Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara berkembang dan masih menghadapi berbagai
masalah kesehatan, salah satu diantaranya adalah penyakit kecacingan yang
ditularkan melalui tanah. Kecacingan merupakan penyakit infeksi yang
disebabkan oleh parasit berupa cacing. Cacing umumnya tidak menyebabkan
penyakit berat sehingga sering kali diabaikan walaupun sesungguhnya
memberikan gangguan kesehatan.
Infeksi kecacingan yang disebabkan oleh Soil Transmitted Helminths
(STH) merupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia. Infeksi kecacingan
tergolong penyakit necleted disease yaitu infeksi yang kurang diperhatikan dan
penyakitnya bersifat kronis tanpa menimbulkan gejala klinis yang jelas dan
dampak yang ditimbulkannya baru terlihat dalam jangka panjang seperti
kekurangan gizi, gangguan tumbuh kembang dan gangguan kognitif pada anak.
Penyebabnya adalah Ascaris lumbricoides, Ancylostoma duodenale, Necator
americanus, Trichuris trichiura dan Strongyloides stercoralis. Selain itu, infeksi
kecacingan dapat meningkatkan kerentanan terhadap penyakit lainnya seperti
malaria, TBC, diare dan anemia (Supali, 2008).
Penyakit kecacingan atau biasa disebut cacingan masih dianggap sebagai
hal sepele oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Padahal jika dilihat dampak
jangka panjangnya, kecacingan menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi
penderita dan keluarganya. Kecacingan dapat menyebabkan anemia, lesu dan
prestasi belajar menurun.
Prevalensi kecacingan saat ini berkisar 20-86 % dengan rata-rata 30%.
Infeksi cacing perut ini dapat mempengaruhi status gizi, proses tumbuh kembang
dan merusak kemampuan kognitif pada anak yang terinfeksi (Ditjen PP dan PL,
2015). Untuk itu penulis menulis makalah yang berjudul “Penyakit Kecacingan”.

1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang didapat adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan infeksi kecacingan?
2. Apa dampak infeksi kecacingan?
3. Apa penyebab infeksi kecacingan??
4. Apa saja gejala dan bagaimana cara mengobati infeksi kecacingan?
5. Bagaimana cara menghindari dan penanggulangan infeksi kecacingan?

1.3 Tujuan Penulisan


Dalam penulisan makalah ini, penulis memiliki tujuan yaitu sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui apa itu infeksi kecacingan
2. Untuk mengetahui apa saja dampak yang ditimbulkan dari infeksi
kecacingan
3. Untuk mengetahui penyebab-penyebab munculnya infeksi kecacingan
4. Untuk mengetahui berbagai gejala dan cara mengobati infeksi kecacingan
5. Untuk mengetahui bagaimana cara untuk menghindari dan menanggulangi
infeksi kecacingan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Cacingan


Cacingan atau kecacingan adalah infestasi oleh cacing, biasanya hanya
mengacu pada jenis cacing yang menjadi parasit di saluran pencernaan seperti
cacing pita, cacing gelang, cacing kremi, dan cacing tambang.1
Kecacingan ialah penyakit yang disebabkan karena masuknya parasit
(berupa cacing) ke dalam tubuh manusia (Ginting, 2008).
Kecacingan adalah kumpulan gejala gangguan kesehatan sebagai akibat
adanya cacing parasit di dalam tubuh. Penyebab cacingan yang populer yaitu:
cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing kremi (Oxyuriasis vermicularis),
cacing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale) dan cacing
tambang (Trichuris trichiura) ( FK-UI 2010).

2.2 Jenis-Jenis Cacing dalam Tubuh Manusia


Berikut ini beberapa jenis-jenis cacing dalam tubuh manusia yang
menyebabkan timbulnya penyakit, yaitu:
a. Cacing Gelang (Ascaris lumbricoides)
Cacing ini bisa dibilang paling besar dari jenis-jenis cacing dalam tubuh
manusia lainnya, bahkan pernah ditemukan hidup pada kotoran manusia mencapai
ukuran 15-35 cm. Sejauh ini cacing gelang sangat sering menginfeksi manusia.
Cacing gelang yang betina bisa mengeluarkan telur hingga 200.000 telur per
harinya, kemudian akan dikeluarkan bersamaan feses manusia. Telur cacing yang
ada perut nantinya berkembang biak selama 2 bulan dan setelah itu akan menetas.
Cara penularan cacing gelang ini yaitu bisa menular dari manusia ke
manusia lagi melalui makanan yang dipegang dengan tangan yang kotor dan tidak
terjaga kebersihanya. Bisa juga disebabkan oleh lalat yang terkontaminasi telur

