Anda di halaman 1dari 26

Hubungan Asosiasi

Pendahuluan
• Epidemiologi: Studi tentang sebaran (distribusi) dan faktor yang berpengaruh (determinan) dari frekuensi penyakit
pada populasi (manusia).
• Studi epidemiologi secara garis besar dapat dibagi menjadi:
• Studi deskriptif
• Studi analitik
• Studi deskriptif adalah Studi yang ditujukan untuk menentukan jumlah atau frekuensi dan distribusi penyakit
disuatu wilayah berdasarkan orang (Who), tempat (Where) dan waktu (when)
• Studi Analitik adalah studi epidemiologi yang bertujuan untuk mencari jawaban bagaimana timbulnya
masalah kesehatan dengan cara
• mempelajari faktor-faktor penyebab (causal factor, etiologic factor) timbulnya penyakit
• Mempelajari hubungan satu penyebab dengan penyebab yang lain
• Mempelajari besarnya pengaruh penyebab dengan terjadinya penyakit

• Untuk apa ? – Perencanaan dan intervensi untuk memecahkan masalah


masalah kesehatan
• Penyakit merupakan salah satu gangguan kehidupan manusia yang telah dikenal
orang sejak dahulu. Pada mulanya, konsep terjadinya didasarkan pada adanya
gangguan makhluk halus atau karena kemurkaan dari Yang Maha Pencipta.
• Hippocrates mengembangkan teori bahwa timbulnya penyakit disebabkan oleh
pengaruh lingkungan yang meliputi air, udara, tanah, cuaca, dan lain sebagainya.
• Kausalitas/hubungan kausal berkaitan dengan hubungan sebab akibat yang digunakan
untuk memastikan bagaimana kejadian atau lingkungan yang berbeda berhubungan
satu sama lain dan /atau bagaimana kejadian tersebut bisa berhubungan.
Pengertian
• Hubungan asosiasi dalam epidemiologi diartikan sebagai hubungan keterikatan atau
saling mempengaruhi antara dua atau lebih variabel
• Bentuk Hubungan asosiasi
• hubungan sebab akibat
• Bukan hubungan sebab akibat
• hubungan keterikatan adalah hubungan antar variabel, dimana ada perubahan
variabel yang satu (indevendent) akan mempengaruhi variabel yang lain (Dependent)
• Hubungan Asosiasi dalam epidemiologi dibagi dalam 3 jenis :
1. Hubungan semu
2. Hubungan non kausal
3. Hubungan kausal
Hubungan Semu
• Hubungan semu adalah adanya hubungan antara dua viariabel atau lebih yang
bersifat semu (tidak benar) atau palsu
• Penyebabnya
• kebetulan ---- karena peluang : tampak ada hub. Yang erat dan memenuhi memenuhi kaidah-kaidah
statistik
• Bias pada metode penelitiannya
Hubungan asosiasi tapi bukan kausa
• Yaitu hubungan yang bersifat bukan kausa (sebab akibat), dimana variabel ke 3
tampaknya mempunya hubungan dengan salah satu variabel yang terlibat dalam
hubungan kausal, tetapi unsur ketiga ini bukan sebagai faktor penyebab

Minum kopi

merokok Ca Paru
Hubungan sebab akibat (kausa)
• Adalah hubungan dua variabel atau lebih dimana salah satu atau lebih diantar variabel
tersebut merupakan penyebab terhadap terjadinya variabel lain
• Terdapat 2 pendekatan dalam mendefinisikan kausa penyakti
1. Pendekatan determinisme
2. Pendekatan probabilitas
• Pendekatan determinant menganggap antara variabel dependent (penyakit) dan variabel
independent (factor penelitian) berjalan sempurna, persisi yang digambarkan dalam model
matematika.
• Pendekatan determinant menekankan pada kosenp Necessary cause dan Sufficient cause
• Pendekatan Probabilitas merupakan pemberian ruang terhadap kemungkinan terjadinya
kesalahan-kesalahan baik kesalahan random maupun kesalahan sistematis yang dapat
mempengaruhi hasil kausalitas dari factor kausal.
Kausa diperlukan (Necessary cause)
• Adalah keadaan yang mutlak diperlukan untuk terjadinya suatu akibat,
tanpa keadaan tersebut tidak akan ada akibat.
• Untuk suatu kausa disebut Necessary (diperlukan) maka ia harus
mendahului akibat
• Contoh :
• Infeksi Hepatitis B adalah necessary untuk karsinoma hepatoselular;
• aspirin (mungkin) menyebabkan sindrom Reyes.
Sebab NECESSARY
(contoh: basilus tuberkel dan tuberkulosis)

