Oleh :
AGUSTINA HERTIN SUKAMTINAH
8 . 22. 1016
OLEH :
S K R I F S I
s e b a g a i s a l a h s a t u s y a r a t untuk memperoleh
1990
J u d u l : Beberapa Aspek B i o l o g i dan Reproduksi
pada Paus ( s u b o r d o ~ y s t i c e t i )
T e l a h d i p e r i k s a dan d i s e t u j u i :
Tanggal
KATA PEKGAKTAR
Kuasa, a t a s s e g a l a rahmatxya p e n u l i s d a p a t m e n y e l e s a i k a n
s k r i p s i i n i t e p a t pada waktunya.
lam menyusun s k r i p s i i n i .
- Perpustakaan Zoologi
naannya.
A k h i r k a t a p e n u l i s mengharapkan semoga s k r i p s i i n i a-
k a n b e r m a n f a a t b a g i p i h a k yang membutuhkan d i s a m p i n g u n t u k
kemajuan i l m u p e n g e t a h u a n .
Bogor, J u n i 1990
DAFTAR I S 1
Halaman
RINGKASAN ........................................ i
I. PENDAHULUAN ................................ 1
1 . S e j a r a h ................................ 3
2 . K l a s i f i k a s i ............................ 5
3 . M o r f o l o g i .............................. 7
4. Penyebaran ............................. 15
1.2. .....
Organ R e p r o d u k s i Paus J a n t a n 26
Halaman
Gambar 1. Susunan kerangka B a s i l o s a u r u s b e r -
d a s a r k a n f o s i l yang ditemukan dan
p e r k i r a a n bentuk B a s i l o s a u r u s b e r -
d a s a r k a n kerangka ................. 4
Gambar 2. J a l u r evolusi paus................ 6
Gambar 3 . Bentuk s p e c i e s p a w . . . . . . . . . . . . . . . 8
Gambar 4 . Bentuk s p e c i e s p a u s . . . . . . . . . . . . . . . 9
Gambar 5. Bentuk s p e c i e s p a w . . . . . . . . . . . . . . . 10
Gambar 7 . P e t a penyebaran b e b e r a p a s p e c i e s
paus d i dunia..................... 18
Gambar 8. Bagian v e n t r a l p a u s b e t i n a dan pa-
us jantan ......................... 20
11.1. Sejarah
Semasa Aristoteles, paus telah dikenal sebagai hewan
yang bernafas dengan paru-paru, melahirkan dan menyusui a-
naknya. Beberapa buku menyebutkan bahwa paus telah dike-
nal sejak 4 abad sebelum masehi.
Paus termasuk dalam ordo Cetacea. Ordo Cetacea ter-
bagi menjadi 3 subordo, suboxdo Odontoceti (paus bergigi),
subordo Mysticeti (paus berbalen) dan subordo Archeoceti
(paus purba).
Paus purba telah punah, tetapi fosil-fosilnya telah
ditemukan dan berhasil disusun kembali. Hasil_~enyusunan
-~-----.
.p.
5
11.2. Klasifikasi
Leatherwood (1982) membagi Cetacea dalam 2 subordo,
yaitu subordo Odontoceti (paus gigi) dan subordo Mysticeti
(paus balen). Subordo Mysticeti terbagi atas 3 famili, fa-
mili Balaenopteridae (rorqual), dengan 6 species, Balaenop-
tera acutorostrata (paus minkel, Balaenoptera physalus (pa-
us sirip), Balaenoptera musculus (paus biru), Balaenoptera
borealis (paus sei), Balaenoptera edeni (paus bryde), dan
Megaptera novaeangliae (paus bongkok).
Famili Balaenidae (paus asli) dengan 2 species, Balae-
na mysticetus (paus kepala tunduk) dan Eubalaena glacialis
(paus klaru). Dalam klasifikasi Harrison (1979) terdapat
1 species tambahan, yaitu Garparera marginata.
Famili Eschrichtidae dengan 1 species, Eschrichtius
robustus (paus abu-abu).
3, 4 dan 5.
1I.3. Morfologi
Paus mempunyai berbagai ukuran, paus asli kerdil (Gar-
parera marginata) merupakan paus terkecil dengan panjang le-
bih kurang 6 meter dan berat sekitar 5 ton. Paus yang ter-
besar merupakan makluk paling besar yang pernah hidup di bu-
mi, yaitu paus biru (Balaenoptera musculus) dengan panjang
33,5 meter dan be rat 144 ton (Watson, 1985). Rata-rata u-
kuran setiap species dapat dilihat dalam tabel 1.