1
Trina Primalia Irwanti, “Cacingan”, diakses dari http://www.kerjanya.net/faq/4832-
cacingan.html, pada tanggal 16 April 2019

3
cacing yang hinggap pada makanan kita, yang kemudian tertelan dan masuk
kedalam perut.
Gejala yang timbul bila cacing gelang masuk di dalam perut manusia
adalah nafsu makan berkurang, terasa mual, perut membuncit seperti busung lapar
(gizi buruk), feses yang dikeluarkan bisa encer bercampur lendir dan juga
berdarah. Pencegahan terhadap infeksi cacing gelang adalah dengan menjaga
kebersihan tubuh dengan mencuci tangan sebelum makan dan menjaga lingkukan
dengan baik, dan tentunya manusia yang terinfeksi cacing gelang harus segera
dibawa ke dokter agar tak mengalami hal-hal yang lebih serius.

4
b. Cacing Daun (Trematoda)
Jenis cacing ini memiliki tubuh yang tidak bersegmen dan reproduksinya
dengan cara bertelur. Cacing ini dapat hidup dan berkembang di dalam tubuh
hewan seperti kambing dan sapi. Cacing daun ini pun juga bisa hidup di dalam
tubuh manusia secara langsung menembus pori-pori dan masuk ke aliran darah
saat manusia berada di kawasan berair yang terdapat banyak cacing daun.
Cara penularan cacing daun bisa masuk ke tubuh melalui makanan seperti
ikan, tumbuhan air, siput, keong, dan hewan air lainnya yang telah terinfeksi
cacing daun. Ini terjadi jika manusia mengkonsumsi makanan tersebut dalam
keadaan tidak matang sempurna atau terjadinya kesalahan memasak. Ketika
cacing daun telah berada di dalam hati, maka cacing daun mampu mengakibatkan
sel-sel pada hati tidak berfungsi, kemudian otomatis fungsi hati menjadi rusak,
dan yang paling fatal adalah bisa menyebabkan kematian.

c. Cacing Kremi (Oxyuris vermicularis)


Jenis cacing dalam perut yang satu ini lebih sering menyerang anak-anak
kecil terutama pada anak-anak yang sering memasukkan tangannya ke mulut
tanpa dicuci terlebih dahulu. Cacing ini tinggal didalam usus besar, ketika cacing
betina akan meninggalkan usus besar dan pergi menuju lubang anus, disinilah dia
akan bertelur. Pada saat keluar dari bagian anus, maka akan timbul rasa gatal.
Cacing ini memiliki ukuran kecil-kecil, tubuhnya halus seperti benang,
berwarna putih dan memiliki panjang tubuh antara 3-5 mm. Cara penularan cacing
kremi ini yaitu masuk langsung melalui mulut dengan perantara makanan atau
bisa juga masuk secara tidak sengaja melalui mulut ketika si anak setelah
menggaruk lubang anusnya yang gatal.

5
Cacing kremi ini hidup dengan cara memakan isi usus sehingga
menyebabkan anak yang menderita cacing kremi akan kekurangan gizi dan juga
akan terganggu perkembangannya karena sari-sari makanan yang seharusnya
diserap oleh tubuh untuk pertumbuhan malah dimakan oleh cacing yang ada
dalam perutnya. Cacing kremi akan menyebabkan gatal-gatal disekitar anus dan
bahkan pada anak perempuan cacing kremi dalam perut ini bisa menyebabkan
radang vagina.
d.

d. Cacing Tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus)


Cacing tambang ini merupakan jenis cacing dalam tubuh manusia yang
sangat mengerikan. Selama hidupnya, cacing ini terus mengisap darah yang ada di
usus manusia. Untuk jenis Necator, cacing tambang ini menghisap sekitar 0,03 ml
darah per harinya, sedangkan untuk jenis Ancylostoma menghisap sekitar 0,2 ml
darah per hari.
Menurut sebuah studi, diketahui bahwa seperempat dari penduduk dunia
telah terinfeksi oleh cacing tambang. Kasus infeksi yang paling sering di temukan
adalah pada daerah yang hangat dan lembab dan dengan tingkat kebersihan yang
tidak terjaga. Seseorang bisa saja terinfeksi cacing tambang jika kontak langsung
dengan tanah yang terdapat kotoran hewan dan manusia yang terdapat cacing
tambang didalamnya. Cacing tambang juga dapat menular melalui kulit kaki yang
terinfeksi larva cacing, kemudian terbawa ke usus melalui pembuluh darah hingga
akhirnya menetap di usus halus.

