Anda di halaman 1dari 5

NAMA : DEWI SAFITRI

NIM : AK118045
KLS : 2D

FORMAT STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR


JUDUL: PEMERIKSAAN GCS
N PROSEDUR TINDAKAN KET
O
1 DEFINISI
Pemeriksaan Glasglow Coma Scale adalah suatu tindakan menilai secara
kuantitatif tingkat kesadran pada pasien dengan gangguan neurologi
2 TUJUAN
Untuk mengetahui tingkat kesadaran pada pasien dengan gangguan
neurologi secara kuantitatif yang meliputi:
1. Respon mata
2. Respon motorik
3. Respon verbal
3 INDIKASI
1. Adanya devisit neurol
2. Gangguan penciuman
3. Gangguan penglihatan seperti kebutaan, penurunan lapang pandang
4. Gangguan sensori seperti anestesi
5. Gangguan keseimbangan
6. Gangguan koordinasi
4 KONTRA INDIKASI.
1. Klien patah tulang
2. Gangguan kesadaran
3. Adanya abses
5 PERSIAPAN KLIEN
1. Inform concent
2. Cek identitas klien
3. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
4. Atur posisi pasien
5. Jaga privacy klien : tutup sampiran
6 PERSIAPAN ALAT/BAHAN
1. Alat tulis: buku dan pena
2. Handscoon
7 PELAKSANAAN
1. Cuci tangan
2. Pakai handscoon dan masker
3. Dalam pemeriksaan GCS yang dilakukan yaitu EMV (Eye,
Motorik, Verbal)
a. (Eye) nilainya 1- 4:
- Nilai 4 apabila klien dengan spontan membuka mata
- Nilai 3 apabila klien tidak sadarkan diri dan diberi stimulus
suaraada refleks
- Nilai 2 apabila klien dalam keadaan menutup mata, diberi
stimulus suara dan nyeri pada daerah tengah dada (middle
sternum) ada refleks
- Nilai 1 tidak ada respon sama sekali
NAMA : DEWI SAFITRI
NIM : AK118045
KLS : 2D

b. (Motorik) nilainya 1- 6:
- Nilai 6 klien bisa mengikuti sesuai perintah perawat
- Nilai 5 klien diberikan stimulus nyer, bisa melokalisir
nyeri
- Nilai 4 klien diberi stimulus nyeri di daerah dada, tidak
bisa melokalisir nyeri, tetapi ada gerak tangan yang akan
menuju ke daerah yang diberi stimulus nyeri (normal)
- Nilai 3 klien hanya bisa menekuk tangannya kedalam
(abnormal
- Nilai 2 klien saat diberikan stimulus nyeri hanya bisa
melakukan ekstensi (keluar) semakin membukakan jarinya
dan memutar
- Nilai 1 tidak ada respon sama sekali
c. (Verbal) nilainya 1- 5
- Nilai 5 klien bisa berorientasi dengan baik
- Nilai 4 klien bicara kacau, tetapi masih bisa diarahkan
dan dapat diartikan artikulasiny, bisa mengeluh nyeri, dan
bisa menjawab pertanyaan perawat
- Nilai 3 klien bicara kacau, tidak jelas artikulasi, dan
makna yang disampaikan klien juga tidak jelas
- Nilai 2 klien dikasih stimulus/ rangsangan nyeri hanya
bisa mengeram saja
- Nilai 1 tidak ada respon sama sekali
4. nilai hasil pemeriksaan dengan benar
8 EVALUASI/TERMINASI
1. Evaluasi subjektif/ respon klien
2. Evaluasi objektif
3. Cuci tangan
4. Dokumentasi

Paraf
Mahasiswa tersebut diperkenankan untuk mengikuti Ujian Lab koordinator
secara daring
NAMA : DEWI SAFITRI
NIM : AK118045
KLS : 2D

FORMAT STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR


JUDUL: PEMERIKSAAN 12 SARAF KRANIAL
N PROSEDUR TINDAKAN KET
O
1 DEFINISI
Pemeriksaan fisik saraf kranial adalah sebuah pemeriksaan yang
dilakukan dalam rangka menentukan diagnosa keperawatan tepat dan
melakukan tindakan perawatan yang sesuai

2 TUJUAN
Untuk mengevaluasi keadaan fisik klien secara umum dan juga menilai
apakah ada indikasi penyakit lainnya selain kelainan neurologis

