Anda di halaman 1dari 31

JANTUNG

PEMBAHASAN

A. Anatomi Jantung

 Jantung adalah rongga organ berotot yang memompa darah melalui pembuluh darah oleh kontraksi
berirama yang berulang. Sarana jantung istilah yang terkait dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk
jantung. Jantung adalah salah satu organ tubuh manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah.

Organ ini punya ukuran yang sedikit lebih besar dari kepalan tangan anda, yakni sekitar 200-425 gram.
Letak jantung berada di antara paru-paru, di tengah dada, tepatnya di bagian belakang kiri tulang dada.

2.1 Bagian-Bagian Jantung Manusia Beserta Fungsinya


Organ jantung memiliki tugas yang sangat vital yakni menjaga darah supaya tetap mengalir membawa
oksigen dan sari-sari makanan di dalam sel tubuh manusia. Jantung juga terdiri atas beberapa bagian.
Dibawah ini bagian-bagian jantung pada manusia disertai dengan fungsinya.

a. Aorta
Bagian jantung yang pertama adalah aorta yakni arteri terbesar pada tubuh manusia. Letak aorta berada di
bagian atas organ jantung anda. Aorta berfungsi membawa darah yang mengandung zat oksigen dari bagian
ventrikel kiri sampai ke seluruh tubuh manusia.

b. Vena Kava Superior


Selanjutnya Vena kava superior atau vena cava ialah vena besar yang ada dalam tubuh manusia. Letaknya
berada di bagian atas bagian jantung. Fungsi dari vena kava superior ialah untuk membawa kembali aliran
darah yang mengandung karbon dioksida yang asalnya dari seluruh tubuh dibagian atas menuju ke jantung.
c. Arteri Pulmonalis
Selanjutnya ialah arteri pulmonalis. Yakni arteri yang tugasnya mengangkut darah yang berasal dari jantung
menuju ke paru-paru. Fungsi dari arteri pulmonalis ini ialah untuk mengganti kandungan karbon dioksida
dengan uap air dalam darah menjadi oksigen.

d. Katup Aorta
Bagian jantung selanjutnya adalah katup aorta. Yakni katup yang memisahkan antara ventrikel kiri dan
aorta. Adanya perubahan tekanan darah di kedua sisi katup tersebut juga bisa menyebabkan katup bisa
terbuka ataupun tertutup. Fungsi dari katup aorta sendiri ialah untuk mencegah darah didalam tubuh
mengalir pada arah yang keliru.

e. Atrium
Bagian yang berikutnya ada atrium. Yang merupakan bentuk jamak atria yang artinya sama dengan serambi.
Disini ada dua atrium yakni atrium kiri atau (serambi kiri) dengan atrium kanan atau (serambi kanan). Letak
atrium ada di dua ruangan teratas pada empat ruang utama organ jantung. Fungsi dari atrium kiri ialah
menerima darah yang berasal dari organ paru-paru mengandung oksigen kemudian membawanya pada
ventrikel kiri. Adapun fungsi atrium kanan ialah menerima darah berasal dari seluruh bagian tubuh yang
mengandung karbon dioksida yang membawa ke ventrikel bagian kanan.

f. Vena pulmonalis
Berikutnya adalah vena pulmonalis yang merupakan vena yang membawa aliran darah mengandung oksigen
dari organ paru-paru menuju ke jantung di bagian atrium kiri. Ukuran atrium lebih kecil dibandingkan
dengan vena cava yang terdiri atas vena pulmonalis kanan dengan vena pulmonalis kiri. Vena pulmonalis
berfungsi membawa darah mengndung oksigen kembali lagi ke jantung yang selanjutnya akan diedarkan ke
seluruh bagian tubuh manusia.

g. Katup Trikuspidalis
Bagian jantung berikutnya adalah katup trikuspidalis ataupun katup tricuspid. Yakni katup yang terdiri atas
3 daun katup. Pada katup ini bisa terbuka bila sistole berkontraksi serta bisa menutup kembali. Katup
trikuspidalis berfungsi memisahkan atrium kanan dengan ventrikel kanan guna membantu mengalirkan
darah sedikit oksigen dari organ atrium kanan menuju ke ventrikel kanan.

h. Katup Mitral
Bicuspid atau katup mitral ialah katup yang memisahkan antara atrium kiri dengan ventrikel kiri. Organ ini
juga bisa terbuka ketika darah mengandung banyak oksigen pada atrium kiri akan mengalir menuju ke
ventrikel kiri. Katup mitral berfungsi untuk mencegah agar darah yang sudah ada pada ventrikel kiri kembali
pada atrium kiri.

i. Ventrikel
Berikutnya ada Ventrikel yakni 2 ruang kosong dari keempat ruangan pada bagian bawah organ jantung.
Ventrikel bisa disebut juga dengan bilik. Terdapat dua jenis ventrikel, yakni ventrikel kiri atau (bilik kiri)
dengan ventrikel kanan atau (bilik kanan). Ventrikel berfungsi menerima darah dari organ atrium lalu akan
dibawa keluar dari organ jantung. Ventrikel kiri berfungsi menerima darah dari organ atrium kiri serta
membawanya menuju ke seluruh tubuh. Ventrikel kanan berfungsi menerima darah yang berasal dari atrium
kanan kemudian membawanya menuju ke paru-paru.
j. Vena Kava Inferior
Organ vena kava inferior ataupun vena cava inferior ialah vena terbesar pada tubuh manusia. Vena kava
inferior berfungsi membawa darah yang berasal dari tubuh bagian bawah menuju ke atrium bagian kanan
jantung.
Disamping bagian-bagian yang disebutkan pada gambar anatomi, dibawah ini terdapat beberapa bagian lain
dari jantung manusia yakni:

k. Katup Atrioventrikular
Organ lainnya ialah katup atrioventrikular ataupun katup atrioventrikuler yakni katup yang berada di antara
atrium dengan ventrikel. Katup atrioventrikular berfungsi membuat darah Cuma bisa mengalir dari atrium
menuju pada ventrikel.

l. Dinding Jantung
Selanjutnya ada dinding jantung yang merupakan bagian terluar sebagai pelapis jantung. Pada dinding
jantung terdiri atas 3 lapisan yakni endokardium (terdalam), kemudian miokardium (bagian tengah), serta
epikardium (bagian terluar). Endokardium juga terdiri atas epitel pipih selapis. Pada miokardium juga terdiri
atas otot kardiak atau (otot jantung). Organ epikardium merupakan membran fibrosa. Dinding jantung
berfungsi membuat jantung berdetak serta mencegah agar jantung tidak bocor.

Itulah penjelasan tentang gambar jantung diatas. Dengan penjelasan fungsi dan bagian gambar jantung,
anda pun akan lebih jelas mengetahui apa saja fungsi bagian bagian jantung yang disebutkan. Semoga
bermanfaat.

2.2 Lapisan Jantung dan Fungsinya

a. Epikardium
Lapisan luar dari dinding jantung disebut epikardium. Epikardium dapat merujuk pada lapisan luar jantung
dan lapisan dalam dari perikardium visceral serosa, yang menyambung dengan lapisan serosa. Epikardium
adalah lapisan jaringan ikat dan lemak, dan berfungsi sebagai lapisan perlindungan tambahan bagi jantung di
bawah perikardium.
b. Miokardium
Lapisan tengah dinding jantung adalah miokardium. Miokardium merupakan jaringan otot jantung dan
lapisan tebal dari dinding jantung. Miokardium terdiri dari sel-sel otot jantung, atau kardiomiosit.

Kardiomiosit adalah sel otot yang mengkhususkan berkontraksi dengan sel otot lainnya, tapi tidak seperti
sel-sel otot lainnya yang menghasilkan dan menghantarkan listrik untuk mengkoordinasikan kontraksi
jantung. Kardiomiosit mengandung satu atau dua inti dan kadang-kadang mengandung tiga atau empat inti.
Karena kontraksi berirama terus menerus, kardiomiosit memerlukan suplai darah yang didedikasikan untuk
memberikan oksigen dan nutrisi dan mengeluarkan produk sisa, seperti karbon dioksida, dari jaringan otot
jantung. Suplai darah ini disediakan oleh arteri koroner
c. Endokardium
Lapisan dalam dari dinding jantung adalah endokardium, terdiri dari sel-sel endotel yang halus, permukaan
endokardium tidak kaku karena berfungsi untuk mengumpulkan darah, memompa, dan dapat membantu
mengatur kontraktilitas.
Hal ini diyakini bahwa tindakan endokardium sebagai penghalang antara darah dan otot jantung, sehingga
mengendalikan komposisi cairan ekstraselular yang memenuhi kardiomiosit, yang pada gilirannya dapat
mempengaruhi fungsi kontraktil mereka.

B. Ruang dan Katup Jantung


a. Ruang jantung

Jantung manusia dibagi menjadi empat ruang atau bagian yaitu dua atrium dan dua ventrikel.
Adapun fungsi bagian - bagian jantung tersebut adalah sebagai berikut :

1. Atrium : merupakan ruang jantung yang terletak di bagian atas. Jantung memiliki dua atrium yaitu
atrium kanan dan atrium kiri. Atrium kanan berfungsi menerima darah yang banyak karbon dioksida
dari seluruh tubuh dan membawanya menuju ventrikel kanan. Sedangkan Atrium kiri berfungsi
menerima darah yang banyak oksigen dari paru - paru dan membawanya menuju ventrikel kiri.

2. Ventrikel : merupakan ruang jantung yang terletak di bagian bawah. Jantung memiliki dua vetrikel
yaitu ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Ventrikel kanan berfungsi menerima darah yang banyak
karbon dioksida dari atrium kanan dan memompanya ke paru - paru. Sedangkan Ventrikel kiri
berfungsi menerima darah yang banyak oksigen dari atrium kanan dan memompanya ke seluruh
tubuh.

b. Katup Jantung

Katup jantung adalah struktur tubuh yang memungkinkan cairan mengalir dalam tubuh, katup ini
terdapat pada jantung. Sedangkan menurut kamus kesehatan Katup jantung adalah jaringan khusus
yang berada di dalam jantung yang tugasnya mengatur urutan aliran darah dari satu bagian ke bagian
lain.

