Askeb Hamil
Askeb Hamil
Oleh:
NI LUH PUTU SENTANIA WIDHI PERMANA PUTRI
P07124320004
i
LEMBAR PENGESAHAN
OLEH
NI LUH PUTU SENTANIA WIDHI PERMANA PUTRI
Telah disahkan,
Denpasar, Agustus 2020
Mengetahui,
Made Widhi Gunapria Darmapatni, SST., M.Keb Ni Luh Putu Yuniasih, S.ST
NIP : 198211282006042002 NIP :
Mengetahui,
Ketua Prodi Profesi Bidan
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa /
Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat yang telah beliau berikan kepada
penulis, akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan akhir mengenai Asuhan
Kebidanan Fisiologi Holistik Kehamilan
Dengan selesainya penulisan laporan akhir ini, penulis mengucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang membantu kelancaran penulisan laporan
akhir ini, yakni :
1. Ibu Dr. Ni Nyoman Budiani, S.SiT., M. Biomed Selaku Ketua Jurusan
Kebidanan yang telah memberikan izin dalam pelaksanaan prkatik
Kebidanan Fisiologis Holistik Kehamilan di PMB Ni Luh Putu Yuniasih,
S.ST.
2. Ibu Made Widhi Gunapria Darmapatni, SST., M.Keb selaku Penanggung
Jawab Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Fisiologi Holistik Kehamilan
3. Ibu I Komang Lindayani, SKM.,M.Keb selaku Pembimbing Kelompok 9
dalam Praktik Kebidanan Fisiologi Holistik Kehamilan.
4. Ibu Ni Luh Putu Yuniasih, S.ST selaku Pembimbing Lapangan Kelompok 9
dalam Praktik Kebidanan Fisiologi Holistik Kehamilan.
5. Semua pihak tidak dapat kami sebutkan satu per satu, yang membantu
penyelesaian laporan akhir praktik kebidanan ini.
Dalam laporan ini kami menyadari bahwa laporan yang baik akan menjadi
lebih baik jika mendapat aspirasi dari pembaca. Untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan
akhir kami ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan proses yang fisiologis dialami oleh wanita
dalam siklus reproduksinya. Setiap wanita tentu memiliki naluri keibuan yang
membuatnya memiliki visi untuk memperoleh kehamilan yang sehat dan
persalinan yang selamat, agar buah hatinya tumbuh dan berkembang secara
sehat dan optimal. Hal ini wajib dipahami oleh bidan sebagai tenaga
kesehatan yang sangat dekat dengan ibu, sebab secara filosofis seorang bidan
adalah tenaga kesehatan yang mendampingi klien, yaitu perempuan sepanjang
daur siklus kehidupannya.
Sehingga dalam memberikan asuhan bidan diharapkan dapat
memberikan asuhan secara menyeluruh dan holistik sesuai tahapan
perkembangan ibu hamil agar ibu maupun janin dapat optimal memperoleh
manfaat dari asuhan yang diberikan. Namun masa kehamilan merupakan
masa yang sensitif, karena terdapat berbagai hal yang berkontribusi
mempengaruhi status kesehatan ibu hamil.
Seorang bidan wajib memahami bahwa asuhan kebidanan tidak hanya
terfokus pada asuhan dari segi fisik namun juga psikologis ibu hamil, dengan
melibatkan peran serta dan dukungan dari suami maupun keluarga klien, dan
bidan wajib untuk mampu mendeteksi secara dini adanya masalah potensial
pada ibu hamil untuk mencegah terjadinya komplikasi termasuk menganalisis
penyulit selama kehamilan dan persalinan serta berpikir kritis dalam
memberikan penatalaksanaan terhadap klien secara tepat.
Oleh karena itu, mahasiswa Profesi Bidan Politeknik Kesehatan
Denpasar melaksanakan Praktik Kebidanan Fisiologi Holistik Kehamilan,
guna menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dalam menerapkan
asuhan kebidanan dan kehamilan di PMB Ni Luh Putu Yuniasih, S.ST
sehingga mahasiswa dapat lebih terampil dalam memberikan asuhan
kehamilan.
