Internet of Things
Cahya Kania P.
Kepala Seksi Standar Infrastruktur Telekomunikasi Radio
Direktorat Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika
Kementerian Komunikasi dan Informatika
1 Juli 2020
Perjalanan Peran Pemerintah untuk IoT
Sejak 2017, Pemerintah telah mencoba untuk mendorong ekosistem IoT di Indonesia
Menghubungkan seluruh Menyusun Regulasi Teknis LPWA dengan Menetapkan Frekuensi Izin Kelas
pemangku kepentingan melibatkan seluruh unsur pemangku beserta persyaratan teknis
(pemerintah, akademisi, industri, kepentingan secara komperhensif perangkat LPWA untuk
startup, dll.) melalui berbagai FGD (termasuk melakukan berbagai trial) mendorong ekosistem
Mulai melakukan penetapan lab Mulai berkolaborasi dengan ASIOTI untuk Melanjutkan kolaborasi dengan
uji baru dalam negeri mendorong komunitas dan makers melalui ASIOTI untuk mendorong
IoT Goes to Market komunitas dan makers melalui
IoT Makers Creation
Membangun kapasitas SDM pemangku
kepentingan termasuk pemerintah dengan
berkolaborasi dengan ITU
Kewajiban Pemenuhan Persyaratan teknis
Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan
Telekomunikasi
“Setiap alat dan perangkat telekomunikasi yang dibuat, dirakit, dimasukkan untuk
diperdagangkan dan/atau digunakan di wilayah Negara Republik Indonesia wajib
memenuhi persyaratan teknis.”
Tujuan dari Sertifikasi (Proses Pemenuhan Persyaratan Teknis) :
• Menjamin keterhubungan dalam jaringan telekomunikasi.
• Mencegah saling mengganggu antara alat dan perangkat telekomunikasi.
• Melindungi masyarakat dari kemungkinan kerugian yang ditimbulkan
akibat pemakaian alat dan perangkat telekomunikasi.
• Mendorong berkembangnya industri, inovasi dan rekayasa teknologi
telekomunikasi nasional.
Contoh Persyaratan Teknis Perangkat Telekomunikasi
Persyaratan Teknis Persyaratan Teknis Perangkat Persyaratan Teknis Perangkat Persyaratan Teknis Perangkat
Perangkat Seluler Short Range Device Wireless LAN Radio dan TV Siaran
Persyaratan Teknis Perangkat Persyaratan Teknis Perangkat Persyaratan Teknis Perangkat Persyaratan Teknis Perangkat
Bluetooth Trunking Maritim Radar
PM Kominfo Nomor 1 Tahun 2019 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio
Berdasarkan Izin kelas
Izin kelas diberikan untuk penggunaan Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi:
e. SRD
f. yang beroperasi pada pita yang digunakan
• Bluetooth • RFID
berdasarkaz izin kelas yang sejenis sesuai
• Alat dan/atau perangkat • NFC
telekomunikasi berdaya • WPAN IEEE 802.15.4 tingkat teknologi dan karakteristiknya
pancar di bawah 10 mW
Dilarang menimbulkan gangguan frekuensi radio yang merugikan Penggunaan bersama dilakukan
Ketentuan berdasarkan koordinasi antar
Tidak mendapatkan proteksi interferensi pengguna lain pengguna frekuensi radio
LPWA nonseluler
LPWA seluler
Rentang Frekuensi: 920 – 923 MHz
Filter pada gateway dengan out-of-band rejection : > 50 dB pada 915 MHz dan 925 Mhz
Peraturan Dirjen SDPPI Nomor 2 Tahun 2019 tentang Persyaratan Teknis Alat dan/atau
Perangkat Telekomunikasi Wireless Local Area Network
Tidak boleh dibuat fasilitas kontrol eksternal atau fasilitas Base Station/ access point indoor harus
kontrol yang mudah diakses yang memungkinkan terjadinya menggunakan anterna yang tidak bisa dibongkar
penyesuaian operasional yang tidak sesuai persyaratan teknis pasang (fixed and built in)
Tidak boleh dilengkapi dengan fitur pilihan country region Wajib dilengkapi pengunci pita frekuensi radio,
sehingga hanya dapat beroperasi pada pita yang
diperbolehkan (factory lock)
WLAN Indoor
WLAN Outdoor • Frekuensi: 2 400 – 2 483,5 MHz, 5 150 – 5 250 MHz,
• Frekuensi:2 400 – 2 483,5 MHz 5 250 – 5 350 MHz, 5 725 – 5 825 MHz
• 5 725 – 5 825 MHz • Max bandwidth: 2,4 GHz: ≤ 40 MHz ; 5,x dan 5,8 GHz: ≤ 80 MHz
• Max bandwidth: ≤ 20 MHz • Wajib DFS dan TPC yang disetting default untuk 5 150 MHz – 5
• Max output power: ≤ 100 mW 350 MHz
• Max EIRP Outdoor: ≤ 4 Watt (36,02 dBm) • Max EIRP Indoor 2,4 GHz: ≤ 500 mW (27 dBm)
• Spurious: - 30 dBm • Max EIRP Indoor 5,X dan 5,8 GHz: ≤ 200 mW (23 dBm)
• OOB: mengacu pada ETSI EN 300 328 dan EN 301 893 • Spurious: - 30 dBm
Peraturan Dirjen SDPPI Nomor 161 Tahun 2019 tentang Persyaratan Teknis Alat dan/atau
Perangkat Telekomunikasi Short Range Devices
Kepdirjen Postel no. Kepdirjen Postel no.
Kepdirjen Postel no. 130/DIRJEN/1995
86/DIRJEN/1999 tentang 207/DIRJEN/2001 tentang
tentang Ketentuan Teknis Perangkat
Telepon Tanpa Kabel Pribadi
Persyaratan Teknis Perangkat Persyaratan Teknis Base Station
Telepon Tanpa Kabel Umum Radio DECT
Testing
Perangkat IoT wajib diuji oleh laboratorium pengujian (Balai Uji) dalam negeri atau
luar negeri yang memenuhi persyaratan:
• Memiliki kemampuan melakukan pengujian alat dan/atau perangkat
telekomunikasi sesuai persyaratan teknis yang ditetapkan di Indonesia atau yang
setara
• Dalam negeri
– Terakreditasi sebagai balai uji berdasarkan ISO/IEC 17025 yang terakreditasi oleh Komite
Akreditasi Nasional (KAN) dan ditetapkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika
Kebijakan Eksisting Pemerintah untuk
Pengembangan Teknologi IoT: Sertifikasi
Type of Certification Description
Compliance Approval/Type Diberikan kepada model produk tertentu yang memenuhi persyaratan
Approval teknis
Special Approval (in the Diberikan kepada model produk tertentu yang secara ekslusif dapat
form of recommendation digunakan oleh pemohon dengan tujuan:
letter) • penggunaan pribadi (max. 2 untuk CPE dan 1 untuk lainnya)
• untuk penelitian dan pengembangan
• untuk uji coba (termasuk demo dan pameran)
• untuk kepentingan kebencanaan
Perangkat yang disertifikasi dengan Special Approval wajib memenuhi
parameter yang ditentukan seperti berapa lama, lokasi, spesifikasi, dan
kondisi lain. Perangkat tidak boleh diperjualbelikan kepada public
THANK YOU