Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya
saya dapat menyusun kliping yang berjudul “Simbol, Alat, Dan Peraturan Dalam
Laboratorium” ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Saya berharap agar kliping ini dapat bermanfaat bagi saya dan pembaca pada
umumnya, sebagai salah satu sumber pengetahuan dan bahan pembelajaran tentang apa saja
simbol, alat-alat laboratorium dan peraturan dalam laboratorium.
Dalam hal ini saya selaku penyusun menyadari masih banyak kekurangan dan
kekeliruan dalam penyusunan kliping ini, untuk itu saya meminta maaf atas segala
keterbatasan waktu dan kemampuan saya dalam menyelesaikan kliping ini. Segala kritik dan
saran yang membangun senantiasa saya harapkan demi peningkatan kualitas kliping ini.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................1
DAFTAR ISI..................................................................................................2
BAB II PENDAHULUAN
A. Latar belakang....................................................................................3
B. Tujuan.................................................................................................3
C. Manfaat...............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Alat-Alat dan Fungsinya di Laboratorium.........................................4
B. Simbol-Simbol di Laboratorius........................................................14
C. Peraturan dalam Laboratorium.........................................................18
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................21
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Labolatorium merupakan sarana yang sangat diperlukan dalam pembelajaran
IPA. Di dalam labolatorium terdapat banyak peralatan yang mendukung percobaan
yang dilakukan oleh siswa. Supaya alat labolatorium bisa digunakan dalam jangka
panjang maka peralatan memerlukan perawatan secara berkala.
Alat dan bahan praktik IPA bagi seorang guru IPA merupakan sarana yang
sangat penting daam meaksanakan kegiatan beajar mengajar. Rasanya suit untuk
diperoleh hasil pengajaran yang baik jika kegiatan beajar mengajar IPA itu
diaksanakan tanpa melibatkan penggunaan alat dan bahan IPA. Kita tahu bahwa IPA
tidak bisa lepas dari kegiatan eksperimen di Laboratorium, karena apabila tanpa
adanya eksperimen maka kita akan banyak meminta siswa untuk menghafal fakta-
fakta yang kita informasikan, dengan eksperimen siswa sendiri kan menemukan fakta-
fakta itu dan dengan demikian mudah untuk mengingatnya.
Alat-alat fisika umumnya terdiri alat dari bahan logam, kayu dan kaca.
Perawatan alat tersebut dilakukan dengan cara menyimpan alat pada tempat yang
cukup kering ( tidak lembab ) dan tidak terkena cahaya matahari. Perawatan alat
sebaiknya dilakukan secara kontinu bergantung pada kondisi ruang penyimpanan alat
dan penempatan alat pada posisi yang tepat.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan kliping ini yaitu :
1. Siswa dapat mempelajari alat-alat yang ada di laboratorium.
2. Siswa dapat mengenali simbol-simbol berbahaya.
3. Siswa dapat mengetahui peraturan dalam laboratorium
C. Manfaat
Adapun manfaat dari kliping ini dapat digunakan sebaik mungkin untuk
memenuhi tugas fisika, keselamatan kerja di laboratorium maupun sebagai tambahan
pengetahuan umum bagi yang membacanya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
komponen-komponennya memiliki titik Destilasi kering – digunakan
didih yang konstan). Dalam proses untuk memanaskan material padat untuk
destilasinya digunakan senyawa lain mendapatkan fasa uap dan cairnya.
yang dapat memecah ikatan azeotrop.
3. Gelas beaker
6. Buret
5
Fungsi Buret adalah untuk titrasi, tapi pada
keadaan tertentu dapat pula digunakan untuk
mengukut volume suatu larutan.
7. Corong Pisah
9. Gelas ukur
6
Untuk menghisap larutan yang akan dari botol
larutan.
Untuk larutan selain air sebaiknya digunakan
karet pengisat yang telah disambungkan pada
pipet ukur.
