Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI (PE) KLB SUSPEK DIFTERI


DI WILAYAH PUSKESMAS DRINGU KEC.DRINGU KAB.PROBOLINGGO
(JUNI 2017)

Dosen Pembimbing :
Sunanto S.K.M.,M.Kes

Disusun Oleh :
1. Ike Nur Hikmatillah (14401.17.18012)
2. Ima Izkarimah (14401.17.18013)
3. Imroatus Sholehah (14401.17.18014)
4. Indah Yuliana Sabrina (14401.17.18015)
5. Indrayani Putri Salsabil (14401.17.18016)
6. Lalatul Badriyah (14401.17.18017)
7. Linda Rofi’ah (14401.17.18018)
8. M. Hendra Kurniawan (14401.17.18019)
9. Moh. Fauzi (14401.17.18020)
10. Muhammad Ibnoe F. (14401.17.18021)

PRODI DIII KEPERAWATAN


STIKES HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG
PAJARAKAN - PROBOLINGGO
2020
1.1 Pendahuluan
Sehubungan dengan laporan dari Dinas Kesehatan Kota Probolinggo pada
tanggal 4 juni 2017 pukul 13.00 WIB, bahwa ada Suspek Difteri baru masuk ke
IGD RSUD Dr. Mohamad Saleh yang selanjutnya dipindahkan untuk dirawat
di ruang Isolasi Irina E. Alamat dari Suspek Difteri tersebut adalah Desa
Sumber Agung Kec.Dringu Kabupaten Probolinggo dengan inisial pasien R.A.
umur 7 tahun.
Berdasarkan laporan tersebut diatas yang diterima oleh Tim Surveilans
Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Jawa Timur dari Tim Surveilans Dinas
Kesehatan Kota Probolinggo melalui WA group TGC Probolinggo pada
tanggal 4 juni 2017 pukul 13.18, maka Tim Surveilans Provinsi segera
memberi informasi melalui telepon ke TGC Kab. Dringu dan melakukan
koordinasi langsung ke TGC Provinsi lainnya (bagian laboratorium/Balai
Penunjang Pelayanan Kesehatan/BPPK) pada pukul 13.45 WIB, untuk
persiapan PE ke RSUD Dr. Mohamad Saleh untuk pengambilan specimen oleh
petugas laboratorium.
Setelah melakukan koordinasi, Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi
Dinkesda Prov. Jawa Timur memutuskan bahwa Tim Surveilans Dinkesda
Prov. Jawa Timur bersama Tim BPPK harus segera melakukan PE ke RSUD
Dr. Mohamad Saleh dan ke alamat penderita Suspek Difteri di Desa Sumber
Agung Kec.Dringu Kabupaten Probolinggo.
Anggota TGC dari program lain seperti Program Promkes dan Program
Kesehatan Anak belum bergabung untuk melakukan PE.
Persiapan logistik seperti APD (masker) dan obat-obatan seperti
Erytromicin dipersiapkan melalui permintaan ke Intalasi Farmasi Dinkesda
Prov. Jawa Timur serta Anti Difteri Serum (ADS), sedangkan bahan
laboratorium seperti media amis, dll dipersiapakan oleh BPPK.

1.2 Tujuan Penyelidikan Klb


1. Untuk memastikan adanya KLB Difteri
2. Mengetahui gambaran epidemiologi KLB Difteri
3. Mengetahui sumber dan cara penularan
4. Mengidentifikasi faktor risiko penyebab KLB Difteri

5. Merumuskan rekomendasi penanggulangan

1.3 Metode Penyelidikan Klb


Cara yang digunakan untuk mencapai tujuan penyelidikan KLB Difteri adalah
sebagai berikut
1. Invetigasi di lapangan

2
2. Wawancara dengan orang tua penderita, pelaksanaan program imunisasi
dan, pelaksanaan program surveilans tingkat puskesmas, kontak di
sekolah, medis dan pramedis yang merawat di RS

3. Dukungan laboratorium melalui pengambilan dan pemeriksaan specimen


swap hidung dan tenggorokan pada penderita dan swap hidung kontak.

