Anda di halaman 1dari 28

NAMA: FEBRIYANITA

NIM: P07131118128

PRODI: DIII GIZI TK.1

Materi 8

A. MANUSIA DAN HARAPAN

1. Pengertian

Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu
mati dalam bidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya
berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.

Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan


kemampuan masing-masing. Misalnya, Budi yang hanya mampu membeli sepeda,
biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai
harapan yang bcrlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang itu
seperti peribahasa “Si pungguk merindukan bulan” Berhasil atau tidaknya suatu harapan
tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan, misalnya Rafiq mengharapkan
nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak pemah hadir kuliah. Ia
menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq memperoleh nilai A, lulus pun
mungkin tidak.

Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha
dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa
merupakan sarana terkabulnya harapan.

Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga
harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi, Dengan demikian harapan
menyangkut masa depan.
Dari kedua contoh itu terlihat, apa yang diharapkan Budi dan Hadir ialah teljadinya
buah keinginan. karena itu mereka bekerja keras. Budi belajar tanpa mengenal
waktu dan Hadir bekerja tanpa mengenallelah. Semuanya itu dengan suatu keyakinan
demi terwujudnya apa yang diharapkan. Jadi untuk mewujudkan harapan itu harus
disertai dengan usaha yang sesuai dengan apa yang diharapkan BHa dibandingkan
dengan cita-cita , maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk:
sedangkan eita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang.

2. Penyebab Manusia Mempunyai Harapan

Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langusung
disambut dalam suatu pergaulan hidup. yakni di tengah suatu keluarga atau anggota
masyarakat lainnya. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari pergaulan hidup.
Ditengah-tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang baik
fisik/jasmani maupun mental! spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup
bergaul dengan manusia lain. yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.

a) Dorongan kodrat

Kodrat ialah keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri
manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.Misalnya menangis, bergembira,
berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan scbagainya. Setiap manusia
mempunyai kemampuan untuk itu semua.

Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan,


misalnya menangis, tertawa, bergembira dan sebagainya. Seperti halnya orang
yang menonton Pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga
mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak. Apabila penonton tidak
tertawa, harapan kedua belah pihak gagal, justru sedihlah mereka.Kodrat juga
terdapat pada binatang dan tumbuh-tumbuhan, karena binatang dan tumbuhan
perlu makan, berkembang biak dan mati. Yang mirip dengan kodrat manusia ialah
kodrat binatang. walau bagaimanapun juga besar sekali perbedaannya.
Perbedaan antara kedua mahluk itu, ialah bahwa manusia memiliki budi dan
kehendak, Budi ialah akal, kemampuan untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak
dapat dipisahkan, sebab bila orang akan memilih, ia harus mengetahui lebih dahulu
barang yang dipilihnya. Dengan budinya manusia dapat mengetahui mana yang
baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah, dan dengan
kehendaknya manusia dapat memilih.Dalam diri manusia masing-masing sudah
terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup
berrnasyarakat atau hidup bcrsama dengan manusia lain. Dengan kodrat ini, maka
manusia mempunyai harapan.

b) Dorongan kebutuhan hidup


Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup.
Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan menjadi kebutuhan
jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmaniah misalnya : makan, minum.
pakaian, rumah. (sandang, pangan. dan papan). ketenangan, hiburan, dan
keberhasilan.Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama
dengan manusia lain. Hal ini disebabkan. kemampuan manusia sangat terbatas,
baik kemampuan fisik/jasmaniah maupun kemampuan berpikirnya.
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia
mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.

Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau


kebutuhan manusia itu ialah :

a) Kelangsungan hidup (survival)

Untuk melangsungkan hidupnya manusia membutuhkan sandang, pangan dan


papan(tempat tinggal). Kebutuhan kelangsungan hidup ini terlihat sejak bayi
lahir.

Setiap bayi begitu lahir di bumi menangis; ia telah mengharapkan diberi


makan/ minum. Kebutuhan akan makan/minum ini terus berkembang sesuai
dengan perkembangan hidup manusia. Sandang, semula hanya berupa
perlindungan/keamanan, untuk melindungi dirinya dari cuaca. Tetapi dalam
perkembangan hidupnya, sandang tidak hanya sebagai perlindungan kemanan,
tetapi lebih cendenmg kepada kebutuhan lain.

Papan yang dimaksud adalah tempat tinggal atau rumah. Rumah kebutuhan
primer manusia, karena rumah itu sebagai tempat berlindung, dari panas,
gelap, dan sebagainya.

Untuk mencukupi kebutuhan pangan, sandang, dan papan itu, maka manusia
sejak kecil telah mulai belajar. Dengan pengetahuan yang tinggi harapan
memperolleh pangan, sandang, dan papan yang layak akan terpenuhi. Atau
tiap manusia perlu kerja keras dengan harapan apa yang diinginkan : pangan,
sandang dan papan yang layak terpenuhi.

b) Keamanan ( safety)

Setiap orang membutuhkan keamanan.Sejak seorang anak lahir ia telah


membutuhkan keamanan. Begitu lahir, dengan suara tangis, itu pertanda minta
perlindungan. Setelah agak besar, setiap anak menangis dia akan diam setelah
dipeluk oleh ibunya. Setelah bertambah besar ia ingin dilindungi. Rasa aman
tidak harus diwujudkan dengan perlindungan yang nampak, secara moral pun
orang lain dapat memberi rasa aman. Dalam hal ini agama sering merupakan
cara memperoleh kemanan moril bagi pemiliknya. Walaupun secara fisik
keadaannya dalam bahaya, keyakinan bahwa Tuhan memberikan perlindungan
berarti sudah memberikan keamanan yang diharapkan.

c) Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (beloving and love)

Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan manusia maka
tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban.Karenaitu tidakjarang anak-anak
remaja mengatakan kepada ayah atau ibu. “Ibu ini kok menganggap Reny masih
keeil saja, semua diatur!” ltu suatu pertanda bahwa anak itu telah tambah
kesadaran akan hak dan kewajibannya.