Ada penyakit Bebas penyakit

Ada Eksposur Ya Ya

Tidak ada Tidak Ya


eksposur

Konsep Penyebab Penyakit 9


Kausa mencukupi (Sufficient cause)
• Adalah keadaan yang sudah pasti memberikan akibat
• Jika sebab itu ada penyakit harus terjadi. Namun, penyakit dapat terjadi tanpa sebab
yang sedang ada itu
Sebab SUFFICIENT
( Infeksi Rabies dan kematian)

ADA BEBAS
PENYAKIT PENYAKIT

ADA YA TIDAK
EKSPOSUR

TIDAK ADA YA YA
EKSPOSUR

Konsep Penyebab Penyakit 11


Necessary and sufficient cause:

• Semua kejadian penyakit Y dikarenakan sebab X, dan sebab X selalu menghasilkan


penyakit Y
Biasanya, bila suatu sebab adalah sufficient , itu biasanya juga necessary,
Contoh
• hubungan infeksi virus campak dengan campak klinis atau infeksi rabies dengan rabies klinis
• HIV mungkin menjadi suatu sebab necessary dan sufficient dari AIDS, namun hal ini mungkin terlihat
meningkat, seperti kita menemukan individu HIV positif jangka panjang tanpa AIDS.
DUA SEBAB NECESSARY DAN
SUFFICIENT (contoh HIV dan AIDS)

ADA BEBAS
PENYAKIT PENYAKIT

ADA SEMUA TIDAK


EKSPOSUR

TIDAK ADA TIDAK SEMUA


EKSPOSUR

Konsep Penyebab Penyakit 13


Tipe hubungan kausal
HIV AIDS
• Necessary dan sufficient
• Tanpa faktor X, penyakit Y tidak pernah berkembang
• Dengan faktor X, penyakit Y selalu berkembang
• Necessary tetapi tidak sufficient
• Faktor X tidak cukup menyebabkan penyakit Y
• Faktor multipel diperlukan, biasanya pada urutan waktu spesifik (seperti
karsinogenesis)
Infeksi Mycobacterium
Tuberculosis
Rekasi pada tingkat Tuberculosis klinis
Gizi buruk seluler

Keadaan lingkungan
• Tidak Necessary melainkan sufficient
• Faktor X tidak selalu diperlukan untuk dapat menyebabkan penyakit Y, namun
ketika faktor X hadir maka selalu menyebabkan penyakit Y
Merokok

Serat Asbes Ca paru

Gas Radon
• Tidak Necessary, tidak juga sufficient
• Faktor X dapat ada atau tidak untuk menyebabkan penyakit Y. Tetapi jika Faktor X
hadir dengan penyakit Y, maka sejumlah faktor tambahan harus hadir pula
Hill (1897-1991) Kriteria hubungan kausalitas:
• Kekuatan asosiasi;
Ukuran yang digunakan untuk menilai kekuatan hubungan
paparan dengan penyakit adalah OR dan RR, makin kuat hubungan
penyakit makin kuat pula keyakinan bahwa hubungan tersebut
adalah kausal.
• Konsistensi; Temuan studi dapat direplekasikan pada berbagai
populasi yang berbeda dan oleh berbagai penelitian yang
berbeda memberikan bukti yang lebih kuat dari pada studi
tunggal.
Lanjutan
• Spesifitas; Factor kausal menghasilkan hanya sebuah penyakit dan bahwa
penyakit itu dihasilkan dari hanya sebuah kausal tunggal.
• Hubungan Temporal; Dipastikan bahwa paparan terhadap factor berlangsung
sebelum terjadinya penyakit.
• Efek dosis Respon; Perubahan intensitas yang selalu diikuti oleh perubahan
frekuensi penyakit menguatkan keseimpulan hubungan kausal.
• Biologic Plausability; Hasil study sesuai dengan kerangka biology
• Koherensi; Hasil sejalan dengan riwayat alamiah penyakit biologi, dan
epidemiologi penyakit
• Bukti Eksperimen; Tersedianya bukti eksperimen yang mendukung.
• Analogi; Sesuai dengan analogi sehingga mendukung kesimpulan
kausal.
Model Kausasi
1. Segitiga epidemiologi
2. Jala- jala Kausasi
3. Model Roda
Segitiga Epidemiologi
• Timbulnya masalah kesehatan merupakan interaksi antara
Host, Agent dan environment
• Perubahan pada salah satu komponen akan merubah
keseimbangan tiga komponen yang lainnya, dengan akibat
menaikan atau menurunkan kejadian penyakit
Agent

