Anda di halaman 1dari 6

Materi Kuliah

Pengaturan Suhu Tubuh

1. Identitas Mata Kuliah


a. Nama : Anatomi Fisiologi
b. Kode : Gz. 204
c. Bobot SKS : 2 SKS
d. Semester/Prodi : I / Diploma Tiga Gizi
e. Pengajar : Suhrawardi, SKM., MPH.

2. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah


Menjelaskan tentang suhu tubuh

3. Materi Perkuliahan
Suhu tubuh
a. Pengertian suhu tubuh
b. Pembentukkan suhu tubuh
c. Faktor yang mempengaruhi pembentukkan suhu tubuh
d. Pengaturan suhu tubuh
e. Mekanisme kehilangan panas tubuh

SUHU TUBUH
A. Pengertian Suhu Tubuh
Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang dIproduksi oleh proses
tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar.adapun tempat pengukuran
suhu tubuh:suhu inti yaitu suhu jaringan dalam relatif konstan seperti rektum, membran
timpani, esofagus, arteri pulmoner, kandung kemiih dan suhu permukaan seperti kulit,
aksila, oral. Rasa suhu mempunyai dua submodalitas yaitu rasa dingin dan rasa
panas. Reseptor dingin/panas berfungsi mengindrai rasa panas dan refleks
pengaturan suhu tubuh. Reseptor ini dibantu oleh reseptor yang terdapat di dalam
system syaraf pusat. Dengan pengukuran waktju reaksi, dapat dinyatakan bahwa
kecepatan hantar untuk rasa dingin lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan
hantaran rasa panas.
Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat. Banyak faktor yang
dapat menyebabkan fluktuasi suhu tubuh. Untuk mempertahankan suhu tubuh
manusia dalam keadaan konstan, diperlukan regulasi suhu tubuh. Suhu tubuh manusia
diatur dengan mekanisme umpan balik (feed back) yang diperankan oleh pusat
pengaturan suhu di hipotalamus. Apabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi
suhu tubuh yang terlalu panas, tubuh akan melakukan mekanisme umpan balik.
Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu inti tubuh telah melewati batas toleransi
tubuh untuk mempertahankan suhu, yang disebut titik tetap (set point). Titik tetap
tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan pada 37°C. Apabila suhu tubuh
meningkat lebih dari titik tetap, hipotalamus akan merangsang untuk melakukan
serangkaian mekanisme untuk mempertahankan suhu dengan cara menurunkan
produksi panas dan meningkatkan pengeluaran panas sehingga suhu kembali pada
titik tetap.
B. Pembentukkan Suhu Tubuh
Pembentukan panas (heat production) dalam tubuh manusia bergantung pada
tingkat metabolisme yang terjadi dalam jaringan tubuh tersebut. Hal ini dipengaruhi
oleh:
1. BMR, terutama terkait dengan sekresi hormon tiroid.
2. Aktivitas otot, terjadi penggunaan energi menjadi kerja dan menghasilkan panas.
3. Termogenesis menggigil (shivering thermogenesis).
4. Termogenesis tak-menggigil (non-shivering thermogenesis)
Sumber energi pembentukan panas ini ialah brown fat. Pada bayi baru lahir,
Brown fat ditemukan pada skapula, aksila, dan area ginjal. Brown fat berbeda dengan
lemak biasa, ukurannya lebih kecil, mengandung lebih banyak mitokondria, banyak
dipersarafi saraf simpatis, dan kaya dengan suplai darah. Stimulasi saraf simpatis oleh
suhu dingin akan meningkatkan konsentrasi cAMP di sel brown fat, yang kemudian
akan mengativasi fosforilasi oksidatif di mitokondria melalui lipolisis. Hasil dari
fosforilasi oksidatif ialah terbentuknya panas yang kemudian akan dibawa dengan
cepat oleh vena yang juga banyak terdapat di sel Brown fat. Brown fat ini merupakan
sumber utama diet-induced thermogenesis.

