Anda di halaman 1dari 7

HIPERTENSI PADA ANAK

(Dikutip dari: Kompendium Nefrologi Anak, Jakarta 2011 ditulis oleh Endang Lestari
dan Ina Zarlina)

1. DEFINISI

Menurut National High Blood Pressure Education Program Working Group on High


Blood Pressure Educationin Children and Adolescent, tekanan darah pada anak
berusia >1 tahun lebih di klasifikasikan sebagai berikut:

Tabel 1. Klasifikasi Tekanan Darah Pada Anak Usia Lebih Dari 1 Tahun

KLASIFIKASI KRITERIA
NORMAL Sistolik dan Diastolik < persentil ke-90
Sistolik atau Diastolik berada antara ≥ persentil ke-90  
PRAHIPERTENSI sampai < persentil ke-95
HIPERTENSI: Sistolik atau Diastolik ≥ persentil 95

 HIPERTENSI
Sistolik atau Diastolik berada antara ≥ persentil ke-95  
STADIUM 1
sampai < persentil ke-95 +5 mmHg

 HIPERTENSI
STADIUM 2
Sistolik atau Diastolik > persentil 99 +5 mmHg

Pengukuran tekanan darah dilakukan selama tiga kali pada kesempatan yang


berbeda dan bila tekanan sistolik dan diastolik berada pada persentil yang berbeda,
status tekanan darah ditentukan sesuai dengan persentil yang lebih tinggi.

2. ETIOLOGI
Sebagian besar kasus hipertensi pada anak terutama pra-remaja merupakan
hipertensi sekunder (ada penyebab yang dapat menjelaskan) dengan penyebab
tersering pada anak yakni penyakit yang melibatkan parenkim ginjal
atau tubuloglomerular sebanyak 60-70% kasus dan penyakit renovaskular. Pada
remaja, sering terjadi hipertensi primer (penyebab tidak diketahui secara pasti) yang
terjadi pada 85-90% kasus.

Tabel 2. Penyebab Hipertensi Menurut Kelompok Umur

KELOMPOK
UMUR PENYEBAB
Penyakit renovaskular, kelainan kongenital, koarktasio aorta, displasia
Bayi bronkopulmoner
1 – 10 tahun Penyakit parenkim ginjal, koarktasio aorta, penyakit renovaskular
10 – 20 tahun Penyakit parenkim ginjal, penyakit renovaskular, hipertensi esensial

3. PATOGENESIS

Beberapa faktor yang terlibat dalam patogenesis hipertensi pada anak adalah penyakit
renovaskular dan parenkim ginjal melalui mekanisme hipervolemia, gangguan sistem
renin-angiotensin-aldosteron (SRAA) dan berkurangnya zat vasodilator.

Penelitian terbaru menunjukkan faktor inflamasi kronik, jumlah nefron yang rendah,
prematuritas / berat badan lahir rendah, malnutrisi, obesitas, hiperinsulinemia /
resistensi insulin, peningkatan asam urat, dan faktor diet.

4. PENGUKURAN TEKANAN DARAH PADA ANAK


Metode pengukuran tekanan darah pada anak yakni dengan cara auskultasi
menggunakan sfigmomanometer standar. Stetoskop diletakkan di atas arteri brakialis,
yakni proksimal dan medial dari fossa cubiti dan di bawah manset (+ 2 cm).
Pengukuran tekanan darah yang tepat menggunakan manset yang sesuai dengan
ukuran lengan anak. (Tabel 3)

Tabel 3. Rekomendasi Ukuran Manset

Lingkar Lengan Atas


Rentang Usia Panjang Manset (cm) Lebar Manset (cm) Maksimal (cm)
Newborn 4 8 10
Infant 6 12 15
Child 9 18 22
Small Adult 10 24 26
Adult 13 30 34
Large Adult 16 38 44
Paha (Regio Femoris) 20 42 52

Ukuran manset yang sesuai mempunyai lebar manset ±40% dari lingkar tengah
lengan atas. Panjang manset manset harus menutupi 80-100% dari keliling lingkar
atas.

5. GEJALA KLINIK

Hipertensi ringan atau sedang umumnya tanpa menunjukkan gejala nyata kecuali
gejala ringan berupa sakit kepala, pusing, vertigo, epistaksis, gangguan penglihatan,
sakit perut, disuria, poliuria, hematuria, arthralgia, edema atau bengkak pada
tubuh, kelemahan otot, kram otot, palpitasi, keringat berlebih, penurunan berat
badan adalah gejala klinik yang sering dijumpai pada hipertensi berat. Pada krisis
hipertensi timbul kejang fokal maupun kejang umum dan diikuti dengan penurunan
kesadaran.

