Anda di halaman 1dari 5

NAMA : KIKI KURNIAWAN

NIM : AK118089
KELAS : 2A

FORMAT STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR


JUDUL : PEMERIKSAAN 12 SARAF KRANIAL
N PROSEDUR TINDAKAN KET
O
1 DEFINISI
Pemeriksaan fisik saraf kranial adalah sebuah pemeriksaan yang
dilakukan dalam rangka menentukan diagnose keperawatan tepat dan
melakukan tindakan keperawatan yang sesuai

2 TUJUAN
untuk mengevaluasi keadaan fisik klien secara umum dan juga menilai
apakah ada indikasi penyakit lainnya selain kelainan neurologis
dan membantu menentukan adanya gangguan dari saraf cranial klien

3 INDIKASI
1. Klien adanya defisit neurologis

4 KONTRA INDIKASI
1. Klien koma

5 PERSIAPAN KLIEN
1. Memberikan salam, perkenakan nama perawat dan sapa nama
klien
2. Memeriksa identitas klien dan mencocokkan dengan status
3. Memberikan penjelasan tentang tujuan dan prosedur tindakan
4. Menjaga privasi klien
5. Mengatur posisi klien

6 PERSIAPAN ALAT/BAHAN
1. Reflex hammer
2. Garpu tala
3. Kapas dan lidi
4. Handscoon
5. Senter/penlight
6. Opthalmoskop
7. Spatel tongue
8. 2 tabung berisi air hangat dan dingin
9. Objek yang dapat disentuh dan air dingin
10. Benda yang dengan bau merangsang (minyak kayu putih, alkohol,
kopi,dll)
11. Bahan-bahan yang berasa asin (garam), manis (gula), asam (cuka)
12. Kain kasa kering atau tisu dalam tempatnya
13. Baju periksa
14. Sarung tangan
15. Buku catatan

7 PELAKSANAAN
1. Cuci tangan
2. Pakai handscoon dan masker
3. Atur posisi klien senyaman mungkin
4. Pemeriksaan 12 saraf kranial
1) Nervus Olfaktorius (N.I)
a. Fungsi : saraf sensorik, untuk penciuman
b. Cara pemeriksaan : klien memejamkan mata , kemudian
beri wangi-wangian dan suruh klien mencium baunya.
Dilakukan kepada kedua lubang hidung
2) Nervus Optikus (N.II)
a. Fungsi : saraf sensorik, untuk penglihatan
b. Cara pemeriksaan : dengan snellen chart dan periksa
lapang pandang
3) Nervus Okulomotoris (N.III)
a. Fungsi : saraf motorik, untuk mengangkat kelopak mata ke
atas, kontriksi pupil, dan inspeksi kelopak mata
4) Nervus Trochlealis (N.IV)
a. Fungsi : saraf motorik, gerakan mata ke bawah dan ke
dalam
b. Cara pemeriksaan : sama seperti nervus III
5) Nervus Trigeminus (N.V)
a. Fungsi : saraf motorik, gerakan mengunyah, sensasi wajah,
lidah da gigi, reflek kornea dan reflek kedip
b. Cara pemeriksaan : menggerakan rahang ke semua sisi,
klien memejamkan mata, sentuh dengan kapas pada dahi
atau pipi, menyentuh permukaan kornea dengan kapas
6) Nervus Abdusen (N.VI)
a. Fungsi : saraf motorik, defiasi mata ke lateral
b. Cara pemeriksaan : sama seperti pemeriksaan nervus III
7) Nervus Fasialis (N.VII)
a. Fungsi : saraf motorik, untuk ekspresi wajah
b. Cara pemeriksaan : senyum, bersiul, mengangkat alis mata,
menutup kelopak mata dengan tahanan, menjulurkan lidah
untuk membedakan gula dan garam
8) Nervus Vestibulocochlearis (N.VIII)
a. Fungsi : saraf sensorik, untuk pendengaran dan
keseimbangan
b. Cara pemeriksaan : tes webber dan rinne
9) Nervus Glosofaringeus (N.IX)
a. Fungsi : saraf sensorik dan motorik, untuk sensasi rasa
b. Cara pemeriksaan : membedakan rasa manis dan asam
10) Nervus Vagus (N.X)
a. Fungsi : saraf sensorik dan mootorik, reflek muntah dan
menelan
b. Cara pemeriksaan : menyentuh uvula, menelan saliva dan
disuruh mengucap ‘ah’
11) Nervus Asesoris (N.XI)
a. Fungsi : saraf motorik, untuk menggerakan bahu
b. Cara pemeriksaan : suruh klien untuk menggerakan bahu
dan lakukan tahanan sambil klien melawan tahanan
tersebut
12) Nervus Hipoglosus (N.XIII)
a. Fungsi : saraf motorik, untuk gerakan lidah
b. Cara pemeriksaan : klien disuruh menjulurkan lidah dan
menggerakan dari sisi ke sisi
4. Rapihkan alat
5. Buka handscoon
6. Cuci tangan