Katup ini dapat dibagi menjadi 2 yaitu katup aorta dan katup mitral. Katup aorta ini adalah katup
yang memisahkan ruang utama pemompa jantung (ventrikel kiri) dengan aorta, pembuluh darah
arteri utama yang tugasnya memberikan darah beroksigen ke seluruh tubuh. Sedangkan Katup mitral
adalah katup yang memisahkan ruang kiri atas (atrium) dengan ruang kiri bawah (ventrikel) dan juga
tugasnya menjaga pergerakan aliran darah yang tertib dari paru ke ventrikel kiri. Dalam Katub ini
terdapat banyak penyakit yang menyerang pada jantung.

Jantung merupakan pompa otot yang berfungsi untuk mempertahankan sirkulasi daerah sekeliling
tubuh. Mekanismenya sama dengan banyak pompa-pompa, jantung bergantung pada suatu rangkaian
kerja katup yang baik.

Fungsi katup adalah sebagai pengatur aliran darah di dalam jantung. Beberapa hal yang terjadi
ketika jantung memompa darah, yaitu jantung menguncup, otot jantung bekerja, dan mengalir keluar
dari jantung.
1) Katup Trikuspid
Katup trikuspid berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila katup ini terbuka, maka
darah akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan. Katup trikuspid berfungsi
mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan cara menutup pada saat
kontraksi ventrikel. Sesuai dengan namanya, katup trikuspid terdiri dari 3 daun katup

 Penyakit Akuisita Katup Trikuspid

Kelainan katup trikuspid lebih jarang ditemukan dibandingkan katup aorta atau mitral.
Regurgitasi trikuspid biasanya akibat dilatasi jantung kanan akibat hipertensi pulmonal dan katup
mitral atau, lebih jarang lagi, penyakit katup aorta. Penyebab lain regurgitasi trikuspid termasuk
endokarditis dan kelainan kongenital. Secara umum, penyebab penyakit katup mitral atau aorta
dan beratnya hipertensi pulmonal menentukan penanganan anestetik, dibandingkan dengan
penyakit katup trikuspid itu sendiri, yang biasanya bersifat asimtomatik.

Regurgitasi trikuspid biasanya merupakan akibat sekunder dari kerusakan katup lain, optimalisasi
kontraksi jantung kiri merupakan target tatalaksana pada kelainan ini. Hipertensi pulmonal dan
peningkatan tekanan pembuluh darah paru harus dihindari.

Selain monitoring standar, pemasangan kateter arteri pulmonal akan sangat berguna pada pasien
ini, terutama pada pasien dengan hipertensi pulmonal. TEE direkomendasikan untuk penilaian
kecukupan volume dan tatalaksana hemodinamik.
2) Katup Pulmonal
Darah akan mengalir dari dalam ventrikel kanan melalui trunkus pulmonalis sesaat setelah katup
trikuspid tertutup. Trunkus pulmonalis bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang
akan berhubungan dengan jaringan paru kanan dan kiri. Pada pangkal trunkus pulmonalis
terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari 3 daun katup yang terbuka bila ventrikel kanan
berkontraksi dan menutup bila ventrikel kanan relaksasi, sehingga memungkinkan darah
mengalir dari ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis.
3) Katup Bikuspid
Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri menuju ventrikel kiri.
Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup pada saat kontraksi ventrikel. Katup bikuspid
terdiri dari dua daun katup.

 Penyakit Akuisita Katup Mitral


1) Stenosis mitral

Stenosis Mitral atau Mitral Stenosis adalah suatu penyempitan katup jantung kiri dimana katup
tidak membuka dengan tepat yang menyebabkan hambatan aliran darah antara atrium dan ventrikel
jantung kiri sehingga darah tidak dapat dengan efisien melewati jantung. Kondisi ini menyebabkan
seseorang menjadi lemah dan nafas menjadi pendek serta munculnya gejala lainnya.
Kelainan katup dapat bersifat kongenital, namun umumnya disebabkan demam rheumatik.
Penebalan daun katup dan fusi komisural sebagai akibat sekunder dari proses inflamasi. Stenosis
mitral sering ditemukan bersama kelainan katup lain seperti regurgitasi mitral dan trikuspid.
Gejala stenosis mitral yang sering ditemukan adalah dispnea, berubungan dengan hipertensi
pulmonal dan gagal ventrikel kanan. Gangguan irama berupa fibrilasi atrial dan riwayat emboli
perifer juga kerap dikeluhkan. Dari hasil pemeriksaan biasa dijumpai adanya penebalan daun katup,
doming dan menyempitnya bukaan katup.
Anestesia berbasis narkotik menjadi teknik terpilih. Dosis rendah anestesi inhalasi mampu
mempertahankan fungsi IV dan RV. Pilihan jenis pelumpuh otot lebih kepada yang paling sedikit
mengganggu irama dan denyut jantung. Vecuronium dan rocuronium dapat menjadi pilihan.

2) Regurgitasi mitral
Regurgitasi mitral terjadi karena adanya kelainan dari komponen katup Mitral terutama korda
tendinea. Kelainan ini bisa disebabkan oleh valvulitis reumatik, kalsifikasi idiopatik annulus mitral,
sindroma prolapsis mitral dan penyakit muskulus papillaris ventrikel. Walaupun ventrikel kiri dapat
beradaptasi terhadap peningkatan beban volume yang ditimbulkan oleh regurgitasi mitral, namun
makin lama fungsi ventrikel kiri akan memburuk, volume akhir diastolik ventrikel akan meningkat
progresif dan kardiomegali karena dipertrofi ekstrinsik ventrikel kiri akan menyertai.
Seperti halnya regurgitasi aorta, regurgitasi mitral kronik dapat bersifat asimtomatik untuk jangka
waktu yang lama. Keluhan utama adalah dispnea saat aktifitas atau istirahat pada fase lanjut, mudah
lelah. Ukuran regurgitan tergantung dari ukuran lubang pada katup mitral dan gradien tekanan yang
melaluinya.
Teknik anestesi terpilih adalah yang berbasis narkotik. Kombinasi dosis rendah anestesi inhalasi,
menghindari N2O dan pemilihan pelumpuh otot yang tidak mengganggu denyut nadi menjadi pilihan
(vecuronium dan rocuronium). Pada pasien berat, pemasangan intra aortic ballon pump (IABP)
dapat membantu menurunkan afterload, memperbaiki kontraksi dan meningkatkan CO.
Transesophageal Echocardiogram (TEE) sangat berguna sebagai panduan durante operatif untuk
evaluasi katup setelah dilakukan penggantian/ perbaikan katup, identifikasi dini komplikasi bedah
serta tatalaksana hemodinamik.
4) Katup Aorta
Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta. Katup ini akan membuka
pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan mengalir keseluruh tubuh. Sebaliknya
katup akan menutup pada saat ventrikel kiri relaksasi, sehingga mencegah darah masuk kembali
kedalam ventrikel kiri.

Pembuluh darah yang terdiri dari arteri, arteriole, kapiler dan venula serta vena merupakan pipa
darah dimana didalamnya terdapat sel-sel darah dan cairan plasma yang mengalir keseluruh
tubuh. Pembuluh darah berfungsi mengalirkan darah dari jantung ke jaringan serta organ2
diseluruh tubuh dan sebaliknya. Arteri, arteriole dan kapiler mengalirkan darah dari jantung
keseluruh tubuh, sebaliknya vena dan venula mengalirkan darah kembali ke jantung.
 Penyakit Akuisita Katup Aorta

1) Stenosis Aorta
Stenosis aorta dapat terjadi pada 3 level : valvular, subvalvular dan supravalvular. Gejala yang khas dan
mudah ditemukan adalah murmur sistolik di ICS2.

Stenosis aorta

Supravalvular Paling sering ditemukan pada pasien dengan


kelainan kongenital seperti sindrom William

Valvular Penyebab paling sering


1. Kalsifikasi dan fibrosis pada normal
trileaflet aortic valve (AV)
2. Kalsifikasi dan fibrosis katup bikuspid
kongenital (2%)
3. Rheumatik valve (RV) disease

Subvalvular Disebabkan karena adanya obstruksi


diproximal AV, etiologi paling sering adalah
adanya membran subaortik, hipertropik
kardiomiopati, obstruksi kanal subaortik.

Stenosis aorta paling sering disebabkan oleh 2 hal yaitu stenosis aorta reumatik dan stenosis aorta
berkalsifikasi. Pada stenosis aorta reumatik terjadi keterlibatan endokardium dalam penyakit radang demam
reumatik karena infeksi faring oleh Streptokokus grup A yang dapat menyebabkan pembengkakan, uedem
dan deformitas katup. Sedangkan pada stenosis aorta berkalsifikasi, terutama pada katup bikuspid, bisa
bersifat kongenital atau karena penyakit reumatik sebelumnya. Pasien dengan stenosis aorta bisa
asimptomatik atau menunjukkan salah satu dari tiga Triad of Symptoms berikut: angina, sinkope atau
dispnea

Derajat keparahan stenosis aorta

Luas area katup aorta LV-Aortic Pressure Gradient

- Normal : 2,6-3,5 cm2 - Ringan 12-25 mmHg


- Ringan > 1,5 cm2 - Sedang 25-40 mmHg
- Sedang 1,0-1,5 cm2 - Signifikan 40-5- mmHg
- Berat <0,5 cm2 - Kritikal >50 mmHg

Anestesi berbasis narkotik menjadi teknik terpilih karena menyebabkan perubahan hemodinamik yang
minimal. Hipotensi yang mungkin terjadi pada saat induksi anestesi harus diantisipasi dengan kecukupan
volume sebelum induksi, resusitasi cairan dan vasokonstriktor untuk menjaga preload dan afterload.
Tekanan darah dan tahanan pembuluh darah sistemik harus dipertahankan dalam rentang normal untuk
menjamin pengisian koroner selama fase diastolik. Meskipun sedikit peningkatan tekanan pengisian
diperlukan untuk mempertahankan curah jantung, infus cairan intravena yang berlebihan harus dihindarkan
karena merupakan faktor predisposisi peningkatan tekanan akhir diastolik ventrikel kiri dan konsekuensinya
akan menyebabkan penurunan perfusi subendokardium.

