Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN MASA NIFAS DAN CARA


MENYUSUI SELAMA MASA PANDEMI COVID 19

Disusun Oleh:
Nama : Yulinda Purwanti
NPM : 1914901210163

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN AJARAN 2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERAWATAN MASA NIFAS DAN CARA
MENYUSUI SELAMA MASA PANDEMI COVID 19

Pokok bahasan :Perawatan masa nifas dan cara menyusui selama masa pandemi
covid-19.
Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian masa nifas dan menyusui.
2. Perawatan masa nifas selama masa pandemi covid-19.
3. Cara Menyusui selama masa pandemi covid-19.
4. Proses pemberian ASI dengan ibu yang positif covid-19 .
5. Upaya pencegahan covid-19 secara umum yang dapat dilakukan
pada masa nifas.
6. Islamic value masa nifas dan menyusui.
Sasaran : Keluarga Tn. J
Waktu : 30 Menit
Hari/Tanggal : Jumat , 7 Agustus 2020
Tempat : Rumah Keluarga Tn. J
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penkes, Keluarga Tn. J dapat memahami dan mengerti bagaimana
Perawatan masa nifas dan menyusui selama masa pandemi covid-19.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penkes selama 30 menit, diharapkan Keluarga Tn. J dapat:
a. Menjelaskan pengertian masa nifas dan menyusui..
b. Menjelaskan Perawatan masa nifas selama masa pandemi covid-19.
c. Menjelaskan cara menyusui selama masa pandemi covid-19.
d. Menjelaskan Proses pemberian ASI dengan ibu yang positif covid-19
e. Menjelaskan Upaya pencegahan covid-19 secara umum yang dapat dilakukan pada masa
nifas.
f. Menjelaskan tentang Islamic value Islamic value masa nifas dan menyusui.
3. Materi Penyuluhan
Terlampir
4. Metode Penyuluhan
Metode diskusi ceramah
5. Pengorganisasian
Penyaji : Yulinda Purwanti
6. Media
1. Leaflet
2. PPT
7. Proses Kegiatan Penyuluhan
No. Tahap Waktu Kegiatan Respon klien
1. Pembukaan 5 menit  Mengucapkan salam  Membalas salam
 Melakukan Perkenalan
 Menjelaskan tujuan  Mendengarkan
penyuluhan yang hendak
dicapai
 Kontrak waktu untuk  Mendengarkan
menyampaikan materi.
 Memberikan
tanggapan
2. Penyampaian 15  Menjelaskan materi yang  Berdiskusi
materi menit ingin disampaikkan:
a. Men  Bertanya
jelaskan pengertian masa
nifas dan menyusui.
b. Men  Mendengarkan
jelaskan Perawatan masa
nifas selama masa
pandemi covid-19.  Memberikan jawaban
c. Men
jelaskan cara menyusui
selama masa pandemi
covid-19.
d. Men
jelaskan Proses
pemberian ASI dengan
ibu yang positif covid-19
e. Men
jelaskan Upaya
pencegahan covid-19
secara umum yang dapat
dilakukan pada masa
nifas.
f. Men
jelaskan tentang Islamic
value masa nifas dan
menyusui.
 Memberikan kesempatan
untuk bertanya
 Memberikan reinforcement
positif atas pertanyaan
 Menjawab pertanyaan

3. Penutup 10  Memberikan beberapa  Mendengarkan


menit pertanyaan sebagai umpan
balik
 Menyimpulkan materi  Menjawab salam
penyuluhan
 Mengakhiri pertemuan dan
mengucapkan salam

