Gangguan Reproduksi Yang Benar Oleh Dr. Drh. Surya Agus Prihatno, M.P Departemen Reproduksi dan Kebidanan Fakultas Kedokteran Hewan UGM 081 8272140 PENDAHULUAN
Pengertian nomenklatur: penamaan yang dipakai dalam
bidang atau ilmu tertentu; tata nama;
Nomenklatur gangguan reproduksi: tata nama gangguan
reproduksi
Nomenklatur gangguan reproduksi digunakan untuk
meneguhkan atau menegakkan diagnose.
SURYA AGUS PRIHATNO, FKH-UGM
Nomenklatur gangguan reprodusi adalah suatu sistem nama yang IDEALNYA/SEHARUSNYA telah terklasifikasikan dan diakui serta disyahkan oleh profesi DOKTER HEWAN
Apakah sudah ada Nomenklatur Gangguan reproduksi ????
Faktual dilapangan: Penamaan Diagnosa Gangguan
Reproduksi masih beragam
Ini semua: akan mengacaukan data base Gangguan
Reproduksi di Indonesia SURYA AGUS PRIHATNO, FKH-UGM Penamaan Nomenklatur harus mempunyai Standar
Standar ini dibuat sebagai daftar untuk merujuk pasien.
Standar nomenklatur gangguan reproduksi meliputi:
1. Diakui dan disyahkan oleh profesi (PBPDHI) 2. Terkait dengan praktik reproduksi 3. Memiliki ciri khas, 4. Didukung oleh clinical judgement 5. Dapat diselesaikan dengan manejamen reproduksi
SURYA AGUS PRIHATNO, FKH-UGM
Sampai saat ini masih banyak kekeliruan dalam penamaan diagnosa gangguan reproduksi dilapangan baik yang dilakukan oleh dokter hewan (pemerintah) maupun praktisi dokter hewan reproduksi (swasta).
Akibatnya adalah munculnya diagnose yang aneh2 dan
beragam (semaunya dokter hewan).
Oleh karena diperlukan diagnose yang baku dan mengacu
pada penamaan nomen klatur gangguan reproduksi yang benar ????. SURYA AGUS PRIHATNO, FKH-UGM Beberapa contoh diagnosa gangguan reproduksi yang sering muncul dilapangan maupun dalam betuk laporan (dinas terkait), misal ;
1. Anestrus 8. CLP ????
2. Nimfomania 9. Repeat breeding ????? 3. Sista ovaria 10. Endometritis/Metritis ???? 4. Kelainan hormonal 5. Infertile 6. Penyakit infeksi Kenapa ini bisa terjadi ???? 7. Cacingan CLP SURYA AGUS PRIHATNO, FKH-UGM Kenapa ini bisa terjadi ???? …, KARENA: 1. Pemahamam tenaga medis atau paramedik tidak merata
2. Belum adanya kesamaan pandangan bagi FKH khususnya para
pengampu matakuliah REPRODUKI (saat itu, sekarang sudah ada) tehadap penamaan gangguan reproduksi
3. Belum adanya nomen klatur penamaan gangguan reproduksi
yang menjadi pedoman bagi petugas (terbaru ?)
SURYA AGUS PRIHATNO, FKH-UGM
OLEH KARENA ITU
Mendesak untuk dibuat nomen klatur penamaan
gangguan reproduksi yang baku.
Asosiasi Dosen Reproduksi Veteriner Indonesia (ADERVI)
Sudah membuat panduan penanganan gangguan reproduksi SURYA AGUS PRIHATNO, FKH-UGM Definisi gejala gangguan reproduksi
1. Abortion : keluar fetus dalam keadaan mati sebelum
waktunya 2. Anestrus : gagalnya estrus 3. Anovulation : gagalnya ovulasi 4. Aplasia : gagalnya organ berkembang 5. Atrophy : penurunan ukuran organ 6. Congenital Defect : kelainan pada uterus karena kongenetal 7. Dystocia : kesulitan kelahiran 8. Edema : akumulasi cairan dalam jaringan SURYA AGUS PRIHATNO, FKH-UGM 1o. Estrus : penerimaan sex pada hewan betina 11. Fetal Death : kematian fetus 12. Genital Discharge : leleran abnormal dari genetal 13. Hemorrhage ; perdarahan 14. Hypoplasia : kurang berkembangnya organ 15. Infertility : kurang subur/tidak subur 16. Irregular Cycle ; siklus tidak teratur 17. Maceration : penghancuran fetus dalam uterus 18. Endometritis/Metritis : infeksi uterus 19. Mummification : pengerasan fetus dalam uterus
SURYA AGUS PRIHATNO, FKH-UGM
20. Prolapse : keluarnya saluran reproduksi 21. Prolonged Gestation : lama kebuntingan diperpanjang 22. Repeat Breeder : sudah dikawin 3 kali lebih belum bunting 23. Sterility : infertile permanen 24. Stillbirth : keluarnya fetus pada waktunya dalam keadaan mati 25……