6
Beberapa gejala yang ditimbulkan oleh cacing tambang ini adalah mual-
mual, muntah, pusing, kekuatan tubuh melemah, sesak napas, dan adanya rasa
mendengung pada telinga. Kemudian gejala klinisnya yaitu anemia, akibat dari
cacing tambang yang menyerang usus pada orang dewasa. Tingkat anemia juga
bergantung pada berapa banyak cacing tambang dan berapa banyak darah yang
dihisap.

e. Cacing Pita (Taeniasis)


Cacing pita dikenal sebagai parasit vertebrata berbahaya karena banyak
menyerang manusia, sapi, kerbau, dan babi. Penyakit yang disebabkan oleh
penyakit ini dikenal istilah taeniasis dan sistiserkosis. Jenis cacing pita ini
mempunyai bentuk panjang dan pipih layaknya pita, juga mempunyai kepala yang
kecil. Cacing ini memiliki semacam kait di tubuhnya untuk melekatkan diri pada
dinding usus manusia.
Ada tiga jenis spesies Taenia, pertama yaitu Taenia solium atau sering
dikenal cacing pita babi, kedua yaitu Taenia saginata yang sering ada pada tubuh
sapi, dan ketiga yaitu Taenia Asiatica yang mana ini merupakan bentuk ketiga
dari Taenia solium dan Taenia saginata.
Infeksi pada tubuh manusia ini banyak disebabkan oleh spesies solium
atau sering dikenal dengan cacing pita babi. Cacing pita ini masuk melalui
makanan berupa daging yang telah tercemar adanya cacing atau telur cacing yang
kemudian berkembang biak di jaringan usus. Cacing pita bisa masuk ke dalam
tubuh kita melalui makanan seperti daging sapi, daging babi, atau daging lainnya
telah tercemar adanya cacing atau telur cacing.

7
Beberapa gejala serius yang muncul akibat infeksi cacing ini adalah seperti
perut terasa mulas, perih serasa ditusuk-tusuk, mual, sering pusing, muka pucat,
feses menjadi berlendir dan nafsu makan berkurang. Gejala infeksi invasif akibat
cacing pita mempunyai kemungkinan menyebabkan kerusakan pada organ dan
jaringan. Gejala yang ditimbulkan seperti demam, timbul benjolan atau kista,
reaksi alergi, infeksi bakteri, hingga gejala gangguan syaraf seperti kejang.2

2.3 Penyebab Infeksi Cacingan


Adapun beberapa hal yang dapat menyebabkan infeksi kecacingan, antara
lain:
a. Tidak mencuci tangan selepas bermain
Kita sangat suka bermain di luar rumah, terlebih jika bersama dengan
teman-teman. Apapun akan kita sentuh tanpa pernah tahu apakah benda tersebut
kotor atau tidak. Selepas bermain, terkadang kita lupa mencuci tangan. Inilah
yang membuat kita rentan mengalami cacingan, karena tidak membiasakan cuci
tangan sepulang bermain, sehingga cacing akan masuk melalui sela-sela jari.
Oleh karena itu, pastikan kita sudah membersihkan tangan dan kakinya
selepas bermain sebelum menyentuh makanan, agar kita tidak mudah mengalami
cacingan. Kemudian jangan lupa potong kuku minimal satu minggu sekali.
b. Mengkonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi
Perkembangbiakan cacing disebabkan karena menetasnya telur dari
berbagai media, seperti makanan, minuman, dan air yang digunakan untuk mandi.
Telur cacing paling banyak dan paling mudah ditemukan adalah pada daging.
Ukurannya yang terbilang kecil membuat telur cacing sangat sulit dilihat dengan

2
Zhafran Ghani Al Rafisqy, “Jenis-Jenis Cacingan”, diakses dari https://ekspetasia.com/jenis-jenis-
cacing-dalam-tubuh-manusia/ , pada tanggal 18 April 2019

