Anda di halaman 1dari 62

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date.

Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Arus Listrik Searah (DC) dan


Kegunaannya dalam Kehidupan
Lesson Quiz
Rate

Arus Listrik Searah dan Kegunaannya dalam Kehidupan


Pada topik ini, kalian akan belajar tentang listrik. Listrik dihasilkan oleh sumber arus listrik.
Sumber arus listrik dibagi menjadi 2, yaitu arus listrik searah (DC) dan arus listrik bolak balik
(AC). Sebelumnya kalian akan belajar tentang arus listrik searah atau biasa disebut dengan
Direct Current (DC) dan kegunaanya dalam kehidupan sehari-hari.
        Arus DC (direct current atau arus searah) adalah arus listrik yang mengalir dalam satu
arah, yaitu keluar dari kutub positif menuju ke kutub negatif. Arus listrik DC memiliki
tegangan yang konstan setiap saat, sehingga dihasilkan sinyal tegangan berupa garis lurus
mendatar. Bentuk sinyal dapat ditunjukkan melalui osiloskop.

        Ada dua macam elemen tegangan arus DC, yaitu elemen primer dan elemen skunder.
Elemen primer merupakan elemen yang tidak dapat diperbarui karena membutuhkan
pengganti bahan pereaksi, setelah energi dilepaskan. Elemen sekunder merupakan elemen
yang dapat diperbarui oleh bahan pereaksi, setelah dialiri arus dari sumber lain yang arahnya
berlawanan dengan arus yang dihasilkan elemen itu. Pada kedua elemen tegangan tersebut,
berlangsung reaksi secara kimiawi.
        Sumber tegangan yang termasuk elemen primer, antara lain: batu baterai, elemen volta,
elemen Daniel, dan elemen Leclanche. Elemen sekunder antara lain aki dan baterai HP.
Berikut ini marupakan contoh sumber tegangan arus listrik searah.

1. Elemen Volta

Merupakan elemen basah yang ditemukan oleh Alesandro Volta. Elemen ini terdiri dari
larutan elektrolit H2SO4, batang Cu (tembaga) sebagai anoda, dan batang Zn (seng) sebagai
katoda. Selama digunakan, timbul pembentukan gas hidrogen pada lempeng tembaga atau
terjadi peristiwa polarisasi.
2. Elemen Daniel

Elemen Daniel merupakan elemen basah hasil pengembangan elemen Volta. Pada elemen ini
terdapat depolarisator (CuSO4) yang berfungsi untuk mencegah terbentuknya gas hidrogen,
agar tidak terjadi polarisasi anoda sehingga arus listrik dapat mengalir lebih lama.

3. Elemen Leclanche Basah

Elemen ini mengandung elektrolit berupa NH4Cl dan depolarisator berupa mangan dioksida
(MnO2). Reaksi pengikatan hidrogen dengan depolarisator ini berlangsung kurang cepat
sehingga masih terbentuk polarisasi.

4. Batu Baterai

Elemen kering atau baterai merupakan hasil pengembangan dari elemen Volta, elemen
Daniel, dan elemen Leclanche. Elemen kering tersusun dari bagian-bagian berikut.

a). Elektroda positif : batang karbon.


b). Elektroda negatif : bejana seng.
c). Elektrolit berupa amonium klorida (NH4Cl) dalam bentuk pasta dicampur serbuk kayu.
d). Depolarisator berupa MnO2.

Baterai dikatakan habis jika amonium dalam larutan NH4Cl terurai sempurna menjadi NH3
atau depolarisatornya telah jenuh.

5. Aki

Salah satu jenis elemen sekunder dalam kehidupan sehari-hari adalah aki. Jenis aki yang
biasa dikenal, yaitu aki timbal. Susunan aki timbal sebagai berikut.

a). Elektroda positif : timbal peroksida (PbO2).


b). Elektroda negatif : timbal murni (Pb).
c). Elektrolit berupa larutan asam sulfat (H2SO4)

        Saat aki sedang mengalirkan arus listrik, elektrodanya akan berubah menjadi timbal
sulfat (PbSO4) secara kimiawi serta tidak terdapat beda potensial antara keduanya. Oleh
sebab itu, aki berada dalam keadaan kosong dan tidak dapat mengalirkan arus listrik lagi.
Agar dapat mengalirkan arus listrik, aki perlu diberi muatan atau dialiri listrik.
        Sumber tegangan untuk mengisi aki harus memiliki ggl lebih besar dari ggl aki. Semakin
besar perbedaan ggl sumber tegangan, semakin besar arus yang mengalir. Kapasitas aki
dinyatakan dengan ampere hours (AH). Nilai AH menunjukkan jumlah muatan maksimum
yang dapat ditampung oleh aki dan didapatkan dengan cara mengalikan nilai AH dengan
3.600 Coulomb. Selain itu, manfaatnya untuk mengetahui waktu penggunaannya yaitu
dengan membagi dengan besar arus keluarannya.

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik
Arus Listrik Searah (DC) dan
Kegunaannya dalam Kehidupan
Lesson Quiz
Question 7

Doni membeli aki dengan spesifikasi 24 AH. Muatan yang dapat dikumpulkan aki saat diisi
adalah ....

Correct!
4 86.400 Coulomb

Diketahui: AH = 24 AH
Ditanyakan: q ?
Jawab:

q=AH×3.600 Coulombq=(24)(3.600 Coulomb)q=86.400 Coulomb

Jadi, muatan yang terkumpul saat aki diisi adalah 86.400 Coulomb.

Next question
1 3.600 Coulomb 2 43.200 Coulomb 3 32.000 Coulomb 5 20.000 Coulomb
This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Arus Listrik Searah (DC) dan


Kegunaannya dalam Kehidupan
Lesson Quiz
Question 9

Aki dengan spesifikasi 12 AH dapat mengumpulkan muatan sebesar ....

Correct!
4 43.200 Coulomb

Diketahui: AH =12 AH
Ditanyakan: muatan (q) ?
Jawab:

q=AH×3.600 Coulombq=(12)(3.600 Coulomb)q=43.200 Coulomb

Jadi, muatan yang dapat dikumpulkan aki tersebut adalah 43.200 Coulomb.
Next question
1 43.000 Coulomb 2 50.000 Coulomb 3 63.000 Coulomb 5 90.000 Coulomb










 10

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Arus Listrik Searah (DC) dan


Kegunaannya dalam Kehidupan
Lesson Quiz
Question 9

Aki dengan spesifikasi 12 AH dapat mengumpulkan muatan sebesar ....

Correct!
4 43.200 Coulomb

Diketahui: AH =12 AH
Ditanyakan: muatan (q) ?
Jawab:

q=AH×3.600 Coulombq=(12)(3.600 Coulomb)q=43.200 Coulomb

Jadi, muatan yang dapat dikumpulkan aki tersebut adalah 43.200 Coulomb.

Next question
1 43.000 Coulomb 2 50.000 Coulomb 3 63.000 Coulomb 5 90.000 Coulomb

 10

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik
Hukum Kirchoff I
Lesson Quiz
Question 1

Perhatikan gambar berikut.

Jika kuat arus yang mengalir pada I1 = 10 A, I2 = 5 A, dan I3 = 7 A, maka kuat arus yang
masuk adalah ....

Correct!
3 22 A

Diketahui:
I1 = 10 A
I2 = 5A
I3 =7A
Ditanyakan: I ?
Jawab:
Berdasarkan hukum Kirchoff I, jumlah kuat arus listrik yang masuk akan sama dengan
jumlah kuat arus listrik yang keluar.

∑Imasuk=∑IkeluarI=I1+I2+I3I=10+5+7I=22 A

Jadi, kuat arus listrik yang memasuki rangkaian adalah 22 A.

Next question
1 20 A 2 15 A 4 25 A 5 30 A
This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Hukum Kirchoff I
Lesson Quiz
Question 2

Perhatikan gambar rangkaian berikut.


Jika I = 8 A, I1 = 1 A, dan I2 = 4 A, maka kuat arus pada I3 adalah ....

Correct!
23A

Diketahui:
I=8A
I1 = 1 A
I2 = 4 A
Ditanyakan: I3 ?
Jawab:

∑Imasuk=∑Ikeluar
I=I1+I2+I3
8=1+4+I3
I3=3 A

Jadi, kuat arus pada I3 adalah 3 A.

Hukum Kirchoff I
Lesson Quiz
Question 3

Perhatikan gambar berikut.

Jika kuat arus yang mengalir pada I1 = 6 A, I2 = 3 A, dan I3 = 7 A, maka kuat arus pada I4
adalah ....
Correct!
22A

Diketahui:
I1 = 6 A
I2 = 3 A
I3 = 7 A
Ditanyakan: I4 ?
Jawab:
Dari gambar pada soal terlihat bahwa, I1 dan I2 merupakan kuat arus yang masuk pada titik
percabangan, sedangkan I3 dan I4 merupakan kuat arus listrik yang keluar dari titik
percabangan.