2) Regurgitasi aorta
Regugitasi Katup Aorta (Inkompetensia Aorta, Insuffisiensi Aorta, Aortic Regurgitation) adalah kebocoran
pada katup aorta yang terjadi setiap kali ventrikel mengalami relaksasi. Regurgitasi aorta dapat disebabkan
oleh kelainan primer daun katup aorta atau kelainan geometri pangkal aorta.
Riwayat klinis pada pasien dengan regurgitasi aorta kronis dapat membuat keliru seorang anestesiolog
dalam mengambil keputusan. Disfungsi miokardium yang signifikan dapat terjadi walaupun tidak ada gejala.
Sebaliknya, regurgitasi aorta akut berat yang tiba-tiba dapat menimbulkan tanda-tanda gagal jantung akut
akibat kelebihan beban diastolik pada ventrikel kiri yang akut.14
Anestesi berbasis opioid menjaga kestabilan hemodinamik. Penggunaan dosis rendah anestesi inhalasi
menjaga fungsi LV dan RV. Hindari penggunaan N2O karena dapat menyebabkan hipertensi pulmonal.
Pilihan pelumpuh otot terutama pada obat yang paling sedikit mengganggu hemodinamik terutama
mengakibatkan perubahan pada denyut jantung, vecuronium dan rocuronium dapat menjadi pilihanN2O
karena dapat menyebabkan hipertensi pulmonal. Pilihan pelumpuh otot terutama pada obat yang paling
sedikit mengganggu hemodinamik terutama mengakibatkan perubahan pada denyut jantung, vecuronium
dan rocuronium dapat menjadi piliha

C. Fisiologi Jantung
1.Sistem Pengaturan Jantung
Serabut purkinje adalah serabut otot jantung khusus yang mampu menghantar impulsdengan
kecepatan lima kali lipat kecepatan hantaran serabut otot jantung. Nodus sinoatrial (nodusS-A)
adalah suatu masa jaringan otot jantung khusus yang terletak di dinding posterior atriumkanan tepat
di bawah pembukaan vena cava superior.Nodus S-A mengatur frekuensi kontraksiirama, sehingga
disebut pemacu jantung.Nodus atrioventrikular (nodus A-V) berfungsi untukmenunda impuls
seperatusan detik, sampai ejeksi darah atrium selesai sebelum terjadi kontraksiventrikular.Berkas A-
V berfungsi membawa impuls di sepanjang septuminterventrikular menuju ventrikel.
2.Aktivitas Kelistrikan Jantung
Impuls jantung berasal dari nodus SA, pemacu jantung, yang memiliki kecepatandepolarisasi
spontan ke ambang yang tertinggi.Setelah dicetuskan, potensial aksi menyebar keseluruh atrium
kanan dan kiri, sebagian dipermudah oleh jalur penghantar khusus, tetapi sebagian besar melalui
penyebaran impuls dari sel ke sel melalui gap junction.Impuls berjalan dari atriumke dalam ventrikel
melalui nodus AV, satu-satunya titik kontak listrik antara kedua biliktersebut.Potensial aksi berhenti
sebentar di nodus AV, untuk memastikan bahwa kontraksi atriummendahului kontraksi ventrikel
agar pengisian ventrikel berlangsung sempurna.Impuls kemudiandengan cepat berjalan ke septum
antarventrikel melalui berkas His dan secara cepat disebarkan keseluruh miokardium melalui serat-
serat Purkinje.Sel-sel ventrikel lainnya diaktifkan melalui penyebaran impuls dari sel ke sel melalui
gap junction.Dengan demikian, atrium berkontraksisebagai satu kesatuan, diikuti oleh kontraksi
sinkron ventrikel setelah suatu jeda singkat.Potensialaksi serat-serat jantung kontraktil
memperlihatkan fase positif yang berkepanjangan, atau fasedatar, yang disertai oleh periode
kontraksi yang lama, untuk memastikan agar waktu ejeksiadekuat.Fase datar ini terutama disebabkan
oleh pengaktifan saluran Ca++ lambat.Karena terdapat periode refrakter yang lama dan fase datar
yang berkepanjangan, penjumlahan dan tetanus otot jantung tidak mungkin terjadi.Hal ini
memastikan bahwa terdapat periode kontraksi dan relaksasiyang berganti-ganti sehingga dapat
terjadi pemompaan darah.Penyebaran aktivitas listrik keseluruh jantung dapat direkam dari
permukaan tubuh.Rekaman ini, EKG, dapat memberi informasi penting mengenai status jantung.
3.Siklus Jantung
Siklus jantung mencakup periode dari akhir kontraksi (sistole) dan relaksasi (diastole)
jantung sampai akhir sistole dan diastole berikutnya.Kontraksi jantung mengakibatkan
perubahantekanan dan volume darah dalam jantung dan pembuluh utama yang mengatur pembukaan
dan penutupan katup jantung serta aliran darah yang melalui ruang-ruang dan masuk ke arteri

.4.Bunyi Jantung

 S1 (lub) terjadi saat penutupan katup AV karena vibrasi pada dinding ventrikel & arteri;
dimulai pada awal kontraksi/ sistol ventrikel ketika tekanan ventrikel melebihi tekanan
atrium.
 S2 (dup) terjadi saat penutupan katup semilunar; dimulai pd awal relaksasi/ diastol ventrikel
akibattekanan ventrikel kiri & kanan lebih rendah dari tekanan di aorta & arteri pulmonal.

 S3 disebabkan oleh vibrasi dinding ventrikel krn darah masuk ke ventrikel secara tiba-tiba
pada saat pembukaan AV, pada akhir pengisian cepat ventrikel. S3 sering terdengar pada
anak dengandinding toraks yang tipis atau penderita gagal ventrikel.

 S4terjadi akibat osilasi darah & rongga jantung yang ditimbulkan oleh kontraksi atrium.
Jarangterjadi pada individu normal.

 Murmur adalah kelainan bunyi jantung atau bunyi jantung tidak wajar yang berkaitan
denganturbulensi aliran darah. Bunyi ini muncul karena defek pada katup seperti
penyempitan (stenosis)yang menghambat aliran darah ke depan, atau katup yang tidak sesuai
yang memungkinkan aliran balik darah.

6.Frekuensi Jantung
 Frekuensi jantung normal berkisar antara 60 samapi 100 denyut per menit, dengan rata-
ratadenyutan 75 kali per menit. Dengan kecepatan seperti itu, siklus jantung berlangsung
selama 0,8detik: sistole 0,5 detik, dan diastole 0,3 detik.
 Takikardia adalah peningkatan frekuensi jantung sampai melebihi 100 denyut per menit.
 Bradikardia ditujukan untuk frekuensi jantung yang kurang dari 60 denyut per menit.
 Pengaturan Frekuensi Jantung
Impuls eferen menjalar ke jantung melalui saraf simpatis dan parasimpatis susunan
sarafotonom.Pusat refleks kardioakselerator adalah sekelompok neuron dalam medulla
oblongata.Efekimpuls neuron ini adalah untuk meningkatkan frekuensi jantung.Impuls ini
menjalar melaluiserabut simpatis dalam saraf jantung menuju jantung.Ujung serabut saraf
mensekresi neropineprin,yang meningkatkan frekuensi pengeluaran impuls dari nodus S-A,
mengurangi waktu hantaranmelalui nodus A-V dan sistem Purkinje, dan meningkatkan
eksitabilitas keseluruhan jantung.Pusatrefleks kardioinhibitor juga terdapat dalam medulla
oblongata.Efek impuls dari neuron ini adalahuntuk mengurangi frekuensi jantung.Impuls ini
menjalar melalui serabut parasimpatis dalam sarafvagus.Ujung serabut saraf mensekresi
asetilkolin, yang mengurangi frekuensi pengeluaran impulsdari nodus S-A dan memperpanjang
waktu hantaran melalui nodus V-A.Frekuensi jantung dalamkurun waktu tertentu ditentukan
melalui keseimbangan impuls akselerator dan inhibitor dari sarafsimpatis dan
parasimpatis.Impuls aferen (sensorik) yang menuju pusat kendali jantung berasal darireseptor,
yang terletak di berbagai bagian dalam sistem kardiovaskular.Presoreseptor dalam arterikarotis
dan aorta sensitive terhadap perubahan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah
akanmengakibatkan suatu refleks yang memperlambat frekuensi jantung.
Penurunan tekanan darah akan mengakibatkan suatu refleks yang menstimulasi frekuensi
jantung yang menjalar melalui pusat medular. Proreseptor dalam vena cava sensitif terhadap
penurunan tekanan darah. Jika tekanan darah menurun, akan terjadi suatu refleks peningkatan
frekuensi jantung untuk mempertahankan tekanan darah. Pengaruh lain pada frekuensi jantung.
Frekuensi jantung dipengaruhi oleh stimulasi pada hampir semua saraf kutan, seperti
reseptoruntuk nyeri, panas, dingin, dan sentuhan, atau oleh input emosional dari sistem saraf
pusat. Fungsi jantung normal bergantung pada keseimbangan elektrolit seperti kalsium, kalium,
dan natriumyang mempengaruhi frekuensi jantung jika kadarnya meningkat atau berkurang.
7.Curah Jantung
Curah jantung adalah volume darah yang dikeluarkan oleh kedua ventrikel per menit.Curah
jantung terkadang disebut volume jantung per menit.Volumenya kurang lebih 5 L per menit
padalaki-laki berukuran rata-rata dan kurang 20 % pada perempuan.
Perhitungan curah jantung
(Curah jantung = frekuensi jantung x isi sekuncup)
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi curah jantung
1. Aktivitas berat memperbesar curah jantung sampai 25 L per menit, pada atlit yang sedang
berlatih mencapai 35 L per menit. Cadangan jantung adalah kemampuan jantung
untukmemperbesar curahnya.
2. Aliran balik vena ke jantung. Jantung mampu menyesuaikan output dengan input-nya
berdasarkan alasan berikut
a. Peningkatan aliran balik vena akan meningkatkan volume akhir diastolic.
b. Peningkatan volume diastolic akhir, akan mengembangkan serabut miokardial ventrikel
c. Semakin banyak serabut otot jantung yang mengembang pada permulaan konstraksi (dalam
batasan fisiologis), semakin banyak isi ventrikel, sehingga daya konstraksi semakin besar.
Hal inidisebut hukum Frank-Starling tentang jantung.

