Anda di halaman 1dari 58

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KELUARGA TN. M DI RT 5 RW 12


DESA BENDUNG REJOSARI

Tugas Keperawatan Keluarga


Dosen Pengampu: Ns. Niko Dima K.,M.Kp., Sp.Kep.Kom

Kelompok 5 Tim 2:

ISMET D LUAWO (185070209111003)

TUTUT ANDAYANI (185070209111024)

RATIH ARUM VATMASARI (185070209111035)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keperawatan kesehatan masyarakat pada dasarnya adalah
pelayanan keperawatan profesional yang merupakan perpaduan antara
konsep kesehatan masyarakat dan konsep keperawatan yang ditujukan
pada seluruh masyarakat dengan penekanan pada kelompok berisiko
tinggi. Upaya pencapaian derajat kesehatan optimal dilakukan melalui
peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit (preventif) di
semua tingakt pencegahan (levels of prevention) dengan menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang di butuhkan dan melibatkan
klien sebagai mitra kerja dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pelayanan keperawatan (Depkes, 2006).
Keluarga yang sehat adalah keluarga yang membantu anggota
keluarga untuk mencapai tuntutan-tuntutan bagi perawatan diri, dan
sejauh mana keluarga memenuhi fungsi-fungsi keluarga dan
menyelesaikan tugas-tugas yang sesuai dengan tingkat perkembangan
keluarga (Friedman, 2002).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasar latar belakang diatas penyusun ingin mengetahui dan
memberikan asuhan keperawatan kepada keluarga Tn. M yang tinggal di
RT 05 RW 12 Kelurahan Bendung Rejosari.

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum


Mengetahui permasalahan dan memberikan asuhan
keperawatan pada keluarga Tn. M di RT 05 RW 12 Kelurahan
Bendung Rejosari.

2
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Melakukan pengkajian dan mengidentifikasi permasalahan
yang ada di keluarga Tn. M
2. Menganalisa hasil pengkajian dan menetapkan prioritas
masalah yang ada di keluarga Tn. M
3. Menyusun rencana intervensi dan melakukan implementasi
yang tepat terkait permasalahan yang ada di keluarga Tn. M
4. Memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Keluarga
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota
keluarga.
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga
karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi
satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya.

2.1.1 Struktur Keluarga


1. Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah
2. Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
ibu
3. Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
ibu
4. Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami
5. Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga
karena adanya hubungan dengan suami atau istri.

2.1.2 Ciri-Ciri Struktur Keluarga


1. Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota
keluarga
2. Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan, tetapi mereka juga
mempunyai keterbatasan dalam mejalankan fungsi dan tugasnya masing-
masing
3. Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga mempunyai
peranan dan fungsinya masing-masing.

4
2.1.3 Ciri-Ciri Keluarga Indonesia
1. Suami sebagai pengambil keputusan
2. Merupakan suatu kesatuan yang utuh
3. Berbentuk monogram
4. Bertanggung jawab
5. Pengambil keputusan
6. Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa
7. Ikatan kekeluargaan sangat erat
8. Mempunyai semangat gotong-royong

2.2 Pengkajian Keluarga


2.2.1 Definisi Pengkajian Keluarga
Pengkajian Keluarga merupakan suatu tahapan dimana perawat dimana
suatu perawat mengambil informasi dari keluarga dengan pendekatan sistematis
untuk mengumpulkan data dan menganalisa, sehingga dapat di ketahui
kebutuhan keluarga yang di binanya. Metode dalam pengkajian bisa melalui
wawancara, observasi vasilitas dan keadaan rumah, pemeriksaan fisik dari
anggota keluarga dan measurement dari data sekunder (hasil lab, papsmear,
dll). (Susanto, 2012).

2.2.2 Langkah-Langkah Pengkajian


Penjajahan keluarga. Penjajahan keluarga perlu dilakukan untuk
membina hubungan baik dengan keluarga. Dalam penjajahan ini perawat perlu
mengadakan kontak dengan RW/RT dan keluarga yang bersangkutan guna
menyampaikan maksud dan tujuan serta mengatasi maslah kesehatan mereka.
Setelah mendapatkan tanggapan positif dari keluarga tersebut, pengkajian di
teruskan pada langkah berikutnya. (Zaidin Ali, 2010)
1. Pengumpulan data.
Pengumpulan data adalah upaya pengumpulan semua data, fakta, dan
informasi yang mendukung pemecahan maslah klien. Pengumpulan data
mengikuti panduan pengkajian keluarga menurut Friedman.
Data pengkajian didapat dengan menggunakan beberapa cara. Berikut
ini adalah metode pengumpulan data yang digunakan:
a. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengetahui data subjektif dalam aspek fisik,
mental, sosial budaya, ekonomi, kebiasaan, adat istirahat, agama,
lingkungan, dan sebagainya

5
b. Pengamatan/observasi
Pengamatan/observasi dilakukan untuk mengetahui hal yang secara
langsung bersifat fisik (ventilasi, kebersihan, penerangan, dll) atau benda
lain (data objektif).
c. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada anggota keluarga yang mempunyai
masalah keluarga dan keperawatan yang berkaitan dengan keadaan
fisik, misalnya kehamilan, mata, telinga, tenggorokan, dll. (data objektif)
d. Studi dokumentsi
Studi dilakukan dengan jalan menelusuri dokumen yang ada, misalnya
catatan kesehatan, kartu keluarga, kartu menuju sehat, literatur, catatan
pasien, dll. (data subjektif). Data yang perlu dikumpulkan dapat dilihat
pada lampiran 1.
Tabulasi data. Data yang ada disusun dalam tabel, grafik, genogram,
gambar, dan lain-lain untuk memudahkan proses analisis.
2. Analisis data. Setelah ditabulasi data langsung dapat dianalisis sengingga
menghasilkan satu kesimpulan tentang permasalahan yang ada. Hsil
analisis data juga memperlihatkan penyebab, tanda-tanda, dan pengaruh
masalah pada masa yang akan datang, dll.
3. Perumusan massalah. Dari analisis data ditemukan beberapa informasi
yang berguna untuk merumuskan maslah klien tersebut. Masalah adalah
kesenjangan yang terjadi dari apa yang “seharusnya” terjadi dan apa yang
“nyata” terjadi. Kesenjangan tersebut.
2.2.3 Analisa Data
Kegiatan yang dilakukan :
1. Menetapkan masalah kesehatan keluarga
2. Menetapkan prioritas masalah kesehatan yang akan dipecahkan, dengan
mempertimbangkan :
a. Sifat masalah
b. Kemungkinan masalah dapat diatasi
c. Potensi pencegahannya
d. Persepsi keluarga terhadap masalah
3. Menetapkan diagnosis keperawatan
Di dalam menganalisis data, terdapat 3 norma yang perlu
diperhatikan dalam melihat perkembangan kesehatan keluarga, yaitu :
a. Keadaan kesehatan yang normal dari setiap anggota keluarga,
meliputi :

6
1) Keadaan kesehatan fisik, mental, dan sosial dari anggota keluarga
2) Keadaan pertumbuhan dan perkembangan anggota keluarga
3) Keadaan gizi anggota keluarga
4) Status imunisasi anggota keluarga
5) Kehamilan dan keluarga berencana (KB)
b. Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan, meliputi :
1) Rumah : ventilasi, penerangan, kebersihan, konstruksi, luas rumah
dibandingkan dengan jumlah  anggota keluarga, dsb
2) Sumber air minum
3) Jamban keluarga
4) Tempat pembuangan air limbah
5) Pemanfaatan pekarangan yang ada, dsb.
c. Karakteristik keluarga :
1) Sifat-sifat keluarga
2) Dinamika dalam keluarga
3) Komunikasi dalam keluarga
4) Interaksi antar anggota keluarga
5) Kesanggupan keluarga dalam membawa perkembangan anggota
keluarga
6) Kebiasaan dan nilai-nilai yang berlaku dalam keluarga.

2.2.4 Perumusan Masalah


Setelah data dianalisis, maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah
kesehatan dan keperawatan keluarga. Rumusan masalah kesehatan keluarga
dapat menggambarkan keadaan kesehatan dan status kesehatan keluarga,
karena merupakan hasil dari pemikiran dan pertimbangan yang mendalam
tentang situasi kesehatan, lingkungan, norma, nilai, dan kultur yang dianut oleh
keluarga tersebut.
Perumusan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga yang diambil
didasarkan kepada penganalisaan praktek lapangan yang didasarkan kepada
analisiskonsep, teori, prinsip dan standart yang dapat dijadikan acuan dalam
menganalisis, sebelum mengambil keputusan tentang masalah kesehatan dan
keperawatan keluarga. Disamping itu, keputusan dapat diambil setelah perawat
dan keluarga, atau antar perawat itu sendiri melakukan diskusi-diskusi untuk
mengambil keputusan dengan mempertimbangkan situasi dan sumber daya
yang ada pada keluarga.

7
Dalam menetapkan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga,
perawat selalu mengacu kepada tipologi masalah kesehatan dan keperawatan,
serta berbagai alasan dari ketidamampuan keluarga dalam melaksanakan
tugas-tugas keluarga dalam bidang kesehatan.
2.3 Diabetes Mellitus
2.3.1 Pengertian Diabetes Melitus
Diabetes mellitus yaitu gangguan metabolism yang secara genetis
dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi
karbohidrat. Jika telah berkembang penuh secara klinis, maka diabetes
mellitus ditandai dengan hiperglikemia puasa dan postparandial,
aterosklerotik, penyakit vascular mikroangiopati dan neuropati (Price &
Wilson, 2006)
Pengertian Menurut Corwin (2009), Diabetes mellitus adalah penyakit
hiperglikemia yang ditandai ketiadaan absolut insulin atau penurunan relatif
intensivitas sel terhadap insulin. Menurut Soegondo (2008) seseorang
dinyatakan menderita diabetes mellitus jika pada pemeriksaan laboraturium
kimia darah, konsentrasi glukosa darah dalam keadaan puasa pagi hari ≥ 126
mg/dL atau 2 jam sesudah makan ≥ 200 mg/dL atau sewaktu/saat diperiksa
>200 mg/dL. Diabetes merupakan suatu penyakit atau kelainan yang
mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengubah makanan menjadi
energy.
2.3.2 Klasifikasi Diabetes Melitus
Klasifikasi Klasifikasi DM menurut ADA (American Diabetes
Association) dalam buku Price & Wilson (2006) yang telah disahkan oleh
WHO yaitu:
1. Diabetes tipe 1 Dulu dikenal sebagai tipe juvenile-onset dan tipe
dependen insulin, namun kedua tipe ini dapat muncul pada sembarang
usia.
2. Diabetes tipe 2 Dulu dikenal sebagai tipe dewasa atau tipe onset
maturitas dan tipe non dependent insulin.
3. Diabetes Gestasional (GDM) Dikenali saat pertama kali selama
kehamilan dan memengaruhi 4% dari semua kehamilan.
4. Tipe Khusus Lain Kelainan genetik pada sel beta, kelainan genetik pada
kerja insulin, penyakit pada eksokrin pankreas yang menyebabkan
pankreatitis kronik, penyakit endokrin, dan Obat-obat yang bersifat toksik
terhadap sel beta.
2.3.3 Etiologi

