Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Preeklamsia berasal dari kata yunani yaitu eklamsia yang berarti
halilintar. Karena gejalanya yang datang dengan mendadak dan
mengakibatkan keadaan gawat pada ibu hamil (manuaba, ida ayu
chandranita. Dkk, 2013).
Preeklampsia adalah sindroma spesifik kehamilan dengan menurunnya
perfusi organ yang berakibat terjadinya vasospasme pembuluh darah dan
aktivasi endotel (Angsar, 2010).
Kehamilan yang disertai preeklampsia merupakan kehamilan yang
beresiko tinggi karena 30%-40% dapat menyebabkan kematian maternal
dan 30%-50% kematian perinatal (Sofoewan, 2003).
Preeklampsia dan eklampsia adalah komplikasi pada masa kehamilan yang
merupakan salah satu penyebab kematian dan kesakitan ibu dan bayi di
seluruh dunia (Luca, 2008).
Menurut World Health Organization (WHO) secara global kematian ibu di
dunia adalah sebesar 289.000 pada tahun 2013. Sub-Sahara Afrika
menyumbang 62% (179.000) dari kematian global diikuti Asia Selatan
24% (69.000). Di tingkat negara, dua negara yang menyumbang sepertiga
dari kematian ibu adalah India 17% (50.000) dan Nigeria 14% (40.000)
(WHO, 2014).
Data Kementerian Kesehatan dalam Metrotvnews.com oleh Indriani
(2016) mengatakan pada tahun 2016 tercatat 305.000 ibu di Indonesia
meninggal per 100.000 orang. Gilbert dan Harmon (2005) mengatakan
preeklampsia di kawasan Asia menduduki peringkat keenam yang
merupakan gangguan hipertensi dengan persentase sebesar 9,1%, dan di
Indonesia merupakan penyebab kematian ibu peringkat kedua dengan
persentase sebesar 24%. Pada tahun 2012, kejadian preeklampsia di
Indonesia menjadi 32,4% dan 32,4%. Sedangkan persentase di Sumatera
sebesar 33,3% (Depkes RI, 2007).
Selain pendarahan dan infeksi, penyebab kematian ibu ertinggi di negara
berkembang adalah eklamsia dan pre-eklamsia. Kematian akibat eklamsia
lebih tajam dibandingkan dengan pre-eklamsia berat (manuaba, ida ayu
chandranita. Dkk, 2013).
Dalam kehamilan preeklampsia adalah suatu yang menyebabkan sakit
berat, kecacatan jangka panjang, serta kematian pada ibu, janin dan
neonatus (Bastani, 2008).
Oleh karena itu menegakan diagnosis dini pre-eklampsia dan mencegah
agar jangan berlanjut menjadi eklamsia merupakan tujuan pengobatan.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang : “Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Deteksi
Dini Pre-eklamsia”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah Pengetahuan Ibu Hamil
Terhapap Deteksi Dini Terjadinya Preeklampsi pada masa kehamilan di
daerah.....?”.

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pemahaman ibu hamil tentang deteksi dini
terjadinya preeklamsia pada masa kehamilan
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pemahaman ibu hamil tentang pre eklamsia
b. Untuk mengetahui tentang pemahaman ibu hamil untuk deteksi
dini preeklamsia
c. Untuk membantu ibu hamil menceggah terjadinya pre eklamsia
pada masa kehamilan
D. Manfaat Penulisan
Manfaat penelitian secara teoritis dan praktis yaitu :
1. Manfaat Teoritis
Menambah wawasan, pengetahuan, dan dapat pengalaman peneliti tentang
pengetahuan ibu hamil untuk deteksi dini pre eklampsia di masa ke
hamilan di …….
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Responden
Diharapkan dapat meningkatkan Pengetahuan ibu hamil dalam melakukan
deteksi dini pre eklampsia selama kehamilan.
b. Bagi Keluarga
Sebagai masukan dan pengetahuan keluarga dalam melakukan deteksi dini
pre eklampsia pada ibu hamil di masa kehamilan

c. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan


Dapat digunakan sebagai masukan untuk meningkatkan pengetahuan ibu
hamil dalam deteksi dini terjadinya prr eklampsia di….
Membantu memudahkan tenaga kesehatan untuk menilai sejauh mana
pengetahuan lansia ibu hamil dalam deteksi dini pre eklampsia sesuai
dengan prosedur tindakan.
Memberikan gambaran yang dapat digunakan sebagai dasar perawat dalam
upaya meningkatkan pembinaan ibu hamil di …….
d. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai informasi dan dapat dijadikan pengembangan ilmu pengetahuan
dan menjadi tambahan literature dalam kepustakaan keperawatan.
e. Bagi Peneliti Lain
Diharapkan dengan adanya penelitian ini, dapat digunakan sebagai acuan
untuk mengembangkan penelitian-penelitian selanjutnya dan dijadikan
sebagai data awal dan tambahan referensi bagi peneliti lainnya.

Anda mungkin juga menyukai