D. Hemodinamika
a) Tekanan Darah
Tekanan darah adalah kekuatan yang memungkinkan darah mengalir dalam pembuluh darah untuk
beredar dalam seluruh tubuh. Darah berfungsi sebagai pembawa oksigen serta zat-zat lain yang
dibutuhkan oleh seluruh jaringan tubuh supaya dapat hidup dan dapat melaksanakan masing-masing
tugasnya.
Tekanan Darah Sistolik (TDS) menunjukkan tekanan pada arteri bila jantung berkontraksi (denyut
jantung) atau tekanan maksimum dalam arteri pada suatu saat. TDS dinyatakan oleh angka yang
lebih besar jika dibaca pada alat pengukur tekanan darah. TDS normal 90-120 mmHg. Tekanan
Darah Diastolik (TDD) menunjukkan tekanan darah dalam arteri bila jantung berada dalam keadaan
relaksasi di antara dua denyutan.
Tekanan Darah Diastolik (TDD) dinyatakan dengan angka yang lebih kecil jika dibaca pada alat
pengukur tekanan darah. TDD normal 60-80 mmHg. Tingginya TDS berhubungan dengan curah
jantung, sedangkan TDD berhubungan dengan besarnya resistensi perifer.
b) Mekanisme Tekanan Darah
Tekanan darah dikontrol oleh otak, sistem saraf otonom, ginjal, beberapa kelenjar endokrin, arteri
dan jantung. Otak adalah pusat pengontrol tekanan darah didalam tubuh. Serabut saraf adalah bagian
sistem saraf otonom yang membawa isyarat dari semua bagian tubuh untuk menginformasikan
kepada otak perihal tekanan darah, volume darah dan kebutuhan khusus semua organ. Semua
informasi ini diproses oleh otak dan keeputusan dikirim melalui saraf menuju organ-organ tubuh
termasuk pembuluh darah, isyaratnya ditandai dengan mengembang atau mengempisnya pembuluh
darah. Saraf-saraf ini dapat berfungsi secara otomatis.
Ginjal adalah organ yang berfungsi mengatur fluida di dalam tubuh. Ginjal juga memproduksi
hormon yang disebut hormon renin. Renin dari ginjal merangsang pembentukan angiotensin yang
menyebabkan pembuluh darah kontriksi sehingga tekanan darah meningkat. Sedangkan hormon dari
beberapa organ juga dapat mempengaruhi pembuluh darah seperti kelenjar adrenal pada ginjal yang
mensekresikan beberapa hormon seperti adrenalin dan aldosteron juga ovari yang mensekresikan
estrogen yang dapat meningkatkan tekanan darah. Kelenjaar tiroid atau hormon tiroksin, yang juga
berperan penting dalam pengontrolan tekanan darah.
Pada akhirnya tekanan darah dikontrol oleh berbagai proses fisiologis yang bekerja bersamaan.
Serangkaian mekanisme inilah yang memastikan darah mengalir di sirkulasi dan memungkinkan
jaringan mendapatkan nutrisi agar dapat berfungsi dengan baik. Jika salah satu mekanisme
mengalami gangguan, maka dapat terjadi tekanan darah tinggi (hipertensi) atau tekanan darah rendah
(hipotensi).
c) Metoda Pengukuran Tekanan Darah
Tekanan darah dapat di ukur dengan 2 metoda, yaitu:
1. Metoda langsung (direct method)
Metoda ini menggunakan jarum atau kanula yang di masukkan ke dalam pembuluh darah dan di
hubungkan dengan manometer. Metode ini merupakan cara yang sangat tepat untuk pengukuran
tekanan darah tapi butuh peralatan yang lengkap dan keterampilan yang khusus
2. Metoda tidak langsung ( indirect method )
Metoda ini menggunakan shpygmomanometer ( tensi meter ). Tekanan darah dapat diukur
dengan dua cara, yaitu :
Cara palpasi.
Dengan cara ini hanya dapat diukur tekanan sistolik.
Cara auskultasi.
Dengan cara ini dapat diukur tekanan sistolik maupun tekanan diastolik, cara ini memerlukan
alat “stethoscope”

SISTEM PENCERNAAN
PEMBAHASAN
2.1 Proses Pencernaan Manusia
Proses Pencernaan Makanan Makanan yang masuk ke dalam tubuh akan mengalami serangkaian
proses pencernaan. Pada manusia makanan dicerna dengan alat-alat pencernaan (mulai dari mulut dan
berakhir di usus). Pencernaan adalah proses perombakan makanan dari bentuk kompleks ke bentuk yang
lebih sederhana. Hasil-hasil pencernaan akan diserap, sedangkan sisa-sisa pencernaan dibuang melalui alat
pengeluaran khusus (ekskresi).
Berdasarkan prosesnya pencernaan makanan dibagi menjadi 2 yaitu, sebagai berikut:
1.Pencernaan Mekanik Pencenaan fisik merupakan proses perubahan molekul yang berukuran besar
menjadi berukuran kecil, misalnya penghancuran makanan dengan gigi ataudenganototlambung.
Pencernaan mekanik dibantu oleh gerakan alat pencernaan
2.Pencernaan Kimiawi
Pencernaan kimiawi adalah proses perubahan molekul-molekul bahan organik yang ada dalam bahan
makanan dari bentuk yang kompleks menjadi molekullebih sederhana dengan bantuan
enzim.Pencernaan kimiawi dibantu oleh enzim pencernaan
2.2 Anatomi Sistem Pencernaan
Menjalankan fungsi sistem pencernaan maka membutuhkan organ yang mampu melaksanakan
fungsinya, sehingga untuk menjalankan fungsi tersebut terdapat beberapa organ pencernaan antara
lain, mulut, faring, esofagus, lambung, usus kecil, dan usus besar. Kemudian untuk mendukung fungsi
tersebut juga terdapat organ tambahan yaitu kelenjar saliva, gigi, hati (liver), kandung kemih (gall
baldder), pankreas, dan mesenteries. Dinding dalam saluran cerna terdiridari empat lapisan yaitu,
serosa, muskularis, submukosa, dan mukosa. Berikut organ yang termasuk dalam sistem pencernaan :

2.2.1 Oral Cavity atau Mulut

a. Fungsi Mulut
- Ingestion, makanan yang berupa padatan atau cairan dimasukkan ke dalam tubuh, ke dalam
saluran pencernaan melalui pintu pertama dan utama yaitu mulut atau oral cavity (Mc Graw Hill,
2004).
- Taste, sebagai perasa makanan yang berada pada papila lidah.
- Mastication, pergerakan dari rahang bawah (mandibula) yang dibantu oleh otot mastikasi
menyebabkan gigi dapat menghancurkan makanan menjadi bagian yang lebih kecil. Lidah dan
pipi (cheeks) membantu dalam menempatkan makanan diantara mulut.
- Digestion, enzim amilase yang ada di dalam ludah memulai pencernaan karbohidrat (starch).
- Swallowing, lidah dapat membantu membentuk makanan menjadi bolus dan mendorongnya
bolus menuju faring.
- Communication, bibir, pipi, gigi, dan lidah merupakan salah satu organ yang membantu daam
berkomunikasi atau berbicara.
- Protection, Mucin dan air yang berada di dalam ludah memberikan lubrikasi, dan ensim
lysozyme dalam membunuh mikroorganisme yang tidak baik bagi tubuh
b. Bagian-bagian mulut
 Bibir dan Pipi
Bibir atau labia, merupakan strukutur yang banyak terbentuk dari muskular oleh orbiculari
oris. Lapisan terluar bibir ditutupi oleh kulit. Sedangkan pipi terbentuk di dinding bagian lateral
di oral cavity. Bagian dari pipi adalah termasuk otot buccinator, yang meratakan pipi terhadap
gigi, dan buccal fat pad yang berada mengelilingi sisi wajah (Mc Graw Hill, 2004). bagian bibir
dan pipi sangatlah penting dalam proses mastikasi dan berbicara atau berkomunikasi. Bagian ini
dapat membantu menggerakkan makanan di dalam mulut dan menahannya di dalam mulut
selama makanan dihancurkan menjadi bagian-bagian kecil.
 Palate and Palatine Tonsils
Palate atau langit-langit mulut memiliki dua bagian yang terdiri dari bagian anterior yang
bertulang (hard palate) dan bagian posterior yang tak bertulang (soft palate), yang terdiri dari
otot dan jaringan (connective tissue). Fungsi dari langit-langit mulut (palate) sangatlah penting
dalam proses menelan dan mencegah makanan masuk ke dalam nasal cavity. Sedangkan palatin
tonsil terletak di dinding lateral dari fauces (Mc Graw Hill, 2004).
 Lidah(Lingua)
Lidah terletah ditenga mulut yang dipenuhi dengan otot skeletal yang ditutupi dengan mukosa
membran. Lidah berfungsi menggerakkan makanan di dalam mulut, membantu dalam
mendorong makanan ke dalam esofagus (menelan), sebagai peran utama artikulasi dalam
berbicara dan berkomunikasi, sebagai perasa. Dalam proses menggerakkan makanan di dalam
mulut, lidah bekerja bersama dengan bibir dan gusi, sehingga mampu menahan makanan di
dalam mulut selama pengunyahan atau mastikasi.
 Gigi(Dentin)
Secara normal, orang dewasa memiliki jumlah total gigi adalah 32 gigi secara kelesuruhan.
Tiap gigi memiliki crown (di atas gusi), neck dan root (di bawah gusi). Dibagi menjadi dua
bagian, yaitu bagaian rahang atas (maxillary) dan bagian rahang bawah (mandibular). Selain
pembagian gigi yaitu terdiri dari bagian atas sebelah kanan dan kiri dan bagian bawah sebelah
atas dan bawah. Tiap empat kuadran memiliki gigi seri, gigi taring, premolars,molars, dan
wisdom teeth. Fungsinya hampir sama dengan lidah, berperan dalam proses mastikasi dan
berbicara.
 Kelenjar Saliva