1.4 Definisi Operasional


Kasus probable (klinis) adalah kasus yang menunjukkan gejala-gejala demam,
sakit menelan, pseudomembran putih keabu-abuan yang tidak mudah lepas dan
mudah berdarah.
a). Kasus konfirmasi laboratorium adalah kasus probable disertai hasil
laboratorium yang positif.
b). Kasus konfirmasi hubungan epidemiologi adalah kasus probable yang ada
hubungan epidemiologi dengan kasus konfirmasi laboratorium.
c). Carrier adalah kontak kasus yang tidak menunjukkan gejala klinis, tetapi
hasil pemeriksaan laboratoriium positif Corynebacterium diphteriae.
d). KLB Difteri adalah ditemukannya minimal 1 (satu) kasus Difteri klinis

I.5 Hasil Penyelidikan


I. PE dilakukan di RSUD Dr. Mohamad Saleh pada tanggal 4 Juni 2017 pukul
15.30 s/d selesai.
a. Dilakukan pengambilan specimen apusan hidung dan tenggorokan pada
penderita dan apusan hidung pada kontak serumah (orang tua).
b. Pemberian ADS kepada penderita (suspek Difteri)

c. Gambaran klinis penderita dapat dilihat pada time lines berikut :

28/8/2017 29/8/2017 02/9/2017 04/9/2017 04/9/2017 05/9/2017 09/9/2017


Panas, Ke Pkm Ke rujuk ke TGC PE ke Membran kel.Minta
Batuk Dringu Dr.Swasta RSUD Dr. Probolinggo, mulai Rwt.Jalan
Panas, batuk Sakit Mohamad ambil swap menipis KU BAIK
Menelan Saleh tenggorokan
Dan hidung,
Pemberian ADS

d. Hasil anamnese pasien di RSUD Dr. Mohamad Saleh:


 demam sejak 1 minggu lalu (28 Mei 2017); Batuk (+); sesak (-); suara
paru (-); beringus(-); mual(-); muntah(-); BAB dan BAK biasa.
 KU cukup; Nadi 14x/menit,suhu 38⁰C

3
 Auskultasi thorax : Rh -/- ; Wh -/- ; Tonsil T3 Hyperemis, membrane
putih menutupi thonsil (photo terlampir) dan akral hangat.

II. Hasil Laboratorium


1. Penderita an. R.A umur 7 tahun : spesimen swab tenggorokan dan hidung,
dengan hasil kultur Negatif Corynebacterium diphteriae.
2. Kontak serumah (orang tua) : an. J. A umur 36 tahun (ayah), V.T umur 28
tahun (ibu) dan N. T umur 49 tahun (kakek) : specimen yang di periksa
swab hidung dengan hasil kultur ketiganya Negatif Corynebacterium
diphteriae.
3. kontak teman sekolah seperti pada tabel berikut:
No Nama Alamat Umur Hub. Status Hasil lab.
(Th) Dg kasus Imunisasi (kultur)
1 Seraf E. Ds. Sumber 7 Tmn sklh Dpt lengkap Negatif C.
Bintang Agung Diphteriae
2 Resita Ds. Sumber 7 Tmn sklh Dpt tdk Negatif C.
Bintang Agung lengkap Diphteriae
3 Leonel Ds. Sumber 7 Tmn sklh Dpt lengkap Negatif C.
Kurama Agung Diphteriae
4 Vilyo L. Ds. Sumber 7 Tmn sklh Dpt lengkap Negatif C.
Agung Diphteriae
5 Adolf M. Ds. Sumber 7 Tmn sklh Dpt lengkap Negatif C.
Woli Agung Diphteriae

6 Prayse Hari Ds. Sumber 7 Tmn sklh Dpt tdk Negatif C.


Agung lengkap Diphteriae
7 Kenly Ds. Sumber 7 Tmn sklh Dpt tdk Negatif C.
Langodi Agung lengkap Diphteriae
8 Lelly Ds. Sumber 41 Wali Dpt tdk Negatif C.
Rooroh Agung kelas lengkap Diphteriae

III. Tanggal 5 Juni 2017 PE dilanjutkan ke alamat penderita.


a. Data epidemiologi :
1. Jumlah kontak serumah berjumlah 3 orang (Ayah,ibu dan kakek).
2. Jumlah kontak teman sekolah berjumlah 8 orang terdiri dari 7 orang
teman kelas dan 1 orang wali kelas murid.
3. Jumlah kontak yang diambil spesimen apusan hidung oleh tim
laboratorium (BPPK Dinkesda Prov. Jatim) adalah 11 orang.
4. Status Imunisasi DPT penderita, menurut jawaban ibu pasien adalah
lengkap, tidak dibuktikan dengan KMS.