∑Imasuk=∑Ikeluar
I1+I2=I3+I4
6+3=7+I4
9−7=I4
I4=2 A

Jadi, kuat arus pada I4 adalah 2 A.

Next question
13A35A46A57A


This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Hukum Kirchoff I
Lesson Quiz
Question 4

Perhatikan gambar di bawah ini.


Jika kuat arus pada I1 = 10 A dan I3 = 2 A, maka kuat arus pada I2 adalah ....

Correct!
48A

Diketahui:
I1 = 10 A
I3 = 2 A
Ditanyakan: I2 ?
Jawab:
Berdasarkan gambar pada soal, dapat diketahui bahwa I1 merupakan kuat arus yang masuk
sedangkan I2 dan I3 adalah kuat arus yang keluar.

∑Imasuk=∑Ikeluar
I1=I2+I3
10=I2+2
10−2=I2
I2=8 A

Jadi, kuat arus yang keluar dari I2 adalah 8 A.

Next question
1 7 A 2 6 A 3 5 A 5 10 A





 5
 6
 7
 8
 9
 10

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Hukum Kirchoff I
Lesson Quiz
Question 6

Perhatikan gambar rangkaian listrik di bawah ini.


Jika kuat arus listrik yang melewati hambatan IR = 10 A dan I1 = 8 A, maka kuat arus pada I2
adalah ....

Correct!
12A

Diketahui:
IR = 10 A
I1 = 8A
Ditanyakan: I2 ?
Jawab:

∑Imasuk=∑Ikeluar
IR=I1+I2
10=8+I2
I2=2 A

Jadi, kuat arus pada I2 adalah 2 A.

Next question
2 6 A 3 5 A 4 8 A 5 10 A

Hukum Kirchoff I
Lesson Quiz
Question 7

Perhatikan rangkaian listrik berikut.

jika kuat arus listrik yang mengalir pada I2 = 2 A, I3 = 4 A, I4 =5 A, dan I5 = 3 A, maka kuat
arus listrik pada I1 adalah ....
Correct!
3 14 A

Diketahui:
I2 = 2A
I3 = 4 A
I4 = 5 A
I5 = 3 A
Ditanyakan: I1 ?
Jawab:

∑Imasuk=∑Ikeluar
I1=I2+I3+I4+I5
I1=2+4+5+3I1=14 A

Jadi, kuat arus yang mengalir pada I1 adalah 14 A.

Hukum Kirchoff I
Lesson Quiz
Question 9

Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut.

Jika kuat arus listrik yang mengalir pada I2 dan I3 adalah 2 A dan 5 A, maka kuat arus listrik
pada I1 adalah ....

Correct!
47A

Diketahui:
I2 = I3 = 2A
Ditanyakan: I1 ?
Jawab:

∑Imasuk=∑IkeluarI1=I2+I3I1=2+5=7A

Jadi, kuat arus yang mengalir pada I1 adalah 7 A.


Next question
1 10 A 2 8 A 3 5 A 5 12 A










 10

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Hukum Kirchoff I
Lesson Quiz
Question 10

Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut.

Jika kuat arus yang mengalir pada I1 = 2 A dan I2 = 3 A, maka kuat arus pada I3 dan arah
arusnya adalah ....

Correct!
1 1 A dari b ke a

Diketahui:
I1 = 2 A
I2 = 3 A
Ditanyakan: I3 dan arah arus ?
Jawab:
∑Imasuk=∑Ikeluar
I1=I2+I3
I1−I2=I3
2−3=I3
−1A=I3

Jadi, nilai I3 = -1 A, karena nilai arusnya negatif maka arah aliran arus liatrik pada I3
dari b ke a.

Finish quiz
2 1 A dari a ke b 3 2 A dari b ke a 4 2 A dari a ke b 5 4 A dari a ke b











 This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date.
Update your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
 ×
 Listrik

 Hukum Kirchoff II
 Lesson Quiz
 Rate
 •●•●•●•● Hukum Kirchoff II ●•●•●•●•
 Pada topik sebelumnya, kalian telah belajar tentang hukum Kirchoff I. Pada topik ini,
kalian akan belajar tentang hukum Kirchoff II. Apa sih perbedaan kedua hukum
tersebut? Simak ulasannya berikut ini.
         Hukum Kirchoff I memuat metode untuk menghitung kuat arus dalam rangkaian
listrik bercabang, sedangkan hukum Kirchoff II memuat metode untuk menghitung
jumlah tegangan pada suatu lintasan tertutup. Hukum Kirchoff II menyatakan bahwa
“pada suatu rangkaian tertutup (loop), jumlah aljabar dari gaya gerak listrik (potensial
listrik) dan penurunan tegangannya sama dengan nol.” Secara matematis, dapat
dirumuskan sebagai berikut.
 ∑ε+∑IR=0 
 Keterangan:
ε = gaya gerak listrik (V);
I = kuat arus listrik (A); dan
R = hambatan listrik (Ohm).
 Berdasarkan persamaan di atas, jumlah aljabar potensial listriknya sama dengan nol.
Hal itu menunjukkan bahwa, tidak ada energi listrik yang hilang dalam rangkaian
tersebut, sehingga dasar perumusan hukum Kirchoff II adalah kekekalan energi.
Perjanjian tanda untuk ggl (ε) dan kuat arus (I) dalam persamaan di atas adalah
sebagai berikut.
a. Kuat arus bertanda positif jika searah dengan arah loop dan negatif jika berlawanan
dengan arah loop.
b. Apabila menjumpai kutub positif, maka gglnya bertanda positif dan berlaku
sebaliknya.
        Penggunaan hukum Kirchoff II ini hanya berlaku pada rangkaian tertutup. Jika
ada rangkaian listrik yang terdiri dari beberapa rangkaian tertutup, maka analisisnya
menggunakan rangkaian tertutup satu per satu. Hukum ini juga digunakan untuk
menentukan suatu tegangan sumber yang belum diketahui arus atau hambatannya.
 Hukum Kirchoff II untuk 1 Loop
 Contoh rangkaian tertutup 1 loop ditunjukkan oleh gambar berikut.


 Gambar di atas merupakan contoh rangkaian 1 loop tertutup yang terdiri dari dua
buah sumber tegangan dan satu komponen hambatan. Pada rangkaian tersebut, arus
listrik yang mengalir dalam rangkaian sama, yaitu I. Untuk mendapatkan penyelesaian
rangkaian tertutup tersebut, berikut ini langkah-langkahnya.
 1. Buatlah loop pada rangkaian tersebut dan tentukan arahnya, misalnya kalian
memilih loop abcda.
2. Arus yang searah dengan arah loop bernilai positif dan sebaliknya jika berlawanan
arah loop dianggap negatif
3. Gunakan aturan loop untuk menentukan beda potensial setiap elemen. Aturan loop
tersebut adalah sebagai berikut.
 a. Jika loop bergerak dari a ke b (searah dengan arus dan melewati sebuah hambatan),
maka terjadi perubahan potensial -IR.


 b. Jika loop bergerak dari a ke b (berlawanan dengan arah arus dan melewati sebuah
hambatan), maka terjadi perubahan potensial IR.


 c. Jika loop bergerak dari a ke b (melewati ggl listrik dari kutub negatif ke kutub
positif), maka terjadi perubahan potensial ε.
d. Jika loop bergerak dari a ke b (melewati ggl listrik dari kutub positif ke kutub
negatif), maka akan terjadi perubahan potensial –ε.
 4. Jumlahkan beda potensial pada setiap elemen dalam loop, kemudian gunakan
rumus ΔV = 0, sehingga diperoleh besaran listrik yang ingin diketahui.
 Hukum Kirchoff II untuk 2 Loop


 Rangkaian yang memiliki dua loop atau lebih disebut juga rangkaian majemuk.
Langkah-langkah dalam menyelesaikan rangkaian majemuk ini adalah sebagai
berikut.
 1. Tentukan arah loop yang dipilih.
2. Tentukan arah kuat arus listrik pada tiap titik percabangan.
3. Tulislah persamaan-persamaan arus untuk tiap titik cabang menggunakan hukum
Kirchoff I.
4. Tuliskan persamaan-persamaan pada setiap loop menggunakan persaman hukum
Kirchoff II.
5. Hitunglah besaran-besaran yang ditanyakan menggunakan metode eliminasi atau
subtitusi.

 Contoh Soal


 Jika titik A ditanahkan, berapakah kuat arus yang melalui rangkaian?
Penyelesaian
Diketahui:
R = 4 Ohm
ε1 = 9 V
r1 = 0,5 Ohm
ε2 = 12 V
r2 = 0,5 Ohm
Ditanyakan: I ?
Jawab:
 ∑ε+∑IR=0 
 ε1−ε2+I(R+r1+r2)=0 
 I=ε2−ε1R+r1+r2
 =12−94+0,5+0,5
 I=35=0,6 A
 Jadi, kuat arus yang mengalir dalam rangkaian adalah 0,6 A.

