Anda di halaman 1dari 21

Media Pembelajaran Berbasis ICT pada Mata Pelajaran IPA di

SD Kelas Rendah

Makalah

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Literasi ICT dan Media
Pembelajaran di SD
Dosen Pengampu:
Dr. Karlimah, M. Pd

Oleh:

Alief Ya Nur Latifah 1801406 2D PGSD


Lela Laelatul Musyaropah 1802226 2D PGSD
Muhamad Rizki 1807665 2D PGSD
Rani Cahyani 1801297 2D PGSD
Ririn Slamet Khuliyatunniam 1807363 2D PGSD

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA

2020

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa
yang telah memberikan berkat, anugerah dan karunia yang melimpah, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah “Media Pembelajaran Berbasis ICT pada
Mata Pelajaran IPA di SD Kelas Rendah”.

Penulisan makalah ini disusun guna melengkapi sebagian syarat untuk


memperoleh nilai dan menambah wawasan penulis sebagai seorang mahasiswa.
Walaupun banyak kesulitan yang penulis hadapi ketika menulis makalah ini,
namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, akhirnya tugas ini dapat
diselesaikan dengan baik. Untuk itu penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada orang tua, dan teman-teman yang telah membantu penulis.

Akhir kata, hanya kepada Tuhan jualah segalanya dikembalikan dan


penulis sadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, disebabkan karena
berbagai keterbatasan yang penulis miliki. Untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun untuk menjadi perbaikan di masa yang akan
datang.

Tasikmalaya, 2 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI ii

1.1 Rasional........................................................................................................2

1.2 Pentingnya Masalah....................................................................................2

1.3 Rumusan Masalah.......................................................................................2

1.4 Tujuan Penulisan........................................................................................2

1.5 Manfaat Penulisan......................................................................................2

BAB II KAJIAN TEORI.......................................................................................2

2.1 Information, Comunication and Technology...........................................2

2.2 Media Pembelajaran...................................................................................2

2.3 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar IPA di SD kelas Rendah.........2

2.4 Karakteristik Siswa SD Kelas Rendah......................................................2

BAB III JAWABAN...............................................................................................2

3.1 Cara Membuat Media Pembelajaran Berbasis ICT di SD Kelas


Rendah....................................................................................................................2

3.2 Cara Penggunaan Media Berbasis ICT....................................................2

3.3 Manfaat Media Pembelajaran ICT di SD Kelas Rendah.............................2

BAB IV PENUTUP................................................................................................2

4.1 Simpulan......................................................................................................2

4.2 Saran............................................................................................................2

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rasional
Perkembangan Information and Communication Technology (ICT) atau
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam beberapa dekade terakhir
berjalan sangat cepat sejalan dengan perkembangan teknologi telekomunikasi,
termasuk jaringan komputer. Berbagai teknologi dan aplikasi pendukung juga
telah dikembangkan sebagai upaya untuk mendukung dan mempermudah aktivitas
kehidupan manusia dan organisasi, termasuk kegiatan belajar mengajar dalam
dunia pendidikan [ CITATION Sah10 \l 1057 ]. Dalam menyikapi perkembangan
ICT tersebut, pendidik khususnya guru dituntut untuk dapat menggunakan dan
memanfaatkan ICT sebagai media dalam proses pembelajaran.

Guru pada tingkat Sekolah Dasar, harus dapat menggunakan dan


memanfaatkan ICT sebagai media dalam proses pembelajaran. Hal tersebut
sejalan dengan pendapat Piaget bahwa anak SD dengan kisaran umur tujuh sampai
dua belas tahun sedang berada pada masa operasional konkret. Pada masa
tersebut, anak mampu berpikir logis, memahami permasalahan dan memecahkan
permasalahan secara konkret. Selain hal tersebut, anak pada masa ini masih
memandang segala sesuatu secara utuh. Oleh karena itu, guru harus dapat
memberikan pembelajaran secara utuh dan nyata serta bermakna bagi anak.