8
Etiologi menurut Padila (2012), penyebab adalah:
1. Diabetes tipe 1
a. Faktor genetik
b. Faktor-faktor imunologi
c. Faktor Lingkungan
2. Diabetes tipe 2
a. Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia diatas 65
tahun).
b. Obesitas
c. Riwayat keluarga.
3. Diabetes Gestasional Menurut Elizabeth J. Corwin (2009) penyebab
diabetes gestasional berkaitan dengan peningkatan kebutuhan energi dan
kadar estrogen serta hormon pertumbuhan yang terus-menerus tinggi
selama kehamilan.
4. Diabetes tipe khusus lain Menurut Price & Wilson (2006) diabetes tipe
khusus lain disebabkan oleh kelainan genetik pada sel beta seperti
dikenali pada MODY, kelainan genetik pada kerja insulin, penyakit pada
eksokrin pankreas, penyakit endokrin dan obat-obat yang bersifat toksik
terhadap sel beta.
2.3.4 Manifestasi Klinis
Manifestasi Klinis menurut Andra (2013), beberapa keluhan serta
gejala yang perlu mendapat perhatian adalah:
1. Keluhan klasik
a. Banyak kencing (poliuria)
b. Banyak minum (polidipsia)
c. Banyak makan (polifagia)
d. Penurunan berat badan dan rasa lemah
2. Keluhan lain
a. Gangguan saraf tepi/kesemutan
b. Gangguan penglihatan
c. Gatal/bisul
d. Gangguan ereksi
e. Keputihan
2.3.5 Patofisiologi DM
Patofisiologi menurut Price & Wilson (2006), patofisiologi dari diabetes
mellitus adalah sebagian besar gambaran patologik dari DM dapat
dihubungkan dengan salah satu efek utama akibat kurangnya insulin berikut:

9
berkurangnya pemakaian glukosa oleh sel-sel tubuh yang mengakibatkan
naiknya konsentrasi glukosa darah setinggi 300-1200 mg/dL.
Pasien-pasien yang mengalami defisiensi insulin tidak dapat
mempertahankan kadar glukosa plasma puasa yang normal atau toleransi
sesudah makan. Pada hiperglikemia yang parah yang melebihi ambang ginjal
normal (konsentrasi glukosa darah sebesar 160-180 mg/100 ml), timbul
glukosuria karena tubulus-tubulus renalis tidak dapat menyerap kembali
semua glukosa. Glukosa ini mengakibatkan diuresis osmotik yang
menyebabkan poliuri disertai kehilangan sodium, klorida, potassium, dan
pospat. Adanya poliuri dapat menyebabkan dehidrasi dan timbul polidipsi.
Akibat glukosa yang keluar bersama urine maka pasien akan mengalami
keseimbangan protein negatif, berat badan menurun serta cenderung terjadi
polifagi. Akibat yang lain yaitu astenia atau kekurangan energi sehingga
pasien menjadi cepat lelah dan mengantuk yang disebabkan oleh
berkurangnya atau hilangnya protein tubuh dan juga berkurangnya
penggunaan karbohidrat untuk energi. Hiperglikemia yang lama dapat
menyebabkan arterosklerosis, penebalan membran basalis dan perubahan
pada saraf perifer. Ini akan memudahkan terjadinya gangren.

2.3.6 Komplikasi DM
Komplikasi DM menurut Mansjoer (2007) dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Akut
a. Koma hipoglikemia.
b. Diabetes ketoasidosis.
c. Koma hiperosmolar.
2. Kronis
a. Makroangiopati
b. Mikroangiopati
c. Neuropati diabetik.
d. Rentan dengan infeksi seperti tuberculosis paru, gingivitis dan infeksi
saluran kemih.
e. Kaki diabetic

BAB III

10
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M

A. Pengkajian
1. Identifikasi Data
a. Nama Keluarga : Tn.M
b. Alamat : Rt.05 RW.12
c. Telepon : 0812-4925-6517
d. Komposisi Keluarga :
TEMPAT,
JENIS HUBUNGAN DG
NO NAMA TANGGAL PENDIDIKAN PEKERJAAN
KELAMIN KK
LAHIR
Kepala Malang, 01- Belum tamat
1. Tn. M Laki-laki Pensiun
Keluarga 01-1961 SD
Perempua Malang, 04- Belum Tamat
2. Ny. S Istri IRT
n 09-1966 SD

e. Genogram dan ecomap

X Y X Y
Hepatitis HT

1 2 58 8 53 6 5 4 3
Tn. M Ny. S

11
f. Tipe Bentuk Keluarga : Nuclear family
g. Latar Belakang Budaya (Etnis)
1) Latar Belakang Etnis Keluarga atau Anggota Keluarga
 Kedua orang tua keluarga berasal dari suku jawa
2) Tempat Tinggal Keluarga (bagian dari sebuah lingkungan yang secara etnis
bersifat homogen). Uraikan.
 Lingkungan sekitar keluarga bersuku jawa
3) Kegiatan-kegiatan Keagamaan, sosial, budaya, rekreasi, pendidikan (Apakah
kegiatan-kegiatan ini berada dalam kelompok kultur/budaya keluarga).
Sebutkan.
 Keluarga aktif mengikuti kegiatan sosial maupun kegiatan keagaaman
yang berada di RT.05 seperti pengajian, takziah, maupun kerja bakti
4) Kebiasan-kebiasan diet dan berbusana (tradisional atau modern). Sebutkan.
 Keluarga menggunakan tidak menggunakan busana adat dalam sehari-
hari
 Tn. M memiliki kebiasaan mengkonsumsi kopi 3-4 gelas/ hari
 Tn. M mengurangi makanan yang di olah dengan cara digoreng dan lebih
mengkonsumsi makanan yang di kukus
 Tn. M tidak mngurangi porsi makannya setelah terdiagnosis DM
 Tn. M memakan apa saja yang di masak oleh Ny.S
5) Struktur kekuasaan keluarga tradisional atau ”modern”. Sebutkan.
 Dalam keluarga ini yang berwewenang mengambil keputusan adalah
Tn.M
6) Bahasa (bahasa-bahasa) yang digunakan di rumah
 Bahasa Jawa
7) Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi. (Apakah
keluarga mengunjungi pelayanan praktisi, terlibat dalam praktik-praktik
pelayanan kesehatan tradisional, atau memiliki kepercayaan tradisional asli
dalam bidang kesehatan). Uraikan.
 Tn.M jarang memeriksakan kesehatannya di fasilitas kesehatan karena
menurut Tn.M terlalu lama untuk menunggu hasil pemeriksaan
 Keluarga menggunakan obat herbal sebagai terapi komplementer
 Tn. M pergi ke fasilitas kesehatan jika sudah tidak bisa menahan rasa
sakitnya

12
2. Identifikasi Religius
a. Apakah anggota keluarga berbeda dalam praktik keyakinan beragamaan
mereka. Jelaskan.
 Dalam keluarga ini tidak ada anggota yang memiliki keyakinan yang
berbeda-beda
b. Seberapa aktif keluarga tersebut terlibat dalam kegiatan agama atau organisasi-
organisasi keagamaan lain. Jelaskan.
 Keluarga aktif dalam mengikuti kegiatan keagamaan seperti takziah,
pengajian dll
c. Keluarga menganut agama apa. Sebutkan.
 Agama yang di anut keluarga adalah islam
d. Kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai keagamaan yang dianut dalam
kehidupan keluarga terutama dalam hal kesehatan. Sebutkan.
 Keluarga mempercayai bahwa keadaan sehat maupun sakit berasal dari
yang maha kuasa
e. Status Kelas Sosial (berdasarkan pekerjaan, pendidikan dan pendapatan)
Status Ekonomi
 Jumlah Pendapatan per Bulan : Rp. 3.500.000
 Sumber-sumber Pendapatan per Bulan : Uang pensiun dan kiriman dari
anak
 Jumlah Pengeluaran per Bulan : Rp. 2.000.000
 Apakah Sumber Pendapatan mencukupi kebutuhan keluarga:
 ya  tidak
 Bila tidak, bagaimana keluarga mengaturnya?

f. Aktivitas Rekreasi atau Waktu Luang. Tulislah aktivitas-aktivitas waktu luang dari
subsistem keluarga.
 Keluarga biasa pergi ke pasar minggu ataupun ke batu untuk melakukan
rekreasi

3. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
 Keluarga tahap paruh baya / Pra lansia
b. Sejauh mana keluarga memenuhi tugas-tugas perkembangan yang sesuai
dengan tahap perkembangan saat ini. Jelaskan.
 Tugas perkembangan keluarga terpenuhi, diantaranya:

13
- Meningkatkan spiritual : Tn. M an Ny. S aktif di kegiatan keagamaan
RT seperti yasinan, tahlilan, pengajian
- Menjaga hubungan dengan anak dan cucu: komunikasi dengan anak
baik, hari-hari menjemput cucu pulang sekolah dan menjaganya di
siang hari
- Mempertahankan kehidupan keluarga yang seimbang
- Beradaptasi dengan masa pensiun dan berkurangnya penghasilan
- Menjaga hubungan perkawinan dengan pasangan
- Mempersiapkan menghadapi kematian pasangan : tidak terkaji
- Mempertahankan kehidupan intergenerasi : 2 orang dari tiga anaknya
sudah menikah dan mempunyai anak
- Menemukan makna hidup
- Tn. M dan Ny. S mempunyai 3 orng anak, 2 diantaranya sudah
menikah dan tinggal bersama pasangannya, 1 orang belum menikah
sudah bekerja di luar daerah

4. Data Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
1) Gambar (denah) tipe tempat tinggal (rumah, apartemen, sewa kamar, dll).
Apakah keluarga memiliki sendiri atau menyewa rumah ini
 Rumah yang di tempati keluarga sekarang adalah milik sendiri
 Denah rumah :

14
2) Gambarkan kondisi rumah (baik interior maupun eksterior rumah). Interior
rumah meliputi jumlah kamar dan tipe kamar (kamar tamu, kamar tidur, dll),
penggunaan-penggunaan kamar tersebut dan bagaimana kamar tersebut
diatur. Bagaimana kondisi dan kecukupan perabot. Apakah penerangan
ventilasi, pemanas. Apakah lantai, tangga, susunan dan bangunan yang lain
dalam kondisi yang adekuat. Jelaskan.
 Rumah keluarga Tn. M memiliki 2 lantai. Lantai pertama terdapat 1
ruang tamu, 1 dapur, dan ruang menonton tv sedangkan di lantai
kedua terdapat 2 kamar tidur dan kamar mandi. Lantai 1 dan lantai 2
di hubungkan dengan tangga yang terbuat dari semen. Rumah Tn. M
memiliki ventilasi dan pencahayaan yang baik.
3) Di dapur, amati suplai air minum, penggunaan alat-alat masak, pengamanan
untuk kebakaran. Jelaskan.
 Air minum berasal dari air hipam yang di masak dan air mineral. Alat-
alat masak yang digunakan adalah panci, wajan penggorengan dll.
Untuk pengamanan jika terjadi kebakaran dilakukan dengan air yang
terdapat di kran air yang akan di sambungkan dengan selang.
4) Di kamar mandi, amati sanitasi, air, fasilitas toilet, ada tidaknya sabun dan
handuk. Jelaskan.
 Di kamar mandi Tn.M sanitasi air baikdan tidak terdapat jentik nyamuk
serta tersedia sabun. Untuk penggunaan handuk setelah digunakan di
jemur di luar rumah.
5) Kaji pengaturan tidur di dalam rumah. Apakah pengaturan tersebut
memadai bagi para anggota keluarga, dengan pertimbangan usia mereka,
hubungan dan kebutuhan-kebutuhan khusus mereka lainnya. Jelaskan.
 Tn.M biasanya tidur diatas pukul 00.00 dan bangun ketika adzan
sholat subuh, kemudian Tn.M tidur lagi hingga pukul 09.00
 Tn.M mengakatan sudah terbiasa tidur dengan pola tidur yang
demikian
 Ny. S biasanya tidur mulai pukul 21.00 – 04.00
6) Amati keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah. Apakah ada serbuan
serangga-serangga kecil (khususnya di dalam) dan/atau masalah-masalah
sanitasi yang disebabkan oleh kehadiran binatang-binatang piaraan.
Jelaskan.