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Hukum Kirchoff II
Lesson Quiz
Question 2

Perhatikan gambar rangkaian di bawah ini.

Jika arus listrik mengalir dari a-b-c-d-a, maka kuat arus dalam rangkaian tersebut adalah ....

Correct!
3 1,5 A

Berdasarkan hukum Kirchoff II, diperoleh persamaan berikut.

∑ε+∑IR=0
−ε2+IR1+IR2−ε1+IR2=0
−ε1−ε2+I(R1+R2+R3)=0
I(R1+R2+R3)=(ε1+ε2)I=
(ε1+ε2)(R1+R2+R3)I=(12+6)(2+6+4)=1,5 A

Jadi, kuat arus dalam rangkaian tersebut adalah 1,5 A.

Next question
1 3 A 2 2 A 4 1 A 5 2,5 A



 3
 4
 5
 6
 7
 8
 9
 10

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Hukum Kirchoff II
Lesson Quiz
Question 3

Perhatikan gambar rangkaian di bawah ini.

Berdasarkan gambar di atas, kuat arus yang mengalir pada I2 adalah ....

Correct!
1

1. Gunakan hukum Kirchoff I

I1+I3=I2I1=I2−I3 ...............(1)

Untuk Loop I, gunakan hukum Kirchoff II.


∑ε+∑IR=0
−ε1+I1R4+I1R1+I2R2=0
−4+I1(0,5+1)+6I2=0
1,5I1+6I2=4 ...............(2)

3. Untuk Loop II, gunakan hukum Kirchoff II.

∑ε+∑IR=0
−ε2+I3R3+I2R2=0
−2+2I3+6I2=0
2I3+6I2=2 ...............(3)

4. Substitusikan I1 pada persamaan 1 ke persamaan 2.

1,5(I2−I3)+6I2=47,5I2−1,5I3=4 ...............(4)

5. Lakukan eliminasi antara persamaan 3 dan 4.

7,5I2−1,5I3=4|×46I2+2I3=2|×3Hasil di ata
s30I2−6I3=1618I2+6I3=648I2=22I2=2248=1124 A+

Jadi, kuat arus pada I2 adalah 1124 A.

Next question
2




 4
 5
 6
 7
 8
 9
 10

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Hukum Kirchoff II
Lesson Quiz
Question 4

Perhatikan gambar berikut.

Kuat arus yang mengalir pada I3 adalah ....

Correct!
1 2,22 A

1. Gunakan hukum Kirchoff I

∑Imasuk=∑Ikeluar
I1+I2=I3
I2=I3−I1
I1=I3−I2 ................(1)

2. Gunakan hukum Kirchoff II untuk Loop I cabdc

∑ε+∑IR=0
−ε1+I1R1+I3R3=0
−10+5I1+2I3=0
5I1+2I3=10.................(2)

3. Gunakan hukum Kirchhoff II untuk Loop II fbaef


∑ε+∑IR=0
−ε2+I2R2+I3R3=0
−10+5I2+2I3=0
5I2+2I3=10..................(3)

4. Substitusikan I1 pada persamaan 1 ke persamaan 2

5I1+2I3=105(I3−I2)+2I3=105I3−5I2+2I3=107I3−5I2=10.................(4)

5. Lakukan elisminasi persamaan 3 dan 4

7I3−5I2=102I3+5I2=109I3=20I3=209=2,22 A+
**Jadi, kuat arus yang mengalir pada *I3* adalah 2,22 A.** Next question
2 3,49 A 3 4,22 A 4 5 A 5 6 A





 5
 6
 7
 8
 9
 10

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Hukum Kirchoff II
Lesson Quiz
Question 5

Perhatikan gambar berikut.


Kuat arus yang mengalir pada I2 adalah ....

Correct!
3 1,5 A

Gunakan persamaan hukum Kirchoff II.

∑ε+∑IR=0
−ε2+I2R2=0
−6+4I2=0
I2=64=1,5 A

Jadi, kuat arus pada I2 adalah 1,5 A.

Next question
1 3 A 2 4 A 4 6 A 5 2,5 A






 6
 7
 8
 9
 10

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Hukum Kirchoff II
Lesson Quiz
Question 7

Perhatikan gambar berikut.


Jika ε1 = 10 V, I1 = 2 A, ε2 = 10 V, R1* = 2 Ohm, R2 = R3 = 5 Ohm, maka kuat arus yang
mengalir pada I2 dan I3 adalah ....

Correct!
1

1. Gunakan persamaan hukum Kirchoff I.

∑Imasuk=∑IkeluarI2+I3=I1I2=I1−I3

2. Gunakan hukum Kirchoff II untuk Loop I abefa.

∑ε+∑IR=0−ε1+I1R1+I2R2=0−10+2×2+5I2=05I2=10−4I2=65A

. Subtitusikan nilai I2 agar diperoleh I3.

I1=I2+I3I1−I2=I32−65=I3I3=45A

Jadi, kuat arus yang mengalir pada I2 dan I3 adalah 65 A dan 45 A.

Next question
2

5







 8
 9
 10

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Hukum Kirchoff II
Lesson Quiz
Question 8

Perhatikan gambar di bawah ini.

Jika ε1 = 10 V, I1 = 2 A, R1 = 2 Ohm, dan R2 = 3 Ohm, maka tegangan antara titik c dan b


adalah ....

Correct!
2 10 V

Untuk menghitung beda potensial antara titik c dan b, kalian dapat menggunakan persamaan
berikut.

Vcb=∑ε+∑IRVcb=0+I1R2+I1R1Vcb=(2×3)+(2×2)=10 V

Jadi, tegangan antara titik **c dan b adalah 10 V.**


Next question
1 12 V 3 20 V 4 22 V 5 15 V









 9
 10

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Hukum Kirchoff II
Lesson Quiz
Question 9

Perhatikan gambar berikut ini.

Jika kuat arus yang mengalir pada I1 = 1,5 A dan R1 = R2 = 3 Ohm, maka tegangan antara titik
e dan b adalah ....

Correct!
39V

Untuk menghitung beda potensial antara titik e dan b, kalian dapat menggunakan persamaan
berikut.

Veb=∑ε+∑IRVeb=0+I1R2+I1R1Veb=(1,5×3)+(1,5×3)=9 V
Jadi, tegangan antara titik **e dan b adalah 9 V.**

Next question
1 10 V 2 12 V 4 8 V 5 11 V










 10
 This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date.
Update your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
 ×
 Listrik

 Hambatan Listrik Seri dan Paralel


 Lesson Quiz
 Rate
 •●•●•●•● Hambatan Listrik Seri dan Paralel ●•●•●•●•
 Pada topik sebelumnya kalian telah belajar tentang susunan hambatan yang disusun
seri dan juga paralel. Gabungan dari rangkaian seri dan paralel ini dapat disebut
sebagai rangkaian campuran. Sebelum memahami tentang rangkaian campuran, kalian
harus memahami rangkaian hambatan baik secara seri maupun paralel.
 Rangkaian hambatan seri adalah rangkaian hambatan listrik yang disusun secara
sejajar. Rangkaian hambatan seri ini biasa dimanfaatkan pada baterai dalam senter.
Rangkaian ini berfungsi sebagai rangkaian pembagi tegangan. Salah satu kelebihan
hambatan seri adalah jumlah kabel yang dibutuhkan lebih sedikit. Beberapa sifat
penting yang perlu dipahami pada rangkaian hambatan seri, yaitu sebagai berikut.
 a. Hambatan pengganti pada rangkaian seri merupakan jumlahan tiap-tiap hambatan
penyusunnya.
RS=R1+R2+R3+….+Rn 
b. Pada rangkaian seri, kuat arus yang melewati tiap-tiap hambatan adalah sama
dengan kuat arus yang melewati hambatan pengganti seri.
IS=I1=I2=I3 
c. Tegangan pada hambatan pengganti seri adalah jumlah tegangan pada tiap-tiap
hambatan.
VS=V1+V2+V3+….+Vn 
 Rangkaian hambatan paralel adalah hambatan listrik yang disusun secara berderet.
Pada rangkaian paralel, semua input komponen berasal dari sumber yang sama.
Rangkaian hambatan paralel ini berfungsi sebagai pembagi arus listrik. Susunan
hambatan paralel biasa dimanfaatkan untuk lampu yang dipasang di rumah. Salah satu
kelemahan dari rangkaian ini adalah biaya yang dibutuhkan menjadi lebih banyak
karena membutuhkan kabel penghubung yang lebih banyak. Kelebihan dari rangkaian
hambatan paralel adalah besar tegangan yang diserap oleh setiap komponen sama dan
nilai hambatan menjadi lebih kecil. Beberapa sifat penting dari rangkaian hambatan
paralel adalah sebagai berikut.
 a. Hambatan pengganti pada rangkaian paralel dapat dirumuskan sebagai berikut.
1RP=1R1+1R2+1R3+…+1Rn
b. Pada rangkaian hambatan paralel, jumlah kuat arus yang melewati tiap-tiap
hambatan adalah sama dengan kuat arus pengganti hambatan paralel.
IP=I1+I2+I3+…+In 
c. Pada rangkaian hambatan paralel, tegangan pada tiap-tiap hambatan adalah sama
dengan tegangan sumber.
VP=V1=V2=V3=Vn 
 Gabungan antara hambatan yang disusun seri dan hambatan yang disusun secara
paralel dapat disebut sebagai rangkaian seri-paralel atau lebih dikenal dengan
rangkaian campuran. Berikut ini langkah-langkah untuk mencari hambatan pengganti
pada rangkaian campuran.
 a. Mencari besarnya hambatan setiap model rangkaian (rangkaian hambatan seri dan
rangkaian hambatan paralel).
b. Mencari hambatan gabungan dari model rangkaian akhir yang didapat.