C. Macam–macam suhu tubuh


Macam-macam suhu tubuh menurut Tamsuri Anas (2007) :
1. Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36°C
2. Normal, bila suhu tubuh berkisar antara 36 – 37,5°C
3. Febris / pireksia, bila suhu tubuh antara 37,5 – 40°C
4. Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari 40°C
Berdasarkan distribusi suhu di dalam tubuh, dikenal suhu inti (core temperatur),
yaitu suhu yang terdapat pada jaringan dalam, seperti kranial, toraks, rongga
abdomen, dan rongga pelvis. Suhu ini biasanya dipertahankan relatif konstan (sekitar
37°C). selain itu, ada suhu permukaan (surface temperatur), yaitu suhu yang terdapat
pada kulit, jaringan sub kutan, dan lemak. Suhu ini biasanya dapat berfluktuasi
sebesar 20°C sampai 40°C.

D. Sistem Pengaturan Suhu Tubuh


Suhu tubuh adalah suatu keadaan kulit dimana dapat diukur dengan
menggunakan thermometer yang dapat di bagi beberapa standar penilaian suhu,
antara lain : normal, hipertermi, hipotermi, dan febris. Suhu dapat di bagi, antara lain:
1. Suhu inti (core temperature) Suhu inti menggambarkan suhu organ-organ dalam
(kepala, dada, abdomen) dan C.°dipertahankan mendekati 37
2. Suhu kulit (shell temperature) Suhu kulit menggambarkan suhu kulit tubuh, jaringan
subkutan, batang tubuh. Suhu ini berfluktuasi dipengaruhi oleh suhu lingkungan.
3. Suhu tubuh rata-rata (mean body temperature) merupakan suhu rata-rata gabungan
suhu inti dan suhu kulit.

E. Mekanisme Tubuh Ketika Suhu Tubuh Berubah


1. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh meningkat yaitu :
a. Vasodilatasi
Vasodilatasi pembuluh darah perifer hampir dilakukan pada semua area tubuh.
Vasodilatasi ini disebabkan oleh hambatan dari pusat simpatis pada hipotalamus
posterior yang menyebabkan vasokontriksi sehingga terjadi vasodilatasi yang
kuat pada kulit, yang memungkinkan percepatan pemindahan panas dari tubuh
ke kulit hingga delapan kali lipat lebih banyak.
b. Berkeringat
Pengeluaran keringat melalui kulit terjadi sebagai efek peningkatan suhu yang
melewati batas kritis, yaitu 37°C. pengeluaran keringat menyebabkan
peningkatan pengeluaran panas melalui evaporasi. Peningkatan suhu tubuh
sebesar 1°C akan menyebabkan pengeluaran keringat yang cukup banyak
sehingga mampu membuang panas tubuh yang dihasilkan dari metabolisme
basal 10 kali lebih besar. Pengeluaran keringat merupakan salh satu mekanisme
tubuh ketika suhu meningkat melampaui ambang kritis. Pengeluaran keringat
dirangsang oleh pengeluaran impuls di area preoptik anterior hipotalamus melalui
jaras saraf simpatis ke seluruh kulit tubuh kemudian menyebabkan rangsangan
pada saraf kolinergic kelenjar keringat, yang merangsang produksi keringat.
Kelenjar keringat juga dapat mengeluarkan keringat karena rangsangan dari
epinefrin dan norefineprin.
2. Penurunan pembentukan panas
Beberapa mekanisme pembentukan panas, seperti termogenesis kimia dan
menggigil dihambat dengan kuat. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh menurun,
yaitu
a. Vasokontriksi kulit di seluruh tubuh. Vasokontriksi terjadi karena rangsangan
pada pusat simpatis hipotalamus posterior.
b. Piloereksi. Rangsangan simpatis menyebabkan otot erektor pili yang melekat
pada folikel rambut berdiri. Mekanisme ini tidak penting pada manusia, tetapi
pada binatang tingkat rendah, berdirinya bulu ini akan berfungsi sebagai isolator
panas terhadap lingkungan.
3. Peningkatan pembentukan panas
Pembentukan panas oleh sistem metabolisme meningkat melalui mekanisme
menggigil, pembentukan panas akibat rangsangan simpatis, serta peningkatan
sekresi tiroksin.

