Anda di halaman 1dari 1

Bab III

Penutup

3.1 Kesimpulan

Organogenesis urogenital terbagi menjadi dua perkembangan yaitu sistem


uropoetika (perkemihan) dan sistem genital (reproduksi). Untuk sistem perkemihan
dibagi menjadi pembentukan ginjal, kandung kemih dan uretra. Untuk pembentukan
ginjal dibentuk oleh 3 sistem ginjal yang saling tumpang tindih yaitu pronefros,
mesonefros dan methanefros. Pronefros dibentuk pada awal minggu ke 4 daj tidak
memiliki fungsi sama sekali, yang kedua yaitu mesonepros terbentuk pada akhri
minggu ke empat setelah pronefros menghilang dan memiliki fungsi sampai awal
perkembangan fetus, dan yang terkahir adalah metanefros yajg pada minggu kelima
akan menjadi ginjal permanen. Untuk kandung kemih dan uretra dibentuk dari kloaka
yang terbagi menjadi kanalis analis dan sinus urogenitalis, dimana sinus urogenitalis
nanti akan berkembang menjadi kandung kemih dan uretra.

Sedangkan untuk sistem genital diawali dengan gonad yang mulai dapat
dikenali jenis kelaminnya pada minggu ke tujuh. Janin laki-laki maupun perempuan
berasal dari gonad yang sama, perubahan menjadi testis atau ovarium tergantung pada
kromosom yang dibawa oleh sperma, apabila sperma membawa kromosom Y maka
janin akan berkembang menjadi laki-laki, sedangkan apabila sperma membawa
kromosom X janin akan berkembang menjadi perempuan, begitu pula dengan duktus
genitalis, apabila janin laki-laki maka duktus yang berkembang adalah duktus
mesonefrikus dan apabila janin perempuan duktus yang berkembang adalah duktus
paramesonefrikus. Pada genitalia eksterna juga berasal dari struktur yang sama yang
nantinya akan mengalami diferensiasi tergantung dengan kromosom yang dibawa
oleh sperma.

3.2 Saran
Kami anggota kelompok dkk 3 menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini
memiliki banyak kesalahan baik dari segi penulisan, konten yang kami bicarakan
maupun dari segi lain. Untuk itu kami mohon kritik dan saran dari pihak pembaca
agar kami dapat meningkatkan kualitas penulisan laporan ini.

Anda mungkin juga menyukai