Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

Desain penelitian adalah seluruh perencanaan untuk menjawab pertanyaan


penelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin timbul selama proses
penelitian (Nursalam 2013). Desain penelitian ini menggunakan observasional, dimana
peneliti melakukan pengamatan, wawancara dan pengisian kuesioner kepada responden,
serta melakukan pengukuran variable yang sedang diteliti. Penelitian ini bersifat cross
sectional, karena data tentang variable diperoleh pada waktu tertentu secara bersamaan.
Rancangan penelitian meliputi identifikasi suatu peristiwa, identifikasi variabel, serta
mengembangkan teori dan definisi operasional dari variabel (Nursalam 2016).
3.1 Populasi, Sampel dan Sampling
3.1.1 Populasi
Populasi dalam penelitian adalah subjek (misalnya manusia; klien) yang
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam 2013). Populasi target dalam
penelitian ini adalah semua santri laki- laki yang menderita scabies di Pondok Pondok
Pesantren Sidogiri. Besar populasi target adalah 5000 santri laki-laki yang menderita
scabies di pondok pesantren Sidogiri Berdasarkan populasi terjangkau adalah 100 santri
laki-laki, sedangkan yang bersedia sebanyak responden yang menderita scabies di
pondok pesantren Al-Hasan Ponorogo dibatasi waktu penelitian sampai akhir desember
2019.
3.1.2 Sampel
Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan rumus Vincent
Gaspersz.
n = N. z2. p. q
d2 (N-1) + z2. p. q
= 58 (1,96)2. 0,5. 0,5

(0,05)2 (57) + (1,96)2. 0,5. 0,5


= 50,2 atau 50 responden
Keterangan:
n = perkiraan jumlah sampel
N = perkiraan besar populasi
z = nilai standar normal untuk
α = 0,05 (1,96)
p = perkiraan proporsi, jika tidak di ketahui dianggap 50% q = 1 = p (100% - p)
d = Tingkat kesalahan yang diplih (d = 0,05)

3.1.3 Sampling
Sampling adalah proses penyeleksian porsi dari populasi, untuk dapat mewakili
populasi, dan teknik sampling merupakan cara yang di tempuh dalam pengambilan
sampel agar memperoleh sampel-sampel yang benar sesuai dengan keseluruhan subjek
penelitian (Nursalam, 2013).
Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan teknik simple random
sampling yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih secara acak sampel
sesuai dengan yang dibutuhkan peneliti. Pemilihan secara acak dengan cara membuat
penomoran pada seluruh jumlah populasi ,selanjutnya memilih nomer tersebut secara
acak.
3.2 Identifikasi Varibale
Variabel adalah suatu ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu
kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain (Nursalam, 2013).
Dalam riset, variabel di karakteristikan sebagai derajat, jumlah, dan perbedaan
(Nursalam 2013).
3.3 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati dari
sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang diamati itulah yang merupakan
kunci dari definisi operasional (Nursalam, 2015).
Table 1 Table 3.1Definisi Operasional Pengaruh Pemberian Terapi Obat Skabies Terhadap Kesembuhan
Variabel Definisi Indikator / Alat Ukur Skala Kriteria
Operasional Parameter
Variabel 1. Monitori Tahap SOP - -
independ ng dan pelaksanaan Terapi obat
en evaluasi terapi obat antiskabies
“ Terapi hasil antiskabies 1. permetrin
Obat anti rekam 5%
Skabies “ medis 2. ciproflox
2. Hasil acin 500 mg
pretest 3. predniso
dan post n 5 mg
test
Variabel Kesembuhan Kesembuhan SOP Ordianl Angka
dependen setelah skabies Terapi obat Kesembuh
“Kesemb pemberian obat antiskabies. an pada
uhan” skabies Monitoring santri
1. Pasien di Rekam pondok
katakan medis pesantren
sembuh selama 8 sidogiri
apabila sudah hari
pengbatan anti
skabies selama
8 hari tanpa
meninggalkan
bekas.
2. Jika
dikatakn tidak
sembuh
apabila dalam
jangka waktu
8 hari tidak
ada
perubahan.