Pada kenyataannya, guru yang menerapkan konsep pembelajaran secara


konkret masih sangat kurang. Hal tersebut disebabkan dengan keterbatasan media
pembelajaran untuk menunjang pembelajaran. Menyajian konsep pembelajaran
secara konkret dan bermakna sangat diperlukan khususnya pada mata pelajaran
IPA di SD kelas Rendah.

Penggunaan ICT sebagai media pembelajaran dapat dilakukan dengan


pembuatan vidio animasi. Vidio animasi ini dapat menyajikan konsep
pembelajaran secara konkret dan interaktif. Anak pada proses pembelajaran akan
merasa seperti menonton film kartoon, sehingga pembelajaran akan terasa lebih
menyenangkan dan bermakna bagi anak.

Dengan diimplementasikannya vidio animasi pada pembelajaran IPA di SD


kelas rendah, diharapkan dapat memberikan kesan pembelajaran yang
menyenangkan bagi anak. Sehingga diharapkan anak bukan hanya mengetahui,
namun juga paham dan menerapkan pengetahuannya pada kehidupan sehari-hari.

1.2 Pentingnya Masalah


Perkembangan ICT yang semakin pesat harus dapat dimanfaatkan oleh
pendidik dalam proses pembelajaran. Teknologi dan aplikasi-aplikasi yang telah
ada saat ini harus dapat dimanfaatkan sebagai media dalam proses pembelajaran.
Media berbasis ICT ini dapat mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan,
bermakna dan konkret.

Proses pembelajaran khususnya di SD kelas rendah masih minim dalam


mewujudkan iklim pembelajaran yang menyenangkan, konkret dan bermakna.
Padahal pada masa tersebut anak sedang berada pada masa operasional konkret.
Mencermati hal tersebut perlu kiranya dilakukan pengkajian terhadap media
pembelajaran berbasis ICT di SD kelas rendah. Pengkajian ini penting dilakukan
untuk mewujudkan iklim pembelajaran yang menyenangkan, bermakna dan
konkret.

1.3 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah:
a. Bagaimana cara membuat media berbasis ICT untuk mata pelajaran IPA di
SD kelas rendah?
b. Bagaimana cara menggunakan media berbasis ICT untuk mata pelajaran IPA
di SD kelas rendah?
c. Apa saja manfaat media berbasis ICT pada mata pelajaran IPA di SD kelas
rendah?

1.4 Tujuan Penulisan


Sejalan dengan rumusan masalah di atas, penulisan makalah ini dilakukan
dengan tujuan sebagai berikut.
a. Mendeskripsikan cara pembuatan media berbasis ICT untuk mata pelajaran
IPA di SD kelas Rendah.
b. Mendeskripsikan cara penggunaan media berbasis ICT untuk mata pelajaran
IPA di SD kelas rendah.
c. Mendeskripsikan manfaat media berbasis ICT pada mata pelajaran IPA di SD
kelas rendah.

Selain dari tujuan di atas, penulisan makalah ini dimaksudkan untuk


melengkapi salah satu tugas mata kuliah Literasi ICT dan Media Pembelajaran di
SD.

1.5 Manfaat Penulisan


Sebagai sebuah kajian ilmiah, penulisan makalah ini diharapkan bermanfaat
bagi berbagai pihak berikut.

a. Bagi guru tingkat sekolah dasar khususnya kelas rendah, penulisan makalah
ini diharapkan dapat menjadi referensi dan motivasi dalam penerapan media
berbasis ICT.
b. Bagi mahasiswa jurusan PGSD, penulisan makalah ini diharapkan dapat
dijadikan masukan untuk memahami media berbasis ICT di SD kelas rendah.
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Information, Comunication and Technology


Information and Comunication technology mencakup dua aspek, yaitu
Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi meliputi
segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu,
manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi komunikasi mencakup segala
hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan
mentrasfer data dari perangkat yang satu ke lainnya (Rahim, M. Y, 2011 hlm.
128-129). Maka dari itu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi
marupakan satu kesatuan yang beriringan melengkapi satu sama yang lainnya.
Dilihat dari manfaat dan juga pentingnya ICT sangat berpengaruh untuk
dikehidupan pada zaman sekarang. UNESCO (2004) mendefenisikan bahwa TIK
adalah teknologi yang digunakan untuk berkomunikasi dan menciptakan,
mengelola dan mendistribusikan informasi. Defenisi umum TIK adalah computer,
internet, telepon, televisi, radio, dan peralatan audiovisual.