15. Pengaduk
7
17. Spatula
bentuk kristal. Untuk zat-zat yang bereaksi
dengan logam digunakan spatula plastik
sedangkan zat-zat yang tidak bereaksi
dengan dengan logam dapat digunakan
Untuk mengambil bahan-bahan kimia spatula logam.
dalam bentuk padatan, misalnya dalam
18. Kawat Nikrom
20. Desikator
8
Untuk memegang peralatan gelas yang masih
dalam kondisi panas.
9
Untuk memanaskan larutan dan dapat pula
digunakan untuk sterilisasi dalam proses suatu
proses.
31. Oven
32. Tanur
33. Inkubator
34. Rotavapor
10
Untuk memisahkan zat dari suatu campuran.
Misalnya untuk memisahkan pelarut n-
heksana yang digunakan untuk megektraksi
minyak dari suatu bahan.
36. PH meter
37. Multimeter
39. Lup
11
Kaca pembesar. Dapat digunakan untuk
mengamati kenaikan atau penurunan suhu
pada termometer terutama termometer raksa
yang tidak berwarna.
40. Botol reagen atau botol pereaksi
Digunakan untuk menyimpan larutan bahan
kimia atau sering juga di gunakan untuk
menyimpan indikator asam basa seperti
fenolftalin.
12
45. Penjepit
46. Stirer
48. Krusibel
13
Menyimpan aquadest dan digunakan untuk
mencuci atau membilas alat-alat dan bahan
54. Centrifuge
55. Desikato/Eksikator
14
56. Mikropipet
57. Piknometer
58. Mikroskop
B. Simbol-Simbol di Laboratorium
15
Simbol Keterangan
Nama : Irritant
Lambang : Xi
Arti : Bahan yang dapat menyebabkan iritasi, gatal-gatal dan dapat
menyebabkan luka bakar pada kulit.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit.
Contoh : NaOH, C6H5OH, Cl2
Nama : Harmful
Lambang : Xn
Arti : Bahan yang dapat merusak kesehatan tubuh bila kontak
langsung dengan tubuh atau melalui inhalasi.
Tindakan : Jangan dihirup, jangan ditelan dan hindari kontak
langsung dengan kulit.
Contoh : Etilen glikol, Diklorometan.
Nama : Toxic
Lambang : T
Arti : Bahan yang bersifat beracun, dapat menyebabkan sakit serius
bahkan kematian bila tertelan atau terhirup.
Tindakan : Jangan ditelan dan jangan dihirup, hindari kontak langsung
dengan kulit. Contoh : Metanol, Benzena.
Nama : Very Toxic
Lambang : T+
Arti : Bahan yang bersifat sangat beracun dan lebih sangat berbahaya
bagi kesehatan yang juga dapat menyebabkan sakit kronis bahkan
kematian.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan tubuh dan sistem
pernapasan.
Contoh : Kalium sianida, Hydrogen sulfida, Nitrobenzene dan Atripin.
Nama : Corrosive
Lambang : C
Arti : Bahan yang bersifat korosif, dapat merusak jaringan hidup,
dapat menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal dan dapat membuat
kulit mengelupas.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit dan hindari dari
benda-benda yang bersifat logam.
Contoh : HCl, H2SO4, NaOH (>2%)
Nama : Flammable
Arti : Bahan kimia yang mempunyai titik nyala rendah, mudah
terbakar dengan api bunsen, permukaan metal panas atau loncatan
bunga api.
Tindakan : Jauhkan dari benda-benda yang berpotensi mengeluarkan
api.
Contoh : Minyak terpentin.
16
Nama : Highly Flammable
Lambang : F
Arti : Mudah terbakar di bawah kondisi atmosferik biasa atau
mempunyai titik nyala rendah (di bawah 21°C) dan mudah terbakar di
bawah pengaruh kelembapan.
Tindakan : Hindari dari sumber api, api terbuka dan loncatan api, serta
hindari pengaruh pada kelembaban tertentu.
Contoh : Aseton dan Logam natrium.
Nama : Extremely Flammable
Lambang : F+
Arti : Bahan yang amat sangat mudah terbakar. Berupa gas dan udara
yang membentuk suatu campuran yang bersifat mudah meledak di
bawah kondisi normal.
