Anda di halaman 1dari 7

Kasus Hipotirodisme

Pasien bernama PD yaitu seorang anak laki-laki usia 12 tahun, tinggal bersama kedua
orangtuanya di Dataran Tinggi Dieng, profesi ayah seorang petani dan ibu seorang pemetik teh
pada perkebunan milik orang kota, dalam 4 tahun terakhir pertumbuhannya sangat kurang. PD
mempunyai saudara kembar yang tinggal di pesisir pantai Jawa Tengah bersama neneknya,
dalam 4 tahun terakhir pertumbuhan sauudara kembar PD normal, pubertas timbul pada usia 11
tahun, tidak teraba goiter. Pada pemeriksaan fisik PD, anak tampak lemah, pendek, saat diajak
berinteraksi tidak merespon dengan antusias (raut wajah dan nada datar dan sedikit berbicara),
belum pubertas pada usia 12 tahun dan intelegensi tidak normal (prestasi di sekolah semakin
menurun). Tinggi badan 129 cm, berat badan 27 kg. Kelenjar tiroid teraba lunak, dengan ukuran
normal. Kulit teraba kering, dingin dan belang-belang. Refleks fisiologis lambat. Nafsu makan
kurang, mudah lelah dan tidak tahan dingin. Hasil penilaian yang ditemukan pada keadaan
tersebut adalah:
Kadar T4 rendah (< 4ug/dL), umur tulang sesuai dengan usia 8 tahun..
A. Kadar TSH 8 mU/dL (N= 0,3 – 5 mU/dL)
B. Kadar T4 0,8 цg/dL ( N= 5 – 12 цg/dL)
Diagnosis dokter Hipotiroidisme didapat ec tiroiditis kronik Hashimoto. Untuk memastikan
diagnosis tersebut telah dilakukan pemeriksaan: biopsi tiroid. Telah dilakukan pengobatan
hipotiroidisme didapat dengan Na-L – Tiroksin selama 1 bulan sebelum MRS.
Sebelumnya anak tidak tertarik mempelajari tentang makanan yang bergizi seimbang di
sekolahnya. Anak sering minum teh manis saat makan nasi akibat kurang nafsu makan dengan
makanan yang tidak ada rasanya (rasa asin tidak mencolok). Hasil recall 3 hari sebelum masuk
RS E = 1890 kkal, P = 90 gr, L = 40 gr, dan KH = 321 gr.
A. Identitas Pasien/Klien

Nama : An.PD

Usia : 12 tahun

Jenis Kelamin : laki-laki

Tinggi Badan : 129 cm

Berat Badan : 27 kg

Diagnosa : Hipotirodisme

B. Skrining Gizi

Jawaban
No. Indikator
Ya Tidak
1 Perubahan Berat Badan
2 Nafsu Makan Kurang
3 Kesulitan mengunyah / menelan
4 Mual dan muntah
5 Diare / konstipasi
6 Alergi / intoleransi zat gizi
7 Diet khusus
8 Enteral / parntral
9 Serum albumin rendah
10 IMT normal

Kesimpulan Dari hasil skrining diatas dapat disimpulkan bahwa

C. Perhitungan kebutuhan energy


Distribusi makan sehari

D. Nutrition Assessment
Domain Terminologi
Client History (CH) CH. 1.1.1. Usia 12 Tahun
CH. 1.1.2. Jenis Kelamin Laki-laki
CH.2 Riwayat medis : Hipotirodisme
CH. 2. 1. 1. Keluhan pasien: Pasien tampak lelah, pendek, saat
diajak berinteraksi tidak merespon dengan antusias (raut wajah dan
nada datar dan sedikit berbicara).
Data Antropometri (AD) AD.1.1.1. Tinggi badan = 129 cm

AD.1.1.2. Berat badan = 27 kg

AD.1.1.5. IMT =
Biokima (BD) BD. 1.5. Profil glukosa/endokrin
- BD. 1.5.9 Kadar Hormon stimulasi thyroid (TSH) 8 mU/dL
(Kesimpulan : tinggi) (N = 0.3 - 5 mU/dL)
- BD. 1.5.10. Tes thyroxine / kadar (T4) 0.8 ug/dL
(Kesimpulan : rendah) (N = 5 - 12 ug/dL)