 Untuk mencari hambatan pengganti pada gambar di atas, langkah yang harus
dilakukan pertama kali adalah mencari hambatan pengganti pada susunan paralel,
kemudian hasilnya dijumlahkan dengan susunan seri. Sifat dari rangkaian gabungan
ini tergantung pada jenis rangkaian penyusunnya.

 Contoh Soal
 Perhatikan gambar rangkaian seri paralel berikut.


 Berapakah kuat arus yang mengalir dalam rangkaian ?
Penyelesaian
Diketahui:
R1 = 2 Ohm
R2 = 2 Ohm
R3 = 1 Ohm
R4 = 1 Ohm
V = 12 V
Ditanyakan: I ?
Jawab:
a. R1 dan R2 merupakan contoh rangkaian seri sehingga Rseri nya adalah sebagai
berikut.
RSeri=R1+R2=2+2=4  Ohm
b. R3 dan R4 adalah rangkaian paralel, sehingga Rparalel nya adalah sebagai
berikut.
Rparalel=R3R4R3+R4=1×11+1=12 Ohm
Rangkaian di atas dapat disederhanakan menjadi


 Rtotal=Rseri+Rparalel 
Rtotal=4+0,5=4,5  Ohm
I=VR=124,5=2,67 A
Jadi, kuat arus listrik yang mengalir pada rangkaian tersebut adalah 2,67 A.

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Hambatan Listrik Seri dan Paralel


Lesson Quiz
Question 1

Suatu rangkaian gabungan terdiri dari 3 hambatan yang disusun secara paralel dengan
masing-masing nilai hambatan adalah R dan 4 hambatan lain disusun secara seri dengan
masing-masing nilai hambatan adalah 2R. Nilai hambatan pengganti rangkaian gabungan
tersebut adalah ... Ohm.

Correct!
1

Diketahui:
R1 = R2 = R3 = R
Ditanyakan: Rparalel ?
Jawab:
1. Mencari nilai hambatan pengganti rangkaian paralel.

1Rparalel=1R1+1R2+1R31Rparalel=1R+1R+1R1Rparalel=3RRparalel=R3 Ohm

2. Mencari nilai hambatan pengganti rangkaian seri.

Rseri=R1+R2+R3+R4Rseri=2R+2R+2R+2RRseri=8R Ohm

3. Menjumlahkan masing-masing nilai hambatan penyusunnya.

Rgabungan=Rparalel+RseriRgabungan=R3+8RRgabungan=253R Ohm

Jadi, nilai hambatan pengganti rangkaian gabungan tersebut adalah 253R Ohm.

Next question
2


 2
 3
 4
 5
 6
 7
 8
 9
 10

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Hambatan Listrik Seri dan Paralel


Lesson Quiz
Question 4

Suatu hambatan gabungan yang terdiri dari dua hambatan seri dan tiga hambatan paralel,
memilki hambatan pengganti sebesar 20 Ohm. Jika nilai hambatan pengganti pada rangkaian
paralel sebesar 8 Ohm dan salah satu nilai hambatan pada rangkaian seri adalah 5 Ohm, maka
nilai hambatan seri lainnya adalah ....

Correct!
3 7 Ohm

Diketahui:
Rparalel = 8 Ohm
Rgabungan = 20 Ohm
R1 = 5 Ohm
Ditanyakan: R2 ?
Jawab:
1. Mencari nilai hambatan pengganti seri.

Rgabungan=Rparalel+Rseri20=8+RseriRseri=12 Ohm

2. Mencari nilai penyusun hambatan seri.

Rseri=R1+R212=5+R2R2=7 Ohm

Jadi, nilai hambatan seri lainnya adalah 7 Ohm.

Next question
1 8 Ohm 2 12 Ohm 4 5 Ohm 5 10 Ohm





 5
 6
 7
 8
 9
 10

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Hambatan Listrik Seri dan Paralel


Lesson Quiz
Question 5

Perhatikan gambar rangkaian hambatan berikut.

Hambatan pengganti rangkaian di atas adalah ....

Correct!
3 9 Ohm

Diketahui:
R1 = 3 Ohm
R2 = 3 Ohm
R3 = 3 Ohm
R4 = 5 Ohm
R5 = 2 Ohm
R6 = 2 Ohm
R7 = 2 Ohm
Ditanyakan: Rtotal ?
Jawab:
1. Mencari hambatan pengganti rangkaian paralel ke-1

1Rparalel=1R1+1R2+1R31Rparalel=13+13+131Rparalel=33Rparalel=1 Ohm

2. Mencari hambatan pengganti rangkaian seri

Rseri=R3+R4Rseri=5+2=7 Ohm

3. Mencari hambatan pengganti rangkaian paralel ke-2

1Rparalel=1R6+1R71Rparalel=12+121Rparalel=22Rparalel=1 Ohm

4. Mencari hambatan pengganti total.

Rtotal=Rparalel+Rseri+RparalelRtotal=1+7+1=9 Ohm

Jadi, hambatan total penggantinya adalah 9 Ohm.

Next question
1 6 Ohm 2 7 Ohm 4 12 Ohm 5 16 Ohm






 6
 7
 8
 9
 10

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Hambatan Listrik Seri dan Paralel


Lesson Quiz
Question 7

Perhatikan gambar rangkaian berikut.

Jika hambatan pengganti pada rangkaian tersebut adalah 20 Ohm, maka nilai hambatan pada
R8 adalah ....

Correct!
1 2 Ohm

Diketahui:
R1 = 4 Ohm
R2 = 4 Ohm
R3 = 9 Ohm
R4 = 9 Ohm
R5 = 9 Ohm
R6 = 5 Ohm
R7 = 8 Ohm
Ditanyakan: R8 ?
Jawab:
1. Mencari hambatan pengganti rangkaian paralel pertama.

1Rparalel=1R1+1R21Rparalel=14+14=24Rparalel=2 Ohm
2. Mencari hambatan pengganti rangkaian paralel kedua.

1Rparalel=1R3+1R4+1R51Rparalel=19+19+19=39Rparalel=3 Ohm

3. Mencari hambatan pengganti seri.

Rtotal=Rparalel+Rparalel+Rseri20=2+3+RseriRseri=20−5Rseri=5 Ohm

4. Mencari nilai hambatn pada R8.

Rseri=R6+R7+R815=5+8+R815−13=R8R8=2 Ohm

Jadi, nilai hambatan pada R8 adalah 2 Ohm.

Next question
2 4 Ohm 3 6 Ohm 4 8 Ohm 5 10 Ohm








 8
 9
 10

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Hambatan Listrik Seri dan Paralel


Lesson Quiz
Question 9

Rangkaian gabungan yang terdiri dari rangkaian seri dan paralel memiliki hambatan total
sebesar 25 Ohm. Jika jumlah hambatan pengganti seri adalah 10 Ohm dan kuat arus yang
mengalir sebesar 5 A, maka jumlah hambatan rangkaian paralel dan tegangan yang mengalir
pada rangkaian tersebut adalah ....

Correct!
2 15 Ohm dan 125 V

Diketahui:
Rtotal = 25 Ohm
Rseri = 10 Ohm
Ditanyakan: Rparalel dan V ?
Jawab:
1. Mencari hambatan pada rangkaian paralel.

Rtotal=Rparalel+RseriRtotal−Rseri=RparalelRparalel=25−10Rparalel=15 Ohm

2. Menentukan tegangan yang digunakan berdasarkan hukum Ohm.

V=I×RV=5×25V=125 V

Jadi, hambatan paralel dan tegangan yang diberikan berturut-turut adalah 15 Ohm
dan 125 V.

Next question
1 15 Ohm dan 100 V 3 20 Ohm dan 100 V 4 20 Ohm dan 125 V 5 10 Ohm dan 220 V










 10

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Hambatan Listrik Seri dan Paralel


Lesson Quiz
Question 10

Perhatikan gambar rangkaian berikut.