Pada umumnya paus dapat berenang dengan tangkas dan
cepat tanpa terpengaruh oleh besar dan berat badannya. Pa-
us asli dan paus abu-abu dapat berenang dengan kecepatan
11 km/jam, paus bongkok 18 km/jam dan paus biru 50 km/jam
(Slijper, 1985).
Giri khas subordo Mysticeti adalah terbantuknya balen
sebagai pengganti gigi. Balen terbentuk dari lapisan tan-
duk, susunan kimianya sama dengan kuku pada jari-jari manu-
sia. Balen tumbuh dari membran mukosa langit-langit mulut,
menjulur ke bawah dalam bentuk lempengan-Iempengan segiti-
gao Tepi luar balen terdapat serabut-serabut hal us seper-
ti sikat yang berfungsi sebagai penyaring, lihat pada gam-
bar 6.
Kondo (1982) menggambarkan bentuk balen pada famili
Balaenopteridae pendek dan gemuk, sedangkan pada famili Ba-
laenidae berbentuk panjang dan langsing. Menurut Watson
Keterangan
Gambar 3. Famili Balaenidae (paus asli)
1. Eubalaena glacialis (paus klaru)
2. Balaena mysticetus (paus kepala tunduk)
3. Carparera marginata (paus tropika)
N
Tabel 1. Data Ukuran Tubuh Setiap Species Paus
Balaenoptera physalus 40 - 50 21 25
Balaenoptera musculus 90 - 144 25 26
Balaenoptera borealis 14 - 17 15 16
Balaenoptera edeni 13 12 13
Megaptera novaeangliae 34 - 45 14,6 15,2
Carparera margianata 5 5.
\.>l
14
dan keras.
Makanan paus adalah zooplankton, molusea dan udang ke-
eil yang disebut krill (Euphausia sUDerba), crustacea keeil
yang lain dengan ukuran kurang dari 75 mm dan ikan-ikan ke-
eil. Paus muda dapat makan lebih dari 13% berat tubuhnya,
sedangkan paus dewasa hanya makan sekitar 3% dari berat ba-
dannya setiap hari (Watson, 1985).
Umumnya famili Balaenidae makan dengan eara memasukkan
sejumlah besar air yang banyak mengandung makanan sekaligus
ke dalam mulutnya, kemudian air didorong keluar dengan li-
dahnya, sehingga makanan akan tersaring oleh serabut-sera-
but balen. Pada famili Balaenopteridae, makanan diperoleh
dengan eara berenang sambil membuka mulutnya sehingga air
dan makanan memenuhi lipatan ventral mulut. Kemudian lidah
digunakan untuk mendorong air keluar dan makanan tersangkut
pada serabut-serabut balen.
Pada famili Esehriehtidae yang bermulut lancip seper-
ti paruh dapat digunakan untuk mengaduk endapan di dasar
laut yang banyak mengandung udang, molusea dan eaeing ram-
but untuk ditangkap dan ditelan.
Paus mempunyai kemampuan menyelam yang istimewa. Pa-
11.4. Penyebaran
Sebagian besar species paus merupakan hewan migrasi,
selalu berpindah tempat mengikuti pola tertentu. Pola mi-
grasi paus disesuaikan dengan perkembangan zooplankton di
kedua kutub di bumi.
Musim panas di daerah kutub akan menyediakan zooplank~
fIN WH .... L(
t:.::::::::::=:J
111.1.1.1. Ovariurn
Seperti mammalia pada urnurnnya, ovariurn paus berada di-
dalam rongga tubuh. Bentuknya yang berlekuk-lekuk disebab-
kan oleh perkembangan folikel pada berbagai stadium, ditun-
jukkan pada gambar 10.
Berat dan ukuran ovarium berbeda-beda pada setiap spe-
cies paus. Menurut Law (1961) dan Yablokov (1974) berat 0-
+---'<I __ b
f
.
kidney
I ~-.~~
.es1es!
.,.....,., ..
umbilicus
I
~ _________________________J
Gambar 9. Anatomi organ reproduksi pada pauB jan.tan (a.,.
tas) dan betina (bawah)
Sumber Coffey (1976).
22
26 kilogram pad a paus sirip dan 28,7 kilogram pada paus bi-
ru. Ovariurn yang mengalami hipertrophi ini akan membentuk
corpus luteurn raksaaa yang diameternya lebih dari 30 em,
padahal ukuran normal corpus luteurn paus sirip sekitar 8,2
sentimeter.