15
 Rumah Tn.M memiliki kebersihan dan sanitasi yang baik, tidak
terdapat serangga dirumah. Hewan peliharan di letakkan di luar
rumah.
7) Kaji perasaan-perasaan subjektif keluarga terhadap rumah. Apakah
keluarga menganggap rumahnya memadai bagi mereka. Jelaskan.
 Keluarga mengatakan rumah tersebut memadai dan cukup nyaman.
8) Evaluasi ada dan tidak adanya bahaya-bahaya terhadap keamanan
rumah/lingkungan.
 Tidak ada bahaya keamanan yang dirasakan keluarga. Sebelum tidur
keluarga memastikan pintu dan jendela tertutup dan terkunci_
9) Evaluasi adekuasi pembuangan sampah. Jelaskan.
 Pembuangan sampah adekuat. Sampah dibuang ke TPA, kemudian
petugas kebersihan akan mengangkut sampah tersebut.
10) Kaji perasaan puas/tidak puas dari anggota keluarga secara keseluruhan
dengan pengaturan/penataan rumah. Jelaskan.
 Keluarga mengatakan merasa nyaman dengan tatanan rumah mereka
b. Karakteristik Lingkungan dan Komunitas Tempat Tinggal yang Lebih Luas
1) Apa karakteristik-karakteristik fisik dari lingkungan yang paling dekat dan
komunitas yang lebih luas?
a) Tipe lingkungan/komunitas (desa, kota, subkota, antarkota). Sebutkan.
 Tipe lingkungan adalah desa
b) Tipe tempat tinggal (hunian, industrial, campuran hunian dan industri
kecil, agraris) di lingkungan. Sebutkan.
 Tipe tempat tinggal adalah hunian tetapi ada beberapa rumah yang
memiliki home industri pembuatan raket
c) Keadaan tempat tinggal dan jalan raya (terpelihara, rusak, tidak
terpelihara, sementara diperbaiki). Jelaskan.
 Rumah Tn.M tidak terletak di pinggir jalan raya. Terdapat gang untuk
menuju rumah Tn.M
d) Sanitasi jalan, rumah (kebersihan, pengumpulan sampah, dll). Jelaskan.
 Untuk pengumpulan sampah, sampah dibuang ke TPA, kemudian
petugas kebersihan akan mengangkut sampah tersebut.
e) Adanya dan jenis-jenis industri di lingkungan (udara, kebisingan,
masalah-masalah polusi air). Jelaskan.
 Terdapat industri penyenaran raket disekitar rumah Tn.M tetapi tidak
menimbulkan masalah, baik kebisingan maupun polusi air dan udara

16
2) Bagaimana karakteristik demografis dari lingkungan dan komunitas?
a) Kelas sosial dan karakteristik etnis penghuni. Sebutkan.
 RT.05 mayoritas bersuku jawa
b) Perubahan-perubahan secara demografis yang berlangsung belakangan
ini dalam lingkungan/komunitas. Jelaskan.
 Tidak ada perubahan demografis yang berlangsung
3) Pelayanan-pelayanan kesehatan dan pelayanan-pelayanan sosial apa yang
ada dalam lingkungan dan komunitas?
a) Fasilitas-fasilitas ekonomi (warung, toko, apotik, pasar). Sebutkan.
 Terdapat toko 4 unit di lingkungan RT 5
b) Lembaga-lembaga kesehatan (klinik-klinik, rumah sakit, dan fasilitas-
fasilitas gawat darurat). Sebutkan.
 Satu bidan praktek, 1 klinik umum, pustu kira-kira 2 km, puskesmas
kira-kira 3 km
4) Tersedianya transportasi umum. Bagaimana pelayanan-pelayanan dan
fasilitas-fasilitas tersebut dapat diakses (dalam arti, jarak, kecocokan, dan
jam, dll) kepada keluarga. Jelaskan
 Gang menuju rumah sempit, transportasi umum tidak bisa masuk gang
5) Bagaimana insiden kejahatan di lingkungan dan komunitas? Apakah ada
masalah keselamatan yang serius?. Jelaskan.
 Tidak ada masalah keamaan yang serius, rumah Tn.M memiliki pagar
sehingga cukup aman.
c. Mobilitas Geografis Keluarga
1) Sudah berapa lama keluarga tinggal di daerah ini.
 Keluarga Tn.M sudah 31 tahun tinggal didaerah tersebut
2) Apakah sering berpindah-pindah tempat tinggal? Jelaskan.
 Keluarga tidak pernah berpindah-pindah selama 31 tahun
d. Hubungan Keluarga dengan Fasilitas-Fasilitas dalam Komunitas
1) Siapa di dalam keluarga yang sering menggunakan fasilitas pelayanan
kesehatan?. Sebutkan tempat pelayanan kesehatannya.
 Tn.M menggunakan fasilitas kesehatan tetapi tidak sering, hanya jika
terdapat keluhan. Fasilitas kesehatan yang digunakan PKM Janti dan
pelayanan yang digunakan adalah pemeriksaan laboratorium dan
pengobatan.

17
2) Berapa kali atau sejauh mana mereka menggunakan pelayanan dan
fasilitas?
 Tn.M menggunakan fasilitas kesehatan jika terdapat keluhan.
e. Sistem Pendukung atau Jaringan Sosial Keluarga:
Siapa menolong keluarga pada saat keluarga membutuhkan bantuan, dukungan
konseling aktivitas-aktivitas keluarga (Sebutkan Lembaga Formal atau Informal;
Informal: Ikatan Keluarga, teman-teman dekat, tetangga; Formal: Lembaga
Resmi Pemerintah maupun Swasta/LSM)
 Yang menolong keluarga ketika membutuhkan bantuan adalah anak dan
saudara dekat
5. Struktur Keluarga
a. Pola-pola Komunikasi
1) Apakah mayoritas pesan anggota keluarga sesuai dengan isi dan instruksi?
 Anggota keluarga mengatakan paham dengan apa yang disampaikan
dengan anggota keluarga lain.
2) Apakah anggota keluarga mengutarakan kebutuhan-kebutuhan dan
perasaan-perasaan mereka dengan jelas?
 Anggota keluarga mengungkapkan kebutuhan dan keinginannya
dengan jelas menggunakan bahasa sehati-hari yang digunakan
keluarga
3) Apakah anggota keluarga memperoleh dan memberikan respons dengan
baik terhadap pesan?
 Dalam berkomunikasi anggota keluarga mampu memahami dan
merespon sesuai dengan pesan yang disampaikan
4) Bahasa apa yang digunakan dalam keluarga?
 Bahasa Jawa
5) Apakah keluarga berkomunikasi secara langsung atau tidak langsung?.
Jelaskan.
 Keluarga berkomunikasi langsung menggunakan bahasa jawa sebagai
bahasa sehari-hari
b. Struktur Kekuasaan
Keputusan dalam Keluarga
1) Siapa yang membuat keputusan dalam keluarga?
 Yang membuat keputusan dalam keluarga adalah Tn.M
2) Siapa yang memutuskan dalam penggunaan keuangan keluarga?
 Yang memutuskan penggunaan uang adalah Ny.S

18
3) Siapa yang memutuskan dalam masalah pindah pekerjaan atau tempat
tinggal?
 Yang memutuskan dalam masalah pindah pekerjaan atau tempat
tinggal adalah Tn.M
4) Siapa yang mendisiplinkan dan memutuskan kegiatan-kegiatan anak?
 Yang memutuskan kegiatan anak-anak adalah Ny.S
5) Bagaimana cara keluarga dalam mengambil keputusan (otoriter,
musyawarah/ kesepakatan, diserahkan pada masing-masing individu)?
 Musyawarah
6) Apakah keluarga merasa puas dengan pola pengambilan keputusan
tersebut?
 Keluarga mengatakan puas dengan cara berdiskusi sebelum
mengambil keputusan
c. Struktur Peran
Struktur Peran Formal
1) Posisi dan peran formal apa pada setiap anggota keluarga? Gambarkan
bagaimana setiap anggota keluarga melakukan peran-peran formal mereka.
 Tn.M berperan sebagai kepala keluarga
 Ny.S berperan sebagi ibu rumah tangga dan sebagai nenek yang
membantu mengurus cucu
2) Adakah konflik peran dalam keluarga?. Jelaskan.
 Tidak ada konflik peran dalam keluarga Tn.M.

6. Fungsi Keluarga
a) Saling Memperhatikan (Mutual Naturance), Keakraban, dan Identifikasi
1) Sejauh mana anggota keluarga memberikan perhatian satu sama lain?
 Ny.S selalu mengajak Tn.M untuk kontrol ke faskes
2) Apakah mereka saling mendukung satu sama lain?
 Ny.S selalu mendukung dan memotivasi Tn.M agar mau berobat
b) Fungsi Perawatan Kesehatan
1) Definisi dari keluarga tentang sehat/sakit dan tingkat pengetahuan mereka:
a) Bagaimana keluarga mendefinisikan kesehatan dan sakit bagi anggota
keluarga
 Keadaan sehat maupun sakit berasal dari Allah SWT
b) Apa sumber-sumber informasi kesehatan dari anggota keluarga?
 Dokter, perawat di falisitas kesehatan yang keluarga gunakan

19
2) Status kesehatan keluarga dan kerentanan terhadap sakit yang
dirasa/diketahui:
a) Apakah keluarga mengetahui bahwa anggota keluarga mengalami
masalah kesehatan?
 Ny.S mengetahui Tn.M menderita DM dan Hipertensi
b) Masalah-masalah kesehatan apa yang saat ini diidentifikasi oleh
keluarga?. Sebutkan.
 Tn.M mengeluh sering nyeri sendi pada saat pagi hari dan sering
merasa kram
c) Masalah kesehatan apa yang dianggap serius/sangat penting bagi
keluarga?. Sebutkan.
 Kadar gula darah Tn.M yang tidak terkontrol
d) Tindakan-tindakan yang telah dilakukan keluarga terhadap masalah
kesehatan saai ini. Sebutkan.
 Ny.S mengingatkan Tn.M untuk meminum obatnya tetapi Tn.M tidak
meminum obat yang di berikan
3) Praktik diet keluarga:
a) Apakah keluarga mengetahui tentang makanan yang bergizi?. Jelaskan.
 Keluarga mengetahui mengenai makanan bergizi tetapi tidak
mengetahui mengenai diet untuk pasien DM
b) Siapa yang bertanggung jawab terhadap perencanaan, belanja, dan
penyiapan makanan?
 Ny.S
c) Bagaimana makanan disiapkan? Apakah kebanyakan digoreng, direbus,
dipanggang, dimasak dengan microwave, atau disaji mentah?
 Di rebus atau di kukus
d) Jenis makanan yang dikonsumsi keluarga setiap hari?. Sebutkan.
 Sayur dan lauk
e) Apakah ada pembatasan-pembatasan anggaran?
 Tidak ada
f) Apakah makanan disimpan pada tempat yang benar?. Jelaskan.
 Makanan di simpan di dapur dan di tutupi oleh tudung saji
g) Jadwal makan keluarga (utama dan selingan). Sebutkan.
 Jam 08.00 ; jam 12.00 ; jam 18.00