Tindakan : Jauhkan dari campuran udara dan sumber api.
Contoh : Dietil eter (cairan) dan Propane (gas).
Nama : Explosive. Lambang : E
Arti : Bahan kimia yang mudah meledak dengan adanya panas atau
percikan bunga api, gesekan atau benturan.
Tindakan : Hindari pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan
sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik.
Contoh : KClO3, NH4NO3, Trinitro Toluena (TNT).
Nama : Oxidizing
Lambang : O
Arti : Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat menyebabkan
kebakaran dengan menghasilkan panas saat kontak dengan bahan
organik dan bahan pereduksi.
Tindakan : Hindarkan dari panas dan reduktor.
Contoh : Hidrogen peroksida, Kalium perklorat.
Nama : Dengerous For the Environment
Lambang : N
Arti : Bahan kimia yang berbahaya bagi satu atau beberapa komponen
lingkungan. Dapat menyebabkan kerusakan ekosistem.
Tindakan : Hindari kontak atau bercampur dengan lingkungan yang
dapat membahayakan makhluk hidup.
Contoh : Tributil timah klorida, Tetraklorometan, Petroleum bensin.
Nama : Flammable Solid
Arti : Padatan yang mudah terbakar.
Tindakan : Hindari panas atau bahan mudah terbakar dan reduktor,
serta hindari kontak dengan air apabila bereaksi dengan air dan
menimbulkan panas serta api.
Contoh : Sulfur, Picric acid, Magnesium.
17
Nama : Flammable Liquid
Arti : Cairan yang mudah terbakar.
Tindakan : Hindari kontak dengan benda yang berpotensi
mengeluarkan panas atau api.
Contoh : Petrol, Acetone, Benzene.
Nama : Flammable Gas
Arti : Simbol pengaman yang digunakan pada tempat penyimpanan
material gas yang mudah terbakar.
Tindakan : Jauhkan dari panas atau percikan api.
Contoh : Acetelyne, LPG, Hydrogen.
Nama : Spontaneously Combustible Substances
Arti : Material yang dapat secara spontan mudah terbakar.
Tindakan : Simpan di tempat yang jauh dari sumber panas atau sumber
api.
Contoh : Carbon, Charcoal-non-activated, Carbon black.
Nama : Dengerous When Wet
Arti : Material yang bereaksi cukup keras dengan air.
Tindakan : Jauhkan dari air dan simpan di tempat yang kering/tidak
lembab.
Contoh : Calcium carbide, Potassium phosphide, Maneb.
Nama : Oxidizer
Arti : Material yang mudah menimbulkan api ketika kontak dengan
material lain yang mudah terbakar dan dapat menimbulkan ledakan.
Contoh : Calcium hypochlorite, Sodium peroxide, Ammonium
dichromate.
Nama : Organic Peroxide
Arti : Merupakan simbol keamanan bahan kimia yang digunakan
dalam transportasi dan penyimpanan peroksida organik.
Contoh : Benzol peroxide, Methyl ethyl ketone peroxide, Dicetyl
perdicarbonate.
Nama : Non Flammable Gas
Arti : Simbol pengaman yang digunakan pada transportasi dan
penyimpanan material gas yang tidak mudah terbakar.
Contoh : Oksigen, Nitrogen, Helium.
Nama : Poison
Arti : Simbol yang digunakan pada transportasi dan penyimpanan
bahan-bahan yang beracun (belum tentu gas).
Contoh : Cyanohydrin, Calcium cyanide, Carbon tetrachloride.
Nama : Poison Gas
Arti : Simbol yang digunakan pada transportasi dan penyimpanan
material gas yang beracun.
Tindakan : Jauhkan dari pernapasan kita.
Contoh : Chlorine, Methil bromide, Nitric oxide.
18
Nama : Harmful
Arti : Bahan-bahan yang berbahaya bagi tubuh.
Tindakan : Jauhkan dari makanan atau minuman.
Contoh : Acrylamide, Amonium fluorosilicate, Chloroanisidines.