D. Faktor Yang Mempengaruhi Suhu Tubuh


Setiap saat suhu tubuh manusia berubah secara fluktuatif. Hal tersebut dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu :
1. Exercise, Semakin beratnya exercise maka suhunya akan meningkat 15 x,
sedangkan pada atlet dapat meningkat menjadi 20 x dari basal ratenya.
2. Hormon (Thyroxine dan Triiodothyronine) adalah pengatur pengatur utama basal
metabolisme rate. Hormon lain adalah testoteron, insulin, dan hormon pertumbuhan
dapat meningkatkan metabolisme rate 5-15%.
3. Sistem syaraf, Selama exercise atau situasi penuh stress, bagian simpatis dari
system syaraf otonom terstimulasi. Neuron-neuron postganglionik melepaskan
norepinephrine (NE) dan juga merangsang pelepasan hormon epinephrine dan
norephinephrine (NE) oleh medulla adrenal sehingga meningkatkan metabolisme
rate dari sel tubuh.
4. Suhu tubuh, Meningkatnya suhu tubuh dapat meningkatkan metabolisme rate,
setiap peningkatan 1 % suhu tubuh inti akan meningkatkan kecepatan reaksi
biokimia 10 %.
5. Asupan makanan, Makanan dapat meningkatkan 10 – 20 % metabolisme rate
terutama intake tinggi protein.
6. Berbagai macam faktor seperti ; Gender, iklim dan status malnutrisi.
7. Usia .Pada saat lahir, mekanisme kontrol suhu masih imatur. Produksi panas
meningkatseiring dengan pertumbuhan bayi memasuki masa anak-anak. regulasi
suhu akannormal setelah anak mencapai pubertas.Lansia sensitif terhadap suhu
yang ekstrem akibat turunnya mekanisme kontrolsuhu (terutama kontrol vasomotor),
penurunan jumlah jaringan subkutan,penurunan aktivitas kelenjar keringat,
penurunan metabolism
8. Olahraga, Aktivitas otot memerlukan peningkatan suplai darah dan metabolisme
lemak dankarbohidrat.
9. Kadar Hormon Suhu tubuh wanita lebih fluktuatif dibandingkan pria
10. Irama sirkardiansuhu tubuh berubah secara normal 0,5-1 derajat Celcius selama
periode 24 jam.suhu tubuh rendah antara pukul 01:00 dan 04:00 dini hari.
11. Stres, Stress fisik dan emosi meningkatkan suhu tubuh melalui stimulasi hormonal
dan persyarafan
12. Lingkungan, Mekanisme kontrol suhu tubuh akan dipengaruhi oleh suku di sekitar,
walaupun terjadi perubahan suhu tubuh, tetapi tubuh mempunyai mekanisme
homeostasis yang dapat dipertahankan dalam rentang normal. Suhu tubuh yang
normal adalah mendekati suhu tubuh inti yaitu sekitar 37 0 C. suhu tubuh manusia
mengalami fluktuasi sebesar 0,5 – 0,7 0 C, suhu terendah pada malam hari dan
suhu tertinggi pada siang hari. Panas yang diproduksikan harus sesuai dengan
panas yang hilang.
13. Demam (peradangan).Proses peradangan dan demam dapat menyebabkan
peningkatan metabolisme sebesar 120% untuk tiap peningkatan suhu 10°C.