Fisik/Klinis (PD) PD-1.1.21 Tanda-tanda Vital


- Tekanan darah : 90/60 mmHg (Kesimpulan : Hipotensi) (N
= 110/80 mmHg)
- Nadi : 64x/menit (Kesimpulan : Normal) (N = 60-
100x/menit)
- Suhu tubuh : 37,30C (Kesimpulan : Normal) (N = 36-37,5
0
C)
- Respiratory Rate : 25x/menit (Kesimpulan : Normal) (N =
20-30x/menit)

PD 1.1.1. Penampilan keseluruhan


- PD.1.1.1.1. Asthenia (lemah)
PD.1.1.9 Genitourinary : Pubertas timbul terlambat
dibandingkan saudara kembarnya.
- PD.1.1.1.11 Pendek dibandingkan umur.
- PD 1.1.1.5. Leher : Kelenjar tiroid teraba lunak, dengan
ukuran normal (Kesimpulan : Tidak normal, teraba goiter
pada Grade 1A) (N = Tidak teraba goiter (Grade 0)
- PD 1.1.16. Syaraf, kognitif dan feelings/perasaan
- PD. 1.1.16.14 Flat affect (Sedikit stimulus reaksi dan nada
bicara flat (nonkooperatif) dan Refleks fisiologis lambat
- Prestasi di sekolah semakin menurun (intelegensi tidak
normal).
- PD.1.1.17. Kulit : Kulit teraba kering, dingin, dan tampak
belang – belang (Sebab kurangnya hormon tiroid sehingga
kelenjar tiroid sangat sedikit beredar di darah).

Dietary history / riwayat FH 1.2.2.2 Jenis makanan : Makanan Biasa


makan (FH)
FH.1.2.2.3. Pola makan : 3 kali makanan utama dan 2 kali
makanan selingan

Audit Gizi

Total Kebutuhan
Energi 1.890 kkal
Protein 90 gr
Lemak 40 gr
Karbohidrat 321 gr

E. Diagnosa gizi

1. Domain Intake

o NI.1.2. Asupan energi inadekuat berhubungan dengan kurangnya akses untuk


mendapatkan makanan (rendahnya perekonomian keluarga) yang ditandai dengan tingkat
asupan energi 69,44% yang berarti defisit.
o NI.2.1. Asupan oral inadekuat berhubungan dengan penyebab respon psikologis,
neurologis, dan fisiologis yang terlambat ditandai dengan tingkat asupan protein 66,13%,
lemak 66,13%, dan karbohidrat 78,63%.

2. Domain klinis
o NC.2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait gizi berhubungan dengan Gangguan fungsi
hormon tiroid akibat hipotiroid Dibuktikan dengan kadar Kadar TSH 8 mU/dL (normal
0,3 – 5 Mu/dL), Kadar T4 0,8 цg/dL (normal 5 – 12 цg/dL).
o NC.3.5 Pertumbuhan di bawah rata – rata berhubungan dengan Gangguan fungsi hormon
tiroid akibat hipotiroid Dibuktikan dengan tampak fisik anak yang pendek, intelegensi
dan pubertas yang tidak normal.

3. Domain behavior
o NB. 1.1. Kurang pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berhubungan dengan
sebelumnya belum terpapar informasi akurat terkait gizi yang ditandai dengan
ketidaktertarikan anak dalam mempelajari gizi seimbang disekolahnya.