1
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Sebagai kerangka acuan bagi mahasiswa sehingga mahasiswa dapat
melaksanakan praktik mata kuliah Asuhan Fisiologi Holistik Kehamilan di
PMB Ni Luh Putu Yuniasih, S.ST secara baik dan memperoleh hasil yang
diharapkan. Laporan akhir ini disusun agar mahasiswa memiliki pedoman
mengenai keterampilan yang harus dipelajari di tempat praktik, tujuan
pelaksanaan praktik serta teori-teori yang mendukung sebagai bekal
mahasiswa dalam melaksanakan praktik di lahan praktik.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus yaitu :
a. Memahami penerapan Manajemen Varney dalam asuhan kehamilan
kepada ibu hamil trimester I, II dan III pada kunjungan awal maupun
kunjungan ulang di PMB Ni Luh Putu Yuniasih, S.ST.
b. Memahami pendokumentasian dalam asuhan kehamilan, meliputi data
Subjektif (S), data Objektik (O), Analisa (A) dan Penatalaksanaan (P) di
PMB Ni Luh Putu Yuniasih, S.ST.
c. Melaksanakan pendidikan kesehatan untuk ibu hamil di PMB Ni Luh Putu
Yuniasih, S.ST.
d. Memahami deteksi dini patologi pada ibu hamil di PMB Ni Luh Putu
Yuniasih, S.ST.
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Praktik
Mahasiswa dapat mengaplikasikan teori dan praktik yang telah
dibahas dan dipelajari dalam laporan akhir ini, terkait keterampilan asuhan
kebidanan kehamilan fisiologis, sehingga dapat mengembangkan sikap
kritis dalam mengevalusi kekurangan saat melaksanakan praktik, serta jika
`2
terdapat perbedaan terkait teknik asuhan yang telah dipelajari di kampus
dengan yang diamati pada DU/DI, sehingga mahasiswa dapat memperkaya
diri dengan pengalaman praktik dan mengasah keterampilan menjadi lebih
baik.
2. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari penyusunan laporan ini yaitu sebagai
pedoman yang menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa terkait
keterampilan asuhan kebidanan kehamilan fisiologis, sebagai bekal dalam
melaksanakan praktik di PMB Ni Luh Putu Yuniasih, S.ST.
`3
BAB II
KAJIAN TEORI
`4
20 Dibawah pinggir pusat
24 Pinggir pusat atas
28 3 Jari atas pusat
32 ½ Pusat Proc. Xiphoideus
36 1 Jari dibawah Proc. xiphoideus
40 3 Jari dibawah Proc. Xiphoideus
2) Serviks Uteri
Jaringan ikat pada servik (banyak mengandung kolagen)
lebih banyak dari jaringan otot yang hanya 10%. Estrogen
meningkat, bertambah hipervaskularisasi serta meningkatnya
suplay darah maka konsistensi servik menjadi lunak atau disebut
tanda Goodell. Peningkatan aliran darah uterus dan limfe
mengakibatkan kongesti panggul dan oedema. Sehingga uterus,
servik dan ithmus melunak secara progresif dan servik menjadi
kebiruan. Pada post partum servik menjadi berlipat lipat dan tidak
menutup
3) Vagina dan Vulva
Hipervaskularisasi pada vagina dan vulva mengakibatkan
lebih merah, kebiru-biruan (livide) yang disebut tanda chadwick.
Warna portio tampak livide. Selama hamil pH sekresi vagina
menjadi lebih asam, keasaman berubah dari 4 menjadi 6,5. Rentan
terhadap infeksi jamur.
4) Ovarium
Sampai kehamilan 16 mg masih terdapat korpus luteum
graviditas dengan diameter 3 cm yang memproduksi estrogen &
progesterone. Lebih dari 16 mg plasenta sudah terbentuk dan
korpus luteum mengecil, sehingga produksi estrogen dan
progesterone digantikan oleh plasenta.
b. Sistem payudara
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon
somatomamotropin, estrogen dan progesteron tapi belum
mengeluarkan ASI. Sommatomamotropin mempengaruhi sel-sel
`5
asinus dan menimbulkan perubahan dalam sel-sel sehingga terjadi
pembuatan kasein, laktalbumun, dan laktoglobulin sehingga mammae
dipersiapkan untuk laktasi. Hiperpigmentasi pada areolla (menjadi
lebih hitam dan tegang). Terdapat tuberkel montgomery (hipertro
kelenjar sebasea/lemak yang muncul di areola primer. Peningkatan
suplai darah membuat pembuluh darah di bawah kulit berdilatasi.
Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu dapat keluar
cairan berwarna putih agak jernih disebut Colustrom. Colustrom ini
berasal dari asinus yang mulai bersekresi. Walaupun perkembangan
kelenjar mammae secara fungsional lengkap pada pertengahan masa
hamil, tetapi laktasi terlambat sampai kadar estrogen menurun, yakni
setelah janin dan plasenta lahir.
c. Sistem Endokrin
1) HCG (Hormon Corionic Gonadotropic)
Hormon Gonadotropin korionik (HCG) yang disekresi
oleh sel trofoblas dari plasenta untuk mempertahankan kehamilan.
HCG meningkat 8 hari setelah ovulasi (9 hari setelah puncak LH
pertengahan siklus). Selama 68 mg kehamilan HCG
mempertahankan korpus luteum untuk memproduksi estrogen dan
progesteron dan selanjutnya akan diambil alih oleh plasenta.
2) HPL (Hormone Placenta Lagtogene)
Hormon Placenta Lagtogene (HPL) dihasilkan oleh
plasenta. Pada kehamilan cukup bulan HPL meningkat 10 % dari
produksi protein plasenta. HPL bersifat diabetogenik, sehingga
kebutuhan insulin wanita hamil naik.
`6
3) Prolaktin
Prolaktin meningkat selama kehamilan sebagai respon
terhadap meningkatnya estrogen. Fungsi prolaktin adalah
perangsangan produksi susu. Pada Trimester II prolaktin yang
disekresi oleh hipofisis janin merupakan perangsang pertumbuhan
adrenal janin yang penting.
4) Estrogen
Estrogen dihasilkan dalam hati janin dan paling banyak
dalam kehamilan manusia. Menyebabkan pertumbuhan, baik
ukuran maupun jumlah sel. Menyebabkan penebalan endometrium
sehingga ovum yang dibuahi dapat tertanam. Estrogen juga
menyebabkan hypertrophy dinding uterus dan peningkatan ukuran
pembuluh darah dan lympatics yang mengakibatkan peningkatan
vascularitas, kongesti dan oedema. Akibat perubahan ini : tanda
Chadwick, tanda Goodell, tanda Hegar, hypertrophy &
hyperplasia otot uterus, hypertrophy dan hyperplasia jaringan
payudara termasuk sistem pembuluh/pipa.
5) Progesteron
Peningkatan sekresi, mengendurkan otot-otot halus.
Menyebabkan penebalan endometrium sehingga ovum yang
dibuahi dapat tertanam. Menjaga peningkatan suhu basal ibu.
Merangsang perkembangan sistem alveolar payudara. Dengan
hormon relaxin melembutkan/mengendurkan jaringan penghubung,
ligamen dan otot, sakit punggung, nyeri ligamen.
Progesteron pada kehamilan kadarnya lebih tinggi sehingga
menginduksi perubahan desidua. Sampai minggu ke-6 dan ke-7
kehamilan sumber utamanya adalah ovarium, setelah itu plasenta
memainkan peran utama. Fungsi progesteron adalah mencegah
abortus spontan, mencegah kontraksi rahim, menginduksi beberapa
kekebalan tubuh untuk hasil konsepsi.
d. Sistem Pencernaan
Peningkatan hormon estrogen mengakibatkan terdapat perasaan
enek (nausea). Gejala muntah (emesis) dijumpai pada bulan I
kehamilan yang terjadi pada pagi hari (morning sickness). Emesis yang
berlebihan (hiperemesis gravidarum) merupakan situasi patologis.
Tonus otot-otot traktus digestivus menurun, motilitas seluruh traktus
digestivus berkurang sehingga makanan lama berada di usus. Hal ini
baik untuk reabsorbsi, tetapi menyebabkan konstipasi karena
penurunan tonus otot-otot traktus digestivus. Sering dijumpai morning
sickness, hiperemesis gravidarum dan salivasi. Salivasi adalah
pengeluaran air liur berlebihan daripada biasanya. Trimester pertama
disebut sebagai masa penentuan dan sering merupakan masa
kekhawatiran. Segera setelah tejadi perubahan, hormon progesteron
dan estrogen dalam tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan
timbulnya rasa mual-mual pada pagi hari, lemah, lelah.
