Anda di halaman 1dari 9

KASUS (DEMAN TIFOID)

An. D, jenis kelamin perempuan, umur 6 tahun, masuk rumah sakit pada tanggal 6
April 2014, TB 118 cm, BB 20 kg, di diagnosa Demam Tifoid.
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan panas sejak 5 hari yang lalu,bersifat
turun naik, terutama dirasakan menjelang sore dan malam hari, tidak disertai badan menggigil
dengan banyak berkeringat, dan tidak ditemukannya bercak-bercak kemerahan pada kulit,
atau perdarahan pada hidung. Semenjak panas, pasien sering mengigau saat sedang tidur.
Keluhan disertai dengan nyeri pada perut, nafsu makan menurun, dan sejak 4 hari
yang lalu belum buang air besar. Buang air kecil biasa 2 kali sehari sebelum masuk rumah
sakit, pasien berobat ke dokter dan diberi obat penurun panas. Namun karena tidak ada
perubahan pasien dibawa ke RS Doris Sylvanus Palangka Raya.
Pasien sering makan makanan jajanan luar rumah. Riwayat pergian keluar daerah
disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu:  Pasien belum pernah menderita penyakit seperti ini
Riwayat Penyakit Keluarga: Dalam keluarga tidak ada menderita penyakit seperti ini
Hasil Pemeriksaan Biokimia:  Hb 10,8 g/dl, Hematokrit: 32%, Leukosit 6.500/mm³, LED:
18 mm/jam, Trombosi 135.000/mm³, Dff Count : 0/0/2/50/3.
Pemeriksaan Kimia Urin: Kejernihan: kuning jernih
Data Klinis Pasien: TD 120/80 mmHg, nadi: 100x/menit, suhu 38,3°C, pernafasan
28x/menit. Secara fisik pasien tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis.
Tetapi: Infus RL 20 TPM, Paraceta mol syr 3 x 500 mg (kalau panas), Kloramfenikol 4 x
500 mg.
Riwayat Makan Dahulu : Pasien biasa makan 3 kali sehari dengan komposisi nasi, lauk dan
sayuran.
Hasil Recall 24 Jam: selama sakit nafsu makan menurun, mual, nyeri pada perut serta tidak
BAB 6 hari, saat awal masuk RS didapatkan energi 1200 Kkal, protein 45 gr, lemak 35 gr,
KH 180 gr.
Buat: NCP untuk kasus tersebut lengkap dengan rencana intervensinya
IDENTITAS KLIEN
Nama                : An. D
Usia                  : 6 tahun
Pekerjaan          : Pelajar
BB                    : 20 kg
TB                    : 118 cm
Keluhan        : Keluhan disertai dengan nyeri pada perut, nafsu makan menurun, dan sejak 4
hari yang lalu belum buang air besar. Buang air kecil biasa 2 kali sehari sebelum masuk
rumah sakit, pasien berobat ke dokter dan diberi obat penurun panas. Namun karena tidak ada
perubahan pasien dibawa ke RS Doris Sylvanus Palangka Raya.
SKRINING GIZI
rErE                   Resik Resiko Sedang Resiko Tinggi
o Ringan
Berat badan turun 2,5-5 Berat badan turun 5- Berat badan turun
kg dalam 6 bulan - 7,5 kg dalam 6 bulan - >7,5 kg dalam 6 -
terakhir terakhir bulan terakhir
RBW= 80-120% - RBW= 70-80% atau - RBW= <70% atau -
120-130% >130%
IMT = 20-25 kg/m² IMT = 17-18 atau 30- IMT = <17 kg/m²
- - ü
35 kg/m² atau >35 kg/m²
Mual/muntah ringan, Mual/muntah malabsorbsi
- - -
diare berkepanjangan, diare
Nafsu makan turun Tidak ada nafsu makan Mendapat
makanan
- - -
perantara dan
/MLP
Gangguan mengunyah Decubitus ringan dan Decubitus berat
atau menelan atau terbuka lainnya tau luka terbuka
- - -
yang tak kunjung
sembuh
Hipertensi Gagal ginjal Menderita
- - penyakit pankreas -
berat
Atherosklerosis, Stadiun awal penyakit Kanker stadiun
peningkatan profil - kanker dan/kemoterapi - lanjut dengan -
lemak darah kekeksia
Menjalani operasi Menjalani operasi Menjalani operasi
- - -
ringan berat saluran cerna
Anemi Diabetes tidak Malnutrisi
ü - -
terkontrol
Ulkus Gangguan saluran Pasien di ICU
- cerna, pendarahan - luka bakar -
saluran cerna
Istirahat di tempat tidur Menderita penyakit Mengalami sepsis
- - -
jantung kongetiv-
Dehidrasi ringan - Stroke - Trauma multiple -
Albumi 3,2 – 3,4 mg/dl Albumi 2,8-3,1 mg/dl Albumi <2,8
- - -
mg/dl
Total limposit 1200- Total limposit 900- Total limposit
- - -
1500 sel/m³ 1200 sel/m³ <900 sel/m³
Depresi ringan ü Depresi sedang - Depresi berat -