Sahid (2010, hlm. 5) ada beberapa teknologi yang termasuk ke dalam ICT,
diantaranya:

a. Teknologi komputer, baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat


lunak (software) pendukungnya. Di dalamnya termasuk prosesor (pengolah
data), media penyimpan data/informasi (hard disk, CD, DVD, flash disk,
memori, kartu memori, dll.), alat perekam (CD Writer, DVD Writer), alat
input (keyboard, mouse, scanner, kamera, dll.), dan alat output (layar monitor,
printer, proyektor LCD, speaker, dll.).
b. Teknologi multimedia, seperti kamera digital, kamera video, player suara,
player video, dll.
c. Teknologi telekomunikasi, telepon, telepon seluler, faksimail.
d. Teknologi jaringan komputer, baik perangkat keras (LAN, Internet, WiFI,
dll.), maupun perangkat lunak pendukungnya (aplikasi jaringan) seperti Web,
e-mail, HTML, Java, PHP, aplikasi basis data, dll.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh dunia pendidikan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan, khususnya kualitas pembelajaran melalui pemanfaatan ICT.
Menurut Elang (2009), selain fungsinya sebagai alat bantu pemecahan masalah
manusia, ICT juga dapat dimanfaatkan untuk mendukung proses pembelajaran
yang dipercaya dapat :

a. meningkatkan kualitas pembelajaran;


b. memperluas akses terhadap pendidikan dan pembelajaran;
c. mengurangi biaya pendidikan;
d. menjawab keharusan berpartisipasi dalam ICT, dan;
e. mengembangkan keterampilan ICT (ICT skills) yang diperlukan siswa ketika
bekerja dan dalam kehidupannya nanti.

Strategi pemanfaatan ICT di dalam pembelajaran mencakup: (1) ICT sebagai


alat bantu atau media pembelajaran, (2) ICT sebagai sarana/tempat belajar, (3)
ICT sebagai sumber belajar, dan (4) ICT sebagai sarana peningkatan
profesionalisme.

Menurut Sahid (2010) prinsip umum penggunaan teknologi, dalam hal ini ICT
adalah sebagai berikut :

a. Efektif dan efisien. Penggunaan ICT harus memperhatikan manfaat dari


teknologi ini dalam hal mengefektifkan belajar, meliputi pemerolehan ilmu,
kemudahan dan keterjangkauan, baik waktu maupun biaya.
b. Optimal. Dengan menggunakan ICT, paling tidak pembelajaran menjadi
bernilai “lebih” daripada tanpa menggunakannya. Nilai lebih yang diberikan
ICT adalah keluasan cakupan, kekinian (up to date), kemodernan dan
keterbukaan.
c. Menarik. Artinya dalam prinsip ini, pembelajaran dikelas akan lebih menarik
dan memancing keingintahuan yang lebih. Pembelajaran yang tidak menarik
dan memancing keingintahuan yang lebih akan berjalan membosankan dan
kontra produktif untuk pembelajaran.
d. Merangsang daya kratifitas berpikir pelajar. Dengan menggunakan ICT tentu
saja diharapkan pelajar mampu menumbuhkan kreativitasnya dengan
maksimal yang terdapat didalam diri mereka. Seorang anak yang mempunyai
kreativitas tinggi tentunya berbeda dengan pelajar yang mempunyai
kreativitas rendah. Pelajar yang mempunyai kreativitas tinggi tentunya akan
mampumenyelesaikan permasalahan dengan cepat dan tanggap terhadap
permasalahan yang muncul. Begitu pula sebaliknya dengan pelajar yang
berkreativitas rendah.