8
4) Untuk asam folat untuk ibu hamil 600 µg/hari, defesiensinya adalah
kejadian BBLR, abruption placenta, neural tube defect.
5) Kebutuhan kalsium sekitar 1200 mg/hari, susu ibu hamil
mengandung 300-400 mg kalsium per sajian sehingga untuk
mencukupi kebutuhan disarankan 2 x sehari ditambah dengan
kalsium dari makanan.
6) Kebutuhan zat besi (fe) selama kehamilan meningkat signifikan
terutama pada trimester III yaitu 39 mg/hari. Peningkatan ini ini
adalah untuk transfer ke fetus, pembentukan plasenta, pembentukan
sel darah merah dan cadangan / kehilangan selama persalinan. Jika
kebutuhan zat besi ini tidak terpenuhi maka ibu hamil bisa
mengalami anemia.
b) Istirahat
Ibu hamil mengalami gangguan tidur dapat terjadi mulai
trimester 1 yang disebabkan tersering oleh gangguan kencing dan
ketidaknyamanan pada kaki (terutama pada trimester 3), gangguan tidur
pada kehamilan berakibat pada iritabilitas, lemah/letih dan gangguan
konsentrasi serta telah dikaitkan dgn gejala depresi pada kehamilan.
Tidur siang diperlukan, walaupun tidak tidur hanya beristirahat ± 1jam,
kenyamanan dan ritual tidur dapat membantu efektifitas tidur (Pakaian
yang nyaman, lingkungan tidak panas, Mematikan perangkat
elektronika (TV, Hp, lampu dll), Minum susu ) dengan posisi; trimester
1 tidak bermasalah, Trimester 2 dan 3 menghindarkan tidur terlentang,
miring kanan/kiri, penyangga perut dan guling dpt memberikan rasa
nyaman. Kemudian ibu hamil juga dianjurkan untuk mengurangi posisi
membungkuk, berjalan tegak dan perhatikan keseimbangan saat
berjalan karena ibu hamil mudah untuk jatuh oleh ketidakseimbangan
tubuh.
9
C. Cara Mengatasi Mual dan Muntah Ibu Hamil
Cara mengkonsumsi pisang ambon ini adalah hanya dengan
mengkonsumsinya keadaan matang dan tanpa diolah terlebih dahulu. Pisang
ambon dikonsumsi dengan dosis 250 gram. Dosis ini didapatkan berdasarkan
jumlah kebutuhan B6 untuk ibu hamil di bagikan kandungan B6 yang ada
dalam pisang ambon. Pisang banyak mengandung asam folat atau vitamin B6
yang larut dalam air, yang diperlukan untuk membuat asam nukleat dan
hemoglobin dalam sel darah merah. Pisang yang diperkaya vitamin B6 dapat
menetralkan asam lambung dan meningkatkan pencernaan. Selain itu, pisang
juga mengandung 467 mg kalium, dan ibu hamil perlu 2000 mg kalium setiap
harinya. Pisang merupakan makanan terbaik karena mengandung vitamin
yang diperlukan oleh ibu hamil. Selain pisang, makanan yang dapat
mengurangi mual muntah pada ibu hamil ialah jahe dan daun mint. Jahe dan
daun mint memiliki kandungan B6 yang juga dapat mengurangi keluhan mual
muntah pada ibu hamil (Rohmah, 2017). Penelitian lain juga menyebutkan ada
pengaruh yang signifikan frekuensi emesis gravidarum terhadap ibu hamil
trimester I sebelum dan setelah konsumsi pisang kepok di kabupaten Kampar
(Ratih, 2017).
Selain itu buah apel (Pyrus malus) adalah salah satu buah buahan
untuk ibu hamil, apel memiliki kandungan vitamin A, B1, B2, B3, B5, B6 dan
B9. Serta kandungan vitamin lainnya yang bisa membantu dalam tumbuh
kembang janin yang ada di dalam kandungan. Selain itu juga buah apel bisa
dikonsumsi setiap hari untuuk menjaga berat badan agar tetap seimbang.