20
4) Kebiasaan tidur dan istirahat:
a) Pada jam berapa keluarga biasa tidur?
 Tn.M : 00.00 – 04.00 ; 04.30 – 09.00
 Ny. S : 21.00 – 04.00
b) Adakah kesulitan tidur pada keluarga?. Sebutkan.
 Tn.M mengatakan susah tidur jika sebelum jam 12 malam, karena
sudah memiliki kebiasaan tidur tengah malam
c) Di mana anggota keluarga tidur?
 Kamar lantai 2
5) Latihan dan rekreasi:
a) Apakah keluarga amenyadari bahwa rekreasi dan olah raga secara aktif
sangat dibutuhkan untuk kesehatan? (Menyadari/tidak)
 Menyadari
b) Jenis-jenis rekreasi dan aktivitas-aktivitas fisik apa yang anggota keluarga
lakukan secara reguler?. Sebutkan.
 Rekreasi yang dilakukan pergi ke wisata batu
c) Apakah kegiatan-kegiatan ini diikuti oleh semua anggota keluarga atau
hanya anggota tertentu?. Jelaskan.
 Ya. Tn.M dan Ny.S pergi bersama
6) Kebiasaan penggunaan obat-obatan dalam keluarga:
a) Apakah ada kebiasaan penggunaan alkohol, tembakau, kopi, cola atau teh
(kafein dan teobromin, adalah stimulan) yang dilakukan oleh keluarga?
 Tn. M memiliki kebiasaan merokok dan mengkonsumsi kopi 3 – 4
gelas / hari
b) Apakah anggota keluarga secara reguler menggunakan obat-obatan tanpa
resep atau dengan resep? (dengan resep/tidak)
 Tn. M sering membeli antibiotik untuk mengobati nyeri sendinya
c) Apakah keluarga menyimpan obat-obatan dalam jangka waktu lama dan
menggunakannya kembali? (Ya/tidak)
 Ya
d) Apakah obat-obatan diberi label secara tepat dan berada di tempat yang
aman, jauh dari jangkauan anak-anak? (Ya/tidak)
 Ya
7) Peran keluarga dalam praktek perawatan diri:
a) Apa yang keluarga lakukan untuk memperbaiki status kesehatan?.
Jelaskan.

21
 Ny. S memasak dengan cara merebus atau mengkukus
b) Apa yang keluarga lakukan untuk mencegah sakit/penyakit?. Jelaskan.
 Keluarga meminum jamu atau obat herbal
c) Siapa yang membuat keputusan dalam bidang kesehatan dalam
keluarga?
 Tn.M
d) Apakah keluarga mengetahui cara perawatan pada anggota keluarga
yang sakit?. Jelaskan
 Ny. S memasak dengan cara merebus atau mengkukus
 Ny. S menginatkan Tn.M untuk meminum obat
8) Praktik lingkungan:
a) Apakah saat ini keluarga terpapar polusi udara, air, suara dari
lingkungan?. Jelaskan.
 Tidak ada
b) Apakah anggota keluarga menggunakan pestisida, cairan pembersih,
lem, pelarut, logam berat, dan racun dalam rumah?. Sebutkan.
 Tidak ada
c) Jelaskan bagaimana pola keluarga dalam mandi, cuci, penggunaan
jamban.
 Keluarga mandi 2x sehari. Ny.S membersihkan kamar mandi setiap 3
hari sekali.
9) Riwayat kesehatan keluarga:
a) Buatlah riwayat genetika dan penyakit keluarga pada masa lalu maupun
masa sekarang – diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi,
kanker, stroke dan reumatik, penyakit ginjal, tiroid, asma, keadaan alergi
lain, penyakit-penyakit darah, dan penyakit keluarga lainnya.
 Orang tua Tn.M memiki riwayat penyakit hipertensi dan hepatitis
b) Apakah terdapat riwayat penyakit-penyakit keluarga yang berkaitan
dengan lingkungan?
 Tidak ada
c) Pelayanan perawatan kesehatan yang diterima:
Dari praktisi perawatan kesehatan apa dan/atau lembaga perawatan
kesehatan apa anggota keluarga menerima perawatan?
 Kontrol tekanan darah, pemeriksaan laboratorium dan pengobatan
10) Perasaan dan persepi menyangkut pelayanan perawatan kesehatan:

22
a) Apa perasaan keluarga terhadap jenis-jenis pelayanan perawatan
kesehatan bagi keluarga yang tersedia dalam komunitas?. Jelaskan.
 Jenis jenis pelayanan sudah baik tetapi dalam proses administrasi
terlalu lama
b) Apakah keluarga memiliki pengalaman masa lalu dengan pelayanan
perawatan kesehatan yang keluarga terima?. Jelaskan.
 Tn.M mengatakan tidak mau pergi kontrol ke layanan kesehatan
karena antriannya lama dan menunggu hasil laboratorium berjam-jam
c) Apakah keluarga merasa puas, nyaman, percaya dengan perawatan
yang diterimanya dari pemberi pelayanan kesehatan?. Jelaskan.
 Tidak, menurut Tn.M pelayanan yang di berikan terlalu lama
d) Apa sikap dan harapan keluarga terhadap peran perawat?
 Keluarga berharap mendapatkan pelayanan sebaik mungkin dan tidak
perlu mengantri dan menunggu hasil laboratorium terlalu lama
11) Sumber pembiayaan:
a) Bagaimana keluarga akan membayar pelayanan-pelayanan kesehatan?
Jelaskan.
 Keluarga membayar iuran BPJS setiap bulannya
b) Apakah keluarga memiliki asuransi swasta atau bantuan medis; haruskan
keluarga membayar penuh atau sebagian?. Jelaskan.
 Keluarga tidak memiliki asuransi kesehatan swasta
c) Apakah keluarga mendapat pelayanan gratis (atau mengetahui
pelayanan gratis bagi mereka)?
 Jika menggunakan BPJS pelayanan yang diterima keluarga di
tanggung oleh pihak BPJS
12) Transportasi untuk mendapat perawatan:
a) Berapa jauh fasilitas perawatan dari rumah keluarga?
 500 m
b) Alat transportasi apa yang keluarga gunakan untuk mencapai fasilitas
perawatan?
 Sepeda motor
c) Jika keluarga harus menggunakan angkutan umum, masalah-masalah
apa yang timbul dalam hubungannya dengan jam pelayanan dan
lamanya perjalanan ke fasilitas pelayanan kesehatan?. Jelaskan.
 Angkutan umum tidak dapat masuk kedalam lingkungan rumah, jika
harus menggunakan angkutan umum harus berjalan kaki terlebih

23
dahulu ke jalan raya sehingga akan memperlama mendapatkan
pelayanan kesehatan yang diinginkan
7. Stress, Koping, dan Adaptasi Keluarga
a. Sebutkan stressor jangka pendek (< 6 bulan) dan stressor jangka panjang (> 6
bulan) yang saat ini terjadi pada keluarga?
 Ny.S merasa khawatir karena Tn.M tidak patuh dengan pengobatannya
b. Apakah keluarga dapat mengatasi stressor bisa dan ketegangan sehari-hari?.
Jelaskan.
 Ny.S sering mengajak Tn.M pergi berobat tetapi Tn.M menolak
c. Bagaimana keluarga mengatasi masalah tersebut?. Jelaskan.
 Ny.S terus memotivasi Tn.M untuk berobat
d. Strategi koping apa yang digunakan oleh keluarga untuk menghadapi tipe-tipe
masalah?
koping apa yang dibuat)?
 Jika menghadapi masalah keluarga akan membahas masalah tersebut
untuk didiskusikan agar masalah tersebut segera selesai
e. Strategi koping apa yang digunakan oleh keluarga untuk menghadapi tipe-tipe
masalah?
 Berdiskusi untuk menyelesaikan masalah tersebut
f. Apakah anggota keluarga berbeda dalam cara-cara koping terhadap masalah-
masalah mereka sekarang? Jelaskan.
 Tidak ada
8. Pemeriksaan Fisik

No Jenis pemeriksaan Tn.M Ny.S


1. TTV : TD: 180/100 mmhg TD: 120/70 mmHg
Suhu : 36,1 ◦C Suhu : 36,5 ◦C
Nadi : 86 x/ menit Nadi : 72 x/menit
RR : 19 x/ menit RR : 18x/ menit
GDS : 347 mg/dl
2. Kulit, rambut dan Rambut hitam dan putih, kulit Rambut hitam dan putih,
kuku. sawo matang, tidak sianosis kulit sawo matang, tidak
sianosis
3. Kepala, leher Tidak ada benjolan, tidak ada Tidak ada benjolan, tidak
distensi vena jugularis ada distensi vena
jugularis
4. Thorak Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
(jantung dan paru)

5. Abdomen Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan

24
6. Genitalia Tidak dikaji Tidak dikaji

B. Analisa Data

Data Etiologi Masalah


D.S: Agen Nyeri kronis
 Tn.M mengatakan nyeri pada sendi di pagi hari ketika cedera
bergerak, nyeri yang di rasakan seperti di tusuk-tusuk, skala biologis
nyeri 4
 Tn. M mengatakan nyeri sudah lama, kira-kira 2 tahun
terakhir
 Tn. M mengatakan sering merasa kram
 Ny.S mengatakan Tn.M sering membeli antibiotic untuk
mengurangi nyeri
 Ny.S mengatakan Tn.M memiliki riwayat asam urat
D.O:
 Tn. M terlihat meringis menahan nyeri
 Hasil pemeriksaan GDS : 347 mg/dl
D.S: Ketidakefektifan
 Tn.M mengatakan sakit kencing manis sejak 2011 dan tidak manajemen
mau pergi control kesehatan
 Tn.M mengatakan tidak meminum obatnya secara teratur
 Ny.S mengatakan memiliki kebiasaan minum kopi 3-4 gelas
perhari
 Ny.S mengatakan Tn. M memiliki kebiasaan merokok
 Ny.S mengatakan porsi makan Tn.M banyak dan memakan
apa saja yang Ny.S masak
 Ny.S mengatakan sering mengajak Tn.M untuk control tetapi
Tn.M menolak
 Ny.S mengatakan Tn.M tidak pernah melakukan olahraga
seperti dahulu lagi
D.O:
 Hasil pemeriksaan GDS : 347 mg/dl
 Terdapat obat-obatan Tn.M yang tidak diminum
D.S: Kesiapan
 Tn.M mengatakan tidak mengetahui rentang gula darah meningkatkan
normal pengetahuan
 Ny.S mengatakan Tn.M sering membeli antibiotic untuk
mengurangi nyeri
DO:
 Pendidikan kesehatan Tn.M dan Ny.S belum tamat SD
 Tn.M menanyakan mengenai rentang gula darah normal
 Tn.M tidak mengetahui diet yang tepat untuk penyakitnya

25
C. Skoring Masalah
1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan b.d kegagalan memasukan regimen
pengobatan dalam kehidupan sehari-hari