4
5. Riwayat berkunjung penderita ke daerah tertular Difteri (-), tetapi
sebelum sakit penderita bersama orang tua pernah berpergian ke
Desa Sukapura Kec. Sukapura Kab. Probolinggo Provinsi Jawa
Timur untuk menghadiri satu pesta.
6. Pada 2 (dua) minggu terakhir sebelum penderita sakit, tidak ada
tamu atau keluarga yang datang berkunjung ke rumah mereka.

b. Data Kontak Kasus:


No Nama Alamat Umur Hub.dg Status Hasil Proilaksis
(Th) Kasus Imunisasi Lab
1 Seraf E. Ds. Sumber 7 Tmn Dpt Erytromocin
Martin Agung sklah lengkap
2 Resita Ds. Sumber 7 Tmn Dpt tidak Erytromicin
bintang Agung sklah lengkap
3 Leonel Ds. Sumber 7 Tmn Dpt Erytromicin
kurama Agung sklah lengkap
4 Vilyo Ds. Sumber 6 Tmn Dpt Erytromicin
lasaweng Agung sklah lengkap
an
5 Adolf M. Ds. Sumber 7 Tmn Dpt Erytromicin
Woli Agung sklah lengkap
6 Prayse Hari Ds. Sumber 7 Tmn Dpt tidak Erytromicin
Agung sklah lengkap
7 Kenly Ds. Sumber 7 Tmn Dpt tidak Erytromicin
Langodi Agung sklah lengkap
8 Lelly Ds. Sumber 41 Wali Dpt tidak Erytromicin
Rooroh Agung Kelas lengkap
9 Nelson T Ds. Sumber 49 Kakek Dpt tidak Erytromicin
Agung lengkap

c. Cakupan imunisasi DPT dan DT di Sumber Agung Kec. Dringu Kab.


Probolinggo kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir:

No Jenis Imunisasi 2014 2015 2016


1 DPT-HB-Hib 70% 75% 70%
2 DT
3 Td

d. Kondisi cold chain, ketenangan dan data cakupan imunisasi di puskesmas


Dringu :
1. Cold chain di puskesmas Dringu tidak Memiliki kartu kontrol suhu
sebagai alat untuk mengontrol suhu penyimpanan yang dicatat pagi dan
sore.

5
2. Adanya pergantian petugas Program Imunisasi puskesmas Dringu
(tahun 2017), sehingga pengetahuan dan keterampilan petugas yang
baru belum memadai.
3. Data cakupan imunisasi di puskesmas Dringu tidak terarsip dengan baik
selang 5 (lima) tahun terakhir

I.6 Pembahasan
Berdasarkan penyelidikan epidemologi KLB Difteri di Desa Sumber
Agung wilayah Puskesmas Dringu Kec. Dringu Kab. Probolinggo dapat
diperoleh data tentang faktor resiko kemungkinan penyebab KLB Difteri antara
lain:
1. Cakupan imunisasi DPT dan DT di Desa Sumber Agung pada kurun waktu
3 (tiga) tahun terakhir adalah masih rendah yaitu <80%.
2. Tidak ada kartu kontrol/matriks untuk mencatat suhu penyimpanan vaksin
(cold chain) setiap hari di Puskesmas Dringu
3. Data Cakupan Imunisasi di Puskesmas Dringu tidak terarsip dengan baik
dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir karena adanya pergantian
pengelola program Imunisasi.

I.7 Upaya Pencegahan Dan Penanggulangan Yang Telah Dilakukan.