Bila seorang telah menginjak dewasa, maka ia merasa sudah dewasa, sehingga
sudah saatnya mempunyai harapan untuk dicintai dan mencintai.Pada saat seperti
ini remaja banyak mengkhayal. Ia telah sadar akankeberadaannya.Pada usia itu,
biasanya terjadi konflik batin pada dirinya dengan pihak orang tua. Sebab
umumnya remaja mulai menentang sifat-sifat orang tua yang dianggap tidak
sesuai dengan alamnya.

d) Diakui lingkungan (status)

Setiap manusia membutuhkanstatus. Siapa, untuk apa, mengapa manusia hidup.


Dalam lagu “untuk apa” ada lirik yang berbunyi “aku ini anak siapa, mengapa aku
ini dilahirkan”, Dari bagian lirik itu kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa
setiap manusia yang lahir di bwni ini tentu akan bertanya tentang statusnya.
Status keberadaannya. Status dalam keluarga, status dalam masyarakat, dan status
dalam negara. Status itu penting, karena dengan status orang tahu siapa dia Harga
diri orang antara lain melekat pada status orang.itu. Misalnya ada anak haram,
biarpun anak haram itu tingkah lakunya baik dan tidak berdosa sebab yang
berdosa orang tuanya, namun masyarakat tetap memberikan cap yang negatif.
Bahkan ada orang yang berpendapat jangan memberi makan/pertolongan kepada
anak jadah (haram). Alangkah kejamnya manusia itu dengan adanya harapan
untuk memperoleh status ini berarti orang menguasai hak milik nama baik, ingin
berprestasi, ingin mengingkatkan harga diri, dan sebagainya

e) Perwujudan cita-cita (self actualization)

Selanjutnya manusia berharap diakui keberadaannya sesuai dengan keahliannya


atau kepangakatannya atau profesinya. Pada saar itu manusia mengembangkan
bakat atau kepandaiannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya.
Dalam tingkah laku,ucapan,perbuatan manusia selalu berhati-hati agar mereka tidak
mcnyimpang dan kebenaran.Manusia sadar, bahwa ketidakbenaran dalam bertindak ,
berucap maupun bertindak dapat mencemarkan atau menjatuhkan namanya, seperti
peribahasa yang mengatakan, “sekali lancung ke ujian, selama hidup orang tak percaya”,
karena itu, wajadah kalau ketidakbenaran dapat berakibat kegelisahan, ketidakpastian, dan
kedukaan.

Dalam agama Budha ada ajaran yang dinamakan “jalan utama delapan ruang”. Yang
isinya, agar setiap pemeluknya memiliki pandangan yang benar, perbuatan yang benar,
mata percaharian yang benar, permatian yang benar, dan konsentrasi yang benar.
Tujuan ajaran itu agar pemeluknya tidak mengalami duka, kegelisahan,dan ketidakpastian.
Ajaran kebenaran itu juga kita temui dalam agama-agama lain.

Jelaslah bagi kita, bahwa kebenaran atau benar merupakan kunci kebahagiaan manusia.
Itulah sebabnya manusia selalu berusaha mencari mempertahankan, mernperjuangkan
kebenaran. Dr.Yuyun Suriasumantri dalam bukunya “filsafat IImu, sebuah
pengantar Populer ada tiga teori kebenaran sebagai berikut :

1) Teori koherensi atau konsistensi

Yaitu suatu pemyataan dianggap benar bila pemyataan itu bersifat koherensi atau konsisten
dengan pemyataan-pemyataan sebelumnya yang dianggap benar. Contoh : setiap
manusia akan mati. Paul Manusia. Paul akan mati

2) Teori korespondensi

Suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pemyataan benar bila materi pengetahuan
yang dikandung pemyataan itu berkorenponden(berhubungan) dengan obyek yang dituju
oleh pernyataan tersebut. Contoh : Jakarta itu ibukota republik Indonesia

3) Teori pragrnatis

Kebenaran suatu pemyataan diukur dengan kriteria apakah pemyataan tersebut bersifat
fungsional dalam kehidupan praktis.
Dalam berbagai jenis kebenaran tersebut yang selalu diusahakan dan dijaga ialah
kebenaran dalam bertindak, berbuat, berucap, berupaya, dan berpendapat, Sebab
ketidakbenaran dalam hal-hal itu akan langsung mencemarkan atau menjatuhkan nama
baiknya, sehingga orang tidak mempercayainya lagi.

3. Berbagai Kepercayaan Dan Usaha Meningkatkannya

Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu
dapat dibedakan atas :

a) Kepercayaan pada diri sendiri

Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanarnkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri
sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa, Percaya pada diri sendiri,
menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang
diserahkan atau dipercayakan kepadanya.

b) Kepercayaan kepada orang lain


Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau
siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata hatinya,
perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang
berbunyi orang itu dipercaya karena ucapannya. Misalnya, orang yang berjanji sesuatu
harus dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat janji
kepada orang lain.
c) Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan pandanganteokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya
Prof.Ir.Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan
memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati,
Karena semua adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban kewibawaan, terutama
pengemban tertinggi, yaitu raja, langsung dikaruniai kewibawaan oleh Tuhan, sebab
langsung dipilih oleh Tuhan pula (kerajaan).