Kriteria Skor Perhitungan Pembenaran

Sifat masalah 3 3 Masalah sudah actual karena data


x 1=1
(actual) 3 obyektif dan subyektif telah mendukung
dan dampaknya terhadap kesehatan
keluarga khususnya Tn.M cukup besar
bila tidak segera ditangani. GDS Tn.M
347 mg/dl
Kemungkinan untuk 2 2 Meskipun tingkat pendidikan keluarga
x 2=2
diubah 2 tidak cukup tinggi namun sumber
(dengan mudah) ekonomi keluarga mencukupi dan
keluarga memiliki jaminan kesehatan.
Ny.S juga selalu memotivasi Tn.M untuk
selalu berobat.
Potensial untuk dicegah 2 2 2 Dukungan keluarga sudah cukup baik
x 1=
(cukup) 3 3 dan keluarga memiliki jaminan
kesehatan
Menonjolnya masalah 2 2 masalah Tn.M harus segera di tangani,
x 1=1
(masalah ada, harus 2 agar tidak menyebabkan komplikasi
segera di tangani)
Skor 2
4
3

2. Nyeri b.d agen cedera biologis


Kriteria Skor Perhitungan Pembenaran

Sifat masalah 3 3 Masalah sudah actual karena data


x 1=1
(actual) 3 obyektif dan subyektif telah
mendukung dan dampaknya terhadap
Tn.M
Kemungkinan untuk 1 1 Meskipun tingkat pendidikan keluarga
x 2=1
diubah 2 tidak cukup tinggi namun ada motivasi
(sebagian) dari keluarga untuk mengatasi masalah
kesehatan, seperti meminum jamu. Tn.
M masih suka memakan makanan apa
saja yang dimasak oleh Ny.S dan Tn.M
memiliki kebiasaan minum kopi
Potensial untuk dicegah 1 1 1 Tn.M memiliki kebiasaan minum kopi
x 1=
(rendah) 3 3 dan begadang, namun Tn.M
mengatakan akan berusaha

26
mengurangi kebiasaan tersebut
Menonjolnya masalah 2 2 masalah harus segera ditangani karena
x 1=1
(masalah ada, harus 2 Tn.M merasa sangat terganggu dengan
segera di tangani) nyeri yang muncul
Skor 1
3
3

3. Kesiapan meningkatkan pengetahuan


Kriteria Skor Bobot Pembenaran

Sifat masalah 1 1 Masalah tidak dirasakan oleh keluarga


x 1=
(potensial) 1 3 3 Tn.M
Kemungkinan untuk 2 2 Ny.S mendukung Tn.M untuk berobat
x 2=2
diubah 2 dan antusias jika dilakukan penkes pada
(dengan mudah) keluarga Tn.M
Potensial untuk dicegah 2 2 2 Tingkat pendidikan keluarga Tn.M tidak
x 1=
(cukup) 3 3 cukup tinggi tetapi keluarga memiliki
semangat yang tinggi untuk
meningkatkan kesehatannya
Menonjolnya masalah 2 2 Masalah tidak dirasakan oleh keluarga
x 0=0
(masalah tidak 2 Tn.M
dirasakan)
Skor 3

D. Prioritas Diagnosis Keperawatan


1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan b.d kegagalan memasukan regimen
pengobatan dalam kehidupan sehari-hari
2. Nyeri akut b.d agen cedera biologis
3. Kesiapan meningkatkan pengetahuan

27
E. Rencana Keperawatan
No. Diagnosis TUK NOC NIC

1. Ketidakefektifan 1. Identifikasi Setelah dilakukan intervensi keperawatan, keluarga Pengajaran proses penyakit
management masalah mampu mengenal masalah 1. Jelaskan mengenai proses penyakit sesuai
kesehatan Pengetahuan proses penyakit kebutuhan
keluarga. Skala Outcome 1 2 3 4 5 2. Jelaskan alasan dibalik manajemen atau terapi
Manfaat manajemen 
Domain1 kelas 2 atau pengananan yang direkomendasikan
penyakit
kode dx 00078 Proses perjalanan penyakit  3. Berikan informasi mengenai pemeriksaan
Potensial komplikasi diagnostic yang tersedia sesuai kebuthan
penyakit
4. Jelaskan komplikasi kronik yang mungkin ada

Pengetahuan pengobatan sesuai kebutuhan

Skala Outcome 1 2 3 4 5 5. Diskusikan perubahan mengenai perubahan


Penggunaan yang benr dari  gaya hidup yang memungkinkan untuk
obat yang diresepkan
mencegah komplikasi
Pengajaran peresepan obat-obatan
Keterangan (menunjukkan)
6. Informasikan pasien konskuensi tidak memakai
1: tidak ada pengetahuan
obat atau menghentikan pemakaian obat
2: pengetahuan terbatas
secara tiba-tiba
3: pengetahuan sedang
7. Instruksikan pasien mengenai cara pemberian
4: pengetahuan banyak
atau aplikasi yang sesuai dari setiap obat
5: pengetahuan sangat banyak
2. Membuat Partisipasi keluarga dalam perawatan professional Dukungan pengambilan keputusan
keputusan Skala Outcome 1 2 3 4 5 1. Tentukan apakah terdapat perbedaan antara
Bekerja sama dalam 
pandangan pasien dan pandangan penyedia
28
menentukan perawatan perawatan kesehatan mengenai kondisi pasien
Membuat keputusan ketika 
2. Jadilah sebagai penghubung antara pasien dan
pasien tidak dapat
melakukannya keluarga
Berpartisipasi dalam 
keputusan bersama
dengan pasien Peningkatan keterlibatan keluarga
Berpartisipasi dalam tujuan  3. Berikan dukungan yang diperlukan bagi
bersama terkait dengan
perawatan keluarga untuk membuat keputusan

Keterangan (menunjukkan) Dukungan keluarga


1: tidak pernah 4. Berikan pengetahuan yang dibutuhkan bagi
2: jarang keluarga untuk membantu mereka membuat
3: kadang-kadang keputusan terkait pasien
4: sering
5: secara konsisten
3. Memberi Partisipasi keluarga dalam perawatan professional Peningkatan keterlibatan keluarga
perawatan Skala Outcome 1 2 3 4 5 1. Diskusikan pilihan jenis perawatan di rumah,
Berpartisipasi dalam 
seperti tinggal berkelompok, perawatan di
perencanaan perawatan
Berpartisipasi dalam  rumah atau respite care, yang sesuai
menyediakan perawatan Dukungan keluarga
Keterangan (menunjukkan)
2. Beritahu keluarga mengenai rencana medis
1: tidak pernah
dan keperawatan
2: jarang
3: kadang-kadang
4: sering

29
5: secara konsisten
4. Modifikasi Normalisasi keluarga Dukungan keluarga
lingkungan Skala Outcome 1 2 3 4 5 1. Pertimbangkan beban psikologis dari prognosis
Beradaptasi dengan 
terhadap keluarga
rutinitas keluarga untuk
mengakomodasi 2. Dukung harapan yang realistis
kebutuhan anggota yang
3. Fasilitasi komunikasi akan kekhawatiran atau
terkena dampak
Memenuhi kebutuhan fisik  perasaan antara pasien dan keluarga atau
dan psikososial anggota antar anggota keluarga
keluarga
Mempertahankan aktivitas  4. Tingkatkan hubungan saling percaya dengan
dan rutinitas yang tepat keluarga
Membentuk lingkungan 
yang digunakan untuk 5. Sediakan bantuan untuk memenuhi kebutuhan
menghindari rasa malu dasar keluarga, seperti tempat tinggal,
yang menghinggapi
anggota yang terkena makanan dan pakaian.
dampak 6. Identifikasi sifat dukungan spiritual bagi warga

Keterangan (menunjukkan)
1: tidak pernah
2: jarang
3: kadang-kadang
4: sering
5: secara konsisten
5. Menggunakan Pengetahuan : sumber-sumber kesehatan Panduan system layanan kesehatan
layanan Skala Outcome 1 2 3 4 5 1. Jelaskan system perawatan kesehatan segera,
Pentingnya perawatan 
kesehatan cara kerjanya dan apa yang bisa diharapkan
tindak lanjut
pasien/keluarga
30
Rencana perawatan tindak  2. Anjurkan pasien mengenai jenis layanan yang
lanjut
bisa diharapkan dari setiap jenis penyedia
Keterangan
layanan kesehatan
1: tidak ada pengetahuan
2: pengetahuan terbatas
3: pengetahuan sedang
4: pengetahuan banyak
5: pengetahuan sangat banyak

No. Diagnosis TUK NOC NIC

1. Nyeri kronis 1. Identifikasi Setelah dilakukan intervensi keperawatan, keluarga Pengajaran proses penyakit
domain 12, kelas masalah mampu mengenal masalah 1. Jelaskan mengenai proses penyakit sesuai
1 kode diagnose Pengetahuan proses penyakit kebutuhan
00133 Skala Outcome 1 2 3 4 5 2. Jelaskan alas an dibalik manajemen atau terapi
Manfaat manajemen 
atau pengananan yang direkomendasikan
penyakit
Proses perjalanan penyakit  3. Berikan informasi mengenai pemeriksaan
Potensial komplikasi diagnostic yang tersedia sesuai kebuthan
penyakit
4. Jelaskan komplikasi kronik yang mungkin ada
sesuai kebutuhan
5. Diskusikan perubahan mengenai perubahan
gaya hidup yang memungkinkan untuk

Pengetahuan pengobatan mencegah komplikasi

Skala Outcome 1 2 3 4 5
Penggunaan yang benr dari  Pengajaran peresepan obat-obatan
31
obat yang diresepkan 6. Informasikan pasien konskuensi tidak
memakai obat atau menghentikan pemakaian
Pengetahuan: manajemen nyeri
Skala Outcome 1 2 3 4 5 obat secara tiba-tiba
Factor-faktor penyebab dan  7. Instruksikan pasien mengenai cara pemberian
factor yang berkontribusi
Tanda dan gejala  atau aplikasi yang sesuai dari setiap obat

Control nyeri
Skala Outcome 1 2 3 4 5 Manajemen nyeri
Mengenali kapan nyeri  1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
terjadi
Menggambarkan factor  meliputi lokasi, karakteristik, onset/durasi,
penyebab frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya
nyeri dan factor pencetus
Keterangan (menunjukkan)
2. Tentukan akibat dari pengalaman nyeri
1: tidak ada pengetahuan
terhadap kualitas hidup pasien (misalnya:
2: pengetahuan terbatas
tidur, nafsu makan, pengertian, perasaan,
3: pengetahuan sedang
hubungan, performa kerja dan tanggung
4: pengetahuan banyak
jawab peran)
5: pengetahuan sangat banyak
3. Gali penggunaan metode farmakologi yang
dipakai pasien saat ini untuk menurunkan
nyerinya
2. Membuat Partisipasi keluarga dalam perawatan professional Dukungan pengambilan keputusan
keputusan Skala Outcome 1 2 3 4 5 1. Tentukan apakah terdapat perbedaan antara
Bekerja sama dalam 
pandangan pasien dan pandangan penyedia
menentukan perawatan
Membuat keputusan ketika  perawatan kesehatan mengenai kondisi pasien
pasien tidak dapat 2. Jadilah sebagai penghubung antara pasien dan
32
melakukannya keluarga
Berpartisipasi dalam 
keputusan bersama
dengan pasien Peningkatan keterlibatan keluarga
Berpartisipasi dalam tujuan 
3. Berikan dukungan yang diperlukan bagi
bersama terkait dengan
perawatan keluarga untuk membuat keputusan
Keterangan (menunjukkan)
1: tidak pernah Dukungan keluarga
2: jarang 4. Berikan pengetahuan yang dibutuhkan bagi
3: kadang-kadang keluarga untuk membantu mereka membuat
4: sering keputusan terkait pasien
5: secara konsisten
3.Memberi Control nyeri Manajemen nyeri
perawatan Skala Outcome 1 2 3 4 5 1. Pastikan perawatan analgesik bagi pasien
Menggunakan tindakan 
dilakukan dengan pemantauan yang ketat
pengurangan nyeri tanpa
analgesik 2. Pilih dan implementasikan tindakan
Keterangan (menunjukkan) beragam (farmakologik, nonfarmakologik,
1: tidak pernah interpersonal) untuk memfasilitasi
2: jarang penurunan nyeri sesuai kebutuhan
3: kadang-kadang 3. Ajarkan tehnik relaksasi
4: sering
5: secara konsisten
4.Modifikasi Control nyeri Manajemen nyeri
lingkungan Skala Outcome 1 2 3 4 5 1. Gali bersama pasien factor yang dapat
Menggunakan sumber 
menurunkan nyeri
daya yang tersedia