Hambatan pengganti pada rangkaian di atas adalah ....


Correct!
3 2,5 Ohm

Diketahui:
R1 = 4 Ohm
R2 = 4 Ohm
R3 = 4 Ohm
R4 = 4 Ohm
R5 = 2 Ohm
R6 = 2 Ohm
R7 = 2 Ohm
R8 = 2 Ohm
R9 = 2 Ohm
R10 = 2 Ohm
Ditanyakan: Rtotal ?
Jawab:
1. Mencari hambatan pengganti pada rangkaian paralel ke-1.

1Rparalel=1R1+1R2+1R3+1R41Rparalel=14+14+14+141Rparalel=44Rparalel=1 Ohm

2. Mencari hambatan pengganti pada rangkaian paralel ke-2.

1Rparalel=1R5+1R61Rparalel=12+121Rparalel=22Rparalel=1 Ohm

3. Mencari hambatan pengganti pada rangkaian paralel ke-3.

1Rparalel=1R7+1R8+1R9+1R101Rparalel=12+12+12+121Rparalel=42Rparalel=12 Ohm

4. Mencari hambatan pengganti total.

Rtotal=1+1+12Rtotal=2,5 Ohm

Jadi, hambatan pengganti rangkaian pada soal adalah 2,5 Ohm.

Finish quiz
1 3 Ohm 2 2 Ohm 4 3,5 Ohm 5 5 Ohm











 This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date.
Update your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
 ×
 Listrik

 Hambatan Listrik Paralel


 Lesson Quiz
 Rate
 •●•●•●•● Hambatan Listrik Paralel ●•●•●•●•
 Pada topik sebelumnya kalian telah belajar tentang hambatan seri. Pada topik ini,
kalian akan belajar tentang hambatan paralel. Susunan hambatan pada rangkaian
listrik harus diperhatikan, karena akan mempengaruhi arus dan tegangan yang
dibutuhkan. Hambatan yang disusun secara paralel berbeda dengan hambatan yang
disusun secara seri. Susunan suatu hambatan dikatakan paralel jika beberapa
hambatan/ resistor dihubungkan dengan satu titik. Contoh rangkaian yang disusun
secara paralel ditunjukan oleh gambar berikut.


 Gambar di atas menunjukkan bahwa, pada hambatan yang disusun paralel, arus yang
masuk pada rangkaian akan terbagi di titik “a”. Dengan demikian, sebagian arus akan
masuk melewati R1 dan R2. Pada hambatan yang disusun paralel, masing-masing
hambatan akan mendapatkan tegangan yang sama dengan tegangan sumber. Hal
tersebut karena rangkaian paralel tidak berfungsi sebagai pembagi tegangan. Secara
matematis, arus yang mengalir pada rangkaian dirumuskan sebagai berikut.
 I1+I2=I 
 Berdasarkan aturan hukum Ohm, arus tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut.

 I=VR1+VR2=V(1R1+1R2)=VRgabungan
 Dengan demikian, susunan hambatan paralel dapat dinyatakan sebagai berikut.

 (1R1+1R2)=1Rparalel
 Jika terdapat “n” buah hambatan yang disusun secara paralel, nilai hambatan
penggantinya dinyatakan sebagai berikut.
 1Rparalel=1R1+1R2+….+1Rn
 Persamaan di atas menunjukan bahwa, nilai hambatan pengganti akan bernilai lebih
kecil daripada hambatan penyusunnya. Hal ini dikarenakan elektron yang mengalir
tidak harus melewati atom-atom pada hambatan 1, 2,3, ..., n secara berurutan. Untuk
dua hambatan yang disusun secara paralel dapat ditulis sebagai berikut.
 Rparalel=R1R2R1+R2
 Jika terdapat “n” buah hambatan yang sama besar, nilai hambatan penggnatinya
dinyatakan sebagai berikut.
 Rparalel=Rn
 Alat-alat listrik yang terdapat di rumah-rumah penduduk, biasa memanfaatkan
susunan hambatan secara paralel, dengan beberapa alasan berikut.
 1. Jika ada satu alat yang rusak, maka alat lain tidak akan terpengaruhi.
2. Semua alat akan mendapat tegangan listrik yang sama.
 Beberapa catatan tentang rangkaian hambatan secara paralel yang perlu
diperhatikan.
a. Rangkaian hambatan paralel bertujuan untuk memperkecil hambatan pada
rangkaian listrik.
b. Rangkaian hambatan paralel berfungsi sebagai pembagi arus bukan pembagi
tegangan. Secara matematis, dinyatakan sebagai berikut.
IP=I1+I2+I3+…+In 
c. Rangkaian hambatan paralel digunakan untuk mendapatkan tegangan yang sama di
setiap titik. Secara matematis, dinyatakan sebagai berikut.
VP=V1=V2=V3=Vn 
 Contoh Soal
 Dua buah hambatan, yaitu R1 = 4 Ohm dan R2 = 2 Ohm disusun secara paralel. Jika
kuat arus yang mengalir pada rangkaian sebesar 6 A, berapakah tegangan yang
diberikan?
Penyelesaian:
Diketahui:
R1 = 4 Ohm
R2 = 2 Ohm
I=6A
Ditanyakan: V ?
Jawab:
Mencari hambatan pengganti
 Rparalel=R1R2R1+R2=4×22+4=43 Ohm
 Berdasarkan hukum Ohm, didapatkan persamaan berikut.
 V=IRparalel 
 V=6×43=8 Volt
 Jadi, tegangan yang diberikan pada rangkaian tersebut adalah 8 V.

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik
Hambatan Listrik Paralel
Lesson Quiz
Question 1

Perhatikan rangakaian hambatan paralel berikut.

Berdasarkan gambar di atas, nilai hambatan penggantinya adalah ....

Correct!
2

Diketahui:
R1 = 4 Ohm
R2 = 8 Ohm
V = 12 V
Ditanyakan: Rparalel ?
Jawab:

1Rparalel=1R1+1R21Rparalel=14+181Rparalel=28+181Rparalel=38Rparalel=83 Ohm

Jadi, hambatan penggantinya adalah 83 Ohm.

Next question
1


 2
 3
 4
 5
 6
 7
 8
 9
 10

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Hambatan Listrik Paralel


Lesson Quiz
Question 2

Suatu rangkaian listrik memiliki hambatan pengganti paralel 2 Ohm dan diberi tegangan 12
V. Kuat arus yang mengalir pada rangkaian adalah ....

Correct!
36A

Diketahui:
Rparalel = 2 Ohm
V = 12 V
Ditanyakan: I ?
Jawab:

I=VRparalel=122=6 A

Jadi, kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut adalah 6 A.

Next question
1 4 A 2 5 A 4 12 A 5 2 A



 3
 4
 5
 6
 7
 8
 9
 10

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Hambatan Listrik Paralel


Lesson Quiz
Question 5

Perhatikan gambar rangkaian berikut.

Jika kuat arus listrik yang mengalir pada rangkaian tersebut sebesar 10 A, maka sumber
tegangan yang digunakan adalah ....

Correct!
1 10 V

Diketahui:
R1 = 2 Ohm
R2 = 4 Ohm
R3 = 4 Ohm
Ditanyakan: V ?
Jawab:
1. Mencari hambatan pengganti paralel.

1Rparalel=1R1+1R2+1R31Rparalel=12+14+141Rparalel=44Rparalel=1 Ohm

2. Mencari tegangan berdasarkan perumusan hukum Ohm.

V=Rparalel×IV=1×10=10 V

Jadi, tegangan yang diberikan pada rangkaian adalah 10 V.

Next question
2 12 V 3 20 V 4 25 V 5 100 V





 6
 7
 8
 9
 10
 This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date.
Update your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
 ×
 Listrik

 Hambatan Listrik Seri


 Lesson Quiz
 Rate
 •●•●•●•● Hambatan Listrik Seri ●•●•●•●•
 Pada topik sebelumnya kalian telah belajar tentang cara mengukur kuat arus,
tegangan, dan hambatan pada rangkaian listrik. Berdasarkan cara menyusunnya,
hambatan listrik dibagi menjadi dua, yaitu hambatan listrik seri dan hambatan listrik
paralel. Pada topik ini kalian akan belajar tentang hambatan seri. Contoh rangkaian
hambatan listrik seri, ditunjukkan oleh gambar berikut.