8
mata telanjang. Mungkin, kita bisa merebus daging dengan air mendidih untuk
mematikan telur-telur cacing tadi. Agar lebih aman, kita bisa membeli daging di
supermarket, karena tak sedikit penjual daging di pasaran menjual daging yang
telah terkontaminasi.
c. Anus yang tidak bersih
Kita perlu hati-hati jika mengalami gatal pada bagian anus, karena bisa
jadi ini adalah tanda bahwa kita terkena cacingan. Namun, rasa gatal yang kerap
kali membuat tidak nyaman ini membuat kita sangat ingin menggaruk. Padahal,
ketika digaruk dan telur tersebut pecah, maka larva telur akan masuk ke dalam
tubuh melalui dubur.
d. Proses pemasakan makanan yang belum sempurna
Makanan yang diproses setengah matang mungkin menggiurkan, tetapi
sebaiknya kita menghindarinya, karena telur cacing yang ada pada makanan bisa
saja belum mati dan justru menimbulkan penyakit cacingan. Jadi, pastikan semua
bahan makanan dicuci bersih sebelum digunakan dan dimasak hingga benar-benar
matang.3

2.4 Dampak dari Infeksi Kecacingan


Cacing sangat mudah masuk ke tubuh manusia melalui berbagai
medianya, salah satunya melalui makanan. Adapun dampak yang dapat
ditimbulkan apabila tubuh terinfeksi oleh cacing, yaitu:
1. Gangguan pernapasan
Cacing gelang dapat bergerak ke paru-paru melalui aliran darah seseorang
atau sistem limfatik. Menurut Mayo Clinic, gejala bila ada cacing ini pada tubuh
mirip dengan seseorang yang menderita pneumonia atau asma. Si penderita bisa
mengalami kesulitan bernapas dan sesak napas. Batuk dan mengi mungkin bisa
terjadi.
Cacing bisa tinggal selama 6-10 hari di paru-paru sampai seseorang batuk,
dan kemudian menelannya kembali, saat itu cacing bisa bergerak ke usus dan
tinggal di sana hingga sisa siklus hidup mereka.

3
Sri Kusumo Amdani, “4 Penyebab Cacingan”, diakses dari https://www.halodoc.com, pada
tanggal 18 April 2019

9
2. Gangguan perut
Kram perut atau nyeri sering terjadi karena infeksi cacing di usus. Banyak
larva cacing gelang hidup di usus kecil sampai mereka mati. Diare dan darah di
tinja biasanya akan muncul bila di dalam tubuh seseorang terdapat cacing gelang.
Penderita juga mungkin mengalami periode mual dan muntah berulang.
3. Anus gatal
Seseorang yang menderita cacing kremi bisa memiliki periode gatal atau
ketidaknyamanan pada bagian anusnya. Selain gatal, penderita juga bisa sulit tidur
dan gelisah. Beberapa orang yang menderita cacing kremi mungkin tidak
mengalami gejala ini.
4. Infeksi yang parah
Seseorang yang menderita infeksi cacing dalam level berat mungkin terus
merasa lelah meskipun telah banyak beristirahat. Pertumbuhan yang lambat dan
penurunan berat badan sering terjadi pada penderita. Selain itu, diare dapat
berlanjut dan semakin parah serta kronis.4

2.5 Gejala dan Cara Pengobatannya yang Terinfeksi Kecacingan


Gejala
Setiap jenis cacing memberikan gejala penyakit yang berbeda. Ada 4 jenis
parasit cacing yang biasa masuk ke tubuh manusia, yaitu: tape worms (cacing
pita), round worms (cacing gelang), pin worms (cacing kremi), dan hook worm
(cacing tambang). Adapun gejala penyakit yang ditimbulkan oleh cacing-cacing
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Cacing Pita
1. Mual dan pusing.
2. Nafsu makan berkurang, kadang-kadang makan banyak tapi berat badan
berkurang.
3. Kulit badan terlihat kuning.
b. Cacing Gelang
1. Diare.
4
Susandijani, “Dampak yang Muncul Jika Konsumsi Makanan yang Mengandung Cacing”, diakses
dari https://gaya.tempo.co , pada tanggal 19 April 2019