Pandangan demokratis mengatakanbahwa kedaulatan adalah dari rakyat, (kewibawaan pun


milik rakyat. Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma pada negara. Satu-satunya realitas
adalah negara). Manusia sebagai seorang (individu) tak berarti. Orang. mempunyai arti
hanya dalam masyarakat, negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada,
kedaulatan mutlak pada negara, negara demikian itu disebut negara totaliter. satu-satunya
yang mempunyai hak ialah negara; manusia perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya
mempunyai kewajiban (negara diktator).

Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya.
Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu antara
lain :

a) meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah

b) meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat

c) meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka


menolong. dermawan, dan sebagainya

d) mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan

e) menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya

B. MANUSIA DAN KEADILAN

1. Pengertian

Keadilan merupakan suatu hasil pengambilan keputusan yang mengandung kebenaran,


tidak memihak, dapat dipertanggungjawabkan dan memperlakukan setiap orang pada
kedudukan yang sama di depan hukum. Perwujudan keadilan dapat dilaksanakan dalam
ruang lingkup kehidupan masyarakat, bernegara dan kehidupan masyarakat intenasional.

Ada tiga orang filsuf terkenal yang mengemukakan teorinya mengenai keadilan tersebut.
Ketiga filsuf itu adalah Aristoteles, Plato dan Thomas Hobbes.

1.) Teori keadilan menurut Aristoteles


Dalam teorinya, Aristoteles mengemukakan lima jenis perbuatan yang dapat
digolongkan adil. Kelima jenis keadilan yang dikemukakan Aristoteles adalah sebagai
berikut:

 Keadilan komutatif. Keadilan secara komutatif adalah perlakuan terhadap


seseorang dengan tidak melihat jasa-jasa yang dilakukannya.

 Keadilan distributif. Keadilan distributif adalah perlakuan terhadap seseorang


sesuai dengan jasa-jasa yang telah dilakukannya.

 Keadilan kodrat alam. Keadilan kodrat alam adalah memberi sesuatu sesuai
dengan yang diberikan orang lain kepada kita.

 Keadilan konvensional. Keadilan secara konvensional adalah keadilan apabila


seorang warga negara telah menaati segala peraturan perundang-undangan yang
telah diwajibkan.

 Keadilan menurut teori perbaikan. Perbuatan adil menurut teori perbaikan apabila
seseorang telah berusaha memulihkan nama baik orang lain yang telah tercemar.

2.) Teori keadilan menurut Plato

Dalam teorinya, plato mengemukakan dua jenis keadilan. Kedua jenis keadilan itu
adalah:

Keadilan moral. Suatu perbuatan dapat dikatakan adil secara moral apabila telah mampu
memberikan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajibannya.

Keadilan prosedural. Suatu perbuatan dikatakan adil secara prosedural apabila seseorang
telah mampu melaksanakan perbuatan adil berdasarkan tata cara yang telah diharapkan.

3.) Teori keadilan menurut Thomas Hobbes

Suatu perbuatan dikatakan adil apabila telah didasarkan pada perjanjian yang telah
disepakati.
Mengenai teori keadilan ini, Notonegoro menambahkan keadilan legalitas atau keadilan
hukum, yaitu suatu keadaan dikatakan adil jika sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

Di dalam masyarakat ada tiga macam bentuk keadilan yang pokok, hal ini berdasarkan
tiga macam hubungan hidup manusia bermasyarakat, yaitu keadilan komutatif, keadilan
distributif, dan keadilan legalis.

Ketiga macam keadilan ini diuraikan sebagai berikut:

1. Keadilan Komutatif

Hubungan pribadi dengan pribadi. Dalam hubungan ini harus ada perlakuan sifat
adil antara sesama warga masyarakat, antara pribadi dengan pribadi. Keadilan
yang berlaku dalam hal ini. Suatu hubungan keadilan antara warga satu dengan
yang lainnya secara timbal balik. Keadilan ini bertujuan untuk memelihara
ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian
keadilan ini merupakan asan pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua
tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidak adilan dan akan
merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat. Nilai-nilai
keadilan tersebut haruslah merupakan suatu dasar yang harus diwujudkan dalam
hidup bersama kenegaraan untuk mewujudkan tujuan negara yaitu mewujudkan
kesejahteraan seluruh warganya serta melindungi seluruh warganya dan
wilayahnya, mencerdaskan seluruh warganya. Demikian pula nilai-nilai keadilan
tersebut sebagai dasar dalam pergaulan antara negara sesama bangsa di dunia dan
prinsip ingin menciptakan ketertiban hidup bersama dalam suatu pergaulan antar
bangsa di dunia dengan berdasarkan suatu prinsip kemerdekaan bagi setiap
bangsa, perdamaian abadi serta keadilan dalam hidup bersama (keadilan bersama).

2. Keadilan Distributif

Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang


sama diperlukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlukan tidak sama.
Keadilan distributif sendiri yaitu suatu hubungan keadilan antara negara terhadap
warganya, dalam arti pihak negaralah yang wajib memenuhi keadilan dalam bentuk
keadilan membagi, dalam bentuk kesejahteraan, bantuan, subsidi serta kesempatan
dalam hidup bersama yang didasrkan atas hak dan kewajiban. Jadi hubungan
masyarakat dengan pribadi. dalam hubungan ini harus ada perlakuan sifat adil dari
masyarakat keseluruhan terhadap pribadi.