Kesimpulan:
Dari hasil skrining gizi diatas dapat disimpulkan bahwa An. D mengalami resiko Tinggi
dibuktikan dengan IMT = 14,36 kg/m² (<17 kg/m²)
Resiko: Tinggi
Ahli Gizi : Helpitina
NUTRITION ASSESSMENT
Antropometri -         Berat Badan = 20 kg
-       Tinggi Badan = 118 cm
-        BBI    = [ Umur (tahun) 7-5] : 2
 = ( 6 x 7 – 5) : 2
        = 18,5  kg (Normal)
         IMT = 20 kg/1.18 m = 14,36  /m (Kurus)
2  kg 2  

Biokimia -      Hb 10,8 g/dl (Kurang)


-      Hematokrit: 32% (Kurang)
-      Leukosit 6.500/mm³ (Normal)
-      LED: 18 mm/jam (Tinggi)
-      Trombosit 135.000/mm³ (Kurang)
(Sumber : NCP (Adisty C. A)
-       TD 120/80 mmHg (normal)
-       nadi: 100x/menit (normal)
Klinis -       suhu 38,3°C (tinggi)
-       pernafasan 28x/menit. (normal)
-       Secara fisik pasien tampak sakit sedang, kesadaran compos
mentis.
 (Sumber : NCP (Adisty C. A)

-     Secara fisik pasien tampak sakit sedang, kesadaran compos


Fisik mentis.

Dietary History / Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan panas sejak 5 hari
Riwayat Makan yang lalu,bersifat turun naik, terutama dirasakan menjelang sore
dan malam hari, tidak disertai badan menggigil dengan banyak
berkeringat, dan tidak ditemukannya bercak-bercak kemerahan
pada kulit, atau perdarahan pada hidung. Semenjak panas, pasien
sering mengigau saat sedang tidur.
Keluhan disertai dengan nyeri pada perut, nafsu makan menurun,
dan sejak 4 hari yang lalu belum buang air besar. Buang air kecil
biasa 2 kali sehari sebelum masuk rumah sakit, pasien berobat ke
dokter dan diberi obat penurun panas. Namun karena tidak ada
perubahan pasien dibawa ke RS Doris Sylvanus Palangka Raya.
Pasien sering makan makanan jajanan luar rumah. Riwayat pergian
keluar daerah disangkal.

Audit Gizi:

       E      = (Sedang)

       P      = (Lebih)

       L       = (kurang)

       KH    = (Sedang)

Aktivitas Fisik Compos Mentis

NUTRITION DIAGNOSA
-          Domain Intake
           Kelebihan intake Protein (NI-52.2) yang disebabkan oleh
kurangnya kepercayaan/sikap yang salah terhadap makanan,nutrisi, dan topik-topik yang
terkait nutrisi dibuktikan dengan protein (Lebih). Selain itu An. D juga kekurangan
intake lemak (NI-53.6) disebabkan oleh kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan
makanan dan nutrisi, pemilihan makanan yang tidak tepat dibuktikan dengan lemak (kurang).
-          Domain Klinis
Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi khusus (NC-2.2) yang disebabkan oleh gangguan
fungsi organ lain akibat perubahan biokimia ditandai oleh suhu 38,3°C (tinggi). Selain
itu An. D mempunyai berat badan kurang (NC-3.2) disebabkan oleh kekurangan intake energi
dan diakibatkan oleh demam tifoid yang An. D alami dibuktikan IMT = 14,36 kg/m2  (Kurus).

-          Domain Prilaku
Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan makanan/zat gizi (NB-1.1) disebabkan
oleh keyakinan/perhatian yang salah mengenai makanan, zat gizi dan masalah-masalah lain
yang berhubungan dengan makanan/zat gizi dibuktikan dengan An. D suka jajan di luar
rumah.

Kesimpulan
Dari hasil diagnosa gizi dapat disimpulkan bahwa An. D  mengalami kekurangn berat
badan dibuktikan dengan IMT = 14,36 kg/m2 karena mengalami sakit demam Tifoid  Untuk itu
An. D disarankan mengubah perilaku makannya dan jangan suka jajan di luar rumah lagi.

NUTRITION INTERVENTION
1.   Tujuan diet
-            Jangka Panjang : Memperbaiki pola makan agar menjadi lebih baik serta
mengupayakan perubahan sikap dan perilaku sehat terhadap makanan oleh pasien dan
keluarganya.
-            Jangka Pendek :  Memberikan makanan dan cairan secukupnya untuk memperbaiki
jaringan tubuh yang rusak serta mencegah komplikasi pendarahan

2.   Jenis Diet : Diet Rendah Kalori Gizi Seimbang (RKGS)


3.   Perhitungan zat gizi dan cairan
- BBI = (TB – 100) – 10% (TB – 100)

= (118 – 100) – 10% (118 – 100)

= 18 – 1,8

= 16,2 kg

- IMT = BB = 20 = 20

(TB)2 = (1.18)2 = 1,4

= 14,3 (kurus)