Kelenjar saliva ini diproduksi secara terus menerus oleh tubuh. Aliran saliva (ludah) ini
berasal dari kelenjar saliva dan tersebar di mulut melalui pembuluh (duct). Sebagian besar saliva
diproduksi oleh kelnjar saliva yaitu, [1] Kelenjar parotid (bagian terbesar, saliva banyak terdiri
atas amilase, berada di dekat telinga), [2] Kelenjar submandibular (memprodukasi saliva yang
kental (sulit untuk mengalir) dan berada di dekat mulut (floor)), [3] Kelenjar sublingual
(berukuran paling kecil, mensekresi mukus dan berada di bawah mulut).
Fungsi kelenjar saliva adalah membersihkan gigi dan menghancurkan bahan kimia yang
terkandung dalam makanan sehinggan dapat dirasakan. Kelenjar saliva ini memiliki enzim yang
membantu dalam mencerna makanan dan mukus. Selain itu, kelenjar saliva juga membantu
dalam melubrikasi faring untuk membantu dalam menelan makanan.

2.2.2 Faring
a. Fungsi Faring
- Swallowing, fase involutari dari menelan menggerakkan bolus dari mulut ke esofagus. Makanan
dicegah agar tidak masuk ke dalam nasal cavity oleh soft palate dan mencegah masuk ke dalam
sistem pernafasan bagian bawah (Mc Graw Hill, 2004).
- Breathing, udara masuk melalui hidung atau mulut melewati faring menuju ke saluran
pernafasan bawah.
- Protection, mukus menyediakan lubrikasi.
b. Bagian-bagian Faring
Faring terdiri dari tiga bagian yaitu nasofaring, orofaring, dan laringofaring. Secara normal,
makanan dapat masuk melalui orofaring dan laringofaring. Nasofaring berfungsi sebagai saluran
dalam masuknya udara selama bernafas dan berhubungan dengan fungsi pendengaran. Orofaring
berada dibagain posterior mulut, sebagai saluran masuknya mulut dan menuju ke lambung dan
juga berfungsi sebagai saluran udara untuk pernafasan. Laringofaring berada di bawah orofaring,
memanjang dari epiglotis ke bagian bawah kartilago kortikoid dari laring dan memiliki fungsi yang
sama dengan orofaring.

2.2.3 Esofagus (Kerongkongan)


a. Fungsi Esofagus
- Propulsion, kontraksi peristaltik menggerakkan bolus dari faring menuju abdomen. Bagian
bawah sfingter esofagus membatasi refluks dari isi abdomen kembali ke esofagus (Mc Graw
Hill, 2004).
- Protection, kelenjar yang berada di dalam mukus membantu dalam lubrikasi dan melindungi
esofagus inerior dari asam (stomach acid).
b. Bagian-bagian Esofagus
Esofagus merupakan bagian sistem pencernaan yang memanjang dari faring hingga lambung.
Panjangnya sekitar 25 cm dan berada di mediastinum, anyerior hingga vertebrae, posterior hingga
trakea. Esofagus melewati esophageal hiatus dari diafragma dan berkahir di lambung. Fungsi dari
esofagus adalah membawa makanan dari faring menuju ke lambung.
Mekanisme dari menelan antara lain : [1] makanan tercampur dengan saliva dan didorong
masuk ke dalam faring, [2] refleks involunter menggerakkan makanan masuk ke dalam esofagus,
dan [3] gerakan peristaltik mentransport makanan ke dalam lambung.
2.2.4 Abdomen
a. Fungsi Lambung
- Storage, Rugae dapat membantu abdomen untuk meluaskan area perut dan menahan
(menyimpan) makanan hingga dapat dicerna.
- Digestion, terjadinya proses pencernaan dimana pencernaan protein dimulai sebagai hasil dari
proses asam hidroklorik dan pepsin. Faktor intrinsik mencegah pecahnya vitamin B12 oleh asam
lambung. Proses pencernaan terdiri dari fisik dan kimia (protein).
- Absorption, kecuali untuk beberapa produk (air, alkohol, aspirin) penyerapan kecil berada di
dalam lambung.
- Mixing and propulsion, terjadi gerakan peristaltik dan membentuk cairan putih seperti susu yang
disebut dengan chyme.
- Protection, mukus memberikan lubrikasi dan mencegah pencernaan dari dinding lambung. Asam
lambung dapat membunuh kebanyakan mikroorganisme.
b. Bagian-bagian Lambung

Terdapat empat bagian utama di dalam lambung yaitu :


1. Cardia, atau cardiac region merupakan poin dimana esofagus menghubungkan dan melewati
lambung, dimana makanan masuk ke dalam lambung. Terdapt di bagian inferior dari
diafragma.
2. Fundus, berada di atas sebelah kiri dari cardia. Berbentuk seperti kubah.
3. Tubuh, berada di bawah fundus, yang merupakan bagian utama dari lambung.
4. Pylorus, bagian lambung yang berbentuk corong, menghubungkan lambung dengan
duodenum. Bagian yang semakin lebar dari corong, dinamakan pyloric antrum yang
menghubungkan tubuh (bagian lambung “body”) dengan lambung. Kemudian bagian akhir
yang paling dangkal dinamakan pyloric canal, yang menghubungkan ke duodenum.
Sedangkan otot halus yaitu phyloric sphincter yang berada di ujung saluran dan berfungsi
mengkontrol pengosongan lambung.

2.2.5 Usus Kecil


a. Fungsi Usus Kecil
- Neutralization, ion bikarbonat dari pankreas dan bili-bili dari hati menormalkan asam lambung
dari membentuk pH sesuai dengan keadaan pankratik dan enzim usus.
- Digestion, enzim yang berada di pankreasdan berada di sepanjang usus kecil menyempurnakan
pecahnya molekul makanan.
- Absorption, kebanyakan nutrisi diserap baik secara aktif maupun pasif, penyerapan paling
banyak dilakukan pada air.
- Mixing and propulsion, kontraksi segmental mencampur chyme dan gerakan peristaltik
menggerakan makanan yang sudah dicerna ke dalam usus besar.
- Excretion, bili-bili usus dari hati mengandung bilirubin, kolestrol, lemak, dan hormon yang
dapat larut dalam lemak.
- Protection, mukus membantu dalam lubrikasi, mencegah pencernaan dari dinding usus, dan
melindungi usus kecil dari asam lambung. Peyer patches melindungi dari serangan
mikroorganisme.
b. Bagian-bagian Usus Kecil
 Duodenum (Usus Dua Belas Jari)
Merupakan bagian usus kecil yang paling pendek dan awal bagian usus kecil, dimulai di
bagian pyloric sphincter. Berbentuk huruf “C”. Sebagian besar duodenum berbentuk retro
peritoneal. Duodenum juga merupakan tempat dimana empedu dan cairan pankreas memasuki
saluran usus. Berfungsi sebagai tempat pecernaan kimia dari makanan.
 Jejunum (Usus Kososng)
Merupakan bagian usus kecil yang berada diantara bagian akhir distal dari duodenum dan
bagian proksimal dari ileum. Jejunum memiliki bagian dalam yang bernama membran mukosa
yang telah ditutupi oleh vili. Dimana vili tersebut dapat meningkatkan area permukaan dari
jaringan yang dapat mengabsorbsi nutrisi dari usus. Berfungsi sebagai absorbsi dari makanan
yang sudah dicerna.
 Ileum (Usus Penyerapan)
Memiliki fungsi dalam penyerapan vitamin B12 dan garam empedu. Memiliki dinding yang
terdiri dari vili di seluruh permukaannya. Sel yang berada di ileum mengandung enzim protease
dan karbohidrat yang berguna dan tahap akhir dari pencernaan protein dan karbohidrat. Bagian
ileum secara terus menerus mengabsorbsi garam empedu, dan juga menyerap vitamin yang larut
dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K. Jika terjadi absorbsi pada vitamin yang larut dalam
air, maka dibutuhkan asam empedu untuk melakukan proses absorbsi. Berfungsi sebagai
absorbsi dari makanan yang sudah dicerna.

 Liver
Merupakan organ yang paling besar diantara semua organ, berkisar sekitar 1,36 kg atau 3
ponds yang berada di bawah sebelah kanan bagian abdomen di bawah diafragma. Memiliki dua
bagian utama yaitu lobus sebelah kanan dan kiri serta lobus minor yaitu caudate dan quadrate.
 Kandung Kemih
Merupakan organ yang memiliki panjang sekitar 8 cm dan lebar 4 cm. Empedu disekresikan
oleh hati dan mengalir ke kandung kemih sekitar 40-70 ml emoedu dapat disimpan. Sementara
empedu berada di kandung kemih, air dan elektrolit diabsorbsi dan garam empedu serta pigmen
menjadi 5-10 kali lebih terkontrasi dibandingkan saat diskresi oleh hati.
 Pankreas
Merupakan organ yang kompleks baik dari jaringan endokrin (hormon sekresi) ataupun
eksokrin (fungsi pencernaan) yang memiliki beberapa fungsi. Sebagian besar pencernaan di
dalam tubuh dilaksanakan oleh enzim pankreatik.