2.2 Media Pembelajaran


Secara umum, media merupakan alat untuk menyampaikan informasi atau
pesan dari suatu tempat ke tempat lain. Media digunakan dalam proses
komunikasi, termasuk kegiatan belajar mengajar. Menurut I Wayan Santyasa
(2007, Hlm. 3), proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi,
yakni guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa
(komunikan), dan tujuan pembelajaran.

Menurut Sahid (2010, Hlm. 2) media pembelajaran adalah segala sesuatu


yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga
dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan
belajar untuk mencapai tujuan belajar. Media pembelajaran merupakan komponen
integral dari sistem pembelajaran. Artinya, media pembelajaran tidak dapat
dipisakan dari proses pembelajaran. Tanpa media pembelajaran, proses belajar
mengajar tidak dapat terjadi. Setiap proses belajar mengajar memerlukan
pemilihan dan penggunaan paling tidak satu medium untuk menyampaikan
pembelajaran.

Media yang dapat dimanfaatkan oleh pelajar untuk melakukan aktivitas


belajar disebut sumber belajar. Sebaga ilustrasi, sebuah keping CD (compact disk)
merupakan media pembelajaran, namun apabila di dalam CD tersebut berisi
kumpulan artikel atau software pembelajaran yang dapat digunakan oleh sisiwa
untuk belajar, maka CD tersebut merupakan sumber belajar.

Untuk selanjutnya disepakati bahwa yang dimaksud media pembelajaran,


bukan sekedar benda fisik, namun segala sesuatu yang sudah berisi materi
pembelajaran, yang memungkinkan seseorang memanfaatkannya untuk belajar
guna memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau perubahan sikap.
Beberapa contoh media pembelajaran termasuk media tradisional (papan
tulis, buku teks, handout, modul, lembar peraga, LKS, objek-objek nyata, slide
OHP, pita video atau film, guru, dll.), media massa (koran, majalah, radio,
televisi, bisokop, dll.), dan media pembelajaran baru berbasis ICT (komputer, CD,
DVD, video interaktif, Internet, sistem multimedia, konferensi video, dll.).

Dilihat dari bentuknya, media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi:

a. Media Visual: media yang mampu menampilkan informasi dalam bentuk


yang hanya dapat dilihat atau dibaca, misalnya gambar, foto, grafik, diagram,
bagan, poster, kartun, komik, buku, dll.
b. Media Audial: media yang mampu menyajikan informasi dalam bentuk yang
hanya dapat didengar, misalnya radio, tape recorder, laboratorium bahasa,
player MP3, dll.
c. Projected still media: media yang memerlukan proyektor untuk menampilkan
informasi dalam bentuk gambar/tulisan yang tidak bergerak, misalnya
transparansi slide, slide Power Point, micro film, dll.
d. Projected motion media: media yang memerlukan proyektor untuk
menampilkan informasi dalam bentuk gambar/tulisan yang dapat bergerak,
misalnya film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.

2.3 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar IPA di SD kelas Rendah


Kompetensi inti yang harus dicapai sesuai dengan kurikulum 2013 ada empat,
yaitu:
1. Kompetensi sikap spiritual, rumusan kompetensi ini yaitu menerima dan
menjalan agama yang dianutnya.
2. Kompetensi sikap social, rumusan kompetensi ini yaitu menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta
didik.
3. Kompetensi pengetahuan
4. Kompetensi keterampilan
Kurikulum 2013 untuk Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah dilakukan
menggunakan pendekatan terintegrasi. Berdasarkan pendekatan ini maka terjadi
reorganisasi Kompetensi Dasar mata pelajaran yang mengintegrasikan konten
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas I, II,
dan III ke dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan. Dengan pendekatan ini maka Struktur Kurikulum SD/MI menjadi
lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran berkurang.