Nama : Inhalation Hazard
Arti : Bahan-bahan yang dapat merusak sistem inhalasi atau
pernapasan.
Tindakan : Jangan dihirup.
Nama : Infection Substance
Arti : Bahan yang mengandung organism penyebab penyakit.
Contoh : Tisue dari pasien, tempat pengembangbiakan virus, bakteri,
tumbuhan atau hewan.
Nama : Radioactive
Arti : Bahan yang mengandung material atau kombinasi dari material
lain yang dapat memancarkan radiasi secara spontan.
Contoh : Uranium, 90Co, Tritium.
Nama : Marine Pollutant
Arti : Polutan laut.
Tindakan : Tidak membuang limbah ke saluran air atau sungai yang
mengalir ke laut.
19
E. Bersihkan semua tumpahan bahan kimia yang masih tercecer. Tanyakan
pada guru apakah perlu mencairkan tumpahan dengan air dulu sebelum
dibersihkan.
4. Setelah Eksperimen
A. Bersihkan semua peralatan, kembalikan ke tempat semula.
B. Buanglah sisa – sisa eksperimen ke tempat pembuangan yang benar.
Jangan membuang bahan korosif (dapat membuat berkarat) ke wastafel atau
toilet.
C. Cucilah tangan dengan bersih sebelum meninggalkan laboratorium.
D. Jangan memindahkan bahan – bahan kimia dan peralatan dari
laboratorium.
5. Bila terjadi kecelakaan waktu kita sedang bekerja di laboratorium, apa yang
harus kita lakukan?
a. Laporkan semua kecelakaan, bila ada yang pecah dan tumpah kepada
guru secepatnya.
b. Bila bahan kimia masuk ke mulut dengan tidak sengaja, cepat keluarkan.
Berkumur sebanyak mungkin bilaslah mulut dengan air minum dan
beritahukan kepada guru.
c. Bila bahan kimia tumpah lalu kena badan atau baju kita, segera
bersihkan dengan air dan laporkan pada guru.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari kliping ini antara lain adalah :
1. Penggunaan alat sebelum melakukan percobaan/ penelitian harus difahami
oleh semua penggunanya, baik itu guru, laboran maupun siswa. Hal ini dapat
dilakukan dengan membaca dan memahami buku manual penggunaan alat sehingga
ketika percobaan dilakukan tidak terjadi kesalahan prosedur dalam penggunaan alat-
alat laboratorium.
2. Pengklasifikasian peralatan di laboratorium fisika sangat perlu dilakukan
untuk memudahkan dalam menginventarisir alat dan mengidentifikasi alat. Selain itu
juga dapat memudahkan dalam pemanfaatan alat sebagai alat percobaan maupun alat
peraga.
3. Penggunaan laboratorium sangat penting untuk diperhatikan bagi setiap siswa
agar alat dan bahan praktik bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing
B. Saran
Untuk penulisan berikutnya perlu ditambahkan mengenai hal-hal yang harus
diketahui petugas laboran mengenai perawatan, penyimpanan dan perbaikan alat
laboratorium IPA fisika yang dapat meningkatkan kompetensi petugas dalam bekerja.
Perlu diadakan survey / studi lapangan ke beberapa sekolah sampel sebelum
dilakukan penulisan naskah, agar penulis dapat berinteraksi langsung dengan pekerja
laboratorium (guru, laboran, dan siswa). Dengan adanya survey / studi lapangan
tersebut diharapkan penulis lebih peka dan lebih fokus membahas mengenai alat-alat
laboratorium apa saja yang biasanya menjadi permasalahan dalam perawatan,
penyimpanan, dan perbaikan.
21
DAFTAR PUSTAKA
https://alatlabor61.wordpress.com/2018/08/03/60-macam-alat-laboratorium-dan-
fungsinya/
http://anaqahhamid.blogspot.com/
http://rangkumanbiologideb.blogspot.com/2013/05/peraturan-laboratorium.html
http://sains-inaction.blogspot.com/2014/09/simbol-simbol-bahaya-di-
laboratorium.html
22