6. PEMERIKSAAN

Pemeriksaan laboratorium dan pencitraan pada anak dengan hipertensi harus dapat
menyaring penyebab hipertensi dan penyakit yang menyertainya serta melakukan
evaluasi terhadap kerusakan organ (dikenal juga target organ damage atau TOD)

Tes 4. Tes Laboratorium Pada Anak Dengan Hipertensi

Tujuan Dilakukan
Tes Jenis Tes Hasil yang Diharapkan

 Menyingkirkan anemia,
penyakit ginjal kronis

 Darah Lengkap dengan  Menyingkirkan penyakit

hitung diferensial, Angka ginjal, kalkuli, pyelonefritis

leukosit kronis

 Elektrolit, BUN, Kreatinin,  Menyingkirkan fibrosis

Kalsium, Fosfor, Asam Urat renalm anomali kongenital,


anomali ukuran ginjal
 Ultrasonografi renal
 Menyingkirkan infeksi,
Identifikasi
 Urinalisis, Kultur Urin hematuria, proteinuria
Kausa
Identifikasi  Skrinning obat-obatan  Identifikasi hipertensi
Komorbiditas  Panel lipid puasa, glukosa diinduksi-obat
(Pemberat) puasa, insulin   Identifikasi hiperlipidemia,
 Polisomnografi sindrom metabolik, atau
diabetes
 Identifikasi gangguan tidur
yang berhubungan dengan
hipertensi
 

 Identifikasi hipertrofi
ventrikel sinister
 Ekokardiografi  Identifikasi perubahan
Identifikasi
 Pemeriksaan retina vaskular renal
Kerusakan Organ

 Urin tampung 24 jam untuk


 Menyingkirkan penyakit
protein dan kreatinin,
ginjal kronis
pemeriksaan klirens kreatinin
 Pencitraan lanjutan
 Menyingkirkan penyakit
berupa: renal scan, MRA
renovaskular
(Magnetic Resonance
Angiogram), Duplex  Menyingkirkan kecamasan
Doppler Flow, CT 3D, karena bertemu dokter
arteriografi (klasik (hipertensi “white-coat”)
atau digital substraction)  Menyingkirkan
 Monitor tekanan darah hipertiroidisme dan disfungsi
ambulasi adrenal
 Kadar hormon tiroid dan  Menyingkirkan penyakit
adrenal akibat hormon
Tes Tambahan  Kadar renin plasma mineralokortikoid
(Diindikasikan
 Kadar katekolamin di urin  Menyingkirkan hipertensi
sesuai dengan
dan plasma akibat katekolamin
keadaan klinis)

7. TERAPI
Tujuan terapi hipertensi adalah mengurangi risiko kejadian kardiovaskular.
Penurunan tekanan darah dilakukan secara bertahap dengan target pengobatan
yakni menurunkan tekanan darah sampai < persentil ke-95 (dengan kata lain
sudah tidak masuk kategori hipertensi). Jika sudah ditemukan komorbiditas atau
kerusakan organ, target penurunan tekanan darah lebih rendah lagi yakni <
persentil ke-90.

Tabel 5. Obat Antihipertensi Oral Untuk Anak

Jenis Obat Nama Obat Dosis


Kaptopril 0,3 – 0,5 mg/kg/dosis, 3.d.d

Enalapril 0,08 mg/kg/hari, 1—2.d.d

ACE inhibitor Lisinopril 0,07 mg/kg/hari sampai 5 mg/hari, s.d.d


Angiotensin Receptor Blocker Losartan 0,7 mg/kg/hari sampai 50 mg/hari, s.d.d
Alfa dan Beta Blocker Labetalol 1—3 mg/kg/hari, b.d.d
Atenolol 0,5—1/kg/hari, 1—2.d.d

Beta Blocker Propanolol 1—2 mg/kg/hari, 2—3.d.d


Amlodipin 0,1—0,2 mg/kg/hari, s.d.d

Nifedipin 0,25—0,5 mg/kg/hari, 1—2.d.d

Ca Channel Blocker (XL – rilis lambat)  


Hidrklorotiazid 1 mg/kg/hari sampai 50 mg/hari, s.d.d

Furosemid 0,5—2 mg/kg/hari, 1—2.d.d

Diuretika Spironolakton 1 mg/kg/hari, 1—2.d.d


Vasodilator Hidralazin 0,75 mg/kg/hari, s.d.d
Minoxidil 0,2 mg/kg/hari, 1—3.d.d

Tabel 6. Obat Antihipertensi untuk Hipertensi Berat

Jenis Obat Nama Obat Dosis


0,3—0,8 μg/kg/menit, IV
Na nitropruside

1—3 mg/kg dalam 5—10 menit, maks


Diazoxide
150 mg, IV
 
0,2—0,5 mg/kg/dosis, tiap 4—6 jam,
Vasodilator Hidralazin bolus IV, IM
Nicardipin 0,5—5 μg/kg/menit, maks 5 mg/hari, IV

Ca Channel Blocker Nifedipin 0,1 mg/kg/dosis, maks 10mg/dosis, SL


Iklan

Anda mungkin juga menyukai