33
Keterangan (menunjukkan) 2. Kendalikan factor lingkungan yang dapat
1: tidak pernah mempengaruhi respon pasien terhadap
2: jarang ketidaknyamanan
3: kadang-kadang 3. Kurangi atau eliminasi factor yang dapat
4: sering mencetuskan nyeri
5: secara konsisten 4. Dorong pasien untuk memonitor nyeri dan
menangani nyerinya dengan tepat

3. Menggunakan Pengetahuan sumber-sumber kesehatan Panduan system pelayanan kesehatan


layanan Skala Outcome 1 2 3 4 5 1. Jelaskan system perawatan kesehatan segera,
Pentingnya perawatan 
kesehatan cara kerjanya dan apa yang bisa diharapkan
tindak lanjut
Rencana perawatan tindak  pasien/keluarga
lanjut 2. Anjurkan pasien mengenai jenis layanan yang
Keterangan
bisa diharapkan dari setiap jenis penyedia
1: tidak ada pengetahuan
layanan kesehatan
2: pengetahuan terbatas
3: pengetahuan sedang
4: pengetahuan banyak
5: pengetahuan sangat banyak

No. Diagnosis TUK NOC NIC


3. Kesiapan 1. Identifikasi Setelah dilakukan intervensi keperawatan, keluarga Pengajaran proses penyakit
meningkatkan masalah mampu mengenal masalah 1. Jelaskan mengenai proses penyakit sesuai
pengetahuan Pengetahuan proses penyakit kebutuhan

34
Skala Outcome 1 2 3 4 5 2. Jelaskan alasan dibalik manajemen atau terapi
Manfaat manajemen 
atau pengananan yang direkomendasikan
penyakit
Proses perjalanan penyakit  3. Berikan informasi mengenai pemeriksaan
Potensial komplikasi diagnostic yang tersedia sesuai kebuthan
penyakit
4. Jelaskan komplikasi kronik yang mungkin ada

Pengetahuan pengobatan sesuai kebutuhan

Skala Outcome 1 2 3 4 5 5. Diskusikan perubahan mengenai perubahan


Penggunaan yang benr dari  gaya hidup yang memungkinkan untuk
obat yang diresepkan
mencegah komplikasi

Keterangan (menunjukkan)
1: tidak ada pengetahuan Pengajaran peresepan obat-obatan

2: pengetahuan terbatas 6. Informasikan pasien konskuensi tidak memakai

3: pengetahuan sedang obat atau menghentikan pemakaian obat secara

4: pengetahuan banyak tiba-tiba

5: pengetahuan sangat banyak 7. Instruksikan pasien mengenai cara pemberian


atau aplikasi yang sesuai dari setiap obat

2. Membuat Partisipasi keluarga dalam perawatan professional Dukungan pengambilan keputusan


keputusan Skala Outcome 1 2 3 4 5 1. Tentukan apakah terdapat perbedaan antara
Bekerja sama dalam 
pandangan pasien dan pandangan penyedia
menentukan perawatan
Membuat keputusan ketika  perawatan kesehatan mengenai kondisi pasien
pasien tidak dapat 2. Jadilah sebagai penghubung antara pasien dan
melakukannya
Berpartisipasi dalam  keluarga
35
keputusan bersama
dengan pasien
Peningkatan keterlibatan keluarga
Berpartisipasi dalam tujuan 
bersama terkait dengan 3. Berikan dukungan yang diperlukan bagi
perawatan
keluarga untuk membuat keputusan
Keterangan (menunjukkan)
1: tidak pernah
Dukungan keluarga
2: jarang
4. Berikan pengetahuan yang dibutuhkan bagi
3: kadang-kadang
keluarga untuk membantu mereka membuat
4: sering
keputusan terkait pasien
5: secara konsisten

3.Memberi Pengetahuan manajemen diabetes Pengajaran proses penyakit


perawatan Skala Outcome 1 2 3 4 5 1. Edukasi klien mengenai tindakan untuk
Pentingnya menjaga kadar 
mengontrol/meminimalkan gejala sesuai
glukosa dalam kisaran
normal kebutuhan
Peran Olah raga dalam 
mengontrol glukosa darah

Manajemen diri diabetes


Skala Outcome 1 2 3 4 5
Menjalani aturan 
pengobatan
Memantau glukosa darah
Mengikuti level aktivitas
yang direkomendasikan
Keterangan (menunjukkan)

36
1: tidak ada pengetahuan
2: pengetahuan terbatas
3: pengetahuan sedang
4: pengetahuan banyak
5: pengetahuan sangat banyak
4.Modifikasi Pengarahan perawatan mandiri Peningkatan kesiapan pembelajaran
lingkungan Skala Outcome 1 2 3 4 5 1. Ciptakan lingkungan belajar sesegera mungkin
Menginstruksikan orang 
begitu kontak dengan klien
lain dalam aktivitas
pertahanan kesehatan 2. Fasilitasi penerimaan klien terhadap situasi,
yang tepat
dengan cara yang tepat
Mengekspresikan 
kepercayaan diri dalam 3. Bantu klien menyadari bahwa ada pilihan2
penyeleseian masalah pengobatan yang ditawarkan
Menginstruksikan orang
lain akan kebiasaan 4. Bantu klien menyadari kemampuan untuk
perawatan diri yang tepat mencegah penyakit/kondisi dengan cara yang
Manajemen diri diabetes
tepat
Skala Outcome 1 2 3 4 5
Menyesuaikan kehidupan  5. Bantu klien melihat pilihan2 tindakan yang
rutin untuk kesehatan kurang berisiko terhadap gaya hidup, dengan
optimal
cara yang tepat

Pengetahuan manajemen diabetes


Skala Outcome 1 2 3 4 5
Peran diet dan olah raga 
mengontrol kadar glukosa
darah

Keterangan (menunjukkan)
37
1: tidak pernah menunjukkan
2: jarang menunjukkan
3: kadang-kadang menunjukkan
4: sering menunjukkan
5: secara konsisten menunjukkan

5.Menggunakan Pengetahuan : sumber-sumber kesehatan Panduan system layanan kesehatan


layanan kesehatan Skala Outcome 1 2 3 4 5 1. Jelaskan system perawatan kesehatan segera,
Pentingnya perawatan 
cara kerjanya dan apa yang bisa diharapkan
tindak lanjut
Rencana perawatan tindak  pasien/keluarga
lanjut 2. Anjurkan pasien mengenai jenis layanan yang
Keterangan
bisa diharapkan dari setiap jenis penyedia
1: tidak ada pengetahuan
layanan kesehatan
2: pengetahuan terbatas
3: pengetahuan sedang
4: pengetahuan banyak
5: pengetahuan sangat banyak

F. Implementasi
No Tgl/ Jam Implementasi Respon Paraf
1. 25 maret 2019 - Mengkaji keluarga Tn.M - Keluarga aktiv memberikan informasi
13.00-14.00 - Melakukan pengkajian nyeri komprehensif - Tn. M kooperatif saat dilakukan
- Menggali penggunaan metode farmakologi yang pengkajian

38
dipakai pasien saat ini untuk menurunkan
- Tn.M membeli antibiotic di apotek untuk
nyerinya
menghilangkan nyerinya
- Memberikan informasi kepada pasien
- Tn.M mengatakan tidak akan meminum
mengenai kegunaan obat yang sesuai dari setiap
antibiotic untuk mengurangi nyerinya
obat
- Tn.M mampu melakukan relaksasi nafas
- Mengajarkan teknik relaksasi dalam
- mengurangi factor yang dapat mencetuskan - Tn.M mengatakan akan mengurangi
nyeri makan makanan yang mengandung
- memberikan informasi mengenai pemeriksaan banyak lemak dan mengurangi konsumsi
diagnostic yang tersedia sesuai kebutuhan kopi
2. 30 maret 2019
- menganjurkan pasien mengenai jenis layanan - Tn.M dan Ny.S aktiv dan mengajukan
yang bisa diharapkan dari setiap jenis penyedia beberapa pertanyaan
layanan kesehatan - Tn.M mengatakan akan segera
- menjelaskan alasan dibalik manajemen atau kepuskesmas
terapi atau pengananan yang direkomendasikan - Keluarga mengatakan paham dengan
alasan terapi yang dilakukan
3. 08 April 2019 - memberikan pengetahuan yang dibutuhkan bagi - Tn. M dan Ny. S merespon dengan baik,
10.45-11.45 keluarga untuk membantu mereka membuat berperan aktif selama penyuluhan /
keputusan terkait pasien diskusi berlangsung
- menjelaskan mengenai proses penyakit sesuai - Tn.M dan Ny.S mengajukan beberapa
kebutuhan pertanyaan saat diskusi belangsung
- menjelaskan komplikasi kronik yang mungkin - Tn.M mengatakan akan berusaha pelan-
ada sesuai kebutuhan pelan mengubah gaya hidupnya

39
- menginformasikan pasien konskuensi tidak
memakai obat atau menghentikan pemakaian
obat secara tiba-tiba
- Ny.S mengatakan akan mendukung
- membantu klien menyadari kemampuan untuk
perubahan gaya hidup Tn.M
mencegah penyakit/kondisi dengan cara yang
tepat
- mendiskusikan perubahan mengenai perubahan
gaya hidup yang memungkinkan untuk
mencegah komplikasi