 Gambar 1. Contoh rangkaian seri pada dua lampu (a) dan rangkaian pengganti pada
lampu tersebut (b)
 Jika terdapat beda tegangan, arus akan mengalir dari R1 ke R2. Pada rangkaian seri,
besar arus yang mengalir pada R1 dan R2 adalah sama. Secara matematis, dapat
dituliskan sebagai I1 = I2 = I. Pada gambar 1(b), tegangan di titik a lebih besar
daripada di titik c, sehingga tegangan antara titik a dan titik c dapat dituliskan sebagai
berikut.
 Va−Vc=(Va−Vb)+(Vb−Vc) 
 V=I1R1+I2R2  Ingat I sama
 V=I(R1+R2) 
 Rangkaian pada Gambar 1(b) dapat diganti menjadi rangkaian seperti pada Gambar 2.
Pada rangkaian pengganti tersebut, dua hambatan R1 dan R2 dapat ditulis menjadi R,
dengan nilai R = R1 + R2 dan persamaan V = I(R1 + R2) dapat ditulis menjadi V = IR.
Jika ada n hambatan yang disusun seri, maka nilai hambatan penggantinya adalah
sebagai berikut.
 R=R1+R2+R3+…+Rn 


                             Gambar 2. Rangkaian pengganti hambatan yang disusun seri
 Persamaan R = R1 + R2 + R3 + ... + Rn menunjukan bahwa, besar hambatan pengganti
pada rangkaian seri selalu lebih besar daripada hambatan penyusunnya. Hal tersebut
karena elektron yang mengalir harus melewati atom-atom dalam hambatan 1,2,3,...,n
secara berurutan. Kekurangan dari susunan hambatan seri ini, ketika satu hambatan
rusak, rangkaian akan terbuka dan tidak ada arus yang mengalir. Akibatnya, jika ada
lampu yang mati pada susunan seri, maka lampu lain akan ikut mati. Rangkaian seri
juga dapat digunakan sebagai rangkaian pembagi tegangan. Secara matematis,
dirumuskan sebagai berikut.
 V1V=R1R1+R2 atau V1=R1VR1+R2
 Persamaan itu menunjukan bahwa tegangan V1 merupakan hasil bagi dari tegangan
total V terhadap masing-masing hambatan. Beberapa catatan tentang hubungan listrik
secara seri adalah sebagai berikut.
1. Rangkaian hambatan seri bertujuan untuk memperbesar hambatan rangkaian.
2. Rangkaian hambatan secara seri dapat berfungsi sebagai pembagi tegangan
3. Kuat arus yang melewati setiap hambatan yang disusun secara seri adalah sama.
 Berikut ini merupakan sifat-sifat hambatan listrik seri.
a. Hambatan pengganti pada rangkaian seri merupakan jumlah dari masing-masing
hambatan penyusunnya.
RS=R1+R2+R3+...+Rn 
b. Pada rangkaian seri, kuat arus yang melewati tiap-tiap hambatan sama dengan kuat
arus yang melewati hambatan pengganti seri.
IS=I1=I2=I3=In 
c. Tegangan pada hambatan pengganti adalah jumlahan dari tegangan pada tiap-tiap
hambatan penyusun.
VS=V1+V2+V3+…+Vn 
 Contoh Soal
 Suatu rangkaian hambatan listrik terdiri dari R1 = 2 Ohm dan R2 = 4 Ohm. Hambatan
tersebut disusun secara seri. Jika kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut
sebesar 5 A, berapakah tegangan yang mengalir pada R1 ?
Penyelesaian:
Diketahui:
R1 = 2 Ohm
R2 = 4 Ohm
I=5A
Ditanyakan: V1 ?
Jawab:
Langkah pertama adalah mencari hambatan pengganti seri
 Rseri=R1+R2=2+4=6  Ohm
 Langkah kedua, mencari tegangan total yang melewati rangkaian tersebut
berdasarkan hukum Ohm.
 V=IRseri 
 V=5×6=30  Volt
 Besar tegangan yang melalui R1 dapat dicari menggunakan persamaan berikut.
 V1V=R1R1+R2
 V1=R1R1+R2V
 V1=22+4×30=10 V
 Jadi, tegangan yang melalui R1 adalah 10 V.

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Hambatan Listrik Seri


Lesson Quiz
Question 2

Suatu susunan hambatan seri memiliki sifat-sifat sebagai berikut.

1. Arus yang mengalir pada tiap hambatan besarnya adalah sama.


2. Tegangan yang mengalir disetiap hambatan sama besar.
3. Nilai hambatan pengganti merupakan jumlahan dari hambatan penyusunnya.
4. Nilai hambatan pengganti selalu lebih kecil daripada nilai hambatan penyusunnya.

Sifat-sifat yang benar ditunjukkan oleh nomor ....

Correct!
3 1 dan 3

Sifat-sifat rangkaian hambatan seri.

 Nilai hambatan pengganti merupakan jumlahan dari hambatan penyusunnya


 Arus yang mengalir pada tiap hambatan adalah sama besar
 Tegangan yang mengalir disetiap hambatan tidak sama besar, karena rangkaian seri
merupakan rangkaian pembagi tegangan
 Nilai hambatan pengganti selalu lebih besar dari nilai hambatan penyusunnya.

Jadi, sifat-sifat hambatan seri ditunjukkan oleh nomor 1 dan 3.

Next question
1 1, 2, 3, dan 4 2 1, 2, dan 3 4 2 dan 4 5 4 saja



 3
 4
 5
 6
 7
 8
 9
 10

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Hambatan Listrik Seri


Lesson Quiz
Question 3

Suatu rangkaian hambatan seri disambungkan dengan sumber tegangan sebesar 12 V. Jika
kuat arus yang mengalir pada masing-masing hambatan 3 A, maka nilai hambatan pengganti
rangkaian tersebut adalah ....

Correct!
3 4 Ohm

Diketahui:
V = 12 V
I=3A
Ditanyakan: R ?
Jawab:
R=VI=123=4 Ohm

Jadi, nilai hambatan pengganti pada rangkaian tersebut adalah 4 Ohm.

Next question
1 2 Ohm 2 3 Ohm 4 6 Ohm 5 10 Ohm




 4
 5
 6
 7
 8
 9
 10

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Hambatan Listrik Seri


Lesson Quiz
Question 5

Perhatikan gambar berikut.

Kuat arus yang mengalir di setiap hambatan adalah ....

Correct!
2 0,2 A

Diketahui:
R1 = 1 Ohm
R2 = 15 Ohm
R3 = 4 Ohm
R4 = 3 Ohm
R5 = 2 Ohm
Ditanyakan: I ?
Jawab:
1. Mencari hambatan pengganti seri.

Rseri=R1+R2+R3+R4+R5Rseri=1+15+4+3+2=25 Ohm

2. Mencari kuat arus berdasarkan hukum Ohm.

I=VRseri=525=0,2 A

Jadi, kuat arus yang mengalir di setiap hambatan adalah 0,2 A.

Next question
1 0,4 A 3 0,1 A 4 2 A 5 5 A






 6
 7
 8
 9
 10

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Hambatan Listrik Seri


Lesson Quiz
Question 7

Suatu rangkaian seri dihubungkan dengan kuat arus 12 A. Jika hambatan R1 = 2 Ohm dan R2
= 4 Ohm, maka tegangan yang melewati hambatan R2 tersebut adalah ....

Correct!
3 48 V

Diketahui:
R1 = 2 Ohm
R2 = 4 Ohm
I = 12 A
Ditanyakan: V2 ?
Jawab:
1. Mencari hambatan pengganti seri.

Rseri=R1+R2=2+4=6 Ohm

2. Mencari tegangan pengganti berdasarkan hukum Ohm.

Vseri=IRseriVseri=12×6=72 V

Setelah mendapatkan tegangan pengganti, selanjutnya kalian mencari tegangan yang melalui
R2. Dengan menggunakan sifat rangkaian seri sebagai pembagi tegangan, didapatkan
persamaan berikut.

V2V=R2R1+R2V2=R2R1+R2VV2=42+4×72=48 V

Jadi, tegangan yang melewati hambatan R2 adalah 48 V.

Next question
1 72 V 2 26 V 4 12 V 5 10 V








 8
 9
 10

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Hambatan Listrik Seri


Lesson Quiz
Question 8

Perhatikan gambar rangkaian berikut.


Jika kuat arus yang mengalir dalam rangkaian 11 A, maka hambatan pada R4 adalah ....

Correct!
3 9 Ohm

Diketahui:
R1 = 2 Ohm
R2 = 4 Ohm
R3 = 5 Ohm
Ditanyakan: R4 ?
Jawab:
1. Mencari hambatan pengganti serii berdasarkan hukum Ohm.

Rseri=VI=22011=20 Ohm

Setelah mendapatkan hambatan pengganti seri, kalian dapat mencari nilai hambatan pada R4,
menggunakan persamaan berikut.

Rseri=R1+R2+R3+R420=2+4+5+R4R4=20−11R4=9 Ohm

Jadi, hambatan pada R4 adalah 9 Ohm.

Next question
1 10 Ohm 2 8 Ohm 4 12 Ohm 5 5 Ohm









 9
 10

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik
Hambatan Listrik Seri
Lesson Quiz
Question 9

Dua hambatan disusun seri seperti pada gambar berikut.