Materi mata pelajaran IPA yang diintegrasikan ke dalam mata pelajaran PPKn,
Bahasa Indonesia, Matematika dan PJOK diantaranya:

MATA
KOMPETENSI DASAR
PELAJARAN/KELAS
Bahasa Indonesia/ 3.1 Mengenal teks dekskriptif tentang angota tubuh
Kelas 1 dan pancaindra, wujud dan sifat benda, serta
peristiwa siang dan malam dengan bantuan guru
atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis
yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah
untuk membantu pemahaman.
3.2 Mengenal teks petunjuk/arahan tentang perawatan
tubuh serta pemeliharaan kesehatan dan
kebugaran tubuh dengan bantuan guru atau teman
dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat
diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk
membantu pemahaman.
4.1 Mengamati dan menirukan teks deskriptif tentang
anggota tubuh dan pancaindra, wujud dan sifat
benda, serta peristiwa siang dan malam secara
mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis
yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah
untuk membantu penyajian.
4.2 Mempraktikkan teks arahan/petunjuk tentang
merawat tubuh serta kesehatan dan kebugaran
tubuh secara mandiri dalam bahasa Indonesia
lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata
bahasa daerah untuk membantu penyajian
3.1 Mengenal teks laporan sederhana tentang alam
sekitar, hewan, dan tumbuhan serta jumlahnya
dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan
kosakata bahasa daerah untuk membantu
pemahaman.
3.4 Mengenal teks lirik puisi tentang alam semesta dan
penampakannya dengan bantuan guru atau teman
dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat
diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk
Bahasa Indonesia/ membantu pemahaman.
Kelas 2 4.1 Mengamati dan mencoba menyajikan teks laporan
sederhana tentang alam sekitar, hewan, dan
tumbuhan serta jumlahnya secara mandiri dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi
dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu
penyajian.
4.4 Melantunkan dan menyajikan teks lirik puisi
tentang alam semesta dan penampakannya secara
mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis
yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah
untuk membantu penyajian.
Bahasa Indonesia/ 1.2 Meresapi keagungan Tuhan Yang Maha Esa atas
Kelas 3 penciptaan makhluk hidup, hidup sehat, benda
dan sifatnya, energi dan perubahan, bumi dan
alam semesta.
2.1 Memiliki kepedulian dan rasa tanggung jawab
terhadap makhluk hidup, energi dan perubahan
iklim, serta bumi dan alam semesta melalui
pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa
daerah.
2.2 Memiliki kedisiplinan dan tanggung jawab untuk
hidup sehat serta merawat hewan dan tumbuhan
melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau
bahasa daerah.
2.5 Memiliki kepedulian terhadap kehidupan hewan
dan tumbuhan melalui pemanfaatan bahasa
Indonesia dan/atau bahasa daerah.
3.1 Menggali informasi dari teks laporan informatif
hasil observasi tentang perubahan wujud benda,
sumber energi, perubahan energi, energi
alternatif, perubahan iklim dan cuaca, rupa bumi
dan perubahannya, serta alam semesta dengan
bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia
lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata
bahasa daerah untuk membantu pemahaman.
3.2 Menguraikan teks arahan/petunjuk tentang
perawatan hewan dan tumbuhan, serta daur hidup
hewan dan pengembangbiakan tanaman dengan
bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia
lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata
bahasa daerah untuk membantu pemahaman.
3.5 Menggali informasi dari teks permainan/dolanan
daerah tentang kehidupan hewan dan tumbuhan
dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan
kosakata bahasa daerah untuk membantu
pemahaman
4.1 Mengamati dan mengolah isi teks laporan
informatif hasil observasi tentang perubahan
wujud benda, sumber energi, perubahan energi,
energi alternatif, perubahan iklim dan cuaca, rupa
bumi dan perubahannya, serta alam semesta
secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa
daerah untuk membantu penyajian.
4.2 Menerangkan dan mempraktikkan teks
arahan/petunjuk tentang perawatan hewan dan
tumbuhan serta daur hidup hewan dan
pengembangbiakan tanaman secara mandiri
dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat
diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk
membantu penyajian.
4.5 Mendemonstrasikan teks permainan/dolanan
daerah tentang kehidupan hewan dan tumbuhan
secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa
daerah untuk membantu penyajian.
3.3 Mengenal keberagaman karateristik individu di
Pendidikan Pancasila
rumah dan di sekolah.
dan Kewarganegaraan/
4.4 Mengamati dan menceriterakan keberagaman
Kelas 1
karateristik individu di rumah dan sekolah.
Pendidikan Pancasila 1.1 Menerima keberagaman karakteristik individu
dan Kewarganegaraan/ dalam kehidupan beragama, suku bangsa, ciri-ciri
Kelas 3 fisik, psikis, dan hobby sebagai anugerah Tuhan
Yang Maha Esa di lingkungan rumah dan sekolah.
Pendidikan Jasmani, 3.1 Mengetahui bagian-bagian tubuh manusia dan
Olahraga, dan Kegunaannya.
Kesehatan / Kelas 1 3.4 Mengetahui cara menjaga kebersihan diri yang
meliputi kebersihan badan, kuku, kulit, gigi,
rambut, hidung, telinga, tangan dan kaki serta
pakaian.
Pendidikan Jasmani, 3.1 Mengetahui kebutuhan tidur dan istirahat untuk
Olahraga, dan menjaga kesehatan
Kesehatan/ Kelas 3 3.2 Mengetahui penggunaan waktu luang untuk
kegiatan yang bermanfaat bagi kesehatan
2.4 Karakteristik Siswa SD Kelas Rendah
Tingkatan kelas di sekolah dasar dapat dibagi menjadi dua, yaitu kelas rendah
dan kelas tinggi. Kelas rendah terdiri dari kelas satu, dua, dan tiga, sedangkan
kelas-kelas tinggi terdiri dari kelas empat, lima, dan enam (Supandi, 1992: 44).

