkualitas
2008
3
Tanda Tangan Asesi:
Diadaptasi dari templat yang disediakan di Departemen Pendidikan dan Pelatihan, Australia. Merancang ainstrumenasesmen untuk hasil yang berkualitas
2008
3. Sebutkan prosedur pengecekan bike lift agar tidak membahayakan diri sendiri,
orang lain dan kerusakan hasil pekerjaan! (JRES)
Tanggapan:
4
7. Lakukan perawatan peralatan/ perlengkapan sesuai jadwal pabrik untuk
memastikan operasi yang aman dan benar dalam batasan tanggung jawab!
(TMS)
Tanggapan:
Diadaptasi dari templat yang disediakan di Departemen Pendidikan dan Pelatihan, Australia. Merancang ainstrumenasesmen untuk hasil yang berkualita
2008
5
3. Sebutkan beberapa cara yang dapat Anda lakukan agar bisa lebih mudah
beradaptasi dan disenangi oleh rekan kerja! (TS)
Tanggapan:
5. Jelaskan alasan mengapa data yang terkait dengan order perjalanan harus
disimpan ditempat yang aman selama dalam perjalanan? (TS)
Tanggapan:
Diadaptasi dari templat yang disediakan di Departemen Pendidikan dan Pelatihan, Australia. Merancang ainstrumenasesmen untuk hasil yang
berkualitas di VET, 2008
2. Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan suatu pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan
sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah maupun non pemerintah, usaha maupun non
usaha, berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif, dan prosedural sesuai tata kerja, prosedur kerja dan
sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.
6
3. Rambu K3 perlintasan pejalan kaki, rambu peringatan penghalang kepala, rambu bahaya overhead crane, rambu
peringatan orang di balik pintu, rambu peringatan mudah terbakar, rambu peringatan bahaya sakit tulang punggung
akibat mengangkat, rambu peringatan jalan menurun, rambu jalan menaik, rambu bahaya karsinogen, jaga pintu
tertutup, rambu awas ada anjing, rambu peringatan anak menyeberang, rambu peringatan dikunci demi
keselamatan, rambu peringatan zat korosif, rambu bahaya terhimpit, rambu bahaya tegangan tinggi, dll.
4. Alat Pelindung Diri (APD): Alat Pelindung Kepala (safety helmet, safety goggles, hearing protection, safety mask,
face shield), Alat Pelindung Tubuh (apron/ celemek, safety vest, safety clothing), Alat Pelindung Anggota Tubuh
(safety gloves, safety belt, safety boot/ shoes)
5. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan bila mengangkat barang secara manual (tanpa alat bantu) yaitu:
pengangkatan yang benar dan jangan keliru, lengan dekat dengan badan, tarik dagu, belakang yang rata,
penempatan dan kekuatan kaki harus kuat dan mampu.
6. Langkahnya sebagai berikut: buat catatan harian terhadap penggunaan perlengkapan dan awasi operasinya,
mematuhi jadwal pemeliharaan yang sudah ditentukan, frekuensi lumasi dan kebersihan, melakukan pemeriksaan
dan pemantauan komponen, melindungi perlengkapan selama penyimpanan.
7. Metode pembersihannya : menggunakan peralatan vacuum cleaner yang tepat untuk menjangkau sudut-sudut
yang sempit, filter debu yang terpelihara dengan baik adalah sesuatu hal yang harus dilakukan pada pekerjaan
yang menimbulkan debu. Sapu, sikat untuk membersihkan lantai, alat-alat pembersih dan sabun detergen atau
larutan pembersih harus tersedia untuk digunakan oleh para pekerja. Pada saat membersihkan ruangan, pindahkan
material yang tidak diperlukanketempat dimana material tersebut dapat dengan mudah dipindahkan ke tempat
sampah. Tempat penampungan limbah harus dikosongkan secara periodic dan isinya(limbah) dimusnahkan
dengan cara yang direkomendasikan/ dianjurkan.
8. Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin (5R)
9. Jenis Alat Pemadam Kebakaran : APAR Foam, APAR Dry Chemical Powder, APAR CO2, APAR Clean Agen AF11
dan AF 36
10. Langkah-langkah penanggulangan kebakaran pertama yang harus dilakukan : memadamkan secara langsung
dengan alat pemadam api yang sesuai yang diletakkan pada tempat terdekat; jika api tidak padam, panggil teman
terdekat dan segera hubungi kepala bengkel (fire marshall); bunyikan alarm/ tanda bahaya kebakaran jika api
belum padam; apabila alarm otomatis berbunyi, bantu evakuasi (pengosongan bengkel) melalui pintu darurat dan
segera lakukan pemadaman dengan alat pemadam yang tersedia; hubungi unit pemadam kebakaran untuk minta
bantuan dengan identitas yang jelas; amankan lokasi dan bantu kelancaran evakuasi (pengosongan bengkel) dan
bantu kelancaran petugas pemadam; beritahu penolong atau petugas pemadam tempat alat pemadam api dan
sumber air; utamakan keselamatan jiwa daripada harta benda.
11. Langkah Perlindungan Mesin : perlindungan fixed guard (memberi jarak pekerja dengan mesin), interlocked guard
(bisa mematikan mesin secara otomatis bila cover dibuka), adjustable guard (bagian mata pisau atau titik operasi
pada mesin tetap terlindungi), self- adjusting guard (melindungi pekerja dengan menempatkan penghalang antara
area berbahaya pada mesin dengan pekerja).
12. Kebijakan dan prosedur evakuasi mencakup : jalur evakuasi (harus memuat “tanda petunjuk arah keluar” menuju
tempat berkumpul “assembly point”), tim evakuasi (floor warden) di setiap lantai, denah evakuasi,
mempertimbangkan kebutuhan transportasi untuk evakuasi banyak pekerja, prosedur evakuasi untuk penyandang
disabilitas dan sarana evakuasi lainnya.
13. Prosedur gawat darurat untuk melindungi mesin pada saat tanda bahaya muncul : periksa semua pelindung mesin
yang dipasang dan pastikan setiap pelindung bebas dari kerusakan atau cacat dan mampu memberikan
perlindungan yang memadai sebelum Anda mengoperasikan mesin, gunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang
diperlukan seperti sarung tangan, sepatu safety, safety helmet, atau safety goggles saat mengoperasikan mesin
bergerak atau berputar.
14. Langkah-langkah dalam pelayanan darurat untuk memanggil pertolongan dengan segera : periksa lingkungan
sekitar, panggil bantuan, berikan pertolongan pada korban.
15. Seluruh kebijakan/ prosedur keamanan tempat kerja berdasarkan pelatihan perusahaan dan undang-undang yang
7
berlaku (Permenaker No 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)) : melalui kegiatan
pengukuran dan pengendalian Lingkungan Kerja (meliputi faktor fisika, kimia, biologi, ergonomi, dan psikologi) dan
melalui kegiatan penerapan Higiene dan Sanitasi (meliputi bangunan tempat kerja, fasilitas kebersihan, kebutuhan
udara, dan tata laksana kerumahtanggaan).
16. Laporan kecelakaan kerja biasanya mencakup tempat kejadian, waktu, pekerjaan, alat/ mesin, bahan, penyebab
kejadian, kerugian yang ditimbulkan hingga tindakan perbaikan dan pencegahan yang harus dilakukan.
17. Penggunaan prosedur keamanan perusahaan yaitu dapat mencegah terjadinya sebuah kecelakaan kerja yang
sudah pasti akan jadi permasalahan yang besar untuk keberlangsungan hidup perusahaan; kerugiannya dapat
mencakup kerugian materi, kehilangan SDM; kerugian dari biaya penyembuhan dan kompensasi kecelakaan;
kerugian dari rusaknya alat-alat produksi, penghentian alat produksi, pengaturan manajemen keselamatan yang
lebih baik, dan hilangnya waktu kerja.
Sedangkan metode yang tepat penerapannya yang disarankan oleh seluruh staf yaitu menyingkirkan bahaya di
tempat kerja lewat cara merekayasa aspek bahaya maupun memperkenalkan kontrol fisik, merubah sikap pegawai
agar lebih peduli dengan keselamatan dirinya, dengan memberi punishment pada beberapa pelaku yang
mengakibatkan terbentuknya lingkungan yang tidak aman, dengan memberi reward pada mereka yang dapat
membuat safety behavior.