Jika kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut adalah 2 A, maka tegangan listrik yang
melalui hambatan 6 Ohm adalah ....

Correct!
4 12 V

Diketahui:
R1 = 4 Ohm
R2 = 6 Ohm
Ditanyakan: V ?
Jawab:

Rseri=R1+R2=4+6=10 OhmV=I×Rseri=2×10=20 V

Setelah mendapatkan tegangan total, selanjutnya gunakan sifat rangkaian seri sebagai
pembagi tegangan dan diperoleh persamaan berikut.

V2V=R2R1+R2V2=R2R1+R2VV2=64+6×20=12 V

Jadi, tegangan listrik yang melalui hambatan 6 Ohm adalah 12 V.

Next question
1 7 V 2 8 V 3 10 V 5 22 V










 10
This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Hambatan Listrik Seri


Lesson Quiz
Question 10

Suatu rangkaian listrik terdiri dari dua hambatan yang disusun seri. Rangkaian tersebut
dihubungkan dengan tegangan 36 V dan kuat arus 3 A. Jika salah satu hambatan tersebut
bernilai 8 Ohm, maka nilai hambatan lainnya adalah ....

Correct!
1 4 Ohm

Diketahui:
V = 36 V
I=3A
R1 = 8 Ohm
Ditanyakan: R2 ?
Jawab:
1. Mencari hambatan pengganti seri, berdasarkan hukum Ohm.

Rseri=VIRseri=363=12 Ohm

2. Mencari nilai masing-masing hambatan.

Rseri=R1+R212=8+R212−8=R2R2=4 Ohm

Jadi, nilai hambatan lain pada rangkaian tersebut adalah 4 Ohm.

Finish quiz
2 5 Ohm 3 6 Ohm 4 7 Ohm 5 8 Ohm











 This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date.
Update your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
 ×
 Listrik

 Mengukur Kuat Arus, Tegangan, dan


Hambatan pada Rangkaian Tertutup
Sederhana
 Lesson Quiz
 Rate
 Mengukur Kuat Arus, Tegangan, dan Hambatan pada Rangkaian Tertutup
Sederhana
 •●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●
•●•●•●
 Pada topik kali ini, kalian akan belajar tentang listrik. Listrik sudah menjadi salah satu
kebutuhan pokok bagi manusia di zaman sekarang. Listrik ditemukan pertama kali
sekitar 2500 tahun yang lalu oleh filsuf asal Yunani, yaitu Thales. Berdasarkan arah
arusnya, listrik dibagi menjadi dua, yaitu listrik DC dan AC.
 a. Listrik arus searah (DC), yaitu listrik yang dihasilkan oleh muatan yang bergerak
dalam satu arah, misalnya listrik pada baterai dan akumulator (Aki).
b. Listrik arus bolak balik (AC), yaitu listrik yang dihasilkan oleh muatan yang
bergerak dalam dua arah (bolak-balik), misalnya listrik dari PLN.
 A. Arus Listrik
 Arus listrik adalah aliran muatan dari tegangan tinggi ke tegangan rendah. Muatan
yang mengalir pada konduktor adalah elektron, sedangkan muatan yang mengalir
pada zat cair adalah elektron atau ion-ion posistif. Arus listrik hanya akan terjadi pada
sistem rangkaian tertutup.
        Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan yang mengalir melalui suatu
penghantar tiap satuan waktu. Kuat arus listrik dilambangkan dengan I dan bersatuan
ampere (A). Satu ampere merupakan muatan 1 Coulomb yang mengalir setiap satu
sekon. Secara matematis, kuat arus dirumuskan sebagai berikut.
 I=Qt
 Keterangan:
I = kuat arus listrik (A);
Q = muatan listrik (C); dan
t = waktu (s).
 Kuat arus yang mengalir pada penampang kawat penghantar dapat dirumuskan
sebagai berikut.
 I=vQenA 
 Keterangan:
v = kecepatan elektron (m/s);
Qe = muatan elektron (–1,6 x 10–19 C);
n = jumlah elektron yang mengalir per satuan volume; dan
A = luas penampang kawat penghantar (m2).
 Alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik adalah amperemeter.
Amperemeter disusun seri dengan sumber yang akan diukur.
 Hasil ukur=SU×BUSM
 Keterangan:
SU = skala ukur;
BU = batas ukur; dan
SM = skala maksimum.


 B. Tegangan Listrik
 Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam suatu
rangkaian. Tegangan listrik biasa disimbolkan sebagai V dan satuannya menurut SI
adalah Volt (V). Alat yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik adalah
voltmeter. Voltmeter ini disusun secara paralel dengan titik potensial yang akan
diukur. Pembacaan hasil ukur voltmeter sama dengan amperemeter, faktor yang
membedakan adalah satuannya.
 Hasil ukur=SU×BUSM
 Keterangan:
SU = skala ukur;
BU = batas ukur; dan
SM = skala maksimum.
 C. Hambatan Listrik
 Salah satu besaran yang penting dalam dunia listrik adalah hambatan. Pada tahun
1827, seorang fisikawan asal Jerman, yaitu Georg Simon Ohm, meneliti keberadaan
hambatan listrik ini. Berdasarkan penelitiannya, Ohm menyatakan bahwa, hambatan
listrik merupakan hasil perbandingan antara tegangan listrik terhadap arus listrik.
Secara matematis, dapat dituliskan sebagai berikut.
 R=VI
 Persamaan di atas, lebih dikenal sebagai hukum Ohm. Pernyataan hukum Ohm adalah
“kuat arus listrik yang mengalir pada penghantar listrik sebanding dengan beda
potensial antara antara ujung-ujung penghantar, dengan catatan suhu penghantar
tersebut tidak berubah (konstan).”
        Hambatan listrik dilambangkan dengan R dan sebagai penghormatan terhadap
Georg Simon Ohm, satuan hambatan listrik adalah Ohm (Ω). Hambatan listrik dapat
diukur menggunakan Ohmeter. Voltmeter, amperemeter, dan ohmeter biasa digabung
menjadi satu alat yang disebut multimeter. Multimeter memiliki sakelar untuk
memilih besaran apa yang akan diukur dan batasannya. Metode pembacaan
multimeter sama dengan amperemeter. Besarnya hambatan listrik bergantung pada
hal-hal berikut ini.
 1. Jenis kawat, yaitu hambatan jenis kawat (ρ)
2. Panjang kawat (l)
3. Luas penampang kawat (A)
 Secara matematis, hambatan dirumuskan sebagai berikut.
 R=ρlA
 Keterangan:
R = hambatan (Ohm );
ρ = hambatan jenis (Ohm.m);
l = panjang kawat (m); dan
A = luas penampang kawat (m2).
 Hambatan jenis pada kawat ρ bergantung pada perubahan suhu dan secara matematis
dirumuskan sebagai berikut.
 ρt=ρ0(1+αΔT) 
 Keterangan:
ρt = hambatan jenis pada suhu toC (Ώ.m);
ρ0 = hambatan jenis pada suhu mula-mula (Ώ.m);
α = koefisien suhu (o/C); dan
ΔT = perubahan suhu (oC).
 Hambatan jenis kawat bergantung pada perubahan suhu. Hal tersebut akan
berpengaruh pada hambatan listrik yang dihasilkan. Secara matematis, hambatan jenis
kawat dirumuskan sebagai berikut.
 Rt=R0(1+αΔT) 
 Keterangan:
R = hambatan pada suhu ToC (m);
R0 = hambatan pada suhu awal;
α = koefisien suhu (o/C); dan
ΔT = perubahan suhu (oC).

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Mengukur Kuat Arus, Tegangan, dan


Hambatan pada Rangkaian Tertutup
Sederhana
Lesson Quiz
Question 1

Muatan 180 C mengalir selama 60 s. Kuat arus listrik yang dihasilkan oleh muatan tersebut
adalah ....
Correct!
1 3 C/s

Diketahui:
Q = 180 C
t = 60 s
Ditanyakan: I ?
Jawab:

I=QtI=18060I=3 C/s

Jadi, kuat arus yang dihasilkan oleh muatan selama 60 s adalah 3 C/s.

Next question
2 4 C/s 3 6 C/s 4 5 C/s 5 2 C/s


 2
 3
 4
 5
 6
 7
 8
 9
 10

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Mengukur Kuat Arus, Tegangan, dan


Hambatan pada Rangkaian Tertutup
Sederhana
Lesson Quiz
Question 2

Kuat arus yang mengalir dalam rangkaian listrik adalah 5 A. Jumlah muatan yang mengalir
selama 2 menit adalah ....

Correct!
1 600 C
Diketahui:
I=5A
t = 2 menit = 120 s
Ditanyakan: Q ?
Jawab:

I=Qt⇒Q=I×tQ=5×120=600 C

Jadi, banyaknya muatan yang mengalir selama 2 menit adalah 600 C.