3.3.1 Variable Bebas


Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau nilainya menentukan
variabel lain (Nursalam 2013).
1. Pengetahuan tentang kesehatan lingkungan adalah pemahaman responden tentang
segala sesuatu yang terkait dengan kesehatan lingkungan dalam upaya pencegahan
skabies.
Skala pengukuran : Nominal
Kategori :-
Baik : bila skor jawaban > 50%
Kurang Baik : bila skor jawaban <50%

2. Perilaku adalah kegiatan atau kebiasaan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-
hari, yang terdiri dari: Bergantian pakaian atau alat shalat adalah kebiasaan santri
yang saling bertukar pakaian atau alat sha lat dengan temannya.
Skala pengukuran : Nominal
Kategori :
Ya : bila skor jawaban < 50% , dengan catatan pertanyaan No.
3 dijawab ya.
Tidak : bila skor jawaban > 50%, dengan catatan pertanyaan
No. 3 dijawab tidak.
3. Bergantian handuk adalah kebiasaan santri yang memakai handuk secara
bergantian atau bersama-sama dengan temannya.
Skala pengukuran : Nominal
Kategori :
Ya : bila skor jawaban < 50% dengan catatan pertanyaan No. 3 dijawab ya.
Tidak : bila skor jawaban > 50%, dengan catatan pertanyaan No. 3 dijawab
tidak.

3.3.2 Variable Terikat


Variabel terikat yaitu variabel yang nilainya di tentukan oleh variabel lain
(Nursalam 2013).
Kejadian skabies adalah santri yang menderita skabies di Pondok Pesantren
Sidogiri berdasarkan hasil pemeriksaan oleh dokter di klinik atau Pusat Pelayanan
Kesehatan Pesantren Sidogiri dan tercatat sampa akhir Desember 2019
Skala pengukuran : Ordinal
Kategori :
Kasus : menderita skabies
Kontrol : Tingkat kesembuhan

3.4 Lokasi dan waktu Penelitian


1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di pondok pesantren Sidogiri
2. Waktu
Penelitian ini di laksanakan pada bulan Desember 2019.

3.5 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data


Pengumpulan data adalah proses pendekatan kepada subjek dan proses
pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam penelitian (Nursalam, 2016).
Instrumen penelitian adalah alat yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data (Notoadmodjo, 2010). Instrumen dalam penelitian ini adalah
panduan quesioner tentang Higiene.
Tempat penelitian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Sidogiri Kecamatan Kraton
Kabupaten Pasuruan pada tanggal 1 Desember 2019 dilakukan penelitian pada tanggal
11 Desember – 18 Desember 2019.
3.5.1 Teknik Pengelolahan Data
A. Editing
Pengertian dari editing data adalah proses meneliti hasil survai untuk
meneliti apakah ada response yang tidak lengkap, tidak komplet atau
membingungkan (Hidayat A. A., 2010). Pada proses editing peneliti mengecek data
responden antara lain data umum dan data khusus. Pada data umum antara lain
tentang usia dan jenis kelamin, sedangkan data khusus memeriksa sakbies yang
akan diberikan obat antiskabies.