Adapun upaya Pencegahan dan Penanggulangan yang telah dilakukan
puskesmas Dringu secara terintegrasi antara lain:
1. PE dilakukan di RSUD Dr. Mohamad Saleh, rumah penderita dan di
sekolah..
2. Pembelian ADS pada penderita dan kepada kontak diberikan Erytromicin
sesuai dosis.
3. Surveilans ketat selama KLB Difteri berlangsung oleh TGC Dinas
Kesehatan Kab. Probolinggo dan Puskesmas Dringu.
4. Pengawasan dan pemantauan terhadap manajemen vaksin di setiap
tingkatan.
5. Penyuluhan kepada masyarakat tentang manfaat dan pentingnya imunisasi
serta menghimbau kepada masyarakat jika ada yang mengalami gejala
penyakit Difteri agar segera berobat ke Puskesmas.

1.8 Kesimpulan
1. Telah terjadi KLB suspek difteri di desa Sumber Agung Kec. Dringu Kab.
Probolinggo, dengan di laporkannya 1 kasus difteri klinis (usia 7 tahun)
dengan status imunisasi sesuai pengakuan orang tua adalah lengkap (tidak
di butuhkan dengan kms).

6
2. Kontak kasus terdiri dari kontak serumah yaitu 3 orang kontak dan kontak
teman sekolah ada 8 orang (teman kelas 7 orang dan 1 orang wali kelas)
dengan status imunisasi ada yang tidak lengkap.
3. Cakupan munisasi DPT-HB-Hib, DT dan Td di kota Probolinggo dalam
kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir masih rendah (<80%)
4. Chold chain di Puskesmas Probolinggo tidak memiliki kartu kontrol suhu,
sebagai salah satu bagian SOP dari manajemen rantai dingin vaksin
5. Pelaksana program imunisasi di puskesmas Dringu masih baru (mulai
tahun 2017)
6. Hasil laboratorium swap hidung dan tenggorokan pada penderita adalah
negatif Negatif Corynebacterium diphteriae
7. Hasil laboratorium swap hidung pada kontak serumah (ayah, ibu, dan
kakek) semua Negatif Corynebacterium diphteriae, tetapi pada hasil
laboratorium dari ayah penderita ditemukan jenis bakteri lain yang satu
family dengan Corynebacterium yaitu corynobacterium
psydodiptheriticum ini dapat menginfeksi penderita yang jika kekebalan
tubuh rendah, kemungkinan bakteri spesies pseudodiptheriticum ini
dapat menginfeksi penderita yang jika kekebalan tubuh rendah,
kemungkinan dapat menimbulkan demam, kemungkinan muncul
pseudomembran putih seperti gejala pada kasus difteri
8. Hasil laboratorium swap hidung pada kontak teman sekolah dari penderita
adalah semua Negatif Corynobacterium diphteriae

1.9 Rekomendasi
Beberapa usulan rekomendasi yang dapat dilakukan untuk pemasalah yang
ditemukan dilapangan diatas antara lain :
1. Meningkatkan cakupan imunisasi DPT-HB-Hib rutin <95% dan imunisasi
DT dan Td anak sekolah (BIAS), hal ini dapat dilakukan pada bulan
September dan November yang secara kebetulan bertepatan dengan BIAS
tahun 2017
2. Pengadaan alat pengukur suhu dan karu kontrol suhu untuk Cold Chain di
Puskesmas Dringu
3. Peningkatan kapasitas semua SDM pelaksana program imunisasi dan cold
chain di tingkat Puskesmas Dinas Kesehatan Kab. Probolinggo (bukan

7
hanya pelaksana surveilans) untuk melakukan PE KLB melalui pelatihan
PE Penyakit Menular Potensial KLB
4. Meningkatkan Sistem Kewaspadaan Dini terhadap KLB Penyakit yang
Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD31) Secara umum
5. Meningkatkan akurasi data cakupan imunisasi secara kumulatif maupun per
desa di Puskesmas Dringu dengan melakukan validasi data secara triwulan
6. Peningkatan peran kader dan masyarakat melalui KIE tentang Imunisasi dan
koodinasi dengan lintas sektor yaitu Kepala Desa dan Camat
7. Meningkatkan koordinasi dengan Toga dan Toma terkai pentingnya
imunisasi bagi bayi/balita

PENUTUP
Demikian laporan hasil penyelidikan KLB difteri ini dibuat kiranya
bermanfaat bagi semua pihak.

Anda mungkin juga menyukai