Anda di halaman 1dari 2

F4.

Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

Konseling Gizi Pada Ibu Hamil

LATAR BELAKANG
Status gizi merupakan ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk ibu hamil.
Gizi ibu hamil merupakan nutrisi yang diperlukan dalam jumlah yang banyak untuk
pemenuhan gizi ibu sendiri dan perkembangan janin yang dikandungnya. Kebutuhan
makanan dilihat bukan hanya dalam porsi yang dimakan tetapi harus ditentukan pada mutu
zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi. Status gizi ibu hamil
merupakan salah satu indikator dalam mengukur status gizi masyarakat. Jika asupan gizi
untuk ibu hamil dari makanan tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh maka akan terjadi
defisiensi zat gizi. Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi. Karena itu,
kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan
zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan
besarnya organ kandungan, serta perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Sehingga
kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh
tidak sempurna.
Gizi merupakan faktor penting yang berpengaruh terhadap kualitas seseorang termasuk
ibu hamil. Berbagai penelitian telah mengungkapkan bahwa malnutrisi yang terjadi pada awal
kehamilan mempengaruhi perkembangan dan kapasitas embrio untuk bertahan hidup.
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR),
terhambatnya pertumbuhan otak janin dan bayi lahir pendek. Melalui pola makan yang baik
benar selain kebutuhan gizi bagi ibu terpenuhi, kebutuhan gizi bagi janin juga terpenuhi
sehingga pertumbuhan dan perkembangan berjalan dengan normal sesuai dengan usia
kehamilan. Masalah yang sering ditemui oleh ibu hamil adalah kesulitan makan dikarenakan
terdapatnya mual dan muntah.
Apabila kebutuhan gizi ibu hamil tidak terpenuhi maka dapat timbul gangguan gizi dan
penyulit kehamilan. Salah satunya adalah kejadian anemia. Ibu hamil sangat rentan dengan
terjadinya anemia. Perubahan fisiologis yaitu adanya proses haemodilusi mengakibatkan ibu
hamil akan mengalami penurunan kadar haemogloblin dalam tubuhnya. Volume darah ibu
meningkat selama trimester pertama. Peningkatan terjadi paling cepat pada trimester kedua,
kemudian naik pada tingkat yang jauh lebih lambat pada trimester ketiga Kemudian volume
darah akan stabil pada selama beberapa minggu kehamilan.

PERMASALAHAN
Berdasarkan data Departemen Kesehatan RI tahun 2013, sekitar 146.000 bayi usia 0 – 1
tahun dan 86.000 bayi baru lahir (0 – 28 hari) meninggal setiap tahun di Indonesia. Angka
kematian bayi adalah 32 per 1000 Kelahiran Hidup, lima puluh empat persen penyebab
kematian bayi adalah latar belakang gizi.
Tidak semua ibu hamil dan keluarganya mendapatkan pendidikan dan konseling
kesehatan yang memadai, terutama tentang kehamilan dan upaya menjaga agar kehamilan
tetap sehat dan berkualitas. Kunjungan pemeriksaan kehamilan semestinya menjadi
kesempatan tenaga kesehatan untuk memberikan informasi kesehatan esensial bagi ibu hamil
dan keluarga. Salah satu asuhan kehamilan yang diberikan oleh bidan agar ibu dan janin
selalu dalam keadaan sehat dan sejahtera adalah dengan memberikan asuhan pola makan
yang baik dan benar.
Salah satu pasien Ibu hamil yang datang kontrol rutin adalah Ny. Endang Mandasari, 31
tahun. Pasien hamil pertama kali datang dengan keluhan batuk flu disertai demam sejak 2 hari
yang lalu disertai lemas dan cepat lelah. Dari pemeriksaan didapatkan pasien dengan
konjungtiva anemis (+/+), pada pemeriksaan darah rutin HB ibu 8,9 g/dL.

PEMILIHAN INTERVENSI
Selain dilakukan intervensi farmakoterapi, konseling mengenai gizi ibu hamil juga
dilakukan. Konseling dilakukan di poli PKM Birobuli dengan pendekatan secara personal.

Pelaksanaan
Pemeriksaan dan konseling dilakukan di Poli PKM Birobuli pada tanggal 11 Januari
2020 oleh dokter internship dr. Nurjaya Martasari.

Monitoring
Pemantaua LILA, pertambahan BB ibu, kadar Hb pada ibu hamil dilakukan setiap kali pada
kunjungan antenatal care (ANC) untuk memantau perkembangan pada ibu hamil. Oleh
karena itu diharapakan ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan ANC untuk mengetahui
kesehatan ibu dan janinnya. Apabila pada trimester II dan II ukuran LILA masih dibawah
normal (<23,5cm) dan penambahan berat badan perminggu di bawah normal (<0,5Kg) maka
ibu hamil harus dirujuk untuk pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai