PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap individu agar
hidup sehat bagi setiap warga Indonesia. Untuk mencapai hal tersebut
1
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut di atas
(Potter, 2005).
majunya bidang transportasi, hal ini menimbulkan dampak yang positif yaitu
dampak negatif yaitu semakin tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang
kecelakaan jalan raya. Selain banyak orang meninggal setiap tahunnya akibat
trauma kepala, banyak juga yang mengalami trauma cukup berat sehingga
2
penyebab kematian dan kecacatan utama pada kelompok usia produktif dan
masalah psikososial dan spiritual berupa gangguan konsep diri karena adanya
kecacatan, gejala sisa dan gangguan dalam hal peribadatan karena adanya
Organization (WHO) pada tahun 2004 Case Fatality Rate (CFR) cedera
2006).
3
Kecelakaan lalulintas dapat menyebabkan berbagai cedera.
Cedera yang paling banyak terjadi pada saat kecelakaan lalulintas adalah
kematian mencapai 9.865 orang, 6.142 orang mengalami luka berat dan
8.694 orang mengalami luka ringan. Dengan data itu rata-rata setiap hari
kelompok usia produktif, yakni antara 15-40 tahun. Hal ini mengakibatkan
terdapat 10 jenis penyakit Sistem Saraf yang terdapat pada tabel berikut :
4
Berdasarkan hasil penjelasan diatas terlihat bahwa dari seluruh
Bedah Saraf Kemuning Lanati II Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan
Sadikin Bandung dalam 4 bulan terakhir yaitu dari bulan Januari – April
Head Injuri 285 (32,8%) sementara Moderathe Head Injuri mencapai 178
(22,61%) dari 787 kasus yang dirawat di Ruang Bedah Saraf Kemuning
5
B. Ruang Lingkup Pembahasan
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
psiko, sosial, kultural, dan spiritual yang didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Injuri.
injuri.
6
d. Penulis mampu melaksanakan tindakan keperawatan sesuai
Injuri.
Injuri.
D. Manfaat
1. Bagi Penulis
7
khususnya penulis Karya Tulis Ilmiah lebih lanjut dengan gangguan
E. Metode Telaahan
Ilmiah ini yaitu metode analisis dekriptif melalui studi kasus berdasarkan
klien dan keluarga klien serta tenaga kesehatan lain untuk memperoleh
auskultasi.
8
4. Studi Dokumentasi, yaitu dengan melakukan pengumpulan data atau
F. Waktu Pelaksanaan
Studi kasus ini dilaksanakan mulai tanggal 02 April – 05 April tahun 2014
G. Tempat Pelaksanaan
H. Sistematika Telaahan
9
etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, komplikasi,
BAB III : Tinjauan Kasus dan Pembahasan, yang berisi laporan kasus
saran.
10
BAB II
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
adanya trauma pada jaringan otak yang terjadi secara langsung maupun
efek sekunder dari trauma yang terjadi. Cedera kepala sedang adalah
kerusakan neurologis yang terjadi akibat adanya trauma pada jaringan otak
yang terjadi secara langsung maupun efek sekunder dari trauma yang
11
penurunan kecepatan, serta notasi yaitu pergerakan pada kepala
kepala, tulang tengkorak atau otak yang terjadi akibat injury baik secara
merupakan trauma pada jaringan otak yang terjadi secara langsung yang
kegiatan sehari-hari.
12
Gambar 1:Penampang lateral lobus – lobus otak, (Wilson, 2004).
Gambar 2 : Neuron motorik dan sensorik memperlihatkan dari struktur suatu saraf
perifer bermielin, (Wilson, 2004).
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan medula spinalis yang
a) Rongga epidural
bantalan.
b) Rongga subdural
serosa.
c) Rongga subarachnoid
13
Secara fisiologi sistem saraf pusat ini berfungsi untuk
20% dari cardiac out put serta membutuhkan kalor lebih kurang
pasang saraf spinal dan 12 pasang saraf cranial. Saraf perifer terdiri
14
a) Sistem Saraf Somatis terdiri dari saraf campuran bagian aferen
internal.
15
medulla spinalis. Fungsi parasimpatis adalah menurunkan
Jaringan otak mendapat suplai darah dari dua arteri besar yaitu :
16
Berjalan ke frontal di sebelah atas nervus optikus diantara
oblingata dorsal dari olivus, caudal dari tepi caudal pons varoli.
17
bertambah volumenya, terutama pada orang dewasa, (Asih & Effendi,
2003).
a) Lobus frontalis
b) Lobus parietalis
18
Terletak di depan sulkus sentralis, dimana lobus ini berfungsi
(Satyanegara, 2003).
c) Lobus temporalis
d) Lobus oksipitalis
19
memori selama manusia hidup, baik korteks sensorik maupun
samatotropik.
sikap tubuh.
(2) Thalamus
(3) Hypothalamus
(4) Hipofise
(Sloane, 2004).
20
2) Batang Otak (Trunkus Serebri)
21
(4) Membantu pekerjaan jantung
(Satyanegara, 2003).
22
terdapat premotoksid yang mengatur gerakan pernafasan dan
reflek.
23
Dari batang otak keluar 12 pasang saraf kranial yaitu:
bola mata.
24
(6) Nervus VI (Nervus abducens)
bola mata tidak dapat digerakkan ke lateral dan sikap bola mata
keseimbangan.
telinga tengah.
25
(b) Komponen sensori yang mengurus perasaan dibawah faring.
belakangi oleh pons varoli dan di atas medula oblongata. Bentuknya oval,
bagian yang mengecil pada sentral disebut vernis dan bagian yang melebar
26
b) Paleaserebelum (Spinoserebelum), sebagai pusat penerima impuls
Otak dilindungi oleh selaput otak (meningen) yang terdiri dari 3 lapisan:
Selaput keras pembungkus otak yang berasal dari jaringan ikat tebal
hemisfer otak.
cairan, berisi saraf perifer yang keluar dari medula spinalis dapat
27
dimanfaatkan untuk mengambil cairan otak yang disebut pungsi
lumbal.
3. Etiologi
hebat, baik yang disebabkan oleh pukulan maupun yang bukan karena
4. Patofisiologi
28
pengembangan gaya kompresi yang destruktif. Peristiwa ini dikenal dengan
arahnya saja. Efek akselerasi kepala pada bidang sagital dari posterior ke
(Satyanegara, 2003).
robekan atau memar pada permukaan otak, dengan adanya lesi, robekan,
dimana hal ini terjadi karena pada dinding kapiler mengalami kerusakan,
dari pembuluh darah dan masuk ke jaringan otak karena adanya perbedaan
29
hematoma, karena terjadi pengisian cairan pada ruang subdural akibat dari
daerah yang bertekanan rendah (cedera regangan) dan bila hebat sekali
Akibat lain dari adanya perdarahan otak dan edema serebri yang paling
karena adanya proses desak ruang sebagai akibat dari banyaknya cairan
berlanjut hingga terjadi kematian sel dan edema yang bertambah secara
yang terjadi karena kedua hemisfer otak atau batang otak sudah tidak
30
Ditemukan gejala – gejala neulogis seperti refleks babinski yang
denyut nadi yang cepat sekali, suhu badan meninggi, pernafasan dangkal
sebagai berikut:
kulit kepala.
31
c. Cedera kepala berat (severe HI)
2004).
6. Komplikasi
pneumokok).
kemosis dan bruit orbita, dapat timbul segera atau beberapa hari
permanen.
32
antidiuretik. Pasien mengekskresikan sejumlah besar volume urin
berikut :
a. Sistem kardiovaskuler
33
vaskuler dan edema paru. Akibat adanya perdarahan otak akan
b. Sistem pernafasan
34
dan penurunan CBF (Serebral Blood Fluid). Bila PCO2 bertambah
pernapasan.
c. Sistem pencernaan
35
hipotalamus dan stimulus gagal. Hal ini merangsang anterior
36
mengekskresikan terlalu banyak air, menimbulkan dehidrasi. Pada
eksterna.
e. Sistem muskuloskeletal
tidak terkontrol.
f. Sistem integumen
37
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Spinal X ray
b. CT Scan
secara pasti.
c. Myelogram
e. Thorax X ray
(Effendy, 2006).
38
8. Penatalaksanaan
a. Pengertian
b. Indikasi
c. Prosedur
39
3) Apabila dibuat sebuah flap tulang bebas, maka otot dan
retraktor dipasang.
7) Lesi diterapi
tandur sintetik.
40
10) Flap tulang di letakan kembali dan di ikat dengan benang
d. Pengobatan
41
ketat karena kadar subterapi sering disebabkan
hipermetabolisme fenitoin.
42
meningkatkan resiko infeksi dengan organisme yang lebih
virulen.
mengurangi vasodilatasi
e. Perawatan
2) Pemberian makanan
43
3) Perawatan luka
(4) Bengkok
(5) Gunting
(6) Plester
(9) Betadhine
b) Pelaksanaan
betadhine
dibersihkan tadi
44
B. Konsep Dasar Tentang Asuhan Keperawatan
diperkenalkan pada tahun 1950-an yang terdiri dari 3 (tiga) tahap yaitu :
klien sendiri, keluarga klien atau orang lain yang ada hubungannya dengan
1. Pengkajian
membuat data dasar tentang klien dan membuat catatan tentang respon
kesehatan klien.
a. Pengumpulan Data
45
cara bertatap muka), konsultasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
1) Biodata
a) Identitas klien
2) Riwayat Kesehatan
a) Keluhan utama
46
terakhir juga menifestasi penyakit sebelumnya
berikut :
hilang timbul.
10).
47
Kapan waktu mulai terjadi keluhan dan berapa lama
3) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan umum
b) Kesadaran
lethargi, stupor.
48
c) Tanda-tanda vital
d) Sistem penginderaan
pada kondisi
e) Sistem pernapasan
f) Sistem kardiovaskuler
intra kranial
g) Sistem pencernaan
usus yang normal atau bisa juga menurun apabila masih ada
49
konstipasi karena klien tidak boleh mengedan atau inkontinensia
badan.
h) Sistem perkemihan
i) Sistem reproduksi
seksualitas.
j) Sistem integumen
mungkin asimetris.
k) Sistem muskuloskeletal
50
Pada klien Moderathe Head Injuri biasanya ditemukan gelisah,
normal.
l) Sistem neurosensori
dll.
b) Pengkajian bicara
51
Biasanya didapatkan bicara kurang lancar, tidak
lapang pandang.
abdusen)
52
Gangguan ditandai adanya pembengkakan pada area
(Pearce E. C, 2006).
53
Pada pasien Moderathe Head Injuri kemampuan usus untuk
b) Pola eliminasi
lancar.
d) Personal hygiene
e) Aktivitas
penyembuhan.
f) Riwayat Psikososial
g) Data Sosial
54
berkomunikasi dan peranannya dalam keluarga. Pada klien yang
h) Riwayat Spiritual
penyakitnya.
i) Riwayat Hosspitalisasi
personal higyene.
j) Pemeriksaan Penunjang
Scan.
k) Pengobatan
b. Pengelompokan Data
55
dikelompokkan maka perawat dapat mengidentifikasi masalah
c. Analisa Data
keperawatan.
masalah.
yaitu :
2) Masalah aktual.
56
d. Prioritas Masalah
2002).
s
2. Diagnosa Keperawatan
jaringan.
menerima nutrisi
57
e. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan
interpretasi informasi.
2002) :
58
Intervensi :
2) Gunakan distraksi
Rasional :
terhadap nyeri
jaringan.
berangsur-angsur membaik
Intervensi :
Rasional :
intergritas kulit
59
2) Dapat membersihkan area luka
Intervensi :
usus
pemberian nutrisi
60
Rasional :
Intervensi :
61
3) Ijinkan klien ditemani keluarga selama fase kecemasan dan
4) Pantau dan catat respon verbal dan non verbal klien yang
menunjukkan kecemasan
Rasional :
menerima keadaannya
interpretasi informasi.
penyakitnya
Intervensi :
62
2) Jelaskan tentang proses penyakit, penyebab, faktor resiko dan
Rasional :
dialaminya
3. Implementasi
63
4. Evaluasi
yang diamati dengan kriteria hasil yang telah dibuat pada tahap
dilaksanakan.
dilaksanakan.
masalah baru.
64
BAB III
A. Laporan Kasus
1. Pengkajian
a. Pengumpulan data
1. Biodata
a) Identitas Klien
Nama : Tn. B
Umur : 16 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pelajar
No. RM : 0001356129
Nama : Tn. M
Umur : 43 Tahun
65
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tani
1) Riwayat Kesehatan
kanan.
66
b) Riwayat Kesehatan Dahulu
penyakit menular.
2. Pemeriksaan Fisik
c) Tanda-tanda vital :
TD : 120/70 mmHg
ND : 80 x/ menit
P : 22 x/ menit
S : 36,8º C
d) Sistem Pengindraan
bola mata ke kanan dan kiri baik. Telinga simetris kiri dan
67
kanan. Klien tidak menggunakan alat bantu pendengaran, tidak
e) Sistem Pernapasan
hidung, bentuk dada simetris kiri dan kanan, tidak ada retraksi
f) Sistem Kardiovasculer
dalam waktu ± 3 detik, ictus cordi teraba pada ICS V garis mid
g) Sistem Pencernaan
Bentuk bibir simetris kiri dan kanan, bibir pucat, gigi klien
h) Sistem Perkemihan
68
i) Sistem Reproduksi
j) Sistem Integumen
k) Sistem Muskuloskeletal
5 5
5 5
69
l) Sistem Neurosensori
- Orientasi
- Daya ingat
70
Fungsi bicara dan bahasa klien baik, dibuktikan dengan klien
mencium bau
abdusen)
dan ke samping
71
(h) Nervus XI (aksesorius) : klien dapat menggerakan lehernya
baik
(c) Reflek
Reflek fisiologi
superfisial : +/+
Reflek patologis
72
1. Nutisri
a. Makan BB : 45 kg BB : 43 kg
Frekuensi 3x / hari Nafsu makan berkurang
Porsi makan 1 porsi dihabiskan ½ porsi makanan saja yang
dihabiskan
Jenis makanan Nasi, lauk, sayur Bubur, sayur, dan lauk
Makanan pantangan - -
b. Minum
Frekuensi 6-8 gelas/ hari Tidak menentu
Jenis minuman Air mineral, susu, Air mineral, teh dan susu
kopi dan teh
Minuman pantangan Alkohol dan Alkohol dan minuman yang
cofein mengandung cofein
2. Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 1-2x / hari Belum BAB selama dirawat di
Warna Kuning Rumah sakit
kecoklatan
Konsistensi Lembek
Keluhan
b. BAK
Frekuensi 4-5x / hari 4-6x/hari
Jumlah - -
Warna Kuning Kuning pekat
3. Istrahat
Tidur siang 13.00-15.000 Kurang tidur
Tidur malam 22.00-05.00 Kurang tidur
4. Personal hygiene
Mandi 2x sehari Mandi 1x menggunakan waslap
Sikat gigi 2x sehari Belum pernah sikat gigi
Mencuci rambut 2x seminggu Belum pernah mencuci rambut
Menggunting kuku 1x seminggu Belum pernah memotong kuku
3) Data Psikologi
a) Identitas klien
tahun
73
b) Gambaran diri
kakinya.
c) Ideal diri
d) Harga diri
e) Aktualisasi diri
f) Penampilan diri
semakin kurus.
g) Status emosi
4) Data Sosial
5) Data Spiritual
sembuh.
74
6) Pemeriksaan Penunjang
7) Pengobatan
a) Terapi obat
(b) Kassa
(c) Bengkok
(e) Betadhine
75
(2) Tindakan
b. Pengelompokan Data
1) Data Subjektif
a) Klien mengeluh nyeri pada bagian kepala yang terbentur aspal
b) Klien mengatakan nyeri pada bagian luka yang ada pada kaki, tangan
dan mukanya
76
e) BB sebelum sakit 45 kg dan selama sakit 43 kg
h) Nampak terdapat luka pada kaki kanan, tangan kiri dan muka bagian
kanan
j) TTV :
TD = 120/70 mmHg
N = 80x/ menit
R = 22x/ menit
S = 36,8º C
c. Analisa Data
Nyeri
2. DS : Trauma kepala Gangguan
- Klien mengatakan integritas kulit
- Klien mengatakan berat Terputusnya kontinuitas
badanya turun jaringan
DO :
- Hanya ½ porsi makanan
saja yang dihabiskan Gangguan integritas kulit
- Sebelum masuk RS BB : 45
77
kg selam dirawat di rumah
sakit BB : 43 kg
Ansietas
1) Nyeri
78
2) Gangguan pemenuhan nutrisi
5) Ansietas
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri b/d akibat terbenturnya daerah kepala dengan benda keras (aspal),
ditandai dengan :
Data Subjektif :
2. Klien mengatakan nyeri pada bagian luka yang ada pada kaki,
Data Objektif :
Data Subjektif :
Data Objektif :
79
c. Gangguan integritas jaringan kulit b/d adaanya luka pada bagian muka,
Data Sujektif :
Klien mengatakan terdapat luka pada bagian tangan, kaki dan muka
Data Objektif :
d. Gangguan pemenuhan ADL b/d adanya luka pada bagian tangan dan kaki
ditandai dengan :
Data Subjektif :
Data Objektif :
Data Subjekti :
Data Objektif :
80
3. Rencana Asuhan Keperawatan
81
d. Memberikan posisi d. Agar klien nyaman dan nyeri
yang nyaman berkurang
2. Gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengaan Setelah dilakukan tindakan a. Pantau kebutuhan a. Pemberian asupan nutrisi
intake nutrisi yang tidak adekuat akibat trauma kepala, keperawatan selama 5 hari nutrisi sangat penting dalam proses
ditandai dengan : diharapkan kebutuhan nutrisi penyembuhan
DS : dapat terpenuhi. b. Beri asupan nutrisi b. Untuk memperbaiki
a. Klien mengatakan kurang nafsu makan Kriteria hasil : sesuai kebutuhan kebutuhaan nutrisi sesuai
b. Klien mengatakan berat badanya turun a. Pola makan kembali normal kebutuhan tubuh
DO : b. Kebutuhan nutrisi terpenuhi c. Pantau intake dan c. Untuk menentukan intervensi
a. Hanya ½ porsi makanan saja yaang output selanjutnya
dihabiskan d. Anjurkan klien untuk d. Makanan dengan porsi sedikit
b. Sebelum masuk RS BB : 45kg, sesudah makan dengan porsi tetapi sering dapat mencukupi
masuk RS BB : 43kg sedikit tetapi sering asupan nutrisi klien
e. Kolaborasi dalam e. Obat sesuai indikasi dapat
pemberian obat mencegah meningkatkan HCL
sesuai indikasi dan dan makanan sesuai
Pemenuhan nutrisi kebutuhan tubuh dapat
klien membantu proses
penyembuhan
a. Mengantisipasi adanya
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan adanya Setelah dilakukan tindakan a. Pantau tanda-tanda penyebaran infeki pada luka
luka lecet pada daerah muka, kaki dan tangan, ditandai keperawatan selam 5 hari infeksi pada luka b. Untuk menentuka intervensi
dengan : diharapkan luka operasi b. Kaji kondisi lukanya selanjutnya
DS : sembuh. c. Bersihkan area luka c. Agar luka bersih dan cepat
Klien mengatakan terdapat luka pada muka, Kriteria hasil : setiap pagi kering
tangan dan kaki a. Luka di muka bagian kanan d. Beri informasi d. Membantu keluargan
82
DO : sembuh tentang perawatan melakukan tindakan mandiri
a. Nampak luka lecet pada bagian muka b. Luka di tangan dan luka perawatan luka
b. Nampak adanya luka pada bagian muka, kaki kering e. Beri antibiotik sesuai e. Pemberian antibioti dapat
tangan dan kaki instruksi dokter menghambat sintesis dinding
bakteri
4. Gangguan pemenuhan ADL berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan a. Observasi sejauh a. Untuk menilai kemampuan
adanya luka pda bagian tangan dan kaki, ditandai keperawatan selam 5 hari mana kemampuan atau sejauh mana aktivitas
dengan : diharapkan kebutuhan ADL dan klien untuk yang bisa dilakukan oleh
DS : personal hygiene terpenuhi. melakukan aktivitas klien
Klien mengatakan belum pernah mandi selama Kriteria hasil : b. Bantu pasien dalam b. Memenuhi kebutuhan dasar
dirawat a. Badan klien bersih pemenuhan ADL klien
DO : c. Beri bantuan klien c. Untuk memenuhi personal
a. Klien tidak bisa terlalu banyak bergerak dalam memenuhi hygiene klien
b. Aktivitas klien dibantu oleh keluarga dan personal hygienenya
perawat d. Libatkan keluarga d. Agar keluarga mengetahui
klien untuk pentingnya bantuan dalam
memenuhi kebutuhan aktifitas bagi proses
ADL klien penyembuhan
5. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan Setelah dilakukan tindaakan Kaji tingkat a. Dapat mengetahui sejauh
tentang penyakitnya, ditandai dengan : keperawatan selama 1 hari kecemasan klien mana cemas yang dialami
DS : diharapkan cemas teratasi b. Ciptakan lingkungan klien
a. Klien mengatakan cemas dengan kondisinya Kriteria hasil : yang nyaman dan b. Lingkungan yang nyaman dan
saat ini a. Klien tidak lagi mengatakan tenang tenang dapat menguragi
DO : cemas dengaan kondisinya c. Beri support mental cemas klien
a. Klien sering bertanya tentang penyakitnya dan motifasi klien c. Dengan support dan motifasi
untuk klien dapat menerima dan
mengungkapkan mengerti penyakitnya
perasaanya d. Memberi pemahaman pada
d. Beri pendidikan klien tentang proses
kesehatan perawatan penyakitnya sehingga dapat
luka diajak kerjasama
e. Beri informasi e. Dapat meningkatkan
83
kepada klien dan pemahaman klien dan
keluarga tentang keluarga
Moderathe Head
Injuri (MHI)
84
- P : 22x/ menit Tujuan belum tercapai
- S : 36, 8 ºC P:
07.50 c. Melakukan penyuluhan tentang manajemen nyeri Lanjutkan intervesi a, b, c dan d
yaitu teknik distrkasi, dengan mengajak klien
mengobrol, teknik relaksasi dengan menarik nafas
dalam dan masasse pijatan atau elusan pada daerah
yang nyeri secara perlahan
Hasil :
08.00 - Klien merasa nyaman dengan mengikuti ajaran
perawat
d. Memberikan posisi yang nyaman bagi klian
Hasil :
- Klien merasa nyaman dengan posisi berbaring
e. Melanjutkan pemberian obat analgetik
Hasil :
- Tramadol 3x500 mg 2x1 IV
- Vit K 3x10 mg IV
- Kalnex 3x500 mg IV
85
2. Kamis, 08.10 a. Memantau kebutuhan nutrisi Kamis, 14.00 S:
02-04-2014 Hasil : 03-04-2014 Klien mengatakan kurang nafsu
- Klien lebih suka makan bubur lunak bersama makan
lauknya O:
08.45 b. Memberikan asupan nutrisi sesuai kebutuhan ½ porsi makanan saja yang
Hasil : dihabiskan
- Bubur lunak dan lauk pauk A:
09.07 c. Memantau intake dan output Tujuan belum tercapai
Hasil : P:
- Klien makan tetapi porsi makannya sangat Lanjutkan intervensi a, b, c dan
sedikit d
09.15 d. Menganjurkan klien untuk makan dalam porsi sedikit
tetapi sering
Hasil :
- Klien dan keluarga kooperatif
e. Melanjutkan pemberian obat
Hasil :
- Ranitidin 2x50 mg 2 x 1 IV
86
Hasil : d
- Ceftriaxone 1x1000 mg IV
4. Kamis, 11.15 a. Mengobservasi sejauh mana kemampuan klien untuk Kamis, 14.00 S:
03-04-2014 melakukan aktivitas 03-04-2014 Klien mengatakan belum bisa
Hasil : banyak bergerak
- Aktivitas klien masih dibantu oleh keluarga dan O:
11.30 perawat Aktivitas dibantu keluarga dan
b. membantu pasien memenuhi kebutuhan ADL perawat
Hasih : A:
Memandikan pasien diatas tempat tidur dengan Tujuan belum tercapai
11.45 menggunakan waslap, memotong kuku P:
c.Memberi bantuan klien dalam memnuhi personal Lanjutkan Intervesi a, b, c dan d
hygiennya
12.00 Hasil :
- Badan klien bersih, kuku bersih dan rambut bersih
d.Melibatkan keluarga klien untuk memenuhi kebutuhan
ADL klien
Hasil :
- Keluarga selalu membantu aktivitas dan kebutuhan
klien
87
klien mulai mengerti
d.Memberi penjelasan tentang penyakitya
Hasil :
Klien mulai mengerti tentang penyakitnya
e.Memberi informasi kepada keluarga dan klien tentang
moderathe head injuri (MHI)S
Hasil :
- Klien dan keluarga kooperatif
88
3. Catatan Perkembangan
2. II Kamis, 14.00 S:
03-04-2014 - Klien mengatakan kurang nafsu makan
O:
- ½ porsi makanan saja yang dihabiskan
A:
- Tujuan belum tercapai
P:
- Lanjutkan intervensi a, b, c dan d
I:
08.10 - Memantau kebutuhan nutrisi
08.15 - Memberikan asupan nutrisi sesuai
08.45 kebutuhan
09.00 - Memantau inteke dan output
09.07 - Menganjurkan klien untuk menghindari
makanan yang pedas dan keras
09.15 - Pemberian obat sesuai indikasi
E:
- Klien lebih suka makan bubur lunak
bersama lauknya
89
- Bubur lunak dan lauk pauk
- Klien makan tetapi porsi makannya sangat
sedikit
- Klien dan keluarga kooperatif
- Ranitidin 2x50 mg IV
4. IV Kamis, 14.00 S:
03-04-2014 - Klien mengatakan belum bisa banyak
bergerak
O:
- Aktivitas dibantu oleh keluarga dan
perawat
A:
- Tujuan belum tercapai
P:
- Lanjutkan intervensi a, b, c dan d
I:
11.15 - Mengobservasi sejauh mana kemampuan
klien untuk melakukan aktivitas
11.30 - Memberi bantuan kepada klien dalam
memenuhi personal hygienenya
12.00 - Melibatkan keluarga klien untuk
memenuhi kebutuhan ADL klien
E:
- Aktivitas klien masih dibantu oleh
keluarga daan perawat
- Badan klien bersih, kuku bersih dan
rambut bersih
- Keluarga selalu membantu aktivitas
klien
90
5. V Kamis, 14.00 S:
03-04-2014 - Klien mengatakan mengerti dengan
kondisinya saat ini
O:
- Klien nampak lebih tenang
A:
- Tujuan tercapai
P:
- Pertahankan intervensi
I:
12.09 - Mengkaji tingkat kecemasan klien
12.15 - Menciptakan lingkungan yang nyaman
dan tenang
12.30 - Memberi informasi kepada klien dan
keluarga tentang illeustomi
E:
- Klien masih takut dan khawatir dengan
kondisinya saat ini
- Klien merasa tenang dengan lingkungan
yang tenang dan nyaman
- Klien dan keluarga kooperatif
6. I Jumat, 14.00 S:
04-04-2014 - Klien mengatakan nyeri pada daerah
kepalanya
O:
- Ekspresi wajah meringis
- Skala nyeri 4 (0-10)
A:
- Tujuan belum tercapai
P:
- Lanjutkan intervensi a, b, c dan d
I:
07.30 - Kaji tingkat nyeri
07.35 - Pantau tanda-tanda vital
07.50 - Ajarkan teknik distraksi, relaksasi dan
masasse
08.00 - Beri posisi yang nyaman
09.15 - Pemberian obat analgetik
E:
- Skala nyeri 3 (0-5)
- TD : 120/70 mmHg
ND : 80 x/ menit
P : 22 x/ menit
S : 36, 8 ºC
- Klien merasa nyaman dengan teknik
masasse
- Klien merasa nyaman dengan posisi
berbaring
- Tramatol 13x500 mg 1 x 2 IV
- Vit K 3x10 mg IV
- Kalnex 3x500 mg IV
91
7. II Jumat, 14.00 S:
04-04-2014 - Klien mengatakan kurang nafsu makan
O:
- ½ porsi makanan saja yang dihabiskan
A:
- Tujuan belum tercapai
P:
- Lanjutkan intervensi a, b, c dan d
I:
08.10 - Memantau kebutuhan nutrisi
08.15 - Memberikan asupan nutrisi sesuai
08.45 kebutuhan
09.00 - Memantau inteke dan output
09.07 - Menganjurkan klien untuk menghindari
makanan yang pedas dan keras
09.15 - Pemberian obat sesuai indikasi
E:
- Klien lebih suka makan bubur lunak
bersama lauknya
- Bubur lunak dan lauk pauk
- Klien makan tetapi porsi makannya sangat
sedikit
- Klien dan keluarga kooperatif
- Ranitidin 2x50 mg IV
9. IV Jumat, 14.00 S:
04-04-2014 - Klien mengatakan belum bisa banyak
bergerak
O:
- Aktivitas dibantu oleh keluarga dan
perawat
92
A:
- Tujuan belum tercapai
P:
- Lanjutkan intervensi a, b dan c
I:
11.15 - Mengobservasi sejauh mana kemampuan
klien untuk melakukan aktivitas
11.30 - Memberi bantuan kepada klien dalam
memenuhi personal hygienenya
12.00 - Melibatkan keluarga klien untuk
memenuhi kebutuhan ADL klien
E:
- Aktivitas klien masih dibantu oleh
keluarga daan perawat
- Badan klien bersih, kuku bersih dan
rambut bersih
- Keluarga selalu membantu aktivitas
klien
93
07.35 - Pantau tanda-tanda vital
07.50 - Ajarkan teknik distraksi, relaksasi dan
masasse
08.00 - Beri posisi yang nyaman
09.15 - Pemberian obat analgetik
E:
- Skala nyeri 3 (0-5)
- TD : 120/70 mmHg
ND : 80 x/ menit
P : 22 x/ menit
S : 36, 8 ºC
- Klien merasa nyaman dengan teknik
masasse
- Klien merasa nyaman dengan posisi
berbaring
- Tramatol 13x500 mg 1 x 2 IV
- Vit K 3x10 mg IV
- Kalnex 3x500 mg IV
94
13. III Saptu, 14.00 S:
05-04-2014 O:
- Luka nampak bersih
- Kulit yang ada pada muka, tangan dan
kaki mulai mengering
A:
- Tujuan belum tercapai
P:
- Lanjutkan intervensi a, b, c dan d
I:
09.30 - Mengobservasi tanda-tanda vital
09.45 - membersihkan area luka
- Penyuluhan perawatan illeustomi
10.00 - Memberikan antibiotik
11.00 E:
- S : 36,8 ºC
- Luka klien dibersihkan dengan
menggunakan NaCL 0,9 %
- Klien dan keluarga kooperatif
- Ceftriaxon 1x100 mg IV
95
- Klien nampak lebih tenang
A:
- Tujuan tercapai
P:
- Pertahankan intervensi
I:
12.09 - Mengkaji tingkat kecemasan klien
12.15 - Menciptakan lingkungan yang nyaman
dan tenang
12.30 - Memberi informasi kepada klien dan
keluarga tentang illeustomi
E:
- Klien masih takut dan khawatir dengan
kondisinya saat ini
- Klien merasa tenang dengan lingkungan
yang tenang dan nyaman
- Klien dan keluarga kooperatif
B. Pembahasan
tinjauan teori dan tinjauan khasus yang ditemukan pada klien Tn.B dengan
96
1. Pengkajian
meningkat dan nadi meningkat, peristaltik usus menurun dan nyeri tekan
pada daerah luka yang ada pada muka bagian kanan, tangan kiri dan kaki
kanan.
pengkajian tanggal 01 April 2014 antara lain klien mengeluh nyeri pada
nampak lemah, ekspresi wajah meringis saat nyeri, nyeri skala 4 (0-10),
keluarga, ADL klien dibantu perawat dan keluarga, kulit kepala kotor,
97
Data yang ada pada tijauan teoritis tidak ada pada tinjauan khusus
terhadap nyeri.
2. Diagnosa Keperwatan
antara tinjauan teori dan tinjauan kasus, dimana dalam tinjauan teori
jaringan.
menerima nutrisi
98
d. Kecemasan (uraian tingkatannya) berhubungan dengan faktor
interpretasi informasi.
(aspal)
d. Gangguan pemenuhan ADL b/d adanya luka pada bagian tangan dan
kaki.
99
3. Perencanaan
Pada tahap ini, penulis bersama klien dan keluarga klien menyusun
situasi dan kondisi serta sarana dan prasarana yang ada diruangan.
a. Adanya kerja sama yang baik antara perawat, klien dan keluarga klien
ada kesenjangan antara teori dan kasus, hal ini terjadi karena tidak semua
diagnosa keperawatan dan perencanaan yang ada dalam teori ada dalam
kasus. Tetapi untuk diagnosa yang ada pada teori dan muncul pada kasus
muncul pada kasus dan tidak ada pada teori, penulis bersama klien dan
100
4. Implementasi
sama yang baik antara perawat, klien dan keluarga klien sehingga
5. Evaluasi
maka seluruh tujuan yang telah ditetapkan diharapkan dapat tercapai. Dalam
studi kasus ini terdapat 5 diagnosa yang mana 1 diagnosa tercapai dan 4
diagnosa lainnya belum tercapai namun sudah ada kemajuan. Hal tersebut
101
BAB IV
A. Kesimpulan
keputusan :
2. Tidak semua Diagnosa Keperawatan yang ada dalam teori ada dalam
ada dalam teori tidak ada dalam kasus pada dasarnya penulis
kasus tidak ada dalam teori penulis berpatokan pada data yang
3. Tidak semua Intervensi yang ada dalam teori terdapat dalam kasus.
Tetapi untuk Intervensi yang ada pada teori dan muncul pada kasus
102
pada prinsipnya tidak ada perbedaan karena Perencanaan pada
intervensi yang muncul pada kasus tidak ada pada teori, penulis
kerja sama yang baik antara perawat, klien dan keluarga klien sehingga
klien.
103
dari kondisi klien namun masih membutuhkan perawatan yang
optimal.
B. Rekomendasi
kesembuhan klien.
104
2. Untuk Institusi Pendidikan
studi kasus untuk penyusunan karya tulis dimasa yang akan datang.
3. Bagi Profesi
Semoga karya tulis yang sederhan ini dapat menjadi bacaan dan acuan
: Moderathe Head Injuri. Penulis jangan pernah puas dengan apa yang
datang.
105