Di Indonesia, rentang usia siswa SD, yaitu antara 6 atau 7 tahun sampai 12
tahun. Usia siswa pada kelompok kelas rendah, yaitu 6 atau 7 sampai 8 atau 9
tahun. Siswa yang berada pada kelompok ini termasuk dalam rentangan anak usia
dini. Masa usia dini ini merupakan masa yang pendek tetapi sangat penting bagi
kehidupan seseorang. Oleh karena itu, pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki
anak perlu didorong sehingga akan berkembang secara optimal. Berkaitan dengan
hal tersebut, ada beberapa tugas perkembangan siswa sekolah (Makmun, 1995,
hlm. 68), diantaranya:

a. Mengembangkan konsep-konsep yang perlu bagi kehidupan sehari-hari.


b. Mengembangkan kata hati, moralitas, dan suatu skala, nilai-nilai.
c. Mencapai kebebasan pribadi.
d. Mengembangkan sikap-sikap terhadap kelompok-kelompok dan institusi-
institusi sosial.

Beberapa keterampilan akan dimiliki oleh anak yang sudah mencapai tugas-
tugas perkembangan pada masa kanak-kanak akhir dengan rentang usia 6-13
tahun (Soesilowindradini, 1995, hlm. 116-119).

Keterampilan yang dicapai diantaranya, yaitu social-help skills dan play skill.
Social-help skills berguna untuk membantu orang lain di rumah, di sekolah, dan di
tempat bermain seperti membersihkan halaman dan merapikan meja kursi.
Keterampilan ini akan menambah perasaan harga diri dan menjadikannya sebagai
anak yang berguna, sehingga anak suka bekerja sama (bersifat kooperatif).
Dengan keterampilan ini pula, anak dapatmenunjukkan keakuannya tentang jenis
kelamin, mulai berkompetisi dengan teman sebaya, mempunyai sahabat, mampu
berbagi, dan mandiri.

Sementara itu, play skill terkait dengan kemampuan motorik seperti


melempar, menangkap, berlari, keseimbangan. Anak yang terampil dapat
membuat penyesuaian-penyesuaian yang lebih baik di sekolah dan di masyarakat.
Anaktelah dapat melompat dengan kaki secara bergantian, dapat mengendarai
sepeda roda dua, dapatmenangkap bola dan telah berkembang koordinasi tangan
dan mata untuk dapat memegang pensil maupun memegang gunting.