3. Keadilan Legalis

Hubungan pribadi dengan masyarakat. Dalam hubungan ini harus ada perlakuan sifat
adil dari pribadi terhadap masyarakat keseluruhan.

C. MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

Pandangan hidup itu adalah pendapat ataupun pertimbangan yang dijadikan sebagai
pegangan, pedoman, arahan, atau petujuk hidup di dunia agar dapat menjalani hidup yang
lebih baik lagi dengan adanya pandangan hidup tersebut. Pendapat atau pertimbangan di sini
merupakan hasil pemikiran manusia itu sendiri yang berdasarkan pengalaman hidup atau
sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.

Pada dasarnya, pandangan hidup mempunyai empat unsur yang saling terkait satu sama lain
yang tidak dapat terpisahkan, yaitu cita-cita, kebijakan, usaha, dan keyakinan atau
kepercayaan. Yang dimaksud dengan cita-cita adalah apa yang ingin dicapai dengan usaha
atau perjuangan yang akan ditempuh untuk mendapatkannya. Tujuan yang ingin dicapai
adalah kebajikan. Kebajikan adalah segala sesuatu hal yang baik yang dapat manusia itu
bahagia, makmur dan tentram. Usaha atau perjuangan yaitu kerja keras yang dilandasi oleh
kepercayaan dan keyakinan. Keyakinan atau kepercayaan itu dapat diukur dengan
kemampuan akal, kemampuan jasmani, dan kepercayaan kepada Tuhan.

Seperti yang sedang berkembang di berbagai penjuru dunia saat ini, yaitu semakin maraknya
kasus terorisme dan bom bunuh diri yang mengatasnamakan agama yang merenggut banyak
korban dan materi yang tidak sedikit. Masalah ini terjadi akibat kurang tepatnya pandangan
suatu kelompok terhadap masalah kehidupan yang sedang terjadi. Mereka menafsirkan
suatu ajaran secara sepotong-sepotong dan hanya berdasarkan pada satu atau dua sumber
saja tanpa melihat keadaan sekitarnya.
Mereka berpandangan bahwa semua orang yang menentang atau memusuhi keyakinannya
adalah musuh bagi mereka dan itu harus dimusnahkan dari muka bumi ini untuk terciptanya
kehidupan yang aman dan sejahtera. Padahal jika diperhatikan lebih dalam sebenarnya
pandangan mereka terhadap masalah tersebut adalah kurang tepat, tidak sewajarnya orang
yang keliru ditiadakan tanpa memberi kesempatan untuk kembali ke jalan yang benar.

Akan tetapi nampaknya pandangan seperti itu seperti sudah mendarah daging pada diri
mereka dan para pengikutnya. Bahkan mereka beranggapan bahwa jika melakukan hal
tersebut maka akan mendapat suatu pahala yang besar dan kalaupun mereka meninggal
dalam menjalankan aksi mereka tersebut dianggap sebagai mati syahid. Padahal jika dinilai
justru perbuatan yang mereka lakukan itu sangat sangat biadab dan tidak
berperikemanusiaan.

Lebih parahnya lagi, mereka juga tidak segan-segan untuk menyebarkan ajarannya tersebut
kepada orang-orang yang di sekitar mereka sehingga pengikut mereka menjadi bertambah
banyak. Dan hal tersebut tidak akan berhenti sebelum apa yang mereka inginkan tercapai.

Seperti yang kita lihat sekarang ini, meskipun pimpinan gembong teroris sudah banyak yang
tertangkap tetapi terorisme masih terus terjadi. Hal tersebut dikarenakan bahwa ajaran yang
mereka ajarkan masih belum mati dan terus berjalan sehingga siapa saja bisa menerukan
ajaran tersebut meskipun sang pemimpin telah tiada, karena mereka bisa membentuk kader-
kader pemimpin baru.

Untuk masalah tersebut hal yang harus dibenahi sebenarnya adalah pandangan hidup pada
pribadi masing masing orang tersebut. Kalau yang dibasmi adalah pemimpinnya itu belum
bisa menuntaskan permasalahan karena pengikutnya masih banyak dan hal itu sulit untuk
ditelusuri satu per satu. Kalau pandangan hidup mereka sudah kembali ke jalan yang benar,
tidak perlu lagi diperintah pun mereka akan menghentikan aksi yang mereka jalankan
sekarang ini dengan kesadaran pribadi.

Pandangan hidup banyak sekali macam dan ragamnya. Akan tetapi berikut adalah klasifikasi
berdasarkan asalnya, antara lain:
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak
kebenarannya.

2. Pandangan hidup yang berupa ideologi, yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma
yang terdapat pada Negara tersebut.

3. Pandangan hidup hasil renungan, yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

Orang yang memiliki pandangan hidup pasti memiliki tujuan, dan tujuan ini biasa disebut
cita-cita. Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan,
harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan
merupakan apa yang ingin dicapai seseorang pada masa mendatang. Apabila cita-cita itu
tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan.

Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide
atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkah seseorang mencapai apa yang dicita-citakan,
hal itu bergantung dari tiga faktor berikut:

1. Faktor manusia

2. Faktor kondisi

3. Faktor tingginya cita-cita

Terdapat formula sukses yang dapat kita jadikan pedoman untuk menggapai cita-cita kita.
Petama, kita harus mengubah belief system (keyakinan dan tujuan) kita. Kedua, kita harus
mengubah cara berpikir kita dan emosi kita. Ketiga, mengubah segala keputusan kita yang
dapat menghambat cita-cita kita. Keempat, kita harus mengubah segala tindakan-tindakan
buruk kita. Dari semua itu kita akan mendapatkan hasil yang menjadi keyakinan dan tujuan
kita dari awal.

Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang dicapai melalui kerja keras, kreativitas, inovasi,
dukungan orang lain dan sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung tidak logis dan
bersifat mubazir karena banyak waktu yang terbuang untuk menghayal yang tidak-tidak.
Dalam bercita-cita pun sebaiknya jangan terlalu mendetail dan fanatik karena kita bisa dibuat
stres dan depresi jika tidak tercapai, harus disesuaikan dengan kemampuan yang kita miliki.

Tidak semua orang bisa menentukan cita-cita. Jika tidak bisa menentukan cita-cita, maka
bercita-citalah untuk menjadi orang yang berguna dan dicintai orang banyak dengan hidup
yang berkecukupan. Untuk mendapatkan motivasi dalam mengejar cita-cita kita bisa
mempelajari kisah sukses orang lain atau membaca atau melihat film motivasi hidup

D. MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

1. Pengertian Tanggung Jawab

Setiap manusia harus mempunyai rasa tanggung jawab, dimana rasa tanggung jawab itu
harus disesuaikan dengan apa yang telah kita lakukan.Arti dari tanggung jawab menurut
kamus bahasa indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga
bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah berkewajiban
memikul,menanggung segala sesuatunya,dan menanggung segala akibatnya.

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di
sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajiban. Tanggung jawab itu bersifat kodrati,artinya sudah
menjadi bagian hidup dari manusia bahwa setiap manusia dibebani dengan tangung jawab.
Apabila di kaji tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus di pikul sebagai akibat dari
perbuatan pihak yang berbuat.

Tanggung jawab adalah ciri manusia yang beradab. Manusia merasa bertanggung jawab
karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa
pihak lain memerlukan pengadilan atau pengorbanan.

a.) Macam-Macam Tanggung Jawab

Manusia berjuang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan adapun untuk kebutuhan
orang lain. Dalam usahanya setiap manusia menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut
menentukan dan membantunya yaitu kekuasaan tuhan.Dengan demikian tanggung jawab
itu dapat di bedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuat nya. Berikut
ini merupakan beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :

1. Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri

Tanggung jawab terhadap diri sendiri itu menuntut kesadaran akan diri kita untuk
memenuhi kewajiban sendiri dan mengembangkan kepribadian sebagai manusia
pribadi. Apa yang telah kita lakukan harus menerima resikonya sendiri.

2. Tanggung Jawab Terhadap Keluarga

Keluarga merupakan masyarakat kecil. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung


jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga,
tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejaterahaan ,keselamatan,pendidikan dan
kehidupan. Sebagai anggota keluarga kita harus saling menjaga nama baik keluarga
dengan sikap dan perbuatan yang kita lakukan di dalam kehidupan bermasyarakat.

3. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat

Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain karena manusia
kedudukannya sebagai makhluk sosial yang membutuhkan manusia lain maka kita
harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Berinteraksi didalam suatu
kehidupan masyarakat sangat dibutuhkan karena itu bisa membuat kita saling
mengenal satu dengan yang lainnya.

4. Tanggung Jawab Kepada Bangsa / Negara

Suatu kenyataan lagi bahwa tiap manusia, tiap individu adalah suatu warga negara.
Dalam berpikir, berbuat, bertindak, dan bertingkah laku manusia terikat oleh norma-
norma yang di buat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila
perbuatan manusia itu salah maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara atas apa
yang telah ia perbuat. Kita harus menjaga nama baik bangsa dan negara kita sendiri
dengan prestasi-prestasi anak bangsa.

5. Tanggung Jawab Terhadap Tuhan


Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan
untuk mengisi kehidupan manusia agar tanggung jawab langsung terhadap tuhan.
Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman tuhan yang
dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam jenis agama. Menerima
hukuman di akhirat nanti atas apa yang telah kita lakukan selama hidup didunia ini.

E. MANUSIAN DAN LINGKUNGAN

1. Pengertian manusia

Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang
tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan dan
mati dan seterusnya. Serta terkait serta berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam
sebuah hubungan timbal balik itu positif maupun negatif.

2. Pengertian lingkungan

Lingkungan adalah suatu media di mana makhuk hidup tinggal, mencari


penghidupannya,dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara
timbal balikdengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia
yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan rill.

a.) Korelasi Antara Manusia Dengan Lingkungan

Pengertian ekologi: Ekologi terdiri atas rumah tangga dan logos yang berarti firman atau
ilmu. Jadi secara harfiah ekologi adalah ilmu kerumah tanggaan.ilmu ini mirip dengan
ekonomi.

Kita mengenal beberapa definisi untuk ekologi,misalnya:

 Ekologi ialah cabang biologi yang mempelajari hubungan timbal balik


manusiadengan lingkungannya.
 Ekologi ialah studi ilmiah tentang interaksi yang menentukan penyebaran dan
kepadatan makhluk hidup.
 Ekologi ialah Biologi Lingkungan.
Bertolak dari definisi : Ekologi ialah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik
antara manusia dengan lingkungannya”maka kita dapat mengambil sudut pandang
ekologi untuk membahas kajian manusia dan lingkungan dengan sokong oleh segi
kepentingan manusia ,yaitu oleh manusia untuk manusia.

b.) Lingkungan hidup manusia

Manusia hidup,tumbuh,dan berkembang dalam lingkungan alam dan sosial-


budayanya.Dalam lingkungan alamnya manusia hidup dalam sebuah ekosisten
yakni,suatu unit atu satuan fungsional dari makhluk-makhluk hidup dengan
lingkungannya. Dalam ekosisten terdapat komponen abiotik pada umumnya merupakan
factor lingkungan yang mempengaruhi makhluk- makhluk hidup diantaranya:

 Tanah
 Udara atau gas-gas yang membentuk atmosfer
 Air
 Cahaya
 Suhu atau temperature

Sedangkan komponen biotic di antaranya adalah:

 Produsen
 Konsumen
 Pengurai

Selain itu di dalam lingkungan terdapat faktor-faktor Selain itu di dalam lingkungan
terdapat faktor-faktori berikut ini:

 Rantai makanan
 Habitat
 Populasi
 Komunikasi
 Biosfer
c.) Pengaruh Manusia Pada Alam Lingkungan Hidupnya
Manusia sedikit demi sedikit mulai menyesuaikan diri pada alam lingkungan hidupnya.
Komunitas biologis di tempat mereka hidup.perubahan alam lingkungan hidup manusia
tampak jelas di kota-kota,di bandingkan dengan di hutan rimba di mana penduduknya masih
sedikit dan primitif.

Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif ataupun
negative.berpengaruh bagi manusia karena manusia mendapatkan keuntungan dari
perubahan tersebut,dan berpengaruh tidak baik karena dapat dapat mengurangi
kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.

d.) Sumber Alam

Sumber alam dapat di golongkan ke dalam dua bagian yakni:

 Sumber alam yang dapat di perbaharui(renewable resources)atau di sebut pula sumber-


sumber alam biotik.yang tergolong ke dalam sumber alam ini adalah semua makhluk
hidup, hutan, hewan-hewan dan tumbuhan- tumbuhan.
 Sumber alam yang tidak di perbaharui(nonrenewable resources) atau di sebut pula
sebagai golongan sumber alam biotik.yang tergolong ke dalam sumber abiotik adalah
tanah, air, bahan-bahan galian, mineral dan bahan- bahan tambang lainnya.

Sumber alam biotik mempunyai kemampuan diri atau bertambah,misalkan tumbuhan dapat
berkembang biak dengan biji atau spora dan hewan-hewan menghasilkan keturunannya
dengan telur atau melahirkan. Oleh karena itu sumber daya alam tersebut di katakan sebagai
sumber daya alam yang masih dapat di perbaharui. Lain halnya dengan sumber daya alam
abiotik yang tidak dapat memperbahrui dirinya. Bila sumber minyak, batu bara atau bahan-
bahan lainnya telah habis di gunakan manusia, maka habislah bahan-bahan tambang
tersebut.

Sumber alam biotik dapat terus di gunakan atau di manfaatkan oleh manusia,bila manusia
menggunakannya secara bijaksana dalam penggunaan berarti memerhatikan siklus hidup
sumber alam tersebut dan di usahakan jangan sampai sumber alam itu musnah. Sebab,
sekali suatu jenis species di bumi musnah, jangan berharap bahwa jenis tersebut dapat
muncul kembali. Seyogianya manusia menggunakan baik sumber daya biotik dan
abiotik secara tepat dan bertanggung jawab.

e.) Penggunaan sumber-sumber Alam

Manusia memandang alam lingkungannya dengan bermacam-macam kebutuhan dan


keinginan. Manusia bergulat dan bersaing dengan species lainnya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Dalam hal ini manusia memiliki kemampuan lebih besar di
bandingkan organisme lainnya, terutama pada penggunaan sumber-sumber alamnya.

Berbagai cara telah di lakukan manusia dalam menggunakan sumber-sumber alam berupa
tanah, air, fauna, flora, bahan-bahan galian dan sebagainya.

 Pertanian dan tanah

 Hutan

 Air

 Bahan tambang

 Permasalahan-permasalahan yang timbul

Usaha-usahayang di lakukan pemerintah untuk meningkatkan produksi hutan antara lain:

 Melarang penebangan kayu tanpa ijin pemerintah (Departemen kehutanaan).


 Mencabut ijin perusahaan HPH yang melanggar peraturan.
 Menebang hutan secara selektif,
 Melakukan peremajaan tanaman.
 Melakukan rehabilitasi dan reboisasi areal hutan yang rusak,dan
 Melakukan penanaman di lahan keritis.

f.) Iptek Dan Kelestarian Hidup

 Pandangan baru terhadap lingkungan.


Masalah lingkungan hidup sebenarnya bukan permasalahan yang baru.kerusakan
lingkungan oleh aktivitas manusia yang makin meningkat, antara lain tercemarnya
lingkungan oleh pestisida serta lembah industri dan transportasi, rusaknya habitat
tumbuhan dan hewan langka, serta menurunnya nilai estetika alam,merupakan
beberapa masalah lingkungan hidup.

Pada tahun 1970-an, masalah lingkungan hidup makin meluas.hal ini


berkaitan dengan meningkatnya atmosfer bumi sebagai akibat tidak terkendali nya
efek rumah kaca. Pemanasan gelobal pada tiga dekade akhir abad ke-20 telah
menimbulkan:

a. Peningkatan suhu,

b. Perubahan iklim terutama curah hujan,

c. Peningkatan intensitas dan kualitas badai,

d. Kenaikan suhu serta permukaan air laut.

Hal tersebut menyebabkan sebagian besar wilayah di dunia sering mengalami


bencana.sementara itu,air hujan semkain asam sehingga merusak lahan pertanian,hutan
dan biota lainnya.

Pada saat yang sama,para ahli menemukan lapisan ozon di sekitar antatika. Lubang
tersebut semakin besar dari tahun ke tahun,sehingga sinar ultra violet yang berbahaya
bagi kehidupan makhluk di bumi semakin banyak masuk ke treposter.