Menghitung Kebutuhan Energi

- Kebutuhan Energi = 90 kalori / kg BBI


= 90 x 16,2 kg
= 1.458 kal

(+ 10%) = 1.603,8 kal


(- 10%) = 1.312,2 kal

- Kebutuhan Protein = 10% x KE


4
= 10% x 1.458
4
= 36,5 gr

(+10%) = 40,1 gr

(-10%) = 32,8 gr

- Kebutuhan Lemak = 30% x KE


9
= 30% x 1.458
9
= 48,6 gr

(+10%) = 53,5 gr

(-10%) = 43,8 gr

- Kebutuhan Karbohidrat = 60% x KE


4
= 60% x 1.458
4
= 218,7 gr

(+10%) = 240,6 gr

(-10%) = 196,8 gr

- Makan Pagi dan Malam (25%)


 Energi = 25% x 1.458 = 364,5 kkal
(+10%) = 401 kkal
(-10%) = 328,05 kkal
 Protein = 25% x 36,5 = 9,1 gr
(+10%) = 10,03 gr
(-10%) = 8,2 gr
 Lemak = 25% x 48,6 = 12,2 gr
(+10%) = 13,4 gr
(-10%) = 10,9 gr
 Karbohidrat = 25% x 218,7 = 54,7 gr
(+10%) = 60,1 gr
(-10%) = 49,2 gr
- Makan Siang (30%)
 Energi = 30% x 1.458 = 437,4 kkal
(+10%) = 481,1 kkal
(-10%) = 393,7 kkal
 Protein = 30% x 36,5 = 11 gr
(+10%) = 12,05 gr
(-10%) = 9,9 gr
 Lemak = 30% x 48,6 = 14,6 gr
(+10%) = 16 gr
(-10%) = 13,1 gr
 Karbohidrat = 30% x 218,7 = 65,6 gr
(+10%) = 72,2 gr
(-10%) = 59,04 gr
- Selingan Pagi dan Sore (10%)
 Energi = 10% x 1.458 = 145,8 kkal
(+10%) = 160,4 kkal
(-10%) = 131,2 kkal
 Protein = 10% x 36,5 = 3,65 gr
(+10%) = 4,01 gr
(-10%) = 3,3 gr
 Lemak = 10% x 48,6 = 4,86 gr
(+10%) = 5,4 gr
(-10%) = 4,4 gr
 Karbohidrat = 10% x 218,7 = 21,9 gr
(+10%) = 24,1 gr
(-10%) = 19,7 gr

-        Kebutuhan Cairan = 125 ml x 18,5 kg = 2312,5 ml


( + 20 % = 2197  – 2428,125 ml )
4.   Prinsip Diet :  -   Energi Cukup
-        Protein Cukup
-        Lemak Rendah
-        Karbohidrat Cukup
-        Vitamin Mineral Cukup
-        Cairan Cukup
-        Rendah Serat terutama serat tidak larut air
 (Sumber : Penuntun Diet)

5.   Syarat Diet :
-          Energi Rendah sebesar 1.665 kkal ditujukan untuk menurunkan berat  badan yang
dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan kebiasaan makan dari segi kualitas
maupun kuantitas.
-          Protein cukup diberikan sebesar 27,7 gram untuk   memenuhi kebutuhan dan memberikan
rasa kenyang.
-          Lemak rendah diberikan sebesar 55,5 gram untuk menyediakan alat transpor vitamin larut
lemak dan membantu mengontrol kolesterol dalam darah.
-          Karbohidrat cukup diberikan sebesar 270,65 gram sebagai sumber energi untuk
menunjang aktivitas sehari-hari.
-          Vitamin mineral cukup untuk memelihara kekuatan otot saluran cerna.
-          Cairan cukup untuk mencegah dehidrasi.
-          Rendah Serat terutama serat tidak larut air

6.   Bentuk makanan : Makanan biasa yang mudah dicerna


7.   Frekuensi : Pola makan 3x sehari dan 2x selingan
8.   Rute : Pemberian makanan /minuman melalui oral
9.   Edukasi gizi melalui konsultasi gizi :
-        Topik                :  Asupan Gizi Seimbang Untuk Penyakit Tifoid
-        Sasaran            : Orang tua An. D
-        Alat Peraga       :  Food Model/Leaflet
-        Waktu               : + 30 menit
-        Materi               : Prinsip gizi seimbang dan resiko penyakit akibat demam Tifoid
                   Untuk usia anak-anak.
-        Metode : ceramah, diskusi dan tanya jawab

10.   Monitoring dan Evaluasi


1.    Asupan Makanan
          Makanan yang harus dikonsumsi An. D adalah makanan yang mengandung  zat
gizi seimbang .
2.     Pola Makan
            Pola makan yang harus dijalani An. D adalah sesuai dengan kebutuhan zat gizi
yang sudah diperhitungkan. Dengan pola makan 3 kali sehari disertai dengan selingan 2x
(snack pagi dan snack siang).
3.    Berat badan
Melakukan controlling untuk mengetahui apakah terjadi penurunan atau terjadi
peningkatan berat badan sebagai tolak ukur keberhasilan memperoleh berat badan normal.

Anda mungkin juga menyukai