Bagian pertama dari deretan angka ISBN disebut ciri kelompok. Menunjukkan
bahasa atau daerah geografis tempat buku yang bersangkutan diterbitkan.
Contoh :
• 0 dipakai oleh Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Afrika
• 81 dipakai oleh India
• 979 dipakai oleh Indonesia
• 967 dipakai oleh Malaysia
b. Ciri penerbit (2-7 angka)
Bagian kedua deretan angka ISBN disebut ciri penerbit, menunjukkan nama penerbit tertentu. Jumlah angka
yang dipakai untuk ciri penerbit ini bergantung pada jumlah buku terbitan penerbit yang bersangkutan dalam
setahun. Semakin banyak jumlah buku terbitannya, semakin sedikit angka yang digunakan sebagai ciri penerbit.
Sebagai contoh, di Indonesia (979), bila buku yang diterbitkan antara 10-99 setahun, ciri penerbit terdiri atas 4
angka. Bila terbitannya meliputi 100-999 setahun, ciri penerbitnya terdiri atas 3 angka.
Contoh:
• 19 dipakai oleh Oxford Univ, Press di Inggris
• 224 dipakai oleh Wiley Eastern di India
• 403 dipakai oleh Gramedia di Indonesia
• 8001 dipakai oleh Penerbit ITB di Indonesia
• 8587 dipakai oleh Penerbit UNP Press di Indonesia
c. Nomor urut buku (1-6 angka)
Bagian ini menunjukkna nomor urut penerbitan buku, yang bergantung pula pada nomor edisi dan jenis sampulnya. Jumlah
angka pada bagian ini bergantung pada jumlah angka ciri-kelompok dan ciri penerbit (A dan B). Jumlah angka ketiga ciri ini
(A+B+C) selalu Sembilan. Dengan tambahan satu angka pada angka pemeriksa (D), maka seluruh ISBN terdiri atas 10 angka.
Contoh:
Buku urutan ke-14 terbitan dituliskan sebagai berikut:
• OUP 0-19-000014-angka pemeriksa
• Wiley Eastern 81-224-0014-angka pemeriksa
• Gramedia 979-403-014-angka pemeriksa
• Penerbit ITB 979-8001-14-angka pemeriksa
• Penerbit UNP Press 979-8587-14-angka pemeriksa
d.Angka-pemeriksa (selalu 1 angka)
• Bagian terakhir dari ISBN disebut angka pemeriksa yang selalu terdiri atas
satu angka, angka 0 sampai dengan 9 dan x untuk angka 10.
• Angka ini harus ditentukan dengan cermat, karena bila salah, komputer
pengolah pemesanan akan menolaknya. Caranya, angka pertama pada ISBN
dikalikan dengan 10, angka kedua dikalikan dengan 9, dan demikian
seterusnya sampai angka kesepuluh dikalikan dengan 1. Jumlah perkalian ini
harus habis dibagi 11.
Contoh
ISBN 9 7 9 8 0 0 1 7 8 8
X 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
90 + 63 + 72 + 56 + 0 + 0 + 4 + 21 + 16 + 8 = 330
Hasil perkalian 330 habis dibagi 11 sehingga ISBN ini sah dan diterima
komputer.
Menentukan angka pemeriksa dalam ISBN agar ISBN itu diterima komputer
dan caranya sebagai berikut:
a. Angka pertama pada ISBN dikalikan dengan angka 10, angka ke-2 dengan 9, angka ke-3
dengan 8, angka ke-4 dengan 7, angka ke-5 dengan 6, angka ke-6 dengan 5, angka ke-7
dengan 4, angka ke-8 dengan 3, angka ke-9 dengan 2.
b. Hasil perkalian dijumlahkan
c. Bagi (b) dengan angka 11. Bila (b) habis dibagi 11, maka angka pemeriksa adalah 0.
d. Bila (b) tidak habis dibagi 11, hasil pembagian dibulatkan ke atas, lalu kalikan pembulatan
itu dengan 11.
e. Hitung selisih antara (b) dan (d). Selisih inilah yang menempatkan angka pemeriksa.
f. Jika selisih itu 10, maka angka pemeriksa x.
Struktur ISBN-13
• Unsur prefiks (Prefix element), unsur ini terdiri dari tiga angka yang dikeluarkan oleh EAN International,
yaitu 978 (untuk produk dalam bentuk monograf) dan 977 (untuk produk dalam bentuk serial) serta 979 (untuk
terbitan musik).
• Unsur kelompok registrasi (Registration group element) disebut juga sebagai pengenal kelompok (group
identifier).
• Unsur pendaftar (Registrant element) disebut juga dengan pengenal penerbit (publisher identity).
• Unsur terbitan (Publication element) atau pengenal judul buku (title identifier)
• Angka pemeriksa (Check digit), angka pemerika atau check digit dalam penomoran ISBN.
Dalam penulisannya, unsur-unsur diatas yang merupakan kelompok-kelompok pembentuk
ISBN ini harus didahului dengan penulisan ISBN dan setiap bagian dipisahkan dengan
jarak atau spasi, dengan menggunakan simbol tanda penghubung (-) atau dibiarkan dengan
spasi kosong. Misalnya:
ISBN 978-0-571-08989-5 atau ISBN 978 0 571 08989 5
ISBN 979-95958-9-4 (ISBN 10 digit)
ISBN 978-979-95958-9-8 (ISBN 13 digit)
EAN 9789799595898
Contoh
Manfaat ISBN
• Manfaat ISBN pada dasarnya adalah memberikan identitas terhadap suatu terbitan buku, membantu
memperlancar arus distribusi buku, dan sebagai sarana promosi bagi penerbit karena informasi ISBN
disebarluaskan baik secara nasional maupun internasional. Secara nasional, Bibliografi Nasional Indonesia (BNI)
dan terbitan Katalog Dalam Terbitan (KDT) serta Accession List akan membantu menyebarluaskan terbitan-
terbitan yang ber-ISBN. Begitu juga Publisher International ISBN Directory (PIID) turut menyebarluaskan
secara internasional.
• Selain itu dengan menyebutkan ISBN, kita bukan hanya menunjuk ke buku berjudul tertentu terbitan penerbit
tertentu, melainkan juga dapat dengan jelas menunjukkan edisi keberapa yang kita maksudkan, bahkan jenis
sampul apa pula yang kita inginkan. Dengan demikian, ISBN akan sangat bermanfaat bila digunakan dalam
pemesanan buku karena dengan menyebutkan ISBN saja, penerbit akan tahu persis buku mana yang dimaksud
sehingga tidak akan terjadi salah kirim.
Fungsi ISBN bagi penerbit: