Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK SOSIAL MASTARAKAT

MAKALAH SEMINAR

Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Antropologi Kesehatan


Pada Akademi Keperawatan Pemkab Kapuas
Angkatan XV Tahun Akademik 2015/2016

Oleh:
Kelompok IV

1. Ni Ketut Arsini NIM: 0562015061


2. Risae Ristanti NIM: 0562015072
3. Thea Trimeida NIM: 0562015086
4. Tri Sintia NIM: 0562015087
5. Yousia Moneteria NIM: 0562015097
6. Yulinda Purwanti NIM: 0562015099

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS


AKADEMI KEPERAWATAN
KUALA KAPUAS
2016
HALAMAN PERSETUJUAN

Kelompok Sosial Masyarakat

Oleh :
1. Ni Ketut Arsini NIM: 0562015061
2. Risae Ristanti NIM: 0562015072
3. Thea Trimeida NIM: 0562015086
4. Tri Sintia NIM: 0562015087
5. Yousia Moneteria NIM: 0562015097
6. Yulinda Purwanti NIM: 0562015099

Telah
Disetujui dan disahkan :
Hari :
Tanggal : April 2016

Mengetahui,
` Dosen Pembimbing

(Roseni Yasie,S.Sos)
` NIP.19610219 198309 2 002
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
Antropologi Kesehatan yang berjudul “KELOMPOK SOSIAL
MASYARAKAT”ini sesuai dengan waktu yang ditentukan. Dibuat dengan
tujuan menambah pengetahuan dan pemenuhan tugas pembelajaran.
Tidak lupa Kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Roseni Yasie,S.Sos selaku dosen pengajar dan pembimbing ata
kuliah Antropologi Kesehatan.
2. Rekan-rekan mahasiswa (i) Akper Pemkab Kapuas dan seluruh pihak
yang membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami meyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
kata sempuna oleh karena itu, saran dan kritik dari semua pihak akan kami
terima dengan senang hati. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.

Kuala Kapuas, April 2016

Penyusun,
Kelompok IV
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Metode Penulisan
E. Sistematika penulisan

BAB II :PEMBAHSAN

A. Pengertian Kelompok Sosial


B. Ciri-ciri Kelompok Sosial
C. Klasifikasi Kelompok Sosial
D. Klasifikasi Kelompok Nyata
E. Macam-macam Kelompok Sosial
F. Faktor Pembentuk
G. Pembentuk Norma Kelompok
H. Faktor-faktor Yang Mendasari Manusia Berkelompok

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Sebagai makhluk sosial kita pasti melakukan bahkan
membutuhkan interaksi sosial dengan orang lain karena dalam
kehidupan ini mustahil kita bisa hidup sendiri tanpa bantuan dari
orang lain. Dalam interaksi yang terjadi dikalangan masyarakat
tersebut secara sengaja maupun tidak sengaja  maka akan
membentuk kelompok sosial mulai dari kelompok sosial yang
terkecil yaitu keluarga sampai dengan kelompok sosial yang sangat
kompleks. Kelompok sosial itu terbentuk karena adanya kesamaan
kepentingan, sejumlah tujuan, serta untuk memenuhi peran sosial
yang kita terima sebagai anggota masyarakat.Kelompok
memainkan peran yang sangat penting dalam struktur sosial.
Sekelompok individu yang hidup bersama dalam ikatan yang
biasa hidup juga dalam interaksi ikatan dan kerja sama antara
social termasuk, serta antara organisasi disebut kelompok social.
Kolompok ini adalah inti dari kehidupan dimasyarakat.Hakikat
keberadaan kelompok social bukan lah terletak pada dekat nya
jarak fisik, melainkan pada kesadaran untuk berinteraksi.suatu
peristiwa yang menarik perhatian mungkin dapat mengubah
agregasi menjadi kelompok. Dalam sosiologi, kelompok adalah
kumpulan orang-orang yang memiliki hubungan dengan
berinteraksi yang dapat mengakibatkan pertumbuhan perasaan
bersama
Banyak kelompok yang para anggotanya jarang sekali
bertemu, namun mereka saling berinteraksi melalu telepon, surat,
bulletin, dan majalah. Istilah kelompok mencakup banyak bentuk
interaksi manusia. Oleh karena itu dalam makalah ini kelompok
kami akan membahas serta mengidentifikasi sedikit mengenai 
kelompok sosial yang terjadi di masyarakat.
B. Rumusan Masalah .
1. Apakah pengertian dari kelompok social?
2. Apa saja kategori dan macam-macam dari kelompok sosial ?
3. Bagaimanakah dampak yang terjadi jika individu tidak mau
hidup berkelompok ?
4. Apakah kelompok sosial yang kami  diamati ?
5. Bagaimana karakteristik masyarakat kota dan pedesaan?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari kelompok sosial.
2. Mengetahui kategori dan macam-macam dari kelompok sosial.
3. Mengetahui dampak yang terjadi jika individu tidak mau hidup
berkelompok.
4. Menjelaskan Contoh kelompok sosial yang kami amati.
D. Metode Penulisan
Adapun metode penulisan yang kami lakukan dalam
penulisan makalah ini yaitu:
1. Pengumpulan sumber data melalui studi perpustakaan.
2. Mencari literatur di internet
3. Diskusi kelompok.
E. Sistematika penulisan
Penulisan makalah adalah sebagai berikut

BAB I: pendahuluan

a. Latar belakang
b. Tujuan penulisan
c. Metode penulisan
d. Sistematika penulisan

BAB II : pembahasan
BAB III: Penutup

a. Kesimpulan
b. Saran
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Kelompok sosial (social group) merupakan suatu himpunan
atau suatu kesatuan-kesatuan manusia manusia yang hidup
bersama, yang disebabkan oleh adanya hubungan antara mereka
yang menyangkut hubungan timbal-balik yang saling mempengaruhi
dan adanya kesadaran untuk saling tolong menolong.Soial group
merupakan pengumpulan atau agregasi yang teratur (internet).
Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki
kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi.
Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat.Kelompok juga dapat
mempengaruhi perilaku para anggotanya (internet).Kelompok sosial
mengandung pengertian suatu kumpulan dari individu-individu yang
saling berinteraksi sehingga menumbuhkan perasaan bersama
(internet).Berikut ini adalah pengertian kelompok sosial dari beberapa
ahli.
1. Menurut Soerjono Soekanto, kelompo adalah himpunan atau
kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena
saling berhubungan di antara mereka secara timbal balik dan
saling mempengaruhi.
2. Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, istilah kelompok
sosial diartikan sebagai kumpulan manusia yang memiliki
kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.
3. Menurut George Homans, kelompok adalah kumpulan
individdu yang melakukan kegiatan, interaksi dan memiliki
perasaan untuk membentuk suatu keseluruhan yang
terorganisasi dan berhubungan secara timbal balik (internet).
4. Menurut Hendro Puspito,Kelompok sosial adalah suatu
kumpulan nyata, teratur dan tetap dari individu-individu yang
melaksanakan peran-perannya secara berkaitan guna
mencapai tujuan bersama.  
5. Menurut Paul B. Horton & Chaster L. HuntKelompok sosial
adalah suatu kumpulan manusia yang memiliki kesadaran
akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.

Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri, akan tetapi


dia adalah makhluk yang telah mempunyai naluri untuk hidup dengan
manusia lain. Kelompok-kelompok sosial merupakan himpunan atau
kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan tersebut antara
lain menyakut kaitan timbal-balik yang mempengaruhi dan suatu
kesadaran untuk saling tolong menolong Kelompok sosial mempunyai
beberapa syarat antara lain (Taufiq Rahman Dhoiri:83):

1. Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia


merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan.
2. Ada hubungan timbal-balik antara anggota yang satu
dengan anggota yang lainnya.
3. Terdapat suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota
kelompok itu, sehingga hubungan antara mereka
bertambah erat. faktor tadi dapat merupakan nasib,
kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideology politik
yang sama dan lain-lain.
4. Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku.
5. Bersistem dan berproses.
 Menurut Soerjono Soekanto, suatu himpunan manusia
dikatakan kelompok sosial apabila memenuhi persyaratan berikut ini :
1. Setiap anggota kelompok memiliki kesadaran bahwa dia
bagian dari kelompok tersebut.
2. Memiliki struktur sosial sehingga kelangsungan hidup
kelompok tergantung pada kesungguhan para anggotanya
dalam melaksanakan perannya.
3. Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara
para anggotanya.
4. Memiliki kepentingan bersama.
5. Adanya interaksi dan komunikasi diantara anggotanya.
B. Ciri-ciri Kelompok Sosial
1. Merupakan satuan yang nyata dan dapat dibedakan dari
kesatuan manusia yang lain.
2. Memiliki struktur sosial, yang setiap anggotanya memiliki
status dan peran tertentu.
3. Memiliki norma-norma yang mengatur di antara hubungan
para anggotanya.
4. Memiliki kepentingan bersama adanya interaksi dan
komunikasi diantara para anggotanya.
5. Merupakan kesatuan yang nyata dan dapat dibedakan dari
kelompok atau kesatuan manusia yang lain.
6. Memiliki struktur sosial
7.  Memiliki faktor pengikat.
8.  Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.
C. Klasifikasi Kelompok Sosial
1. Klasifikasi menurut cara terbentuknya
a. Kelompok semu, yaitu: kelompok yang terbentuk secara spontan   
1) Ciri-ciri kelompok semu :
a) Tidak direncanakan
b) Tidak terorganisir
c) Tidak ada interaksi secara terus menerus
d) Tidak ada kesadaran berkelompok
e) Kehadirannya tidak konstan
2) Kelompok semu dibagi menjadi :
a) Crowd (kerumunan)
Crowd, dibagi menjadi :
 Formal audiency / pendengar formal
Contoh: orang-orang mendengarkan khotbah, Orang-orang nonton
di bioskop
 Planned expressive group,
Adalah: Kerumunan yang tidak begitu mementingkan pusat
perhatian tetapi mempunyai persamaan tujuan
 Inconvenient Causal Crowds
    Adalah: Kerukunan yang sifatnya terlalu sementara tetapi ingin
menggunakan fasilitas- fasilitas yang sama, contoh : orang antri tiket
kereta api
 Panic Causal Crowds
Contoh: Kerukunan orang-orang panic akan menyelamatkan diri
dari bahaya.
 Spectator Causal Crowds
Contoh: Kerukunan penonton atau orang-orang ingin melihat
peristiwa tertentu
 Ecting Low less Crowds
   Adalah: Kerukunan emosional, contoh : orang demo
 Immoral low less crowds
   Adalah: orang-orang tak bermoral, contoh : minum-minuman

b) Publik
 adalah sebagai kelompok semu mempunyai ciri-ciri hampir sama
dengan massa, perbedaannya publik kemungkinan terbentuknya tidak
pada suatu tempat yang sama. Terbentuknya publik karena ada
perhatian yang disatukan oleh alat-alat komunikasi, seperti : radio, tv dan
pengeras suara.

c) Massa
merupakan kelompok semu yang memiliki ciri-ciri hamper sama
dengan kerumunan, tetapi kemungkinan terbentuknya disengaja dan
direncanakan.
Contoh :mendatangi gedung DPR dengan persiapan sehingga tidak
bersifat spontan.
b. Kelompok Nyata, mempunyai beberapa ciri khusus sekalipunmempunyai
berbagai macam bentuk, kelompok nyata mempunyai 1ciri yang sama,
yaitu kehadirannya selalu konstan.
1. Kelompok Statistical Group
Kelompok statistic biasanya terbentuk karena dijadikan sasaran
penelitian oleh ahli-ahli ststistik untuk kepentingan penelitian.Ciri-ciri
kelompok statistik :
a) Tidak direncanakan, tetapi bukan berarti sangat mendadak melainkan
sudah terbentuk dengan sendirinya  
b) Tidak ada interaksi terus menerus
c) Tidak ada kesadaran berkelompok
d) Kehadirannya konstan
e) Tidak terorganisir
1) Societal Group / Kelompok Kemasyarakatan
Kelompok societa memiliki kesadaran akan kesamaan jenis,
seperti jenis kelamin, warna kulit, kesatuan tempat tinggal, tetapi belum
ada kontak dan komunikasi di antara anggota dan tidak terlihat dalam
organisasi.
2) Kelompok sosial / social groups
Para pengamat sosial sering menyamakan antara kelompok
sosial dengan masyarakat dalam arti khusus. Kelompok sosial terbentuk
karena adanya unsur-unsur yang sama seperti tempat tinggal, pekerjaan,
kedudukan, atau kegemaran yang sama. Kelompok sosial memiliki
anggota-anggota yang berinteraksi dan berkomunikasi secara terus
menerus.Contoh : ketetanggaan, teman sepermainan, teman
seperjuangan, kenalan, dan sebagainya.
3) Kelompok asosiasi / associational group
Kelompok asosiasi adalah kelompok yang terorganisir dan
memiliki struktur formal (kepengurusan).Ciri-ciri kelompok asosiasi :
a) Direncanakan
b) Terorganisir
c) Adainteraksi terus menerus
d) ada kesadaran kelompok kehadirannya konstan
D. Klasifikasi Kelompok Nyata
1. Klasifikasi menurut erat longgarnya ikatan antar anggota
a. Gemeinschaft / paguyuban
Merupakan kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan
batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal
1) Ferdinand Thonies membagi menajdi 3 bagian :
a) Gemeinschaff by blood: Paguyuban karena adanya ikatan darah Contoh :
kerabat, klie
b) Gemeinschaft of place: Paguyuban karena tempat tinggal
berdekatan.Contoh : RT, RW, Pedukuhan, Pedesaan
c) Gameinschaft of mind: Paguyuban karena jiwa dan pikiran yang sama.
d) Contoh : kelompok pengajian, kelompok mahzab (Sekte)
b. Gesselschaft / patembayan
Merupakan ikatan lahir yang bersifat kokoh untuk waktu yang pendek,
strukturnya bersifat mekanis dan sebagai suatu bentuk dalam pikiran
belaka.Contoh : ikatan antar pedagang, organisasi dalam sebuah pabrik.
2. Klasifikasi Menurut Kualitas Hubungan Antar Anggota
a. Kelompok Primer (Primary Group)
Merupakan suatu kelompok yang hubungan antar anggotanya saling
kenal mengenal dan bersifat informal.Contoh : keluarga, kelompok
sahabat, teman, teman sepermainan
b. Kelompok Sekunder (secondary Group)
Merupakan hubungan antar anggotanya bersifat formal, impersonal
dan didasarkan pada asas manfaat.Contoh : sekolah, PGRI
3. Klasifikasi Menurut Pencapaian Tujuan
a. Kelompok Formal
Merupakan kelompok yang memiliki peraturan-peraturan dan tugas
dengan sengaja dibuat untuk mengatur hubungan antar
anggotanya.Contoh : Parpol, lembaga pendidikan
b. Kelompok Informal
Merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena pertemuan yang
berulang-ulang dan memiliki kepentingan dan pengalaman yang
sama.Contoh : anggota OSIS
4. Klasifikasi menurut pendapat K. Merthon
a. Membership Group
Merupakan kelompok sosial yang setiap orang secara fisik menjadi
anggota  kelompok tersebut. Contoh : Anggota OSIS
b. Reference Grou
Merupakan kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang
(bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya
sesuai dengan kelompok acuan tersebut.Contoh : Anggota ABRI
5. Klasifikasi menurut sudut pandang individu
a. In Group,Merupakan kelompok sosial tempat individu mengidentifikasikan
diri.
b. Out Group, Merupakan kelompok sosial yang menjadi lawan dari in group
E. Macam-macam kelompok sosial
Menurut Robert Bierstedt, kelompok memiliki banyak jenis
dan dibedakan berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan
sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis. Bierstedt kemudian
membagi kelompok menjadi empat macam:
1. Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak
memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh:
Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan.
2. Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompk yang memiliki persamaan
tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara
anggotanya.
3. Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki
kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi
tidak terukat dalam ikatan organisasi. Contoh: Kelompok pertemuan,
kerabat.
4. Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai
kesadaran jenis dan ada persamaan kepentingan pribadi maupun
kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para anggotanya melakukan
hubungan sosial, kontak dan komunikasi, serta memiliki ikatan
organisasi formal. Contoh: Negara, sekolah (internet).
F. FAKTOR PEMBENTUK
Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang
murni dari diri sendiri atau juga secara kebetulan.Misalnya,
seseorang terlahir dalam keluarga tertentu.Namun, ada juga yang
merupakan sebuah pilihan.Dua faktor utama yang tampaknya
mengarahkan pilihan tersebut adalah kedekatan dan kesamaan
(internet).
1. Kedekatan
Pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis,
terhadap keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok tidak bisa
diukur.Kita membentuk kelompok bermain dengan orang-orang di sekitar
kita.Kita bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal.Kelompok
tersusun atas individu-individu yang saling berinteraksi.Semakin dekat jarak
geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka saling melihat,
berbicara, dan bersosialisasi.Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan
peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan
terbentuknya kelompok sosial.Jadi, kedekatan menumbuhkan interaksi,
yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya kelompok
pertemanan (internet).

2. Kesamaan
Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan
fisik, tetapi juga kesamaan di antara anggota-anggotanya.Sudah menjadi
kebiasaan, orang leih suka berhubungan dengan orang yang memiliki
kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan
minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau karakter-karakter
personal lain. Kesamaan juga merupakan faktor utama dalam memilih calon
pasangan untuk membentuk kelompok sosial yang disebut keluarga
(internet).
G. Pembentuk norma kelompok
Perilaku kelompok, sebagaimana semua perilaku sosial,
sangat dipengaruhi oleh norma-norma yang berlaku dalam kelompok
itu.Sebagaimana dalam dunia sosial pada umumnya, kegiatan dalam
kelompok tidak muncul secara acak.Setiap kelompok memiliki suatu
pandangan tentang perilaku mana yang dianggap pantas untuk
dijalankan para anggotanya, dan norma-norma ini mengarahkan
interaksi kelompok (internet).
Norma muncul melalui proses interaksi yang perlahan-lahan di
antara anggota kelompok. Pada saat seseorang berprilaku tertentu
pihak lain menilai kepantasasn atau ketidakpantasan perilaku
tersebut, atau menyarankan perilaku alternatif (langsung atau tidak
langsung). Norma terbetnuk dari proses akumulatif interaksi
kelompok. Jadi, ketika seseorang masuk ke dalam sebuah kelompok,
perlahan-lahan akan terbentuk norma, yaitu norma kelompok
(internet).
H. Faktor-faktor yang mendasari manusia berkelompok
1. Adanya persamaan senasib
2. Tujuan yang sama
3. Ideologi yang sama
4. Musuh bersama
5. Suku bangsa yang sama atau kelompok etnik (internet).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan makalahdapat ditarik sebuah kesimpulan
bahwa manusia ialah makhlik sosial yang selalu membutuhkan orang
lain. Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri, akan tetapi dia
adalah makhluk yang telah mempunyai naluri untuk hidup dengan
manusia lain. Kelompok-kelompok sosial merupakan himpunan atau
kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan tersebut antara
lain menyakut kaitan timbal-balik yang mempengaruhi dan suatu
kesadaran untuk saling tolong menolong, oleh karena manusia
membentuk kelompok-kelompok dalam kehidupannya. Namun dalam
membentuk kelompok tidak sembarangan ada syarat-syarat yang
mesti ada pada diri masing-masing individu.Kelompok sosial
mempunyai beberapa syarat antara lain:
1. Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan
sebagian dari kelompok yang bersangkutan.
2. Ada hubungan timbal-balik antara anggota yang satu dengan
anggota yang lainnya.
3. Terdapat suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota
kelompok itu, sehingga hubungan antara mereka bertambah
erat. faktor tadi dapat merupakan nasib, kepentingan yang
sama, tujuan yang sama, ideology politik yang sama dan lain-
lain.
4. Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku.
5. Bersistem dan berproses.
B. SARAN
Demikian makalah yang dapat kami paparkan mengenai
kelompok sosial masyarakat.Semoga makalah ini berguna bagi
pembaca, khususnya bagi mahasiswa AKPER PEMKAB
KAPUAS.Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat
kesalahan. Oleh karena itu kritik atau saran yang membangun kami
harapkan untuk perbaikan makalah kami selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai