Anda di halaman 1dari 18

STANDAR KOMPETENSI KERJA

ASESOR KOMPETENSI :
1. P.85ASM00.001.02 Merencanakan Aktivitas dan
Proses Asesmen

2. P.85ASM00.003.02 Melaksanakan Asesmen

3. P.854900.047.01 Memberikan Kontribusi dalam


Validasi Asesmen
UNIT KOMPETENSI KERJA
ASESOR YANG KE-3

P.854900.047.01 Memberikan Kontribusi


dalam Validasi
Asesemen

2
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan 1.1 Tujuan, fokus dan konteks validasi


dikonfirmasi dan didiskusikan dengan
proses orang yang relevan.
validasi 1.2 Pendekatan validasi dibahas dan
dikonfirmasi sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan, konteks, kebijakan dan
1.3 prosedur sistem asesmen yang relevan
serta persyaratan organisasi/hukum/etika.
1.4 Acuan Pembanding yang relevan untuk
asesmen dianalisis dan bukti-bukti yang
dibutuhkan untuk mendemonstrasikan
kompetensi disepakati bersama.
1.5 Setiap dokumen yang terkait yang
relevan untuk proses validasi diidentifikasi
dan disepakati bersama.
1.6 Bahan-bahan yang akan digunakan
dalam sesi validasi diperoleh, dibaca dan
diinterprestasikan, serta kegiatan-
kegiatan validasi disepakati bersama.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA

2. Memberikan 2.1 Partisipasi aktif dalam sesi dan kegiatan


validasi didemonstrasikan dengan
kontribusi menggunakan keterampilan komunikasi
dalam proses yang sesuai.
2.2 Partisipasi dalam sesi dan kegiatan validasi,
validasi termasuk meninjau, membandingan dan
mengevaluasi: keseluruhan proses
asesmen, rencana asesmen, interpretasi
standar kompetensi atau acuan pembanding
lainnya untuk asesmen, penyeleksian dan
penerapan metode asesmen,
penyeleksian dan penggunaan perangkat
asesmen dan bukti yang dikumpulkan
rekomendasi hasil asesmen termasuk
proses pengambilan keputusan.
2.3 Tinjauan, perbandingan dan evaluasi
dilakukan sesuai dengan prinsip asesmen
dan aturan bukti.
2.4 Semua dokumen yang digunakan dalam
proses validasi diperiksa keakuratan dan
keterkinian versi.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA

3. Memberikan 3.1 Temuan validasi didiskusikan,


kontribusi untuk dianalisis dan disepakati bersama
hasil validasi untuk mendukung perbaikan
kualitas asesmen.
3.2 Rekomendasi-rekomendasi untuk
meningkatkan praktek asesmen
didiskusikan, disepakati dan dicatat.
3.3 Perubahan terhadap praktek
pelaksanaan asesmen yang timbul
akibat kegiatan validasi dan sesuai
dengan peran serta tanggung
jawab dalam melakukan asesmen,
diimplementasikan.
P. 854900.047.01
MEMBERIKAN KONTRIBUSI DALAM VALIDASI
ASESMEN
Proses ini dilakukan di LSP dengan ditetapkan Team Validasi oleh ketua LSP

VALIDASI

1. 2. 3.
Menyiapkan proses Memberikan Memberikan
validasi kontribusi kontribusi untuk
dalam proses validasi hasil validasi
P. 854900.047.01
MEMBERIKAN KONTRIBUSI DALAM VALIDASI
ASESMEN

Aktifitas yang harus dilakukan oleh asesor


terhadap :
• PERSIAPAN ASESMEN,
• PROSES ASESMEN
• PENYELENGGARAAN ASESMEN
INSTRUMEN ASESMEN
Harus memenuhi:

PRINSIP-PRINSIP ASESMEN dan ATURAN BUKTI

- Valid - Valid

- Reliabel - Asli

- Fleksibel - Terkini

- Fair - Memadai
MEMBERIKAN KONTRIBUSI DALAM
VALIDASI ASESMEN
bermakna
SUATU PEKERJAAN TERKAIT DENGAN
AUDIT

9
AUDIT
 Audit merupakan suatu kegiatan yang
bertujuan untuk melihat kesesuaian antara
PENERAPAN dengan STANDAR yang
menjadi acuan
 Hasil AUDIT akan memperlihatkan seberapa
besar penerapan yang telah dicapai oleh
orang/organisasi terhadap standar tersebut
 Auditor dalam melaksanakan audit akan
menemukan ketidaksesuaian penerapan
yang dilakukan organisasi terhadap standar
yang diacu
 Temuan ini dituliskan menjadi temuan
ketidaksesuaian.
10
AUDIT
(lanjutan)

 Penulisan ketidaksesuaian disajikan dalam


Laporan
 Laporan diserahkan kepada Auditee (orang
atau bagian yang diaudit) untuk dilakukan
tindakan perbaikan
 Agar Auditee dapat memahami Laporan
Ketidaksesuaian yang disampaikan oleh
Auditor maka penulisan Laporan
ketidaksesuaian harus mempertimbangkan
kaidah PLOR (Problem, Location, Objective
dan Reference)
11
PROBLEM / MASALAH
Temuan ketidaksesuaian harus
menjelaskan masalah apa yang
ditemukan pada saat dilakukan audit
baik saat pemeriksaan dokumen (desk
audit) maupun saat melakukan
pemeriksaan di lapangan (field audit),
atau ketidaksesuaian antara dokumen
dengan pelaksanaannya

12
LOCATION / LOKASI
AUDITOR harus memastikan bahwa benar-
benar ada ketidaksesuaian yang
ditemukan, untuk itu Auditor harus
menuliskan LOKASI dimana ditemukannya
ketidaksesuaian tersebut agar auditee bisa
menelusuri dengan cepat serta bisa
melakukan perbaikan sesuai sasaran yang
diminta

13
OBJECTIVE
(Bukti Pendukung)
 Kegiatan audit harus dilakukan secara
objective evidence
 Dalam melakukan audit, seorang auditor
harus mencatat dengan cermat semua
bukti-bukti, jika diperlukan, lakukan
klarifikasi kepada auditee
 Bukti-bukti ini bisa berupa nomor
dokumen, tanggal transaksi, nomor
transaksi, dan lain-lain.

14
REFERENCE
(Referensi mana yang dilanggar)
 Pada saat melakukan Audit, seorang
Auditor dibekali dengan check list sesuai
dengan yang dipersyaratkan
 Pada saat melakukan audit, Auditor
harus menuliskan bagian mana dari
persyaratan sistem manajemen yang
dilanggar
15
PProblem LLocation OObjective Evidence RReference
O Objective Evidence L Location P Problem
Ditemukan Perangkat Asesmen berupa Ceklis Observasi
untuk pengumpulan bukti yang tidak memuat nomor Skema
Sertifikasi sebagaimana diungkap pada Skema Sertifikasi

RReference
CONTOH TEMUAN:
Ditemukan Perangkat Asesmen berupa
Ceklis Observasi untuk pengumpulan bukti
yang tidak memuat nomor Skema
Sertifikasi sebagaimana diungkap pada
Skema Sertifikasi

Anda mungkin juga menyukai