Dampak perkembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan Teknologi,serta


perubahan Sosial Ekonomi terhadap masalah lingkungan hidup

Manusia menciptakan teknologi dengan maksud agar hidupnya lebih mudah, praktis ,
efisien dan tidak banyak mengalami kesulitan. Namun tidak jarang, Iptek justru
menimbulkan masalah serius bagi kehidupan manusia. Para petani mungkin sangat
terbantu dengan kemajuan teknologi seperti traktor, alat penyemprot dan penyiram
tanaman dan berbagi jenis pastisida yang cukup ampuh untuk memberantas hama.
Namun di sisi lain penggunaan pastisida yang berlebihan juga menjadi ancaman bagi
kelangsungan hidup suatu ekosistem. Jadi, jelas bahwa perkembangan dan
penerapan Iptek tidak selalu membawa dampak positif, namun juga dampak
negative.

F. MANUSIA DAN KEINDAHAN

1. Pengertian Manusia

Manusia adalah makhluk ciptaan ALLAH swt yang paling sempurna dibandingkan
dengan makhluk lainnya, karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir
secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan,
dan kita pun bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri
kita sendiri. Selain itu dapat diartikan manusia secara umum adalah manusia sebagai
makhluk pribadi dan makhluk sosil. Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia
perlu bantuan dari orang lain. Maka sebab itu manusia adalah makhluk pribadi sekaligus
makhluk sosial.

2. Keindahan

Keindahan, sering diutarakan kepada situasi tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal
dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan
identik dengan kebenaran. Keindahan identik dengan kebenaran, sesuatu yang indah itu
selalu mengandung kebenaran. Walaupun kelihatanya indah tapi tidak mengandung
kebenaran maka hal itu pada prinsipnya tidak indah.

Keindahan bersifat universal, artinya keindahan yang tak terikat oleh selera perorangan,
waktu, tempat atau daerah tertentu, bersifat menyeluruh. Segala sesuatu yang mempunyai
sifat indah antara lain segala hasil seni, pemandangan alam, manusia dengan segala anggota
tubuhnya dan lain sebagainya. Dalam bahasa Latin, keindahan diterjemahkan dari kata
“bellum” Akar katanya adalah “benum” yang berarti kebaikan. Dalam bahasa Inggris
diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Prancis “beao” sedangkan Italy dan Spanyol ”beloo”.

Dalam arti luas meliputi keindahan hasil seni, alam, moral dan intelektual. Dan dalam arti
estetik keindahan mencakup pengalaman estetik seseorang dalam hubunganya dengan
hubunganya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Sedangkan dalam arti terbatas
keindahan sangat berkaitan dengan keindahan bentuk dan warna.

Sesungguhnya keindahan itu memang merupakan suatu persoalan filsafati yang jawabannya
beraneka ragam. Salah satu jawaban mencari ciri-ciri umum yang ada pada semua benda
yang dianggap indah dan kemudian menyamakan ciri-ciri atau kwalita hakiki itu dengan
pengertian keindahan. Jadi keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kwalita pokok tertentu
yang terdapat pada suatu hal. Kwalita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity),
keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance) dan perlawanan
(contrast).

1.Hakekat dari Keindahan

Keindahan adalah susunan kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal kulitas
yang paling disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan (harmony) kesetangkupan
(symmetry) keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast).

Herbet Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan


bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi manusia. Filsuf abad
pertengahan Thomas Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang
menyenangkan bilamana dilihat.

 Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :

1. Keindahan dalam arti luas, menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang
baik dan juga menyenangkan

2. Keindahan dalam arti estetik murni, yaitu pengalaman estetik seseorang dalam
hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya.

3. Keindahan dalam arti terbatas, yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat
diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna

 Keindahan identik dengan kebenaran, keindahan adalah kebenaran dan kebenaran


adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan
mempunyai daya tarik yang selalu bertambah yang tidak mengandung kebenaran
tidak indah.

Ada 2 nilai yang penting dalam Keindahan :

1. Nilai ekstrinsik yakni nilai yang sifatnya sebagai alat atau membantu untuk
sesuatu hal. Contohnya tarian yang disebut halus dan kasar.

2. Nilai intrinsik yakni sifat baik yang terkandung di dalam atau apa yang
merupakan tujuan dari sifat baik tersebut. Contohnya pesan yang akan
disampaikan dalam suatu tarian.

 Teori estetika keindahan menurut Jean M. Filo dalam bukunya “Current Concepts of
Art” dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :

1. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu bersifat subjektif adanya,


yakni karena manusianya menciptakan penilaian indah dan kurang indah dalam
pikirannya sendiri.

2. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan bersifat objektif adanya, yakni


karena keindahan itu merupakan nilai yang intrinsik ada pada suatu objek.

3. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu merupakan pertemuan antara


yang subjektif dan yang objektif, artinya kualitas keindahan itu baru ada apabila
terjadi pertemuan antara subjek manusia dan objek substansi.

Ada tiga hal yang nyata ketika seseorang menyatakan bahwa sesuatu itu indah, apabila ada
keutuhan (Integrity) ada keselarasan (Harmony) serta kejelasan (Clearity) pada objek
tersebut. Ini biasanya disebut sebagai hukum keindahan

G. MANUSIA DAN KEINDAHAN

Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kia perlu melestarikan
bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa,
seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu
kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik.
Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai
pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan
dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati
keindahan.

Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran


adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya
tarik yang selalu bertambah. Sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah.
Karena itu hanya tiruan lukisan Monalisa yang tidak indah, karena dasarnya tidak benar.
Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep
dalam seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai
obyek yang diungkapkan.

Manusia yang menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan.


Pengalaman keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun
tidak terbatas pada dua bidang tersebut.

Keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu
adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu sendiri sangatlah
abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang
indah dan bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang selalu
bertambah, sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik.
Orang yang mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan
kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan yang lainya. Dengan kata lain imajinasi
merupakan proses menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai objek imajinasi.
Demikian pula kata indah diterapkan untuk persatuan orang-orang yang beriman, para nabi,
orang yang menghargai kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan serta orang –orang yang
saleh merupakan persahabatan yang paling indah.
Jadi keindahan mempunyai dimensi interaksi yang sangat luas baik hubungan manusia
dengan benda, manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan, dan bagi orang itu sendiri
yang melakukan interaksi.

Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan
tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan
hidup manusia, mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan nilai-nilai dalam
masyarakat, mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi lainnya. Tujuannya tentu saja
dilihat dari segi nilai kehidupan manusia, martabat manusia, kegunaan bagi manusia secara
kodrati.

Ada beberapa alasan mengapa manusia menciptakan keindahan, yaitu sebagai berikut:

1) Tata nilai yang telah usang

2) Kemerosotan Zaman

3) Penderitaan Manusia

4) Keagungan Tuhan

H. MANUSIA DAN KEGELISAHAN

1. Pengertian Kegelisahan

Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa
khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Kegelisahan menggambarkan ketidak
tentraman hati maupun perbuatan, perasaan khawatir dan ketidaksabaran seseorang dalam
kecemasan. Kegelisahan merupakan salah satu bentuk ekspresi dari kecemasan.
Kegelisahan dapat dilihat dari tingkah laku ataupun gerak-gerik seseorang dalam situasi
tertentu. Salah satu contuhnya adalah seseorang berjalan mundar-mandir dalam ruangan
tertentu sambil menundukan kepala.

2. Macam-macam Kecemasan

Ada tiga macam kegelisahan menurut pendapat ahli psikoanalisa, Siegmund Freud, yaitu:
 Kecemasan Obyektif ( Kenyataan )

Kecemasan tentang kenyataan suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan


atau suatu bahaya dunia luar.

 Kecemasan Syaraf ( Neoritis )

Kecemasan ini timbul karena pengematan tentang bahay dari luar. Menurut
Siegmund Freud bentuk kecemasan ini dibagi menjadi 3 macam yaitu:

a. Kecemsan yang timbul karena penyesuaian terhadap lingkungan.

b. Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional ( Phobia )

c. Rasa gugup, gagap , dan lainya

 Kecemasan moril

Kecemasan ini disebabkan karena pribadi seseorang. Seperti iri, dengki, marah, cinta,
rasa kurang, dendam, dan sebagainya.

3. Sebab-sebab Seseorang Gelisah

Sebab-sebab seseorang merasa kegelisahan adalah karena orang tersebut takut kehilangan
hak-haknya, misalnya hak hidup, hak milik, hak memperoleh kemerdekaan, hak
memperoleh perlindungan, dan sebagainya.

4. Usaha Mengatasi Kegelisahan

Dalam mengatasi kegelisahan harus dimulai oleh diri kita sendiri, yaitu dengan bersikap
tenang. Jika kita dapat bersikap tenang kita dapat berpikir tenang juga, maka segala
kesulitan dapat diatasi.

5. Keterasingan

Keterasingan berasal dari kata asing. Kata asing artinya sendiri, tidak dikenal orang,
sehingga terasing artinya tersisihkan dari pergaulan, terpencil, atau terpisahkan dari yang
lain. Jadi arti dari kata Keterasingan yaitu hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari
pergaulan atau terpisahkan dari yang lain.

Keterasingan merupakan bagian dari hidup manusia, sebentar atau lama orang pernah
hidup dalam keterasingan dengan sebab dan kadar yang berbeda satu dengan yang
lainnya.

Sebab seseorang merasakan keterasingan yaitu prilaku yang tidak dapat diterima atau
dibenarkan oleh masyarakat, kekurangan yang ada pada diri seseorang sehingga ia sulit
menyesuaikan diri dengan masyarakat.

6. Kesepian

Kesepian berarti sunyi, lenggang, atau tidak berteman. Kesepian merupakan salah satu
bagian dari hidup manusia. Lama rasa sepi itu tergantung dari mental seseorang dan kasus
penyebabnya. Ada beberapa hal penyebab kesepian yaitu frustrasi, sombong, angkuh,
minder, merasa dirinya kurang berharga, dan sebagainya.

7. Ketidakpastian

Ketidak pastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan,
tidak tahu, keadan tanpa arah yang jelas. Itu semua akibat dari pikiran yang tidak
konsentrasi dan ketidak konsentrasian terjadi karena pikiran yang kacau.

Sebab-sebab ketidak pastian yaitu

1. Obsesi

2. Kompulasi

3. Phobia

4. Histeria

5. Delusi

6. Halusinasi
7. Keadaan Emosi

Keadaan diatas merupakan sebab-sebab dari ketidak pastian, namun dalam usaha untuk
menyembuhkan rasa ketidak pastian harus tergantung oleh mental si penderita. Walaupun
penyebabny diketahui namun bukan berarti hal tersebut dapat disembuhkan. Bila hal tersebut
terjadi maka hal yang baik bagi si penderita yaitu pergi ke psikolog.

Anda mungkin juga menyukai