Tugas Resume Webinar Kesehatan Masyarakat Veteriner
Nama : Ratna Ajeng Prameswari
NIM : 061913143149
1. Peran Karantina Pertanian Dalam Pencegahan dan Penyebaran Penyakit Zoonosis
Oleh : drh. Retno Oktorina (Balai Besar Karantina Pertanian) Pengertian Karantina : Tindakan sebagai upaya pencegahan masuknya Media Pembawa Penyakit Hewan (MPPH) kedalam wilayah RI, tersebarnya dari suatu area lain di dalam Wilayah RI, dan keluarnya MPPH dari wilayah RI. (UU No 16 Tahun 1992) Berdasar UU No 21 tahun 2019 Karantina adalah sistem pencegahan masuk, keluar dan tersebarnya hama dan penyakit hewan karantina, hama dan penyakit ikan karantina, dan organisme pengganggu tumbuhan karantina. Tujuan Karantina : 1. Mencegah masuk HPHK dari luar negeri kedalam wilayah RI 2. Mencegah tersebar HPHK dari suatu area ke area lain di dalam wilayah negara RI 3. Mencegah keluar HPHK dari wilayah RI ke negara lain Arti penting Karantina 1. Bagian dari sistem perlindungan kesehatan hewan, tumbuhan, lingkungan dan sumber daya alam hayati. 2. Economic tools (akselerasi ekspor dan implementasi teknis dan penerapan SPS) 3. Bagian dari sistem pengawasan pengamanan pangan dan perlindungan terhadap bioterorisme Ruang lingkup : 1. Orang 2. Alat angkut dan kemasan 3. Hewan dan produk hewan 4. Tumbuhan dan produk tumbuhan 5. Barang perdagangan lainnya Perjalanan produk untuk dapat dipasarkan mendapat beberapa hambatan, yaitu : 1. Non Tarif - Non teknis : preferensi konsumen, isu agama/moral, tata niaga - Teknis : gradng, lingkungan hidup, karantina, keamanan pangan 2. Tarif - Pajak - Bea masuk bea cukai Peran strategis karantina hewan 1. Mencegah masuk dan tersebarnya HPHK, penyakit hewan eksotik, zoonosis dan penyakit berbahaya lainnya 2. Mendukung mempertahankan status bebasnya Indonesia dari penyakit hewan eksotik-zoonosis-berbahaya 3. Melindungi sumber daya alam hayati Indonesia Kebijakan penendalian penyakit zoonosis : 1. Sistem surveilans dan monitoring nasional terhadap penyakit zoonosis pada ternak dan stwa liar pemantauan karantina 2. Sistem kewaspadaan dini OIE 3. Sistem informasi kesehatan hewan 4. Sistem kesehatan masyarakat veteriner Upaya Kementan mencegah pemasukan dan penyebaran flu babi 1. Pengawasan 2. Kapasitas deteksi 3. Jejaring lab 4. Contingency Pengertian HPHK berdasarkan UU No.21/2019 Hama dan Penyakit Hewan Karantina yang selanjutnya disebut HPHK adalah Hama, Hama dan Penyakit, dan Penyakit Hewan berupa organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian hewan, membahayakan kesehatan manusia, menimbulkan kerugian sosial, ekonomi yang bersifat nasional dan perdagangan internasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat untuk dicegah masuknya ke dalam, tersebarnya di dalam, dan keluarnya dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Strategi pencegahan karantina 1. Pre Border : - Kesiagaan dini - Penilaian negara/area asal - Pengawasan TKH di Negara Asal - Pelarangan 2. Border - Pengawasan - Tindakan karantina 8P ( Pemeriksaan, Pengasingan, Pemusnahan, Perlakuan, Penahanan, Penolakan, Pemusnahan, Pembebasan) - Pelarangan - Pembatasan tempat transit - Instalasi karantina hewan (Sementara, Permanen, Pasca Masuk) - Pulau Karantina (Pengaman Maksimum) 3. Post Border - Tindakan Karantina di Tempat Asal/Tempat Tujuan - Instalasi Karantina Hewan - Kawasan Karantina Pengawasan & Pemeriksaan Lalulintas hewan 1. Persyaratan Teknis Karantina Hewan yang ketat 2. Prosedur tetap tindakan karantina hewan 3. Koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait di Pelabuhan Laut, Pelabuhan Penyeberangan dan Bandar Udara serta Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) antar negara. 4. Menjalin sinergitas dan kerjasama dengan kepolisian, bea cukai, otoritas pelabuhan, syahbandar dan pemerintah daerah 5. Public Awareness (Peningkatan kepedulian dan kesadaran masyarakat tehadap peran dan fungsi penyelenggaraan karantina hewan) 6. Pemasangan spanduk/banner/poster di pelabuhan laut dan udara dan pembagian leaflet 7. Pemuatan artikel mengenai kewaspadaan penyakit zoonosis di media cetak (pengumuman) & elektronik (website, radio dan TV)
2. Pendekatan Epidemiologis dalam Menghadapi Penyakit Hewan Menular Strategis
Oleh : Dr. Mustofa Helmi Effendi, drh., DTAPH. (Universitas Airlangga) Definisi Epidemiologi : Epidemiologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari pola dan penyebab suatu penyakit dalam suatu populasi dengan tujuan mengidentifikasi pencegahan dan strategi pengendaliannya. Prinsip utama epidemiologi : “suatu penyakit tidak terjadi secara random dalam suatu populasi” Epidemiologi adalah sebuah studi dan analisaa distribusi (who, when, and where), pola dan faktor penyebab dari kondisi kesehatan dan penyakit dalam menentukan populasi. Comunicable diseases : - Transmisible disease - Infectious disease - Disease - Infection Penyakit : suatu kelainan dari struktur atau fungsi dari tubuh manusia, hewan, atau tumbuhan, khususnya penyakit yang menimbulkan tanda dan gejala yang menyebabkan kerusakan pada lokasi yang spesifik dan bukan akibat dari luka fisik secara langsung Infeksi : infeksi merupakan invasi atau masuknya suatu agen penyakit kedalam tubuh organisme, agen tersebut bermultiplikasi, dan reaksi dari jaringan tubuh host terhadap agen infeksius dan toksin yang di hasilkan. Infeksi - Presimtomatic : orang tanpa gejala, masih dalam masa inkubasi - Asimtomatic : orang tanpa gejala, orang yang memiliki herd imunity yang tinggi, sudah melewati masa inkubasi Population : - populasi yang berada dalam risiko - rating spesifik penyebab kematian Anthrax - Agen infektifnya adalah spora germinate - Spora bergerminasi diluar tubuh hospes - Pertumbuhannya di pengaruhi oleh suhu (8oC dan 45o) - 3 syarat spora germinasi : pH (5-9), suhu, kelembapan (96%) - Spora tahan sangat lama di tanah - Dapat terjadi wabah kembali ketika terjadi pergeseran tanah atau penggalian tanah di daerah yang pernah terjangkit. - Cara paling baik penanganan hewan mati akibat anthrax yaitu di lakukan insenerasi. Cara kedua adalah di kubur sedalam 2 meter. - Penyakit ini tidak bersifat menular secara langsung - Sangat bergantung adanya spora - Spora dapat menular ke hospes lainnya tergantung 3 syarat. Avian Influenza - Penyakit bersifat aberant - Penyakit bersifat sporadis - Pada manusia tidak terdapat penularan antar manusia - Tidak berpotensi menjadi pandemi.