B. Coding
Coding merupakan kegiatan untuk megubah data berbentuk kalimat atau huruf
menjadi data atau bilangan ( Notoatmodjo, 2010). Pada tahap ini pemnerian kode
pada reponden dalam bentuk angka berdasarkan kriteria.
C. Scoring
Scoring adalah kegiatan pemberian penilaian pada masing-masing variabel dan
interpretasi (LPPM, 2016).
E. Tabulating
Tabulasi merupakan kegiatan menggambarkan jawaban responden dengan cara
tertentu. Tabulasi juga  dapat digunakan untuk menciptakan statistik deskriptif
variable-variable yang diteliti atau yang variable yang akan di tabulasi silang. Pada
penelitian ini tabulasi data diseleksi perkelompok, disusun dan ditata untuk
dianalisis perkriteria dihitung dan di presentase pada data umum sedangkan data
khusus masukan kedalam sistem analisa statistical package for the social sciencess
(SPSS).
3.5.2 Langkah-Langkah Penelitian
Penelitian dimulai dari peneliti mengajukan fenomena kepada pembimbing
dan mendapatkan persetujuan untuk melakukan penelitian sesuai dengan fenomena
dan judul.
1. Peneliti Mengurus Surat Ijin Studi Pendahuluan Kepada Bagian Administrasi
Fakultas Ilmu Kesehatan Prodi S-1 Farmasi Universitas Kadiri.
2. Peneliti mengajukan surat ijin kepada pengurus Pondok Pesantren Sidogiri untuk
meminta izin melakukan studi pendahuluan dan penelitian.
3. Setelah mendapatkan izin, peneliti mengidentifikasi responden dengan ketentuan
yang telah ditetapkan peneliti.
4. Peneliti melakukan pendekatan terhadap responde dengan cara menjelaskan
maksud dan tujuan agar mendapat persetujuan dar responden.
5. Peneliti memberikan lembar persetujan kepada responden untuk bersedia
menjadi reponden.
6. Peneliti melakukan anamnessa pada responden, pemeriksaan dan diagnosa di
lakukan oleh dokter.
7. Kemudian setelah itu peneliti memberikan terapi obat antiskabies kepada santri.
8. Responden kembali lagi setelah diberikan terapi obat antiskabies dan peneliti
mencatat pada hasil rekam medis dan meng evalusi.
9. Setelah 8 hari masa penelitian, peneliti mensimpulkan pada hasil penelitian.

3.6 Kerangka Operasional Penelitian


Table 2 Table 3.2 Alur Kerangka Kerja Pengaruh Terapi Obat Antiskabies Terhadap
Kesembuhan Di Pondok Pesantren Sidogiri.

Populasi :
Santi pondok pesantren sidogiri menderita skabies

4. Sampling :
Purposive Sampling sejumlah 100 santri
Sample:
Santri laki-laki kelas I Pondok Pesantren Sidogiri sebanyak 50 santri
5.

Pengumpulan Data (pre test):


6.
Pembagian quesioner berhubungan dengan penelitian

7.
Intervensi :
8. Kelompok eksperimen : Pendidikan hiegine dan skabies

9.
Pengumpulan Data (post test ) :
Pengetahuan tentang skabies dan tingkat kesembuhan

10.
Pengelolahan Data :
11.
Editing, coding, scoring, tabulasi kemudian dilakukan analisa data dengan
12. menggunakan t-test dan chisquare

Desiminasi/ Hasil:
Pengaruh Pendidikan Higiene Perorangan Dan Terapi Obat Antiskabies
13.
Terhadap Kesembuhan Skabies Di Pondok Pesantren Sidogiri
14.
Table 3 Table 3.3 Alur Penelitian Higiene Perorangan Santri Pondok Pesantren Sidogiri.

Pendidikan Higiene Perorangan Dan Tingkat Pengetahuan


Kesembuhan Skabies di Pondok Pesantren Sidogiri

Pretes
Penyuluhan dan pemberian materi tentang Higiene Perorangan
dan Skabies

Post test dan mengevaluasi hasil

Terapi obat antiscabies selama 7 hari

Hari ke 8 pengolahan data

Kesimpulan

3.7 Keterbatasan Penelitian


Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Pada
penelitian ini responden yang memenuhi kriteria diambil dari 100 Populasi Yang Ada
Di Pondok Pesantren Sidogori Yang Menderita Scabies. Oleh karena itu, penelitian ini
belum mampu untuk menggeneralisasi hasil penelitian pada konteks yang luas. Untuk
penelitian selanjutnya, perlu dilakukan penelitian di berbagai konteks pelayanan agar
penelitian tersebut menghasilkan temuan yang dapat digeneralisasi secara luas.

Anda mungkin juga menyukai