G. Evaluasi
No Tgl/Jam Catatan Perkembangan Paraf
1. 08 April 2019 S : Tn. M mengatakan senang dan menjadi lebih paham tentang penyakitnya
Pk. 11.30 Tn. M mengatakan akan lebih memperhatikan kesehatannya, dan besok berencana
control ke puskesmas
O : 1. Evaluasi struktur
a. Keluarga mengikuti penyuluhan
b. Tempat dirumah keluarga binaan dan alat tersedia sesuai perencanaan
c. Peran dan tugas mahasiswa sesuai perencanaan
2. Evaluasi proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai waktu yang direncanakan
b. Keluarga (Tn. M & Ny. S) mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
b. Keluarga berperan aktif dalam mengajukan pertanyaan dan mengemukakan pendapat selama
jalannya diskusi.
40
3. Evaluasi hasil
a. Tn. M & Ny. S dapat menjawab dan mengulang kembali tentang Definisi Diabetes Millitus
b. Tn. M & Ny. S dapat menjawab dan mengulang kembali tentang etiologi Diabetes Millitus
c. Tn. M & Ny. S dapat menjawab dan mengulang kembali tentang tanda dan gejala Diabetes
Millitus
d. Tn. M & Ny. S dapat menjawab dan mengulang kembali komplikasi Diabetes Melitus
e. Tn. M & Ny. S dapat menjawab dan mengulang kembali cara perawatan Diabetes Melitus
f. Tn. M & Ny. S dapat menjawab dan mengulang kembali diit Diabetes Melitus
g. Tn. M & Ny. S dapat menjawab dan mengulang kembali obat tradisional Diabetes Melitus.
A : Kesiapan peningkatan pengetahuan teratasi
P : Perlu pemantauan atau monitoring evaluasi lebih lanjut untuk memastikan bahwa Tn. M
dengan didukung istrinya benar-benar memahami tentang pentingnya berperilaku sehat
untuk mengoptimalkan kesehatannya.
S:
- Tn.M mengatakan masih nyeri pada sendi-sendinya, skala nyeri 3
- Tn.M mengatakan tidak akan meminum obat antibiotic untuk mengurangi nyerinya
- Tn.M mengatakan akan berobat kepuskesmas
08 April 2019
2. O:
Pk. 11.30
- Tn.M tidak terlihat menahan sakit
- Gds Tn. M = 347 mg/dl
A : masalah nyeri kronis teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
3. 08 April 2019 S:
Pk. 11.30 - Tn.M dan Ny.S mengatakan paham mengenai penyakit Tn.M

41
O:
- Tn.M dan Ny.S menanyakan beberapa hal yang tidak di pahami
- Tn.M dan Ny.S mampu mengulang materi yang disampaikan penyaji
A : masalah kesiapan meningkatkan pengetahuan teratasi
P: Pertahankan intervensi

42
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pengkajian

Pengkajian keperawatan keluarga pada keluarga Tn.M dilakukan pada


tanggal 25 maret 2019 pada pukul 13.00 sampai 14.00. Pengkajian dilakukan
bersama Tn.M dan Ny.S. Tn.M dan Ny.S hanya tinggal berdua, tetapi setiap hari
Tn.M dan Ny.S mengurus cucu mereka. Tn.M terdiagnosis diabetes mellitus sejak
tahun 2010. Dari pengkajian awal didapatkan hasil kadar gula darah sewaktu Tn.M
sebesar 347 gr/dl. Tn.M memiliki kebiasaan meminum kopi 3-4 gelas perhari dan
memakan apa saja yang disediakan Ny.S dengan porsi yang cukup banyak. Tn.M
dulunya adalah atlit badminton, namun setelah terdiagnosis DM, Tn.M tidak pernah
lagi melakukan olahraga.Tn.M jarang meminum obat yang telah diresepkan dokter
dan sudah 2 bulan tidak control kefasilitas kesehatan. Tn.M tidak mau kedokter
dengan alasan harus menunggu lama untuk pemeriksaan padahal Ny.S sudah
sering mengajak Tn.M berobat. Ny.S menyediakan obat-obatan herbal seperti jamu,
kunyit dll untuk dimunum Tn.M.

Pada tanggal 30 maret, kelompok melakukan pengkajian lanjutan untuk


melengkapi format pengkajian. Setelah dilakukan pengkajian, kelompok
menentukan masalah keperawatan yang ada di keluarga Tn.M. ada 3 masalah
keperawatan dikeluarga Tn.M yaitu: ketidakefektifan manajemen kesehatan, nyeri
kronis, dan kesiapan meningkatkan pengetahuan. Setelah mentukan masalah,
kelompok melakukan skoring bersama Tn.M dan Ny.S untuk menentukan prioritas
masalah. Berdasarkan hasil skoring yang telah dilakukan, masalah yang dianggap
harus segera diatasi adalah ketidakefektifan manajemen kesehatan, diikuti dengan
nyeri kronis serta kesiapan meningkatkan pengetahuan.

4.2 Diagnosis Keperawatan


Berdasarkan data yang didapatkan, kelompok merumuskan 3 diagnosis
keperawatan, yaitu ketidakefektifan manajemen kesehatan, nyeri kronis, dan
kesiapan meningkatkan pengetahuan. Data yang menunjang diagnosis
ketidakefektifan manajemen kesehatan adalah Tn.M tidak meminum obat secara
teratur, tidak mau control ke dokter walaupun Ny.S sudah mengajak dan
mengingatkan untuk berobat dan meminum obat secara teratur. Tn.M memakan apa
saja yang dimasak oleh Ny.S, dan memiliki kebiasaan minum kopi 3.4 gelas/hari.

43
Tn.M tidak pernah melakukan olahraga semenjak terdiagnosis DM. Saat dilakukan
pemeriksaan kadar gula darah sewaktu, hasilnya sebesar 347 mg/dl. Berdasarkan
data diatas kelompok sepakat untuk mengangkat diagnosis ketidakefektifan majemen
kesehatan.
Pada diagnosis kedua kelompok mengambil masalah nyeri kronis, sesuai
dengan keluhan yang dikatakan oleh Tn.M. Tn.M mengeluh sering merasa nyeri
sendi pada pagi hari, sering merasa keram dan kebas pada ektermitas sejak 2 tahun
yang lalu, dengan skala nyeri 4. Tn.M sering membeli antibiotic untuk mengurangi
nyerinya, tetapi nyeri tidak berkurang.
Diagnosis yang ketiga, kelompok mengambil masalah kesiapan meningkatkan
pengetahuan. Walaupun Tn.M sudah lama menderita DM, Tn.M tidak mematuhi
regimen pengobatan yang telah dilakukan. Tn.M mengatakan tidak mengetahui
rentang normal kadar gula darahnya dan masih belum mengerti mengenai kondisi
penyakitnya, sehingga Tn.M tidak mematuhi regimen pengobatan yang telah
dilakukan. Tn.M sering membeli antibiotic untuk mengurangi nyerinya, tanpa
mengetahui kegunaan antibiotic. Meskipun tingkat pengetahun keluarga tidak cukup
tinggi tetapi keluarga memiliki kemauan yang tinggi untuk menjaga kondisi Tn.M agar
tetap sehat.

4.3 Rencana Keperawatan


Rencana keperawatan di buat sesuai nanda, NOC dan NIC dengan 5 tugas
keluarga, yaitu: mengenal masalah, mengambil keputusan, merawat anggota
keluarga yang sakit, memodifikasi lingkungan dan memanfaatkan layanan kesehatan.
Pada masalah keperawatan pertama yaitu ketidakefektifan manajemen kesehatan,
diharapkan keluarga mampu memasukan regimen pengobatan dalam kehidupan
sehari-hari. Intervensi yang dibuat berdasarkan lima tugas keluarga adalah pngajaran
proses penyakit dan pengajaran peresepan obat-obatan untuk tugas mengenal
masalah, dukungan pengambilan keputusan; peningkatan keterlibatan keluarga;
serta dukungan keluarga untuk tugas mengambil keputusan, peningkatan
keterlibatan keluarga dan dukungan keluarga untuk tugas merawat anggota keluarga
yang sakit, dukungan keluarga untuk tugas memodifikasi lingkungan dan tugas
memanfaatkan layanan kesehatan dengan NIC panduan system layanan kesehatan.
Untuk masalah nyeri kronis, diharapkan nyeri dapat berkurang dan Tn.M
dapat mengatasi nyeri dengan tepat. Berdasarkan tujuan tersebut intervensi yang
kelompok ingin berikan sesuai dengan tugas keluarga meliputi mampu mengenal
masalah dengan NIC proses penyakit, pengajaran peresepan obat-obatan dan
manajemen nyeri, membuat keputusan dengan NIC dukungan pengambilan

44
keputusan;peningkatan keterlibatan keluarga; dan dukungan keluarga, merawat
anggota keluarga yang sakit dan memodifikasi lingkungan dengan NIC manajemen
nyeri, serta mampu memanfaatkan layanan kesehatan dengan NIC panduan system
layanan kesehatan.
Pada diagnosis terakhir, yaitu kesiapan meningkatkan pengetahuan
diharapkan pengetahuan keluarga meningkat mengenai kondisi penyakit yang
dialami Tn.M. Berdasarkan tujuan tersebut intervensi yang kelompok ingin berikan
sesuai dengan tugas keluarga meliputi mampu mengenal masalah dengan NIC
proses penyakit dan pengajaran peresepan obat-obatan, membuat keputusan
dengan NIC dukungan pengambilan keputusan;peningkatan keterlibatan keluarga;
dan dukungan keluarga, merawat anggota keluarga yang sakit dengan NIC
pengajaran proses penyakit, memodifikasi lingkungan dengan NIC peningkatan
kesiapan pembelajaran dan mampu memanfaatkan layanan kesehatan dengan NIC
panduan system layanan kesehatan.

4.4 Implementasi
Kelompok melakukan implementasi sesuai dengan rencana tindakan yang
telah dibuat. Pada hari pertama pengkajian, selain mengkaji keluarga Tn.M,
kelompok melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif terhadap Tn.M dan
metode nonfarmakologi yang dilakukan keluarga untuk mengurangi nyeri pada Tn.M.
Setelah melakukan pengkajian, kelompok memberikan informasi kesehatan terhadap
keluarga Tn.M untuk tidak mengkonsumsi antibiotic untuk menghilangkan nyeri.
Selain itu kelompok juga melakukan pemeriksaan kadar gula darah sewaktu pada
Tn.M dengan hasil sebesar 347 mg/dl.
Pada kunjungan kedua kelompok mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam
untuk membantu menurunkan nyeri pada Tn.M dan mengkaji factor apa saja yang
meningkatkan nyeri. Selain itu, kelompok juga memberikan informasi seputar
pemeriksaan diagnostic dan alur pelayanan pada fasilitas kesehatan.
Pada kunjungan ketiga, kelompok melakukan pendidikan kesehatan pada
keluarga Tn.M yang diikuti oleh Tn.M dan Ny.S. Pendidikan kesehatan yang
dilakukan mengenai penyakit diabetes mellitus, komplikasi DM, alasan harus patuh
terhadap pengobatan dll. Keluarga menerima dengan baik informasi yang
disampaikan dan keluarga mengajukan beberapa pertanyaan mengenai hal yang
tidak dimengerti. Pertanyaan tersebut kami diskusikan bersama keluarga,, agar
keluarga lebih memahami kondisi penyakit Tn.M.

45
4.5 Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada kunjungan ketiga setelah melakukan pendidikan
kesehatan. Pada masalah keperawatan yang pertama setelah dilakukan pendidikan
kesehatan, Tn.M mengatakan akan pergi kepuskesmas keesokan harinya untuk
memeriksakan kondisinya. Keluarga mengajukan beberapa pertanyaan ketika
dilakukan pendidikan kesehatan. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, keluarga
mampu mengulang materi yang telah disampaikan oleh penyaji. Kelompok
melakukan follow-up setelah seminggu dilakukan pendidikan kesehatan. Ketika
dilakukan follow-up Tn.M telah mengurangi konsumsi kopi menjadi 1-2 gelas/hari dan
Tn.M juga berusaha patuh terhadap pengobatan yang telah ditetapkan.
Untuk masalah keperawatan kedua, nyeri yang dialami Tn.M berkurang dan
Tn.M mengatakan tidak akan meminum antibiotic lagi untuk mengurangi nyeri serta
akan pergi kepuskesmas untuk memeriksakan kondisinya dan nyeri yang dirasakan.
Pada masalah keperawatan yang terakhir saat dilakukan kontrak untuk dilakukannya
pendidikan kesehatan, keluarga sangat antiusias dilakukan pendidikan kesehatan.
Walaupun latar belakang pendidikan keluarga tidak cukup tinggi namun keluarga
mampu memahami materi yang diberikan, dan mampu mengulang menjelaskan
materi yang telah disampaikan.