Pertumbuhan fisik sebagai salah satu karakteristik perkembangan siswa kelas


rendahbiasanya telah mencapai kematangan. Anak telah mampu mengontrol tubuh
dankeseimbangannya. Untuk perkembangan emosi, anak usia 6-8 tahun biasanya
telah dapatmengekspresikan reaksi terhadap orang lain, mengontrol emosi, mau
dan mampu berpisahdengan orang tua, serta mulai belajar tentang benar dan salah.
Perkembangan kecerdasan siswa kelas rendah ditunjukkan dengan
kemampuannya dalam melakukan seriasi, mengelompokkan obyek, berminat
terhadap angka dan tulisan, meningkatnya perbendaharaan kata, senang berbicara,
memahami sebab akibat dan berkembangnya pemahaman terhadap ruang dan
waktu.
BAB III
JAWABAN

3.1 Cara Membuat Media Pembelajaran Berbasis ICT


Dalam pembuatan media pembelajaran berbasis ICT di SD kelas rendah,
penulis membaginya kedalam 2 tahap.

a. Perancangan
Sebelum membuat suatu media pembelajaran berbasis ICT, penulis
melakukan perancangan terlebih dahulu. Perancangan ini dilakukan untuk
memberikan gambaran dan mempersiapkan hal-hal yang akan dibutuhkan ketika
proses pembuatan media. Langkah-langkah dalam proses perancangan ini
diantaranya.
1) Mengkaji kurikulum IPA di SD kelas rendah.
2) Menentukan kompetensi inti dan kompetensi dasar untuk selanjutnya akan
dijadikan bahan untuk pembuatan media berbasis ICT.
3) Mengkaji materi atau content.
4) Menentukan bentuk dari media berbasis ICT yang akan dibuat.
5) Membuat storyboard.
6) Mengumpulkan bahan untuk pembuatan media berbasis ICT.
7) Memilih aplikasi untuk membuat media berbasis ICT.
b. Pembuatan
Setelah melewati proses perancangan, langkah selanjutnya adalah proses
pembuatan. Pada proses pembuatan, penulis membuat atau mengorganisasikan
content vidio menggunakan aplikasi yang sudah ditentukan dan pembuatan vidio
pembelajaran disesuaikan dengan storyboard.

3.2 Cara Penggunaan Media Berbasis ICT


Penggunaan media berbasis ICT khususnya dalam hal ini adalah vidio
animasi dibutuhkan beberapa komponen pendukung seperti proyektor, screen,
laptop dan sound. Cara penggunaan media berbasis ICT yang penulis buat yaitu
sebagai berikut.

1. Siapkan segala komponen pendukung yang dibutuhkan.


2. Jelaskan pada siswa mengenai pembelajaran yang akan dilaksanakan hari
ini.
3. Ajak siswa untuk menonton vidio animasi, pastikan vidio dapat dilihat dan
didengar sampai bangku belakang.
4. Diakhir vidio, guru membimbing siswa untuk melakukan evaluasi
pembelajaran dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam
vidio animasi tersebut.
5. Guru melakukan review dan melakukan refleksi serta relevansi content
vidio animasi tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

3.3 Manfaat Media Pembelajaran ICT di SD Kelas Rendah


Manfaat dari pengaplikasian media berbasis ICT di SD kelas rendah
khususnya dalam bentuk vidio animasi adalah:

1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat


menimbulkan motivasi belajar.
2. Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga lebih bisa dipahami .
3. Siswa akan merasa sedang menonton film kartoon saat pembelajaran
berlangsung.
4. Pelajaran dapat diulang-ulang kapan pun dan dimana pun.
5. Mewujudkan situasi belajar yang efektif.
6. Mempermudah guru dalam menyampaikan informasi pada siswa.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan
Berdasarkan uraian pada bab terdahulu, maka dapat ditarik beberapa hal
sebagai simpulan dalam penulisan makalah ini. Hal-hal tersebut adalah sebagai
berikut.