Next question
2 120 C 3 1200 C 4 60 C 5 20 C



 3
 4
 5
 6
 7
 8
 9
 10

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Mengukur Kuat Arus, Tegangan, dan


Hambatan pada Rangkaian Tertutup
Sederhana
Lesson Quiz
Question 3

Suatu kawat penghantar dialiri 16 x 1021 elektron dalam waktu 10 menit. Kuat arus listrik
pada kawat penghantar tersebut adalah ... (Qe = –1,6 x 10–19 C).

Correct!
4 4,27 A

Diketahui:
n = 16 x 1021 elektron
t = 10 menit = 600 s
Qe = –1,6 x 10–19 C
Ditanyakan: I ?
Jawab:
1. Mencari jumlah muatan dalam kawat penghantar.

Q=nQeQ=16×1021×1,6×10−19CQ=25,6×102 C

2. Mencari kuat arus listrik.

I=QtI=25,6×102600 =4,27 A

Jadi, kuat arus listrik dalam kawat penghantar adalah 4,27 A.

Next question
1 1,3 A 2 1,67 A 3 2,14 A 5 4,00 A




 4
 5
 6
 7
 8
 9
 10

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Mengukur Kuat Arus, Tegangan, dan


Hambatan pada Rangkaian Tertutup
Sederhana
Lesson Quiz
Question 4

Sebuah amperemeter menunjukan hasil pengukuran kuat arus 2,5 A. Jika skala maksimum
amperemeter tersebut adalah 40 A dan batas ukurnya 10 A, maka skala yang terukur pada
amperemeter tersebut adalah ....

Correct!
2 10 A
Diketahui:
Hasil ukur = 2,5 A
Skala maksimum (SM) = 40 A
Batas ukur (BU) = 10 A
Ditanyakan: Skala ukur (SU) ?
Jawab:

SU=hasil ukur×SMBUSU=2,5×4010=10 A

Jadi, skala yang terukur pada amperemeter tersebut adalah 10 A.

Next question
1 5 A 3 12 A 4 20 A 5 15 A





 5
 6
 7
 8
 9
 10

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Mengukur Kuat Arus, Tegangan, dan


Hambatan pada Rangkaian Tertutup
Sederhana
Lesson Quiz
Question 5

Suatu bohlam mempunyai hambatan 10 Ohm dan disambungkan dengan sumber tegangan 8
V. Arus listrik yang mengalir pada bohlam tersebut adalah ....

Correct!
3 0,8 A

Diketahui:
R = 10 Ohm
V=8V
Ditanyakan: I ?
Jawab:

I=VR=810=0,8A

Jadi, kuat arus yang mengalir pada bohlam adalah 0,8 A.

Next question
1 0,2 A 2 0,4 A 4 2,5 A 5 1,6 A






 6
 7
 8
 9
 10

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Mengukur Kuat Arus, Tegangan, dan


Hambatan pada Rangkaian Tertutup
Sederhana
Lesson Quiz
Question 6

Sepotong kawat memiliki panjang 5 m dan jari-jari 0,65 mm. Kawat tersebut mempunyai
hambatan 2 Ohm. Jika panjang dan jari-jarinya diubah menjadi empat kali semula, maka
hambatannya menjadi ....

Correct!
5 0,5 Ohm

Diketahui:
l1 = 5 m
r1 = 0,65 mm
I2 = 4 x 5 = 20 m
r2 = 4 x 0,65 = 2,6 mm
R1 = 2 Ohm
Ditanyakan: R2 ?
Jawab:

R1R2=ρ1l1A1ρ2l2A2R1R2=l1A1l2A2R1R2=l1A2l2A1R1R2=l1πr22l2πr12R1R2=l1(4r1)24l1r12R1R2=l116r124l1
r12R1R2=4R2=14R1=14×2=0,5 Ohm

Jadi, hambatanya menjadi 0,5 Ohm.

Next question
1 16 Ohm 2 8 Ohm 3 4 Ohm 4 2 Ohm







 7
 8
 9
 10

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Mengukur Kuat Arus, Tegangan, dan


Hambatan pada Rangkaian Tertutup
Sederhana
Lesson Quiz
Question 7

Suatu platina mempunyai hambatan 30 Ohm pada suhu 20oC. Saat dicelupkan ke dalam
bejana berisi alumunium, hambatannya menjadi 100 Ohm. Titik lebur alumunium adalah ...
(αplatina = 3,92 x 10–3/oC)

Correct!
3 615,24o C

Diketahui:
R0 = 30 Ohm
T0 = 20o C
R = 100 Ohm
Ditanyakan: Tt ?
Jawab:

ΔT=R−R0R0αΔT=100 −30 (30) (3,92×10−3)ΔT=70(11,76×10−2)ΔT=595,24oC

Titik lebur alumunium


ΔT = Tt – T0
Tt = ΔT + T0
Tt = 595,24o C + 20o C = 615,24o C
Jadi, titik lebur aluminium tersebut adalah 615,24o C.

Next question
1 596,12o C 2 600o C 4 620,24o C 5 633o C








 8
 9
 10

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Mengukur Kuat Arus, Tegangan, dan


Hambatan pada Rangkaian Tertutup
Sederhana
Lesson Quiz
Question 8

Seutas kawat memiliki diameter 2 mm dan panjang 20 m. Kawat tersebut dihubungkan


dengan sumber tegangan 220 V. Kuat arus yang mengalir pada kawat tersebut adalah ... (ρ =
3,14 x 10–6 Ohm.m)

Correct!
5 11 A

Diketahui:
d = 2 mm = 2 x 10–3 m
r =12 x 2 x 10–3 = 10–3 m
l = 20 m
V = 220 V
ρ = 3,14 x 10–6 Ohm
Ditanyakan: I ?
Jawab:
1. Mencari luas penampang kawat.
A =πr2
A = 3,14 (10–3 m)2
A = 3,14 x 10–6 m2
A = 3,14 x 10–6 m2
2. Mencari hambatan pada kawat.

R=ρlAR=(3,14×10−6)(203,14×10−6 )R=20 Ohm

3. Mencari kuat arus yang mengalir pada kawat.

I=VRI=22020=11 A

Jadi, kuat arus yang mengalir adalah 11 A.

Next question
1 6,5 A 2 7,4 A 3 9 A 4 10,4 A









 9
 10

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Mengukur Kuat Arus, Tegangan, dan


Hambatan pada Rangkaian Tertutup
Sederhana
Lesson Quiz
Question 9

Seutas kawat tembaga diberi tegangan 9 V dan dialiri arus listrik 0,75 A pada suhu 20o C.
Kemudian kawat dipanaskan sampai arus listriknya turun menjadi 0,6 A. Suhu kawat saat
dipanaskan adalah ... (αbesi = 6,51 x 10–3/o C)

Correct!
1 58,4o C

Diketahui:
V=9V
I1 = 0,75 A
I2 = 0,6 A
Ditanyakan: T2 ?
Jawab:
1. Mencari hambatan kawat besi pada suhu awal (20oC).

R0=VI1R0=9 V0,75 AR0=12 Ohm

2. Mencari hambatan kawat saat dipanaskan.

R=VI2R=9 V0,6 AR=15 Ohm

3. Mencari suhu akhir kawat.

ΔT=R−R0R0αΔT=15−12 (12)
(6,51×10−3)ΔT=30,07812ΔT=38,4oCΔT=T2−T1T2=ΔT+T1T2=38,4oC+20oCT2
=58,4oC

Jadi, suhu kawat saat dipanaskan adalah 58,4o C.

Next question
2 60,5o C 3 48,5o C 4 38,5o C 5 72,5o C










 10

This website would like to remind you: Your browser (Firefox 29) is out of date. Update
your browser for more security, comfort and the best experience on this site.
×
Listrik

Mengukur Kuat Arus, Tegangan, dan


Hambatan pada Rangkaian Tertutup
Sederhana
Lesson Quiz
Question 10

Seutas kawat mempunyai luas penampang 0,3 mm2 dan dialiri arus listrik 4 A selama 6
menit. Kecepatan elektron di dalam kawat tersebut adalah ... (Qe = –1,6 x 10–19 C)

Correct!
4 92,59 x 102 m/s

Diketahui:
A = 0,3 mm2 = 0,3 x 10–6 m2
I=4A
t = 6 menit = 360 s
Ditanyakan: n ?
Jawab:

n=ItQen=14401,6×10−19n=14401,6×10−19n=9×1021 elektron

Kecepatan elektron dapat dicari menggunakan persamaan berikut.

v=IQenAv=4 (1,6×10−19)(9×1021)(0,3×10−6)v=4 4,32×10−4=92,59×102m/s

Jadi, kecepatan elektron di dalam kawat adalah 92,59 x 102 m/s.

Finish quiz
1 3,4 x 105 m/s 2 2,78 x 105 m/s 3 1,4 x 105 m/s 5 3,4 x 102 m/s











Anda mungkin juga menyukai