F. Intervensi gizi

a. Tujuan diet

o Memenuhi kebutuhan energi, protein, lemak, dan karbohidrat, vitamin, dan mineral sesuai
kebutuhan tubuh. Protein berguna untuk memelihara dan mengganti jaringan sel tubuh
yang rusak dan vitamin dan mineral berfungsi untuk mengatur mekanisme metabolisme
tubuh.
o Mencapai berat badan normal dalam sebulan agar sesuai dengan berat badan seusianya.
o Mencapai tinggi badan normal dalam 3 bulan agar sesuai dengan tinggi badan seusianya.
o Menaikkan kadar yodium dalam darah dan mempertahankan pada batas normal untuk
memperbaiki fungsi kelenjar tiroid dalam menghasilkan kadar T3, T4, dan TSH.
b. Jenis diet
o TETP dengan tinggi yodium, tinggi serat dan rendah goitrogenik
o Bentuk makanan : Biasa
o Cara pemberian : Oral
o Frekuensi makan : 3 kali makan utama dan 2 kali selingan
c.Perhitungan zat Gizi (terlampir)
d. Bentuk makanan : Biasa
e.Frekuensi : 3 kali makanan utama dan 2 kali makanan selingan
f. Prinsip diet
o Energi diberikan cukup sebesar 2721,6 kkal
o Protein diberikan tinggi sebesar 136,08 g
o Lemak diberikan cukup sebesar 60,48 g
o Karbohidrat diberikan cukup sebesar 408,24 g
o Serat diberikan tinggi sebesar 22,94 g g
o Yodium diberikan tinggi sebesar 91,76 µg
o Rendah goitrogenik
g. Bahan Makanan yang dianjurkan, dan tidak di aunjurkan
o Makanan Yang Dianjurkan
Semua sumber karbohidrat kecuali singkong dan ubi jalar, lauk hewani yang berasal dari
laut maupun tawar, semua lauk nabati, buah-buahan dan sayuran kecuali jenis sayuran
yang mengandung zat goitrogenik
o Makanan Yang Tidak Dianjurkan
Sayuran yang tidak diperbolehkan (mengandung goitrogenik): Kol, daun singkong, daun
melinjo, daun papaya, sawi putih, sawi hijau, selada air, rebung, nanga muda, buncis,
daun kacang panjang, daun katu, kangkung, bayam, kacang panjang, gambas, terong
ungu, petai cina/lamtoro, kecipir, labu siam, pare dan wortel.
h. Rencana terapi gizi
a. Terapi edukasi
- Masalah : Hipotiroid
- Tujuan : Memberi penjelasan mengenai hipotiroid, kecukupan gizi dan tahapan
diet yang dilaksanakan
- Sasaran: Pasien dan keluarga pasien
- Tema: Diet TETP, Tinggi Yodium, Tinggi Serat, Rendah Goitrogenik
- Waktu: 30 menit
- Tempat: Ruang Gizi (Poli Gizi)
- Metode: Ceramah, diskusi, dan Tanya jawab
- Media Alat Bantu : Leaflet, makanan asli dan food model, foto
- Isi Materi :
 Penyuluhan Hipotiroid
 Pengaruh hipotiroid pd status gizi
 Tatalaksana gizi, terapi gizi medis, penyusunan diet, pemilihan bhn makanan,
aspek psikologis, dll.
b. Domain Pemberian Makanan atau Zat Gizi (ND)
o ND.1.1 makanan makanan biasa dan 3 kali makanan utama dan 2 kali selingan
o ND.1.2.2.1. Diet modifikasi energy ditingkatkan untuk mencukupi kebutuhan
asupan energy
o ND.1.2.3.2. Diet modifikasi protein ditingkatkan untuk mencukupi kebutuhan
asupan protein
o ND.1.2.11.12. Diet modifikasi yodium untuk menyembuhkan hipotiroid
o ND.1.5. Diet modifikasi goitrogenik diturunkan untuk mencegah hipotiroid
c. Domain Pemberian Makanan atau Zat Gizi (ND)
o ND.1.1 makanan makanan biasa dan 3 kali makanan utama dan 2 kali selingan
o ND.1.2.2.1. Diet modifikasi energy ditingkatkan untuk mencukupi kebutuhan
asupan energy
o ND.1.2.3.2. Diet modifikasi protein ditingkatkan untuk mencukupi kebutuhan
asupan protein
o ND.1.2.11.12. Diet modifikasi yodium untuk menyembuhkan hipotiroid
o ND.1.5. Diet modifikasi goitrogenik diturunkan untuk mencegah hipotiroid
d. Domain Edukasi (E)
o E.1.2. Prioritas modifikasi makanan tinggi yodium dan edukasi makanan sumber
goitrogenik
e. Domai Konseling (C)
o C.2.1. Motivasi untuk patuh diet

i. Monitoring dan evaluasi


Monitoring
- FH.1.1.1.1. Memonitoring asupan energy total sesuai kebutuhan energi total pasien
- FH.1.5.1.1. Memonitoring asupan lemak sesuai kebutuhan energi total pasien
- FH.1.5.3.1 Memonitoring asupan protein total sesuai kebutuhan energi total pasien
- FH.1.5.5.1. Memonitoring asupan karbohidrat sesuai kebutuhan energi total pasien
- FH.1.5.6.1. Memonitoring asupan serat total sesuai kebutuhan serat pasien
- FH.1.6.2.12. Memonitoring asupan Iodium sesuai kebutuhan yodium pasien
- AD.1.1. Memonitoring antropometri pasien
- AD.1.1.1. Memonitoring tinggi badan pasien
- AD.1.1.2. Memonitoring berat badan pasien

Evaluasi
- Asupan energi, protein, lemak, karbohidrat, iodium, dan serat sesuai dengan kebutuhan
setiap hari

Anda mungkin juga menyukai