Pertama, cara untuk membuat media pembelajaran berbasis ICT di SD kelas


rendah terbagi menjadi 2 tahap. Tahap pertama yaitu perencanaan, perencanaan
dilakukan melalui beberapa langkah diantaranya (1) Mengkaji kurikulum IPA di
SD kelas rendah, (2) Menentukan kompetensi inti dan kompetensi dasar untuk
selanjutnya akan dijadikan bahan untuk pembuatan media berbasis ICT, (3)
Mengkaji materi atau content, (4) Menentukan bentuk dari media berbasis ICT
yang akan dibuat, (5) Membuat storyboard, (6) Mengumpulkan bahan untuk
pembuatan media berbasis ICT, (7) Memilih aplikasi untuk membuat media
berbasis ICT. Setelah tahap perencanaan selesai, kemudian masuk ke tahap
pembuatan. Pada proses pembuatan, penulis membuat atau mengorganisasikan
content vidio menggunakan aplikasi yang sudah ditentukan dan pembuatan vidio
pembelajaran disesuaikan dengan storyboard.

Kedua, cara menggunakan media pembelajaran berbasis ICT khususnya vidio


animasi pembelajaran terbagi menjadi beberapa tahap, diantanya (1) Siapkan
segala komponen pendukung yang dibutuhkan (proyektor, screen, laptop dan
sound), (2) Jelaskan pada siswa mengenai pembelajaran yang akan dilaksanakan
hari ini (3) Ajak siswa untuk menonton vidio animasi, pastikan vidio dapat dilihat
dan didengar sampai bangku belakang, (4) Diakhir vidio, guru membimbing siswa
untuk melakukan evaluasi pembelajaran dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang terdapat dalam vidio animasi tersebut, (5) Guru melakukan review dan
melakukan refleksi serta relevansi content vidio animasi tersebut dalam kehidupan
sehari-hari.

Ketiga, manfaat media berbasis ICT khususnya vidio pembelajaran di SD


kelas rendah diantaranya (1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, (2) Bahan pelajaran akan lebih
jelas maknanya sehingga lebih bisa dipahami, (3) Siswa akan merasa sedang
menonton film kartoon saat pembelajaran berlangsung, (4) Pelajaran dapat
diulang-ulang kapan pun dan dimana pun (5) Mewujudkan situasi belajar yang
efektif, (6) Mempermudah guru dalam menyampaikan informasi pada siswa.

4.2 Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka dapat dikemukakan hal-hal berikut
sebagai saran dalam perancangan media berbasis ICT.

1. Dalam melakukan perancangan media berbasis ICT harus tetap berpedoman


pada kompetensi-kompetensi inti yang terdapat dalam kurikulum 2013.
2. Pemilihan media berbasis ICT harus disesuaikan dengan karakteristik atau
kebutuhan siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Elang Krisnadi. (2009). Rancangan Materi Pembelajaran Berbasis ICT.
disajikan dalam Workshop Pengembangan Materi Pembelajaran Berbasis
ICT di FMIPA UNY pada tanggal 6 Agustus 2009.
I Wayan Santyasa. (2007). Landasan Konseptual Media Pembelajaran.
Makalah disajikan dalam Workshop Media Pembelajaran Bagi Guru-
Guru SMA Negeri Banjar Angkan, di Banjar Angkan Klungkung, 10
Januari 2007.
Kemendikbud. (2013). Kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Makmun. (1995). Perkembangan Anak. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Piaget, Jean. &Barbel Inhelder. (2010). The Psychology of Child Terj.
Miftahul Jannah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Rahim, M.Y. (2011). Pemanfaatan ICT Sebagai Media Pembelajaran dan
Informasi pada UIN Alauddin Makasar. Sulerasa. Vol. (6), No. 2.
Sahid. (2010), Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT,
Yogyakarta.
Soesilowindradini. (1995). Psikologi Perkembangan Masa Remaja.
Surabaya: Usaha Nasional.
Supandi. (1992). Strategi Belajar Mengajar Penjaskes. Jakarta: Depdikbud
Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Anda mungkin juga menyukai