2.2.6 Usus Besar (kolon)


a. Fungsi Usus Besar

- Absorption, bagian proksimal sebagian dari kolon mengabsorbsi garam (sodium klorida), air,
dan vitamin (K) yang diproduksi bakteria. Mengabsorbsi air tambahan (additional) yang
dibutuhkan oleh tubuh. Kemudian mengabsorbsi nutri tambahan dalam jumlah yang kecil,
seperti vitamin K dan B yang dibuat oleh bakteri di daluran pencernaan.
- Storage, sebagian bagian distal dari usus menahan feses hingga feses dikeluarkan.
Mengumpulkan, mengkonsentrasi dan membuang sisa-sisa makanan.
- Mixing and propulsion, pergerakan massa mendorong feses menuju ke anus dan terjadinya
defekasi dari feses
- Protection, mukus dan ion bikarbonat melindungi untu melawan asama yang diroduksi oleh
bakteria
b. Bagian-bagian Usus Besar
 Cecum
Merupakan bagian pertama dari usus besar, berbentuk seperti sac. Panjangnya sekitar 6 cm
(2.4 inchi), dapat terhubung dari ileum dan meneruskan absorbsi dari air dan garam.
 Kolon
Makanan yang masuk ke dalam kolon, makanan akan masuk ke dalam kolon asending pada
bagian sisi kanan dari abdomen. Pada permukaan inferior dari hati, kolon memanjang dan
berliku dan membentuk hepatic flexure dan diteruskan menjadi kolon transversal. Kemudian
memasuki kolon desending yang berada dibagian pelvis yang kemudian akan memasuki bagian
kolon sigmoid. Kolon sigmoid yang berbentuk “S” yang berada mulai dari pelvis dan berakhir di
rektum.
 Rektum
Sisa-sisa makanan meninggalkan kolon sigmoid yang kemudian memasuki bagian rektum
yang berad di pevis, berada di dekat tulang sakral vetrebrata. Di dalam rektum terdapat katu
rektal yang dapat membantu memisahkan feses dari gas untuk mencegah melintasnya
bersamaan antara feses dan gas.
 Anal Kanal
Pad tahap akhir, sisa-sisa makanan mencapai bagian akhir dari usus besar, yang disebut
dengan anal kanal. Berada di perineum, yang berada di luar kavitas abdominopelvis. Memiliki
panjang 3,8-5 cm yang terbuka secara esksterior yang berada di anus. Anal kanal memiliki dua
sfingter yaitu sfingter internal, yang terdiri dari otot halus dan berkontraksi secara involunter.
Kemudian terdapat sfingter eksternal yang terdiri dari otot skeletal yang berada dalam kontrol
volunter.
2.2.7 Anus

Anus merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus,
feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rektum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot
sphinkter rektum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot sphinkter yang menyusun rektum
ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik. Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar,
yaitu dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot sfingter
anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat terdorong ke luar anus.

SISTEM OTOT
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Otot


Otot merupakan suatu organ atau alat yang memungkinkan tubuh dapat bergerak ini adalah suatu
sifat penting bagi organisme. Gerak sel terjadi karena sitoplasma merubah bentuk. Pada sel-sel,
sitoplasma ini merupakan benang-benang halus yang panjang disebut miofibril. Kalau sel otot
mendapat rangsangan maka miofibril akan memendek, dengan kata lain sel otot akan
memendekkan dirinya ke arah tertentu (berkontraksi)
Terminologi Otot Pembentuk Tubuh Manusia. Terminologi (bahasa Latin: terminus)
atau peristilahan adalah ilmu tentang istilah dan penggunaannya.

2.2 Menurut letaknya otot tubuh dibagi dalam beberapa golongan sebagai berikut:

1.      Otot bagian kepala


2.      Otot bagian leher
3.      Otot bagian perut
4.      Otot bagian anggota gerak atas
5.      Otot bagian anggota gerak bawah

1.      Otot Bagian kepala

Otot bagian kepala dibagi menjadi 5 bagian, yaitu:


1.      Otot pundak kepala, yang dibagi lagi menjadi 2 bagian yaitu:
a. Muskulus frontalis, yang berfungsi mengerutkan dahidan menarik dahi mata

b. Oksipitalis, terletak dibagian belakang yang berfungsi menarik kulit kebelakang

2.      Otot wajah , yang dibagi menjadi sub-sub sebagai berikut:


a.  Otot mata dan otot bola mata sebanyak 4 buah
b.  Muskulus obliges okuli/ otot bola mata yang terdapat disekeliling mata yang berfungsi
memutar mata
c.  Muskulus orbicularis okuli/ otot lingkar mata yang terdapat di sekeliling mata, yang
berfungsi sebagai penutup mata.
d. Muskulus levator palpebra superior, terdapat pada kelopak mata yang fungsinya menarik,
mengangkat kelopak mata keatas pada waktu membuka mata.
3.      Otot mulut/ bibir dan pipi, yang terbagi atas:
a.  Muskulus triangularis dan muskulus orbikularis oris/ otot sudut mulut, yang berfungsi
menarik sudut mulut kebawah.

b.  Muskulus quadratus labii superior/ otot bibir atas yang mempunyai origo pinggir lekuk
mata menuju bibir atas dan hidung.

c.  Muskulus quadratus labii inferior, terdapat pada dagu yang merupakan kelanjutan pada
otot leher. Fungsinya adalah menarik bibir kebawah atau membentuk mimik muka kebawah
d. Muskulus buksinator, yang memebentuk dinding sampai rongga mulut, fungsinya menahan
makanan waktu mengunyah.

e.  Muskulus zigomatikus/ otot pipi, yang berfungsi untuk mengangkatdagu mulut keatas
waktu senyum.

4.      Otot pengunyah, yang terbagia atas:

a.  Muskulus maseter, yang berfungsi mengngkat rahang bawah pada waktu mulut terbuka

b. Muskulus temporalis, yang berfungsi menarik rahang bawah ketas dan kebelakang
c. Muskulus pterogoid internus dan eksternus, yang berfungsi menarik rahang bawah
kedepan.
5.      Otot lidah, yang terbagi atas:

a.  Muskulus genioglosus, yang berfungsi mendorong lidah kedepan


b. Muskulus stiloglosus, yang berfungsi menarik lidah keatas dan kebelakang

2.      Otot bagian leher

Otot bagian leher dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:


1. Muskulus platisma, trdapat di samping leher menutupi sampai bagian dada. Fungsinya
menekan mandibular, menarik bibir ke bawah dan mengerutkan kulit bibir.
2. Muskulus sternokleido mastoid, terdapat di samping kiri dan kanan leher yang berfungsi
menarik kepala kesamping kiri, kanan, dan memutar kepala.
3.Muskulus longisimus kapitis, terdiri dari splenius dan semispinalis kapitis, ketiganya
terdapat dibelakang leher dengan fungsi untuk menarik kepala belakang dan menggelengkan
kepala.

3.      Otot bagian perut

Otot ini terdiri atas:


1.      Muskulus abdominalis internal (dinding perut)
2.      Linea alba, yaitu garis tengah dinding perut
3.      Muskulus abdominalis eksternal
4.      Muskulus obliqus eksternus abdominis
5.      Muskulus obliqus internus abdominis
6.      Muskulus tranversus abdominis

4.      Otot tungkai atas

Otot tungkai atas mempunyai selaput pembungkus yang sangat kuat dan disebut fasia lata
yang dibagi menjadi 3 golongan, yaitu:
1.      Otot abductor, yang terdiri dari:
a. Muskulus abduktor maldanus sebelah dalam
b.  Muskulus abduktor brevis sebelah tengah
c.  Muskulus abductor longis sebelah luar

Ketiga otot ini menjadi satu yang disebut muskulus abduktor femoralis. Fungsinya
menyelenggarakan abduksidari femur.

2.      Muskulus eksentor ( qudriseps femoris)

Atau otot berkepala empat, yang terdiri dari:


a. Muskulus rektus femoralis
b. Muskulus vastus lateralis eksternal
c. Muskulus vastus medialis internal
d. Muskulus vastus intermedial
e. Otot fleksor femoris, yang terdapat dibagian belakang paha yang terdiri dari :
 Biseps femoris ( otot berkepala 2), yang fungsinya membengkokkanpaha dan meluruskan tungkai
bawah
 Muskulus semi membranous (otot seperti selaput), yang fungsinya membengkokkan tungkai
bawah
 Muskulus semi membranous (otot seperti urat), yang fungsinya membengkokkan urat bawah
serta memutar kedalam
 Muskulus Sartorius (otot penjahit), yang fungsinya eksorotasi femur yang memutarkeluar pada
waktu lutut mengetul, serta membantu gerakan fleksi femur dan membengkokan keluar.

5.      Otot tungkai bawah

Terdiri dari:

1.Otot tulang kering depan muskulus tibialis anterior, fungsinya mengangkat pinggir kaki
sebelah tengah dan membengkokan kaki

2. Muskulus eksensor talangos longus, yang fungsinya malurus kan jari telunjuk
ketengahan jari, jari manisdan kelingking kaki

3. Otot jempol, fungsinya dapat meluruskan ibu jari kaki

4. Urat arkiles (tendo arkhiles) yang fungsinya meluruskan kaki di sendi tumit dan
membengkokan tungkai bawah lutut.
5. Otottulang betis belakang ( muskulus tibialis posterior), fungsinya dapat membengkokan
kaki di sendi tumit dan telapak kaki sebelah kedalam
6. Otot kedang jari bersama, fungsinya dapat meluruskan jari kaki ( muskulus ekstensor
falangus)
Bagian-bagian otot pembentuk tubuh manusia, antara lain:
a.Sarkolema
Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung
otot.
b.Sarkoplasma
Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan
miofilamen berada.
c. Miofibril
Miofibril merupakan serat-serat pada otot.
d.Miofilamen
Miofilamen adalah benang-benang atau filamen halus yang berasal dari miofibril. Miofibril
terbagi atas 2 macam, yakni :
1.Miofilamen homogen (terdapat pada otot polos).
2. Miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot rangka/otot
lurik).
Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut aktomiosin (aktin dan
miosin), tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita berkontraksi (memendek) maka protein
aktin yang sedang bekerja dan jika otot kita melakukan relaksasi (memanjang) maka miosin
yang s
2.3 BAGIAN DAN LAPISAN OTOT
1. Otot Punggung

a. Trapezius

Otot lebar, rata, dan berbentuk segitiga besar yang memanjang dari belakang kepala, leher, hingga
bahu. Otot ini bertindsk sebagai penstabil postur dan otot dalam gerakan. Trapezius terbagi menjadi
tiga bagian, yaitu trapezius atas, trapezius tengah, dan trapezius bawah.
b. Latissimus Dorsi

Bagian otot punggung yang paling besar dan seringkali disebut sebagai otot sayap atau lats. Otot ini
menonjol dari area bawah ketiak hingga belakang tulang rusuk. Berfungsi untuk menstabilkan
punggung sehingga berperan di banyak kegiatan, seperti pull-up, berenang, dan bernapas.
c. Levator Scapula
Otot yang memanjang ke bawah dari bagian leher dan menempel di sudut atas tulang belikat. Salah
satu fungsi utamanya adalah menjaga posisi tulang belikat agar sejajar vertikal dengan kepala dan
leher.

d. Rhomboids

Otot berbentuk jajar ganjang yang membentang dari garis tengah tulang belikat. Otot inipun terdiri
dari rhomboids major dan rhomboids minor.