46
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan
masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau
kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai
saran/penyalur. Untuk dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan kesehatan
keluarga, keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para
anggotanya dan saling memelihara. Proses keperawatan keluarga
terdiri pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi yang selalu terdokumentasi.
Asuhan keperawatan pada keluarga Tn. M di RT 05 RW 12 desa
BendungRejosari dengan riwayat DM, permasalahan yang muncul adalah ketidak
efektifan manajemen kesehatan, nyeri kronis dan kesiapan peningkatan
pengetahuan. Sehingga intervensi yang diambil adalah penyuluhan tentang
penyakit DM dan penatalkasanaannya.

5.2 Saran
Perlunya follow-up berkelanjutan dari pihak puskesmas pada pasien-pasien
dengan penyakit kronis dan perlu adanya kegiatan posyandu lansia di RT.05,
sehingga pasien dengan penyakit kronis tetap terkontrol kesehatannya.

47
DAFTAR PUSTAKA

Freadman, M. M. (2013). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.


Makhfudli, (2013). Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika
Mubarok, W. I. (2010). Ilmu Keperawatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika.
Susanto, T. (2012). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jakarta: TIM.
Zaidin Ali, S. M. (2010). Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.

48
Lampiran:
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Mengontrol Diabetes Melitus


Sasaran : Pasien & keluarga
Hari, tanggal : Senin, 08 April 2019
Tempat : Rumah Keluarga
Waktu : ( 30 menit)
Penyuluh : Mahasiswa Keperawatan Alih Program Universitas Brawijaya

I. Tujuan
A. TujuanUmum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga diharapkan
dapat memahami diabetes, cara mengontrol diabetes dan pencegahannya.
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan Diabetes Melitus diharapkan pasien
dan keluarga dapat mengerti tentang:
1) Menyebutkan pengertian Diabetes Melitus
2) Menyebutkan penyebab Diabetes
3) Menyebutkan tanda dan gejala Diabetes Melitus
4) Menyebutkan Faktor Risiko dan Bahaya Diabetes Melitus yang tidak tekontrol
5) Menyebutkan Penanganan Diabetes Melitus dan Pencegahan Komplikasi
6) Menyebutkan Pengaturan Nutrisi Seimbang untuk Diabetes Melitus
7) Menyebutkan Pencegahan Diabetes Melitus

II. Materi
1) Pengertiian Diabetes Melitus
2) Penyebab Diabetes
3) Tanda dan gejala Diabetes Melitus
4) Faktor Risiko dan Bahaya Diabetes Melitus yang tidak tekontrol
5) Penanganan Diabetes Melitus dan Pencegahan Komplikasi
6) Pengaturan Nutrisi Seimbang untuk Diabetes Melitus
7) Pencegahan Diabetes Melitus

1) Metode
a. Ceramah

49
b. Tanya Jawab

2) Media penyuluhan
a. Booklet
b. Lembar balik
3) Proses kegiatan
Respon Pasien dan
No Tahap Kegiatan Media Waktu
Keuarga
1 Pendahuluan 1) Membalas salam 5 menit
1) Menyampaikan salam 2) Mendengarkan
2) Menjelaskan tujuan 3) Memberikan respon
3) Kontrak waktu
2 Menjelaskan materi 1) Mendengarkan dan 10 menit
1. Pengertiian Diabetes memperhatikan
Melitus
2. Penyebab Diabetes
3. Tanda dan gejala
Diabetes Melitus
4. Faktor Risiko dan Bahaya
Diabetes Melitus yang tidak
tekontrol
5. Penanganan Diabetes
Melitus dan Pencegahan
Komplikasi
6. Pengaturan Nutrisi
Seimbang untuk Diabetes
Melitus
7. Pencegahan Diabetes
Melitus

3 Tanya – jawab Menanyakan hal yang 10 menit


belum jelas
4 Penutup: 1) Menyimpulkan meteri 5 menit
1) Menyimpulkan hasil penyuluhan bersama-
penyuluhan sama

50
2) Menyudahi kontrak waktu dan 2) Menjawab salam
kegiatan penyuluhan
3) Membuat kontrak untuk
pertemuan selanjutnya
4) Memberi salam
III. Evaluasi

3. Evaluasi struktur

a. Keluarga mengikuti penyuluhan

d. Tempat dirumah keluarga binaan dan alat tersedia sesuai perencanaan

e. Peran dan tugas mahasiswa sesuai perencanaan

4. Evaluasi proses

a. Pelaksanaan kegiatan sesuai waktu yang direncanakan

b. Keluarga (Tn. M & Ny. S) mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

c. Keluarga berperan aktif dalam mengajukan pertanyaan dan mengemukakan

pendapat selama jalannya diskusi.

4. Evaluasi hasil

a. Tn. M & Ny. S dapat menjawab dan mengulang kembali tentang Definisi Diabetes

Millitus

b. Tn. M & Ny. S dapat menjawab dan mengulang kembali tentang etiologi Diabetes

Millitus

c. Tn. M & Ny. S dapat menjawab dan mengulang kembali tentang tanda dan gejala

Diabetes Millitus

d. Tn. M & Ny. S dapat menjawab dan mengulang kembali komplikasi Diabetes

Melitus

e. Tn. M & Ny. S dapat menjawab dan mengulang kembali cara perawatan Diabetes

Melitus

f. Tn. M & Ny. S dapat menjawab dan mengulang kembali diit Diabetes Melitus

51
g. Tn. M & Ny. S dapat menjawab dan mengulang kembali obat tradisional Diabetes

Melitus.

52
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian
Diabetes melitus adalah kondisi di mana terdapat tingkat kadar gula (glukosa)
yang tinggi dalam darah. Ini juga sering disebut sebagai penyakit kencing manis.
Terdapat 3 jenis diabetes: diabetes tipe 1,diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional.
Diabetes tipe 2 adalah kondisi penyakit yang berlangsung lama (kronis)
dimana tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan baik, hormon khusus yang
diproduksi oleh sel beta dalam pankreas. Kadar glukosa dalam darah Sebelum
makan: sekitar 70-130 mg/dL, dua jam setelah makan: <140 mg/dL, setelah tidak
makan (puasa) selama setidaknya delapan jam: kurang dari 100 mg/dL, menjelang
tidur: 100 – 140 mg/Dl

B. Penyebab
Diabetes tipe 2 adalah kondisi yang bisa disebabkan karena beberapa hal
tertentu. Ketika Anda memiliki diabetes tipe 2, lemak Anda, hati, dan sel-sel otot
tidak merespon insulin dengan benar. Hal ini disebut resistensi insulin (kekebalan
terhadap insulin). Hasilnya, sel tidak bisa menerima gula darah untuk kemudian
diolah menjadi energi.
Saat gula tidak dapat memasuki sel-sel, kadar gula dalam darah meningkat
tinggi. Hal ini disebut hiperglikemia. Penyebab pertahanan insulin termasuk:
1. Pola Makan :  Jika tubuh Anda menyimpan lemak pada bagian perut, risiko
Anda lebih besar mengalami diabetes tipe 2 dibanding jika tubuh
Anda menyimpan lemak di bagian lain, seperti pinggul dan paha.
2. Gaya hidup tidak sehat. Semakin Anda pasif, semakin besar risiko Anda
mengalami diabetes tipe 2. Aktivitas fisik membantu Anda mengontrol berat
badan, menggunakan glukosa sebagai energi, dan membuat sel-sel Anda
semakin sensitif terhadap insulin.
3. Kelebihan berat badan atau obesitas: Peningkatan lemak membuat tubuh
mengalami resistensi insulin sehingga kesulitan menggunakan insulin dengan
benar.
4. Keturunan atau bila keluarga memiliki riwayat medis diabetes juga dapat
memengaruhi. Faktor genetik juga merupakan faktor-faktor yang menyebabkan
diabetes tipe 2.
C. Tanda dan Gejala
1. Gejala Utama (Klasik)

53
a. Sering Kencing (Poliuri)
b. Cepat Lapar (Polifagia)
c. Sering Haus (Polidipsi
2. Gejala Tambahan
a. Berat badan menurun cepat tanpa penyebab yang jelas
b. Kesemutan
c. Keputihan pada wanita
d. Luka sulit sembuh
e. Bisul hilang timbul
f. Penglihatan Kabur
g. Cepat lelah
h. Mudah mengantuk
i. Impotensi pada pria
D. Komplikasi
1. Penyakit Kardiovaskuler (Penyakit jantung dan pembuluh darah )
2. Retinopatik Diabetik (Gangguan mata /Penglihatan)
3. Neuropati Diabetik (Gangguan saraf yang menyebabkan luka dan
amputasi)
4. Nefropati Diabetik ( Gangguan ginjal)
E. Penanganan Diabetes Melitus dan pencegahan komplikasi
1. Mengikuti Edukasi (Penyuluhan dan Konseling ) tentang DM
2. Melakukan Latihan Fisik secara teratur dan tepat
3. Mengkonsumsi obat secara teratur sesuai petunjuk dokter
4. Jaga Pola makan
5. Waspada jika ada kesemutan, rasa terbakar, hilangnya sensasi, dan luka pada
bagian bawah kaki
F. Nutrisi seimbang untuk diabetes melitus
1. Pilihlah bahan makanan segar daripada bahan makanan yang diawetkan
2. Bacalah label pada kemasan makanan dengan seksama dan teliti
3. Hindari makanan atau minuman dengan pemanis buatan yang berlebihan
4. Hindari makanan dengan kadar natrium tinggi/diawetkan misalnya acar asinan,
makanan kaleng dll
5. Hindari makanan yang mengandung kolestrol tinggi seperti jeroan, seafood
6. Kurangi menggunakan santan dan minyak dalam mengolah makanan biasakan
memasak makanan dengan merebus, mengukus atau membakar

54
7. Batasi penggunaan bumbu penyedap rasa sebagai gantinya gunakan peguat
rasa dari bahan alami
G. Pencegahan Diabetes
1. Mempertahankan berat badan ideal
2. Makan-makanan sehat antara porsi buah dan sayuran sehari dan kurangi
asupan gula, garam dan lemak jenuh
3. Tes glukosa darah
4. Rutin beraktifitas fisik minimal 30 menit/hari
5. Kelola stress
6. Hindari pengunaan tembakau (merokok, tembakau kunya) dan alkohol

55
FOTO-FOTO KEGIATAN

Gambar 1. Diskusi dengan Ibu Kader sebelum ke keluarga binaan

Gambar 2

Gambar 3. Menuju keluarga binaan

56
Gambar 4. Tim RT 5

Gambar 1. Kegiatan pendampingan penyuluhan ke keluarga Tn. M oleh Ns. Niko


Dima K, M.Kp., Sp.Kep. Kom.

57
Gambar 2. Kegiatan penyuluhan

58

Anda mungkin juga menyukai