3 INDIKASI
Adanya defisit neurologis

4 KONTRA INDIKASI
Gangguan keasadaran
5 PERSIAPAN KLIEN
1. Inform concent
2. Cek identitas klien
3. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan, beri
kesempatan klien untuk bertanya.
4. Atur posisi yang nyaman : bisa tidur telentang atau duduk
5. Jaga privacy klien : tutup sampiran
6 PERSIAPAN ALAT/BAHAN
1. baki
2. Bak instrumen
- Otoschope
- Penlight
- Tong spatle
- Refleks hammer
- Garpu tala
- Kapas
3. Bau-bauan untuk indera penciuman
- Minyak kayu putih
- Alcohol
- Kunyit
- Lengkuas dll
4. Bahan untuk bantu pengecapan
- Kopi
- Gula
- Garam
NAMA : DEWI SAFITRI
NIM : AK118045
KLS : 2D

5. Kom yang berisi kasa


6. Bengkok
7. Air putih
8. Mitela/ penutup mata
9. Handscon
10. Masker
7 PELAKSANAAN
1. Cuci tangan
2. Pakai handscon
3. Jaga privacy pasien
4. Dekatkan alat
5. Komunikasikan kepada pasien untuk pemeriksaan yang akan
dilakukan.
6. Posisikan pasien dengan posisi yang nyaman
7. pemeriksaan 12 saraf kranial
1) Nervus Olfaktorius
a. Fungsi : saraf sensorik, untuk penciuman
b. Cara pemeriksaan : klien memejamkan mata , kemudian
beri wangi-wangian dan suruh klien mencium baunya.
Dilakukan kepada kedua lubang hidung
2) Nervus Optikus
a. Fungsi : saraf sensorik, untuk penglihatan
b. Cara pemeriksaan : dengan snellen chart dan periksa
lapang pandang
3) Nervus Okulomotoris
a. Fungsi : saraf motorik, untuk mengangkat kelopak
mata ke atas, kontriksi pupil, dan inspeksi kelopak
mata
4) Nervus Trochlealis
a. Fungsi : saraf motorik, gerakan mata ke bawah dan ke
dalam
b. Cara pemeriksaan : sama seperti nervus okulomotoris
5) Nervus Trigeminus
a. Fungsi : saraf motorik, gerakan mengunyah, sensasi
wajah, lidah da gigi, reflek kornea dan reflek kedip
b. Cara pemeriksaan : menggerakan rahang ke semua sisi,
klien memejamkan mata, sentuh dengan kapas pada
dahi atau pipi, menyentuh permukaan kornea dengan
kapas
6) Nervus Abdusen
a. Fungsi : saraf motorik, defiasi mata ke lateral
b. Cara pemeriksaan : sama seperti pemeriksaan nervus
okulomotoris
7) Nervus Fasialis
a. Fungsi : saraf motorik, untuk ekspresi wajah
b. Cara pemeriksaan : senyum, bersiul, mengangkat alis
mata, menutup kelopak mata dengan tahanan,
menjulurkan lidah untuk membedakan gula dan garam
NAMA : DEWI SAFITRI
NIM : AK118045
KLS : 2D

8) Nervus Vestibulocochlearis
a. Fungsi : saraf sensorik, untuk pendengaran dan
keseimbangan
b. Cara pemeriksaan : tes webber dan rinne

9) Nervus Glosofaringeus
a. Fungsi : saraf sensorik dan motorik, untuk sensasi rasa
b. Cara pemeriksaan : membedakan rasa manis dan asam
10) Nervus Vagus
a. Fungsi : saraf sensorik dan mootorik, reflek muntah
dan menelan
b. Cara pemeriksaan : menyentuh uvula, menelan saliva
dan disuruh mengucap ‘ah’
11) Nervus Asesoris
a. Fungsi : saraf motorik, untuk menggerakan bahu
b. Cara pemeriksaan : suruh klien untuk menggerakan
bahu dan lakukan tahanan sambil klien melawan
tahanan tersebut
12) Nervus Hipoglosus
a. Fungsi : saraf motorik, untuk gerakan lidah
b. Cara pemeriksaan : klien disuruh menjulurkan lidah
dan menggerakan dari sisi ke sisi
8. Rapihkan alat
9. Buka handscoon
10. Cuci tangan

8 EVALUASI/TERMINASI
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3. Berpamitan dengan klien
4. Membersihkan alat – alat dan mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Paraf
Mahasiswa tersebut diperkenankan untuk mengikuti Ujian Lab koordinator
secara daring

Anda mungkin juga menyukai