2. Otot Tungkai

A. Otot  Tungkai  Atas


Otot  tungkai  atas  ( otot  paha ),  mempunyai  selaput pembugkus  yang  sangat  kuat  dan  disebut 
fasia  lata  yang  terbagi menjadi 3  yaitu  :

1. Muskulus  abduktor  terdiri  dari  :


a.Muskulus  abduktor  maldanus  sebelah  dalam
b.Muskulus  abduktor   brevis  sebelah  tengah
c.Muskulus  abduktor    longus  sebelah  luar
Ketiga  otot  ini  menjsdi  satu  yang  di  sebut  muskulus  abduktor  femoralis.  Fungsinya 
menyelenggarakan  gerak  abduksi  pada  femur.
2. Muskulus  ekstensor  ( quadriseps  femoris) Otot  ini  merupakan  otot  terbesar  dari  :
a. Muskulus  rektus  femoris
b.Muskulus  vastus  leteralis  eksternal
c. Muskulus  vastus  medialis  internal
d.Muskulus  vastus  intermedial
Otot  fleksor  femori  ( Terdapat  di  bagian  belakang  bagian  paha )  terdiri  dari  :
a.Biseps  femoris  otot  berkepala  dua.  Fungsinya membengkokkan  paha  dan  meluruskan  tungkai 
bawah.
b.Muskulus  semi  membranosus,  otot  seperti  selaput.  Fungsinya  membengkokkan  tungkai 
bawah.
c.Muskulus  semi  tendinosus,  otot  seperti  urat,  fungsinya membengkokkan  urat  bawah  serta 
memutar  kedalam.
d.Muskulus  sartorius,  otot  penjahit,  bentuknya  panjang  seperti  pita,  terdapat  di  bagian  paha, 
fungsi  :  eksorotasi  femur  memutar  memutar  ke luar  pada  waktu  lutut  mengetul,  serta 
membantu  gerakan  fleksi  femur  dan  membengkok  keluar.
B. Otot  Tungkai Bawah
Otot Tungkai Bawah terdiri dari :
1.Otot  tulang  kering  depan  muskulus  tibialis  anterior.  Fungsinya mengangkat pinggir kaki
sebelah tengah dan membelokkan kaki.
2.Muskulus  ekstensor  talangus  longus.  Fungsinya   meluruskan  jari  telunjuk  ke tengah  jari,  jari 
manis  dan  kelingking  kaki.
3.Otot kedang jempol fungsinya meluruskan ibunjari kaki. Urat tersebut terpaut oleh ikat melintang
dan ikan silang sehingga otot itu bisa membengkokkan kaki ke atas. Otot yang terdapat di belakang
mata kaki luar dipaut oleh ikat silang dan ikat melintang. Berfungsi dapat mengangkat kaki sebelah
luar.
4.Otot  ketul  empu  kaki  panjang  ( muskulus  falangus  longus) Berpangkal  pada  betis,  uratnya 
melewati  tulang  jari  dan  melekat  pad  ruas  jari  kaki.  Fungsinya  membengkokkan  empu  kaki.
5.Otot  tulang  betis  belakang  ( muskulus  tibialis  posterior) Berpangkal  pada  selaput  antara 
tulang  dan  melekat  pada  pangkal  tulang  kaki.  Fungsinya  dapat  membengkokkan  kaki  di 
sendi  tumit  dan  telapak  kaki  dan  telapak  kaki  sebelah  ke  dalam.
6.Otot  kedang  jari  bersama.  Letaknya  di  punggung  kaki,  fungsinya dapat melurukan kaki 
( muskulus  ekstensor  falangus ).

3. Otot Leher

Otot leher adalah serangkaian struktur yang bertanggung jawab tidak hanya untuk menyatukan
kepala dengan bagian tubuh lainnya, tetapi juga untuk menyediakan berbagai macam gerakan yang
mampu dilakukan tanpa merusak struktur halus yang mengalir di leher..

Dari semua area anatomi, leher memiliki proporsi otot tertinggi per permukaan, yang logis
mengingat bahwa otot-otot ini harus menjaga berat kepala tetap di tempatnya, memberikan mobilitas
dan melindungi struktur pembuluh darah dan saraf, serta rute pencernaan dan udara atas. 

1. M. Sternocleidomastoideus
Origo : Caput medial : anterior incisura jugularis sterni, anterior
articulation sternocalvicularis, Caput lateral : clavicula pars
sternalis.
Insersio : Permukaan lateral processus, mastoideus dan linea
nuchae suprema.
Inervasi : Spinal accessory ( C2,3 ).
Fungsi : Rotasi kepala, Membantu mengangkat costa.

2. M. Platysma

Origo : Fascia profunda diatas M. pectoralis major dan M.


deltoideus.
Insersio : Corpus mandibulae dan sudut mulut.
Inervasi : Nervus Fasialis ( N. VII ).
Fungsi : Depresi mandibulae dan sudut mulut.

3. M. Scalenus Anterior

Origo : Tuberculum anterior processus transverses VC 3–6

Insersio : Tuberculum scaleni lisfranci costa.

Inervasi : Nervus C 4 – 7 dan plexus brachialis.

Fungsi : Menarik costa I, Menekuk leher ke latero anterior


dan Menekuk leher ke anterior.

4.  M. Scalenus Medius

Origo : Tuberculum posterior processus transverses VC 2 –


7 berjalan ke inferior dan lateral

Insersio : Costa I dibelakang alcus subelavius.

Inervasi : Nervus C 4 – 7 dan plexus brachialis.

Fungsi : Mengangkat costa I dan Menekuk leher ke lateral


costa I.

5.  M. Scalenus Posterior


Origo : Tuberculum posterior processus transverses VC 2 – 7
berjalan ke inferior dan lateral

Insersio : Costa I dibelakang alcus subelavius.

Inervasi : Nervus C 4 – 7 dan plexus brachialis.

Fungsi : Mengangkat costa I dan Menekuk leher ke lateral costa


I.

6. M. Sternothyroideus
Origo : Permukaan dalam manubrium sterni, sisi kaudal
M. Sternohyoideus.

Insersio : Permukaan luar lempeng kartilago Thyroidea.

Inervasi : Ansa servikalis (pleksus servikalis).

Fungsi : Mengangkat tenggorokan dan laring dengan


bantuan tidak langsung dari M. Tirohyoideus.

4.Otot Bahu

Bahu merupakan sendi bola dan rongga yang terdiri dari 3 buah tulang – tulang lengan bagian atas
(humerus), tulang belikat (skapula), dan tulang selangka (klavikula) – yang dipertahankan dalam posisi
stabil oleh ligamen, tendon dan otot. Otot bahu hanya meliputi sebuah sendi saja dan membungkus
tulang pangkal lengan dan scapula.