Kandungan vitamin B1, B6 dan kalium pada buah apel dapat mengatasi mual
muntah pada ibu hamil. Selain itu hamil akan merasa sangat sensitif pada
perutnya. Hal ini disebabkan karena asam lambung yang meningkat, sehingga
memberikan efek rasa mual dan muntah di perut. Cara mengatasinya adalah
dengan mengonsumsi apel setiap hari, nutrisi dalam apel memiliki fungsi yang
dapat menurunkan asam lambung. Rasa asam pada buah tersebut mengurangi
rasa mual dan muntah (Yuliarti, 2013).
10
BAB III
TINJAUAN KASUS
11
6. Riwayat Keluarga Berencana : Ibu belum pernah menggunakan KB.
7. Kebutuhan Biologis
a. Bernafas : tidak ada kesulitan bernafas
b. Pola makan : makan 3 kali sehari, porsi 1 piring sedikit. Jenis nasi
putih, daging ayam, sepotong tempe, tumis kangkung, buah jeruk,
menu bervariasi.
c. Pola minum : 6 gelas/hari, jenis air putih.
d. Gerakan janin belum dirasakan oleh ibu
e. Pola Eliminasi : BAK 5 kali/hari, warna jernih. BAB 1 kali perhari,
konsistensi lembek, keluhan (-)
f. Pola istirahat : tidur malam 6-7 jam/hari, tidur siang 1 jam/hari,
keluhan mual.
8. Kebutuhan Psikososial : ibu senang dengan kehamilan ini
9. Kebutuhan sosial : hubungan dengan keluarga baik, kehamilan ini
direncanakan, diharapkan dan diterima oleh ibu dan keluarga. Ibu
mendapat dukungan dari suami, orang tua, mertua dan keluarga
lainnya, pengambilan keputusan yaitu ibu dan suami
10. Perilaku dan gaya hidup yang membahayakan kehamilan :
Ibu tidak ada merokok pasif/aktif, minum-minuman keras, narkoba,
minum jamu, kontak dengan binatang, dan tidak pernah diurut ke
dukun.
11. Riwayat penyakit :
a. Riwayat penyakit yang pernah diderita oleh ibu/riwayat operasi :
tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi, asthma, epilepsy,
TORCH, DM, TBC, hepatitis, PMS, dan operasi.
b. Riwayat penyakit yang sedang diderita ibu : tidak ada
c. Riwayat penyakit keluarga dan keturunan :
- Tidak ada riwayat penyakit keturunan dalam keluarga seperti
kanker, asma, hipertensi, DM, penyakit jiwa, kelainan bawaan,
hamil kembar, epilepsy, alergi.
- Tidak ada riwayat penyakit menular dalam keluarga seperti
penyakit hati, TBC, PMS/HIV/AIDS.
12
d. Riwayat penyakit kandungan ; tidak ada kelainan seperti ; polip,
tumor, kista, mioma, kanker, PID, kutu rambut kelamin
12. Keluhan yang dirasakan : ibu mengeluh mual dan muntah serta nafsu
makan berkurang
13. Pengetahuan ibu ; ibu sudah tau perubahan fisik, nutrisi selama hamil,
istirahat dan tidur, perawatan kesejahteraan janin, perawatan kesehatan
selama hamil
- Ibu belum tahu cara mengurangi mual, muntah yang dialami
14. Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan
- Ibu sudah tahu tanda bahaya pada ibu hamil trimester I
15. Perencanaan persalinan ; ibu berencana bersalin di bidan, transportasi
berupa sepeda motor atau mobil, pendamping suami dan keluarga,
calon donor belum dietapkan oleh ibu karena ibu belum memeriksakan
golongan darah.
B. Data obyektif tanggal 25 Agustus 2020
1. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik Kesadaran : Composmentis
Berat badan : 50 kg
TB : 163 cm, IMT = 18, 81 (normal), BB sebelum hamil : 50 kg
BB pemeriksaan sebelumnya : 51 kg
TD : 110/70 mmHg Nadi : 80 x/mnt Suhu : 35,80C
R : 18 x/mnt LILA : 24, 5 cm
Postur tubuh : normal, penilaian nyeri : tidak ada nyeri
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala : simetris, kelainan (-)
b. Muka : simetris, kelainan (-)
c. Mata : simetris, sclera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis,
d. Telinga : simetris, secret (-/-)
e. Hidung : simetris, secret (-/-), polip (-/-)
f. Mulut dan gigi : bersih, mukosa lembab, caries (-)
13
g. Leher : kelenjar tiroid normal, vena jugularis normal, kelenjar
limfe normal
h. Dada dan axyla : mamae : simetris, putting susu menonjol, putting
susu bersih, areola hiperpigmentasi, massa (-/-), kolostrum (-/-),
dyspneu (-), orthopneu (-), thacypneu (-), wheezing (-), nyeri dada
(-), pembesaran pada axyla (-/-).