8. Evaluasi
a. Prosedur : Selama proses penyuluhan berlangsung dan Selesai penyuluhan
b. Bentuk Tes : Tanya jawab secara lisan
1) Jenis Tes : Lisan
2) Pertanyaan :
a) Apa pengertian masa nifas dan menyusui?
b) Bagaimana Proses pemberian ASI dengan ibu yang positif covid-19?
c) Jelaskan tentang Islamic value menyusui?
3) Jawaban
a) Masa nifas adalah masa segera setelah kelahiran sampai 6 minggu. Selama masa
ini, saluran reproduktif anatominya kembali ke keadaan tidak hamil yang normal.
Menyusui atau laktasi adalah suatu proses dimana seorang bayi menerima air
susu dari payudara ibu.
b) Proses pemberian ASI dengan ibu yang positif covid-19
 Pompa TIDAK bergantian
 Sterilisasi alat setelah pakai
 Bersihkan permukaan botol sebelum disimpan
 Simpan ASI perah dengan benar
 Simpan alat pompa dengan benar
c) Surah Al Baqarah ayat 233 (menyusui)
MATERI PENYULUAN

A. Pengertian Masa Nifas Dan Menyusui


Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira
6 minggu. (Prawirohardjo, 2014).
Masa nifas adalah masa segera setelah kelahiran sampai 6 minggu. Selama masa ini,
saluran reproduktif anatominya kembali ke keadaan tidak hamil yang normal. (Rukiyah,
2011).
Menyusui atau laktasi adalah suatu proses dimana seorang bayi menerima air susu dari
payudara ibu (Sumastri, 2012).
Menyusui yang dikategorikan ASI eksklusif adalah gerakan menghisap dan menelan
dari mulut sang bayi langsung ke puting susu ibu (Sitepoe, 2013).
Menyusui adalah proses memberikan makanan pada bayi dengan menggunakan air
susu ibu langsung dari payudara ibu. Salah satu kandungan dari asi yaitu
mengandung zat anti-infeksi, bayi akan terlindungi dari berbagai macam infeksi, baik
yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur atau parasit (Purwoastuti dalam Susi Lestari
2019)
B. Perawatan Masa Nifas Selama Masa Pandemi Covid-19
Perawatan selama masa pandemic covid-19 yang dapat dilakukan oleh ibu nifas selama masa
nifas adalah:
1. Ibu nifas dan keluarga harus memahami tanda bahaya di masa nifas (lihat Buku KIA).
Jika terdapat risiko/ tanda bahaya, maka periksakan diri ke tenaga kesehatan.
2. Pelaksanaan kunjungan nifas pertama dilakukan di fasyankes. Kunjungan nifas kedua,
ketiga dan keempat dapat dilakukan dengan metode kunjungan rumah oleh tenaga
kesehatan atau pemantauan menggunakan media online (disesuaikan dengan kondisi
daerah terdampak COVID-19), dengan melakukan upaya-upaya pencegahan penularan
COVID-19 baik dari petugas, ibu dan keluarga.
3. Periode kunjungan nifas (KF) :
a. KF 1 : pada periode 6 (enam) jam sampai dengan 2 (dua) hari pasca persalinan;
b. KF 2 : pada periode 3 (tiga) hari sampai dengan 7 (tujuh) hari pasca persalinan;
c. KF 3 : pada periode 8 (delapan) hari sampai dengan 28 (dua puluh delapan) hari
pasca persalinan;
d. KF 4 : pada periode 29 (dua puluh sembilan) sampai dengan 42 (empat puluh dua)
hari pasca persalinan.
4. Pelayanan KB tetap dilaksanakan sesuai jadwal dengan membuat perjanjian dengan
petugas. Diutamakan menggunakan MKJP. (Kemenkes RI, 2020)
C. Cara Menyusui Selama Masa Pandemi Covid-19.
1. Menyusui langsung hanya untuk ibu dengan status ODP dengan pencegahan Covid19
secara umum.
2. Ibu dengan status PDP/Terkonfirmasi Covid 19, sementara memberikan ASI perah,
sampai dinyatakan negative.
3. Cuci tangan sebelum menyentuh bayi, payudara, pompa ASI, atau botol.
4. Gunakan masker saat menyusui.
5. Bersihkan pompa ASI setiap kali dipakai.
6. Sebaiknya ibu memerah ASI. (Kemenkes RI 2020)
D. Proses Pemberian ASI Dengan Ibu Yang Positif Covid-19
1. Pompa TIDAK bergantian
2. Sterilisasi alat setelah pakai
3. Bersihkan permukaan botol sebelum disimpan
4. Simpan ASI perah dengan benar
5. Simpan alat pompa dengan benar (Kemenkes RI 2020)
E. Upaya pencegahan covid-19 secara umum yang dapat dilakukan Pada masa nifas
1. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sedikitnya selama 20 detik (cara cuci tangan
yang benar pada buku KIA). Gunakan hand sanitizer berbasis alkohol yang setidaknya
mengandung alkohol 70%, jika air dan sabun tidak tersedia. Cuci tangan terutama setelah
Buang Air Besar (BAB) dan Buang Air Kecil (BAK), dan sebelum makan (baca Buku
KIA).
2. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang belum dicuci.
3. Sebisa mungkin hindari kontak dengan orang yang sedang sakit.
4. Saat sakit tetap gunakan masker, tetap tinggal di rumah atau segera ke fasilitas kesehatan
yang sesuai, jangan banyak beraktivitas di luar.
5. Tutupi mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan tissue. Buang tissue pada tempat
yang telah ditentukan. Bila tidak ada tissue, lakukan batuk sesuai etika batuk.
6. Bersihkan dan lakukan disinfeksi secara rutin permukaan dan benda yang sering disentuh.
7. Menggunakan masker adalah salah satu cara pencegahan penularan penyakit saluran
napas, termasuk infeksi COVID-19. Akan tetapi penggunaan masker saja masih kurang
cukup untuk melindungi seseorang dari infeksi ini, karenanya harus disertai dengan usaha
pencegahan lain. Pengunaan masker harus dikombinasikan dengan hand hygiene dan
usaha-usaha pencegahan lainnya.
8. Penggunaan masker yang salah dapat mengurangi keefektivitasannya dan dapat membuat
orang awam mengabaikan pentingnya usaha pencegahan lain yang sama pentingnya
seperti hand hygiene dan perilaku hidup sehat.
9. Masker medis digunakan untuk ibu yang sakit dan ibu saat persalinan. Sedangkan masker
kain dapat digunakan bagi ibu yang sehat dan keluarganya.
10. Cara penggunaan masker yang efektif :
a. Pakai masker secara seksama untuk menutupi mulut dan hidung,kemudian eratkan
dengan baik untuk meminimalisasi celah antara masker dan wajah.
b. Saat digunakan, hindari menyentuh masker.
c. Lepas masker dengan teknik yang benar (misalnya: jangan menyentuh bagian depan
masker, tapi lepas dari belakang dan bagian dalam).
d. Setelah dilepas jika tidak sengaja menyentuh masker yang telah digunakan, segera
cuci tangan.
e. Gunakan masker baru yang bersih dan kering, segera ganti masker jika masker yang
digunakan terasa mulai lembab.
f. Jangan pakai ulang masker yang telah dipakai.
g. Buang segera masker sekali pakai dan lakukan pengolahan sampah medis sesuai SOP.
11. Gunakan masker kain apabila dalam kondisi sehat. Masker kain yang direkomendasikan
oleh Gugus Tugas COVID-19 adalah masker kain 3 lapis. Menurut hasil penelitian,
masker kain dapat menangkal virus hingga 70%. Disarankan penggunaan masker kain
tidak lebih dari 4 jam. Setelahnya, masker harus dicuci menggunakan sabun dan air, dan
dipastikan bersih sebelum dipakai kembali.
12. Keluarga yang menemani ibu hamil, bersalin dan nifas harus menggunakan masker dan
menjaga jarak.
13. Menghindari kontak dengan hewan seperti: kelelawar, tikus, musang atau hewan lain
pembawa COVID-19 serta tidak pergi ke pasar hewan
14. Bila terdapat gejala COVID-19, diharapkan untuk menghubungi telepon layanan darurat
yang tersedia (Hotline COVID-19 : 119 ext 9) untuk dilakukan penjemputan di tempat
sesuai SOP, atau langsung ke RS rujukan untuk mengatasi penyakit ini.
15. Hindari pergi ke negara/daerah terjangkit COVID-19, bila sangat mendesak untuk pergi
diharapkan konsultasi dahulu dengan spesialis obstetri atau praktisi kesehatan terkait. 1
16. Rajin mencari informasi yang tepat dan benar mengenai COVID-19 di media sosial
terpercaya.
F. Islamic Value Perawatan Masa Nifas Dan Menyusui
1. Masa nifas
Darah nifas adalah darah yang keluar setelah wanita melahirkan. Ibnu Qudamah
menjelaskan,

‫وهو‬ ‫بسبب الوالدة وحكمها حكم الحيض جالدم الخار‬ 


“Nifas adalah darah yang keluar karena melahirkan dan hukumnya sama dengan hukum
haid.”
Pengertian diatas adalah secara umum dan pengertian yang lebih rinci lagi bahwa darah
nifas itu bisa keluar sebelum melahirkan, sesudah melahirkan atau sesudah keguguran.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menjelaskan,
‫ إما معها أو بعدها أو قبلها بيومين أو ثالثة مع الطَّلق‬، ‫دم يرخيه الرحم بسبب الوالدة‬
“Darah yang keluar dari rahim karena sebab melahirkan, bisa bersamaan dengan lahir,
sesudahnya atau sebelumnya 2 atau 3 hari bersamaan dengan rasa sakit menjelang
persalinan.”
2. Menyusui
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang
ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian
kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar
kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan
seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya
ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan,
maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang
lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang
patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa
yang kamu kerjakan.” (QS. Al. Baqarah ayat 233).
DAFTAR PUSTAKA
Lestari Susi (2019), Hubungan Pengetahuan Dengan Teknik Menyusui Yang Benar Pada Ibu
Nifas Di Puskesmas Sentani Kabupaten Jayapura Tahun 2017. Bunda
Edu-Midwifery Journal (Bemj)P-Issn: 26227482 dan E-Issn:
26227487Vol. 2 No. 1 (2019)
Kemenkes RI (2020). Pedoman Bagi Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Dan Bayi Baru Lahir Di Era
Pandemi Covid-19. Diakses pada
file:///C:/Users/acer/Downloads/Documents/Pedoman%20bagi%20Ibu
%20Hamil,%20Bersalin,%20Nifas%20dan%20BBL%20di%20Era
%20Pandemi%20COVID%2019.pdf pada tanggal 5 Agustus 2020.
Kemenkes RI (2020). Pedoman Bagi Ibu Hamil, Ibu Nifas Dan Bayi Baru Lahir Selama Sosial
Distanting. Diakses pada tanggal
file:///C:/Users/acer/Downloads/Documents/Pedoman-bagi-ibu-hamil-ibu-
nifas-dan-BBL-selama-social-distancing.pdf pada tanggal 5 Agustus 2020
Kresnawati Windhi (2020). Pemberian ASI di masa Pandemi COVID-19. Diakses pada
https://www.ibi.or.id/media/Materi%20Webinar%20IBI%20-%20USAID
%20Jalin%20Covid19/Pemberian%20ASI%20perah%20di%20masa
%20Pandemi%20COVID-19.pdf pada tanggal 5 Agustus 2020
Prawirohardjo, S. (2020). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Parwirohardjo
Rukiyah A Y dan Lia Y. 2011. Konsep Kebidanan. Jakarta:Trans Info Media
Sitepoe, Mangku., 2013. ASI Eksklusif Arti Penting Bagi Kehidupan. Jakarta : PT Indeks. Pg 43-
44
Sumastri, Heni., 2012. Hubungan antara Frekuensi Menyusui dengan Inisiasi Menstruasi Pada
Ibu yang Mempunyai Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Ariodillah
Palembang. Diakses 16 Maret 2015.

Anda mungkin juga menyukai