E. Gangguan Pengaturan Suhu Tubuh


Diantaranya disebabkan oleh:
1. Demam
Demam merupakan mekanisme pertahanan yang penting. Peningkatan ringan suhu
sampai 39°C meningkatkan sistem imun tubuh. Demam juga meruapakan bentuk
pertarungan akibat infeksi karena virus menstimulasi interferon (substansi yang
bersifat melawan virus).Pola demam berbeda bergantung pada pirogen.
Peningkatan dan penurunan jumlah pirogen berakibat puncak demam dan turun
dalam waktu yang berbeda.Selama demam, metabolisme meningkat dan konsumsi
oksigen bertambah. Metabolisme tubuh meningkat 7% untuk setiap derajat
kenaikan suhu. Frekuensi jantung dan pernapasan meningkat untuk memenuhi
kebutuhan metabolik tubuh terhadap nutrient. Metabolisme yang meningkat
menggunakan energi yang memproduksi panas tambahan.
2. Kelelahan akibat panas
Kelelahan akibat panas terjadi bila diaforesis yang banyak mengakibatkan
kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan. Disebabkan oleh lingkungan
yang terpajan panas. Tanda dan gejala kurang volume cairan adalah hal yang
umum selama kelelahan akibat panas. Tindakan pertama yaitu memindahkan klien
ke lingkungan yang lebih dingin serta memperbaiki keseimbangan cairan dan
elektrolit.
3. Hipertermia
Peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan ketidakmampuan tubuh untuk 
meningkatkan pengeluaran panas atau menurunkan produksi panas adalah
hipertermia. Setiap penyakit atau trauma pada hipotalamus dapat mempengaruhi
mekanisme pengeluaran panas. Hipertermia malignan adalah kondisi bawaan tidak
dapat mengontrol produksi panas, yang terjadi ketika orang yang rentan
menggunakan obat-obatan anastetik tertentu.
4. Heat stroke
Pajanan yang lama terhadap sinar matahari atau lingkungan dengan suhu tinggi
dapat mempengaruhi mekanisme pengeluaran panas. Kondisi ini disebut heat
stroke, kedaruratan yang berbahaya panas dengan angka mortalitas yang tinggi.
Klien beresiko termasuk yang masih sangat muda atau sangat tua, yang memiliki
penyakit kardiovaskular, hipotiroidisme, diabetes atau alkoholik. Yang termasuk
beresiko adalah orang yang mengkonsumsi obat yang menurunkan kemampuan
tubuh untuk mengeluarkan panas (mis. fenotiazin, antikolinergik, diuretik,
amfetamin, dan antagonis reseptor beta-adrenergik) dan mereka yang menjalani
latihan olahraga atau kerja yang berat (mis. atlet, pekerja konstruksi dan petani).
Tanda dan gejala heatstroke termasuk gamang, konfusi, delirium, sangat haus,
mual, kram otot, gangguan visual, dan bahkan inkontinensia. Tanda lain yang paling
penting adalah kulit yang hangat dan kering.
5. Hipotermia
Pengeluaran panas akibat paparan terus-menerus terhadap dingin memengaruhi
kemampuan tubuh untuk memproduksi panas sehingga akan mengakibatakan
hipotermia. Hipotermia aksidental biasanya terjadi secara berangsur dan tidak
diketahui selama beberapa jam. Ketika suhu tubuh turun menjadi 35°C, orang yang
mengalami hipotermia mengalami gemetar yang tidak terkontrol, hilang ingatan,
depresi, dan tidak mampu menilai. Jika suhu tubuh turun dibawah 34,4°c, frekuensi
jantung, pernapasan, dan tekanan darah turun. Jika hipotermia terus berlangsung,
disritmia jantung akan berlangsung, kehilangan kesadaran, dan tidak responsif
terhadap stimulus nyeri.

F. Pengukuran Suhu Tubuh


Pengukuran suhu tubuh dilakukan dengan menggunakan Termometer, lokasi untuk
pengukuran, yaitu :
1. Ketiak/ axilae: termometer didiamkan selama 10-15 menit
2. Anus/ dubur/ rectal: termometer didiamkan selama 3-5 menit
3. Mulut/ oral: termometer didiamkan selama 2-3 menit
Adapun suhu tubuh normal menurut usia dapat dilihat pada tabel berikut:
USIA SUHU(DERAJAT CELCIUS)
3 Bulan 37,5°C
6 Bulan 37,5°C
1 Tahun 37,7°C
3 Tahun 37,2°C
5 Tahun 37,0°C
7 Tahun 36,8°C
9 Tahun 36,7°C
11 Tahun 36,7°C
13 Tahun 36,6°C
Dewasa 36,4°C
>70 Tahun 36,0°C

Anda mungkin juga menyukai