i. Perut
Inspeksi : pelebaran vena (-), linea alba (-), linea nigra (-), striae
livid (-), luka bekas operasi (-)
Palpasi : Tinggi Fundus Uteri : belum teraba, kelaianan (-)
Leopold : tidak dilakukan
Auskultasi : tidak dilakukan.
j. Ekstremitas : simetris, edema (-/-), reflek patella (+/+).
k. Ano genital : tidak dilakukan
3. Pemeriksaan penunjang :
- Ibu belum pernah USG
- Ibu belum pernah dilakukan pemeriksaan HB dan golongan
darah.
C. Analisa :
Diagnosa : Ny. SB Umur 23 tahun G1P0000 UK 10 minggu 5 hari
Masalah :
- Ibu belum tau cara mengurangi nyeri pinggang
- Ibu belum pernah dilakukan pemeriksaan laboratorium
- Ibu belum melakukan pemeriksaan USG
D. PENATALAKSANAAN
Tanggal 25 Agustus 2020 pk 10.30 wita
1) Menginformasikan ibu tentang hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan
2) Memberikan KIE tentang :
a) Keluhan mual muntah yang dirasakan, dimana bidan
menyampaikan bahwa mual muntah terjadi karena pengaruh
perubahan hormon-hormon selama kehamilan dan juga stress.
Mual muntah ini bisa diatasi dengan istirahat yang cukup, menjaga
14
pola makan, dan menghisap slice apel setiap hari atau makan
pisang di pagi hari untuk mengurangi rasa mual, ibu paham dan
bersedia melakukan saran bidan
a) Mengiformasikan ibu untuk membaca kembali buku KIA dari
halaman 4-9, ibu bersedia
b) Menginformasikan kepada ibu hamil dan suaminya agar ibu hamil
melakukan USG di dokter kandungan agar dapat mengetahui
kondisi dalam rahim ibu, ibu bersedia untuk USG minggu depan
c) Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan Antenatal
Terpadu ke puskesmas serta melakukan pemeriksaan laboratorium
(hemoglobin, golongan darah, protein dan reduksi urin, triple
eleminasi), dan memperoleh kesempatan untuk konsultasi ke poli
gigi, umum, maupun gizi, ibu bersedia melakukannya setelah
melakukan USG.
3) Memastikan suplemen kehamilan dan obat mual cukup untuk kontrol
selanjutnya, ibu mengatakan cukup.
4) Menginformasikan kepada ibu untuk melakukan kontrol kembali pada
tanggal 25 September 2020 atau sewaktu-waktu jika ada keluhan, ibu
paham
15
BAB IV
PEMBAHASAN
16
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Adapun simpulan dari laporan akhir ini ialah :
1. Hasil anamnesa dan pemeriksaan yang dilakukan pada Ny. SB didapatkan
diagnosa Ny.SB usia 23 tahun G1P0000 UK 10 minggu 5 hari dengan
masalah mual muntah dan nafsu makan berkurang.
2. Tatalaksana dilakukan sesuai dengan interpretasi data dasar yaitu dengan
memberikan KIE tentang cara mengatasi mual muntah, KIE USG dan
pemeriksaan laboratorium serta ANC terpadu di puskesmas.
B. Saran
Adapun saran dalam laporan akhir ini yaitu agar mahasiswa lebih
memahami mengenai mata kuliah Praktik Kebidanan Fisiologi Holistik
Kehamilan, sehingga dapat mengaplikasikannya secara baik saat mengikuti
praktik.
17
DAFTAR PUSTAKA
Rohmah, M., Natalia, S., Anggriani, S. 2017. Pengaruh Konsumsi Pisang Ambon
(Musa Paradisiaca.L) Terhadap Penurunan Intensitas Mual Muntah Pada Ibu
Hamil Trimester I. Skripsi. Program DIV Kebidanan STIKES Surya Mitra
Husada
18