10
2. Demam dan batuk kering, biasanya muncul di 4-16 hari setelah ada
kontak dengan telur cacing gelang.
c. Cacing Kremi
1. Gatal di sekitar anus karena disebabkan oleh cacing sering keluar setiap
malam dan meletakkan telur di sekitar anus.
2. Kesulitan tidur yang dikarenakan rasa gatal.
3. Merasa sakit saat buang air kecil.
d. Cacing Tambang
1. Batuk dan problem di area pernapasan yang dikarenakan larva dari
cacing menyerang paru-paru.
2. Anemia dan kelelahan yang merupakan gejala akut dari anak yang
terinfeksi cacing tambang.
Pengobatan
Obat anti cacing yang bisa didapatkan di counter obat di supermarket dan
apotek. Perlu diperhatikan kebanyakan obat ini tidak bisa dikonsumsi oleh anak
usia 2 tahun kebawah. Jika anak balita mama yang terkena cacingan, sebaiknya
sang mama membawanya ke dokter.  

2.6 Cara Menghindari atau Penanggulangan Infeksi Kecacingan


Adapun cara-cara yang dapat menhindari kita untuk terserang infeksi
kecacingan yaitu sebagai berikut:
1. Latihlah anak mama untuk mencuci tangan dengan sabun dan
membilasnya dengan air bersih setelah bermain, sebelum, dan sesudah
makan
2. Minum air putih yang matang
3. Meminta anak untuk mengganti pakaian dalam setiap hari
4. Mencuci seprai, handuk, sarung bantal, dan guling secara teratur
5. Mencuci mainan anak secara rutin
6. Pastikan bahan makanan sebelum diolah, dicuci bersih serta dimasak
sampai matang
7. Potong kuku anak supaya kuman dan telur cacing tidak masuk lewat kuku

11
8. Menjaga kebersihan setelah menggunakan toilet (siram, bilas, keringkan)
9. Membersihkan rumah dengan teratur
10. Menjaga kebersihan diri
11. Biarkan sinar matahari masuk ke dalam kamar anak. Beberapa cacing
sensitif terhadap sinar, jadi kamar yang terkena dan mendapatkan sinar
matahari sangat membantu pencegahan cacingan
12. Bila mempunyai hewan peliharaan, pastikan hewan peliharaan dalam
keadaan bersih tidak berkutu atau mempunyai penyakit menular. Minta
anak untuk cuci tangan dengan sabun setelah bermain dengan hewan
peliharaan.5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kecacingan merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit
berupa cacing. Cacing umumnya tidak menyebabkan penyakit berat sehingga
sering kali diabaikan walaupun sesungguhnya memberikan gangguan kesehatan.
Tetapi dalam keadaan infeksi berat atau keadaan yang luar biasa, kecacingan
cenderung memberikan analisa keliru ke arah penyakit lain dan tidak jarang dapat
berakibat fatal. Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus menjaga kebersihan,
maupun kematangan makanan agar terhindar dari infeksi kecacingan.

3.2 Saran
Sebaiknya kita sebagai manusia lebih memperhatikan kesehatan pada diri
sendiri agar tidak terkena penyakit cacingan, karena penyakit ini sesungguhnya
mengganggu kesehatan bagi manusia dan cacingan ini juga bisa mengarah ke
penyakit lain.

5
Maria Sutrisno, “Gejala Cacingan serta Cara Penanggulangannya”, diakses dari
https://www.popmama.com, pada tanggal 19 April 2019

12
DAFTAR PUSTAKA

Maria Sutrisno, “Gejala Cacingan serta Cara Penanggulangannya”, diakses dari


https://www.popmama.com, pada tanggal 19 April 2019
Sri Kusumo Amdani, “4 Penyebab Cacingan”, diakses dari
https://www.halodoc.com, pada tanggal 18 April 2019
Susandijani, “Dampak yang Muncul Jika Konsumsi Makanan yang Mengandung
Cacing”, diakses dari https://gaya.tempo.co , pada tanggal 19 April 2019
Trina Primalia Irwanti, “Cacingan”, diakses dari
http://www.kerjanya.net/faq/4832-cacingan.html, pada tanggal 16 April 2019
Zhafran Ghani Al Rafisqy, “Jenis-Jenis Cacingan”, diakses dari
https://ekspetasia.com/jenis-jenis-cacing-dalam-tubuh-manusia/ , pada tanggal
18 April 2019

13

Anda mungkin juga menyukai