 Muskulus deltoid (otot segi tiga), Otot ini membentuk lengkung bahu dan berpangkal di bagian sisi
tulang selangka ujung bahu, balung tulang belikat dan diafise tulang pangkal lengan. Di antara otot
ini dan taju besar tulang pangkal lengan terdapat kandung lendir. Fungsinya mengangkat lengan
sampai mendatar.
 Muskulus subkapularis (otot depan tulang belikat). Otot ini dimulai dari bagian depan tulang
belikat, menuju tulang pangkal lengan. Fungsi dari otot ini adalah menengahkan dan memutar
humerus (tulang lengan atas) ke dalam.
 Muskulus supraspinatus (otot atas tulang belakang). Otot ini berpangkal di lekuk sebelah atas
menuju ke tulang pangkal lengan. Fungsi otot ini adalah untuk mengangkat lengan.
 Muskulus infraspinatus (otot bawah tulang belikat). Otot ini berpangkal di lekuk sebelah bawah
scapula dan menuju ke tulang pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan keluar.
 Muskulus teres mayor (otot lengan bulat besar). Otot ini berpangkal di siku bawah scapula dan
menuju tulang pangkal lengan. Fungsinya bisa memutar lengan ke dalam.
 Muskulus teres minor (otot lengan bulat kecil). Otot ini berpangkal di siku sebelah luar scapula dan
menuju tulang pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan ke luar.
2.4 Jenis-Jenis OTOT
a. Otot rangka
Otot rangka adalah otot yang melekat pada tulang dan dapat bergerak secara aktif untuk menggerakkan
tulang sehingga disebut alat gerak aktifmerupakan otot lurik, volunter, dan melekat pada rangka. Otot
rangka berfungsi juga dalam menopang dan mempertahankan postur tubuh dan produksi panas. Otot
rangka memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
 Serabut otot sangat panjang, sampai 30 cm, berbentuk silindris dengan lebar berkisar antara 10
mikron sampai 100 mikron.
 Setiap serabut memiliki banyak inti yang tersusun di bagian perifer.
 Kontraksinya sangat cepat dan kuat.
Struktur Mikroskopis Otot Skelet/Rangka
• Otot skelet disusun oleh bundel-bundel paralel yang terdiri dari serabut-serabut berbentuk silinder
yang panjang, disebut myofiber /serabut otot.
• Setiap serabut otot sesungguhnya adalah sebuah sel yang mempunyai banyak nukleus ditepinya.
• Cytoplasma dari sel otot disebut sarcoplasma yang penuh dengan bermacam-macam organella,
kebanyakan berbentuk silinder yang panjang disebut dengan myofibril.
• Myofibril disusun oleh myofilament-myofilament yang berbeda-beda ukurannya :
 yang kasar terdiri dari protein myosin
 yang halus terdiri dari protein aktin/actin.
b.Otot Polos
Otot polos ialah otot yang dikelompokkan dalam kategori otot tak sadar atau refleks. Artinya otot ini bekerja
dibawah alam kesadaran kita otot polos merupakan otot yang jaringannya dibentuk oleh sel-sel otot dan
bentuk otot polos seperti gelendong, dimana kedua ujungnya meruncing serta bagian tengahnya
menggelembung. Jenis otot ini dapat ditemukan pada dinding berongga seperti kandung kemih dan
uterus, serta pada dinding tuba, seperti pada sistem respiratorik, pencernaan, reproduksi, urinarius, dan
sistem sirkulasi darah.Otot polos memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
 Serabut otot berbentuk spindel dengan nukleus sentral.
 Serabut ini berukuran kecil, berkisar antara 20 mikron (melapisi pembuluh darah) sampai 0,5 mm
pada uterus wanita hamil.
 Kontraksinya kuat dan lamban.
Struktur Otot Polos
Sel otot polos memiliki ketebalan sekitar 3-10 mm dan panjang 20-200 m. Sitoplasma adalah homogen
eosinofilik dan sebagian besar terdiri dari myofilaments. Inti terletak di pusat dan mengambil bentuk
seperti cerutu selama kontraksi. Bentuk membran sel kecil seperti kantong invaginasi ke dalam
sitoplasma (caveolae) yang secara fungsional setara dengan T-tubulus dari otot-otot rangka. Sel-sel
otot polos yang berlabuh ke jaringan ikat di sekitarnya oleh lamina basal.

Jenis- Jenis otot polos

Ada dua kategori otot polos berdasarkan cara serabut otot distimulasi untuk berkontraksi.

 Otot polos unit ganda ditemukan pada dinding pembuluh darah besar, pada jalan udara besar
traktus respiratorik, pada otot mata yang memfokuskan lensa dan menyesuaikan ukuran pupil dan
pada otot erektor pili rambut.
 Otot polos unit tunggal (viseral) ditemukan tersusun dalam lapisan dinding organ berongga atau
visera. Semua serabut dalam lapisan mampu berkontraksi sebagai satu unit tunggal. Otot ini dapat
bereksitasi sendiri atau miogenik dan tidak memerlukan stimulasi saraf eksternal untuk hasil dari
aktivitas listrik spontan.
c. Otot jantung  

Otot jantung adalah salah satu jenis otot lurik tidak sadar yang menjadi otot penyusun dari dinding
jantung yang mana meliputi sel otot myocardiocyteal yang berjumlah satu atau dua dan bahkan ada
yang berjumlah tiga sampai empat namun itupun sangat jarang terjadi. Otot jantung merupakan salah
satu dari tiga jenis otot yang ada dalam tubuh manusia, yang lain diantaranya adalah otot
polos dan otot lurik. Otot jantung terkadang juga disebut sebagai myocardium, yang
mana myo memiliki arti otot dan cardium memiliki arti jantung.

Otot jantung sering disebut sebagai otot istimewa karena otot jantung memilik sifat gerak tidak
sadar serta memiliki kemampuan untuk berkontraksi yang lambat namun otot jantung ini tidak
mudah lelah. Otot jantung selalu bergerak dibawah kesadaran kita, yaitu selalu bergerak tanpa
adanya pengaruh dari saraf pusat atau otak. 
Yang disebut otot jantung bergerak secara involunter adalah selalu bergerak tanpa kenal lelah,
tanpa beristirahat dan selalu membuat darah dapat terus mengalir ke seluruh tubuh. Pada otot ini
terdapat sejumlah mitokondria, mioglobin serta penyuplai darah sehingga dapat menimbulkan
sebuah kemungkinan untuk terjadi metabolisme aerobik secara terus-menerus serta adanya
penyuplaian oksigen dan nutrisi sehingga dapat terus bekerja tanpa berhenti. Ketika otot jantung
berhenti bergerak maka otomatis orang tersebut akan mati.
Ciri-ciri Otot Jantung
Berikut dibawah ini mengenai ciri-ciri otot jantung :
 Memiliki bentuk yang memanjang
 Bekerja terus tanpa kenal istirahat
 Inti sel berada ditengah
 Bekerja diluar kesadaran atau dapat disebut bekerja tanpa adanya pengaruhi oleh saraf pusat atau
otak
 Ukuran panjang serabut jantung antara 50 - 100 µm,
 Berdiameter sekitar 14 µm. 
 Jumlah serabut kurang lebih 1500 filamen
 Serabut otot jantung berupa sarkolema yang terdiri atas myofibril-myofibril yang tampak
berdampingan
 Terdiri atas satu dan dua inti sel atau bahkan dapat berjumlah tiga dan empat namun sangat
jarang dijumpai
 Dipengaruhi oleh saraf otonom ( saraf simpatik dan saraf parasimpatik )
 Memiliki bentuk silindris bercabang serta menyatu 
 Mempunyai serabut yang bercabang-cabang
 Memiliki diskus interkalaris.
Fungsi Otot Jantung

Jantung merupakan sebuah alat yang memiliki fungsi atau peranan yang sangat penting bagi tubuh,
dan otot jantung ada didalam sebuah alat ini. Berikut beberapa fungsi dari otot jantung tersebut
adalah:
 Membantu dalam memompa darah
 Membersihkan hasil metabolisme tubuh (karbondioksida)
 Sel-sel otot jantung membantu dalam kontraksi sel lainnya 
 Menyediakan cara pemompaan ventrikel jantung
 Meremas atau memerah darah sehingga darah dapat keluar dari jantung ketika proses kontraksi 
 Mengambil darah pada saat relaksasi
 Mendukung pekerjaan organ jantung
2.5 Fungsi sistem otot manusia

Setiap jenis otot manusia memiliki fungsinya masing-masing. Berikut beberapa fungsi dari sistem otot
manusia.

1. Melakukan gerakan tubuh


Otot rangka bertanggung jawab atas gerakan yang Anda lakukan. Otot rangka melekat pada tulang
Anda dan sebagian dikendalikan oleh sistem saraf pusat (SSP).Anda menggunakan otot rangka
kapan pun Anda bergerak. Otot mengikuti arah gerakan yang Anda inginkan, bersama-sama dengan
tulang dan tendon.
2. Membantu dalam peredaran darah manusia
Otot jantung dan otot polos yang tidak disadari membantu detak jantung dan aliran darah ke seluruh
tubuh Anda dengan menghasilkan impuls listrik. Otot jantung ditemukan di dinding jantung. Ini
dikendalikan oleh sistem saraf otonom yang bertanggung jawab untuk sebagian besar fungsi
tubuh.Pembuluh darah Anda terdiri dari otot polos, dan juga dikendalikan oleh sistem saraf otonom.
3. Pernapasan
Diafragma adalah otot utama yang bekerja selama pernapasan. Saat Anda bernapas lebih berat,
seperti saat Anda sedang berolahraga, diafragma memerlukan bantuan dari otot lain, seperti otot
perut, otot leher, dan otot punggung.
4. Proses pencernaan
Pencernaan dikendalikan oleh otot-otot polos yang ditemukan di saluran pencernaan Anda. Otot
polos Anda melemas dan menegang saat makanan melewati tubuh Anda selama pencernaan. Otot-
otot ini juga membantu mendorong makanan keluar dari tubuh Anda melalui buang air besar, atau
muntah ketika Anda sakit.
5. Persalinan
Otot polos juga ditemukan di rahim. Selama kehamilan, otot-otot ini tumbuh dan meregang saat bayi
tumbuh. Saat proses melahirkan, otot polos di rahim berkontraksi dan relaksasi untuk membantu
mendorong bayi melewati vagina.
6. Keseimbangan
Otot rangka membantu melindungi tulang belakang Anda dan membantu keseimbangan. Dalam otot
ada yang disebut dengan otot inti, yang termasuk otot perut, otot punggung, dan otot panggul.
Semakin kuat otot inti Anda, maka akan keseimbangan tubuh Anda semakin baik.
7. Mengatur postur tubuh
8. Otot rangka juga mengatur postur tubuh Anda. Kelenturan dan kekuatan adalah kunci untuk
mempertahankan postur yang tepat. Otot-otot leher kaku, otot punggung yang lemah, atau otot-otot
pinggul yang kaku dapat merusak keselarasan Anda. Postur yang buruk dapat memengaruhi bagian
tubuh Anda dan menyebabkan nyeri sendi dan otot yang lebih lemah.

2.6 PERKEMBANGAN OTOT


Dalam perkembangannya , myoblasts ( sel progenitor otot ) baik tetap berada di somite untuk
membentuk otot-otot yang berhubungan dengan tulang punggung atau bermigrasi keluar ke dalam
tubuh untuk membentuk semua otot-otot lain.Migrasi myoblast didahului oleh pembentukan
kerangka jaringan ikat , biasanya terbentuk dari mesoderm somatik lateralis piring . Myoblasts
mengikuti sinyal kimia ke lokasi yang tepat , di mana mereka melebur menjadi sel otot rangka
memanjang. Sebuah serat otot rangka dikelilingi oleh membran plasma disebut sarcolemma , yang
berisi sarcoplasm , sitoplasma sel otot . Sebuah serat otot terdiri dari banyak fibril , yang
memberikan sel penampilan lurik nya .

Anda mungkin juga menyukai