8 EVALUASI/TERMINASI
1. Kaji respon/perasaan klien setelah di lakukan pemeriksaan

Mahasiswa tersebut diperkenankanuntukmengikutiUjian Lab secara daring

Paraf
koordinator
NAMA : KIKI KURNIAWAN
NIM : AK118089
KELAS : 2A

FORMAT STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR


JUDUL : PEMERIKSAAN GLASGOW COMA SCALE
N PROSEDUR TINDAKAN KET
O
1 DEFINISI
Pemeriksaan tingkat kesadaran klien dengan menggunakan glasgow coma
scale.

2 TUJUAN
mendapatkan data objektif tentang kesadaran klien
3 INDIKASI
Klien baru dan evaluasi perkembangan kondisi klien

4 KONTRA INDIKASI

5 PERSIAPAN KLIEN
1. Memberikan salam, perkenakan nama perawat dan sapa nama
klien
2. Memeriksa identitas klien dan mencocokkan dengan status
3. Memberikan penjelasan tentang tujuan dan prosedur tindakan
4. Menjaga privasi klien
5. Mengatur posisi klien

6 PERSIAPAN ALAT/BAHAN
1. Alat tulis : Pena dan Buku
2. Sarung tangan

7 PELAKSANAAN
A. Pra interaksi
1) Mengecek dokumentasi/data klien
2) Mencuci tangan
3) Menyiapkan alat
B. Orientasi
1) Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/klien
C. Tahap Kerja
1) Kenakan sarung tangan
2) Atur posisi klien : Supinasi
3) Periksa reflek membuka mata dengan benar
Membuka mata spontan = 4
Membuka mata dengan stimulus suara (panggilan) = 3
Membuka mata dengan stimulus nyeri = 2
Tidak membuka mata dengan stimulus apapun = 1
Catatan : lokasi untuk memberikan rangsangan nyeri
4) Periksa reflek verbal dengan benar orientasi baik, berorientasi
baik terhadap tempat, waktu dan orang = 5
Gelisah (concfused), jawaban yang kacau terhadap pertanyaan
=4
Kata tak jelas (inappropriate), seperti berteriak dan tidak
menanggapi pembicaraan orang lain = 3
Suara yang tidak jelas artinya (unintelligible-sounds), selalu
ada suara rintihan dan erangan = 2
Tidak ada suara = 1
5) Pemeriksaan reflek motorik dengan benar
Megikuti perintah, dapat melakukan gerak sesuai perintah = 6
Reaksi setempat, ada gerakan menghindar terhadap
rangsangan yang diberikan dibeberapa tempat = 5
Menghindari nyeri, reaksi fleksi cepat disertai abduksi bahu =
4
Reaksi fleksi abnormal, fleksi lengan disertai adduksi bahu =
3
Reasksi ekstensi terhadap nyeri, ekstensi lengan disertai
aduksi, endorotasi bahu dan pronasi lengan bawah = 2
Tidak ada reaksi, tak ada gerakan dengan rangsangan cukup
kuat = 1
6) Nilai hasil pemeriksaan dengan benar

8 EVALUASI/TERMINASI
1) Merapihkan pasien
2) Berpamitan dengan pasien / keluarga
3) Membereskan alat alat
4) Mencuci tangan
5) Mencatatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
6) Dokumentasi
Catat jam, hari, tanggal, serta hasil yang duperoleh dari pengkajian
tersebut

Mahasiswa tersebut diperkenankan untuk mengikuti Ujian Lab secara daring

Paraf
koordinator

Anda mungkin juga menyukai