Folikel mencapai kematangan melalui tingkatan-tingkat-
an perkembangan folikel-folikel primer, sekunder, tertier
Hafez (1987).
23
111.1.1.3. uterus
uterus adalah suatu struktur saluran muskuler yang di-
perlukan untuk penerimaan ovum yang telah dibuahi, nutrisi
dan perlindungan foetus, dan stadium permulaan ekspulsi fo-
etus pada waktu kelahiran (Hafez, 1987). Uterus terdiri
dari .comua, corpus dan cervix. Proporsi relatif, bentuk
dan susunan cornua uteri berbeda pada tiap-tiap species
hewan.
uterus paus mempunyai sepasang cornua uteri dimana fo-
etus mengalami perkembangan, baik di cornua kanan maupun
kiri. 1vashin (1963) dalam Yablokov (1974) menyatakan ada-
nya kasus kebuntingan ekstra uterina. Foetus stadium akhir
kebuntingan ditemukan pada cavum abdominal pada paus sei.
Cervix uteri merupakan otot spincter tubuler yang sa-
ngat kuat, memisahkan corpus uteri dengan vagina. Fungsi
utama cervix adalah mencegah masuknya benda asing atau mi-
kroorganisma kedalam lumen uterus. Cervix selalu tertutup
III.1.1.4. Vagina
Vagina adalah organ kelamin betina dengan struktur se-
lubung muskuler, berfungsi sebagsi slat kopulatoris. Muco-
sa vagina paus bentuknya berlipat-lipat. Lipatan-lipatan
longitudinal terbentuk dari vulva dan semakin kedalam_Der-
angsur-angsur menghilang. Pada paus bongkok kadang-kadang
juga terdapat lipatan transversal. Menurut Harrison (1969)
lipatan-lipatan ini elastis sehingga dapat menyesuaikan di-
ri dengan bentuk penis paus yang sangat panjang dan silin-
dris.
Pada paus bergigi tidak pernah ditemukan adanya .himen
tetapi pada paus balen himen dapat ditemukan pada ujung cau~
III.1.2.1. Testes
Testes sebagai organ kelamin primer mempunyai 2 fung-
si yaitu menghasilkan spermatozoa dan mensekresi hormon ke-
lamin jantan, testoteron. Sepasang testes paus terdapat
dapat di dalam cavum abdominal, terletak di posterior gin-
jal. Bentuk silindris agak memanjang, kadang-kadang oval.
Ukuran dan berat testes tergantung umur, waktu dan je-
nis paus. Seperti mammalia lain, pertumbuhnan testes yang
intensif terjadi sebelum mencapai kematangan sexual. Se~
"
~
ttl
"'o " "• """
.
'r!'-'
dJ '.-1_
"'.c "
~
o ~ ri~ .c 0.-
Species mualm muaim
•..-1
".0 "
::I..-l .,-1...., "
.,<-
.ce
,,<- Dew8e8 Kelnmln Dew-BsB Tubilh " c"
kawin lshir
vv.o
"'''''- "" "
v • .o
"'..,~
..,
~~
0.8
,,~
(tahun)
I (meter) (meter) III '0
-.-I .c
.r{..c:: CII
biru.
Berat bayi Balaenoptera mencapai 5 - 6% berat induk
(Slijper, 1985), sedangkan panjangnya 25 - 33% panjang in-
duk (Pilleri, 1976}. Data rata-rata panjang kelahiran da-
pat dilihat pada tabel 2.
blokov, 1974 dan Slijper, 1985), oleh karena itu juga me-
miliki musim kawin yang berbeda pada setiap species. Da-
ta musim kawin dan musim melahirkan pada beberapa species
1985) •
per 1985 dan Watson 1985). Pad a bayi paus biru misalnya,
rata-rata pertambahan panjang tiap hari 4,5 cm dan selama
7 bulan menyusu panjang tubuh bertambah 9 meter sementara
berat badannya bertambah dari 2 ton ke 23 ton.
Untuk menentukan umur paus betina dewasa dapat dila-
kukan dengan menghitung jaringan ikat sisa folikel. Bila
interval ovulasi dan umur kebuntingan pertama dapat dike-
tahui serta corpus luteum kebuntingan dan corpus luteum 0-
cegah kepunahannya.
RIWAYAT HIDUP