18. Seluruh kegiatan penerapan penyelamatan pertama dan prosedur penanganan orang pingsan (Cardio-Pulmonary
Resuscitation, CPR) berdasarkan SOP, peraturan K3L dan prosedur kebijakan perusahaan : tentukan tingkat
responsnya; periksa pernapasan dan denyut nadi korban; jika korban tetap tidak responsif, bersiaplah melakukan
RJP (Resusitasi Jantung Paru-Paru), lakukan 30 kali kompresi dada dan dua kali meniupkan napas sebagai bagian
dari RJP, ingatlah pada JPS (Jalur Pernapasan) RPJ, pastikan agar tubuh korban tetap hangat sementara Anda
menunggu bantuan medis, perhatikan segala hal yang harus dan tidak boleh dilakukan.
19. Tindakan pengamanan terhadap limbah padat, cair, gas, dan kebisingan di tempat kerja yaitu
Penanganan limbah padat mencakup tahapan : penampungan dalam bak sampah, pengumpulan sampah,
pengangkutan, dan kemudian pembuangan di TPA (dengan metode composting untuk penanganan limbah organik
padat, gas bio untuk penanganan limbah organik dari kotoran hewan dan manusia, dan makanan ternak/ hog
feeding; dengan metode Empat R yaitu replace, reduce, recycle, reuse untuk penanganan limbah anorganik padat ,
insenerator untuk membakar sampah secara terkendali pada suhu tinggi, sanitary landfill untuk penanganan limbah
padat dengan cara membuangnya pada area tertentu dengan metode galian parit, metode area, metode ramp,
pulverisation untuk menghancurkan limbah anorganik padat di dalam mobil sampah, reduction mode untuk
mengepres sampah menjadi padat dan ringkas).
Penanganan limbah cair mencakup beberapa cara : cara fisika (penyaringan/ screening, flotasi, filtrasi, adsorbs,
teknologi membran/ reverse osmosis), cara kimia (metode nondegradatif dan metode degradatif), cara biologi
(memanfaatkan mikroorganisme alami secara aerobik dan anaerobik). Pengolahan limbah cair meliputi : dillution/
pengenceran, sumur resapan, septic tank, dan riol / parit.
Penanganan limbah gas, debu dan partikel dengan menggunakan filter udara yang mencakup : pengendapan
siklon, filter basah, pengendap sistem gravitasi, dan pengendap elektrostatik.
Penanganan limbah suara/ kebisingan mencakup : mematikan atau menghilangkan sumber suara/ sumber
kebisingan, memasang alat peredam suara, pengendalian pada jejak propagasi (mengganti bahan baku ruangan
dengan bahan yang dapat meredam suara), pengendalian pada penerima suara (tutup/ sumbat telinga).
20. Kegiatan pengendalian dan pengamanan pada limbah suara/ kebisingan di tempat kerja mencakup :
mematikan atau menghilangkan sumber suara/ sumber kebisingan, memasang alat peredam suara, pengendalian
pada jejak propagasi (mengganti bahan baku ruangan dengan bahan yang dapat meredam suara), pengendalian
pada penerima suara (tutup/ sumbat telinga).
8
Jawaban yang diharapkan
1. Garis yang berfungsi sebagai garis sumbu, menyatakan tempat irisan dan batas potongan
2. Gambar bayangan suatu benda yang berasal dari benda nyata atau imajiner yang dituangkan dalam bidang
gambar menurut cara-cara tertentu
3. Tebar senyum dan sapa rekan kerja, sisihkan waktu untuk mengenal rekan kerja lebih dekat, beri pujian lebih
banyak, membantu lebih banyak orang, jadi pendengar baik dan tanyakan pendapat orang lain.
4. Perawatan dan kebersihan tempat kerja yang dilaksanakan secara teratur, pencapaian kualitas kerja, sopan
dimanapun berada dan mematuhi peraturan.
10