Anda di halaman 1dari 3

BENDA ASING DIHIDUNG

No. Dokumen : 006/PRT/KDPM-IN/SOP/X/2018

No. Revisi :-
SOP
Tanggal terbit : 1 Oktober 2018

Halaman : 1-3

Klinik Diana dr. Fachrudiana F.A


Permata Medika Pimpinan Klinik

1. Pengertian Benda asing di hidung adalah benda yang berasal dari luar atau dalam
tubuh yang dalam keadaan normal tidak ada pada hidung.
2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah petugas dapat melakukan pengelolaan
penyakit yang meliputi :
1. Anamnesa (subjektif).
2. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang sederhana (objektif).
3. Penegakkan diagnosa (Assessment).
4. Penatalaksanaan komprehensif (Plan).
3. Kebijakan SK Pimpinan Klinik No 28a/KDPM-IN/SK/IX/2018 tentang Layanan Klinis
4. Prosedur/ 1. Petugas melakukan anamnesis terhadap pasien (Subjective)
Langkah- Pasien datang dengan keluhan :
langkah
a. Hidung tersumbat.
b. Onset tiba-tiba.
c. Umumnya unilateral.
d. Hiposmia atau anosmia.
e. Setelah 2-3 hari, sekret mukoid / mukopurulen dan berbau di satu
sisi hidung.
f. Dapat timbul rasa nyeri.
g. Bila benda asing organik, terasa ada yang bergerak-gerak di dalam
rongga hidung.
Adanya laporan dari pasien atau orangtua mengenai adanya benda asing
yang masuk / dimasukkan ke rongga hidung.

2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik (Objective).

a. Petugas melakukan cuci tangan / menggunakan Hand Sanitizer


sebelum memeriksa pasien.
b. Pemeriksaan fisik
Pada rhinoskopi anterior nampak :

1
 Benda asing.
 Sekret purulen (bila berlangsung 2-3 hari).
c. Pemeriksaan penunjang.
d. Foto rontgen cranium (Schedel) posisi AP dan lateral, bila
diperlukan dan fasilitas tersedia.
3. Penegakkan diagnosis (Assessment) dilakukan dengan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang bila diperlukan.
4. Penatalaksanaan (Plan)
a. Non Medikamentosa :
 Tindakan ekstraksi benda asing secara manual dengan
menggunakan pengait tumpul atau pinset.
 Untuk benda asing organik seperti lintah, teteskan air tembakau
ke dalam rongga hidung dan biarkan 5 menit hingga lintah
terlepas dari mukosa kemudian diekstraksi.
b. Medikamentosa :
Antibiotik per oral selama 5 hari bila terjadi infeksi sekunder.
Konseling dan Edukasi :
a. Petugas memberikan pengertian kepada pasien dan keluarganya
tentang perjalanan penyakit dan tatalaksananya, sehingga tidak
ada kondisi berbahaya bila segera diekstraksi.
b. Kepada orangtua agar lebih berhati-hati dalam meletakkan benda-
benda yang mudah atau sering dimasukkan ke dalam rongga
hidung.
c. Pada anak diingatkan untuk tidak memasukkan benda-benda ke
dalam hidung.
d. Pada pekerja yang sering terpapar larva atau benda-benda organik
lain dianjurkan menggunakan masker saat bekerja.
Kriteria Rujukan :
a. Bila benda asing tidak berhasil dikeluarkan atau posisi benda asing
sulit dilihat dan dijangkau
b. Pasien tidak kooperatif.

5. Referensi Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang praktek kedokteran.

6. Dokumen terkait 1. Rekam Medis.


2. Form rujukan.
3. Informed concent.
4. Resep.
7. Unit terkait 1. Ruang Pendaftaran.

2
2. Ruang Pemeriksaan Umum.
3. Ruang Farmasi.
4. Rekam medis.

8. Riwayat Perubahan Dokumen

No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Terbit

Anda mungkin juga menyukai