Anda di halaman 1dari 4

HUBUNGAN SURAT AR – RAHMAN AYAT 5 DAN AL – AHZAB AYAT 41-42 DENGAN SHALAT DENGAN

ROTASI DAN REVOLUSI.

1. Landasan Teori
2. Isi

41. Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-
banyaknya

42. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.

5. Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.

2.1 Pembahasan
Dalam surat Al – Ahzab ayat 41-42 diatas Allah S.W.T memberikan gambaran bahwa
manusia berzikir dengan cara yang telah disyariatkan oleh Allah, dan salah satu cara
berdzikir yang disyariatkan oleh Allah adalah berdzikir yang wajib dikerjakan. Sedangkan
menurut surat Al-Ahzab ayat 41-41 tentang cara alam berzikir dan bersujud kepada Allah
adalah dengan cara tunduk dan patuh pada perintah-Nya dalam hukum-hukum alam
(sunnatullah), yamg sudah ditetapkan oleh-Nya sehingga dalam kehidupan ini terjadi suatu
keseimbangan , dimana tingkah laku alam yang selalu bergerak secara universal
(menyeluruh)adalah merupakan gerak rotasi dan revolusi. Yang menurut surat Ar-Rahman
ayat 5 bahwa berotasinya dan berevolusinya benda pada sumbu yang tetap satu kali
beredar adalah 24 jam atau satu hari satu malam.
Sholat sebagai cara manusia berdzikir, dengan gerak ratosi dan revolusi sebagai cara
alam semesta berdzikir mempunyai kesamaan dalam hal geometik. Rotasi dan revolusi dari
sudut pandang matematis yaitu sudut tempuh seluruh periode yang nilai sudutnya adalah
360 derajat, ini mempunyai kesamaan dengan shalat dari setiap rakaat mempunyai sudut
360 derajat.
3. Pendapat para ahli
3.1
3.3 Pendapat penulis
“Dari ayat diatas Allah S.W.T menjelaskan bahwa manusia harus berdzikir denga cara
yang sudah disyariatkan yakni dengan shalat sehari semalam atau salama 24 jam yang
digambarkan dengan hokum alam seperti berotasi dan berevolusinya matahari dan bulan pada
porosnya mengelilingi bumi selama 24 jam pula. Yang mana setiap rakaat dalam shalat
mempunyai sudut 360 derajat yang secara matematis digambarkan dengan menggunakan
kuadran –kuadran, dimana berdiri tegak mempunyai sudut 180 derajat yang terletak pada
kuadran I dan IV , ruku’ mempunyai sudut 270 derajat yang terletak pada kuadran I, II, IV, dan
sujud mempunyai sudut 360 derajat yang terletak pada kuadran I, II, III, IV.

II I II I

III IV III IV

II I

III IV

Begitupun dengan alam yang tidak kita ketahui dan mengerti dzikir mereka, namun ayat diatas
menggambarkan alam berdzikir kepada Allah dengan cara berotasi dan berevolusi yang sudut
tempuhnya mencapai 360 derajat dalam siang dan malam atau 24 jam.

Anda mungkin juga menyukai