• Merupakan sesuatu yang diperlukan untuk mengakibatkan penyakit


• Bentuk agent :
• biologis (virus, bakteri, jamur, parasit, protzoa, metazoa, dll),
• unsur nutrisi (defisiensi atau kelebihan
• unsur kimiawi (karbon monoksid, obat-obatan, arsen, pestisida, dll),
• unsur Fisika (Radiasi, panas, benturan, dll)
• unsur psikososial (stress, beban kerja dll)
• Karakteristik Agent
• Infektivitas: kesanggupan agent untuk beradaptasi sendiri terhadap lingkungan Host untuk mampu tinggal, hidup dan
berkembang biak dalam jaringan Host
• Patogenesitas: kesanggupan agent untuk menimbulkan reaksi patologis (penyakit) pada Host setelah infeksi
• Virulensi: kesanggupan agent untuk menghasilkan reaksi patologis berat yang menyebabkan kematian
• Toksisitas: kesanggupan agent untuk memproduksi toksin yang merusak jaringan Host
• Invasivitas: kesanggupan agent untuk penetrasi dan menyebar kedalam jaringan Host
• Antigenisitas: kesanggupan agent merangsang reaksi imunologis Host (membentuk antibodi)
Host (penjamu)
• Adalah manusia atau orgenisme yang rentang oleh pengaruh agent
• Faktor endogen yang melekat pada Host
• Genetik: DM, asma, hipertensi
• Umur: osteoporosis, campak, polio, ca servix, ca mammae
• Jenis kelamin: ca servik, BPH, ca paru
• Suku/ras/warna kulit: negro lebih kuat dari kulit putih
• Fisiologis: kelelahan, kehamilan, pubertas, stres, kurang gizi
• Imunologis: ASI, imunisasi, sakit
• Perilaku: gaya hidup, personal higienis, HAM, rekreasi, merokok, napza
• Manusia mempunyai karakteristik tersendiri dalam menghadapi ancaman penyakit,
yang bisa berupa:
• Resistensi : kemampuan dan penjamu untuk bertahan terhadap suatu infeksi. Terhadap suatu infeksi
kuman tertentu, manusia mempunyai mekanisme pertahanan tersendiri dalam menghadapinya.
• Imunitas : kesanggupan host untuk mengembangkan suatu respon imunologis, dapat secara alamiah
maupun perolehan (non-alamiah), sehingga tubuh kebal terhadap suatu penyakit tertentu.
• lnfektifnes (infectiousness): potensi penjamu yang terinfeksi untuk menularkan penyakit kepada
orang lain. Pada keadaan sakit maupun sehat, kuman yang berada dalam tubuh manusia dapat
berpindah kepada manusia dan sekitarnya.
Environment (lingkungan)
• Adalah faktor atau kondisi yang berpengaruh yang bukan bagian agent maupun host,
tetapi mampu mempromosikan paparan agent dan interaksinya dengan penjamu
• Faktor lingkungan ini dapat dibagi menjadi:
• Lingkungan Biologis (flora & fauna)
• Lingkungan Fisik
• Lingkungan Sosial Ekonomi
• Karakteristik Environment
• Topografi: situasi lokasi tertentu (letak/posisi/peta), baik alamiah maupun buatan manusia, yang
mempengaruhi terjadinya dan penyebaran penyakit tertentu (danau, sungai, hutan, sawah)
• Geografis: keadaan yang berhubungan dengan permukaan bumi (struktur geologi, iklim, penduduk,
flora, fauna) yang mempengaruhi terjadinya dan penyebaran penyakit tertentu (tanah pasir atau
tanah liat)
Jala jala kausasi (The Web of Causation).
• Konsepnya adalah setiap panyakit tidak hanya tergantung kepada sebuah faktor
penyebab, melainkan tergantung kepada sejumlah faktor dalam rangkaian proses
sebab akibat
Pengetahuan gizi
Pendidikan rendah
rendah

Kurang asupan
Produksi pangan yang
rendah
Kemiskinan Kurang
Daya beli rendah gizi

Daya tahan
Kesehatan tubuh dan
Faskes rendah
kurang penyerapan zat
gizi terganggu
Model Roda (The Wheel Model)

• Identifikasi faktor yang berperan dalam timbulnya


penyakti dengan tidak mementingkan pentignya
agent
• Bersarnya dari masing – masing faktor tergantung
pada penyakit yang bersangkutan
• Pada penyakit stress mental peran lingkungan sosial
lebih besar dari yang lainnya
• Pada keadaan luka bakar peeran lingkungan fisik
lebih besar dari lingkungan lainnya
• Peda menyakit malaria peran lingkungan biologis
lebih besar dari lingkungan lainnya
• Peran inti genetik lebih besar dari yang lainnya pada
penyakit keturunan

Anda mungkin juga menyukai